Anda di halaman 1dari 14

B.

ARITMATIKA DAN ALJABAR Perkalian Pembagian


(+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+)
1. Operasi Bilangan Bulat (+) x (‒) = (‒) (+) : (‒) = (‒)
Bilangan bulat terdiri dari bilangan (‒) x (‒) = (+) (‒) : (‒) = (‒)
bulat negatif dan bilangan cacah, (‒) x (+) = (‒) (‒) : (+) = (‒)
ditulis: a) Sifat-sifat operasi penjumlahan
B = {…, 4, 3, 2, 1, 0, 1, 2, 3, 4, …} Berikut ini adalah beberapa aturan
Selanjutnya, operasi campuran pada dasar operasi penjumlahan.
bilangan bulat meliputi penjumlahan,  Tertutup
pengurangan, perkalian, dan Untuk a, b ∈B maka, a + b ∈ B
pembagian. dengan ∈ dibaca “anggota
himpunan”.
Aturan umum:  Komutatif (dapat dipertukarkan)
 Penjumlahan (+) dan pengurangan a+b=b+a
(‒) setingkat. Jika pada soal terdapat  Distributif terhadap perkalian
operasi penjumlahan dan a.b + a.c = a (b + c)
pengurangan, kerjakan dari KIRI   Asosiatif
KANAN. (a + b) + c = a + (b + c)
 Perkalian (x) dan pembagian (:)  Identitas
setingkat. Jika pada soal terdapat
a+0=0+a
operasi perkalian dan pembagian,
dengan 0 adalah unsur identitas.
kerjakan dari KIRI  KANAN.
 Invers (lawan)
 Jika pada soal terdapat operasi
a + (‒a) = (‒a) + a = 0
penjumlahan, pengurangan,
dengan ‒a adalah invers dari a
perkalian, dan pembagian. Kerjakan
b) Sifat-sifat operasi pengurangan
operasi perkalian dan pembagian
Berikut ini adalah beberapa aturan
LEBIH DULU, kemudian
dasar operasi pengurangan.
penjumlahan atau pengurangan.
 Tertutup
 Jika pada soal terdapat operasi
a ‒ b = a + (‒b)
campuran yang disertai tanda kurung
 Distributif terhadap perkalian
((…)) kerjakan LEBIH DULU
a.b ‒ a.c = a (b ‒ c)
operasi di dalamnya, kemudian
c) Sifat-sifat operasi perkalian
lanjutkan sesuai aturan nomor 3.
 INGAT!
Berikut ini adalah beberapa aturan dengan bilangan pada pembilang dan
dasar operasi pengurangan. penyebut merupakan bilangan bulat.
 Tertutup a) Macam-macam bentuk pecahan
Untuk a, b ∈B maka, a x b ∈ B 1 3 5
 Pecahan biasa. (contoh: , ,
2 4 7
 Komutatif
)
axb=bxa
1
 Asosiatif  Pecahan campuran. (contoh: 2 ,
3
(a x b) x c = a x (b x c) 4 2
6 ,3 )
 Indentitas 9 5
ax1=1xa=a  Pecahan desimal. (contoh: 0,3;
 Invers 7,5; 0,99)
1 1  Persen (%) atau per seratus.
ax = xa=1
a a
(contoh: 27%)
 Distributif terhadap penjumlahan b) Mengubah bentuk pecahan
dan pengurangan  Mengubah pecahan biasa ke
(a + b) x c = (a x c) + (b x c) desimal
(a ‒ b) x c = (a x c) ‒ (b x c) Dapat dilakukan dengan membagi
d) Sifat-sifat operasi pembagian pembilang deng penyebutnya.
Berbeda dengan tiga operasi Contoh:
sebelumnya, sifat-sifat di atas tidak 3
 = 0,3
berlaku. untuk itu pada konsep operasi 10
pembagian tidak bisa diterapkan sifat-
 1 = 1x 2 = 2 =
sifat demikian dan berlaku: 5 5x 2 10

a : b = a x 0,2
1 4
b
5=
 Sifat yang berlaku adalah sifat  Mengubah desimal ke pecahan
distributif terhadap penjumlahan dan biasa
pengurangan, yaitu: Tulislah angka di belakang koma
(a + b) : c = (a : c) + (b : c) sebagai pembilang, kemudian
(a ‒ b) : c = (a : c) ‒ (b : c) penyebut adalah angka 1
2. Operasi Bilangan Pecahan ditambah 0 yang disesuaikan
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dengan jumlah angka di belakang
terdiri atas pembilang dan penyebut, koma. Jika di depan koma
terdapat angka, maka tinggal Pembilang Yang Dibagi
= =
Penyebut Pembagi
ditambahkan pada pecahan
sisa
tersebut. Hasil bagi ( )
pembagi
Contoh:
Contoh:
5
 0,5 = 40 2
10 =6
6 3
75 3
 1,75 = 1+ =1 c) Operasi pada bilangan pecahan
100 4
 Mengubah pecahan biasa ke  Penjumlahan

persen Jika penyebut dua pecahan sama,

Dengan cara mengalikan dengan maka:

100% atau jika penyebut pada a b a+b


+ = ,c≠0
c c c
bilangan pecahan tersebut adalah
Jika penyebut dua pecahan
faktor dari 100, maka ubahlah
berbeda, maka:
penyebutnya menjadi 100.
a c ( axd ) +(bxc)
Contoh: + = ; b,d≠0
b d bxd
7 7 700  Pengurangan
= x 100% = % = 87,5%
8 8 8
Jika penyebut kedua pecahan
 Mengubah persen ke pecahan
sama, maka:
biasa
a b a−b
Bagilah bilangan persen tersebut − = ,c≠0
c c c
dengan bilangan 100. Jika penyebut kedua pecahan
Contoh: berbeda,maka:
30 3 a c ( axd )−( bxc)
30% = = − = ; b ,d ≠ 0
100 10 b d bxd
 Mengubah pecahan biasa ke  Perkalian
pecahan campuran
a c ( axc )
x = ;b ,d≠ 0
Pecahan biasa yang dapat diubah b d (bxd)
menjadi pecahan campuran hanya  Pembagian
pecahan yang pembilangnya lebih Cara I
besar dari penyebutnya. a c ( a :c )
: = ;b,c ,d≠0
Rumus: b d (b : d)
Cara II
a c ( axd )
: = ;b,c ,d≠ 0
b d (bxc )
d) Konsep Pangkat dan Akar Bilangan 2
sekawan dari penyebutnya
 Pangkat √3
Rumus umum: adalah √ 3, maka harus dikalikan
an = a x a x a x…a dengan
√3 , sehingga  2 x √3
√3 √3 √3
dengan a dan n adalah bilangan
2√ 3
bulat. =
3
Sifat operasi Perpangkatan
4−√ 2
sekawan dari
1) a = 1
0
√6−√ 3
1 penyebutnya adalah √ 6+ √ 3 maka
2) a-n =
an
harus dikalikan dengan
√6 + √ 3 ,
3) (a x b)m = am x bm √6 + √ 3
4) am x an = am+n 4−√ 2 √6 + √ 3 =
sehingga  x
a
m
√6−√ 3 √6 + √ 3
5) n = am-n
a 4 √6+ 4 √ 3− √ 12− √6
=
6) (am)n = amn 6+ √ 18−√ 18−3
3 √ 6+ 4 √ 3−2 √3 3 √6+ 2 √ 3
()
n n
a a =
7) = n 6−3 3
b b
 Akar  Pecahan Istimewa
Dalam suatu tes berhitung cepat
Akar pangkat dua = √ a
seringkali digunakan angka-angka
Akar pangkat tiga = √3 a
istimewa. Oleh karena itu anda
Sifat operasi bentuk akar:
m harus menghafalnya untuk
√a
n m
=a n
mempermudah pengerjaan soal-
Contoh: soal berhitung cepat.
3
√3 64 = √3 641 = √3 4 3 = 4 = 4 1 = 4
3  Pecahan Istimewa I

 Merasionalkan akar 1
a) = 0,5 = 50%
2
Suatu bilangan dikatakan
1
irasional jika penyebutnya masih b) = 0,25 = 25%
4
berupa akar. Cara mengubah 1
c) = 0,125 = 12,5%
bilangan pecahan irasional 8

menjadi bilangan rasional dengan 1


d) =0,0625=6,25 %
16
mengalikan sekawan dari
1
penyebutnya. e) =0,333 …=33,33… %
3
Contoh:
1
=0,166 …=16,67 %

Pangkat 0

Pangkat 1

Pangkat 2
f)

Bilangan
6
1
g) =0,111 …=11,11 %
9
0 1 0 0
1
h) =0,2=20 % 1 1 1 1
5
1 2 1 2 4
i) =0,1425=14,28 %
7 3 1 3 9
 Pecahan Istimewa II 4 1 4 16
2 5 1 5 25
a) =0,4=40 %
5
6 1 6 36
2
b) =0,6667=66,67 % 7 1 7 49
3
3 8 1 8 64
c) =0,6=60 %
5 9 1 9 81
3 4. Bentuk Aljabar, Persamaan, dan
d) =0,75=75 %
4
Pertidaksamaan
3
e) =0,375=37,5 % Bentuk aljabar adalah bentuk
8
matematika yang memuat variable.
4
f) =0,8=80 %
5  Operasi hitung dan Bentuk Aljabar
5 a) Penjumlahan dan Pengurangan
g) =0,833=83 %
6 Hanya dapat dikerjakan pada
5 suku-suku yang sejenis.
h) =0,625=62,5 %
8
7
i) =0,875=87,5 % Contoh:
8
 Pecahan Istimewa III 4x2+6y2‒7xy2+3x2‒2y2+5y2x =
a 4x2+3x2+6y2‒2y2‒7xy2+5y2x =
a) =0 , aaa ..=aa , aa … %
9 7x2+4y2‒2xy2
ab b) Perkalian dan Pemangkatan
b) =0 , abab=ab , ab … %
99
Rumus umum
c)
a. k (x + a) = kx + ka
abc
=0 , abcabc …=ab , cabc … % b. (x + y)2 = x2 + 2xy2 + y2
999
 Tabel Pangkat Bilangan c. (x ‒ y)2 = x2 ‒ 2xy + y2

Berikut ini tabel bilangan d. (x ‒ y)(x + y) = x2 + y2

berpangkat: e. (ax + b)(cx + d) = acx2 + (ad + bc)x


+ bd
c) Pembagian Jika a < b, maka a + c < b + c
Pembagian dapat dilakukan Jika a < b, maka a ‒ b < b ‒ c
dengan cara faktorisasi. Jika a < b, maka:
Rumus umum ac < bc, jika c > 0
x2 + (a + b)x + ab = 0 ac > bc, jika c < 0
(x + a)(x + b) = 0 Jika a < x < b dan c < y < d, maka
a+c<x+y<b+d
Dimana : m + n = b a < x b
mxn=c c < y d
a+c < x+y < b+d
ax2 + bx + c = 0
1
(ax + m)(ax + n) = 0
a

Dimana : m + n = b
mxn=axc

PENDALAMAN MATERI
Contoh:
= (x2 + 6x + 8) : (x + 2)
1
= (x + 4)(x + 2) : (x + 2) 1. Jika X = dan Y = 0,13, maka …
3
=x+4 A. X = Y
 Persamaan dan Pertidaksamaan B. X > Y
a) Persamaan C. X < Y
Jika c = b maka, ac = ab D. X > 3Y
(dengan a, b, c adalah bilangan E. Hubungan X dan Y tidak dapat
real) didefinisikan
Konsep persamaan yang
ditanyakan umumnya mengenai Pembahasan
persamaan satu variabel dan dua 1
X=
variabel dan soal disajikan dalam 3

bentuk cerita. 13
Y = 0,13 =
10
b) Pertidaksamaan
Dengan demikian, maka X < Y
Untuk a,b,c,d adalah bilangan
Kunci Jawaban: C
real.
Trik! habis dibagi 7 kecuali 7.
Sehingga dapat diketahui hasil sebagai
Dalam pecahan, semakin besar penyebut berikut:
pecahan tersebut nilainya justru semakin
KECIL.
2. Jumlah bilangan prima antara angka 45
sampai 80 adalah … 8
3. Berapakah 15% dari ?
6
A. 506
2
B. 510 A.
6
C. 419 1
B.
D. 429 2
E. 372 C. 5
1
D.
5
Pembahasan
E. 2
Bilangan prima yang terdapat diantara
angka 45 sampai 80 adalah 47, 53, 59,
Pembahasan
61, 67, 71, 73, dan 79.
8 15 8 120 1
Dengan demikian jumlah bilangan Nilai 15% dari = x = =
6 100 6 600 5
prima antara angka 45 sampai 80
Kunci Jawaban: D
adalah: 47+53+59+61+67+71+73+79 =
Trik!
510.
Kunci Jawaban: E Saat menghitung nilai persen dari suatu
Trik! bilangan pecahan, anda tidak perlu
menyamakan penyebutnya. Lakukan
Bilangan prima adalah bilangan yang operasi perkalian pada umumnya tanpa
HABIS DIBAGI dengan 1 atau bilangan mengubah penyebut dan pembilang aslinya.
itu sendiri. Untuk menemukan bilangan 4. (117 x 245) + (146 x 117) + (117 x
prima dengan mudah, bisa menggunakan
213) = …
metode Saringan Erasthothenes. Pertama
A. 76608
buatlah tabel perkalian atau tabel urutan
B. 76068
bilangan. Kemudian, coretlah: angka 1,
C. 76680
semua bilangan yang habis dibagi 2
kecuali 2, semua bilangan yang habis
D. 70668

dibagi 3 kecuali 3, bilangan yang habis E. 78660


dibagi 5 kecuali 5, semua bilangan yang
Pembahasan Contoh lain:
(117 x 245) + (146 x 117) + (117 x 104 x 96 = ?  (100 + 4) (100 – 4) =

213) = 28665 + 17082 + 24921 = 1002 - 42 = 10000 – 16 = 9984

70668. 6. Jika a + b = 40, hasil kali maksimum

Kunci Jawaban: D dari a dan b adalah …

Trik! A. 1600
B. 600
Jika anda menemukan operasi perkalian C. 400
seperti di atas, gunakan sifat distributif D. 200
perkalian“( axb )+ ( axc )=ax ( b+c ) ” untuk E. 120
memudahkan anda menyelesaikan soal.
Seperti soal di atas, Pembahasan
(117 x 245) + (146 x 117) + (117 x 213) =
a + b = 40
117 x (245+146+213) = 117 x 604 = 70668
a = 40 – b
5. 6752-6742=…
maka,
A. 1352
ab = (40 – b)b
B. 1369
C. 1348
Misal, ab = x
D. 1349
⟺ x = 40b – b2
E. 1328
⟺ b2 – 40b + x = 0
Jika, f(x) = b2 – 40b + x  f’(x) = 2b –
Pembahasan
40
6752-6742 = 455625 – 454276 = 1349
Nilai f(x) akan mencapai nilai
Kunci Jawaban: D
maksimum jika,
Trik!
f’(x) = 0
⟺ 2b – 40 = 0
Untuk menyelesaian soal di atas dengan
⟺ 2b = 40
lebih cepat, cobalah berpikir dengan
sederhana. Soal-soal persamaan linear ⟺ b = 40 : 2 = 20

satu variabel (persamaan tingkat satu) Substitusikan nilai b = 20 ke dalam


bisa diselesaikan dengan rumus a2 – b2 = persamaan a = 40 – b, sehingga:
(a + b) (a – b), sehingga didapat a = 40 – b
persamaan sebagai berikut: = 40 – 20
675 -674
2 2
= (675+674) (675-674) = = 20
1349 x 1 = 1349
Jadi hasil kali maksismum a dan b yang berbeda (+) (-) nya, maka kita dapat
adalah 20 x 20 = 400. menghilangkan angka-angka yang sama

Kunci Jawaban: C dan membentuk penyelesaian berikut:

Trik!
(3012 – 3013 + 3015 – 3018) + (3013 –

Mencari nilai maksimum dari perkalian 3010 + 3018 – 3015 ) = 3012-3010 = 2

dua bilangan dapat diselesaikan lebih 8. Nilai dari (3012-3013+3015-


cepat dengan rumus: 3018)+(3013-3010+3018-3015) = …
A. 2
( )
2
A +B
2 B. -2
Sehingga didapatkan, C. 4

( 402 ) =400
2
D. -4
E. 6
7. Jika 213cd + 4 = 421, maka 639cd = …
A. 1236
Pembahasan
B. 1263
(3012 – 3013 + 3015 – 3018) + (3013 –
C. 1251
3010 + 3018 – 3015) = …
D. 1242
E. 1275

Pembahasan
213cd + 4 = 421
213cd = 421 – 4
213cd = 417
417
cd =
213 Kunci Jawaban: A
cd = 1,9 Trik!

Jika cd = 1,9, maka 639cd = 639 (1,9) = Coba perhatikan kembali soal diatas, dari

1251. soal dapat diketahui bahwa 639cd adalah


3 x 213cd, sehingga didapatkan
Kunci Jawaban: C
persamaan sebagai berikut:
Trik!
3 (213cd + 4 = 421) = 639cd + 12 = 1251
256 x 256+744 x 744−256 x 744
Coba perhatikan kembali soal diatas, jika 9. =
256 x 256 x 256+744 x 744 x 744
didapati ada beberapa angka yang sama
1 yaitu 680 dan bilangan yang paling
A.
1534 dekat dengan 39 yaitu 40, sehingga:
256 67 9 680
B. ≈ =17
3810 39 40
1 11. Jika nilai dari 3x+6y = 42 dan 2x‒6y
C.
1000
= 18, maka nilai x dan y masing-
D. 1000
masing adalah …
E. 1 A. 12 & 3
B. 6 & 12
Pembahasan C. 12 & 1
256 x 256+ 744 x 744−256 x 744 65 536+5 53536−1 D. 90464
1&6 428608 1
= = =
256 x 256 x 256+ 74 4 x 74 4 x 74 4 16777216+ 4 11830784
E. 6 & 2 428608000 1000
Kunci Jawaban: C
Trik!
Pembahasan
Jika terdapat dua persamaan dengan
Jika suku-sukunya sama, gunakan
koefisien yang sama, nilai x dan y
permisalan agar terlihat lebih sederhana,
masingnya dapat dicari dengan
misalkan x = 256 dan y = 744  maka,
memakai metode eliminasi:
x2 + y 2−xy x 2−xy + y 2 1 1 1
= = = =3x + 6 = 42
3
x +y 3
( x+ y ) (x −xy + y ) x+ y 256+744 1000
2 2

10. Bilangan yang paling mendekati hasil y

bagi 679 : 39 = … 2x ‒ 6 = 18

A. 29 y

B. 22 5x = 60

C. 20 x 60
=
5
D. 17
x = 12
E. 14
Substitusikan nilai x = 12 ke dalam
salah satu persamaan, sehingga:
Pembahasan 2x ‒ 6y = 18
679 : 39 = 17,5 ≈ 17 2.12 ‒ 6y = 18
Kunci Jawaban: D 24 ‒ 6y = 18
Trik! ‒ 6y = 18 ‒ 24
y −6
Gunakan nilai pendekatan, ambillah = =1
−6
bilangan yang paling dekat dengan 679
Maka nilai x dan y masing-masing 1
nilai dari 33+3-3 = 27 .
adalah x = 12 dan y = 1. 27

Kunci Jawaban: C 13. Jika x = 76 x 34; y = √ 3 02−24 2; z=


Trik! 0,55 x 0,35. Berapakah nilai x + y ‒ z?
A. 2400,2075
Untuk mendapatkan nilai x atau y suatu B. 2400,2705
persamaan, gunakan cara berikut ini: C. 2040,1705
 Jumlahkan/ kurangkan kedua ruas D. 4040,1075
dengan bilangan dan koefisien yang
E. 2440,2750
sama.
 Bagilah kedua ruas dengan bilangan
Pembahasan
yang sama.
Nilai x = 76 x 34 = 4864
 Lakukan cara 1 dan 2 hingga
mendapatkan nilai x dan y. Nilai y = √ 302−24 2 = √ 900−576 =
12. Hasil dari 33+3-3 adalah … √ 324 = 18
1 Nilai z = 0,55 x 0,35 = 201,7925
A. 27
27 Maka, nilai x + y ‒ z = 2584 + 18 ‒
1 201,7925 = 2400,2075.
B. 27
2
Kunci Jawaban: A
1
C. 27 Trik!
9
1
D. 9 Jika bertemu dengan bentuk perkalian
3
1 nA x nB, dimana nilai A + B = 10 maka
E. 9
12 hasilnya adalah:
Dua digit awal = n(n+1)
Dua digit akhir = A x B
Pembahasan
Contoh:
1 1
3 +3 = 27 +
3 -3
= 27
27 27
Kunci Jawaban: A
Trik! Maka, nilai dua digit awalnya = 2(2+1)
= 6; nilai dua digit akhirnya = 2 x 8 = 16
Jika anda bertemu dengan penjumlahan Jadi, 22 x 28 = 616
bilangan bulat dengan pecahan, cukup
Seperti dalam soal,
gabungkan bilangan bulat dengan nilai 76 x 34 = ?
pecahan tersebut sebagai hasilnya. Jadi,
= (66+10) x 34
= (66 x 34) + (10 x 34) 15. √4 6561+ √3 24389+ √5 59049=¿
= 2244 + 340 = 2584 A. 43
14. Jika a = √ 6 ; b = 9 ; dan c = √ a+ √b .
4 3
B. 47
Berapakah nilai b : (a + c)? C. 49
A. 105,7 D. 52
B. 6,52 E. 59
C. 9,39
D. 10,6 Pembahasan
E. 11,56 Hasil dari = √4 6561+ √3 24389+ √5 59049
= √4 54 + √3 293 + √5 55 = 9 + 29 + 9 =
Pembahasan
47
Nilai a = √ 64 = √ 1296 = 36 Kunci Jawaban: B
Nilai b = 9 = 729
3
Trik!
Nilai c = √ a+ √ b = √ 36+ √ 729 = 6 +
27 = 33 Cara logika:
Maka, nilai b : (a + c) = 729 : (36 +  √4 6561, hasilnya digit terakhir pasti
33) = 10,565. angka 3 atau 9. Jika nilainya 19 4

Kunci Jawaban: D hasilnya pasti lebih dari 6561 maka

Trik! bisa kita tebak hasilnya adalah 9.


Maka, √
4
6561=9.
Jika anda bertemu dengan soal  √3 24389, hasilnya digit terakhir

seperti di atas, jangan panik dan pasti 9, cek saja hasil dari
3 3 3
gunakan logika anda. Setelah anda 9 ; 19 ; 29 ; … dst mana yang

mengetahui nilai a,b, dan c hasil dari menghasilkan nilai 24389.

b : (a + c) = 729 : 69  Diketahui hasil √


3
24389=29.
Tidak perlu menghitung  √5 59049, hasilnya digit terakhir

penyelesaiannya secara detail karena pasti 9. Jika hasil dari 1 95 lebih

hasilnya pasti lebih dari 10 namun dari 59049 maka bisa ditebak jika

kurang dari 11, karena 730 : 70 = 10, hasilnya adalah 9. Maka,

… (0 hasil pembulatan dapat dicoret √5 59049=9.


sehingga tersisa 73 : 7)  Jadi, hasil akhirnya adalah 9 + 29 +
9 = 47.
Jawaban yang paling mendekati
adalah 10, 6.
16. Nilai X dari perkalian di bawah ini Nilai z = 0,35 = 0,00243
adalah … Maka, nilai x + y + z = 82 + 7225 +
156X 0,00243 = 7307, 002.
X Kunci Jawaban: D
6256 Trik!

A. 2 Untuk mencari nilai akar pangkat dua


dari suatu bilangan, gunakan cara
B. 3
berikut:
C. 4
Misal, √ 6724 = ?
D. 6
 Abaikan dua digit terakhir dan
E. 8
fokuslah pada angka 67.
 Carilah bilangan yang jika
Pembahasan
dikuadratkan mendekati angka 67
Perhatikan satuan terakhir pada hasil namun kurang dari angka tersebut.
perkaliannya, yaitu 6. Angka yang jika (Diperoleh 82 = 64)
dikalikan menghasilkan satuan akhir 6  Kemudian lihat kembali dua digit
adalah 4 dan 6. Substitusikan kedua terakhir angka yang diabaikan tadi
angka tersebut ke dalam soal. Maka, (24), karena angka satuannya adalah

 1564 x 4 = 6256 (sesuai) 4, maka bisa dipastikan jika bilangan


yang dikuadratkan dan memiliki
 1566 x 6 = 9336 (tidak sesuai)
satuan 4 adalah angka 2.
Jadi, nilai X dari operasi perkalian
 Jadi, √ 6724 = 82.
tersebut adalah 4.
18. 66,67% dari 39 + 87,5% dari 72 =
Kunci Jawaban: C
16,67% dari …
17. Jika x = √ 6724 ; y = (35 + 50)2; dan z
A. 628
= 0,35 berapakah nilai dari x + y + z?
B. 534
A. 7326,004
C. 724
B. 7267,006
D. 568
C. 7304,003
E. 644
D. 7307,002
E. 7673,020
Pembahasan
Bentuk desimal 66,67%; 87,5%; dan
Pembahasan
16,67% adalah bentuk pecahan
Nilai x = √ 6724=82
istimewa, dimana 66,67% = 2/3;
Nilai y = (35 + 50)2 = 852 = 7225
87,5% = 7/8; dan 16,67% = 1/6. x = √ 49 = 7
Maka,
2 2 2
 66,67% dari 39 = x 39 = 26 Sehingga, x ‒ 3 = x7 ‒ 3 = 2 ‒ 3 =
3 7 7
7 -1.
 87,5% dari 72 = x 72 = 63
8
Kunci Jawaban: D
66,67% dari 39 + 87,5% dari 72 = 26 20. Jika nilai rata-rata dari x, y, z, dan 40
+ 63 = 89 adalah 80, maka rata-rata dari x,y, dan
Sehingga, z adalah …
89 = 16,67% x K A. 8
1
⟹ 89 = xK B. 6
6
C. 7,5
1
⟹ K = 89 : = 89 x 6 = 534. D. 5,0
6
Jadi, 66,67% dari 39 + 87,5% dari 72 E. 0
= 16,67% dari 534.
Kunci Jawaban: B Pembahasan
19. Diketahui x 4 y 2 = 2401 dan xy = 7. Diketahui rata-rata dari x, y, z, dan 40
2 adalah 80, maka:
Berapakah nilai x ‒ 3?
7 x+ y + z + 40
= 80
A. 3 4

B. 1 x + y + z + 40 = 80 x 4
C. -3 x + y + z + 40 = 320
D. -1 x+y+z = 320 : 40 = 8
E. 0 Kunci Jawaban: A

Pembahasan
Diketahui x 4 y 2 = 2401 dan xy = 7,
maka:
4 2
x y = 2401
2 2
x ( xy ) = 2401
2 2
x (7 ) = 2401
2
x 49 = 2401
2
x = 2401 : 49

Anda mungkin juga menyukai