Anda di halaman 1dari 12

KOMBINATORIKA 2

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matematika Diskrit

Dosen Pengampu :

Mei Rina Hadi, M.Pd

Oleh :

Kelompok 3 TMT 4 F

1. Wiwik Ika Mujiati (12204193093)


2. Zahrotul Muvidah (12204193094)
3. Nadzirotul Fikriyah (12204193097)
4. Lu’luus Sariroh (12204193106)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
TADRIS MATEMATIKA
APRIL 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
A. FACTORIAL.................................................................................................................................1
B. PERMUTASI................................................................................................................................2
C. Kombinasi..................................................................................................................................3
D. KOMBINASI DAN PERMUTASI DENGAN ELEMEN BERULANG................................................5
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

i
PEMBAHASAN

A. FACTORIAL

Misalkan terdapat 3 buah huruf A, B, dan C. berapa jumlah kemungkinan password


yang disusun dari ketiga huruf tersebut ? cara pertama yang bisa dilakukan adalah,
dengan cara mengenumerasi semua kemungkinan, yaitu
 ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, dan CBA
Kelemahan dari cara tersebut adalah tidak efektif jika jumlah huruf penyusunannya
lebih banyak (misalkan 10 huruf). Oleh karena itu dalam kombinatorial, terdapat cara
untuk menghitung jumlah kombinasi huruf-huruf tersebut.
Kita hitung dengan kaidah perkalian, maka jumlah susunan 3 huruf yang disusun dari
A, B, dan C adalah :
Jumlah = 3 x 2 x 1
=6
Hasil perhitungan tersebut tersebut sesuai dengan hasil jika menggunakan cara
enumerasi. Perhitungan tersebut dapat dirumuskan jika terdapat n objek yang berbeda,
maka jumlah kombinasi susunan dari n object tersebut adalah
jumlah=n x ( n−1 ) x ( n−2 ) x … x 1

¿n!

Operasi faktorial inilah yang disebut sebagao operasi dasar dari kombinatorial.

Contoh :
Pertanyaan :
Berapa banyaknya susunan urutan posisi start pada perlombaan sepeda yang diikuti
oleh 12 peserta.
Jawaban:
Jumlah =10 !

= 3.628.800

1
2

B. PERMUTASI

Sebelum memahami mengenai permutasi, perhatikan kasus berikut ini.


Misalkan dalam kelas matematika diskrit ada 20 mahasiswa. Akan dipilih seseorang
yang akan menjadi ketua kelas dan seorang yang menjadi bendahara.

Untuk memilih ketua, ada 20 calon. Jadi ada 20 cara. Untuk memilih bendahara
ada 19 calon sisanya sehingga untuk memilih ketua dan bendahara ada 20.19 = 380
cara. Hal itu berbeda dengan banyak cara untuk memilih 2 orang diantara mahasiswa
peserta kuliah matematika diskrit yang mewakili teman-teman yang lain untuk

menghadapi pimpinan universitas. Banyaknya cara yang mungkin (202 ) =

20 ! 20 . 19
= = 190 cara.
2! 18 ! 1. 2

Perbedaan diantara kedua kasus tersebut adalah pada urutan pengambilan. Dalam
kasus pemilihan ketua dan bendahara, urutan pemilihan diperhatikan. Sedangkan
pada kasus pemilihan 2 orang wakil untuk menghadap pimpinan universitas urutan
tidak pemilihan tidaklah diperhatikan.

Pada kasus kedua (menghadap pimpinan universitas) merupakan kombinasi 2


orang yang dipilih dari 20 orang. Sebaliknya, kasus yang pertama (pemilihan ketua
dan bendahara) disebut permutasi 2 orang dari 20 orang yang ada.

Dalam permutasi, ada 2 langkah pemilihan. Langkah pertama adalah menentukan


kombinasi objek-objek yang terpilih. Selanjutnya pada langkah kedua ditentukan
urutan pemilihan tersebut. Kombinasi hanya berhenti pada langkah pertama saja
(karena urutan tidak diperhatikan).

Definisi Permutasi r dari n objek adalah jumlah kemungkinan urutan r buah objek
yang dipilih dari n buah objek, dengan r ≤ n, yang dalam hal ini, pada setiap
kemungkinan urutan tidak ada objek yang sama.

Teorema Jika n adalah bilangan bulat positif dan r adalah bilangan bulat dengan 1 ≤
r ≤ n, maka ada
P (n, r) = n (n - 1) (n - 2)... (n - r + 1)
3

r-permutasi dari himpunan dengan n elemen yang berbeda

Secara umum, permutasi r objek dari n buah objek dapat dihitung dengan persamaan

n!
p ( n , r )=
( n−r ) !

Jika r = n, maka persamaan menjadi

n! n!
p ( n , n )= = =n !
( n−n ) ! 0!

Contoh.1
Ada berapa cara untuk memilih pemenang hadiah pertama, pemenang hadiah kedua,
dan pemenang hadiah ketiga dari 100 orang berbeda yang telah mengikuti kontes?
Penyelesaian:
Karena penting orang memenangkan hadiah yang mana, jumlah cara untuk memilih
tiga pemenang hadiah adalah jumlah urutan pilihan 3 elemen dari 100
elemen, yaitu jumlah 3-permutasi dari 100 elemen. Akibatnya
adalah P (100, 3) = 100 · 99 · 98 = 970.200.
Contoh. 2
Suatu undian dilakukan menggunakan angkan yang terdiri dari 7 digit. Jika digit-digit
dalam suatu angka diharuskan berbeda satu dengan yang lain, ada berapa
kemungkinan nomor undian?
Penyelesaian:
Dalam undian tersebut, jelaslah urutan kemunculan angka-angka diperhatikan. Undian
dengan nomor 1234567 akan berbeda dengan nomoor 7654321. Oleh karena digit-
digitnya diharuskan selalu berbeda, maka banyaknya kemungkinan nomor undian

10!
adalah P(10,7) = = 10.9.8.7.6.5.4 = 604.800 macam kemungkinan.
3!
Dapat disimpulkan bahwa permutasi merupakan suatu bagian dari kaidah perkalian,
yaitu untuk kasus bahwa tidak ada elemen yang berulang.
Permutasi pada contoh sebelumnya disebut permutasi linear karena objek-objek
disusun dalam suatu baris. Apabila susunan objek-objek tersebut dilakukan secara
4

melingkar seperti halnya tempat duduk rapat, maka banyaknya permutasi yang
mungkin akan berkurang.
Definisi Permutasi melingkar dari n objek adalah penyusunan objek-objek yang
mengelilingi sebuah lingkaran (kurva tertutup sederhana). Jumlah sussunan objek
yang mengelilingi lingkaran adalah (n-1)!

C. Kombinasi

Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika pada permutasi urutan
kemunculan diperhitungkan, maka pada kombinasi, urutan kemunculan diabaikan.
Urutan acb, bca, dan acb dianggap sama dan dihitung sekali.

Misalkan himpunan S memiliki |S|=n elemen.

Banyaknya himpunan bagian S yang terdiri dari r (r ≤ n) disebut kombinasi n objek


yang diambil sebanyak r objek sekaligus.

Simbolnya adalah (nr) atau C(n,r) atau C . Banyaknya kombinasi yang dimaksud
n
r

n!
dapat dinyatakan dalam persamaan (nr )= r !(n−r )!

Dalam himpunan bagian yang dipilih, urutan kemunculan anggotanya tidaklah


diperhatikan. Hal yang diperhatikan adalah objek-objek yag muncul.

Contoh :

Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama, misalnya merah semua (untuk
membedakan masing-masing bola, kita namakan bola a dan bola b), dan 3 buah kotak.
Kita ingin memasukkan bola kedalam kotak, setiap kotak hanya boleh paling banyak
berisi 1 bola. Gambar dibawah mengilustrasikan penempatan bola ke dalam kotak.
Hasil akhir penempatan bola a ke kotak 1 dan bola b ke kotak 2 sama saja dengan
hasil akhir penempatan bola b ke kotak 1 dan bola a ke kotak 2. Susunan yang
diperoleh hanya dihitung sekali (1cara). Hal yang sama juga dihitung pada waktu
menempatkan bola a dan bola b ke kotak 2 dan 3, dan menempatkan bola a dan bola b
ke kotak 1 dan kotak 3.
5

Contoh soal :

1. Berapa banyak cara menyusun menu nasi goring tiga kali seminggu untuk
sarapan pagi?
Penyelesaian :
7!
C(7,3) =
3! (7−3)!

7!
=
3! 4 !

7.6.5 .4 !
=
4 ! 3.2 .1

210
=
6

= 35 cara

2. Tiga buah apartemen A,B, dan C disewakan untuk mahasiswa. Tiap unit

apartemen dapat menampung 3 atau 4 orang, Berapa jumlah cara menyewakan

apartemen kepada 10 orang mahasiswa?

Penyelesaian :

(i) Andaikan apartemen A,B, dan C ditempati masing-masing 4,3, dan 3 orang

mahasiswa. Jumlah cara menyewakan = C(10,4)xC(6,3)xC(3,3)


6

(ii) Andaikan apartemen A,B, dan C ditempati masing-masing 3,4, dan 3 orang

mahasiswa. Jumlah cara menyewakan = C(10,3)xC(7,4)xC(3,3)

(iii) Andaikan apartemen A,B, dan C ditempati masing-masing 3,3, dan 4 orang

mahasiswa. Jumlah cara menyewakan = C(10,3)xC(7,3)xC(4,4)

Total seluruh cara menyewakan = C(10,4) C( 6,3)+C(10,3) C(7,4)+ C(10,3) C(7,3) =

3C(10,4)C(6,3)

D. KOMBINASI DAN PERMUTASI DENGAN ELEMEN BERULANG

Dalam permtasi dan kombinasi, semua objek diharuskan berbeda satu dengan yang
lain. Artinya, diantara n buah objek-objek yang diatur, ( x 1 , x 2, …., x n), x i ≠ x j jika i ≠
j.

Contoh 1

Berapa macam penyusunan berbeda yang dapat dilakukan pada huruf-huruf a, a, b, c?

Penyelesaian

Karena ada dua objek yang sama yaitu a. maka, susunan ba 1 a2 c diangggap sama
dengan ba 2 a1 karena kedua huruf a (a 1 dan a 2) tidak dapat dibedakan.

Contoh seperti ini dapat dibayangkan sebagai kasus untuk meletakkan huruf-huruf a,
a, b, c di empat posisi _ _ _ _

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan:

1. Memilih posisi untuk meletakkan 2 buah huruf a. Karena kedua huruf a tidak dapat
dibedakan, jadi urutannya juga tidak diperhatiakan. Maka banyaknya kemungkinan

adalah ( 42).
1. Memilih posisi untuk meletakkan satu buah huruf b. Setelah dua buah huruf a
diletakkan, masih ada dua posisi yang tersisa. Jadi, masalahnya adalah bagaimana
7

menempatkan satu huruf b tersebut diantara 2 posisiyang masih ada. Banyaknya

kemungkinan adalah (21 ).


2. Memilih posisi untuk meletakkan satu buah huruf c. Setelah huruf a dan b

diletakkan, hanya ada satu posisi yang tersedia. Banyaknya kemungkinan adalah (11 ).
Jadi pada keseluruhan proses banyaknya akemungkinan ada:

( 42) (21) (11 ) = 2!42! ! 12! 1!! 1 1! 0! ! = 2 ! 41!!1 ! =12 cara


Dengan memerhatikan eliminasi yang dilakukan dalam perhitungan tersebut, terlihat
bahwa pembilangnya adalah factorial dari jumlah keseluruhan objek dan penyebutnya
adalah factorial dari jumlah kelompok-kelompok perulanan objek.

Secara umum, jika suatu himpunan terdiri dari n objek yang tersusun dari:

n1buah objek sama jenis - 1.

n2 buah objek sama jenis - 2.

……

n k buah objek sama jenis - k.

dengan n1 + n2 + … +n k = n

Dengan demikian, banyaknya permutasi berbeda yang mungkin dari n objek tersebut
adalah:

(nn ) (n−n
1 n )(
2
n−n −n
1
n ) …. (n−n −nn−...−n ) = n ! nn!!... n !
1

3
2 1 2

1
k−1

1 2 k

Contoh 2

Berapa banyak cara yang mungkin untuk menyusun huruf-huruf dalam kata
MISSISSIPPI?

Penyelesaian

Kata MISSISSIPPI terdiri dari 11 karakter huruf yang terssun dari:


8

1 buah huruf M

4 buah huruf I

4 buah huruf S

2 buah huruf P

Sehingga banyaknya kemungkinan untuk membuat permutasi adalah

11 !
=¿ 34650 bentuk.
1! 4 ! 4 ! 2!

Latihan soal

1.  Seorang satpam bank ingin mencetak nomor antrian nasabah yang terdiri dari tiga

angka. Jika nomor antrian tersebut tidak memuat angka yang sama yang dibentuk dari

angka 0, 1, 2, 3. Banyak pilihan nomor antrian yang dapat dibuat adalah…


9

2. Sebuah grup terdiri dari 9 wanita dan 4 pria. Ada berapa macam cara berbaris yang
mungkin dilkukan jika ke-empat pria tersebut harusr berdiri bersebelahan satu dengan
yang lain.

3. Sebuah koin yang mempunyai sisi A dan sisi B dilempar ke atas sebanyak empat kali.
Berapakah jumlah kemungkinan munculnya sisi A sebanyak tiga kali?

4.
DAFTAR PUSTAKA
Jek Siang, Jong. 2009. Matematika Diskrit dan Aplikasinya Pada Ilmu
Komputer. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Munir, Rinaldi, (Revisi keenam) 2016. Matematika Diskrit. Bandung:
Informatika.
H. Rosen, Kenneth. (Edisi ketujuh) 2012. Discrete Mathematics And Its
Applications. Americas: McGraw-Hill.

10

Anda mungkin juga menyukai