Dalam matematika bentuk yang melibatkan variabel disebut = x(x + 2)+2(x + 2)
BILANGAN BULAT bentuk aljabar, Perhatikan bentuk berikut : = x2 + 2x + 2x + 4
Bilangan bulat adalah bilangan yang memuat = x2 + 4x + 4 bilangan bulat positif, nol dan bilangan bulat negatif. 7x + 2 (3 - a)2 = (3 - a)(3 - a) { …,-3,-2,-1,0,1,2,3,… } = 3(3 - a) + (-a)(3 - a) Konstanta Koefisien = 9 - 3a - 3a + a2 variabel Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat = a2 – 6a + 9 Rumus Contoh Pada bilangan bulat, apabila ditulis a = b × c, maka b dan c a1/3 = 3√ a a + (–b) = a – b 4 + (–6) = 4 – 6 = –2 disebut faktor-faktor dari a, Sedangkan dalam bentuk aljabar, apabila ditulis 3 (x + 2), maka 3 dan (x + 2) disebut a – (–b) = a + b 4 – (–6) = 4 + 6 = 10 faktor-faktor perkalian. OPERASI HITUNG PADA BENTUK PECAHAN ALJABAR 1 × a ditulis a, tidak ditulis 1a. Angka 1 di depan a Penjumlahan dan Pengurangan Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat dihapus. Pecahan Bentuk Aljabar c c (-1) × a ditulis -a, bukan -1a. Akan tetapi, untuk 0, Penyebut harus sama. Bila belum sama penyebutnya Jika a x b = c maka a = b dan b = a tetap ditulis 0. disamakan dengan KPK. 15 15 Contoh: 3 x 5 = 15 maka 3 = 5 dan 5 = 3 3 x 2 3 xx 2 y 3 x2 +2 y Contoh: + = + = Penjumlahan dan Pengurangan Aljabar y x xy xy xy Prinsip Perkalian Bilangan Bulat hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. 3 1 3 y 1 x 3 y−x Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku − = − = Pembagian Perkalian x y xy xy xy yang sejenis. Contoh: +/+ =+ +×+¿+¿ Perkalian dan Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar a+a = 2a Perkalian Pecahan: Mengalikan pembilang dengan pembilang + / − = −¿ +×− =- ab + ab = 2ab dan penyebut dengan penyebut. −¿+¿−¿ - ×+ = - 2a + a = 3a Pembagian Pecahan: Mengalikan pecahan pertama dengan +¿+ ¿+¿ −×−¿+ ¿ 7a + 2a = (7+2)a = 9a kebalikan pecahan kedua.
2ab + 3ab = (2 + 3)ab = 5ab Contoh: 3 x y 3 xy 3 xy
Pangkat Bilangan Bulat × = = =3 y x yx xy 6a – 4a –a = (6 – 4 - 1)a = a Rumus Contoh 5b – 2b + 3b = (5 – 2 + 3) b = 6b 3 y 1 3 y x 3 yx 3 y : = × = = amxan = am+n 52 x 53 = 52+3 = 55 2x x 2x 1 2x 2 4a + 2b – a + b = 4a – a + 2b + b = (4 – 1)a + (2+1)b 3 1 3 y x 3 y −x am:an = am-n 35:32 = 35-2 = 33 − = − = = 3a +3b x y xy xy xy (am)n = amxn (23)2 = 23x2 = 26
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL ( PLSV )
BILANGAN PECAHAN Perkalian Aljabar Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang Mengubah Jenis Perkalian Aljabar Satu Suku Dengan Satu Suku memiliki hubungan sama dengan dan variabelnya berpangkat Contoh satu. Contoh. x +2 = 5 Pecahan Bilangan desimal 2 1 3 x 2b = 6b 0,2= = Cara Menentukan Akar Penyelesaian PLSV adalah dengan cara menjadi pecahan 10 5 3b x 2b = 6b2 menambah atau mengurangi atau mengalikan atau membagi 4y x (-3y) = 12y Pecahan menjadi 1 1 ×5 5 kedua ruas dengan bilangan yang sama, bertujuan agar bilangan desimal = = =0,5 5x x 2y = 10xy 2 2 ×5 10 variabel dan konstanta supaya terpisah (tidak di satu ruas). (-2p) x 3q = -10pq mengubah pecahan 3 3 300 3a x (-4b) x (-2c) = 24abc Contoh: menjadi persen = × 100 %= %=25 % 12 12 12 2. 4a – 8 = 4 Perkalian Aljabar Satu Suku Dengan Dua Suku 4a – 8 + 8 = 4+8 → kedua ruas ditambah 8 mengubah persen 15 3 15 %= = 4a = 12 menjadi pecahan 100 20 4a : 4 = 12 : 4 → kedua ruas dibagi 4 a = 3 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan (2x (4x - 5) = (2x x 4x) + (2x x -5) = (8x2)+ (-10x) 3. 1 jika penyebutnya sama, kita hitung pembilangnya saja = 12 = 8x2 - 10x 3y+6 a c a+c 3 1 3+1 4 + = + = = 1 b b b 5 5 5 5 Perkalian Aljabar Dua Suku Dengan Dua Suku = 12 – 6 → kedua ruas di kurangi 6 3y+6–6 a c a−c 9 2 9−2 7 3 1 − = − = = =1 = 6 b b b 4 4 4 4 4 (2x + 3) (4x - 5) = (2x x 4x) + (2x x -5) + (3 x 4x) + (3 x -5) 3y 1 → kedua ruas dikalikan 3 =(8x2 )+ (-10x) + (12x) + (-15) = 6x3 jika penyebutnya tidak sama, kita samakan dahulu penyebutnya 3yx3 a c ad cb ad +cb =(8x2 )+(2x) + (-15) y = 18 + = + = b d bd bd bd =8x2 +2x -15 a c ad cb ad−cb PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL ( PtLSV ) − = − = b d bd bd bd Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda <, >, ≤, dan ≥ serta hanya Contoh: Pembagian Aljabar memiliki variabel satu, dan variabelnya berpangkat satu. 2 4 2× 5 3 × 4 10 12 22 7 Di dalam bentuk aljabar yang digunakan adalah bentuk pecahan (/), Contoh : P – 3 ≥ 6 + = + = + = =1 3 5 3× 5 3× 5 15 15 15 15 bukan simbol pembagian (:)Contoh Cara Menentukan Akar Penyelesaian PtLSV Ingat mengalikan 3 1 3 × 4 5 ×1 12 5 12−5 7 − = − = − = = = 6a atau membagi kedua ruas pada pertidaksamaan linear dengan 5 4 5 × 4 5 ×4 20 20 20 20 6a : 2a 2a = 3a bilangan negatif, maka tanda pertidaksaman harus diubah, Perkalian dan Pembagian Pecahan 4 xy tanda < menjadi >dan tanda ≤ menjadi ≥ 4xy : (-xy) = −xy = -4 Contoh: Perkalian Pecahan: Mengalikan pembilang dengan pembilang 6x x 1. Tentukan penyelesaian dari x – 4 > 2, untuk x variabel 6x : 2y = =3 y dan penyebut dengan penyebut. 2y pada bilangan 1, 2, 3,…,10. x–4+4 > 2+4 → kedua ruas ditambah 4, a c a ×c ac = 8a a x > 6 × = = 8a : (-2b) = −4 b b d b × d bd −2 b Penyelesaiannya adalah 7,8,9,10, karena nilai x > 6 2 4 2× 4 8 Contoh: × = = 3 5 3 ×5 15 2. Tentukan penyelesaian dari 6x + 3 ≤ 5x + 8, untuk x Pemangkatan Aljabar variabel pada bilangan 1, 2, 3,…, 10. Pembagian Pecahan: Mengalikan pecahan pertama dengan 6x + 3 ≤ 5x + 8 kebalikan pecahan kedua. Contoh 6x + 3 - 3 ≤ 5x + 8 - 3 → kedua ruas dikurang 3 a c a d a × d ad 6x ≤ 5x + 5 : = × = = a0 =1 b d b c b ×c bc 6x – 5x ≤ 5x + 5 – 5x → kedua ruas dikurang 5x 2 4 2 5 2× 5 10 5 a1 =a x ≤ 5 Contoh: : = × = = = karena tanda pertidaksamaan ≤ maka penyelesaiannya 3 5 3 4 3 × 4 12 6 a2 =axa adalah 1, 2, 3, 4, dan 5 (3a)2 = 3a x 3a (x + 2)2 = (x + 2)(x+ 2) BENTUK ALJABAR BILANGAN BENTUK BAKU
Untuk menuliskan barisan bilangan berpangkat dengan bilangan
pokok 10 dengan 2 cara yaitu 1 1 1 1 ..., , , , ,1,10,100,1000,10.000,... 10.000 1000 100 10 dapat diubah -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 …, 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 ,…
Menulis bentuk baku lebih dari 1 ( bilangan besar ) Rumus bentuk baku a x 10n dengan 1 a 10 Bilangan Bilangan Bentuk Baku 0,087 800.000 8 x 105 180.000 180.000 1,8 x 105 2.340.000 2.340.000 2,34 x 106 345,72 345,72 3,4572 x 102 3.456.000 3.456.000 3,456 x 106
Menentukan bilangan bentuk baku antara 0 dan 1 atau bilangan kecil
Rumus Bentuk baku a x 10n dengan 1 a 10 8,7 1 8,7 8,7 10 2 Contoh : 0,087 = 100 100