Bentuk Akar
Sifat-sifat :
1. Operasi aljabar
Operasi penjumlahan atau
pengurangan pada aljabar hanya dapat
dilakukan pada suku yang sejenis saja.
Misalnya,
2x + 3x = 5x
3x + 5x + x2 = x2 + 8x
Perkalian 1 suku dengan 1 suku
a (b + c) = ab + ac
Perkalian 2 suku dengan 2 suku
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd
Perkalian Istimewa
(a + b)2 = (a + b)(a + b) = a2 + 2ab +
b2
(a – b)2 = (a – b)(a – b) = a2 – 2ab +
b2
a2 + b2 = (a – b)2 + 2ab
a2 – b2 = (a + b)(a – b)
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
(a – b)3 = a3 – 3a2b + 3ab2 – b3
a3 + b3 = (a + b)(a2 – ab + b2)
a3 – b3 = (a – b)(a2 + ab + b2)
Bentuk Istimewa Lainnya
Merasionalkan Bentuk akar
2. Bentuk Berpangkat
Bentuk umum
Sifat-sifat :
Waktu, Jarak, dan Kecepatan Hubungan ketiga komponen tersebut dapat
digambarkan melalui rumus berikut :
A. Waktu
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit = 3.600 detik
1 hari = 24 jam Dari rumus diatas dapat kita ketahui rumus
1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365 hari jarak dan waktu juga :
Hubungan satuan waktu diatas yang paling
sering dipakai, namun juga perlu untuk
mengetahui hubungan satuan waktu
lainnya sebagai persiapan diri yang lebih
baik.
B. Jarak
Dibawah ini adalah gambar yang
menjelaskan hubungan antar satuan
panjang.
C. Kecepatan
Satuan kecepatan berupa jarak/waktu.
Misalnya km/jam, meter/detik, dan lainnya.
Kecepatan Rata-Rata
Permutasi
Memperhatikan urutan. Contoh, urutan
huruf {ABC} berbeda dengan {CAB} begitu
juga dengan {BAC) dan {ACB}.
> Berapa peluang kita untuk mendapatkan Rumus untuk mencari banyaknya
mata dadu enam? Jumlah sisi dadu yang kita permutasi n unsur jika disusun pada
harapkan hanyalah satu dari total enam sisi unsur k di mana k ≤ n adalah :
dadu, yaitu yang memiliki angka enam.
Maka peluang untuk mendapatkan sisi dadu
tersebut adalah : Permutasi dapat berupa permutasi siklis
maupun permutasi berulang sebagai
berikut.
Permutasi siklis
Frekuensi Harapan Digunakan untuk melihat banyaknya
Adalah banyaknya kemunculan kejadian penyusunan benda yang disusun secara
yang dimaksud dalam beberapa kali melingkar.
percobaan.
Permutasi berulang
Bila kita melempar dadu sebanyak 12 kali Dalam penyusunannya urutan
percobaan, maka berapa kali kemungkinan diperhatikan dan suatu objek dapat
munculnya mata dadu enam? Dalam hal ini dipilih lebih dari sekali sehingga ada
kita dapat memakai rumus frekuensi perulangan.
harapan dengan menggunakan peluang
yang sudah kita dapatkan sebelumnya.
fh= 1/6 x 12 = 2 dimana :
Maka peluang untuk mendapat mata dadu n = banyaknya objek yang dapat dipilih
enam adalah dua kali. r = jumlah yang harus dipilih
2. Geometri
1. Aritmatika Rasio
Suku ke-n (Un)
Suku ke-n (Un) bila Sn diketahui Jika diantara dua suku barisan aritmatika
disisipkan k buah suku sehingga membentuk
barisan geometri baru maka rasio barisan
geometri setelah disipkan k buah suku akan
Suku tengah (Ut) berubah.
Jika diantara dua suku barisan aritmatika Banyak suku dari barisan aritmatika yang
disisipkan k buah suku sehingga membentuk disisipkan k buah suku juga akan berubah.
barisan aritmatika baru maka beda barisan
aritmatika setelah disipkan k buah suku akan
berubah. Deret geometri tak berhingga
Merupakan deret yang memiliki banyak suku
yang tak berhingga.
b’ = beda barisan yang baru
k = banyak suku yang disisipkan
r dengan syarat -1< r <1
Banyak suku dari barisan aritmatika yang
disisipkan k buah suku juga akan berubah.
A. Mean D. Range
Mean atau rata-rata hitung. Mean biasanya Range adalah selisih antara nilai terbesar
disimbolkan dengan x. dan terkecil. Range dilambangkan dengan R.
x1,2,... = rata-rata
n1,2,... = jumlah data
B. Median
Median adalah nilai data yang terletak di
tengah setelah data diurutkan. Dengan
demikian, median membagi data menjadi
dua bagian yang sama besar. Median (nilai
tengah) disimbolkan dengan Me.
Jika banyaknya data n ganjil, maka
Kemampuan Kuantitatif
Dalam tes logika ini, seorang peserta tes harus
mampu membuat penalaran logis terhadap satu
atau serangkaian persamaan angka-angka yang
ada.
TRIK:
1. Perhatikan urutan!
o Apabila A < B, B < C maka
hubungannya adalah A < B < C dan A <
C.
o Diketahui A < B < C maka apabila
dikenai operasi di seluruh ruas akan
menjadi:
A + p < B + p < C + p (urutan tetap)
A - p < B - p < C - p (urutan tetap)
A x p < B x p < C x p (urutan tetap)
A : p < B : p < C : p (urutan tetap)
o Diketahui A < B < C maka apabila dikali
negatif di seluruh ruas, tanda