Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU 2

NAMA :

NIM :

1. Suatu pernyataan adalah suatu kalimat yang sudah pasti atau jelas nilai kebenarannya. Dan
bisa bernilai salah saja dan juga Bisa bernilai benar saja. Namun tidak bernilai sekaligus
keduanya.
2. Dalam logika matematika, pernyataan dinotasikan (dilambangkan) dengan huruf alfabet
kecil.
Seperti :
 𝑝: Paris ibukota negara Swiss.
 𝑞: Bilangan 6 adalah bilangan genap.
3. Menentukan kebenaran dari suatu pernyataan memiliki 2 dasar, yaitu:
 Dasar Secara Empiris, yaitu menentukan nilai kebenaran dengan mengadakan
pengamatan terlebih dahulu (berdasarkan kenyataan pada saat itu). Jadi, nilai
kebenaran ini bersifat relatif. Contoh: Ara berbaju putih. Alin berkulit putih bersih.
 Dasar Secara Tak Empiris (Pernyataan Absolut/Mutlak), yaitu menentukan nilai
kebenaran bilamana nilai kebenaran itu mutlak tidak tergantung pada situasi dan
kondisi atau waktu dan tempat. Contoh : Bilangan 2 adalah bilangan prima. Ibukota
negara Inggris adalah London.
4. Penggunaan dari notasi nilai kebenaran ini harus berpasangan, Misalnya B-S, atau R-W,
atau T-F, atau 1-0.
5. Pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk
 Pernyataan tunggal, adalah pernyataan yang hanya memuat satu pokok persoalan
atau satu ide. Contoh:
: 13 adalah bilangan prima.
: Malang adalah kota kedua terbesar di provinsi Jawa Timur.
 Pernyataan majemuk, merupakan pernyataan gabungan dari
beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung.
Misalnya Beberapa kalimat tunggal, 𝑝, 𝑞, dapat digabung dengan menggunakan kata
penghubung sehingga membentuk pernyataan baru seperti 𝑝 dan 𝑞; 𝑝 atau 𝑞; 𝑝 yang 𝑞,
dan sebagainya.

6. Konektor/ perakit itu disebut Kata-kata penghubung dari kedua pernyataan biasa

7. Perbedaan Kalimat terbuka dan kalimat tertutup


 Kalimat terbuka, adalah kalimat matematika yang tidak dapat ditentukan nilai
kebenarannya (tidak dapat ditentukan benar atau salahnya) sampai dilakukan
penyelesaian tertentu. Kalimat terbuka biasanya mengandung unsur atau simbol yang
nilainya tidak diketahui.
 Kalimat tertutup, adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya. Nilai
kebenaran yang dimaksudkan adalah nilai benar saja atau nilai salah saja, tetapi tidak
keduanya.
8. Negasi atau disebut juga ingkaran/penyangkalan merupakan pernyataan yang menyangkal
apa yang diberikan. Ingkaran pernyataan dapat dibentuk dengan menambah ‘Tidak benar
bahwa …’ didepan pernyataan yang diingkar. Hal ini dilambangkan dengan ~.
Misalnya, Negasi dari 𝑝 biasa dinotasikan dengan ~𝑝 atau ¬𝑝 (dibaca “negasi 𝑝" , “tidak 𝑝 “
, “bukan 𝑝“, atau “ingkaran 𝑝". .
Sebagai Contoh. Negasi dari pernyataan ”Bilangan prima genap satu-satunya adalah 2”
adalah ”Bilangan 2 adalah bukan satu-satunya bilangan prima genap.

9.
10. Dua pernyataan dikatakan ekivalen jika keduanya mempunyai hasil tabel kebenaran yang
sama. Berikut merupakan tabel kebenaran untuk negasi.

A Bukan A ( ~A)
Benar (B) Salah (S)
Salah (S) Benar (B)

11. Konjungsi adalah Suatu pernyataan p dan q yang dapat digabungkan dengan menggunakan
kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang
disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p ∧ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
konjungsi.

P q P^q
B B B
B S S
S B S
S S S

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi akan bernilai benar jika
dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar

12. Disjungsi adalah suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata
hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang
disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
disjungsi.

P q Pvq
B B B
B S B
S B B
S S S

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai salah
jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

13. Hukum De Morgan


Dalil 1 hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil penjumlahan akan sama
dengan hasil perkalian dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NOR dan AND.
Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut :

Dari pernyataan tersebut maka  rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini:

Gambar (a) menunjukan gerbang NOR 2-bit. Persamaan boole :

Gambar (b) menunjukkan gerbang dengan dua masukan terinversi.Persamaan boole:

Dari pembuktian maka akan didapat Tabel kebenaran dari persamaan boolean tersebut
Dalil II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan sama
dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NAND
dan OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut :

Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah
ini:

Gambar (a) menunjukkan  persamaan  :

-Gambar (b) menunjukkan  persamaan :

Berikut  tabel pembuktian dari pernyataan hukum de morgan   :

14. Implikasi atau pernyataan bersyarat/kondisional adalah pernyataan majemuk yang disusun
dari dua buah pernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q. Bagian “jika p”
dinamakan alasan atau sebab dan bagian “maka q” dinamakan kesimpulan. Nilai kebenaran
implikasi p ⇒ q dapat ditentukan dengan menggunakan definisi berikut.
p ⇒ q dinyatakan salah, jika p benar dan q salah.
Dalam kemungkinan yang lainnya p ⇒ q dinyatakan benar.
Nilai Kebenaran Implikasi p ⇒ q

P q P⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B

15. Beberapa cara membaca implikasi yaitu:


 jika 𝑝, maka 𝑞;
 setiap kali 𝑝, (maka) 𝑞;
 𝑝 hanya jika 𝑞;
 𝑝 syarat cukup (sufficient) untuk 𝑞;
 𝑞 syarat perlu (necessary) untuk 𝑝:
 𝑞 asal saja 𝑝;

16. Syarat perlu dan syarat cukup :


 Syarat perlu yaitu apabila Pernyataan 𝑞 dikatakan sebagai syarat perlu untuk 𝑝 apabila 𝑝
muncul hanya jika 𝑞 muncul, jika 𝑞 tidak muncul maka 𝑝 juga tidak bisa muncul.
 Syarat cukup yaitu apabila Pernyataan 𝑝 dikatakan syarat cukup bagi 𝑞 apabila 𝑞 selalu
muncul setiap kali 𝑝 muncul.

17. Jenis –jenis Implikasi :


 Implikasi Logis, konsekuen secara logis dapat disimpulkan dari hipotesis.
Contoh: Jika semua bilangan bulat adalah rasional, maka 5 adalah bilangan rasional.
 Implikasi Definisional, konsekuen pada implikasi ini dapat disimpulkan dari hipotesis, yaitu
mengacu pada suatu definisi yang berlaku.
Contoh: Jika bangun geometri ABCD adalah persegi, maka sisi-sisi yang sehadap adalah
sejajar dan sama panjang.
 Implikasi Empirik atau Kausal, implikasi yang diketahui berdasarkan pengamatan empiris.
Contoh : Kalau panas air mencapai 100∘𝐶, maka air mendidih. Konsekuen “air mendidih”
hanya dapat diketahui melalui pengamatan empirik.
 Implikasi Intensional atau Desisional
Contoh: Misalnya seorang anak (siswa SMA) berkata kepada orang tuanya: “Kalau ayah
tidak bisa mengantar saya ke sekolah, maka saya akan mencoba berusaha mandiri dengan
berangkat ke sekolah dengan bersepeda”. Konsekuen “saya akan mencoba berusaha
mandiri dengan berangkat ke sekolah dengan bersepeda” merupakan keputusan (decision)
sang anak.

18. Bentuk lain dari implikasi yauti Secara matematis kalimat dalam bentuk “Jika 𝑝, maka 𝑞" yang
dinotasikan dengan 𝑝 → 𝑞 disebut implikasi.
Pada pernyataan 𝑝 → 𝑞:
 𝑝 disebut anteseden/ hipotesis,
 𝑞 disebut konsekuen/ konklusi/ kesimpulan.

19. Biimplikasi adalah Suatu pernyataan p dan q yang dapat digabungkan dengan
menggunakan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan
“p ⇔ q”.

p q P⇔q

B B B
B S S
S B S
S S B

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai benar
jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama
benar, atau sama-sama salah.

20. Tautologi dan Kontradiksi


 Tautologi, adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar (dalam segala hal) tanpa
memandang nilai kebenaran komponen komponennya.
 Kontradiksi, adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah (dalam segala hal) tanpa
bergantung nilai kebenaran dari komponennya.

21. Kuantor Universal dan Kuantor eksistensial


 Kuantor universal, dinotasikan dengan ∀, adalah sebuah frasa “untuk semua”.
 Kuantor eksistensial, dinotasikan dengan ∃, adalah sebuah frasa “terdapat” atau
“beberapa” atau “ada”.

22. Pengertian Premis, Konklusi, dan Argumentasi :


 Premis, adalah pernyataan-pernyataan yang diketahui yang akan ditarik kesimpulannya.
 Konklusi, adalah kesimpulan dari beberapa pernyataan.
 Argumentasi adalah penarikan kesimpulan.
23. Penarikan kesimpulan dikatakan sah atau valid apabila konjungsi dari premis-premis berimplikasi
dengan konklusi (kesimpulan) atau merupakan tautologi.

24. Kriteria yang diperlukan agar suatu argument dikatakan valid :

 Suatu argument dikatakan valid yaitu apabila kebenaran dari premisnya menjamin
kebenaran pada kesimpulannya.
 Suatu argumen dikatakan valid jika tidak mungkin semua premisnya bernilai benar namun
kesimpulannya salah.

Kriteria Validitas :

 Validitas tidak bergantung kepada kumpulan fakta-fakta.


 Validitas tidak bergantung kepada hokum-hukum alam.
 Validitas tidak bergantung kepada makna dari ekspresi personal yang spesifik.
 Validitas bergantung secara alami terhadap bentuk dari argumen.

25. Terdapat tiga jenis penarikan kesimpulan yang sering digunakan yaitu :
 Modus Ponens
Modus Ponens merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → dan premis 2 menyatakan 𝑝 sehingga diperoleh kesimpulan pernyataan
𝑞.
 Modus Tollens
Modus Tonens merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → 𝑞 dan premis 2 menyatakan ~𝑞 sehingga diperoleh kesimpulan
pernyataan ~𝑝.
 Silogisme Silogisme merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → 𝑞 dan premis 2 menyatakan 𝑞 → 𝑟 sehingga diperoleh kesimpulan
pernyataan 𝑝 → .

Anda mungkin juga menyukai