Perhitungan Bunga
Bunga merupakan penambahan yang di berikan oleh :
• Bank kepada Nasabahnya atas tabungannya
• Nasabah kepada bank atas pinjamannya
RUMUS
HARGA SETELAH DISKON = HARGA SEBELUM DISKON X (100% - %DISKON)
Note :
Diskon 1 ➔ x harga sebelum diskon
Diskon 2 ➔ x harga sisa setelah diskon pertama
Diskon 3 ➔ x harga sisa setelah diskon kedua
Bagian ketiga terkait rumus berpapasan dan menyusul adalan pembahasan tentang
rumus menyusul. Bentuk variasi soal seperti ini biasanya terkait permasalahan dua orang
yang berangkat dari arah sama dengan waktu dan kecepatan berbeda. Biasanya, kecepatan
orang kedua lebih besar dari kecepatan orang pertama.
Kasus 2 resultan waktu dan kecepatan
Resrultan waktu Jika t1 adalah waktu yang dibutuhkan orang pertama untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan, t2 adalah waktu yang diperlukan oleh orang kedua untuk
menyelesaikan pekerjaan yang sama, dan orang berikutnya, maka resultan waktu jika
mereka mengerjakannya bersama-sama adalah :
4. Peluang
Peluang adalah harapan terjadinya suatu kejadian. Sedangkan sampel merupakan
himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu percobaan/kejadian
• Jika P(A) = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu kemustahilan.
• Jika P(A) = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian.
• Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi, dan A’ adalah suatu kejadian dimana A
tidak terjadi, maka : P(A) + P(A’) = 1
Permutasi dan Kombinasi
Sebelum mengetahui pengertian permutasi dan kombinasi ada baiknya kita terlebih
dahulu mengetahui pengertian dari faktorial. Sebab setiap penghitungan permutasi dan
kombinasi tidak terlepas dari penghitungan faktorial. Faktorial adalah perkalian suatu
bilangan bulat positif dengan semua bilangan bulat positif lain yang kurang dari bilangan
bulat tersebut. Lambang faktorial berupa tanda seru (!).
n!=nx(n–1)x(n–2)x…x3x2x1
Contoh :
3! = 3 x 2 x 1
5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1
9! = 9 x 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
Permutasi diartikan sebagai sebuah konsep penyusunan sekumpulan objek menjadi
beberapa urutan berbeda tanpa mengalami pengulangan. Di dalam permutasi, urutan
sangat diperhatikan. setiap objek yang dihasilkan harus berbeda antara satu dengan yang
lain. kita ambil contoh, urutan huruf {ABC} berbeda dengan {CAB} begitu juga dengan
{BAC) dan {ACB}.
Rumus untuk mencari banyaknya permutasi n unsur jika disusun pada unsur k di mana k ?
n adalah :
Permutasi siklis adalah jenis permutasi yang beranggapan bahwa susunan benda
berbentuk lingkaran. Dengan kata lain, permutasi siklis digunakan untuk melihat
banyaknya penyusunan benda yang disusun secara melingkar
Permutasi berulang adalah jenis permutasi yang dalam penyusunannya urutan
diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali sehingga ada perulangan.
Kombinasi merupakan sebuah kumpulan dari sebagian atau seluruh objek dengan tidak
memperhatikan urutannya. di dalam kombinasi, {AB} dianggap sama dengan {BA}
sehingga sebuah kombinasi dari dua objek yang sama tidak dapat terulang.
Rumus kombinasi dari suatu himpunan yang mempunyai n elemen dapat dituliskan
sebagai berikut :
5. Perbandingan
Perbandingan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membandingkan dua objek
atau lebih yang sejenis. Hal yang sering dijadikan sebagai contoh perbandingan adalah
tinggi, umur, berat, nilai, dan lainnya.
𝒂 𝒂
Perbandingan senilai ➔ 𝒃𝟏 = 𝒃𝟐
𝟏 𝟐
Contoh :
A = {1, 2, 4, 7, 8}
B = {2, 3, 4, 8, 10}
A ∩ B = {2, 4, 8}
Contoh :
A = {1, 2, 4, 5}
B = {2, 3, 4, 6, 9}
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 9}
Selisih himpunan Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua
anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.
Contoh :
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B= {2, 3, 4, 8, 10}
A - B = {1, 5}
Contoh:
A= {1, 2, … , 7}
S = {bilangan riil kurang dari 10}
A’ = {8}
Beda setangkup himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan
anggota A dan B yang tidak merupakan anggota keduanya sekaligus.
Contoh :
A= {1, 2, 3, 4, 5}
B= {1, 5, 6, 8, 10}
A + B = {2, 3, 4, 6, 8, 10}
7. Ukuran ukuran penting