NAMA :
NIM :
1. Suatu pernyataan adalah suatu kalimat yang sudah pasti atau jelas nilai kebenarannya. Dan
bisa bernilai salah saja dan juga Bisa bernilai benar saja. Namun tidak bernilai sekaligus
keduanya.
2. Dalam logika matematika, pernyataan dinotasikan (dilambangkan) dengan huruf alfabet
kecil.
Seperti :
𝑝: Paris ibukota negara Swiss.
𝑞: Bilangan 6 adalah bilangan genap.
3. Menentukan kebenaran dari suatu pernyataan memiliki 2 dasar, yaitu:
Dasar Secara Empiris, yaitu menentukan nilai kebenaran dengan mengadakan
pengamatan terlebih dahulu (berdasarkan kenyataan pada saat itu). Jadi, nilai
kebenaran ini bersifat relatif. Contoh: Ara berbaju putih. Alin berkulit putih bersih.
Dasar Secara Tak Empiris (Pernyataan Absolut/Mutlak), yaitu menentukan nilai
kebenaran bilamana nilai kebenaran itu mutlak tidak tergantung pada situasi dan
kondisi atau waktu dan tempat. Contoh : Bilangan 2 adalah bilangan prima. Ibukota
negara Inggris adalah London.
4. Penggunaan dari notasi nilai kebenaran ini harus berpasangan, Misalnya B-S, atau R-W,
atau T-F, atau 1-0.
5. Pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk
Pernyataan tunggal, adalah pernyataan yang hanya memuat satu pokok persoalan
atau satu ide. Contoh:
: 13 adalah bilangan prima.
: Malang adalah kota kedua terbesar di provinsi Jawa Timur.
Pernyataan majemuk, merupakan pernyataan gabungan dari
beberapa pernyataan tunggal yang dihubungkan dengan kata hubung.
Misalnya Beberapa kalimat tunggal, 𝑝, 𝑞, dapat digabung dengan menggunakan kata
penghubung sehingga membentuk pernyataan baru seperti 𝑝 dan 𝑞; 𝑝 atau 𝑞; 𝑝 yang 𝑞,
dan sebagainya.
6. Konektor/ perakit itu disebut Kata-kata penghubung dari kedua pernyataan biasa
9.
10. Dua pernyataan dikatakan ekivalen jika keduanya mempunyai hasil tabel kebenaran yang
sama. Berikut merupakan tabel kebenaran untuk negasi.
A Bukan A ( ~A)
Benar (B) Salah (S)
Salah (S) Benar (B)
11. Konjungsi adalah Suatu pernyataan p dan q yang dapat digabungkan dengan menggunakan
kata hubung ‘dan’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang
disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p ∧ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
konjungsi.
P q P^q
B B B
B S S
S B S
S S S
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep konjungsi akan bernilai benar jika
dan hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar
12. Disjungsi adalah suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan menggunakan kata
hubung ‘atau’ sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang
disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”. Berikut adalah tabel kebenaran
disjungsi.
P q Pvq
B B B
B S B
S B B
S S S
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai salah
jika kedua pernyataan (p dan q) salah.
Dari pernyataan tersebut maka rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah ini:
Dari pembuktian maka akan didapat Tabel kebenaran dari persamaan boolean tersebut
Dalil II hukum de morgan menyatakan bahwa komplemen dari hasil perkalian akan sama
dengan hasil penjumlahan dari masing masing komplemen.Teori ini melibatkan gerbang NAND
dan OR.Penulisan dalam bentuk matematikanya adalah sebagai berikut :
Dari pernyataan tersebut maka akan terlihat rangkaian logikanya seperti gambar a dan b dibawah
ini:
14. Implikasi atau pernyataan bersyarat/kondisional adalah pernyataan majemuk yang disusun
dari dua buah pernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q. Bagian “jika p”
dinamakan alasan atau sebab dan bagian “maka q” dinamakan kesimpulan. Nilai kebenaran
implikasi p ⇒ q dapat ditentukan dengan menggunakan definisi berikut.
p ⇒ q dinyatakan salah, jika p benar dan q salah.
Dalam kemungkinan yang lainnya p ⇒ q dinyatakan benar.
Nilai Kebenaran Implikasi p ⇒ q
P q P⇒q
B B B
B S S
S B B
S S B
18. Bentuk lain dari implikasi yauti Secara matematis kalimat dalam bentuk “Jika 𝑝, maka 𝑞" yang
dinotasikan dengan 𝑝 → 𝑞 disebut implikasi.
Pada pernyataan 𝑝 → 𝑞:
𝑝 disebut anteseden/ hipotesis,
𝑞 disebut konsekuen/ konklusi/ kesimpulan.
19. Biimplikasi adalah Suatu pernyataan p dan q yang dapat digabungkan dengan
menggunakan kata hubung ‘jika dan hanya jika’ sehingga membentuk pernyataan
majemuk ‘p jika dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang dilambangkan dengan
“p ⇔ q”.
p q P⇔q
B B B
B S S
S B S
S S B
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep biimplikasi akan bernilai benar
jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama
benar, atau sama-sama salah.
Suatu argument dikatakan valid yaitu apabila kebenaran dari premisnya menjamin
kebenaran pada kesimpulannya.
Suatu argumen dikatakan valid jika tidak mungkin semua premisnya bernilai benar namun
kesimpulannya salah.
Kriteria Validitas :
25. Terdapat tiga jenis penarikan kesimpulan yang sering digunakan yaitu :
Modus Ponens
Modus Ponens merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → dan premis 2 menyatakan 𝑝 sehingga diperoleh kesimpulan pernyataan
𝑞.
Modus Tollens
Modus Tonens merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → 𝑞 dan premis 2 menyatakan ~𝑞 sehingga diperoleh kesimpulan
pernyataan ~𝑝.
Silogisme Silogisme merupakan suatu kaidah penarikan kesimpulan dengan premis 1
menyatakan 𝑝 → 𝑞 dan premis 2 menyatakan 𝑞 → 𝑟 sehingga diperoleh kesimpulan
pernyataan 𝑝 → .