Anda di halaman 1dari 28

C.

MATEMATIKA DALAM CERITA Contoh:


Untuk menempuh perjalanan Jogja-
Model tes ini adalah model tes yang soal- Jakarta dengan jarak 120 km
soalnya disajikan dalam bentuk cerita atau dibutuhkan bensin 4 liter, maka untuk
paragraf pendek, namun terkadang juga menempuh jarak Yogyakarta-Madiun
berbentuk gambar (diagram, tabel data, atau dengan jarak 60 km membutuhkan
gambar teknikal lainnya) sehingga model tes bensin sebanyak … liter.
ini dimasukkan dalam kelompok tes konsep Pembahasan
aljabar dan aritmatika. 4 120 4 n
↔ = atau =
Karena soal-soal disajikan dalam bentuk n 60 120 60

cerita, gambar, atau tabel data seringkali ↔ 120 n=60 x 4

peserta tes merasa tes ini adalah tes yang 240


↔ n= 2
120
sulit dan rumit. Untuk itu, sebaiknya peserta
Jadi, banyak bensin yang dibutuhkan
tidak hanya berlatih mengerjakan soal-soal
sebanyak 2 liter.
matematika dalam cerita dengan cara biasa
b. Perbandingan Berbalik Nilai
(prosedural) tetapi menguasai konsep dan
A dan B dikatakan berbanding terbalik
metode penyelesaian yang lebih cepat (trik)
nilai jika saat nilai A naik maka nilai B
sebanyak mungkin agar waktu pengerjaan
turun, behitu juga sebaliknya saat nilai
dapat optimal dan efektif.
A turun maka nilai B naik.
Keadaan I Keadaan II
1. Skala dan Perbandingan
x1 y1
a. Perbandingan Senilai
x2 y2
A dan B dikatakan berbanding senilai
jika saat nilai A naik maka nilai B juga
x1 y 2
naik, begitu juga sebaliknya jika nilai A sehingga berlaku: =
x2 y 1
turun maka nilai B juga turun, dengan
catatan perbandingannya tidak
Contoh:
berubah.
Dalam suatu proyek pembangunan
Keadaan I Keadaan II
dibutuhkan 10 pekerja proyek untuk
x1 y1
menyelesaikan proyek dalam 6 hari, jika
x2 y2
pekerja proyek tersebut berjumlah 12
orang maka proyek tersebut akan
x1 y 1
sehingga berlaku: = selesai dalam … hari.
x2 y 2
Pembahasan
10 n dengan bagian aslinya memiliki
↔ =
12 6 perbandingan yang sama.
↔ 12n=10 x 6 P gambar
60 Skala = =
↔ n= =5 P sebenarnya
12
l gambar t gambar
Jadi, jika pekerja proyek tersebut = =k
l sebenarnya t sebenarnya
sebanyak 12 orang, pekerjaan tersebut
Keterangan:
akan selesai dalam 5 hari.
p = panjang; l = lebar; t = tinggi
c. Skala
4. Jarak, Waktu dan Kecepatan
Skala adalah perbandingan ukuran pada
Kecepatan adalah jarak tempuh suatu
gambar (peta) dengan ukuran
benda atau orang tiap satuan waktu.
sebenarnya.
Hubungan dari jarak, kecepatan, dan
ukuran pada gambar ( peta)
Skala = waktu yaitu:
ukuran sebenarnya
Rumus umum
Skala 1 : n artinya 1 cm pada peta
Jarak
mewakili n cm pada ukuran Kecepatan =
Waktu
sebenarnya.
Jarak
Waktu =
Rumus umum Kecepatan
Skala = jarak pada peta : jarak Jarak = Kecepatan x Waktu
sebenarnya
Jarak pada peta = skala x jarak INGAT!
sebenarnya Perhatikan satuannya, jika berbeda
Jarak sebenarnya = samakan satuannya terlebih dulu sebelum
Jarak pada peta memulai perhitungan.
skala

Contoh:
Contoh:
Jarak antara kota A dan kota B adalah 240
Skala 1:100.000 artinya 1 cm mewakili
km. Kedua kota tersebut digambar pada
100.000 cm atau 1 km jarak
suatu lembar kerja dengan skala 1:
sebenarnya.
4.000.000. Jarak pada peta kedua kota
d. Foto dan Model Berskala
tersebut adalah … cm.
Model berskala memiliki bentuk yang
Pembahasan
sama, tetapi memiliki ukuran yang
Jarak pada peta = Skala x Jarak sebenarnya
berbeda. Bagian-bagian yang
1
↔ x 240.000 .000 cm=6 cm
bersesuaian dari foto dan model 4000000
5. Debit dan Volume Jika harga penjualan lebih kecil
Debit adalah banyaknya air yang mengalir daripada harga pembelian.
tiap satuan waktu. Hubungan antara debit, Rugi = Harga beli ‒ Harga jual
volume, dan waktu yaitu: Rugi
% Rugi = x 100%
Volume = Waktu x Debit
Harga Pembelian

Volume b) Rabat (Diskon), Bruto, Tara, dan Netto


Waktu =
Debit Rabat atau diskon adalah potongan
Volume harga. Diskon biasanya dinyatakan
Debit =
Waktu dalam persentase.
Diskon = Harga awal – Harga yang
Contoh: dibayarkan
Dalam waktu 10 menit banyaknya air yang Besar Diskon = Harga awal x % Diskon
dapat ditampung dalam ember adalah 40 Harga Bersih = Harga awal – Besar
liter. Maka debit air tersebut adalah … Potongan
L/menit. Diskon
% Diskon = x 100%
Pembahasan Harga Semula
Volume 40 L  Bruto adalah berat kotor barang
Debit = = =4 L/ menit
Waktu 10 menit  Netto adalah berat bersih barang
6. Aritmetika Sosial  Tara adalah berat kemasan
a) Harga Pembelian, Harga Penjualan, Bruto = Netto + Tara
Untung, dan Rugi Netto = Bruto ‒ Tara
 Harga Pembelian Tara = Bruto ‒ Netto
Harga ketika seorang pedagang Tara
% Tara = x 100%
membeli barang-barang dagangan. Bruto
 Harga Penjualan c) Bunga Tabungan (Bunga Bank)
Harga ketika seorang pedagang Bunga Tabungan atau Bunga Bank
menjual barang dagangannya adalah besar keuntungan yang
kepada pembeli. diperoleh karena menabung di Bank
 Untung (Laba) untuk setiap waktu tertentu.
Jika harga penjualan lebih tinggi Perhitungan Bunga Tabungan:
daripada harga pembelian. Misal:
Untung = harga jual ‒ Harga beli Besar uang yang ditabung adalah M,
Untung besar bunga yang diberi bank adalah p
% Untung = x 100%
Harga Pembelian % dengan lama tabungan adalah t
 Rugi tahun.
Sehingga diperoleh: Data Kelompok:

Bunga harian =
n
x p% x M x =
365
n

f 1 . x 1 + f 2 . x 2+ …+f n . x n ∑
Bunga selama 1 tahun = p% x M f i . xi
Bunga selama t tahun = (p% x M) x t = i=1n
f 1+ f 2 +…+ f n
n ∑ fi
Bunga selama n bulan = x p% x M i=1
12
f i = frekuensi ke-i
Jumlah tabungan seluruhnya = M +
b) Modus (Mo)
Bunga
Modus (Mo) adalah data yang paling
sering muncul atau data yang memiliki
Perhitungan suku bunga dalam persen:
frekuensi terbesar.
bunga dalam setahun
Suku bunga = x c) Median (Me)
M
100% Median (Me) adalah nilai tengah dari

d) Pajak kumpulan data yang telah diurutkan.

 Pajak Penghasilan (PPh) Data Ganjil: Me = x n+1


2
Besar Pajak = %Pajak x Penghasilan
xn + x n
+1
Kena Pajak Data Genap: Me = 2 2
2
Gaji Bersih = Gaji Awal ‒ Besar Pajak
d) Range (Jangkauan)
 Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Range adalah selisih data terbesar
Besar Pajak = %Pajak x Harga Awal
dengan data terkecil.
Harga Barang = Harga Awal + Besar
Range = Data terbesar ‒ Data terkecil
Pajak
e) Interpretasi Data
7. Statistika
Interpretasi data adalah cara membaca
a) Rata-Rata
suatu tabel, grafik, atau gambar untuk
Rata-rata atau Mean ( X ) adalah
menyampaikan suatu informasi sesuai
jumlah seluruh data dibagi banyaknya
dengan keinginan. Umumnya berupa
data.
jumlah data ataupun persentase.
Jumlah nilai data
Rata-rata =
Banyaknya data
Contoh:
Ditulis dalam bentuk rumus, yaitu:
Disajikan diagram lingkaran sebagai
Data Tunggal:
n berikut:
x = x1 + x 2 +…+ x n
∑ xi
i=1
=
n n
n = banyaknya data
Contoh:
Dalam suatu taman terdapat 50 pot bunga
mawar. Sebanyak 25 pot bunga mawar
putih dan 40 pot bunga mawar ungu.
Banyak pot yang memiliki bunga mawar
putih dan ungu adalah …
Dengan menggunakan diagram Venn
diperoleh:
Jika jumlah seluruh siswa ada 216,
maka banyak siswa yang mengikuti
setiap klub di atas adalah …
Pembahasan
200°
Klub Basket = x 216=120 orang
360°
105°
Klub Catur = x 216=63 orang
360° n(mawar putih ∩ mawar ungu) = n(mawar
30° putih) + n(mawar ungu) ‒ n(mawar putih
Klub Tari = x 216=18 orang
360° ∩ mawar ungu)
25° = 25 + 40 ‒ 50
Klub Musik = x 216=15 orang
360°
= 15
8. Diagram Venn
Jadi, banyak pot yang memiliki mawar
putih dan ungu adalah 15 pot.
9. Bangun Datar
a. Persegi

Keterangan:
S : semua daerah
(A∪B)c : daerah diluar lingkaran A Keliling = 4 x sisi
dan B Luas = sisi x sisi
A∩B : daerah lingkaran A dan B b. Persegi Panjang
Hubungan:
n (A∪B) = n(A) + n(B) – n(A∩B)
n(S) = n(A∪B) + n(A∪B)c
Keliling = 2 x (panjang + lebar)
Luas = panjang x lebar
c. Jajar Genjang

AD = diagonal 1 = d1
BC = diagonal 2 = d2
Keliling = 2 x (AB + BD)
Keliling = 2 x (panjang + lebar) 1
Luas = x d1 x d2
= 2 x (AB + AD)
2
f. Trapesium
Luas = panjang x tinggi
Jenis-jenis trapesium:
= AB x t
 Trapesium siku-siku
d. Belah Ketupat
 Trapesium sama kaki
 Trapesium sembarang

Keliling = 4 x sisi
Keliling = AB + BC + CD + AD
1
Luas = x d1 x d2 1
2 Luas = (AB + CD) x tinggi
2
e. Layang-Layang
g. Segitiga
Jenis-jenis segitiga berdasarkan
panjang sisinya, yaitu:
 Panjang AC
= BC
 A = B
 Memiliki
satu simetri Keliling Segitiga ABC:

lipat (CD), K = AB + BC + AC

tapi tidak Luas Segitiga ABC

memiliki 1
L= x alas x tinggi
2
simetri
L = √ s ( s−a )( s−b ) (s−c)
putar
1
 Panjang AB = dengan s = (a + b + c)
2
BC = AC
 Dalil Pythagoras
 A = B =
Pada segitiga siku-siku, berlaku
C = 60°
kuadrat sisi miring sama dengan
 Memiliki tiga
jumlah kuadrat kedua sisi
simetri lipat
penyikunya.
dan tiga
simetri
putar.
 Panjang AB
≠ BC ≠ AC
Dalil Pythagoras untuk segitiga ABC
 A ≠ B ≠
adalah =
C
(BC)2 = (AB)2 + (AC)2
Jenis-jenis segitiga berdasarkan besar
 Sudut Dalam dan Sudut Luar Segitiga
sudutnya, yaitu:
 Jumlah sudut dalam segitiga
a. Segitiga siku-siku, yaitu segitiga
adalah 180°
yang besar sudutnya 90°.
b. Segitiga lancip, yaitu segitiga yang
besar tiap sudutnya kurang dari
90°.
c. Segitiga tumpul, yaitu segitiga yang
besar tiap sudutnya lebih dari 90°. a + b + c = 180°

Keliling dan Luas Segitiga  Besar sudut luar segitiga sama

Perhatikan gambar berikut! dengan jumlah besar sudut


dalam yang tidak bersisian 22
Keterangan : π= atau π=3,14
dengan sudut tersebut. 7

Panjang busur atau Luas juring


AOD
Panjang busur AD = x keliling
360 °
lingkaran
AOD
Luas juring AOD = x luas
d=a+b 360 °
e=b+c lingkaran

f=a+c Luas tembereng = Luas juring AOD –

h. Lingkaran Luas ∆ AOD

Lingkaran adalah tempat kedudukan


titik-titik yang berjarak sama terhadap Hubungan antara sudut pusat,

satu titik tetap yang disebut titik pusat panjang busur, dan luas juring.

lingkaran. AOD panjang busur AD luas juring AOD


= =
360 ° kelilinglingkaran luas lingkaran
Hubungan antara sudut pusat,
panjang busur, dan luas juring
AOD panjang busur AD luas juring AOD
= =
BOD panjang busur BD luas juring BOD

Sudut Pusat dan Sudut Keliling


Besar sudut pusat adalah dua kali
Unsur-unsur pada lingkaran adalah
besar sudut keliling yang menghadap
sebagai berikut:
busur yang sama.
 Titik O disebut pusat lingkaran
Pada gambar, AOB adalah sudut pusat
 Garis OA = OB = OC disebut jari-jari
dengan sudut kelilingnya salah
lingkaran (r).
satunya adalah ACB. Hubungan sudut
 Garis AB disebut diameter
pusat dan sudut keliling dapat
lingkaran (d).
dituliskan:

Keliling dan Luas Lingkaran


Keliling = 2 π r = πd
1
Luas = π r 2= πd
2
4
BAD + BCD = 180°
AOB = 2 x ACB ABC + ADC = 180°
Besar dua sudut keliling yang b. Hasil kali panjang diagonal
menghadap busur yang sama adalah sama dengan jumlah perkalian
sama. sisi yang berhadapan.
AC x BD = (AB x CD)+(AD x BC)
ACB, AXB, dan AYB menghadap  Sudut Antara Dua Tali Busur
busur yang sama, yaitu busur AB, jadi: Berpotongan di dalam
AED = ACD + BDC

Segiempat Tali Busur dan Sudut


Sehingga,
Antara Dua Tali Busur
BEC = AED
 Segiempat Tali Busur
1
Segiempat tali busur adalah = x (APD + BPC)
2
segiempat yang dibatasi oleh  Sudut Antara Dua Tali Busur
empat tali busur dimana keempat Berpotongan di luar
titik sudutnya terletak pada AED = ACD ‒ BDC
lingkaran.
a. Pada segiempat tali busur,
jumlah dua sudut yang
berhadapan adalah 180°

Sehingga,
BEC = AED
1 Sudut adalah daerah yang dibatasi
= x (APD ‒ BPC)
2 oleh dua buah garis lurus yang
bertemu pada satu titik pangkal.
Garis Singgung Lingkaran Keterangan:
Garis singgung lingkaran adalah garis
singgung yang memotong lingkaran di
satu titik dan tegak lurus dengan jari-
jari melalui titik singgungnya.
 Garis singgung persekutuan dalam
dua lingkaran
O = titik pangkal sudut
OA, OB = kaki sudut
AOB = sudut
2. Hubungan Antar Sudut
 Dua sudut berpelurus
AB disebut garis singgung (bersuplemen)
persekutuan dalam dua lingkaran
O dan P dan panjangnya:


AB = OP2 −( r 1 +r 2 )
2

 Garis singgung persekutuan luar Sudut α dan β berpelurus dan


dua lingkaran besarnya 180°.
α + β=180 °
 Dua sudut berpenyiku
(berkomplemen)

AB disebut garis singgung


persekutuan luar dua lingkaran O
dan P dan panjangnya:


AB = OP2 −( r 1−r 2)
2

10. Sudut dan Garis Sejajar Sudut α dan β berpenyiku dan


a. Sudut besarnya 90 ° .
1. Pengertian Sudut α + β=90 °
 Dua sudut bertolak belakang
A3 = B3
A4 = B4

Dua sudut α dan β besarnya  Dua sudut dalam yang

sama, sehingga α =β berseberangan memiliki besar

 Dua sudut sehadap sudut yang sama.


A3 = B2
A4 = B2
 Dua sudut dalam sepihak jumlah
sudutnya adalah 180 °.
Dua sudut sehadap α dan β
A1 = B4
besarnya sama, sehingga α=β
A2 = B3
b. Garis Sejajar
 Dua sudut luar sepihak jumlah
Dua buah garis dikatakan sejajar jika
sudutnya adalah 180 °.
keduanya tidak memiliki titik potong.
A1 + B3 = 180 °
A2 + B4 = 180 °
11. Kesebangunan dan Kekongruenan
a. Dua bangun datar sebangun

 Sudut-sudut yang terbentuk oleh Dua buah bangun dikatakan sebangun

dua garis sejajar dipotong sebuah jika kedua bangun memiliki bentuk

garis. yang sama, tapi ukurannya belum


tentu sama.

Syarat dua bangun datar sebangun:


 Sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar.
 Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki
Garis g dan h sejajar dan dipotong perbandingan yang sama.
oleh garis k, maka terbentuk A1,
A2, A3, A4, B1, B2, B3, dan Contoh:
B4.
 Sudut sehadap memiliki besar
sudut yang sama.
A1 = B1
A2 = B2
AD2 = BD x CD
AB2 = BD x BC
AC2 = CD x CB

Bangun ABCD dan PQRS sebangun


karena:
 A=P, B=Q, C=R, dan
D=S
AB BC CD AD 1
 = = = =
PQ QR RS PS 2 a c
=
b. Segitiga-segitiga sebangun a+b c +d
 Syarat dua segitiga sebangun c. Segitiga-segitiga yang kongruen

Dua segitiga dikatakan sebangun, Dua segitiga dikatakan kongruen jika

jika: memenuhi salah satu syarat di bawah

i. Panjang sisi-sisi yang ini.

bersesuaian sebanding.  Sisi-sisi yang bersesuaian sama

ii. Sudut-sudut yang bersesuaian panjang. (lihat gambar 1)

sama besar.  Dua sisi yang bersesuaian sama


besar dan sudut yang diapitnya
sama besar. (lihat gambar 2)
 Dua sudut yang bersesuaian sama
besar dan sisi yang diapit sama
panjang. (lihat gambar 3)

∆ ABC sebangun dengan ∆ PPQR , maka :


 A=P, B=Q, C=R
AB BC AC
 = =
PQ QR PR
 Sifat dua segitiga sebangun
12. Luas Permukaan dan Volume Bangun
Ruang
a. Kubus

Luas permukaan  (2 x Luas alas) +


Luas sisi tegak
Diagonal bidang  D = r √ 2 Volume  V = Luas alas x tinggi
Diagonal ruang  D = r √ 3 d. Limas
Jumlah panjang rusuknya = 12r
Luas permukaan  L = 6s2
Volume  V = s3
b. Balok

Luas permukaan  Luas alas + Luas


selimut
1
Volume  V = x Luas alas x tinggi
3
Panjang diagonal sisi depan 
e. Tabung
√ p 2+ t 2
Panjang diagonal sisi samping 

√ l 2+ t 2
Panjang diagonal sisi alas  √ p 2+ l 2

Panjang diagonal ruang  √ p 2+ l 2+t 2


Luas permukaan  L = 2x((pxl)+(pxt)+
Luas permukaan  2 πr (r +t)
(lxt))
Luas selimut  2 πrt
Volume  V = p x l x t
Volume  πr 2 t
Jumlah panjang rusuknya = 4 (p + l + t)
f. Kerucut
c. Prisma
1 jam  60 menit
1 menit  60 detik
b. Satuan panjang

s = √ r 2 +t 2
Luas permukaan  πr (r + s)
Luas selimut  πrs

1 2
Volume  V = πr t
3 Setiap turun tangga (x 10)
g. Bola Setiap naik tangga (: 10)
c. Satuan berat

Luas permukaan  4 πr 2

4 3
Volume  V = πr
3
13. Konversi Ukuran
a. Satuan waktu
Setiap turun tangga (x 10)
1 abad  100 tahun
Setiap naik tangga (: 10)
1 dasawarsa  10 tahun
1
1 windhu  8 tahun 1 pon = kg
2
1 lustrum  5 tahun
d. Satuan luas
1 tahun  12 bulan
1 semester  6 bulan
1 caturwulan  4 bulan
1 triwulan  3 bulan
1 bulan  30 hari
1 minggu  7 hari
1 hari  24 jam
Setiap turun tangga (x 100) atau
Setiap naik tangga (: 100) n( A)
Fh(A) = n x
e. Satuan volume n( S)
c. Peluang Kejadian Majemuk
 Peluang kejadian saling lepas
P (A∪B) = P(A) + P(B)

dimana,
P (A∪B) = peluang kejadian A atau
B
P(A) = peluang kejadian A
Setiap turun tangga (x 1000) P(B) = peluang kejadian B
Setiap naik tangga (: 1000)  Peluang kejadian saling bebas
14. Peluang
P (A∩B) = P(A) x P(B)
a. Nilai Peluang
Jika suatu anggota ruang sampel S
dimana,
memiliki peluang muncul yang sama,
P (A∩B) = peluang kejadian A dan
maka peluang kejadian A yang
B
memiliki anggota sebanyak n(A)
P(A) = peluang kejadian A
didefinisikan sebagai:
P(B) = peluang kejadian B
 Peluang kejadian bersyarat
titik sampel(n ( A )) Dua kejadian dapat dikatakan
Peluang/ P(A) =
ruang sampel (n ( S ) )
bersayarat apabila terjadi atau
Keterangan:
tidak terjadinya kejadian A akan
P(A) = peluang kejadian A
mempengaruhi terjadinya atau
n(A) = banyaknya anggota A
tidak terjadinya kejadian B. Hal
n(S) = banyaknya anggota S
tersebut berlaku juga sebaliknya.
b. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada
P(A/B) =
frekuensi ruang sampel S dengan
P (A ∩B)
peluang P(A), maka frekuensi harapan P( B)
kejadian A dari n kali percobaan atau
adalah: P(B/A) =

Fh(A) = n x P(A)
7 = 117.450
x+ x
50
57 = 117.450
x
50
x = 57
117.450 x
50
x = 87.000
Jadi, harga beli jam dinding tersebut
adalah Rp 87.000,-.
Kunci Jawaban: D
Trik!

Harga Jual
Harga Beli =
% Laba
= 117.450 : (100% + 35%)
= 117.450 : 135%
100
PENDALAMAN MATERI = 117.450 x
135
= 87.000
1. Pak Dodi menjual sebuah jam dinding
2. Jam masuk suatu kantor adalah pukul
dengan harga Rp 117.450,- dan
07.30 dan berakhir pada pukul 16.20. Jika
memperoleh laba 35% dari harga
setiap hari terdapat tiga shift dengan
pembeliannya. Berapakah harga beli jam
masing-masing jeda adalah 10 menit,
dinding tersebut?
beraoa menitkah masing-masing periode
A. 78.000
shift tersebut berlangsung?
B. 80.000
1
A. 408 menit
C. 83.000 2
D. 87.000 B. 480 menit
E. 92.500 C. 310 menit
1
D. 207 menit
Pembahasan 3

diketahui harga penjualan = 117.450 E. 170 menit

mendapatkan laba = 35%


Jika harga beli = x, maka: Pembahasan

Harga beli + Laba = Harga Jual Lama keseluruhan jam kerja = 07.30 ‒

x + 35% = 117.450 16.20 = 8 jam 50 menit


Karena terdapat tiga kali shift, maka C. 5
terdapat dua kali jeda dengan masing- D. 4
masing jeda 10 menit. Sehingga, E. 2
Lama jam kantor tanpa jeda:
= 8 jam 50 menit ‒ (10 menit x 2) Pembahasan
= 8 jam 50 menit ‒ 20 menit Jumlah anak-anak = 24 orang
= 8 jam 30 menit Jumlah anak yang suka menggambar = 1/4
= 510 menit 1
dari total siswa ⇒ x 24=6 anak
4

510 Jumlah anak yang suka menyanyi dan


Waktu per shift = = 170 menit.
3 1
menggambar 1/3 dari total siswa ⇒ x 24
Kunci Jawaban: E 3
= 8 anak
Trik!
Jumlah anak yang tidak suka keduanya 6
anak
Jumlah waktu bersih atau waktu tanpa
Permisalkan jumlah siswa yang menyukai
jeda:
kegiatan menyanyi sebagai X, maka:
=
Total siswa = suka menggambar + suka
Jumlah waktu total−Jumlah waktu jeda
Jumlah shift / periode menyanyi + suka menyanyi dan
( 07.30−16.20 ) – (10 x 2) menggambar + tidak menyukai keduanya
=
3 24 = (8-6) + X + 8 + 6
( 8 jam 50 menit ) −20 menit 24 = 2 + X + 8 + 6
=
3
24 = 16+ X
530 menit−20 menit
= X = 24 ‒ 16
3
X =8
510 menit
= = 170 menit/ shift Jadi, jumlah anak yang suka menyanyi saja
3
3. Suatu kelompok playgroup terdiri dari 24 adalah 8 anak.

anak-anak, 1/4 dari seluruh siswa Kunci Jawaban: A

menyukai menggambar, 1/3-nya menyukai Trik!

menyanyi dan menggambar, dan 6 orang


lainnya tidak menyukai kedua akktivitas Buatlah diagram venn untuk

tersebut. Berapa anak-anak yang hanya mempermudah anda dalam membuat

menyukai kegiatan menyanyi? operasi hitungnya.

A. 8
B. 7
Nilai yang dicari (X) = (Nilai rata yang
diinginkan x banyak nilai) ‒ (total nilai
yang diketahui)
Sehingga,
X = (85 x 5) ‒ (73+78 +84+92)
X = 425 ‒ 327
X = 98
B = S ‒ (A + A∩B + C) 5. Tia dapat menyelesaikan laporan dalam
B = 24 ‒ (2 + 8 + 6) waktu 45 menit. Sony dapat
B = 24 ‒ 16 menyelesaikan laporan yang sama dalam
B=8 waktu 30 menit, sedangkan Agung baru
4. Andi mendapatkan nilai 73, 78, 84, dan 92 3
bisa menyelesaikannya dalam waktu
untuk empat kali ulangan Biologinya. 4
Berapakah nilai yang dibutuhkan oleh Andi jam lebih lama dari Tia. Berapa waktu yang

untuk ulangan yang kelima jika dia ingin dibutuhkan oleh ketiganya jika bekerja

memperoleh nilai rata-rata 85? sama untuk menyelesaikan suatu laporan

A. 78 kerja?

B. 81 A. 10 menit

C. 83 B. 15 menit

D. 95 C. 30 menit

E. 98 D. 34 menit
E. 1 jam

Pembahasan
73+78+84+ 92+ x Pembahasan
85 =
5 Diketahui,
327+ x 1
85 =  Tia  45 menit  bagian/menit
5 45
85 x 5 = 327 + x 1
 Sony  30 menit  bagian/menit
425 = 327 + x 30
x = 425 ‒ 327 = 98 3
 Agung  jam lebih lama dari Tia,
4
Jadi, nilai yang dibutuhkan Andi untuk
sehingga waktu yang dibutuhkan Agung
mendapatkan nilai rata-rata 85 adalah 98.
3
Kunci Jawaban: E untuk satu laporan = ( x 60 menit) +
4
Trik!
lama waktu Tia = 45 menit + 45 menit =
1
90 menit  bagian/menit
90
Jika ketiganya bekerja sama untuk
menyelesaikan laporan yang sama, maka
Jika kelilingnya adalah 84 cm, panjang alas
waktu yang dibutuhkan adalah =
dan sisi miringnya secara berurutan adalah
1 1 1 10+15+5 30 1 …
+ + = = =
45 30 90 450 450 15
A. 22 cm dan 17 cm
bagian/menit.
B. 18 cm dan 7 cm
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk
C. 27 cm dan 15 cm
menyelesaikan satu laporan adalah 15
D. 19 cm dan 8,5 cm
menit.
E. 23,3 cm dan 13,7 cm
Kunci Jawaban: B
Trik!
Pembahasan
Keliling jajar genjang = jumlah semua sisi
Jika menemui soal yang serupa carilah
84 = 2 (alas + sisi miring)
FPB (nilai persekutuan terkecil) dari
84 = 2 (a + (a + 12))
masing-masing bilangan tersebut
84 = 2a + (2a + 24)
kemudian kalikan bilangan-bilangan
84 = 4a + 24
tersebut hingga didapatkan waktu yang
4a = 84 ‒ 24
dibutuhkan jika dikerjakan bersama-
4a = 60
sama.
a = 60 : 4 = 15
Seperti dalam soal,
Jadi, panjang alasnya = a + 12 ⇒ 15 + 12 =
FPB dari:
27 cm dan sisi miringnya = a ⇒ 15 cm.
45 = 32 x5
Kunci Jawaban: C
30 = 2 x 3 x 5
Trik!
90 = 2 x 32 x 5
Pangkat terkecilnya adalah 3 dan 5. Maka
Mengerjakan dengan cara seperti di atas
FPB nya adalah 3 x 5 = 15.
tentu membutuhkan waktu yang relatif
Jadi, waktu yang dibutuhkan adalah 15
lama, oleh karena itu fokuskan pada
menit.
pilihan jawaban yang tersedia dan
6. Perhatikan bangun di bawah ini!
masukkan ke dalam rumus keliling
jajargenjang. Pilihlah angka yang memiliki
selisih 12 yang jika dijumlahkan
seluruhnya berjumlah 84.
7. Perhatikan bangun di bawah ini!

Untuk mencari panjang sisi QR gunakan


Rumus teorema Phytagoras, sehingga:
QR = √ QO2 +¿2
Berapakah keliling bangun di atas? QR = √ 122+ 242
A. 40 + 10 √ 4 cm
QR = √ 144+576
B. 40 + 12 √ 5 cm
QR = √ 720 = 12√ 5
C. 40 + 12 √ 4 cm
D. 40 + 14 √ 5 cm Keliling bangun PQRS = jumlah semua sisi
E. 40 + 14 √ 3 cm Keliling = PQ + QR + RS + PS
= 20 + 12√ 5 + 12√ 5 + 20
Pembahasan = 40 + 12√ 5 cm
Kunci Jawaban: B
Trik!

Hafalkan tripel segitiga Phytagoras


berikut!
Untuk mencari nilai x gunakan Rumus
 3 , 4, 5
Teorema Pythagoras, sehingga:
 5, 12, 13
x = √ PS2−SO2
 12, 16, 20
x = √ 202−122
 10, 24, 26
x = √ 400−144
8. Perbandingan jari-jari dua buah lingkaran A
x = √ 256 = 16 dan B adalah 1 : 2. Perbandingan luas
kedua lingkaran tersebut adalah …
Selanjutnya, dapat diketahui tinggi OR = PR A. 2 : 4
‒ QO = 40 ‒ 16 = 24 cm. B. 1 : 2
C. 2 : 8
D. 1 : 4 Pembahasan
E. 4 : 1 f(x) = ax2 + bx + c
Puncak (5,-3)
Pembahasan
Karena perbandingan rA : rB = 1 : 2, maka
berlaku:
rA 1 1
= ⇔ r A= r B
rB 2 2
Perbandingan luas lingkaran A dan B Dari gambar dapat diketahui:
adalah: a > 0 dan c > 0

( ) =1
2
1 Jadi, a ‒ c > 0
πx r
2 B Kunci Jawaban: B
π x ( rB) 2
4
Trik!
Jadi, perbandingan luas lingkaran A dan B
adalah 1 : 4. Jika anda menemui soal yang serupa
Kunci Jawaban: D dengan di atas, maka berlaku:
Trik! x1 > 0
x1 < 0
Jika jar-jari kedua lingkaran sudah x1.x2 < 0
diketahui, maka berlaku: c
<0
Luas lingkaran A : Luas lingkaran B ⟺ a
2 2 Sehingga, a > 0 (karena titik puncak di (5,-
(r A ) : ( rB)
3)  kuadran IV dan memotong sumbu x)
Jadi, perbandingannya adalah
2 2 Sedangkan c < 0, jadi berlaku a-c > 0
1 :2 =1: 4 .
10. Perbandingan tinggi Rahmat dengan Boni
9. Suatu grafik fungsi kuadrat f(x) = ax 2 + bx +
adalah 2:4. Jumlah tinggi keduanya
c memiliki titik puncak (5,-3) yang
adalah 315 cm. Tinggi Rahmat adalah …
memotong sumbu x positif dan sumbu x
A. 126 cm
negatif sehingga …
B. 130 cm
A. a + c > 0
C. 147 cm
B. a ‒ c > 0
D. 150 cm
C. a ‒ c < 0
E. 163 cm
D. a + c < 0
E. a + c = 0
Pembahasan
Permisalkan Rahmat dan Boni dengan R 2
= x 315=126 cm
dan B, maka 5

Jika R + B = 315 cm  B = 315 –R, 3


tinggi B = x 315
2+ 3
sehingga:
3
tinggi Rahmat 2 = x 315=189 cm
= 5
tinggi Boni 3
11. Ibu membeli sebuah kipas angin seharga
R 2
⇔ = Rp 72.000,- dan sebuah mixer seharga Rp
315−R 3
2 315.000,- di sebuah toko elektronik.
⇔ R= ( 315−R )
3 Penjual memberikan diskon 17,5% untuk
2 2 kipas angin dan 25% untuk mixer. Total
⇔ R= ( 315 ) − R
3 3
harga yang harus dibayar oleh ibu adalah
5 2
⇔ R= ( 315 ) …
3 3
A. Rp 287.550,-
3 2
⇔ R= X ( 315 ) B. Rp 285.560,-
5 3
2 C. Rp 295.650,-
⇔ R= ( 315 )
5 D. Rp 297.560,-
⇔ R=126 cm E. Rp 305.250,-
Jadi, tinggi Rahmat adalah 126 cm.
Kunci Jawaban: A Pembahasan
Trik! Diketahui,
Harga beli kipas angin = Rp 72.000,-
Jika menemui soal serupa, anda bisa 17,5
Diskon 17,5%  x Rp 72.000,- = Rp
menggunakan rumus berikut ini: 100

Diketahui A : B = X : Y 12.600,-

A+B=C Harga beli mixer = Rp 315.000,-

X 25
Maka, nilai A = xC Diskon 25%  x Rp 315.000,- = Rp
X +Y 100

Y 78.750,-
nilai B = xC
X +Y Jadi, harga yang harus dibayar ibu =
Contoh: (Harga beli kipas angin ‒ harga diskon) +
R:B=2:3 (Harga beli mixer ‒ harga diskon) = (Rp
R + B = 315 cm 72.000,- ‒ Rp 12.600,-) + (Rp 315.000,- ‒
2 Rp 78.750,-) = Rp 59.400,- + Rp 236.250,-
Maka, tinggi R = x 315
2+ 3
= Rp 295.650,-.
Kunci Jawaban: C
Trik! D. 4
E. 5
Untuk mencari harga total yang harus
dibayarkan, pertama hitunglah masing- Pembahasan
masing nilai presentase yang harus Pertama, carilah Luas bangun persegi
dibayarkan, kemudian jumlahkan. panjang yang terbentuk dengan
Rumus: pendekatan geometris.
Harga Beli Diskon = (100% ‒ % diskon) L = p . l ⇒ L = (6 ‒ 1) (28 ‒ 0) = 5 . 28 =
x Harga asli 140
Seperti dalam soal, Garis lurus yang melalui titik O (0,0)
Harga kipas angin = (100% ‒ 17,5%) x Rp dengan gradien m adalah:
82,5 y ‒ y1 = m(x ‒ x1) ⇒ y ‒ 0 = m (x ‒ 0) ⇔ y
72.000,- = x Rp 72.000,- = Rp
100 = mx
59.400,-
Harga mixer = (100% ‒ 25%) x Rp
75
315.000,- = x Rp 315.000,- = Rp
100
236.250,-
Harga beli total = Rp 59.400,- +
236.250,- = Rp 295.650,-
12. Suatu garis melalui titik (0,0) membagi
bangun persegi panjang pada titik-titik Karena garis y = mx membagi bangun
sudut (1,0); (6,0); (1,25); dan (6,25) persegi panjang menjadi dua bagian
menjadi dua bagian yang sama luas. sama luas, maka Luas trapesium I (LT I)
Gradien garis tersebut adalah … dan Luas trapesium II (LT II) adalah
setengah dari Luas persegi panjang.
1
LT.I = x Luas persegi panjang
2
1 1
⇒ ( Σ sisi sejajar ). t = x Luas persegi
2 2
panjang
1 1
⇔ ( m+6 m ) ( 6−1 )= 140
2 2
A. 1
1
B. 2 ⇔ (7 m)(5)=70
2
C. 3
2 bayangan (titik C) adalah adalah 2 m.
⇔ 7 m=70 x
5 Maka tinggi bangunan tersebut adalah …
⇔ 7 m=28 A. 7 m
28 B. 11 m
⇔ m= =4
7
C. 13 m
Jadi, gradien garis tersebut adalah 4
D. 21 m
Kunci Jawaban: D
E. 23 m
Trik!

Pembahasan
Perhatikan! garis yang membagi persegi
Karena kedua bangun di atas merupakan
panjang tersebut membentuk dua
segitiga kongruen, untuk mencari tinggi
bangun trapesium yang kongruen.
bangunan tersebut berlaku:
BC BD 2 1
= = =
AC AE 22 X
⇔ 2 x=22
22
⇔ x= =11
2
Sehingga berlaku,
Jadi, tinggi bangunan tersebut adalah 11
m = 28 ‒ 6m
m.
m + 6m = 28
Kunci Jawaban: B
7m = 28
14. Sebuah tong berbentuk silider memiliki
28
m = =4 radius 4 m dan tinggi 9 m. Jika tong
7
tersebut telah diisi air sebanyak 25%-nya,
13. Perhatikan gambar berikut
berapa kubik air yang dibutuhkan untuk
memenuhi isi tong tersebut?
A. 36 π m3
B. 78 π m3
C. 98 π m3
D. 104 π m3
Jarak AC pada gambar di atas merupakan
E. 108 π m3
ujung bayangan sebuah bangunan
dengan ketinggian AE adalah 22 m. Untuk
Pembahasan
mempermudah pengukuran, digunakan
patok BD dengan ketinggian 1 m. Jika
jarak dari patok (titik B) ke ujung
16. Perjalanan dari rumah menuju kantor
dapat ditempuh dengan 4 jalan yang
berbeda, sedangkan perjalanan dari
kantor menuju bandara dapat ditempuh
dengan 5 jalan yang berbeda. Jika Anda
Volume tabung = π x r2 x t
akan menuju bandara dari rumah dengan
= π x 42 x 9
melewati kantor dam kembali lagi ke
= 144 π
rumah dengan melewati kantor tanpa
Volume air sekarang adalah =
menggunakan jalan yang sama, maka
1
25% x 144 π = x 144 π = 36 π banyak cara perjalanan yang dapat Anda
4
gunakan adalah …

Jadi, air yang dibutuhkan untuk A. 220

memenuhi isi tong adalah 144 π ‒ 36 π = B. 240

108 π m3. C. 340

Kunci Jawaban: E D. 420

15. Suatu papan berbentuk balok memiliki E. 510

panjang 32 cm dan akan dipotong-


potong menjadi bagian-bagian yang lebih Pembahasan

kecil dengan panjang 0,8 mm. Berapakah Permisalkan rumah = A; kantor = B; dan

potongan yang akan didapat? bandara = C, maka diketahui:

A. 2400  Dari A ke B = 4 cara perjalanan

B. 1200  Dari B ke C = 5 cara perjalanan

C. 800
D. 400
E. 240

Pembahasan
INGAT! Jika satuannya berbeda,
samakan satuannya lebih dulu sebelum Sehingga: 4 x 5 x 4 x 3 = 240
melakukan operasi hitung apapun. Jadi, banyaknya cara perjalanan yang
Karena panjang balok = 32 cm = 320 mm, dapat ditempuh adalah 240 cara.
maka banyaknya potongan yang didapat Kunci Jawaban: B
adalah = 320 : 0,8 = 400 potongan. 17. Seorang guru meminta pada tiga
Kunci Jawaban: D kelompok muridnya untuk duduk
melingkar. Jika setiap kelompok terdiri E. 18.15
dari 5 orang, maka banyaknya cara untuk
mengatur posisi duduk anggota masing- Pembahasan
masing kelompok adalah … Diketahui,
A. 15 Kecepatan berjalan Sandy = S
B. 27 Kecepatan berjalan Mio = M
C. 54 Jika kecepatan berjalan Sandy = 3x
D. 64 kecepatan berjalan Mio, maka: S = 3M
E. 72 Selisih waktu pulang keduanya = 17.10 ‒
17.00 = 10 menit
Pembahasan INGAT!
INGAT! Hubungan kecepatan, jarak, dan waktu
Untuk permutasi dengan posisi
melingkar, maka berlaku:
P(siklis) = (n-1)!
Dari 5 orang/ kelompok, banyaknya
posisi duduk yang dapat diatur dalam
posisi melingkar adalah: Perbandingan jarak yang ditempuh Sandy

P(siklis) = (5-1)! = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 dan Mio : jarak yang ditempuh Sandy =

Karena terdapat tiga kelompok maka, 3 x Jarak yang ditempuh Mio

24 = 72 cara yang dapat digunakan untuk S (t‒10) =Mxt

mengatur posisi duduk. 3M (t ‒ 10) =Mxt

Kunci Jawaban: E 1
t ‒ 10 = t
3
18. Sandy dapat berjalan lebih cepat tiga kali
3−1
dari Mio. Suatu hari, Mio pulang dari 10 = t
3
supermarket pada pukul 17.00 dan mulai
2
10 = t
berjalan pulang, sementara Sandy baru 3
pulang dari supermarket yang sama pada 3
t = x 10
pukul 17.10. Pada pukul berapakah Sandy 2
tepat menyusul Mio? t = 15 menit

A. 17.15 Waktu Sandy = t ‒ 10 menit = 15 ‒ 10 = 5

B. 17.25 menit

C. 17.30 Jadi, Sandy akan tepat menyusul Mio

D. 17.45 pada pukul 17.10 + 5 menit = 17.15 WIB.


Kunci Jawaban: A
19. Seorang ilmuwan sedang melakukan
pengamatan terhadap suatu tanaman,
pada saat awal diamati 10 jenis sel
ganggang akan membelah diri sebanyak
3 sel setiap 24 jam sekali. Jika setiap 48
jam sekali sepertiga dari seluruh tanaman
dikeluarkan dari lab, berapakah total Jika kerucut tersebut diisi oleh air hanya
tinggi seluruh tanaman pada hari ketiga? seperempat bagian saja. Kedalaman air
A. 102 pada kerucut tersebut adalah …
B. 120 A. 48 cm
C. 144 B. 50 cm
D. 152 C. 54 cm
E. 160 D. 64 cm
E. 72 cm
Pembahasan
INGAT! Pembahasan
Rumus suku ke-n deret geometri = Tinggi kerucut (T) = 6 cm
n-1
Un = a.r Untuk menyelesaikan soal di atas,
Pola yang terbentuk dari soal di atas gunakan konsep kesebangunan dalam
adalah deret geometri, dimana a = 10 segitiga, sehingga:
dan r = 3 (karena membelah diri setiap 24 Trik!
jam)
Jumlah sel ganggang setelah 2 hari (48
jam) atau hari ketiga adalah:
Un = 10.33-1 = 10.32 = 10. 9 = 90
Pada hari ketiga, sepertiga dari total
ganggang dikeluarkan dari lab, berarti
2
sisanya = x 90 = 60
3
R T Rxt
= ⟹ r= , dimana
Jadi, jumlah sel ganggang yang tersisa r t T
pada hari ketiga adalah 2 x 60 = 120. R = jari-jari kerucut
Kunci Jawaban: B r = jari-jari kerucut kecil
20. Perhatikan gambar di bawah ini! T = tinggi kerucut
t = tinggi kerucut kecil
1
Karena volume air (kerucut kecil) =
3
volume kerucut besar, maka:
1 2 1 1 2
π r t= x π R T
3 8 3

( )
2
Rxt 1 2
t = πR T
T 8
1 2 3 1 2
R t = πR T
T 2
8
T 3 403 64000
3
t = = = =8000
8 8 8
t=√ 8000=20
3

Jadi, kedalaman air pada kerucut


tersebut adalah 20 cm.
Kunci Jawaban: C

Anda mungkin juga menyukai