Anda di halaman 1dari 19

TES KEMAMPUAN PENALARAN suatu masalah, apakah selalu membutuhkan

bantuan dari orang lain atau berusaha untuk


Penalaran adalah suatu proses berpikir yang menyelesaikannya sendiri.
berkaitan dengan hubungan beberapa fakta
yang diketahui sehingga diperoleh suatu A. TES PENALARAN LOGIS
kesimpulan yang logis. Secara umum, tes
kemampuan nalar atau tes logika Tes model penalaran logis berkaitan dengan
mempunyai dua tipe yaitu tipe penalaran pola berpikir seseorang dan cara penarikan
logis dan tipe penalaran analitis. Penalaran kesimpulan (silogisme) dari dua proposisi
logis terkait dengan pola pikir anda dalam atau premis-premis, sementara
menarik kesimpulan secara logis (silogisme) kesimpulannya adalah konklusinya. Predikat
dari dua premis (mayor dan minor) sehingga dan konklusi tersebut dinamakan term
diperoleh kesimpulan dari dua premis mayor, sedangkan subyek dari konklusi
tersebut. Sementara penalaran analitis tersebut dinamakan term minor. Premis yang
berkaitan dengan kemampuan untuk mengandung term mayor dinamakan premis
membuat hubungan-hubungan faktual secara mayor (pikiran utama) dan premis yang
logis dari suatu informasi, gagasan, atau ide mengandung term minor disebut premis
yang tidak terstruktur dengan baik, tetapi minor (pikiran lanjutan). Untuk
tetap dapat ditarik sebuah kesimpulan yang memudahkan penjelasan, perhatikan contoh
sesuai dengan berbagai hubungan yang ada. berikut!
Tes ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana cara seseorang mencerna dan Premis mayor
menganalisa suatu informasi untuk Semua ikan memiliki insang
kemudian ditarik suatu kesimpulan yang M P
logis. Apakah dalam hal ini cara berpikir Premis minor
seseorang tersebut menganut aturan-aturan Semua Koi adalah ikan
yang sesuai nalar sehingga dapat S M
memperoleh kesimpulan yang benar. Alasan Kesimpulan
mengapa tes logika ini diikutkan dalam Semua Ko memiliki insang
suatu seleksi adalah untuk melihat i
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan S P
a. Jika nilai kebenarannya hanya
Keterangan: dapat diketahui setelah melakukan
S = subyek analisa atau observasi (empiris).
P = predikat b. Jika nilai kebenarannya langsung
M = suku penengah/ middle term diketahui saat itu juga
(nonempiris).
1. Logika Dasar
a) Pernyataan dan Bukan Pernyataan Contoh:
Kalimat pernyataan adalah kalimat  Denpasar adalah ibu kota provinsi
yang dapat diketahui nilai Benar atau Bali (B)
Salahnya. Kalimat benar atau salah ini  8 + 6 = 12 (S)  kalimat terbuka
disebut nilai kebenaran.  Tutuplah jendela itu! (S)  kalimat
Kalimat bukan pernyataan adalah perintah
kalimat yang belum dapat diketahui  Siapa nama ibumu? (S)  kalimat
nilai benar atau salahnya. Kalimat tanya
yang termasuk dalam kalimat bukan  Semoga badai segera reda (S) 
pernyataan adalah kalimat terbuka, kalimat harapan
kalimat perintah, kalimat tanya, dan b) Pernyataan Majemuk
kalimat harapan. Dalam soal logika matematika sering
kita jumpai beberapa operasi yang
Ciri umum untuk memahami suatu memungkinkan kita untuk
pernyataan, yaitu: menggabungkan beberapa pernyataan
a. Kalimat BENAR disimbolkan sehingga diperoleh pernyataan baru.
dengan huruf B. Pernyataan baru inilah yang kemudian
b. Kalimat SALAH disimbolkan disebut pernyataan majemuk, ditandai
dengan huruf S. dengan kata “tidak”, “dan”, “atau”,
“jika…maka…”, dan seterusnya.
Nilai kebenaran suatu pernyataan ①. Negasi
dapat diketahui dengan dua cara, Negasi atau yang biasa dikenal
yaitu: dengan ingkaran dan disimbolkan
dengan (~) adalah lawan atau
kebalikan dari pernyataan. Negasi p q p⋀q
suatu pernyataan dapat B B B
didefinisikan sebagai berikut: B S S
“Jika suatu pernyataan p benar, S B S
maka negasinya ~p salah; S S S
sebaliknya jika suatu pernyataan p ③. Disjungi
salah, maka negasinya ~p benar.” Dari pernyataan p dan q dapat
dibentuk pernyataan baru dengan
TABEL KEBENARAN untuk cara menggabungkan kedua
negasi pernyataan tersebut dengan kata
p ~p penghubung “atau” sehingga
B S berbentuk “p atau q”. “p atau q”
S B dilambangkan dengan “ p ⋁ q ”.
②. Konjungsi Disjungsi suatu pernyataan dapat
Dari pernyataan p dan q, dapat didefinisikan sebagai berikut:
dibuat pernyataan baru dengan “Sebuah pernyataan disjungsi
cara menggabungkan kedua dapat bernilai SALAH jika kedua
pernyataan tersebut menggunakan pernyataan bernilai SALAH, jika
kata penghubung “dan”, tidak maka p ⋁ q bernilai BENAR.
berbentuk “p dan q”. “p dan q” ini
dilambangkan dengan “ p ⋀ q ”. TABEL KEBENARAN untuk
Konjungsi suatu pernyataan dapat disjungsi
didefinisikan sebagai berikut: p q p⋁q
“Jika p dan q merupakan B B B
pernyataan BENAR, maka p ⋀ q B S B
merupakan pernyataan yang S B B
benar, jika tidak demikian maka S S S
p ⋀ q SALAH. ④. Implikasi
Dari dua pernyataan p dan q dapat
TABEL KEBENARAN untuk dibentuk pernyataan baru dengan
konjungsi memakai kata penghubung
“jika…maka…” atau “jika p maka konklusi keduanya bernilai sama
q” yang dilambangkan dengan “ (BENAR semua atau SALAH
p ⇒q ”. p disebut hipotesa/ sebab, semua), jika tidak demikian maka
sedangkan q disebut pernyataan p ⇔q bernilai
konklusi/akibat. SALAH.
Implikasi suatu pernyataan dapat
didefinisikan sebagai berikut: TABEL KEBENARAN untuk
“Implikasi dari p dan q yang biimplikasi
ditulis p ⇒q akan bernilai p q p ⇔q
SALAH jika p BENAR dan q B B B
SALAH, jika tidak demikian B S S
maka p ⇒q bernilai BENAR. S B S
S S B
TABEL KEBENARAN untuk c) Kuantor Universal dan Kuantor
implikasi Eksistensial
p q p⇒q Kuantor adalah imbuhan di depan
B B B suatu kalimat terbuka yang dapat
B S S mengubah kalimat terbuka menjadi
S B B sebuah pernyataan. Kuantor terbagi
S S B menjadi dua jenis, yaitu:
⑤. Biimplikasi  Kuantor Universal
Biimplikasi disebut juga Lambang “ ∀ ” dibaca “semua” atau
bikondisional adalah suatu “untuk setiap”.
pernyataan baru “p jika dan hanya  Kuantor Eksistensial
jika q” yang terbentuk dari dua Lambang “∃” dibaca “ada” atau
pernyataan p dan q, dilambangkan “beberapa”.
dengan “ p ⇔q ”. d) Invers, Konvers, dan Kontraposisi
Biimplikasi suatu pernyataan Berdasarkan implikasi p ⇒q dapat
dapat didefinisikan sebagai diturunkan menjadi pernyataan-
berikut: “Sebuah biimplikasi pernyataan baru yang disebut konvers,
bernilai benar jika hipotesa dan invers, dan kontraposisi.
Implikasi : p ⇒q beberapa pernyataan yang diketahui
Konvers : q⇒ p bernilai BENAR dan pernyataan terakhir
Invers : p⇒ q disebut konklusi atau kesimpulan.
Kontraposisi : q ⇒ p Pernyataan-pernyataan tersebut masing-
masing disebut sebagai “premis”,
Contoh: sedangkan kumpulan semua premis
Tentukan konvers, invers, dan disebut sebagai argument.
kontraposisi dari: Jika konjungsi dari premis-premis
“Jika Sasha juara, maka ia mendapat berimplikasi konklusi, argumentasi itu
piala” dapat dikatakan berlaku atau sah.
Jawab: Sebaliknya, kalau konjungsi dari premis-
Konvers : Jika Sasha mendapat piala, premis tidak berimplikasi konklusi maka
maka ia menjadi juara argument itu dikatakan tidak sah. Jadi,
Invers : Jika Sasha tidak juara, maka ia suatu argumentasi dikatakan sah jika
tidak mendapat piala premis-premisnya bernilai benar maka
Kontraposisi : Jika Sasha tidak konklusinya juga benar.
mendapat piala, maka ia tidak juara. a) Modus Ponens
Cara penarikan kesimpulan dengan
Hubungan Konners, Invers, dan modus ponens (kaidah pengasingan)
Kontraposisi dapat ditunjukkan yaitu dengan menulis premis-premis
dengan TABEL KEBENARAN secara berbaris dari atas ke bawah dan
berikut: ditandai dengan garis mendatar
sebagai pembatas premis-premis
dengan kesimpulan/konklusi.
Premis 1 : p  q (B)
2. Penarikan Kesimpulan Premis 2 : p (B)
Pernyataan implikasi beserta komponen- Konklusi : q (B)
komponen pembentuknya, yaitu hipotesis
dan konklusi, dapat digunakan untuk Jika disimbolkan, penarikan
menarik kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan dengan modus ponens
kesimpulan, haruslah diketahui satu atau
ditulis sebagai berikut: [( p ⇒ q )⋀ p]⇒ Cara penarikan kesimpulan dengan
q silogisme yaitu dari premis p ⇒ q dan
q ⇒ r dapat ditarik konklusi p ⇒ r .
Contoh: Kaidah silogisme menggunakan sifat
Premis 1 : Jika Andi ikut les, maka ia transitif dari implikasi.
akan naik kelas. Silogisme dinyatakan dalam bentuk:
Premis 2 : Andi ikut les. Premis 1 : p  q (B)
Konklusi : Andi akan naik kelas. Premis 2 : q  r (B)
b) Modus Tollens Konklusi : p  r (B)
Cara penarikan kesimpulan dengan
modus tollens (kaidah penolakan Jika disimbolkan, penarikan
akibat) yaitu dari premis-premis p ⇒ q kesimpulan dengan modus ponens
dan ~p sehingga dapat disimpulkan ditulis sebagai berikut: [( p ⇒q )⋀ (q ⇒ r
menjadi ~p. )]⇒ ( p ⇒ r )
Modus Tollens dinyatakan dalam
bentuk: Contoh:
Premis 1 : p  q (B) Premis 1 : Jika ibu memasak, maka
Premis 2 : ~q (B) ada tamu.
Konklusi : ~p (B) Premis 2 : Jika ada tamu, maka ayah di
rumah.
Jika disimbolkan, penarikan Konklusi : Jika ibu memasak, maka
kesimpulan dengan modus ponens ayah di rumah.
ditulis sebagai berikut: [( p ⇒ q )⋀ p]⇒ 3. Hukum Penarikan Kesimpulan
~p a) Jika semua premis umum maka
kesimpulan harus umum
Contoh: Contoh:
Premis 1 : Jika hujan maka jalanan Semua manusia membutuhkan
basah. makanan.
Premis 2 : Jalanan tidak basah. Semua manusia pasti mati.
Konklusi : Hari tidak hujan.
c) Silogisme
Kesimpulan: Semua manusia Penguin bukan burung.
membutuhkan makanan dan pasti Jadi, Penguin bukan binatang
mati. bersayap.
b) Jika salah satu premis partikular (Binatang bersayap pada kesimpulan
(sebagian) maka kesimpulan juga bermakna negatif, sementara
harus partikular premisnya bermakna positif 
Contoh: hubungan pertentangan)
Semua rumah memiliki Televisi 4. Term penengah bermakna tidak sama.
berwarna. Contoh:
Beberapa rumah memiliki kulkas. Bisa merupakan salah satu jenis
Kesimpulan: Beberapa rumah racun.
memiliki Televisi berwarna dan Bisa adalah sinonim dari kata dapat.
kulkas. (pengertian kata “bisa” dari kedua
c) Jika salah satu premis negatif maka premis tersebut adalah berbeda
kesimpulan harus negatif konteksnya).
Contoh:
Semua anak menyukai ayam goreng. Tips mengerjakan soal Penalaran Logis:
Beberapa anak tidak menyukai
brokoli. ①. Pahami betul-betul setiap premis yang
Kesimpulan: Beberapa anak disajikan dalam soal, jangan terburu-
menyukai ayam goreng tidak suka buru mengambil kesimpulan jika belum
brokoli. memahami maksud premisnya.
②.
Kesimpulan yang salah pada penarikan
kesimpulan:
1. Dua premis sama-sama partikular.
2. Dua premis sama-sama negatif.
3. Term predikat pada kesimpulan dan
premis bertentangan satu sama lain.
Contoh:
Burung adalah binatang bersayap.
Premis 2: Sebagian ibu-ibu Rt. 01
pernah menjadi ketua PKK Melati.
Kesimpulan : Sebagian ibu-ibu Rt. 01
seharusnya berjiwa sosial.
Kunci Jawaban: D
2. Semua peserta ujian pasti membawa
pensil 2B dan penghapus. Abu adalah
seorang peserta ujian. Jadi, …
A. Abu pasti membawa pensil 2B atau
penghapus.
PENDALAMAN MATERI B. Abu belum tentu seorang peserta
ujian.
1. Ketua PKK Melati seharusnya berjiwa C. Andi pasti membawa pensil 2B dan
sosial. peghapus.
Sebagian ibu-ibu Rt. 01 pernah menjadi D. Andi mungkin tidak membawa pensil
ketua PKK Melati. 2B dan penghapus.
A. Semua ketua PKK Melati adalah ibu- E. Tidak dapat ditarik kesimpulan.
ibu Rt. 01.
B. Sebagian ketua PKK Melati adalah Pembahasan
ibu-ibu Rt. 01. Perhatikan masing-masing premis di atas,
C. Sebagian ibu-ibu Rt. 01 ingin menjadi Premis 1: Semua peserta ujian pasti
ketua PKK Melati. membawa pensil 2B dan penghapus.
D. Sebagian ibu-ibu Rt. 01 seharusnya Premis 2: Abu adalah seorang peserta
berjiwa sosial. ujian.
E. Semua ibu-ibu Rt. 01 tidak Kesimpulan: Abu pasti membawa pensil
seharusnya berjiwa sosial. 2B dan penghapus.
Kunci Jawaban: C
Pembahasan 3. Semua anak yang suka menyanyi pasti
Perhatikan masing-masing premis di atas, suka menggambar. Semua anak yang
Premis 1: Ketua PKK Melati seharusnya suka berhitung juga menyukai
berjiwa sosial. menggambar. Sebagian anak yang suka
menyanyi juga suka berhitung. Jadi, Trik!
simpulan yang tepat adalah …
A. Ada anak yang suka menggambar tapi Saat anda merasa kesulitan untuk
memahami maksud pernyataan dalam soal,
tidak suka menyanyi dan berhitung.
buatkan skema sederhana atau diagram
B. Sebagian anak tidak suka
venn untuk memudahkan anda.
menggambar dan menyanyi.
4. Jika Amin berminat menjadi seorang
C. Semua anak suka menggambar.
Ace, maka ia akan rajin berlatih basket.
D. Beberapa anak tidak suka berhitung
Amin dapat berprestasi di bidang basket
dan menggambar.
jika ia rajin berlatih basket. Tahun ini
E. Sebagian anak tidak suka menyanyi,
Amin rajin berlatih basket.
menggambar, dan berhitung.
Kesimpulan yang tepat adalah …
A. Amin menjadi seorang Ace.
Pembahasan
B. Amin dapat berprestasi di bidang
A = anak yang suka menyanyi
basket.
B = anak yang suka menggambar
C. Amin tahun lalu belum berminat
C = anak yang suka berhitung
menjadi Ace.
Perhatikan skema yang terjadi berikut:
D. Amin mungkin akan berprestasi di
bidang basket.
E. Amin tidak rajin berlatih basket tahun
lalu.
Premis 1: Semua anak yang suka
menyanyi suka menggambar
Pembahasan
Premis 2: Semua anak yang suka
Perhatikan masing-masing premis di atas,
berhitung suka menggambar
Premis 1: Jika Amin berminat menjadi
Kesimpulan:
Ace (premis mayor) dia akan berlatih
 Sebagian anak yang suka menyanyi
sepakbola (premis minor).
juga suka berhitung
Premis 2: Amin dapat berprestasi di
 Ada anak yang suka menggambar
bidang basket (premis minor) jika ia
tapi tidak suka menyanyi dan
rajin berlatih basket (premis mayor).
berhitung.
(premis ini bisa setara dengan: Jika ia
Kunci Jawaban: A
rajin berlatih basket maka Amin akan E. Semua kecelakaan menyebabkan
berprestasi) kematian.
Perhatikan kalimat terakhir!
 Tahun ini Amin rajin berlatih Pembahasan
basket (premis mayor). Perhatikan masing-masing premis di atas,
Sehingga, kesimpulan yang benar adalah: Premis 1: Semua kecelakaan (M) adalah
Amin dapat berprestasi di bidang basket musibah (P). Sehingga berlaku, M  P.
(premis minor dari premis kedua). Premis 2: Sebagian kecelakaan (M)
INGAT! menyebabkan kematian (S). Sehingga
berlaku, p  r.
Hukum-hukum silogisme hipotetik: INGAT!
 Bila A terlaksana maka B juga
terlaksana. Rumus Silogisme Kategorial Tipe 3:
 Bila A tidak terlaksana maka B tidak M  P
M  S
terlaksana. (tidak sah = salah)
S  P
 Bila B terlaksana, maka A Kesimpulan: Sebagian yang
terlaksana. (tidak sah = salah) menyebabkan kematian adalah
 Bila B tidak terlaksana maka A tidak kecelakaan.
terlaksana. Kunci Jawaban: C
Kunci Jawaban: B 6. Jika banyak pohon-pohon, maka udara
5. Semua kecelakaan adalah musibah. tidak tercemar. Jika udara tidak tercemar,
Sebagian kecelakaan menyebabkan maka kupu-kupu akan bertelur.
kematian. Kesimpulan yang tepat adalah …
A. Sebagian musibah menyebabkan A. Jika tidak banyak pohon-pohon, maka
kematian. kupu-kupu akan bertelur.
B. Semua musibah adalah kecelakaan. B. Jika udara bukan tercemar, maka
C. Sebagian yang menyebabkan tidak banyak pohon-pohon.
kematian adalah kecelakaan. C. Jika kupu-kupu tidak bertelur, maka
D. Semua musibah menyebabkan udara bukan tercemar.
kematian. D. Jika banyak pohon-pohon, maka
kupu-kupu akan bertelur.
E. Jika udara tidak tercemar, maka tidak D. Adam menggunakan fasilitas yang
banyak pohon-pohon. bukan Wifi.
E. Adam menggunakan fasilitas Wifi.
Pembahasan
Perhatikan masing-masing premis di atas, Pembahasan
Premis 1: Jika banyak pohon-pohon (p), Kalimat pertama pernyataan di atas dapat
maka udara tidak tercemar (q). Sehingga dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
berlaku, p  q. a. Ketika tinggal di apartemen X (p)
Premis 2: Jika udara tidak tercemar (q), atau Y (q),
maka kupu-kupu akan bertelur (r). b. semua kamar memiliki fasilitas Wifi.
Sehingga berlaku, q  r. Sehingga berlaku, p V q, dan bagian a
INGAT! sebagai premis mayor (syarat) dan
bagian b sebagai premis minor.
Rumus Silogisme Hipotesis: Kemudian, perhatikan kalimat kedua
p  q pernyataan di atas,
q  r
p  r Adam tinggal di apartemen Y. Kalimat
Dengan demikian, maka kesimpulan yang tersebut mengandung premis mayor
benar adalah: Jika banyak pohon-pohon, (tinggal di apartemen Y).
maka kupu-kupu akan bertelur. Karena kesimpulan yang dibuat harus
Kunci Jawaban: D mengandung premis minor
7. Ketika tinggal di apartemen X atau Y, (menggunakan Wifi) maka kesimpulan
semua kamar memiliki fasilitas Wifi. yang tepat adalah Adam menggunakan
Adam tinggal di apartemen Y. Manakah fasilitas Wifi.
kesimpulan yang benar? Kunci Jawaban: E
A. Kamar Adam memiliki semua 8. Orang yang lahir di desa Sukamaju
fasilitas kecuali Wifi. adalah penduduk Sukamaju. Sebagian
B. Bukan Adam yang menggunakan penduduk Sukamaju tinggal beberapa
fasilitas Wifi. tahun di desa Sukatani. Manakah berikut
C. Adam mungkin menggunakan ini yang merupakan kesimpulan yang
fasilitas di apartemen Y. benar?
A. Sebagian yang tinggal beberapa tahun 9. Jika bepergian ke Makassar, maka harus
di desa Sukatani lahir di desa berkunjung ke Toraja. Jika berkunjung ke
Sukamaju. Toraja, maka harus menginap di hotel A.
B. Semua yang tinggal beberapa tahun di Kesimpulan yang tepat adalah …
desa Sukatani lahir di desa Sukamaju. A. Sebagian yang berkunjung ke Toraja,
C. Sebagian yang hanya tinggal menginap di hotel A.
beberapa tahun di desa Sukatani tidak B. Semua yang bepergian ke Makassar
lahir di desa Sukamaju. tidak berkunjung ke Toraja.
D. Semua yang tinggal beberapa tahun di C. Semua yang menginap di hotel A
desa Sukatani bukan lahir di desa pasti bepergian ke Makassar.
Sukamaju. D. Sebagian yang bepergian ke
E. Semua yang lahir di desa Sukamaju Makassar menginap di hotel A.
menjadi penduduk di desa Sukatani. E. Semua yang bepergian ke Makassar
belum tentu menginap di hotel A.
Pembahasan
Perhatikan premis-premis di atas, Pembahasan
Premis 1: Orang yang lahir di desa Perhatikan premis-premis di atas,
Sukamaju (P) adalah penduduk Sukamaju Premis 1: Jika bepergian ke Makassar
(M). Sehingga berlaku, P  M. (P), maka harus berkunjung ke Toraja
Premis 2: Sebagian penduduk Sukamaju (S).
(M) tinggal beberapa tahun di desa Premis 2: Jika berkunjung ke Toraja (M),
Sukatani (S). Sehingga berlaku, M  S. maka harus menginap di hotel A (S).
Karena soal tersebut menggunakan tipe Karena soal tersebut menggunakan tipe
silogisme kategorial, maka berlaku S  silogisme, maka berlaku S  P. Sehingga
P. Sehingga kesimpulan yang terjadi kesimpulan yang terjadi adalah: Semua
adalah: Sebagian yang tinggal beberapa yang menginap di hotel A pasti bepergian
tahun di desa Sukatani (S) lahir di desa ke Makassar.
Sukamaju (P). Kunci Jawaban: C
Kunci Jawaban: A 10. Semua ruangan divisi adalah ruang
tertutup dan ber-AC. Sebagian ruangan
divisi dijadikan aula.
Manakah kesimpulan yang tepat dari Kesimpulan:
pernyataan di atas? Anto adalah anak yang pandai dan
A. Semua ruang yang tertutup dan ber- rajin. (BENAR)
AC adalah aula. Anto adalah anak yang pandai.
B. Semua yang dijadikan aula pasti (SALAH)
ruangan divisi. Anto adalah anak yang rajin.
C. Semua yang tertutup dan ber-AC (SALAH)
dijadikan aula. Karena soal tersebut menggunakan tipe
D. Sebagian yang dijadikan aula adalah silogisme kategorial, maka berlaku S 
ruang tertutup dan ber-AC. P. Sehingga kesimpulan yang terjadi
E. Sebagian aula merupakan ruang adalah: Sebagian yang dijadikan aula
yang tertutup atau ber-AC. adalah ruang tertutup dan ber-AC.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan 11. Semua karyawan bagian IT
Perhatikan premis-premis di atas, menggunakan komputer berteknologi
Premis 1: Semua ruangan divisi (M) tinggi sejak tahun 2012. Sebagian
adalah ruang tertutup dan ber-AC (P). karyawan wanita adalah karyawan
Sehingga berlaku, p ⋀ q. bagian IT.
Premis 2: Sebagian ruangan divisi (M) Simpulan yang tepat adalah …
dijadikan aula (S). A. Sebagian karyawan wanita mungkin
INGAT! bukan karyawan di bagian IT.
B. Semua karyawan wanita sebelum
Jika menggunakan entimen (kata tahun 2012 tidak menggunakan
penghubung “dan”) maka syarat di komputer berteknologi tinggi.
dalamnya harus disertakan seluruhnya. C. Semua karyawan bukan wanita tidak
Jika tidak, maka pernyataan tersebut menggunakan komputer
akan bernilai SALAH. berteknologi tinggi.
Contoh: D. Sebagian karyawan wanita tidak
Semua siswa kelas C adalah anak menggunakan komputer
pandai dan rajin. berteknologi tinggi.
Anto siswa kelas C.
E. Sebagian karyawan wanita A. Saya beruntung dan mendapat piala.
menggunakan komputer B. Saya menang atau saya pergi
berteknologi tinggi. berlibur.
C. Saya mendapatkan piala atau pergi
Pembahasan berlibur.
Perhatikan premis-premis di atas, D. Saya mungkin menang atau
Premis 1: Semua karyawan di bagian IT beruntung.
(M) menggunakan komputer E. Saya tidak mendapatkan piala atau
berteknologi tinggi (P) sejak tahun pergi berlibur.
2012. Sehingga berlaku, M  P.
Premis 2: Sebagian karyawan wanita Pembahasan
(S) adalah karyawan bagian IT (M). Perhatikan premis-premis di atas:
Sehingga berlaku, S  M. Premis 1: Jika saya menang (p) saya
INGAT! akan mendapatkan piala (q). Sehingga
berlaku, p  q.
Rumus Silogisme Kategorial Tipe 1: Premis 2: Jika saya mendapat beruntung
M  P (r) saya akan pergi berlibur (s).
S  M
S  P Sehingga berlaku, r  s.
Karena soal tersebut menggunakan tipe Premis 3: Saya menang (p) atau
silogisme kategorial, maka berlaku S  beruntung (r).
P. Sehingga kesimpulan yang terjadi INGAT!
adalah: Sebagian karyawan wanita (S)
menggunakan komputer berteknologi Rumus Dilema Konstruktif:
tinggi (P). p  q
r  s
Kunci Jawaban: E p V r
12. Jika saya menang saya akan ∴ q V s
Karena soal tersebut menggunakan tipe
mendapatkan piala. Jika saya mendapat
dilemma konstruktif, maka berlaku q V
beruntung saya akan pergi berlibur.
r. Sehingga kesimpulan yang terjadi
Saya menang atau beruntung.
adalah: Saya mendapatkan piala atau
Manakah kesimpulan berikut ini yang
pergi berlibur.
tepat?
Kunci Jawaban: C
13. Joy mengambil jurusan Bahasa Jepang. adalah: Joy mengambil jurusan bahasa
Joy mengulang mata kuliah tata bahasa Jepang dan mengulang mata kuliah
Jepang. Jadi, … bahasa Jepang.
A. Joy mungkin bukan siswa yang Kunci Jawaban: B
pandai. 14. Semua anak kelas I harus memilih
B. Joy mengambil kuliah jurusan ekstrakurikuler. Di SD 01 hanya ada
bahasa Jepang dan mengulang mata dua ekstrakurikuler, Karate dan
kuliah tata bahasa Jepang. Marching Band. Koko adalah anak
C. Joy mengambil jurusan bahasa kelas I.
Jepang atau mengulang mata kuliah Manakah simpulan berikut ini yang
tata bahasa Jepang. sesuai dengan pernyataan di atas?
D. Bukan Joy yang mengambil kuliah A. Koko memilih ekstrakurikuler
bahasa Jepang. Karate.
E. Joy tidak mengulang mata kuliah B. Koko memilih ekstrakurikuler
apapun kecuali mata kuliah tata Marching Band.
bahasa Jepang. C. Koko mungkin bukanlah anak SD
01.
Pembahasan D. Koko harus memilih ekstrakurikuler
Perhatikan premis-premis di atas: Karate atau Marching Band.
Premis 1: Joy mengambil jurusan E. Tidak dapat disimpulkan.
bahasa Jepang (p).
Premis 2: Joy mengulang mata kuliah Pembahasan
tata bahasa Jepang (q). Perhatikan premis-premis di atas:
INGAT! Premis 1: Semua anak kelas I (p) harus
memilih ekstrakurikuler (q) merupakan
Rumus Konjungsi: premis mayor. Sehingga berlaku, p  q.
p Premis 2: Di SD 01 hanya ada dua
q
∴ p⋀ q ekstrakurikuler (q), Karate dan
Karena soal tersebut menggunakan tipe Marching Band (r) merupakan premis
konjungsi, maka berlaku p ⋀ q. minor. Sehingga berlaku, q  r.
Sehingga kesimpulan yang terjadi
Karena soal tersebut menggunakan tipe Pak Y tidak pandai bicara, tetapi
silogisme hipotesis, maka berlaku p  ramah. (hanya memiliki satu syarat saja
r. Kesimpulan yang terjadi adalah:  ramah). Karena soal tersebut
Koko harus memilih ekstrakurikuler mengandung kata “dan” maka jika salah
Karate dan Marching Band. Tidak ada satu syaratnya tidak terpenuhi (harus
pilihan jawaban yang sama, sehingga pandai bicara dan ramah), maka
pilihan jawaban yang tepat adalah bagian sebelumnya akan dinegasikan
pilihan jawaban E. Tidak dapat (semua penjual). Sehingga kesimpulan
disimpulkan. yang terjadi adalah: Pak Y bukan
Kunci Jawaban: E seorang penjual meskipun dia ramah.
15. Semua penjual pandai bicara dan ramah. Kunci Jawaban: B
Pak Y tidak pandai bicara, tetapi ramah. 16. Buah nanas lebih disukai daripada buah
Jadi, … mangga. Nanas impor lebih mahal
A. Pak Y bukan seorang penjual daripada nanas lokal. Buah yang lebih
meskipun dia tidak pandai bicara. manis atau lebih besar harganya lebih
B. Pak Y bukan seorang penjual, mahal. Kesimpulan yang tepat adalah
meskipun dia ramah. …
C. Pak Y adalah seorang penjual yang A. Buah mangga lebih besar dan manis
pandai bicara. daripada buah nanas.
D. Pak Y adalah seorang penjual yang B. Nanas lokal lebih besar daripada
tidak ramah. nanas impor.
E. Pak Y adalah seorang penjual yang C. Nanas impor lebih manis daripada
tidak pandai bicara dan ramah. nanas lokal.
D. Nanas lokal tidak lebih disukai
Pembahasan daripada nanas impor.
Kalimat pertama pernyataan dapat E. Nanas impor lebih manis dan lebih
dibagi menjadi dua bagian: besar daripada nanas lokal.
a. Semua penjual (bagian pertama)
b. pandai bicara dan ramah (bagian Pembahasan
kedua) Permisalkan:
Kemudian, cermati kalimat kedua: Bagian A: Nanas = N dan Mangga =M
Bagian B: Nanas Impor = NI dan Nanas A. Kakak tidak menonton film di
Lokal = NL bioskop.
Sehingga dapat dibuat skema sebagai B. Kakak tidak memiliki tiket
berikut: premiere.
C. Kakak menonton film dengan tiket
premiere.
D. Bukan kakak yang menonton film di
bioskop.
E. Kakak mungkin membeli tiket
premiere.

Pembahasan
Perhatikan premis-premis di atas:

Dari skema tersebut dapat dibuat Premis 1: Bila menonton film di

kesimpulan: nanas impor lebih mahal bioskop harus membeli tiket (p) atau

daripada nanas lokal karena lebih manis memakai tiket premiere (q). Berlaku, p

atau lebih besar. Karena memakai kata V q.

hubung “atau” maka untuk menyatakan Premis 2: Kakak menonton film di

kebenaran kesimpulan tersebut tidak bioskop padahal tidak membeli tiket

harus menyertakan kedua syarat premis (~p).

(lebih manis atau lebih besar) cukup INGAT!

salah satunya saja, kesimpulan tersebut


sudah bernilai benar. Pilihan jawaban C. Rumus Silogisme Alternatif:
p V q
Nanas impor lebih manis daripada
~ p
nanas lokal adalah pilihan jawaban yang ∴ q
paling sesuai dengan pernyataan di atas. Sehingga kesimpulan yang terjadi

Kunci Jawaban: C adalah: Kakak menonton film dengan

17. Bila menonton film di bioskop harus tiket premiere.

membeli tiket atau memakai tiket Kunci Jawaban: C

premiere. Kakak menonton film di 18. Jika ayah bekerja maka adik masuk

bioskop padahal tidak membeli tiket. sekolah. Jika ibu berbelanja maka saya
ada di rumah. Ayah bekerja atau saya Sehingga kesimpulan yang terjadi
tidak di rumah. adalah: Adik masuk sekolah atau ibu
A. Adik tidak masuk sekolah dan ibu tidak berbelanja.
berbelanja. Kunci Jawaban: D
B. Ayah mungkin tidak bekerja dan 19. Tidak benar jika Ika tidak lulus ujian
saya ada di rumah. dan bersedih.
C. Ibu berbelanja atau adik masuk A. Ika lulus ujian atau tidak bersedih.
sekolah. B. Ika lulus ujian dan bersedih.
D. Adik masuk sekolah atau ibu tidak C. Ika mungkin tidak bersedih dan
berbelanja. lulus ujian.
E. Adik masuk sekolah padahal ibu D. Bukan Ika yang tidak lulus ujian dan
berbelanja. bersedih.
E. Ika lulus ujian padahal ia bersedih.
Pembahasan
Perhatikan premis-premis di atas: Pembahasan
Premis 1: Jika ayah bekerja (p) maka INGAT!
adik masuk sekolah (q). Sehingga
berlaku p  q. Rumus Teorema de Morgan:
Premis 2: Jika ibu berbelanja (r) maka ~ (p ⋀ q)
∴ ~p V ~q
saya ada di rumah (s). Sehingga Sehingga kesimpulan yang terjadi
berlaku, r  s. adalah: Ika lulus ujian (~p) atau tidak
Premis 3: Ayah bekerja (p) atau saya bersedih (~q).
tidak di rumah (~s). Sehingga berlaku, p Kunci Jawaban: A
V ~s. 20. Nasabah yang memiliki tabungan
INGAT! kurang dari sepuluh juta rupiah
mendapatkan hadiah payung dan jam
Rumus Dilema Dua Arah:
dinding. Andi mendapatkan payung,
p  q
r  s
tetapi tidak mendapatkan jam dinding.
p V ~s A. Andi adalah nasabah yang berhak
∴ q V ~r
mendapatkan jam dinding.
B. Andi adalah nasabah yang yang tabungannya lebih dari sepuluh
tabungannya lebih dari sepuluh juta juta rupiah.
rupiah. Kunci Jawaban: B
C. Andi adalah nasabah yang tidak
berhak mendapatkan hadiah.
D. Andi adalah nasabah yang berhak
mendapatkan payung atau jam
dinding.
E. Andi adalah nasabah yang
berprestasi.

Pembahasan
Perhatikan skema berikut:

Karena hanya nasabah yang memiliki


tabungan KURANG DARI sepuluh juta
yang mendapatkan payung DAN jam
dinding, maka jika Andi hanya
mendapatkan payung saja atau jam
dinding saja, tabungan yang dimiliki
Andi mungkin bernilai LEBIH DARI
sepuluh juta atau SAMA DENGAN
sepuluh juta rupiah. Dengan demikian,
pilihan jawaban yang sesuai adalah
pilihan jawaban B. Andi adalah nasabah

Anda mungkin juga menyukai