Anda di halaman 1dari 18

LOGIKA

MATEMATIKA
Kelompok 1
Anggota kelompok:

RIKA SOVIANI DESTI IKA PRATIWI


PROPORSI
Apa itu Proporsi?
Proporsi adalah suatu kalimat yang menyatakan bahwa
dua perbandingan/rasio bernilai sama.
Proporsi digunakan untuk mengetahui kesamaan dua buah
rasio/perbandingan.
a/b = c/d atau a.d = b.c
Cara Menguji Proporsi
Contoh 1:
Apakah rasio 4:5 dan 8:10 dikatakan Proporsi?
Penyelesaian:
4:5= 4/5 = 0,8 dan 8: 10= 8/10= 0,8
Karena kedua rasio itu sama, maka keduanya dikatakan
proporsional.
ILUSTRASI
Hayo, dari gambar di samping, tahu nggak bedanya pernyataan
dan kalimat terbuka?

Pernyataan adalah kalimat yang bisa benar atau bisa salah.

Sementara kalimat terbuka adalah jenis kalimat yang belum


diketahui kebenarannya. Sehingga, untuk menentukan benar
atau salahnya, kita perlu pengamatan lebih lanjut.

Kalau kamu masih bingung seperti apa itu contoh pernyataan


dan kalimat terbuka berikut adalah salah satu contohnya:
contoh pernyataan
Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia.
(pernyataan benar)
Bika ambon berasal dari Ambon. (pernyataan salah)

contoh soal kalimat terbuka


12x + 6 = 91
(pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.)
Apakah benar 12x jika dijumlahkan dengan 6 akan menghasilkan 91?

MAAF YA, AKU SEMALEM KETIDURAN. HEHEHE.


(Pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena masih harus
dibuktikan kebenarannya. Apakah benar dia semalem nggak bales
chat karena ketiduran? Atau emang males aja chat sama kamu?)

Nah, setelah mengetahui apa itu pernyataan dan kalimat terbuka,


sekarang kita lanjut pembahasan mengenai ingkaran atau disebut
juga dengan negasi atau penyangkalan.
Ingkaran atau Negasi atau Penyangkalan (~)
Ingkaran atau Negasi atau Penyangkalan
Dari sebuah pernyataan, kita dapat membuat pernyataan baru berupa
ingkaran atau negasi, yakni penyangkalan atas pernyataan tadi.
Untuk lebih memahami hal ini,
perhatikan tabel kebenaran ingkaran berikut:

tabel logika matematika

Keterangan:

B = pernyataan bernilai benar

S = pernyataan bernilai salah

Artinya, jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai
salah. Begitu pula sebaliknya. Nah, negasi ini dilambangkan dengan
lambang garis seperti ini: ~
Contoh negasi dalam matematika

p: Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai


benar)

~p: Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan


bernilai salah).

Contoh lain:

p: Semua unggas adalah burung.

~p: Ada unggas yang bukan burung.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menemui orang


menggunakan pernyataan negasi atas pernyataan orang
lain… yang akhirnya bisa berujung pada pertengkaran
Dalam ilmu matematika, terdapat 4 macam pernyataan
majemuk, yaitu konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
Yuk, kita bahas satu per satu!

Konjungsi ( )
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga,
notasi “p∧ q” dibaca “p dan q”. Berikut adalah tabel nilai kebenaran konjungsi.

Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa konjungsi


hanya akan benar jika kedua pernyataan (p dan q) benar.

Contoh konjungsi:

p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)

q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)

p ∧ q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan


bernilai benar)
Disjungsi ( ) ∨

Disjungsi ( )
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “atau”. Sehingga
notasi “p∨ q” dibaca “p atau q”. Berikut adalah tabel nilai kebenaran disjungsi.

Jika kita lihat pada tabel kebenaran, disjungsi hanya salah


jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

Contoh disjungsi:

p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)

q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)

p ∨ q: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan


bernilai benar)
implikasi ( ) ⇒
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…”
Sehingga notasi dari “p⇒ q” dibaca “Jika p, maka q”. Adapun tabel nilai kebenaran
dari implikasi yaitu sebagai berikut.

Dari tabel terlihat bahwa implikasi hanya bernilai salah


jika anteseden (p) benar, dan konsekuen (q) salah.

Contoh implikasi:

p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan


bernilai benar)

q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai


benar)

p ⇒ q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka


Andi dapat belajar dari mana saja (pernyataan bernilai
benar)
Biimplikasi ( ) ⇔
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya

jika”. Sehingga, notasi dari “p q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”. Adapun
tabel nilai kebenaran dari biimplikasi yaitu sebagai berikut.

Dari tabel kebenaran tersebut, dapat kita amati


bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika sebab dan
akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik
itu sama-sama benar, atau sama-sama salah.

Contoh biimplikasi:

p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)

q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai


salah)

p ⇔ q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah


bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).
Contoh soal konjungsi

1) 5 x 5 = 25 dan 25 merupakan bilangan genap, coba tentukan nilai kebenarannya?

Jawabanya : Salah karena terdapat dua pernyataan yaitu

A : 5 x 5 = 25 (Jika dikalikan hasilnya memang betul demikian)

B : 25 merupakan bilang genap, hasilnya salah karena jawaban yang benar ganjil

Oleh karena itu, nilai kebenarannya menjadi salah.

2) P : Alpukat merupakan buah yang memiliki vitamin

Q : Alpukat merupakan buah berwarna hijau

Di mana letak nilai kebenaran serta kalimat konjungsinya?

Jawaban : Alpukat merupakan buah yang memiliki vitamin dan berwarna hijau, bernilai
benar.

Pembahasan : P akan digabungan dengan Q, maka “Memiliki vitamin” serta “berwarna hijau”
menjadi penggabungannya. Nilainya benar karena, Alpukat mempunyai berbagai kandungan
vitamin, serta warnanya adalah hijau.
Contoh Soal Logika
Matematika Disjungsi

Selanjutnya disjungsi, di mana penghubungnya atau lambangnya adalah


“V”. Rumusnya sendiri tidak sulit diingat, merupakan kebalikan
konjungsi, di mana semua benar, kecuali dua pernyataan tersebut adalah
salah, harus ingat, keduanya!

1) Jayakarta merupakan nama kereta atau nama provinsi di Indonesia

Pertanyaan : Mengapa nilai kebenaran ini menjadi benar dan sebutkan


disjungsinya

Jawaban :

A : Jayakarta merupakan nama kereta (Pernyataan ini adalah kebenaran)

B : Jayakarta merupakan nama provinsi di Indonesia (Pernyataan ini


adalah kesalahan)

Bila dilihat dari rumusnya dapat disimpulkan bahwa dua pernyataan itu
nilainya tetap menjadi benar walau keduanya berbeda.
Poin utamanya dalam membedakan rumus satu ini adalah semua
pernyataannya akan menjadi benar walau salah satunya salah. Kecuali
keduanya memang sudah salah.

3) P : 5 x 8 = 41

Q : 41 angka habis dibagi 5

Pertanyaan : Coba tentukan disjungsi di atas serta nilai kebenarannya

Jawaban : 5 x 8 = 41 atau 41 angka habis di bagi 5, nilainya adalah salah

Penjelasan : 5 x 8 bukan 41 melainkan 40, sedangan yang habis dibagi 5


adalah 40 maka semuanya nilai salah
Contoh Soal Logika
Matematika Implikasi
Tentukan nilai kebenaran setiap implikasi berikut ini.
a) Jika 3 + 2 = 5, maka 5 adalah bilangan prima.

b) Jika 9 adalah bilangan genap, maka Surabaya adalah ibukota Jawa Timur.

c) Jika Semarang ibukota Jawa Tengah, maka Medan ibukota Sumatra Barat.

JAWABAN

a) Misalkan p: 3 + 2 = 5 dan q: 5 adalah bilangan prima, maka:


● p: 3 + 2 = 5 bernilai benar (B)
● q: 5 adalah bilangan prima bernilai benar (B)
Karena p dan q bernilai benar, maka p ⇒ q benar.

b) Misalkan p: 9 adalah bilangan genap dan q: Surabaya adalah ibukota Jawa


Timur, maka:
● p: 9 adalah bilangan genap bernilai salah (S)
● q: Surabaya adalah ibukota Jawa Timur bernilai benar (B)
Karena p bernilai salah sementara q bernilai benar, maka p ⇒
q benar.

c) Misalkan p: Semarang ibukota Jawa Tengah dan q: Medan ibukota Sumatra


Barat, maka:
● p: Semarang ibukota Jawa Tengah bernilai benar (B)
● q: Medan ibukota Sumatra Barat bernilai salah (S)
Karena p bernilai benar sedangkan q bernilai salah, maka p ⇒
q salah.
Contoh Soal Logika
Matematika Bimplikasi
1) P : 4 x 2 = 8

Q : 8 adalah bilangan yang bisa dibagi 2

Pertanyaan : tentukan nilai kebenaran dan biimplikasinya!

Jawabannya : 4 x 2 = 8, jika dan hanya jika 8 adalah bilangan yang bisa


dibagi 2, maka nilai kebenarannya adalah benar

2) P : Ayah tugasnya bekerja mencari nafkah

Q : Ayah tugasnya tidur dan makan

Pertanyaan : cobalah tentukan nilai kebenaran serta bimplikasinya


seperti apa

Jawaban : Ayah tugasnya bekerja mencari nafkah jika dan hanya jika
tidur dan makan maka, nilainya ada salah, karena salah satu kalimat
menunjukkan hal tersebut.
SEKIAN
TERIMA KASIH
KETIKA KAMU GAGAL SUKSES

“Gagal itu makanan sehari-hari. Itu “Sebuah permata tidak akan dapat
biasa, yang penting bagimana dipoles tanpa gesekan, demikian
kamu menyikapinya. Evaluasi. juga seseorang tidak akan menjadi
Bangkit. Gagal lagi? Bangkit lagi!” sukses tanpa tantangan.”

Anda mungkin juga menyukai