E.
PERIODE KETIGA
Logam
Na Mg- Al
Sifat
Secara umum
Metaloid
Si
Nonlogam
P S - Cl
Gas mulia
Ar
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
1. Unsur seperiode tidak mempunyai sifat yang mirip, tetapi sifatnya berubah
secara beraturan.
2. Dari kiri ke kanan, sifat unsur periode ketiga berubah dari logam-metaloidnonlogam-gas mulia
1500
Si
1000
Mg Al
500
0
Na
Cl
Ar
-500
Energi ionisasi
1500
Cl
P
1000
Mg
500
Na
Si
Al
Energi ionisasi Mg lebih besar daripada Al, dan energi ionisasi P lebih besar
daripada S. Penyimpangan ini terjadi karena Mg (golongan IIA) dam P
(golongan VA) mempunyai konfigurasi elektron setengah penuh yang relatif
stabil. Selain itu, Al dan S mempunyai elektron yang terikat agak lemah.
2
2
6
2
2
Mg 1s 2s 2p 3s
Konfigurasi penuh : 3s
2
2
6
2
1
1
Al
1s 2s 2p 3s 3p
Elektron 3p terikat agak lemah
P
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Konfigurasi setengah penuh : 3p3
S
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Satu elektron 3p harus berpasangan,
sehingga cenderung mudah lepas.
Na, Mg, Al merupakan logam (konduktor listrik dan panas yang baik). Sifat
logam menurun dari Na ke Al.
Si tergolong metaloid (semikonduktor)
P, S, dan Cl merupakan nonlogam (tidak dapat menghantarkan listrik).
NaOH
Mg(OH)2
Al(OH)3
Ionik
Ionik
Basa
kuat
Basa
kuat
IonikKovalen
Amfoter
Si(OH)4
(H2SiO3)
Kovalen
P(OH)5
(H3PO4)
Kovalen
S(OH)6
(H2SO4)
Kovalen
Cl(OH)7
(HClO4)
Kovalen
Asam
sangat
lemah
Asam
lemah
Asam
kuat
Asam
sangat
kuat
Senyawa
Kegunaan
Sebagai alat rumah tangga, bahan bangunan,
komponen kendaraan bermotor, badan pesawat
etrbang (magnalium), kemasan produk makanan,
kabel listrik.
Untuk menjernihkan air
Untuk pasta gigi, menetralkan asam lambung
Untuk transmitor, sel surya, kalkolator, dan
perlengkapan computer
Bahan baku pembuatan asam sulfat
Bidang gesek kotak korek api
Pupuk TSP
Membuat sabun dan detergen
Untuk bahan baku pupuk ZA, detergen,
,membersihkan permukaan logam, pengisi
accumulator
Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O
Aluminium oksida Al(OH)3
Silikon
Fosforus
Belerang
F.
Fosfor putih
Fosfor merah
Kalsium fosfat Ca3(PO4)2
Natrium fosfat Na3PO4
Asam sulfat H2SO4
PERIODE KEEMPAT
Sifat
Sifat
Logam
Sifat
Magnet
Energi
ionisasi
Warna
Senyawa
Sc
Ti
V
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
1. Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam, keras, titik didih dan titik leleh
relatif tinggi dan penghantar listrik yang baik.
2. Sifat logam unsur transisi dicerminkan dari harga keelektronegatifannya yang rendah.
Berdasarkan perilakunya dalam medan magnet, zat-zat diklasifikasikan menjadi :
1) Diamagnetik, apabila zat itu sedikit ditolak keluar medan
2) Paramagnetik, apabila sedikit ditarik ke dalam medan
3) Feromagnetik, apabila ditarik kuat ke dalam medan magnet
Unsur transisi periode keempat dan senyawanya umunya bersifat paramagnetik.
Feromagnetik hanya diperlihatkan oleh beberapa logam, yaitu besi, kobalt, nikel, serta
logam-logam campur tertentu.
Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Zat yang bersifat paramagnetik
mempunyai setidaknya satu elektron tak berpasangan. Semakin banyak elektron tak
berpasangan, semakin bersifat paramagnetik.
Energi ionisasi unsur-unsur peride keempat relatif rendah, kecuali Zink yang energi
ionisasinya agak besar.
Senyaa yang mengandung logam transisi ini umumnya berwarna khas, dan warnanya
disesuaikan dengan bilangan oksidasinya.
Warna senyawa dari unsur transisi ini juga berkaitan dengan adanya subkulit d yang terisi
tidak penuh.
3+
4+
Senyawa dari Sc dan Ti tidak berwarna karena subkulit 3d-nya kosong.
Tingkat
Oksidasi
Senyawa Zn2+ juga tidak berwarna karena subkulit 3d-nya terisi penuh.
Unsur-unsur periode keempat mempunyai beberapa bilangan oksidasi karena elektron
valensinyamenempati subkulit 3d dan 4s. Tingkat energi kedua orbital itu berdekatan. Oleh
karena itu, selain elektron pada 4s, unsur transisi periode keempat dapat juga menggunakan
elektron pada subkulit 3d dalam pembentukan ikatan.
IIIB
Sc
IVB
Ti
VB
V
VIB
Cr
VIIB
Mn
VIIIB
Co
Fe
IB
Cu
Ni
+1
+2
Ungu
+2
Ungu
+2
+3
Hijau
+3
Hijau
+3*
Hijau
+4*
Tdk
berwarna
+4*
Biru
+4
+2*
Merah
muda
+3
Merah
coklat
+4
+5
Merah
+5
+5
+5
+6
+6
Hijau
+7
Cokelat
keunguan
+6
+3*
Tdk
berwarna
+2*
Hijau
+3*
Jingga
+2
Merah
muda
+3*
Biru
+4
+4
+2*
Hijau
IIB
Zn
+1
Tdk
berwarna
+2*
Biru
+3
Merah
+2*
Tdk
berwarna
+3
Senyawa
Kegunaan
Alat rumah tangga, bahan kontruksi bangunan, dan
bahan industri (mesin, kendaraan, kapal laut)
Untuk alat rumah tangga
Untuk rel kereta api, mata bor, kendaraan perang
Untuk magnet
Digunakan dalam bentuk campuran :
Kuningan (Cu dan Zn)
Perunggu (Cu dan Sn)
Monel (Cu dan Ni)
Untuk pengawet kayu, fungisida, dan untuk
mendeteksi adanya air dalam suatu campuran.
Tembaga
CuSO4
G.
Sifat logam, semua unsur transisi tergolong logam dengan titik cair dan titik didih yang relatif tinggi
Bersifat paramagnetic (sedikit tertarik ke dalam medan magnet)
Membentuk senyawa yang berwarna
Mempunyai beberapa tingkat oksidasi
Membentuk berbagai macam ion kompleks
Berdaya katalitik
Zink mempunyai sifat berbeda, yaitu titik leleh dan titik didih yang rendah, diamagnetiK, dan
senyawanya tidak berwarna. Zink hanya mempunyai biloks +2.
IIA
Ca
4s2
20
IIIB
Sc
3d1 4s2
21
IVB
Ti
3d2 4s2
22
VB
V
3d3 4s2
23
VIB
Cr
3d5 4s1
24
VIIB
Mn
3d5 4s2
25
26
Fe
3d6 4s2
VIIIB
Co
3d7 4s2
27
28
Ni
3d8 4s2
IB
Cu
3d10 4s1
29
IIB
Zn
3d10 4s2
30
IIIA
Ga
4s2 4p1
31
Sifat khas unsur transiusi berkaitan dengan adanya subkulit d yang terisi tidak penuh. Semua unsur
transisi periode keempat memenuhi definisi ini, kecuali Zink. Pada tingkat oksidasi 0 dan +2, subkukit
3d-nya terisi penuh.
Nama Proses
Proses Deacon
Unsur
Gas klorin
No.
7.
Nama Proses
Proses Bilik Timbal
2.
Elektrolisis lelehan
atau leburan
Proses Dow
Proses Hall-Herault
Proses Wohler
Proses Sisilia
Proses Frasch
Unsur-unsur
logam alkali
Magnesium
Aluminium
Fosforus
Belerang
8.
Proses Kontak
9.
10.
Tanur Tinggi
Proses Bessemer
Proses Tungku Terbuka
Proses Tungku Oksigen
Proses Pengapungan
(Floatasi)
3.
4.
5.
6.
11.
Unsur
Asam Sulfat kadar
80%
Asam Sulfat kadar
lebih dari 98%
Besi
Baja
Tembaga