Rumus Kesebangunan
Rumus-rumus kesebangunan sangat dibutuhkan dalam geometri, baik bidang datar maupun bangun ruang. Rumus
kesebangunan ini juga mendasari ilmu trigonometri. Dengan demikian sangat penting bagi kita untuk mengingat rumus
kesebangunan ini. Berikut ini aalah rumus-rumus kesebangunan
Jawabannya ADA, simaklah ulasan berikut ini! Langsung aja ke TKP. hehehe
Pada posting sebelumnya, House of Math sudah mengulas cara menyelesaikan soal tersebut. Namun cara yang
digunakan lumayan panjang. Nah sekarang House of Math akan mengulas tentang rumus cepat untuk menyelesaikan soal
tersebut.
Dengan menggunakan proses berfikir pada posting pembahasan soal tersebut, kita bisa menurunkan rumus cepatnya.
Inilah caranya:
2. Misal = AP : AC = BQ : BD = m : n
Berlaku hubungan:
5. RQ merupakan sebuah garis yang dapat dibentuk olah garis RP dan garis RQ sehingga:
Dengan:
AB = sisi yang panjang
DC = sisi yang pendek
m : n = perbandingan letak P dan Q (kecil : besar)
Sekian penurunan rumus cepatnya, sepanjang itu menghasilkan rumus yang singkat,yang cepat, yang memudahkan
pengerjaan soal.
Diposkan oleh farizrizriz di 02:48 Rumus Kesebangunan Matematika
Diposkan oleh Arya Jr di 04.09 4 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Peluang
1) Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga
Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari
n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis atau
.
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !
Cara cepat mengerjakan soal permutasi
dengan penulisan nPk, hitung 10P4
kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7
jadi 10P4 = 10x9x8x7 berapa itu? hitung sendiri
Contoh permutasi siklis :
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa
banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak
permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :
2) Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada kombinasi AB = BA. Dari suatu
himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan bagiannya dengan untuk Setiap himpunan bagian dengan k
unsur dari himpunan dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan ,
Contoh :
Diketahui himpunan .
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :
Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).
dengan rumus :
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3
Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya nol dinamakan
kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka frekuensi harapan kejadian A
dari n kali percobaan adalah n x P( A ).
Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu 1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:
A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :
Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah
Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah (1 – P).
Peluang Kejadian Majemuk
1. Gabungan Dua Kejadian
terjadi. Jika adalah peluang terjadinya A dan B, maka Dalam kasus ini, dua
kejadian tersebut tidak saling bebas.
4. Teorema Bayes
Teorema Bayes(1720 – 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P ( B|A ) dalam teorema berikut ini :
Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang.
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X adalah peubah acak pada ruang sampel S
denga X (S) merupakan himpunan berhingga, peubah acak X dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah acak
pada ruang sampel S dengan Y(S) merupakan interval, peubah acak Y disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi
dari sampel S ke himpunan bilangan real R, untuk setiap dan setiap maka:
Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa peluang disingkat sebaran peluang dari X
adalah fungsi f dari R yang ditentukan dengan rumus berikut :
2. Sebaran Binom
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
untuk n = 0, 1, 2, …. ,n
Dengan P sebagai parameter dan
P = Peluang sukses
n = Banyak percobaan
x = Muncul sukses
n-x = Muncul gagalRumus Peluang
Silahkan anda baca dan perhatikan dengan baik langkah-langkah dalam mengerjakan soal
perbandingan dengan cepat agar tidak bingung. Jika pada akhirnya Anda mengalami
kebingungan juga, silahkan berkomentar. Berikut langkah-langkahnya:
1. carilah bilangan pengali yang diperoleh dari angka real yang sudah diketahui
dibagi dengan angka perbandingan (bilangan pengali=angka real : angka
perbandingan)
2. Buatlah tabel dengan empat kolom yang terdiri dari: yang dicari, angka
perbandingan, bilangan pengali, dan angka real
3. masukan angka perbandingan yang akan dicari angka realnya di kolom angka
perbandingan
4. kalikan bilangan pengali dengan angka perbandingan sehingga didapat angka
real (angka real = angka perbandingan x bilangan pengali)
Contoh Soal 1
Perbandingan umur Edi dengan umur Ayah adalah 2 : 6. Jika umur Ayah 42 tahun maka:
Jawab:
Dalam soal tersebut angka real yang sudah diketahui adalah umur ayah yaitu 49 tahun,
sedangkan angka perbandingannya adalah 7, maka bilangan pengalinya adalah angka real
Jadi:
Contoh Soal 2
Pak Andi menjual buah mangga, jeruk, dan apel dengan perbandingan 3 : 5 : 9. Jika selisih
Jawab:
Bilangan pengali = 24 : 4 = 6
Jadi :
Contoh Soal 3
Pak Mono menanam berbagai macam sayuran di ladangnya. Ladang pak Tani luasnya 1.800
m2. Jika lahan tersebut ditanami terong, sawi, kol, tomat dan cabe dengan perbandingan 2 :
4 : 5 : 6 : 7 , maka
a. Berapa m2 lahan yang ditanami terong ?
Jawab:
Jadi:
Banyak orang bertanya di forum yang ada di facebook, bagaimana cara mengerjakan soal-soal
perbandingan berbalik nilai. Nah pada kesempatan ini Mafia Online akan membahas cara
cepat menghitung perbandingan berbalik nilai. Ingat cara ini hanya berlaku untuk
perbandingan berbalik nilai, dan tidak berlaku untuk perbandingan senilai. Cara ini sangat
cocok digunakan pada saat menghadapi “perang akhir” di sekolah, karena membutuhkan
Sekarang coba perhatikan contoh soal di bawah ini, yang Mafia Online ambil dari soal-soal
Contoh Soal 1
Proyek perbaikan jalan selesai selama 30 hari dengan pekerja sebanyak 15 orang. Setelah 6
hari pelaksanaan, proyek tersebut dihentikan selama 4 hari karena suatu hal. Jika
kemampuan bekerja setiap orang sama dan agar proyek dapat selesai tepat waktu, pekerja
A. 1 orang
B. 3 orang
C. 6 orang
D. 9 orang
Penyelesaian:
Waktu Pekerja
30 15
24 15
20 x
Untuk mencari nilai x, baris atas jika dikalikan akan sama dengan baris di bawahnya, maka:
24 . 15 = 20 . x
360 = 20x
x = 360/20
x = 18 orang
Contoh Soal 2
Suatu pekerjaan akan selesai dikerjakan oleh 24 orang selama 20 hari. Agar pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan selama 15 hari, banyak tambahan pekerja yang diperlukan adalah
….
A. 6 orang
B. 8 orang
C. 18 orang
D. 32 orang
(UN 2010/2011 paket 15)
Penyelesaian:
24 . 20 = x . 15
24 . 4 = x . 3
8.4=x
x = 32 orang
Contoh Soal 3
Suatu hari Tono, memperkirakan persediaan makanan untuk 60 ekor ayam akan habis dalam
12 hari. Bila hari itu ia membeli lagi 20 ekor ayam, maka persediaan makanan tersebut akan
A. 4 hari
B. 9 hari
C. 16 hari
D. 36 hari
(UN 2007/2008)
Penyelesaian:
60 . 12 = 80 . x
3 . 12 = 4 . x
3.3=x
x = 9 hari (Jawaban B)
Contoh Soal 4
Sebuah proyek dikerjakan oleh 8 orang selesai dalam waktu 15 hari. Supaya selesai dalam
A. 2 orang
B. 3 orang
C. 4 orang
D. 10 orang
(UN 2008/2009)
Penyelesaian:
8 . 15 = x . 12
2 . 15 = x . 3
2.5=x
x = 10 orang
Contoh Soal 5
Suatu pekerjaan dikerjakan oleh 12 orang dan direncanakan selesai dalam waktu 25 hari. oleh
karena kehabisan bahan baku, pekerjaan terhenti saat memasuki hari ke 16 selama 2 hari.
agar pekerjaan selesai pada waktunya maka jumlah pekerja yang harus di tambah adalah
a. 5 orang
b. 4 orang
c. 3 orang
d. 2 orang
Penyelesian:
Perhatikan soal tersebut (kena jebak kalau kurang jeli), dalam 25 hari dikerjakan oleh 12
orang. Karena terhenti pada saat memasuki hari ke-16, berati tepat berhenti pada hari ke-15
maka sisa waktunya masih 10 hari. Dalam 10 hari ini maunya dikerjakan oleh 12 orang. Tetapi
terhenti selama 2 hari maka sisa waktu yang harus dikerjakan 8 hari dan harus ada tambahan
waktu pekerja
25 12
10 12
8 x
10 . 12 = 8 . x
120 = 8x
x = 120/8
x = 15 orang
Contoh Soal 6
Sebuah proyek dikerjakan oleh 6 pekerja dan direncanakan selesai selama 15 hari. Namun
pada hari ke-9 sampai 13, proyek diliburkan. Agar proyek selesai tepat pada waktunya, maka
b. 10 orang
c. 12 orang
d. 15 orang
Penyelesian:
(Baca soalnya dengan baik dan pahami maksudnya). Dalam 15 hari dikerjakan oleh 6 orang.
Karena libur pada saat memasuki hari ke-9, berati proyek tersebut sudah dikerjakan selama 8
hari dan dikerjakan oleh 6 orang juga, maka sisa waktunya masih 7 hari. Dalam 7 hari ini
maunya dikerjakan oleh 6 orang. Tetapi karena ada hari libur selama 5 hari (hari ke-9 sampai
hari ke-13) maka sisa waktu yang harus dikerjakan 2 hari dan harus ada tambahan pekerja.
Waktu Pekerja
15 6
7 6
2 x
Untuk mencari nilai x gunakan cara cepat, yakni:
7.6=2.x
42 = 2x
x = 42/2
x = 21 orang
Oke, agar lebih jelasnya silahkan anda perhatikan contoh soal berikut ini. Soal-soal berikut
berisi cara penyelesaian dengan menggunakan persamaan umum dan persamaan khusus.
Contoh Soal 1
Sepasang sepatu dijual seharga Rp. 216.000,00, dengan keuntungan 8%. Tentukanlah harga
belinya?
Jawab:
Diketahui:
Harga Penjualan = Rp. 216.000,00
Persentase keuntungan = 8%
Penyelesaian:
Untuk menyelesaiakan soal ini ada dua alternatif yang bisa Anda gunakan yaitu dengan
persamaan umum dan persamaan khusus. Sekarang kita coba dengan persamaan umum,
yakni:
Sekarang kita coba dengan persamaan khusus. Dalam hal ini gunakan persamaan khusus
nomor 1. Dimana harga penjualan dan persantase keuntungan sudah diketahui.
Maka:
Harga pembelian = Rp. 200.000 x 100 / (100+8)
Harga pembelian =Rp. 216.000 x 100/108
Harga pembelian =Rp. 21.600.000/108
Harga pembelian =Rp. 200.000
Contoh Soal 2
Suatu barang dibeli dengan harga Rp. 450.000,00 kemudian barang itu dijual kembali
dengan kerugian sebesar 10%. Berapakah harga jual barang itu?
Jawab:
Diketahui:
Harga beli = Rp. 450.000,00
Persentase kerugian = 10%
Sekarang kita coba dengan persamaan khusus. Dalam hal ini gunakan persamaan khusus
nomor 4. Dimana harga pembelian dan persantase kerugian sudah diketahui.
Harga pembelian = {(100-10) /100} x Rp. 450.000
Harga pembelian =(90/100) x Rp. 450.000
Harga pembelian =Rp. 405.000
Berdasarkan dua contoh soal di atas, dengan menggunakan rumus umum maupun rumus
khusus akan didapatkan jawaban yang sama. Persamaan umum melibatkan aljabar sedangkan
persamaan khusus tidak melibatkan aljabar. Akan tetapi rumus khusus melibatkan
kemampuan otak yang cukup untuk menghafalkan rumus-rumus tersebut.