4 Dua bilangan real 𝑎 dan 𝑏 memenuhi 𝑎 + 2𝑏 > 0. Didapat 2𝑎+2𝑏 > 20 = 1, ekuivalen dengan 2𝑎 > 1 = Mudah Persamaan
22𝑏
Pernyataan yang dipastikan benar adalah... 1 dan
.
A. 2𝑎 > 4𝑏 4𝑏 Pertidaksamaa
1 1 n Eksponen
B. >
2𝑎 4𝑏 Jawaban: E
C. 2𝑏 > 4𝑎
1
D. > 4𝑏
2𝑎
1
E. 2𝑎 > 𝑏
4
𝜋
5 Jika < 𝑥 ≤ 𝜋, diketahui sin 𝑥 √1 + tan2 𝑥 = Perhatikan bahwa Sedang Trigonometri
2
8
− 15. Maka nilai sin 2𝑥 =… cos 2 𝑥 sin2 𝑥
sin 𝑥 √1 + tan2 𝑥 = sin 𝑥 √ +
A.
15 cos 2 𝑥 cos 2 𝑥
17
120 sin 𝑥
B. − =
225 cos 𝑥
8 8
C. − 17 Sehingga tan 𝑥 = − 15, dari segitiga phytagoras, kita
240 8 15
D. dapatkan sin 𝑥 = 17 dan cos 𝑥 = − 17.
289
240 8 15
E. − 289 Sehingga sin 2𝑥 = 2 sin 𝑥 cos 𝑥 = −2 ∙ 17 ∙ 17 =
240
− 289
Jawaban : E
6 Jika sin 𝑥 − cos 𝑥 = 𝑡, maka nilai sin3 𝑥 − Perhatikan bahwa sin3 𝑥 − cos 3 𝑥 dapat kita ubah Sedang Trigonometri
cos 3 𝑥 adalah… menjadi
1
A. (1 − 𝑡 2 ) sin3 𝑥 − cos 3 𝑥 = sin 𝑥 ∙ sin2 𝑥 − cos 𝑥 ∙ cos 2 𝑥
2
1−𝑡 2 = sin 𝑥 (1 − cos 2 𝑥 ) − cos 𝑥 (1 − sin2 𝑥 )
B. 𝑡 − = sin 𝑥 − sin 𝑥 cos 2 𝑥 − cos 𝑥 − cos 𝑥 sin2 𝑥
2
1
C. (𝑡 + 𝑡 3 ) = (sin 𝑥 − cos 𝑥 ) − sin 𝑥 cos 𝑥 (sin 𝑥 − cos 𝑥)
2
D. 1 − 𝑡 + 𝑡 2 Sekarang perhatikan
E.
1
(2𝑡 − 𝑡 3 ) sin 𝑥 − cos 𝑥 = 𝑡 ⇔ (sin 𝑥 − cos 𝑥 )2 = 𝑡 2
2
sin2 𝑥 − 2 sin 𝑥 cos 𝑥 + cos 2 𝑥 = 𝑡 2
1 − 𝑡2
sin 𝑥 cos 𝑥 =
2
Maka kita dapatkan
1 − 𝑡2 1
sin3 𝑥 − cos 3 𝑥 = 𝑡 − 𝑡 = (𝑡 + 𝑡 3 )
2 2
Jawaban : C
7 Nilai 𝑥 yang memenuhi Untuk menyelesaikan pertidaksamaan berikut, akan Sedang Pertidaksama
𝑥 2 − 24 ≤ |2𝑥| ditinjau dua kasus an Nilai
adalah… Kasus 2𝑥 ≥ 0 atau 𝑥 ≥ 0 Mutlak
A. {𝑥|𝑥 ≤ −6 atau 𝑥 ≥ 4} 𝑥 2 − 24 ≤ 2𝑥 ⇔ 𝑥 2 − 2𝑥 − 24 ≤ 0
B. {𝑥|𝑥 ≤ −4 atau 𝑥 ≥ 6} (𝑥 − 6)(𝑥 + 4) ≤ 0
C. {𝑥| − 4 ≤ 𝑥 ≤ 4} Maka himpunan 𝑥 yang memenuhi adalah 0 ≤
D. {𝑥|𝑥 = 0} 𝑥≤6
E. {𝑥|𝑥 ≤ −4 atau 𝑥 ≥ 4} Kasus 2𝑥 ≤ 0 atau 𝑥 ≤ 0
𝑥 2 − 24 ≤ −2𝑥 ⇔ 𝑥 2 + 2𝑥 − 24 ≤ 0
(𝑥 + 6)(𝑥 − 4) ≤ 0
Maka himpunan 𝑥 yang memenuhi adalah −6 ≤
𝑥≤0
Sehingga himpunan nilai 𝑥 yang memenuhi secara
keseluruhan adalah
{𝑥|𝑥 = 0}
Jawaban : D
8 Gradien garis singgung kurva 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3 − Garis singgung pada (𝑎, 𝑏) memiliki gradien Mudah Persamaan
5𝑥 2 + 6 pada (𝑎, 𝑏) adalah -8, jika 𝑎 𝑓 ′(𝑎) = −8 Garis
merupakan bilangan bulat, maka nilai 𝑎 + 𝑓′(𝑎) = 3𝑎2 − 10𝑎 = −8 Singgung dan
𝑏 =… ⇔ 3𝑎2 − 10𝑎 + 8 = 0 Kurva
A. -2 ⇔ (3𝑎 − 4)(𝑥 − 2) = 0
4
B. -4 Sehingga didapat 𝑎 = 2 atau 𝑎 = 3. Karena 𝑎
C. -6 disyaratkan bilangan bulat, kita dapatkan 𝑎 = 2,
D. -8 sehingga
E. -10 𝑏 = 𝑓 (2) = −6
Maka 𝑎 + 𝑏 = 2 − 6 = −4
Jawaban : B
9 Jika 𝐴 adalah matriks berukuran 2 × 2 yang 𝑎 𝑏 Sedang Matriks
Misalkan 𝐴 = ( )
2 −3 0 2 𝑐 𝑑
memenuhi 𝐴 ( ) = ( ) dan 𝐴 ( ) = ( ), 2 −3
1 19 2 10 𝐴( ) = ( )
3 2 1 19
maka hasil kali 𝐴 ( ) adalah… 𝑎 𝑏 2 −3
1 −2 ( )( ) = ( )
−5 −6 𝑐 𝑑 1 19
A. ( ) • 2𝑎 + 𝑏 = −3… pers (i)
26 4
1 6 • 2𝑐 + 𝑑 = 19… pers (ii)
B. ( )
26 −4
5 6
C. ( ) 0 2
26 4 𝐴( ) = ( )
−6 −2 2 10
D. ( ) 𝑎 𝑏 0 2
21 4 ( )( ) = ( )
−5 −6 𝑐 𝑑 2 10
E. ( ) • 2𝑏 = 2 → 𝑏 = 1
21 4
• 2𝑑 = 10 → 𝑑 = 5
Substitusi nilai 𝑏 dan 𝑑 ke persamaan (i) dan (ii)
sehingga,
• 2𝑎 + 1 = −3 → 𝑎 = −2
• 2𝑐 + 5 = 19 → 𝑐 = 7
−2 1
𝐴=( )
7 5
3 2 −2 1 3 2 −5 −6
𝐴( )=( )( )=( )
1 −2 7 5 1 −2 26 4
Jawaban: A
10 Sebuah keranjang berisi 10 bola merah dan 20 Banyaknya bola dalam keranjang Sulit Kombinatorik
bola biru. Setengah dari jumlah bola merah 𝑛(𝑆) = 𝑛(𝑀) + 𝑛(𝐵) = 10 + 20 = 30 a
memiliki corak garis-garis hitam dan setengah Banyak bola merah bercorak
dari jumlah bola biru memiliki corak garis-garis 1
𝑛(𝑀𝐶 ) = ∙ 10 = 5
hitam. Apabila diambil satu bola dari keranjang 2
tersebut, maka peluang bahwa yang terambil Banyak bola biru bercorak
1
adalah bola merah atau bola bercorak garis- 𝑛(𝐵𝐶 ) = ∙ 20 = 10
2
garis hitam adalah…
1
Total bola bercorak
A. 3 𝑛(𝐶 ) = 10 + 5 = 15
2
B. 3 Banyaknya bola merah DAN bercorak
C. 0,5 𝑛 (𝑀 ∩ 𝐶 ) = 5
D. 0,333 Harapan bola merah ATAU bercorak
1 (𝑀 ∪ 𝐶 )
E. 4
𝑛 ( 𝑀 ∪ 𝐶 ) = 𝑛 ( 𝑀 ) + 𝑛 (𝐶 ) − 𝑛 ( 𝑀 ∩ 𝐶 )
𝑛(𝑀 ∪ 𝐶 ) = 10 + 15 − 5
𝑛(𝑀 ∪ 𝐶 ) = 20
Peluang bahwa yang terambil adalah bola merah
atau bola bercorak garis-garis hitam adalah
𝑛 (𝑀 ∪ 𝐶 )
𝑃 (𝑀 ∪ 𝐶 ) =
𝑛 (𝑆 )
20 2
𝑃 (𝑀 ∪ 𝐶 ) = =
30 3
Jawaban: B
11 Rumah di Jalan Imam Bonjol dinomori secara Banyaknya rumah Sulit Kombinatorik
urut dari 1 sampai dengan 140. Berapa 𝑛(𝑆) = 140 a
peluang rumah yang nomornya menggunakan Nomor rumah dari 1 – 69
angka 7 sekurang-kurangnya satu kali? 7, 17, 27, … , 57, 67 = 7 nomor
3 Nomor rumah dari 70 – 80
A. 20
23 70, 71, 72, … , 78, 79 = 10 nomor
B. 70 Nomor rumah dari 81 – 140
23
C. 87, 97, 107, 117, 127, 137 = 6 nomor
140
12
D. 70
6 Banyaknya rumah yang nomornya menggunakan
E. 35 angka 7 sekurang-kurangnya satu kali
𝑛(𝐴) = 7 + 10 + 6 = 23
Sehingga probabilitasnya,
𝑛 (𝐴 ) 1
𝑃 (𝐴 ) = =
𝑛 (𝑆 ) 8
Jawaban: D
13 Diberikan kubus 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻. Titik 𝑆 berada Misalkan 𝐾 adalah titik potong perpanjangan garis HOTS Dimensi Tiga
di tengah-tengah rusuk 𝐹𝐺 dan titik 𝑈 berada 𝐻𝑆 dan 𝐴𝑈. Sehingga dapat diilustrasikan sebagai
di tengah-tengah rusuk 𝐹𝐵. Akan ditarik garis berikut
dari titik 𝐻 melewati titik 𝑆 dan ditarik garis
dari titik 𝐴 melewati titik 𝑈. Perpanjangan
garis 𝐻𝑆 dan 𝐴𝑈 kemudian membentuk sudut
𝜃, maka tan 𝜃 adalah…
1
A. 2
B. 0,25
1
C. 8
D. 0,4
3
E.
4
1
1 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑟𝐴 2 𝑠√2 1
tan 𝜃 = = = =
2 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝐾𝑟 3 𝑠 2 3
2 √
1 1
tan 𝜃 = tan ( 𝜃 + 𝜃)
2 2
1 1
tan 2 𝜃 + tan 2 𝜃
tan 𝜃 =
1 1
1 − tan 2 𝜃 ∙ tan 2 𝜃
1 1 2
+
tan 𝜃 = 3 3 = 3 =3
1 1 8 4
1− ∙
3 3 9
Jawaban: E
14 Bentuk persamaan hiperbola yang memiliki Persamaan asimtot diubah menjadi Sedang Irisan
asimtot 𝑦 = 3𝑥 − 3 dan 𝑦 = −3𝑥 + 3 adalah 𝑦 = 3(𝑥 − 1) dan 𝑦 = −3(𝑥 − 1) Kerucut
… Atau 𝑦 = ±3(𝑥 − 1)
A. 𝑥 2 − 9𝑦 2 − 18𝑥 = 0 𝑏
Persamaan asimtot 𝑦 − 𝑞 = ± 𝑎 (𝑥 − 𝑝)
B. 𝑥 2 + 9𝑦 2 − 18𝑥 = 0
Maka 𝑝 = 1, 𝑞 = 0, 𝑏 = 3, 𝑎 = 1
C. 9𝑥 2 − 4𝑦 2 − 18𝑥 = 0
D. 3𝑥 2 + 𝑦 2 − 18𝑥 = 0
Persamaan hiperbola
E. 9𝑥 2 − 𝑦 2 − 18𝑥 = 0
(𝑥 − 𝑝 )2 (𝑦 − 𝑞 )2
− =1
𝑎2 𝑏2
(𝑥 − 1)2 𝑦 2
− 2=1
1 3
9(𝑥 − 1)2 − 𝑦 2 = 9
9𝑥 2 − 𝑦 2 − 18𝑥 = 0
Jawaban : E
15 Suatu hiperbola mempunyai titik fokus pada Jarak kedua fokus adalah 12 sehingga Sedang Irisan
sumbu 𝑌. Hiperbola tersebut simetris terhadap 2𝑐 = 12 → 𝑐 = 6 Kerucut
sumbu 𝑋. Diketahui jarak kedua titik fokus Jarak kedua titik puncak adalah
adalah 12 satuan dan jarak kedua titik puncak 2𝑎 = 10 → 𝑎 = 5
adalah 10 satuan. Hiperbola tersebut Menghitung nilai 𝑏
mempunyai persamaan … 𝑏2 = 𝑐 2 − 𝑎2 = 36 − 25 = 11
𝑥2 𝑦2
A. − 16 + 25 = 1
Sehingga persamaan parabolanya adalah
𝑥2 𝑦2
B. −
25
+
9
=1 𝑥2 𝑦2
𝑥2 𝑦2
− + =1
C. − 11 + 25 = 1 11 25
Jawaban : C
𝑥2 𝑦2
D. − 11 + =1
9
𝑥2 𝑦2
E. − 16 + 11 = 1
16 Nia menabung uang senilai 𝑃 di suatu bank Tabungan awal 𝑀0 = 𝑃 Sulit Matematika
yang memiliki sistem bunga majemuk. Jika Tabungan di tahun ke-5 adalah 𝑀5 = 𝑄 Keuangan
saldo rekeningnya 5 tahun yang akan datang Tabungan di tahun ke-10 adalah 𝑀10 = 5𝑃
adalah 𝑄, sedangkan saldo rekeningnya 10
tahun yang akan datang adalah lima kali saldo Akan dicari tabungan ditahun ke-5 𝑄
awalnya maka saldo rekening Nia di tahun ke-5 𝑀5 = 𝑀0 (1 + 𝑖 )5 = 𝑄
ia menabung di bank tersebut adalah… 𝑃 (1 + 𝑖 )5 = 𝑄
𝑄
A. 2𝑃 (1 + 𝑖 )5 = … (1)
𝑃
B. 2𝑃2
C. √3𝑃 𝑀8 = 𝑀0 (1 + 𝑖 )10 = 5𝑃
D. √5𝑃 𝑃(1 + 𝑖 )10 = 5𝑃
E. √2𝑃 (1 + 𝑖 )10 = 5
((1 + 𝑖 )5 )2 = 5 … (2)
Substitusi persamaan (1) dan (2)
𝑄 2
( ) =5
𝑃
𝑄 = 𝑃√5
Jawaban : D
17 Banyak siswa kelas XII suatu sekolah adalah 𝑝 Nilai rata-rata 𝑝 siswa = 75 HOTS Statistika
siswa. Seluruh siswa mengikuti ujian 4(90)+(𝑝−4)(55)
Nilai rata-rata minimal = 𝑝
matematika dengan hasil empat siswa
Sehingga rata-rata sesungguhnya akan lebih besar
memperoleh nilai 90, siswa lain memperoleh
dari rata-rata minimal
nilai minimum 55, dan rata-rata nilai semua 4(90)+(𝑝−4)(55)
siswa adalah 75. Nilai 𝑝 terkecil adalah … 75 ≥ 𝑝
A. 7 75𝑝 ≥ 360 + 55𝑝 − 220
B. 10 20𝑝 ≥ 140
C. 13 𝑝≥7
D. 15 Sehingga nilai 𝑝 terkecil adalah 7
E. 20 Jawaban : A
18 Berapakah nilai dari lim (csc(𝑥 ) − cot(𝑥 ))? Dari definisi fungsi cosecan dan cotangent, kita Sulit Limit
𝑥→0 1
A. −∞ dapatkan limit tersebut menjadi lim ( −
𝑥→0 sin(𝑥)
B. −1 cos(𝑥) 1−cos(𝑥)
C. 0 ) = lim ( ). Dari formula setengah
sin(𝑥) 𝑥→0 sin(𝑥)
D. 1 sudut, kita dapatkan limit tersebut adalah
E. ∞ 𝑥 𝑥
2 sin2 (2) sin (2)
lim ( 𝑥 𝑥 ) = 𝑥→0
lim ( 𝑥 )
𝑥→0
2 sin ( ) cos ( ) cos ( )
2 2 2
𝑥
= lim tan ( )
𝑥→0 2
Karena fungsi tangen kontinu di 0, kita dapatkan
𝑥 0
lim tan ( ) = tan ( ) = 0
𝑥→0 2 2
Jawaban: C
19 Dalam pengolahan citra digital, salah satu Tinjau secara vektor. Perhatikan bahwa vektor HOTS Transformasi
operasi yang dapat dilakukan adalah shear (1,0) akan ditransformasikan menjadi (1,0) dan Geometri
sebesar 𝜃 ∘ (perhatikan gambar – persegi vektor (0,1) akan ditransformasikan menjadi (𝑥, 1)
panjang pasca shear menjadi trapesium). (Lihat gambar segitiga di bawah dan gambar
Manakah yang merupakan matriks diagram shear). Berapakah nilai 𝑥?
1
transformasi dari shear? Perhatikan bahwa berlaku 12 + 𝑥 2 = sin2(𝜃)
sehingga dengan mengalikan kedua ruas dengan
sin2 (𝜃 ) kita dapatkan
𝜃 sin2 (𝜃 ) + 𝑥 2 sin2 (𝜃 ) = 1
1
Akibatnya kita dapatkan 𝑥 = tan (𝜃)
1 Karena kita bisa tuliskan setiap vektor (𝑎, 𝑏)
1 tan (𝜃)
A. ( ) sebagai 𝑎(1,0) + 𝑏(0,1), kita bisa tuliskan matriks
0 1
1 transformasinya dengan kolom pertama adalah
1 sin(𝜃)
B. ( ) hasil transformasi (1,0) dan kolom kedua hasil
0 1 transformasi (0,1).
1 1
C. ( ( ) ) Jadi, matriksnya adalah
tan 𝜃 0 1
1 1 1
D. ( 1 ( tan (𝜃)) 1
0)
sin(𝜃) 0 1
1 1 𝑥
E. ( )
0 𝜃 Jawaban : A
20 2
Misalkan suatu polinom 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 𝑏2 −4𝑎𝑐 𝑏 2 4𝑐 Sulit Suku banyak
Perhatikan bahwa 𝑎2 = (𝑎) − 𝑎 . Dari Vieta,
memiliki akar-akar 𝛼 dan 𝛽. Berapakah nilai
𝑏2 −4𝑎𝑐 kita dapatkan nilainya sama dengan
dari ? (𝛼 + 𝛽)2 − 4𝛼𝛽
𝑎2
A. 𝛼 + 𝛽2
2
= 𝛼 2 − 2𝛼𝛽 + 𝛽2
B. 𝛼 2 − 𝛽2 = (𝑎 − 𝛽 ) 2
C. ( 𝛼 + 𝛽 )2 Jawaban : D
D. ( 𝛼 − 𝛽 )2
E. |𝛼 − 𝛽 |