Anda di halaman 1dari 12

TIU-Soal Cerita Matematika

A. Soal cerita matematika


1. Aritmatika social
Laba (untung) ➔ Jika harga jual > harga beli
Rugi ➔ Jika harga jual < harga beli
Impas ➔ Jika harga jual = harga beli
Untung / Rugi = Harga jual – Harga beli (kalua + untung, kalau - rugi)

Persentase untung dan rugi

Perhitungan Bunga
Bunga merupakan penambahan yang di berikan oleh :
• Bank kepada Nasabahnya atas tabungannya
• Nasabah kepada bank atas pinjamannya

Diskon, Bruto, Neto, Tara

• Bruto = adalah berat kotor berat total kemasan dan isi


• Neto = berat bersih, berat isinya saja
• Tara = berat kemasan

RUMUS
HARGA SETELAH DISKON = HARGA SEBELUM DISKON X (100% - %DISKON)

Note :
Diskon 1 ➔ x harga sebelum diskon
Diskon 2 ➔ x harga sisa setelah diskon pertama
Diskon 3 ➔ x harga sisa setelah diskon kedua

2. Aritmatika dan Geometri


- Deret aritmatika atau deret hitung adalah urutan bilangan dimana bilangan berikutnya
merupakan penjumlahan/pengurangan dengan bilangan sebelumnya dengan satu
bilangan berbeda tertentu
- Deret Geometri atau deret ukur adalah urutan bilangan dimana bilangan berikutnya
merupakan perkalian/pembagian dengan bilangan sebelumnya dengan satu bilangan
berbeda tertentu
3. Waktu, jarak, dan kecepatam
Biasanya satuan antara pertanyaan dan jawaban yang dibutuhkan berbeda, sehingga
kita perlu mengkonversinya terlebih dahulu agar satuannya menjadi sama. Untuk itu, kita
juga perlu mengetahui hubungan antara suatu satuan waktu dengan satuan waktu yang
lainnya.
1 menit = 60 detik
1 jam = 60 menit = 3.600 detik
1 hari = 24 jam
1 tahun = 12 bulan = 52 minggu = 365 hari
Hubungan satuan waktu diatas yang paling sering dipakai, namun juga perlu untuk
mengetahui hubungan satuan waktu lainnya sebagai persiapan diri yang lebih baik.
Kasus 1 . Berpapasan dan menyusul
Bagian pertama, kasus yang dapat diselesaikan menggunakan rumus berpapasan
dengan waktu berangkat sama. Kasus soal yang diberikan biasanya melibatkan dua orang
yang berangkat dari arah berlawanan dan melalui jalur yang sama. Kedua orang tersebut
berangkat dengan waktu keberangkatan yang sama. Kemudian, pernyataan yang akan
diberikan adalah pukul berapa keduanya akan berpapasan.
Bagian kedua adalah rumus berpapasan yang digunakan ketika dua orang berangkat
dari arah yang berlawanan dan melewati jalur yang sama. Hampir sama dengan kasus
pada bagian pertama, hanya saja waktu keberangkatan antara kedua orang yang terlibat
adalah berbeda. Perhatikan ilustrasi pada kasus bagian ke dua di bawah.

Bagian ketiga terkait rumus berpapasan dan menyusul adalan pembahasan tentang
rumus menyusul. Bentuk variasi soal seperti ini biasanya terkait permasalahan dua orang
yang berangkat dari arah sama dengan waktu dan kecepatan berbeda. Biasanya, kecepatan
orang kedua lebih besar dari kecepatan orang pertama.
Kasus 2 resultan waktu dan kecepatan
Resrultan waktu Jika t1 adalah waktu yang dibutuhkan orang pertama untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan, t2 adalah waktu yang diperlukan oleh orang kedua untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sama, dan orang berikutnya, maka resultan waktu jika
mereka mengerjakannya bersama-sama adalah :

Resultan kecepatan Jika v1 adalah kecepatan orang pertama untuk


menyelesaikan sebuah pekerjaan, v2 adalah kecepatan orang kedua untuk menyelesaikan
pekerjaan yang sama, dan orang berikutnya, maka resultan kecepatannya adalah sebagai
berikut :

4. Peluang
Peluang adalah harapan terjadinya suatu kejadian. Sedangkan sampel merupakan
himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian

Frekuensi harapan (FH)


Frekuensi Harapan (fh) dari suatu kejadian adalah banyaknya kemunculan kejadian
yang dimaksud dalam beberapa kali percobaan.
Batas-Batas Nilai Peluang

• Jika P(A) = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan.
• Jika P(A) = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
• Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi, dan A’ adalah suatu kejadian dimana A
tidak terjadi, maka : P(A) + P(A’) = 1
Permutasi dan Kombinasi
Sebelum mengetahui pengertian permutasi dan kombinasi ada baiknya kita terlebih
dahulu mengetahui pengertian dari faktorial. Sebab setiap penghitungan permutasi dan
kombinasi tidak terlepas dari penghitungan faktorial. Faktorial adalah perkalian suatu
bilangan bulat positif dengan semua bilangan bulat positif lain yang kurang dari bilangan
bulat tersebut. Lambang faktorial berupa tanda seru (!).
n!=nx(n–1)x(n–2)x…x3x2x1
Contoh :
3! = 3 x 2 x 1
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
9! = 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
Permutasi diartikan sebagai sebuah konsep penyusunan sekumpulan objek menjadi
beberapa urutan berbeda tanpa mengalami pengulangan. Di dalam permutasi, urutan
sangat diperhatikan. setiap objek yang dihasilkan harus berbeda antara satu dengan yang
lain. kita ambil contoh, urutan huruf {ABC} berbeda dengan {CAB} begitu juga dengan
{BAC) dan {ACB}.
Rumus untuk mencari banyaknya permutasi n unsur jika disusun pada unsur k di mana k ?
n adalah :

Permutasi siklis adalah jenis permutasi yang beranggapan bahwa susunan benda
berbentuk lingkaran. Dengan kata lain, permutasi siklis digunakan untuk melihat
banyaknya penyusunan benda yang disusun secara melingkar
Permutasi berulang adalah jenis permutasi yang dalam penyusunannya urutan
diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali sehingga ada perulangan.

Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak
memperhatikan urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap sama dengan {BA}
sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak dapat terulang.
Rumus kombinasi dari suatu himpunan yang mempunyai n elemen dapat dituliskan
sebagai berikut :

5. Perbandingan
Perbandingan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membandingkan dua objek
atau lebih yang sejenis. Hal yang sering dijadikan sebagai contoh perbandingan adalah
tinggi, umur, berat, nilai, dan lainnya.

Perbandingan senilai dan berbalik nilai

𝒂 𝒂
Perbandingan senilai ➔ 𝒃𝟏 = 𝒃𝟐
𝟏 𝟐

Perbandingan berbalik nilai ➔ 𝒂𝟏 𝒃𝟏 = 𝒂𝟐 𝒃𝟐


Perbandingan campuran merupakan perbandingan 3 komponen yang didalamnya
terdapat perbandingan senilai dan berbalik nilai.
6. Himpunan
Himpunan dapat didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari beberapa objek yang dapat
didefinisikan dengan jelas. Artinya objek tersebut jelas adanya dan memiliki keterangan
yang jelas.
Irisan himpunan Irisan dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya
merupakan anggota persekutuan dari dua himpunan tersebut.

Contoh :
A = {1, 2, 4, 7, 8}
B = {2, 3, 4, 8, 10}
A ∩ B = {2, 4, 8}

Gabungan himpunan Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya


terdiri atas anggota A atau anggota B

Contoh :
A = {1, 2, 4, 5}
B = {2, 3, 4, 6, 9}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 9}

Selisih himpunan Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua
anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.
Contoh :
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B= {2, 3, 4, 8, 10}
A - B = {1, 5}

Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan anggota


S tetapi bukan anggota A.

Contoh:
A= {1, 2, … , 7}
S = {bilangan riil kurang dari 10}
A’ = {8}

Beda setangkup himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan
anggota A dan B yang tidak merupakan anggota keduanya sekaligus.

Contoh :
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B= {1, 5, 6, 8, 10}
A + B = {2, 3, 4, 6, 8, 10}
7. Ukuran ukuran penting

Anda mungkin juga menyukai