Anda di halaman 1dari 17

MATA PELAJARAN MATEMATIKA SAINTEK

PCS : Azis Syahbudin Sani


Paket : 18
NO SOAL PEMBAHASAN TINGKAT Bab/
SOAL Materi
1 Adi, Budi, dan Cici memiliki sejumlah uang. Lalu, Misal awalnya uang Adi, Budi, dan Cici adalah 𝑎,𝑏,𝑐. HOTS Sistem
pertama Adi mentransfer setengah uangnya ke Setelah transferan Adi ke Budi, uang mereka bertiga Persamaan
Budi sehingga uang Budi menjadi dua kali lipat uang berturut-turut adalah 𝑎 − 𝑏, 2𝑏, 𝑐
sebelumnya. Kemudian, Budi mentransfer setengah Setelah transferan Budi ke Cici, uang mereka berturut-
uangnya ke Cici sehingga uang Cici menjadi dua kali turut adalah 𝑎 − 𝑏, 2𝑏 − 𝑐, 2𝑐
lipat uang sebelumnya. Terakhir, Cici mentransfer Setelah transferan Cici ke Adi, uang mereka berturut-
setengah uangnya ke Adi sehingga uang Adi menjadi turut adalah 2(𝑎 − 𝑏),2𝑏 − 𝑐, 2𝑐 − (𝑎 − 𝑏)
dua kali lipat uang sebelumnya. Sekarang ketiganya
masing-masing memiliki uang Rp100.000,- Dari soal, didapat
2(𝑎 − 𝑏) = 100000
Uang Adi pada awalnya adalah .... 2𝑏 − 𝑐 = 100000
2𝑐 − (𝑎 − 𝑏) = 100000
A. Rp75.000,- Dari persamaan pertama, 𝑎 − 𝑏 = 50000. Substitusi ke
B. Rp87.500,- persamaan ketiga, diperoleh 2𝑐 = 100000 + 50000 =
C. Rp100.000,- 150000 → 𝑐 = 75000
D. Rp137.500,- Maka, 2𝑏 = 100000 + 𝑐 = 175000 → 𝑏 = 87500
E. Rp150.000, 𝑎 = 50000 + 𝑏 = 127500.

Jawaban: D
2 Misal 𝑛 bilangan asli. Jumlah 𝑛 bilangan asli terkecil Jumlah 𝑛 bilangan asli adalah Sedang Barisan
yang merupakan kelipatan 10 adalah ....
𝑛 𝑛
(2 + 𝑛 − 1) = (𝑛 + 1)
A. 3 2 2
Agar jumlah tersebut merupakan bilangan kelipatan 10,
B. 4
maka kita dapat memilih bilangan asli terkecil 𝑛 = 4
C. 5
D. 6 4×5
sehingga diperoleh jumlah bilangan tersebut = 10
2
E. 7 yang merupakan kelipatan 10.
Jawaban: B
3 Misal 𝑎𝑛 dan 𝑏𝑛 dua barisan geometri dengan rasio Akan dihitung rasio antar suku di setiap barisan yang HOTS Barisan
masing-masing 𝑟 dan 𝑠. mungkin.
Perhatikan tabel berikut ini! 𝑐𝑛+1 𝑎 𝑏𝑛+1 𝑟𝑎 𝑠𝑏
I. 𝑐𝑛
= 𝑛+1𝑎𝑛 𝑏𝑛
= 𝑎𝑛𝑏 𝑛 = 𝑟𝑠
𝑛 𝑛
No Rumus barisan Rasio antar suku 𝑑𝑛+1 2
𝑎𝑛+1 2
II. = 2 =𝑟
I 𝑐𝑛 = 𝑎𝑛 𝑏𝑛 𝑟𝑠 𝑑𝑛 𝑎𝑛
𝑎𝑛+1
II 𝑑𝑛 = 𝑎𝑛2 𝑟2 𝑒𝑛+1 𝑏𝑛+1 𝑎𝑛+1 𝑏𝑛 𝑟
III. = 𝑎𝑛 = ⋅𝑏 =𝑠
III 𝑎𝑛 𝑟 𝑒𝑛
𝑏𝑛
𝑎𝑛 𝑛+1
𝑒𝑛 =
𝑏𝑛 𝑠 IV. √𝑎𝑛 bisa jadi tak terdefinisi, seperti contoh
IV 𝑓𝑛 = √𝑎𝑛 √𝑟 1
misal 𝑎𝑛 = − 2𝑛 . Karena 𝑎𝑛 < 0, √𝑎𝑛 tidak
terdefinisi di bilangan real.
Pernyataan yang benar adalah ....
Jadi pernyataan yang benar adalah pernyataan I, II, III
A. I, II, III
Jawaban: A
B. I, III
C. II, IV
D. IV
E. I, II, III, IV

4 Diketahui sistem persaman Kita tahu bahwa cos 2𝑡 = 1 − 2sin2 𝑡, maka dari Sulit Trigonometri
88 persamaan pertama kita dapatkan
cos 2𝑥 + cos 2𝑦 =
{ 169 88
sin 𝑥 = 2 sin 𝑦 cos 2𝑥 + cos 2𝑦 =
169
𝜋 sin 𝑥
Untuk 2 > 𝑥 > 0 dan 0 < 𝑦 < 𝜋. Nilai sin 𝑦 = 88
⇔ 1 − 2 sin2 𝑥 + 1 − 2 sin2 𝑦 =
169
…. 88 2 ∙ 169
2 2
1
A. 2 ⇔ −2 sin 𝑥 − 2 sin 𝑦 = −
169 169
B. 1 Dari persamaan kedua kita bisa dapatkan
C. 2 sin 𝑥 = 2 sin 𝑦 ⇔ sin2 𝑥 = 4 sin2 𝑦
Substitusikan ke persamaan pertama didapat
D. 8 250
−2(4 sin2 𝑦) − 2 sin2 𝑦 = −
E. 13 169
250 25
⇔ −10 sin2 𝑦 = − ⇔ sin2 𝑦 =
169 169
25 5
sin 𝑦 = ±√ =±
169 13
Karena 0 < 𝑦 < 𝜋 maka sin 𝑦 > 0
5
Sehingga didapat sin 𝑦 = 13. Maka sin 𝑥 =
10
2 sin 𝑦 = 13
Maka
sin 𝑥 10/13
= =2
sin 𝑦 5/13
Jawaban : C
5 Diketahui bahwa 𝑥, 𝑦 merupakan sudut lancip, Menggunakan sifat trigonometri, kita dapatkan HOTS Trigonometri
1 1 tan 𝑥 + tan 𝑦 1
jika tan(𝑥 + 𝑦) = 3 dan tan(𝑥 − 𝑦) = 4, maka =
1 − tan 𝑥 ∙ tan 𝑦 3
nilai tan 𝑥 =….
1 ⇔ 3 tan 𝑥 + 3 tan 𝑦 = 1 − tan 𝑥 ∙ tan 𝑦 (1)
A. 7 (√170 − 11) tan 𝑥 − tan 𝑦 1
1 =
B. 14 (√170 − 11) 1 + tan 𝑥 ∙ tan 𝑦 4
2 ⇔ 4 tan 𝑥 − 4 tan 𝑦 = 1 + tan 𝑥 ∙ tan 𝑦 (2)
C. 7 (√170 − 11)
Eliminasi persamaan (1) dan (2) didapatkan
1
D. 7 (√24 − 3) 12 tan 𝑥 + 12 tan 𝑦 = 4 − 4 tan 𝑥 ∙ tan 𝑦
1
E. (√140 − 3) 12 tan 𝑥 − 12 tan 𝑦 = 3 + 3 tan 𝑥 ∙ tan 𝑦
7

24 tan 𝑦 = 1 − 7 tan 𝑥 ∙ tan 𝑦


⇔ tan 𝑦 (24 + 7 tan 𝑥) = 1
1
⇔ tan 𝑦 = … (3)
24 + 7 tan 𝑥
Dan jumlahkan kedua persamaan tersebut
12 tan 𝑥 + 12 tan 𝑦 = 4 − 4 tan 𝑥 ∙ tan 𝑦
12 tan 𝑥 − 12 tan 𝑦 = 3 + 3 tan 𝑥 ∙ tan 𝑦

24 tan 𝑥 = 7 − tan 𝑥 tan 𝑦 … (4)


Substitusi (3) ke (4) didapat :
tan 𝑥
24 tan 𝑥 = 7 −
24 + 7 tan 𝑥
24 tan 𝑥 (24 + 7 tan 𝑥) = 7(24 + 7 tan 𝑥) − tan 𝑥
168 tan2 𝑥 + 528 tan 𝑥 − 168 = 0
Misalkan tan 𝑥 = 𝑟, maka
24(7𝑟 2 + 22𝑟 − 7) = 0
7𝑟 2 + 22𝑟 − 7 = 0
−22±√222 −4∙7∙(−7) 11 √170
Maka tan 𝑥 = 𝑟 = =− ±
2∙7 7 7
Karena 𝑥 sudut lancip, maka tan 𝑥 ≥ 0. Sehingga
1
tan 𝑥 = (√170 − 11)
7
Jawaban: A
6 2
Misal 𝑎 = |𝑥 + ∫1 3𝑡 2 𝑑𝑡| dan 𝑏 = |𝑥 + Perhatikan bahwa HOTS Pertidaksama
2 an Nilai
−4
∫−2 𝑟 + 5 𝑑𝑟|, maka himpunan nilai 𝑥 yang 𝑎 = |𝑥 + ∫ 3𝑡 2 𝑑𝑡| = |𝑥 + [𝑡 3 ]12 | Mutlak
membuat 𝑎 + 𝑏 ≤ 21 adalah …. 1
A. {−12 ≤ 𝑥 ≤ 9} = |𝑥 + (23 − 13 )|
B. {𝑥 ≤ 4 atau 𝑥 ≥ 9} 𝑎 = |𝑥 + 7|
C. {−7 ≤ 𝑥 < 4} Dan
D. {−12 ≤ 𝑥 < 7} −4
−4
1 2
E. {𝑥 ≤ −12 atau 𝑥 ≥ 9} 𝑏 = |𝑥 + ∫ 𝑟 + 5 𝑑𝑟| = |𝑥 + [ 𝑟 + 5𝑟] |
2 −2
−2
1
𝑏 = |𝑥 + (( (−4)2 + 5 ∙ (−4))
2
1
− ( (−2)2 + 5 ∙ (−2)))|
2
𝑏 = |𝑥 + (−12 − (−8))| = |𝑥 − 4|
Maka himpunan nilai 𝑥 yang menyebabkan 𝑎 + 𝑏 ≤
21 dapat dicari dengan menyelesaikan
pertidaksamaan
|𝑥 + 7| + |𝑥 − 4| ≤ 21
Perhatikan bahwa
𝑥 + 7, 𝑥 ≥ −7
|𝑥 + 7| = {
−𝑥 − 7, 𝑥 < −7
Dan
𝑥 − 4, 𝑥 ≥ 4
|𝑥 − 4| = {
4 − 𝑥, 𝑥 < 4
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut,
dibagi menjadi tiga kasus
Kasus 𝑥 + 7 < 0 atau 𝑥 < −7, kita punya
−𝑥 − 7 + 4 − 𝑥 ≤ 21 ⇔ −2𝑥 ≤ 24
𝑥 ≥ −12
Sehingga kita punya −12 ≤ 𝑥 < −7
Kasus −7 ≤ 𝑥 < 4 didapat
𝑥 + 7 + 4 − 𝑥 ≤ 21 ⇔ 11 ≤ 21
Karena 11 ≤ 21 selalu bernilai benar, maka −7 ≤
𝑥 < 4 merupakan nilai-nilai 𝑥 yang menyebabkan
𝑎 + 𝑏 ≤ 21
Kasus 𝑥 ≥ 4
𝑥 + 7 + 𝑥 − 4 ≤ 21 ⇔ 2𝑥 ≤ 18
𝑥≤9
Maka 4 ≤ 𝑥 ≤ 9
Sehingga himpunan 𝑥 yang menyebabkan 𝑎 + 𝑏 ≤
21 adalah
{−12 ≤ 𝑥 < −7} ∪ {−7 ≤ 𝑥 < 4} ∪ {4 ≤ 𝑥 ≤ 9}
⇔ {−12 ≤ 𝑥 ≤ 9}
Jawaban : A
7 Jika 𝑥1 dan 𝑥2 merupakan solusi dari persamaan Persamaan tersebut dapat kita tulis ulang menjadi Sedang Logaritma
5 5
(log (5−𝑥) 169) = 32 (log (5−𝑥) 169) = 25 ⇔ log (5−𝑥) 169 = 2
Maka 𝑥1 + 𝑥2 = …. ⇔ (5 − 𝑥)2 = 169
A. -10 Maka mestilah (5 − 𝑥) = 13 atau (5 − 𝑥) = −13
B. 8 berarti
C. -6 𝑥 = −8 atau 𝑥 = 18. Tanpa mengurangi
D. -8 keumuman kita tulis 𝑥1 = −8 dan 𝑥2 = 18, maka
E. 10 𝑥1 + 𝑥2 = −8 + 18 = 10
Jawaban : E
8 Persamaan garis dengan gradien positif yang Pertama, akan dicari gradien dari persamaan Sulit Persamaan
melewati (6,4) dan membentuk sudut sebesar tersebut. Garis
−1 1
45° dengan garis 2𝑦 − 𝑥 = 7 adalah…. Gradien dari garis 2𝑦 − 𝑥 = 7 adalah − 2 = 2. Dan Singgung dan
A. 2𝑦 − 2𝑥 − 4 = 0 diketahui garis tersebut membentuk sudut 45° Kurva
B. 𝑦 − 3𝑥 + 14 = 0
dengan garis 2𝑦 − 𝑥 = 7. Jika 𝑚 merupakan
C. 3𝑦 − 𝑥 − 12 = 0
gradien garis yang akan kita cari, maka
D. 𝑦 − 4𝑥 + 10 = 0 1
E. 3𝑦 − 2𝑥 = 0 −𝑚
tan 45° = | 2 |
1
1+2∙𝑚
1 − 2𝑚
⇔1=| 2 |
2+𝑚
2
1 − 2𝑚
⇔| |=1
2+𝑚
⇔ |2 + 𝑚| = |1 − 2𝑚| ⇔ (2 + 𝑚)2 = (1 − 2𝑚)2
⇔ 4 + 4𝑚 + 𝑚2 = 1 − 4𝑚 + 4𝑚2
⇔ 3𝑚2 − 8𝑚 − 3 = 0 ⇔ (𝑚 − 3)(3𝑚 + 1) = 0
1
Maka kita dapatkan 𝑚 = − 3 atau 𝑚 = 3. Karena
persamaan garis yang diminta memiliki gradien
positif, maka disimpulkan bahwa 𝑚 = 3. Sehingga
persamaan garis tersebut adalah
𝑦 − 4 = 3(𝑥 − 6)
𝑦 − 3𝑥 + 14 = 0
Jawaban : B
9 Diketahui matriks-matriks berikut 𝐴 = Tentukan transpose matriks 𝐵 Sulit Matriks
1 −1 2 2 1 1 2 1
( ),𝐵 = ( ),𝐶 =
1 0 0 1 −1 0 𝐵 𝑇 = (1 −1)
2 −1 1 0
( ) serta 𝐵 𝑇 dan 𝐶 −1 berturut-turut
0 2 Tentukan matriks perkalian 𝐴 dan 𝐵 𝑇
menyatakan transpose matriks 𝐵 dan invers 2 1
1 −1 2
matriks 𝐶. Jika det(𝐴𝐵 𝑇 ) = 𝑘 det(𝐶 −1 ), 𝐴𝐵 𝑇 = ( ) ∙ (1 −1)
1 0 0
dengan det (𝐴) menyatakan determinan 1 0
𝑇 3 2
matriks 𝐴, maka nilai 𝑘 adalah .… 𝐴𝐵 = ( )
2 1
A. -4 Menentukan nilai 𝑘
B. 18 1
Sifat determinan: |𝐶 −1 | = |𝐶|
C. 8
det(𝐴𝐵 𝑇 ) = 𝑘 det(𝐶 −1 )
D. -6
|𝐴𝐵 𝑇 | = 𝑘|𝐶 −1 |
E. 24
3 2 1
| |=𝑘
2 1 |𝐶|
3 2 |𝐶|
𝑘=| |∙
2 1
3 2 2 −1
𝑘=| |∙| |
2 1 0 2
𝑘 = (3 × 1 − 2 × 2) ∙ (2 × 2 − (−1) × 0)
𝑘 = −1 ∙ 4 = −4
Jadi, nilai 𝑘 = −4
Jawaban: A

10 Dalam sebuah ruang pesta terdapat lima belas Ada 15 pasangan suami istri sehingga total ada 30 Sedang Kombinatorik
pasangan suami istri. Secara acak dipilih dua orang, dipilih 2 orang secara acak. Sehingga total a
orang untuk berdansa. Peluang terpilihnya dua kemungkinan ada,
orang tersebut bukan suami istri adalah…. 𝑛(𝑆) = 𝐶230 = 435
3 Misalkan 𝐴 = kejadian terpilihnya pasangan suami
A. 87
84 istri dan komplemennya 𝐴𝐶 = kejadian terpilihnya
B. 87
bukan pasangan suami istri
15
C. 435 Ada 15 pasangan sehingga 𝑛(𝐴) = 15, artinya
30 kemungkinan ada 15 cara yang terpilih adalah
D. 435
86 pasangan suami istri
E. 87
𝑛(𝐴) 15 3
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 435 87
Peluang komplemennya
3 84
𝑃(𝐴𝐶 ) = 1 − 𝑃(𝐴) = 1 − =
87 87

Jawaban: B
11 Diketahui lima belas orang duduk mengelilingi Kelompokkan tiga orang tertentu tersebut dalam Sedang Kombinatorik
meja. Jika tiga orang tertentu harus duduk satu kelompok dan anggap menjadi satu orang. a
berdampingan, banyak cara kelima belas orang Sehingga sekarang ada total 13 orang duduk
tersebut dapat duduk adalah .… melingkar dengan cara duduk dengan cara duduk
A. 13! × 3! (13 − 1)! = 12!
B. 12! Dari tiga orang yang dikelompokkan tadi dapat
C. 12! × 3! dibentuk 3! cara susunan.
D. 13! Total duduk ada 12! × 3! susunan
E. 15! Jawaban: C
12 Banyaknya bilangan ganjil yang terdiri dari 3 Ada 6 pilihan angka yakni 2,3,4,5,6,7. Akan disusun Sedang Kombinatorik
angka yang disusun dari angka-angka bilangan ganjil 3 digit yang terdiri dari ratusan, a
2,3,4,5,6,7 tanpa ada pengulangan adalah…. puluhan dan satuan.
A. 30 • Satuan ganjil ada 3 pilihan yakni: 3, 5, dan 7
B. 45 • Ratusan ada 5 pilihan tersisa karena satu angka
C. 90 sudah dipakai untuk satuan
D. 60 • Puluhan ada 4 pilihan tersisa karena dua angka
E. 75 sudah dipakai untuk satuan dan ratusan
Total cara ada 5 × 4 × 3 = 60 cara
Sehingga ada 60 bilangan ganjil yang terbentuk

Jawaban: D
13 Diketahui limas segitiga P.ABC yang dibentuk Sulit Dimensi Tiga
oleh 4 segitiga sama sisi. Titik K, L, M berturut-
turut adalah titik tengah PA, PB, PC. Dibuat
bidang pengiris KLM dan bidang pengiris KBM.
Jika:
𝑉1 = volume bidang empat B.KLM
𝑉2 = volume limas terpancung (ABC.KLM)
𝑉
Maka 𝑉1 = ….
2
2
A. 7
B. 8
C. 7
1
D. Mencari rumus volume bidang empat beraturan
8
1 Segitiga ABC adalah segitiga sama sisi. Titik berat E
E. 7 membagi tinggi segitiga dalam perbandingan 2 ∶ 1.
2 1
Akibatnya 𝐴𝐸 = 𝐵𝐸 = 3 𝐵𝐷 = 3 𝑠√3

Sehingga dapat dicari tinggi limas


1
𝑃𝐸 = √𝐴𝑃2 − 𝐴𝐸 2 = 𝑠√6
3
1
Volume limas = 3 × 𝐿. 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1 1 1 1
= × ( ∙ 𝑠 ∙ 𝑠√3) × 𝑠√6
3 2 2 3
1 3
= 𝑠 √2
12
Karena K, L, dan M terletak di tengah-tengah PA, PB
dan PC, maka limas P.KLM sebangun dengan limas
P.ABC. Perbandingan sisi PA ∶ PK = 2 ∶ 1.
Perbandingan volumenya menjadi
1 3
𝑉𝑃.𝐴𝐵𝐶 12 𝑠 √2 23
= = =8
𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀 1 3 1
𝑠 √2
12
𝑉𝑃.𝐴𝐵𝐶 = 8𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀

𝑉2 adalah volume ABC.KLM dengan besar:


𝑉2 = 𝑉𝑃.𝐴𝐵𝐶 − 𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀
𝑉2 = 8𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀 − 𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀
𝑉2 = 7𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀

Perhatikan limas P.KLM dan limas B.KLM, volume


keduanya sama karena memiliki tinggi limas yang
sama PE = GE dan luas alas limas yang sama yaitu
segitiga KLM, sehingga

𝑉1 = 𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀
Maka,
𝑉1 𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀 1
= =
𝑉2 7𝑉𝑃.𝐾𝐿𝑀 7

Jawaban: E
14 Persamaan lingkaran dengan titik pusat (−3, 4) Jarak titik (𝑝, 𝑞) terhadap garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 0 Muda Irisan
menyinggung garis 2𝑥 − 5𝑦 = 3. Maka jari-jari adalah jari-jari 𝑟 Kerucut
lingkaran tersebut adalah .…
A. √31 𝑎∙𝑝+𝑏∙𝑞+𝑐
𝑟=| |
B. √29 √𝑎2 + 𝑏 2
C. 2√29
Sehingga jarak (−3, 4) terhadap garis
D. 2√31
2𝑥 − 5𝑦 − 3 = 0
E. √21 2 ∙ (−3) + (−5) ∙ 4 − 3
𝑟=| |
√(2)2 + (−5)2
−29
𝑟=| |
√29
𝑟 = |−√29|
𝑟 = √29
Maka jari-jari lingkarannya adalah √29
Jawaban: B
15 Persamaan salah satu asimtot hiperbola Persamaan tersebut diubah menjadi persamaan Sedang Irisan
𝑥 2 − 𝑦 2 + 8(𝑥 + 𝑦) − 1 = 0 adalah …. (𝑥−𝑝)2 (𝑦−𝑞)2
hiperbolah baku 𝑎2 − 𝑏2 = 1 Kerucut
A. 𝑥 + 𝑦 + 8 = 0
𝑥 2 − 𝑦 2 + 8(𝑥 + 𝑦) − 1 = 0
B. 𝑥 + 𝑦 − 8 = 0
(𝑥 2 + 8𝑥) − (𝑦 2 − 8𝑦) = 1
C. 𝑥 + 𝑦 = 0
((𝑥 + 4)2 − 16) − ((𝑦 − 4)2 − 16) = 1
D. 𝑥 − 𝑦 − 1 = 0
(𝑥 + 4)2 − (𝑦 − 4)2 = 1
E. 𝑥 − 𝑦 + 1 = 0
(𝑥 + 4)2 (𝑦 − 4)2
− =1
12 12
Sehingga 𝑝 = −4, 𝑞 = 4, 𝑎 = 1, 𝑏 = 1
Persamaan asimtotnya adalah
𝑏
𝑦 − 𝑞 = ± (𝑥 − 𝑝)
𝑎
1
𝑦 − 4 = ± (𝑥 + 4)
1
𝑦 − 4 = ±(𝑥 + 4)
𝑥 − 𝑦 + 8 = 0 atau −𝑥 − 𝑦 = 0
Maka jawaban yang terdapat pada pilihan yaitu 𝑥 +
𝑦=0

Jawaban : C
16 Eka dan Yuni menabung pada bank yang sama - Tabungan Eka Sedang Matematika
dalam kurun waktu 𝑦 tahun. Uang Eka dan Yuni 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛 Keuangan
berturut-turut menjadi sebesar 4𝑄 dan 3𝑄. Jika 4𝑄=7.200.000(1 + i)y
tabungan awal Eka adalah 𝑄=1.800.000(1 + i)𝑦 (1)
Rp 7.200.000 dan bank tersebut menerapkan
bunga majemuk, maka berapa tabungan awal - Tabungan Yuni
Yuni ? 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛
3𝑄 = 𝑀0(𝑦𝑢𝑛𝑖) (1 + 𝑖)𝑦 (2)
A. Rp 4.000.000,00
B. Rp 4.400.000,00 Substitusi persamaan (1) ke (2)
C. Rp 5.000.000,00 3(1.800.000(1 + i)𝑦 ) = 𝑀0(𝑦𝑢𝑛𝑖) (1 + 𝑖)𝑦
D. Rp 5.400.000,00 (5.400.000(1 + i)𝑦 ) = 𝑀0(𝑦𝑢𝑛𝑖) (1 + 𝑖)𝑦
E. Rp 6.000.000,00 𝑀0(𝑦𝑢𝑛𝑖) = 5.400.000

Jadi tabungan awal Yuni adalah Rp 5.400.000


Jawaban D
17 Nilai rata-rata data 4,2,1, 𝑚, 𝑚, 2,6 adalah 2𝑛 Data pertama Sulit Statistika
sedang rata-rata dari data 4,2, 𝑛, 6,3, 𝑛 adalah 4+2+1+𝑚+𝑚+2+6
= 2𝑛
𝑚. Maka nilai 𝑛 adalah …. 7
A. − 2
1 15 + 2𝑚 = 14𝑛
3 14𝑛 − 2𝑚 = 15
B. 2 14𝑛 − 15 = 2𝑚 (1)
C. 1
D. −2 Data Kedua
E. 3 4+2+𝑛+6+3+𝑛
=𝑚
6
15 + 2𝑛 = 6𝑚
2𝑛 − 6𝑚 = −15
2𝑛 − 3(2𝑚) = −15 (2)
Substitusi nilai 2𝑚 pada persamaan (1) ke
persamaan (2)
2𝑛 − 3(14𝑛 − 15) = −15
2𝑛 − 42𝑛 + 45 = −15
−40𝑛 = −60
6 3
𝑛= =
4 2
Jawaban : B
18 Jika sukubanyak Dari teorema sisa, karena 𝑥 2 + 3𝑥 + 2 = (𝑥 + 1)(𝑥 + Sulit Suku Banyak
𝑃(𝑥) = 𝑥 2020 + 2𝑥 2019 + 𝐴𝑥 + 𝐵 2), didapat 𝑃(−1) = 𝑃(−2) = 0. Maka,
2
habis dibagi 𝑥 + 3𝑥 + 2, sisa pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑃(−1) = 0
2020
𝑥 − 1 adalah .… → (−1) + 2(−1)2019 − 𝐴 + 𝐵 = 0
→ −𝐴 + 𝐵 = 1 … (𝑖)
A. 3 𝑃(−2) = 0
2020
B. 6 → (−2) + 2(−2)2019 − 2𝐴 + 𝐵 = 0
C. 22019 − 1 → 22020 − 22020 − 2𝐴 + 𝐵 = 0
D. 22020 → 2𝐴 = 𝐵 … (𝑖𝑖)
E. −22020
Substitusikan (𝑖𝑖) ke (𝑖), diperoleh 1 = −𝐴 + 2𝐴 = 𝐴.
Lalu, 𝐵 = 2𝐴 = 2.

Sisa pembagian 𝑃(𝑥) oleh 𝑥 − 1 adalah 𝑃(1) = 12020 +


2 ⋅ 12019 + 1 + 2 = 6.

Jawaban: B
sin 𝑥 tan(2𝑥−𝜋) 0
19 Nilai dari lim𝜋 adalah .... Limit tersebut berbentuk 0 Sedang Limit
𝑥→ 2𝜋−4𝑥
2
1 Perhatikan bahwa,
A. − 2 sin 𝑥 tan(2𝑥 − 𝜋)
1 limπ
B. x→ 2𝜋 − 4𝑥
2 2
1 sin 𝑥 (− tan(𝜋 − 2𝑥))
C. √3 = limπ
3
x→ 2(𝜋 − 2𝑥)
D. 1 2

E. √3 − sin 𝑥 tan (𝜋 − 2𝑥)


= limπ
x→ 2(𝜋 − 2𝑥)
2
sin 𝑥 tan(𝜋 − 2𝑥)
= limπ [(− )∙( )]
x→ 2 (𝜋 − 2𝑥)
2
𝜋
− sin ( 2 )
= [( ) ∙ (1)]
2
1
=− ∙1
2
1
=−
2
Jawaban : A
20 Suatu trasnformasi T terdiri dari pencerminan Menentukan matriks T: Sulit Transformasi
terhadap garis 𝑦 = 𝑥, dilanjutkan dengan Pencerminan terhadap garis 𝑦 = 𝑥, Geometri
pencerminan terhadap sumbu X. Jika (−1,2) 0 1
𝑇1 = ( )
dikenakan transformasi T sebanyak 12 kali, 1 0
Pencerminan terhadap sumbu X,
maka hasil transformasinya adalah ….
1 0
A. (1, −2) 𝑇2 = ( )
0 −1
B. (2, −1) Sehingga,
C. (−1,0) 𝑇 = 𝑇2 ∘ 𝑇1
D. (−1,2) 1 0 0 1
𝑇=( )∙( )
E. (0,2) 0 −1 1 0
0 1
𝑇=( )
−1 0
Dilakukan transformasi oleh matriks T sebanyak 12
kali artinya matriks gabungannya adalah:
𝑀𝑇 = 𝑇 ∘ 𝑇 ∘ 𝑇 ∘ … ∘ 𝑇 (T sebanyak 12)
𝑀𝑇 = 𝑇 ∙ 𝑇 ∙ 𝑇 ∙ … ∙ 𝑇 (T sebanyak 12)
𝑀𝑇 = 𝑇 12

Diketahui,
0 1
𝑇=( )
−1 0
Sehingga,
0 1 0 1 −1 0
𝑇 2 = 𝑇𝑇 = ( )( )=( )
−1 0 −1 0 0 −1
−1 0 −1 0 1 0
𝑇4 = 𝑇2𝑇2 = ( )( )=( )=𝐼
0 −1 0 −1 0 1
Diperoleh 𝑇 4 = 𝐼
Perhatikan bahwa 𝑇 12 = (𝑇 4 )3 = 𝐼 3 = 𝐼 (sifat
identitas)
𝑥′ −1
( ′ ) = 𝑀𝑇 ( )
𝑦 2
𝑥′ −1
( ′ ) = 𝑇 12 ( )
𝑦 2

𝑥 −1
( ′) = 𝐼 ( )
𝑦 2

𝑥 −1
( ′) = ( )
𝑦 2
Jadi, hasil transformasiny adalah (−1,2)
Jawaban: D

Anda mungkin juga menyukai