Anda di halaman 1dari 5

LOGIKA MATEMATIKA

leh : Septian Nisa


A. PERNYATAAN DAN NEGASINYA
1. Pernyataan
Pada dasarnya, pernyataan merupakan suatu kalimat yang bernilai benar ataupun salah,
namun tidak keduanya. Sedangkan, suatu kalimat dikatakan bukan pernyataan jika kita
tidak dapat menentukan apakah kalimat tersebut benar atau salah atau mengandung
pengertian relatif. Di dalam logika matematika terdapat dua jenis pernyataan, yaitu
pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup merupakan pernyataan
yang sudah bisa dipastikan nilai kebenarannya sedangkan pernyataan terbuka yaitu
pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai kebenarannya.
Contoh:
 8 + 2 = 10 (pernyataan tertutup yang bernilai benar)
 4 × 6 = 20 (pernyataan tertutup yang bernilai salah)
 5a + 10 = 40 (pernyataan terbuka, karena harus dibuktikan kebenarannya)
 Jarak Jakarta-Bogor adalah dekat (bukan pernyataan, karena dekat itu relatif)
2. Ingkaran (Negasi) Suatu Pernyataan
Ingkaran didefinisikan sebagai sebuah pernyataan yang memiliki nilai kebenaran yang berlawanan
dengan pernyataan semula. Berikut adalah tabel kebenaran ingkaran.

P ~P
Artinya, jika suatu B S pertanyaan (p) bernilai benar (B),
maka ingkaran (q) akan bernilai salah (S). Begitu pula
sebaliknya. S B
Contoh:
P : Semua murid lulus ujian
~P : Ada murid yang tidak lulus ujian

B. PERNYATAAN MAJEMUK
Pernyataan majemuk merupakan pernyataan gabungan dari beberapa pernyataan
tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung. Pernyataan majemuk di dalam logika
matematika terdiri dari disjungsi , konjungsi , implikasi , dan biimplikasi.

1. Konjungsi (∧)
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’ sehingga
membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”.
Berikut adalah tabel kebenaran konjungsi.

p q p∧
q
Dari tabel diatas dapat B B B disimpulkan bahwa dalam konsep
konjungsi akan bernilai B S S benar jika dan hanya jika kedua pernyataan
(p dan q) benar S B S
S S S
Contoh:
p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)
q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)
p^q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan bernilai benar)

2. Disjungsi (V)
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘atau’ sehingga
membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”.
Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.

p q
p∨
q
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep
B B B
disjungsi hanya akan bernilai salah jika kedua pernyataan (p dan q)
salah. B S B
Contoh: S B B
p: Paus adalah mamalia S S S (pernyataan bernilai benar)
q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)
pVq: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan bernilai benar)

3. Implikasi (⟹)
Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara dua pernyataan di mana pernyataan
kedua merupakan konsekuensi logis dari pernyataan pertama. Implikasi ditandai dengan
notasi ‘⟹’. Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut 

p⟹q

dibaca ‘jika p maka q’. Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.

p q p⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep implikasi akan bernilai salah
jika dan hanya jika sebab bernilai benar namun akibat bernilai salah. Selain itu implikasi
bernilai benar.
Contoh:
p: Andi belajar dengan aplikasi mtk . (pernyataan bernilai benar)
q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)
p->q: Jika Andi belajar dengan aplikasi mtk, maka Andi dapat belajar di mana saja
(pernyataan bernilai benar)
Ingkaran Implikasi, Konvers, Invers, dan Kontraposisinya
Konvers, Invers dan Kontraposisi adalah bagian dari Implikasi seperti yang sudah di
bahas di Logika Matematika.
Konvers, Invers dan Kontraposisi adalah suatu pernyataan Implikasi baru dari suatu
pernyataan implikasi.

Dari tabel diatas diketahui Implikasi ekuvalen dengan kontra posisi atau biasa ditulis
dengan  p=>q≡~q=>~p
Contoh soal :
Tentukanlah nilai kebenaran untuk konvers, invers dan kontraposisi setiap implikasi
berikut ini
(a) Jika 6 habis dibagi 3 maka 6 bilangan ganjil
(b) Jika 7 adalah bilangan prima maka Jakarta ibukota republik Indonesia
(c) Jika x habis dibagi 3 maka maka x habis pula dibagi 6
(d) Jika ABC adalah segitiga sama sisi maka ABC adalah segitiga sama kaki

Jawab
(a) Jika 6 habis dibagi 3 maka 6 bilangan ganjil
Misalkan
p : “6 habis dibagi 3” (Benar)
q : “6 bilangan ganjil” (Salah)
maka :
Konversnya : q → p ≡ S → B ≡ Benar
Inversnya : –p → –q ≡ S → B ≡ Benar
Kontraposisinya : –q → –p ≡ B → S ≡ Salah

(b) Jika 7 adalah bilangan prima maka Jakarta ibukota republik Indonesia
Misalkan
p : “7 adalah bilangan prima” (Benar)
q : “Jakarta ibukota republik Indonesia” (Benar)
maka :
Konversnya : q → p ≡ B → B ≡ Benar
Inversnya : –p → –q ≡ B → B ≡ Benar
Kontraposisinya : –q → –p ≡ B → B ≡ Benar

(c) Jika x habis dibagi 3 maka maka x habis pula dibagi 6


Misalkan
p : “x habis dibagi 3”
q : “x habis pula dibagi 6”
maka :
Konversnya
Jika x habis dibagi 6 maka maka x habis pula dibagi 3 (Salah)
Inversnya
Jika x tidak habis dibagi 3 maka maka x tidak habis pula dibagi 6 (Benar)
Kontraposisinya
Jika x tidak habis dibagi 6 maka maka x tidak habis pula dibagi 3 (Salah)

(d) Jika ABC adalah segitiga sama sisi maka ABC adalah segitiga sama kaki
Misalkan
p : “ABC adalah segitiga sama sisi”
q : “ABC adalah segitiga sama kaki”
maka :
Konversnya
Jika ABC adalah segitiga sama kaki maka ABC adalah segitiga sama sisi (Salah)
Inversnya
Jika ABC adalah bukan segitiga sama sisi maka ABC adalah bukan segitiga sama kaki
(Salah)
Kontraposisinya
Jika ABC adalah bukan segitiga sama kaki maka ABC adalah bukan segitiga sama sisi
(Benar)

Dari contoh soal diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :


Implikasi ekivalen dengan kontraposisinya. Atau p → q ≡ –q → –p
Konvers ekivalen dengan inversnya. Atau q → p ≡ –p → –q

4. Biimplikasi
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata hubung ‘jika
dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang
disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan “p ⇔ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
biimplikasi:

p q p⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai
benar jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama
benar, atau sama-sama salah.
Contoh:
p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)
q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
p<->q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai
salah).
Ingkaran
Biimplikasi
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai