Persiapan
UTBK 2022
Biologi
BAB 1 EVOLUSI
adanya adaptasi organisme dengan
A. Asal Usul Kehidupan lingkungan.
1. Teori Abiogenesis (Generatio 2. Bukti Evolusi
spontaneae) Adanya variasi antara organisme,
Makhluk hidup berasal dari benda mati ditemukan fosil, homologi pola
yang diciptakan secara spontan. perkembangan embriologi, adanya kajian
Ilmuwan pendukung: biogeografi dan palaentologi.
- Aristoteles : belatung berasal dari daging 3. Proses terbentuknya spesies baru
yang busuk. - Isolasi geografi
- Antonie van leuwenhook - Isolasi reproduksi
- John needham, bakteri berasal dari air 4. Syarat terjadinya evolusi
kaldu Adanya perubahan lingkungan, ada relung
2. Teori Biogenesis yang kosong, adanya keanekaragaman
Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup suatu kelompok organisme.
sebelumnya. 5. Hukum Hardy-Weinberg
Ilmuwan pendukung: Menyatakan bahwa frekuensi alel dan
- Louis Pasteur, (Omne vivum ex ovo, omne genotipe suatu populasi selalu konstan dari
ovum ex vivo). generasi ke generasi dengan kondisi
- Fransesco redi, eksperimen media daging. tertentu, yang meliputi:
- Lazzar spalanzani, eksperimen air kaldu. Ukuran populasi cukup besar, populasi
Teori biogenesis mampu menumbangkan terisolasi, jumlah mutasi gen dalam alel
teori abiogenesis dengan percobaan yang seimbang, Perkawinan acak, Kemampuan
dilakukan louis pasteur ―air kaldu dan reproduksi antar-individu sama.
tabung leher angsa‖. Persamaan Hardy-Weinberg
3. Teori Neoabiogenesis kombinasi frekuensi keseluruhan adalah:
Kehidupan berasal dari senyawa organik (p + q) = 1
Ilmuwan pendukung: Kombinasi alel yang muncul secara acak,
- Harold urey, teori evolusi kimia yaitu:
(didukung percobaan stanley miller). P2 + 2pq + q2 = 1
- Oparin, teori biologi evolusi (didukung AA + 2Aa + aa = 1
Haldane dalam buku ―the origin of life‖). p = frekuensi alel dominan di dalam
B. Evolusi populasi.
1. Teori Evolusi q = frekuensi alel resesif di dalam populasi.
- Teori Lamarck
Mengemukakan bahwa sifat fenotipe
(sifat yang dapat terlihat, seperti bentuk
wajah, warna kulit, dan lain-lain) dapat
diperoleh dari lingkungan dan diwariskan
secara genetik.
- Teori Weissman
Mengemukakan bahwa perubahan organ
tubuh yang disebabkan oleh lingkungan
tidak memengaruhi keturunannya.
- Teori Charles Darwin
1 Mengemukakan bahwa evolusi
disebabkan oleh proses seleksi alam.
Seleksi alam mencakup 3 hal yaitu:
adanya keberhasilan saat reproduksi,
terbentuk dari interaksi antara lingkungan
dan variasi yang dimiliki organisme,
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Klasifikasi merupakan suatu proses penggolongan yang terdiri atas dua bagian nama disebut
makhluk hidup secara sistematis menurut aturan sistem tata nama ganda atau dikenal dengan
tertentu untuk memudahkan kita dalam Binomial nomenclature (Carolus Linnaeus).
mempelajari ciri-ciri dan sifat suatu makhluk Hierarki taksonomi yang diperkenalkan oleh
hidup. Carolus Linnaeus tersusun atas takson
A. Tujuan dan Manfaat Mempelajari (tingkatan) dari tingkat tinggi ke tingkat
Klasifikasi rendah, yaitu:
Tujuan: Kingdom – Divisio/Filum – Kelas – Ordo –
1. mengelompokkan makhluk hidup Familia – Genus – Spesies.
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang Aturan pada sistem tata nama Binomial
dimiliki. nomenclature, yaitu:
2. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup 1. Terdiri atas dua kata bahasa latin atau
sehingga dapat diketahui perbedaan dilatinkan.
3. mengetahui hubungan kekerabatan 2. Kata pertama diawali dengan huruf besar
4. Memberi nama makhluk hidup spesies baru merupakan nama genus, kata kedua
yang baru diketahui. diawali dengan huruf kecil merupakan
Manfaat: penunjuk spesies (Epitheton spesificum).
1. Memudahkan mempelajari makhluk hidup 3. Tulisan harus bercetak miring jika dicetak
yang sangat beraneka ragam (ketik komputer) atau digarisbawahi jika
2. hubungan kekerabatan antarmakhluk ditulis tangan.
hidup dapat diketahui. F. Perkembangan Sistem Klasifikasi
B. Dasar Klasifikasi 1. Sistem 2 kingdom (Aristoteles).
Beberapa hal yang menjadi dasar pada sistem Pengelompokan makhluk hidup dengan
klasifikasi makhluk hidup, yaitu: persamaan, sistem ini terdiri atas kingdom Plantae
perbedaan, ciri morfologi dan anatomi, ciri (tumbuhan) dan kingdom Animalia
biokimia, dan manfaat. (hewan)
C. Tahapan Klasifikasi 2. Sistem 3 kingdom (Ernest Haekel)
1. Melakukan proses identifikasi dan Sistem tiga kingdom terdiri atas
pengamatan terhadap sifat makhluk hidup kingdom Protista, kingdom Plantae, dan
2. Mengelompokkan makhluk hidup kingdom Animalia.
berdasarkan ciri-ciri dan sifat yang 3. Sistem 4 kingdom (E. Chatton)
diamati. Sistem empat kingdom terdiri atas
3. Memberikan nama pada makhluk hidup Monera, Protista, Plantae, dan Animalia.
jenis baru 4. Sistem 5 kingdom (Robert Whittaker)
D. Macam Klasifikasi Sistem lima kingdom terdiri atas
1. Klasifikasi sistem alami, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista,
klasifikasi yang didasarkan pada sifat kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan
morfologi, fisiologi, dan anatomi yang kingdom Animalia.
dimiliki oleh makhluk hidup. 5. Sistem 6 kingdom (Salomon)
2. Klasifikasi sistem buatan, yaitu Sistem enam kingdom terdiri atas
klasifikasi yang didasarkan pada ciri kingdom Virus, kingdom Protista,
morfologi yang mudah diamati dari kingdom Monera, kingdom Fungi,
makhluk hidup. kingdom Plantae, dan kingdom
3. Klasifikasi sistem filogenik, yaitu jenis Animalia.
2 klasifikasi yang didasarkan pada sejarah
evolusi makhluk hidup dan hubungan
kekerabatan antara takson satu dengan
yang lainnya.
E. Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem pemberian nama pada makhluk hidup
BAB 3 VIRUS
- Bakteriofage merupakan kesatuan
A. Ciri Virus biologis paling sederhana yang mampu
1. memiliki ukuran yang sangat kecil mereplikasi dirinya
2. hanya memiliki satu jenis asam nukleat - Tubuh bakteriofage tersusun atas kepala,
(DNA atau RNA) yang diselubungi oleh ekor, dan serabut ekor
kapsid - Proses infeksi bakteriofage pada sel
3. Bersifat parasit intraseluler obligat bakteri juga digunakan oleh virus untuk
4. tidak memiliki inti sel, membran plasma, berkembang biak. Proses ini terdiri atas
dan sitoplasma. dua tipe, yaitu litik (virulen) dan
5. memiliki berbagai bentuk (batang, bulat, lisogenik.
silindris, dan bentuk T) E. Reproduksi Virus
6. Virus merupakan makhluk a. Siklus litik
metaorganisme. replikasi genom virus menyebabkan
B. Struktur Tubuh Virus kematian pada sel inang.
- Fase adsorbsi, menempelnya ujung
ekor virus pada dinding sel bakteri,
kemudian enzim lisozim dikeluarkan
untuk melubangi dinding sel inang.
- Fase injeksi (penetrasi),
dimasukkannya DNA atau RNA virus
1. Kapsid, yaitu lapisan pembungkus DNA
ke dalam isel inang. Kepala dan ekor
atau RNA pada virus.
virus tetap tertinggal di luar sel dan
2. Kapsomer, yaitu bagian pada virus yang
akan terlepas serta tidak berfungsi
mengandung sedikit protein dan akan
ketika injeksi DNA telah dilakukan.
saling bergabung membentuk kapsid.
- Fase sintesis, DNA virus yang
3. Sel pembungkus, yaitu bagian yang
mengandung enzim lisozim akan
melapisi DNA atau RNA.
menghancurkan DNA bakteri,
4. Selubung dan serabut ekor, yaitu bagian
kemudian mereplikasikan diri,
yang digunakan oleh virus untuk
melakukan sintesis protein hingga
melekatkan tubuhnya ke sel inang.
membentuk bagian-bagian
C. Klasifikasi Virus
kapsid,seperti kepala, ekor, dan
1. Berdasarkan organisme yang diserang
serabut ekor
a. Bakteriofage: virus yang menyerang
- Fase perakitan, bagian-bagian kapsid
sel bakteri.
virus yang awalnya terpisah
b. Virus tumbuhan
selanjutnya dirakit menjadi kapsid
c. Virus hewan
virus hingga terbentuk tubuh virus
2. Berdasarkan susunan asam nukleat
baru
a. Virus dengan DNA pita tunggal
- Fase lisis, hancurnya sel inang (lisis)
(ssDNA)
dan melepaskan virus-virus baru yang
b. Virus dengan DNA pita ganda
akan menginfeksi sel inang lainnya,
(dsDNA)
begitu seterusnya.
c. Virus dengan RNA pita tunggal
b. Siklus lisogenik
(ssRNA positif). berperan sebagai
siklus replikasi genom virus tanpa
mRNA (pembawa pesan kode gen
menghancurkan sel inang sehingga virus
RNA)
3 berintegrasi ke dalam kromosom bakteri
d. RNA pita tunggal (ssRNA negatif).
atau sel inang. Fase awal yang dilalui oleh
Pada virus ini ssRNA sebagai cetakan
siklus lisogenik sama dengan siklus litik,
mRNA
yaitu melalui fase adsorbsi dan fase
e. RNA pita ganda (dsRNA)
injeksi. Selanjutnya melalui fase-fase
D. Bakteriofage
berikut ini, yaitu:
- Fase penggabungan, bergabungnya
DNA virus dengan DNA bakteri.
- Fase pembelahan, DNA virus yang
bergabung dengan DNA bakteri
menjadi tidak aktif (profage)
- Fase sintesis, DNA virus yang telah
aktif akan menghancurkan DNA
bakteri dan memisahkan diri.
Selanjutnya, DNA virus akan
mensintesis protein sel inang
sekaligus mereplikasikan diri.
- Fase perakitan, kapsid yang terbentuk
dari protein sel inang dirakit menjadi
kapsid virus. Selanjutnya, DNA virus
baru masuk ke dalam kapsid sehingga
membentuk virus baru
- Fase lisis, terjadi lisis pada sel setelah
terbentuk bakteri virus baru. Virus-
virus yang terbentuk kemudian akan
menyerang bakteri (sel inang) lain.
F. Peranan Virus
a. Virus yang menguntungkan
Sebagai antibakterial, Untuk pembuatan
insulin, pembuatan vaksin, Untuk
membuat zat antitoksin.
b. Virus yang merugikan
- Virus pada manusia
Virus Avian influenza, Poliovirus,
Virus Ebola, Human
Immunodeficiency Virus (HIV),
Influenza virus, Virus Corona
- Virus pada tumbuhan
Tobacco Mozaic Virus (TMV). Citrus
Leprosis Virus (CLV), Virus Tungro.
- Virus pada hewan
Rhabdovirus, New Castle Disease
(NCD) atau virus tetelo, Adenovirus
4
BAB 4 KINGDOM : MONERA
Merupakan organisme prokariota dengan ciri-ciri - Monotrik, yaitu bakteri yang hanya
Uniseluler dan tidak memiliki membran inti. memiliki satu flagela pada salah satu
Kingdom monera terdiri atas Eubacteria dan ujung selnya
Archaebacteria. - Lopotrik, yaitu bakteri yang memiliki
A. Ciri-ciri Eubacteria (Bakteri) dua atau lebih flagela disalah satu ujung
Uniseluler, prokariotik, Berkembang biak selnya.
secara aseksual, Hidup di berbagai - Amfitrik, yaitu bakteri yangmemiliki
lingkungan/habitat, Bergerak dengan flagela dua atau lebih flagela di kedua ujung
atau pili. selnya.
B. Struktur Bakteri - Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki
1. Struktur bagian luar sel flagela di seluruh permukaan selnya.
- Kapsul, bagian paling luar berupa 2. Berdasarkan Bentuk Tubuh Bakteri
lapisan lendir. Kapsul berfungsi sebagai - Kokus (bulat), yaitu streptokokus
pelindung sel dan dapat digunakan (bakteri S. thermophillus), diplokokus
sebagai cadangan makanan. (bakteri D. Pneumoniae), stafilokokus
- Dinding sel, berfungsi untukmelindungi (bakteri S. aureus).
dan memberi bentuk pada sel bakteri. - Basil (batang), yaitu monobasil (bakteri
Dinding sel tersusun atas hemiselulosa E. coli, Salmonella thypi) dan
dan senyawa peptidoglikan streptobasil (bakteri Azotobacter dan
- Membran sitoplasma, tersusun atas Bacillus antracis).
lapisan lipoprotein yang bersifat - Vibrio (koma), misalnya pada bakteri
permeabel dan berperan untuk Vibrio cholerae
mengatur keluar masuknya zat-zat di (penyebabpenyakitkolera).
dalam sel bakteri. - Spirilum (spiral), misal pada bakteri
2. Struktur bagian dalam sel Treponema palidum.
- DNA, materi inti genetik sebagai 3. Berdasarkan PewarnaanGram
pembawa sifat - Bakteri gram positif. memberikan
- Mesosom, merupakan bagian dari warna ungu pada pengecatan gram
membran sitoplasma yang mengalami karena dinding peptidoglikannya tebal.
pelipatan. berperan dalam sintesis memiliki dinding sel yang lebih
dinding sel serta pada pembelahan sederhana
nukleus. - Bakteri gram negatif. Dinding sel
- Ribosom, berperan utama dalam proses bakteri ini lebih tipis dari bakteri gram
sintesis protein di dalam sel. positif, namun memiliki struktur yang
- Plasmid, berfungsi sebagai alat lebih kompleks. Bakteri gram negatif
pertahanan sel terhadap lingkungan memberikan pewarnaan merah saat
yang ekstrim. diuji pengecatan gram karena dinding
- Endospora, merupakan spora/ struktur peptidoglikannya tipis dan selnya
yang berdinding tebal yang terbentuk dilapisi oleh periplasma dan membran
saat kondisi lingkungan tidak luar lipoprotein. Umumnya bakteri
menguntungkan bagi bakteri. yang bersifat patogen.
- Flagela, alat gerak bakteri dengan 4. Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
bentuk seperti rambut dan tersusun atas - Bakteri aerob obligat. memerlukan gas
flagelin. oksigen dalam proses respirasinya.
5 - Pili, memiliki bentuk seperti benang - Bakteri anaerob fakultatif.
filamen. sebagai gerbang masuknya membutuhkan gas oksigen, namun
bahan genetik selama berlangsungnya masih dapat hidup tanpanya.
proses konjugasi. - Bakteri anaerob obligat. tidak
C. Penggolongan Bakteri membutuhkan gas oksigen karena dapat
1. Berdasarkan letak Flagela merusak selnya.
- Bakteri anaerob aerotoleran. tidak makanan.
menggunakan oksigen, namun masih c) Spirochetes. keberadaannya dapat
dapat hidup di tempat yang memengaruhi kehidupan manusia
mengandung oksigen. karena beberapa jenis bakteri ini dapat
- Bakteri mikroaerofilik. menggunakan menyebabkan penyakit.
oksigen untuk respirasi,tapi hanya dapat d) Chlamydias. memiliki ukuran paling
hidup dengan konsentrasi oksigen yang kecil. Chlamydias hanya dapat hidup
rendah. sebagai parasit bagi sel-sel makhluk
5. Berdasarkan Cara Hidupnya hidup lainnya.
- Bakteri autotrof. bakteri yang dapat e) Cyanobacteria (ganggang hijau-biru).
mensintesis makanannya sendiri dari Merupakan kelompok yang
zat anorganik menjadi zat organik. mengandung beberapa macam pigmen,
Bakteri ini dibedakan menjadi dua, seperti klorofil (hijau), fikosianin (biru),
yaitu: karotenoid (jingga), dan beberapa
a. Bakteri fotoautotrof, sumber energi pigmen tambahan sehingga
untuk proses sintesis makanan menyebabkan berwarna-warni. Adanya
berasal dari cahaya (fotosintesis). pigmen klorofil membuat bakteri ini
b. Bakteri kemoautotrof, bakteri yang mampu untuk melakukan fotosintesis.
menggunakan senyawa kimia D. Reproduksi Bakteri
sebagai sumber energi yang dipakai 1) Reproduksi aseksual yaitu dengan cara
untuk sintesis senyawa organik. membelah diri
- Bakteri heterotrof, bakteri yang tidak 2) Reproduksi seksual terjadi melalui tiga
dapat mensintesis makanan sendiri cara, yaitu:
melainkan memanfaatkan bahan - Konjugasi, merupakan cara reproduksi
organik dari organisme lain. Bakteri dengan memindahkan materi genetik
heterotrof dibedakan menjadi dua, melalui kontak langsung antar bakteri.
yaitu: - Transformasi, yaitu pemindahan satu
a) Parasit, bakteri yang mengambil gen/DNA bakteri ke sel bakteri lain
makanan dari organisme lain melalui proses fisiologis.
(inangnya) sehingga dapat - Transduksi, yaitu proses pemindahan
merugikan inangnya. materi genetik/DNA melalui perantara/
b) Saprofit, akteri yangmemperoleh infeksi virus.
makanan dari sisa-sisa organisme E. Peranan Bakteri
yang telah mati, seperti bangkai 1. Bakteri yang menguntungkan : Bakteri
hewan dan sampah organik. Contoh pengikat nitrogen pada tanaman, Bakteri
: E. coli nitrifikasi, Bakteri penghasil antibiotik,
6. Pembagian dalam Filum/Divisi Bakteri dalam industri makanan.
Bakteri di kelompokkan menjadi lima 2. Bakteri yang merugikan: Bakteri
filum, yaitu: penyebab penyakit pada manusia, Bakteri
a) Proteobacteria. bakteri ungu yang penyebab penyakit pada hewan ternak,
bersifat fotoautotrof, proteobacteria Bakteri penyebab penyakit pada tanaman.
kemoheterotrof, dan proteobacteria F. Archaebacteria
kemoautotrof. Memiliki ciri uniseluler, Hidup pada kondisi
b) Bakteri gram positif. beberapa bakteri lingkungan yang ekstrim, Dinding sel tidak
6 ada yang dapat melakukan fotosintesis mengandung peptidoglikan, Sel belum
(fotoautotrof), ada yang bersifat memiliki membran inti (prokariotik),
kemoheterotrof, dan ada juga yang Membran plasma mengandung lipid.
membentuk endospora (struktur Archaebacteria digolongkan menjadi 3
yangbersifat tahan terhadap panas) yaitu:
ketika lingkungan terdapat sedikit
1. Metanobacteria, merupakan bakteri yang
bersifat hemoautotrof yang mampu
menghasilkan gas metana (CH4 ) dan
tidak memerlukan oksigen (anaerob).
2. Halobacterium, yaitu jenis halofil yang
hidup pada kondisi ekstrim dengan kadar
garam yang tinggi,seperti di Laut Mati dan
Great Salt Lake.
3. Thermoplasma, ditemukan di dalam air
asam yang berasal dari mata air belerang
yang panas.
7
BAB 5 KINGDOM : PROTISTA
10
BAB 6 KINGDOM : FUNGI
A. Ciri-ciri Jamur jamur ascomycota yang memiliki
Multiseluler dan uniseluler, eukariotik, tidak askokarp berbentuk bulat tertutup
memiliki klorofil, bersifat heterotrof (baik (ciri dari kelas Plectomyces).
secara parasit maupun saprofit), Dinding sel b. Peritesium, yaitu kelompok jamur
tersusun atas zat kitin, glukan, dan manan, yang memiliki askokarp
Tubuh tersusun atas hifa, Percabangan hifa berbentuk botol (ciri dari genus
membentuk jaringan miselium, Hidup di Pyrenomycetes).
tempat yang kaya akan zat organik, lembap, c. Apotesium, yaitu kelompok
dan kurang cahaya, reproduksi secara aseksual jamur ascomycota yang
melalui pembelahan dan secara seksual melalui askokarpnya berbentuk seperti
peleburan inti sel, Tidak memiliki akar, cawan atau mangkok.
batang, dan daun sejati. d. Askus telanjang, yaitu golongan
B. Klasifikasi Jamur jamur ascomycota yang tidak
Secara filogenik, jamur diklasifikasikan memiliki askokarp (tidak
menjadi empat kelas, yaitu: membentuk badan buah) dan
1. Zygomycota merupakan ciri dari kelas
- Tersusun atas hifa senositik tidak Protoascomycetes.
bersekat. 3. Basidiomycota
- memiliki tiga jenis hifa, yaitu Stolon - hifanya bersekat dikariotik
(hifa yang menjalar di permukaan - Bentuk tubuh makroskopis, bentuk
substrat), Rizoid (hifa yang tubuh buahnya (basidiokarp) yang
menembus ke dalam substrat), dan menyerupai payung terdiri atas batang
Sporangiospor (hifa yang menjulang dan tudung.
ke atas membentuk sporangium). - Bagian bawah tudung terdapat
- Reproduksi seksual melalui peleburan lembaran lembaran bilah sebagai
gamet yang membentuk zigospora. tempat terbentuknya basidium.
Sedangkan reproduksi aseksualnya - Reproduksi aseksual ditandai dengan
dengan sporangium. pembentukan konidium. Sedangkan,
- Contoh : Rhizopus stolonifer, Mucor fase reproduksi seksualnya dengan
mucedo. pembelahan basidiospora yang
2. Ascomycota terbentuk pada basidium yang
- Tubuh tersusun atas miselium dengan berbentuk ganda.
hifa yang bersekat. - Sebagian besar jamur jenis ini
- hidup di lingkungan berair, bersifat dimanfaatkan sebagai makanan
parasit pada tumbuhan dan saprofit karena mengandung nilai gizi yang
pada sampah. tinggi.
- memiliki spora yang yang disebut - Contoh: Jamur merang (Volvariella
askus (konidia). volvaceae), Jamur kuping
- reproduksi seksualnya membentuk (Auricularia polytricha), Jamur
askospora. shitake, Puccinia graminis,
- Reproduksi aseksualnya dilakukan Ganoderma applanatum.
dengan membentuk konidium, tunas, 4. Deuteromycota
dan fragmentasi. - hifa bersekat membentuk konidia dan
- Jenis jamur ascomycota ada yang belum diketahui fase reproduksinya.
11 uniseluler, yaitu Saccharomyces - Hidup sebagai parasit.
cereviceae - Contoh: Tinea versicolor,
- Berdasarkan bentuk askokarp yang Microsporium, Epidermophyton
dihasilkan, jamur ascomycota terbagi floocossum.
menjadi empat, yaitu:
a. Kleistotesium, yaitu kelompok C. Simbiosis jamur
1. Lumut Kerak (Lichenes)
- Hasil simbiosis antara fungi
(Ascomycota atau Basidiomycota)
yang disebut mikobion dengan alga
biru atau alga hijau yang disebut
fikobion.
- Tumbuh pada pohon, di tanah, batu
karang.
- Bereproduksi aseksual dengan cara
fragmentasi atau soredium (beberapa
sel ganggang yang terbungkus oleh
hifa jamur). Bereproduksi seksual
dengan menghasilkan askospora atau
basidiospora.
- Berperan sebagai organisme perintis
dan sensitif terhadap polusi udara.
2. Mikoriza
- bentuk simbiosis antara fungi dengan
akar tanaman
- Jamur yang membentuk mikoriza
berasal dari golongan Zygomycota,
Ascomycota, atau Basidiomycota.
- Terdapat dua jenis mikoriza, yaitu
ektomikoriza yang terdapat pada akar
pinus dan endomikoriza pada akar
tanaman kacang-kacangan.
- Ektomikoriza memiliki hifa yang
tidak dapat menembus ke dalam akar
(korteks), tetapi hanya sampai pada
lapisan epidermis.
- Endomikoriza memiliki hifa yang
menembus akar sampai ke bagian
korteks. Selain terdapat pada tanaman
kacang-kacangan juga dapat hidup di
akar anggrek dan sayuran, seperti kol.
12
BAB 7 KINGDOM : PLANTAE
-Klasifikasi
A. Ciri-ciri Umum Menurut bentuk tubuhnya,
Memiliki klorofil, bersifat autotrof. 1. Lumut hati (Hepaticeae), berbentuk
Eukariotik. Sel tubuh memiliki dinding sel lembaran (talus), rizoidnya tidak
yang berbahan selulosa. Tidak memiliki alat bercabang dan terdapat di bawah
gerak aktif. tangkai atau talusnya. Umumnya
B. Klasifikasi Plantae hidup di tebing-tebing yang lembap.
Berdasarkan ada atau tidak adanya jaringan 2. Lumut daun (Bryophyta), banyak
pembuluh, tumbuhan digolongkan menjadi ditemukan di tempat yang basah
dua jenis, yaitu tumbuhan berpembuluh dan atau lembap, berbatang semu, dan
tumbuhan tidak berpembuluh. terdapat daun yang bersusun spiral.
Pada pangkal batang terdapat rizoid
yang bercabang dan bersekat dan
berfungsi sebagai akar.
3. Lumut tanduk (Anthocerotophyta),
memiliki sporofit yang membentuk
kapsul memanjang mirip seperti
tanduk hewan.
b. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
- Ciri-ciri
Sudah memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Memiliki berkas pembuluh
a. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) angkut. Terdiri atas dua fase generasi,
- Ciri-ciri yaitu sporofit (menghasilkan spora) dan
Multiseluler, berklorofil, bersifat gametofit (menghasilkan sel kelamin).
fotoautotrof. Akar, batang, dan daun Fase sporofit memiliki sifat lebih
belum bisa dibedakan. tumbuhan dominan dari fase gametofit.
peralihan antara tumbuhan talus dan Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan
tumbuhan berkormus. Tidak memiliki paku dibedakan menjadi daun tropofil
jaringan pembuluh. Habitat di tempat (untuk fotosintesis) dan daun sporofil
lembap atau basah. Mengalami (penghasil spora). Berdasarkan
metagenesis. Mengalami dua fase bentuknya, daun tumbuhan paku
kehidupan, yaitu fase gametofit dan dibedakanmenjadi daun mikofil (daun
fase saprofit. kecil) dan daun makrofil (daun besar).
- Siklus reproduksi Habitat ada yang di darat, di perairan,
lumut mengalami siklus pergiliran dan ada yang hidupnya menempel.
keturunan yang dikenal dengan istilah - Siklus Reproduksi
metagenesis, yaitu:
13
- Klasifikasi
Berdasarkan jenis spora yang
dihasilkan,
1. Paku homospora, tumbuhan paku berdaun lebar dan mudah
yang hanya menghasilkan satu menggulung. Sporangium terdapat
jenis spora. Contoh: Adiantum pada sporofil. Contoh: Azolla
cuneatum (suplir), Lycopsida (paku pinnata (paku sampan), Marsilea
kawat). crenata (semanggi), Adiantum
2. Paku heterospora, paku yang cuneatum (suplir), dan Asplenium
menghasilkan dua jenis spora yang nidus (paku sarang burung).
berbeda, yaitu mikrospora (jantan) c. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
dan makrospora (betina). Contoh: - Ciri-ciri
Selaginella (paku rane), Marsilea organisme fotoautotrof. Memiliki
crenata (semanggi). akar, batang, daun, dan bunga.
3. Paku peralihan, paku yang Merupakan tumbuhan heterospora.
menghasilkan spora dengan bentuk Bentuk tubuh tumbuhan bervariasi.
dan ukuran yang sama. Jenis ini Berkembang biak melalui proses
dianggap sebagai bentuk peralihan penyerbukan dan pembuahan yang
antara paku homospora dan menghasilkan biji.
heterospora. Contoh: Equisetum - Klasifikasi
debile (paku ekor kuda). Berdasarkan letak bijinya,
menurut penggolongan dalam 1. Tumbuhan biji terbuka
taksonomi, (Gymnospermae)
1. Paku kawat (Lycophyta), memiliki a) Ciri-ciri
ciri-ciri berdaun kecil, tidak Daun sempit, tegak, dan
bertangkai, batang menyerupai kaku. Umumnya berakar
kawat dengan akar yang bercabang. tunggang. Bakal biji tidak
Sporangium terdapat pada sisi daun terlindungi daging buah.
yang berkumpul membentuk Bentuk tubuh tumbuhan ada
kerucut yang disebut strobilus. yang berupa semak, perdu,
Contoh: Lycopodium clavatum, atau pohon. Tidak memiliki
Lycopodium sp. (paku tanduk bunga yang sesungguhnya,
rusa), dan Selaginela sp. melainkan berbentuk
2. Paku ekor kuda (Sphenophyta), strobilus. Pembuahan terjadi
jenis paku yang berdaun kecil secara tunggal.
seperti selaput dan tersusun b) Klasifikasi
melingkar. Batangnya mirip daun 1. Cycadinae
cemara, berongga, dan tumbuh batangnya tidak
tegak. Umumnya jenis paku ini bercabang, daunnya
hidup di dataran tinggi. Contoh: berbentuk pita dengan
Equisetum debile (paku ekor kuda). tulang daun yang
3. Paku purba (Psilophyta), sebagian menyirip. Jenis ini
besar jenisnya telah punah. memiliki strobilus jantan
Tumbuhan paku ini belum yang halus dan kecil.
memiliki daun dan akar, batangnya Sedangkan, strobilus
bercabang menggarpu dengan betina lebih besar dan
sporangium terdapat pada ujung berkayu. Contoh: pakis
14 cabangnya, dan telah memiliki haji (Cycas rumpii).
berkas pengangkut. Contoh: 2. Gnetinae
Psilotum nodum, Rhynia major memiliki strobilus
4. Paku sejati (Pterophyta), jenis paku tunggal yang tersusun
yang banyak dijumpai, umumnya majemuk, daun
disebut pakis. Tumbuhan ini berhadapan atau
melingkar. Contoh:
melinjo (Gnetum
gnemon).
3. Coniferae
memiliki batang yang
tegak, lurus, dan
bercabang, daunnya
berbentuk jarum.
Strobilus berbentuk
kerucut, terdiri dari
strobilus jantan (berupa
sisik) dan strobilus
betina (menghasilkan
bakal biji). Contoh:
pinus (Pinus merkusii),
dan damar (Agathis
alba).
4. Ginkgoinae
berupa pohon besar
dengan daun lebar
berbentuk seperti kipas.
Tumbuhan ini
meranggas saat musim
panas, dan umumnya
digunakan sebagai bahan
obat-obatan dan
kosmetik. Contoh:
Ginkgo biloba (ginko).
2. Tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)
a) Ciri-ciri
Berdaun lebar,tunggal, dan
majemuk. Bakal biji
terlindung oleh daging buah.
Akar tunggang atau serabut.
Pembuahan terjadi secara
ganda. Memiliki bunga
sebagai alat
perkembangbiakan (benang
sari sebagai alat kelamin
jantan dan putik sebagai alat
kelamin betina).
b) Klasifikasi
Berdasarkan jumlah keping
15 bijinya,
1. Monokotil (berkeping
satu)
2. Dikotil (berkeping dua).
BAB 8 KINGDOM : ANIMALIA
Ciri Umum Kingdom Animalia: Grantia, Leucosolenica, Scypha, dan
Organisme multiseluler dan eukariotik. Clathrina.
Kemoheterotrof. tidak memiliki dinding sel. 2. Hexactinellida
Sebagian besar bereproduksi secara seksual. Jenis porifera ini memiliki spikula
Berdasarkan keberadaan tulang belakang, hewan yang terbuat dari zat kersik (silikat).
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: Hidup di laut bagian dangkal.
Avertebrata dan Vertebrata. 3. Demospongiae
A. Avertebrata memiliki spikula yang terbuat dari zat
kelompok hewan yang tidak memiliki tulang kersik dan protein (spongin) atau
belakang. Avertebrata dikelompokkan menjadi hanya spongin saja. Tubuhnya lunak
delapan filum, yaitu: (tidak memiliki skeleton) dan hidup di
a. Porifera laut yang dangkal. Contoh: Euspongia
officinalis (spons mandi), Spongilla,
dan Haliclona.
b. Coelenterata (Hewan berongga)
Ciri-ciri:
- Hewan diploblastik
- Terdapat rongga pada tubuhnya yang Ciri-ciri:
disebut spongosol - Tubuh simetri radial dan diploblastik.
- Memiliki tiga buah saluran air, yaitu - Rongga tubuh berfungsi sebagai usus.
askon, sikon, dan leukon. - Memiliki tentakel yang berfungsi untuk
- Belum memiliki jaringan (parazoa). menangkap atau melumpuhkan mangsa.
- Lapisan tubuh bagian luar tersusun oleh - Pada tentakel dilengkapi dengan sel
sel-sel epidermis berbentuk pipih dan knidoblast/knidosit yang mengandung
berdinding tebal yang disebut pinakosit sel penyengat (nematokis).
(sebagai kulit luar) dan sel-sel koanosit - Pengambilan gas O2 dan gas CO2
(lapisan dalam) yang berbentuk seperti dilakukan secara difusi (sistem
corong berflagela respirasi).
- Habitat di perairan terutama di air laut - Habitat di perairan
- Sistem reproduksi ada dua, yaitu: - Tubuh mengalami metagenesis menjadi
Reproduksi aseksual, dilakukan dengan dua tipe, yaitu:
pembentukan kuncup tunas dan gemmule 1. Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang
(tunas internal). Sedangkan Reproduksi hidupnya tak bebas atau menempel
seksual, yaitu melalui proses fertilisasi pada substrat tertentu.
yang dilakukan dengan pembentukan 2. Tipe medusa (seperti payung),
arkeosit yang mengandung sperma dan yaitu tipe yang dapat hidup bebas
ovum. (dapat berenang).
Klasifikasi - Sistem reproduksinya, yaitu:
Berdasarkan zat penyusun spikula (rangka), Reproduksi aseksual, melalui pem-
16 hewan porifera diklasifikasikan menjadi bentukan tunas/kuncup yang menempel
tiga kelas, yaitu: pada hewan induknya. Sedangkan
1. Calcarea Reproduksi seksual melalui fertilisasi
jenis porifera yang memiliki spikula eksternal, yaitu dengan penyatuan
yang terbuat dari zat kapur. Umumnya sperma dengan sel telur hingga
hidup di air laut yang dangkal. Contoh:
membentuk zigot. Seluruh spesies cacing dari kelas ini
Klasifikasi bersifat parasit, baik pada hewan
1. Hydrozoa ternak maupun pada manusia. Tubuh
Umumnya berbentuk polip, baik dibungkus dengan kutikula untuk
berkoloni maupun tidak. Beberapa ada menjaga tubuhnya agar tidak tercerna
yang berbentuk medusa. Di dalam oleh inangnya. Contoh: Fasciola
koloni, terdapat dua jenis polip, yaitu hepatica (cacing hati pada ternak).
polip bertentakel dan tanpa tentakel. 3. Cestoda (cacing pita)
Contoh: Hydra, Obelia, dan Physalia. Cacing ini tidak memiliki alat
2. Scypozoa pencernaan, tubuhnya beruas-ruas
Fase medusa lebih dominan dari fase (disebut proglotid), dan setiap
polip, tetapi ada juga yang berbentuk proglotid mengandung alat reproduksi,
polip. Contoh: Cyanea dan Chrysaora ekskresi, serta mampu menyerap sari
fruttecens. makanan dari inangnya. Contoh:
3. Anthozoa Taenia saginata (cacing pita pada sapi)
Hanya memiliki bentuk polip dengan dan Taenia solium (cacing pita pada
ukuran yang lebih besar daripada dua babi).
jenis yang lain. Bentuk tubuh d. Nemathelminthes (Cacing Gilig)
menyerupai bunga dan merupakan
pembentuk ane-mon laut atau terumbu
karang. Contoh: Tubastera, Turbinaria,
dan Urticina.
c. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)
Ciri-ciri:
Tubuh triploblastik dan berbentuk bulat
panjang. hewan pseudoselomata. Tubuh
simetri bilateral. Sistem respirasi melalui
permukaan tubuh. Memiliki kutikula yang
berfungsi untuk melindungi diri dari enzim
Ciri-ciri: pencernaan inang. Memiliki alat ekskresi
Tubuh bilateral simetris dengan bentuk, berupa sel glanduler. Hampir semua jenis
hewan triploblastik. Aselomata. Tidak cacing dalam filum ini bersifat parasit dan
memiliki sistem sirkulasi. Proses respirasi menyebabkan penyakit pada manusia.
dilakukan secara difusi oleh seluruh tubuh. Sistem reproduksi: umumnya bereproduksi
Sistem ekskresi menggunakan sel api secara seksual dengan fertilisasi internal.
(flame cell). Sistem saraf berupa sistem Organ kelamin jantan dan betina terpisah
tangga tali yang terdiri atas ganglion pada individu yang berbeda.
(simpul saraf) dan sepasang tali saraf. Klasifikasi:
Reproduksi Aseksual, dengan fragmentasi 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut),
(membelah diri). Sedangkan reproduksi hidup di dalam usus manusia dan
Seksual yaitu dengan perkawinan silang mengisap sari makanan yang ada di
antarindividu karena bersifat hermafrodit. dalam usus.
Klasifikasi 2. Wuchereria bancrofti (cacing rambut),
17 penyebab penyakit kaki gajah pada
1. Turbellaria (cacing rambut getar)
manusia, larvanya disebarkan melalui
merupakan cacing yang hidup bebas
gigitan nyamuk.
dan bergerak dengan bulu getar.
3. Ancylostoma duodenale (cacing
Contoh: Planaria.
tambang), hidup di dalam usus
2. Trematoda (cacing isap)
manusia dan memiliki alat pengait
untuk mencengkeram dan mengisap
darah.
4. Enterobius vermicularis (cacing
kremi), penyebab timbulnya rasa gatal
terus-menerus di sekitar dubur.
e. Annelida
Ciri-ciri:
Hewan triploblastik, selomata. Tubuh Ciri-ciri:
bersegmen (disebut metameri) memiliki Tubuh triploblastik selomata dan simetri
sistem saraf, pencernaan, reproduksi, dan bilateral. Tubuh terdiri atas tiga komponen,
sistem ekskresi. Tiap segmen tubuhnya yaitu kaki berotot untuk pergerakan, massa
dibatasi oleh sekat yang disebut septa. viceral (bagian tubuh lunak yang
Organ-organ ekskresi terdiri atas nefridia mengandung organ internal), dan mantel
(saluran), nefrostom (corong), dan nefrotor (untuk melindungi massa vicerial dan
(pori tempat keluarnya kotoran). Memiliki mensekresikan bahan baku cangkang).
sistem peredaran darah tertutup, dan sistem Sebagian besar dilindungi oleh cangkang
saraf tangga tali. Reproduksi secara seksual yang tersusun atas zat kapur. Sudah
melalui fertilisasi dan secara aseksual memiliki alat pencernaan yang lengkap.
melalui proses fragmentasi. Meskipun Memiliki radula yang berfungsi untuk
termasuk hewan hemafrodit, proses melumat makanan. Sistem reproduksi
pembuahan tetap harus dilakukan oleh dua dengan fertilisasi internal. Beberapa hewan
individu dengan saling memberikan sperma mollusca ada yang memiliki kelamin ganda
yang disimpan di dalam reseptakulum (hemaprodit), namun ada pula yang
seminalis. kelaminnya terpisah.
Klasifikasi: Klasifikasi Mollusca
1. Polychaeta 1. Ambhineura
Pada tubuh cacing ini dijumpai banyak Mollusca kelas ini memiliki cangkang
rambut dan tiap segmen tubuhnya seperti susunan genting, hidupnya
dilengkapi dengan parapodia. Contoh: melekat di dasar perairan, mulutnya
Nereis virens, Eunice viridis (cacing dilengkapi dengan radula. Contoh:
wawo), dan Lysidice oele (cacing Chiton.
palolo) 2. Bivalvia
2. Oligochaeta Bentuk tubuh simetris radial dan
Cacing ini memiliki rambut yang dilindungi oleh cangkang. Bernapas
sedikit, tidak memiliki mata dan dengan insang yang berlapis-lapis
parapodia. Hidup di darat atau perairan (Lamelibranchiata). Dari celah
tawar dan bersifat hemaprodit. Contoh: cangkangnya keluar kaki yang pipih
cacing tanah (Pheretima, Lumbricus seperti mata kapak sehingga disebut
terrestris) juga Pelecypoda. Cangkang kerang
3. Hirudinea terdiri atas tiga lapisan, yaitu
Anggota cacing ini tidak memiliki periostrakum, prismatik, dan nakreas.
rambut, parapodia, dan septa. Contoh: kerang.
Termasuk cacing penghisap darah. 3. Gastropoda
Contoh: lintah (Hirudo medicinalis), Gastropoda menggunakan otot perut
18 pacet (Haemadipsa javanica). sebagai alat gerak, termasuk hewan
f. Mollusca hermaprodit. Contoh: Achatina fulica
(bekicot), Lymnaea (siput),
4. Chepalopoda
Hewan ini menggunakan kepala
sebagai alat gerak dan memiliki (rajungan).
tentakel yang berfungsi sebagai 2. Myriapoda (hewan berkaki banyak)
pengisap. Contoh: Nautilus, Loligo sp. Tubuh hanya terdiri atas kepala,
(cumi-cumi), Octopus sp. (gurita). toraks, dan abdomen. Pada kepala
5. Scaphopoda terdapat sepasang mata tunggal,
Scaphopoda memiliki cangkang sepasang alat peraba besar, dan peraba
berbentuk silinder yang kedua kecil yang beruas-ruas. Tiap ruas pada
ujungnya terbuka. Hidupnya di laut tubuhnya terdapat sepasang atau dua
dan terpendam di dalam pasir atau pasang kaki. Sistem respirasinya
lumpur. Contoh: Dentalium vulgare. menggunakan trakea yang bermuara
Disebut dentalium karena cangkang pada lubang kecil yang disebut
cangkangnya menyerupai gigi-gigi spirakel. Diklasifikasikan menjadi dua,
(dentis). Apabila kita berjalan di pantai yaitu Chilopoda (Scolopendra
perlu hatihati karena cangkangnya subspinipes (lipan) dan Diplopoda
tajam dan dapat melukai kaki. (Julus teristris (luwing).
g. Arhtropoda (Hewan kaki beruas ruas) 3. Arachnoidea
Tubuh terdiri atas dan abdomen dan
sefalotoraks. Memiliki enam pasang
anggota gerak, yakni kalisera,
pedipalpus dan empat pasang kaki
yang terdapat di sefalotoraks.
Ciri-ciri: Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
Tubuh beruas-ruas, dan terbagi atas kepala Scorpionida (kalajeng-king),
(caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Arachnida (laba-laba), dan Acarina
Rangka luar (eksoskeleton) tersusun atas (caplak, tungau).
zat kitin dan pada waktu tertentu kulit akan 4. Insecta
mengalami pergantian (ekdisis/molting). Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan
Memiliki organ sensoris mata, penciuman, perut. Mulut dimodifikasi menjadi
dan antena untuk sentuhan dan penciuman. penggigit, pengisap, dan penelan.
Sistem peredaran darah terbuka dan darah Memiliki tiga pasang kaki dan disebut
tidak berwarna merah. Alat respirasi berupa hexapoda (berkaki enam). Mengalami
insang, trakea, dan paru-paru buku. Alat perubahan bentuk tubuh selama
ekskresi berupa kelenjar hijau dengan pertumbuhan yang disebut
buluh malphigi. Sistem reproduksinya metamorfosis. Metamorfosis ada dua
yaitu: Secara seksual dilakukan melalui macam, yaitu metamorfosis sempurna
proses fertilisasi. sedangkan Secara (lebah dan kupu-kupu) dan
aseksual dengan melakukan partenogenesis metamorfosis tak sempurna (lalat,
dan paedogenesis. belalang, dan jangkrik).
Klasifikasi h. Echinodermata (Hewan berkulit duri)
1. Crustacea (udang-udangan) Ciri-ciri:
Memiliki dua pasang antena. Tubuh Tubuh tersusun atas tiga lapisan dan
terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. memiliki rongga tubuh (triploblastik
Bernapas pada daerah tipis pada selomata). Bentuk tubuh simetri bilateral
kutikula, namun sebagian besar (larva) dan simetri radial (dewasa). Kulit
19 bernapas dengan insang. Jenis kelamin tubuh terbuat dari zat kitin sebagai rangka
sudah terpisah pada individu yang luar dan pada permukaan insang kulit
berbeda. Contoh: Penaeus (udang terdapat duri. Bergerak dengan kaki
windu), Cambarus virilis (udang air ambulakral, yaitu gerakannya terjadi
tawar), Portunus sexdentalus dengan mengubah tekanan air yang diatur
(kepiting), dan Neptunus pelagicus oleh sistem pembuluh air yang berkembang
dari selom. Sudah memiliki sistem a. Pisces
pencernaan yang sempurna, kecuali bintang 1. Agnatha (ikan tidak berahang).
ular yang tidak memiliki anus. Tidak Bentuk menyerupai ikan. Tidak
memiliki sistem ekskresi. Terdapat cincin memiliki rahang dan tidak bersisik.
saraf yang mengelilingi mulut sebagai Rangka tersusun dari tulang rawan.
sistem saraf dan memiliki lima cabang Sirip tidak berpasangan. Jantung 1
saraf radial pada masing-masing bilik.
lengannya. Sistem respirasi menggunakan Mycini (hagfish), memiliki
kulit berupa tonjolan dinding selom tipis karakteristik hidup di perairan
dan dilindungi oleh silia. Sistem reproduksi laut, pemakan bangkai hidup di
terjadi secara seksual dengan proses laut, mulut dikelilingi tentakel
fertilisasi (pembuahan) eksternal. pendek, dan pertumbuhannya
Klasifikasi tidak melalui fase larva.
1. Asteroidea (bintang laut) Cephalospidomorphi (lamprey),
Bentuk tubuh menyerupai bintang, memiliki karakteristik hidup di
bagian bawah disebut permukaan oral perairan tawar, mulut dikelilingi
yang memiliki mulut dan bagian atas pengisap, ada fase larva, setelah
disebut permukaan adoral. Pada dewasa menjadi parasit pada
permukaan tubuhnya terdapat duri organisme lain.
pendek dan kaki tabung bertindak 2. Gnathostomata
sebagai penyedot. Contoh: Asteria Memiliki rahang bersendi dan dapat
forbesi (bintang laut), Linkia laevigata digerakkan ke atas dan ke bawah.
(buntang laut biru), dan Pentaceros Chondrichtyes (ikan bertulang lunak)
(bintang laut bertanduk). Rangka tersusun atas tulang rawan.
2. Ophiuroidea (bintang mengular) Mulut berahang kuat dan terletak di
Tubuh memiliki lima lengan yang bawah tubuh. Bernapas dengan insang.
bergerak menyerupai ular. Ciri khas Memiliki indra yang berkembang
dari kelas ini adalah madreporit dengan baik. Fertilisasi terjadi secara
(lubang masuknya air) terletak di internal dan bersifat ovipar juga
bagian bawah dan tidak memiliki kaki ovovivipar. Contoh: Ikan pari, hiu, dan
tabung. Ophiuroidea tidak memiliki chimaera.
anus, jadi sisa makanan dimuntahkan Osteichthyes (ikan bertulang sejati).
melalui mulut. Contoh: Ophiothrix. Rangka tersusun atas tulang keras yang
3. Crinoidea (lilia laut) mengandung matriks kalsium fosfat.
Hidupnya menempel pada substrat Mulut terletak di bagian depan tubuh.
yang ada di laut. Lengan berfungsi Terdapat celah insang di tiap sisi
sebagai pemakan suspensi. Contoh: kepala. Fertilisasi terjadi secara
Antedon sp, Holopus sp. eksternal dan bersifat ovipar. Habitat di
4. Echinoidea perairan tawar.
Hewan ini tidak memiliki lengan, Klasifikasi:
namun memiliki lima baris kaki a) Ganoidea (ikan bersisik mengkilat)
tabung. Bentuk tubuh bulat dan diliputi Mempunyai tulang rawan, tutup
duri yang banyak. Contoh: bulu babi insang, gelembung hawa dan
(Diadema) dan landak laut (Echinus). bertelur. Contoh: ikan buaya.
20 5. Holothuroidea (mentimun laut). Tidak b) Teleostei
memiliki duri dan memiliki lima baris Sisik sikloid, bentuk tipis dan bulat
kaki tabung. Contoh: teripang dengan garis menjari dan
(Holothuria). melingkar rangka dari tulang sejati,
mempunyai tutup insang, ada yang
B. Vertebrata
mempunyai saluran hawa. Contoh: Tubuh tertutupi oleh rambut dan berdarah
ikan mas. panas. Bernapas dengan paru-paru. Alat
c) Dipnoi gerak berupa kaki dan berdaun telinga,
Selain isang juga mempunyai paru- kecuali Monotremata, Cetaceae, dan
paru yaitu 1 atau 2 gelembung yang Sirenia. Fertilisasi secara internal dan
berhubungan dengan saluran usus merupakan hewan vivipar. Jantung terdiri
yang disebut pulmosis, lubang atas empat ruang (2 ventrikel dan 2
hidung tidak buntu, rangka terdiri atrium). Memiliki 14 ordo yang
dari tulang rawan. Contoh: ikan bervariasi.
paru-paru afrika. Contoh: kanguru, singa, kambing, sapi,
b. Amfibi primata.
Ciri-ciri:
Berkulit licin, tidak bersisik, dan tipis. Alat
pernapasan: paru-paru dan/atau kulit.
Jantung terdiri atas tiga ruang (2 ventrikel,
1 atrium). Fertilisasi terjadi secara eksternal
dan bersifat ovipar (bertelur). Dapat hidup,
baik di darat maupun di air. Mengalami
metamorfosis.
Contoh: katak sawah (Rana limnocharis),
bangkong (Bufo melanostictus), dan katak
pohon atau bancet (Racophorus reinwardti)
c. Reptilia (hewan melata).
Tubuh ditutupi oleh sisik zat tanduk.
Bernapas dengan paru-paru. Jantung
memiliki empat ruang yang tidak sempurna
(2 ventrikel, 2 atrium). Merupakan hewan
berdarah dingin karena suhu tubuh
mengikuti suhu lingkungannya. Fertilisasi
terjadi secara internal dan tergolong ovipar.
Dapat hidup di darat dan di air.
Klasifikasi reptilia dibedakan menjadi 4
ordo:
1. Chelonia (kura-kura, penyu).
2. Crocodilla (buaya, aligator).
3. Squamata (ular).
4. Rhynchochephalia (bunglon, iguana)
d. Aves (unggas)
Tubuh ditutupi oleh bulu dan berdarah
panas. Bernapas dengan paru-paru, tapi
saat terbang menggunakan pundi-pundi
udara. Alat gerak berupa kaki dan sayap,
kerangka tubuh kuat namun ringan.
Jantung tediri atas empat ruang (2
21 ventrikel dan 2 atrium). Fertilisasi secara
internal dan tergolong ovipar. Memiliki
30 ordo yang bervariasi.
Contoh: burung merpati, burung unta,
bebek, ayam, dan lain-lain.
e. Mamalia
BAB 9 EKOLOGI
Ekologi adalah cabang dari ilmu biologi yang 3. Pengurai, yaitu mikroorganisme
mempelajari hubungan antara makhluk hidup yang mampu menguraikan
dengan lingkungannya. organisme mati menjadi bahan
A. Organisasi Kehidupan mineral kembali
1. Individu, yaitu unit terkecil dari satuan 4. Detritivora, yaitu organisme yang
ekosistem memakan bahan organik,
2. Populasi, yaitu kumpulan individu sejenis kemudian diubah menjadi
yang menempati suatu daerah geografis partikel organik yang lebih kecil
tertentu, pada waktu tertentu lagi.
3. Komunitas, yaitu kumpulan beberapa C. Pola Interaksi Organisme
populasi yang menempati suatu daerah 1. Predasi, merupakan interaksi antara
tertentu. pemangsa (predator) dan yang dimangsa
4. Ekosistem, yaitu kesatuan antara komunitas (prey). Interaksi ini menguntungkan salah
dengan lingkungan tempat hidupnya, satu jenis
beserta hubungan timbal balik yang ada di 2. Kompetisi, merupakan persaingan
dalamnya antarorganisme untuk memperebutkan
5. Biosfer, yaitu kumpulan berbagai makanan atau habitat yang jumlahnya
ekosistem yang membentuk kesatuan terbatas dalam satu ekosistem.
ekosistem global. 3. Simbiosis, yaitu interaksi hidup bersama
B. Komponen Ekosistem antara dua organisme yang berbeda.
1. Komponen Abiotik Berdasarkan sifatnya, simbiosis terbagi
kondisi fisik dan kimiawi yang berperan tiga, yaitu:
sebagai medium dan substrat yang a. Simbiosis mutualisme, yaitu interaksi
menyertai kehidupan organisme yang dua spesies yang saling
terdiri atas segala sesuatu yang tak hidup. menguntungkan.
Contoh: tanah, cahaya, udara, air, b. Simbiosis komensalisme, yaitu
kelembapan, suhu, mineral, dan pH. interaksi yang menguntungkan salah
2. Komponen Biotik satu jenis spesies, namun tidak
Komponen biotik merupakan komponen merugikan jenis yang lain.
ekosistem yang terdiri atas makhluk c. Simbiosis komensalisme, yaitu
hidup, meliputi hewan, tumbuhan, interaksi yang menguntungkan salah
mikroorganisme, dan manusia. satu jenis spesies, namun tidak
- Berdasarkan cara memperoleh merugikan jenis yang lain.
makanan, komponen biotik dibedakan D. Aliran Energi
menjadi dua jenis, yaitu: organisme a. Rantai makanan
autotrof dan heterotrof. Rantai makanan merupakan suatu
- Berdasarkan jenis sumber energinya, rangkaian peristiwa makan dan dimakan
organisme autotrof dikelompokkan antar organisme dalam suatu ekosistem
menjadi dua, yaitu: fotoautotrof dan sehingga membentuk tingkatan trofik.
kemoautotrof. Tingkat trofik I: Produsen, tumbuhan yang
- Berdasarkan peranannya dalam melakukan fotosintesis
ekosistem, komponen biotik Tingkat trofik II: konsumen primer, hewan
dibedakan atas empat, yaitu: herbivora
1. Produsen, berperan dalam Tingkat trofik III: Konsumen sekunder,
22 menyediakan makanan sehingga hewan karnivor
dapat mendukung kelangsungan Tingkat trofik IV: organisme pengurai
hidup organisme lain. (detritivor).
2. Konsumen, yaitu semua makhluk b. Jaring-jaring makanan
hidup yang tidak dapat membuat Jaring-jaring makanan adalah kumpulan
makanannya sendiri. dari beberapa rantai makanan yang saling
terkait.
c. Piramida ekologi
gambaran susunan antartrofik yang dapat
disusun berdasarkan kepadatan populasi
dan kemampuan menyimpan energi pada 4. Daur fosfor
tiap trofik.
Piramida ekologi terdiri atas tiga jenis,
yaitu:
1. Piramida jumlah, yaitu jenis piramida
yang penyusunnya didasarkan pada
satuan luas tertentu atau kepadatan
5. Daur nitrogen
populasi antartrofik.
2. Piramida biomassa, yaitu jenis
piramida yang dibuat berdasarkan
pada massa kering suatu organisme
dari tiap tingkatan trofik per satuan
luas suatu area.
3. Piramida energi, yaitu piramida yang
didasarkan pada perhitungan jumlah
energi tiap satuan luas yang masuk ke
tingkat trofik dalam waktu tertentu.
E. Daur Biogeokimia
F. Suksesi
rangkaian perpindahan unsur-unsur kimia
pergantian dominasi suatu komunitas dalam
dalam ekosistem yang melibatkan komponen
ekosistem tertentu, yaitu dari komunitas
biotik dan abiotik. Terdapat enam siklus yang
perintis (pioneer) menuju komunitas klimaks.
termasuk siklus biogeokimia, yaitu:
Berdasarkan asalnya, suksesi dibedakan atas
1. Daur air
dua, yaitu:
1. Suksesi primer, yaitu suksesi yang
terbentuk dengan ditandai oleh hilangnya
suatu komunitas asal secara total, hanya
bebatuan dan tanah gersang, dan dalam
waktu yang lama muncul organisme
perintis baru yang kemudian akan
berkembang hingga mencapai ekosistem
2. Daur sulfur klimaks baru.
2. Suksesi sekunder, yaitu suksesi yang
berlangsung pada ekosistem yang tidak
mengalami kerusakan total sehingga tidak
mengubah komunitas asal secara total.
23
G. Lingkungan
a. Kesetimbangan Lingkungan
1. Apabila komponen abiotik dan biotik
3. Daur oksigen dan karbon yangmenyusun suatu ekosistemberada
dalam komposisi yang setimbang
maka dapat dikatakan lingkungan telah
mengalami kesetimbangan.
2. Lingkungan menjadi tidak setimbang
karena faktor alam (bencana alam) dan
faktor manusia
b. Pencemaran lingkungan
masuk atau dimasukkannya bahan
pencemar ke dalam lingkungan dan
menimbulkan gangguan pada makhluk
hidup.
Pencemaran lingkungan dibedakan
menjadi lima jenis, yaitu: pencemaran
air, Pencemaran tanah, Pencemaran
udara, Pencemaran suara, Pencemaran
benda radioaktif.
c. Upaya Menanggulangi Pencemaran
Lingkungan
dengan melakukan program 3R, yaitu:
1. Reduce, yaitu mengurangi
pemakaian bahan-bahan pencemar
lingkungan.
2. Reuse, yaitu pemanfaatan kembali
barang bekas yang masih dapat
digunakan.
3. Recycle, yaitu mendaur ulang
barang barang bekas pakai yang
tidak dapat hancur oleh mikroba
dalam waktu singkat.
24
BAB 10 SEL
zat in out sel, tempat terjadi reaksi
kimia.
A. Prinsip dasar teori sel. b. Dinding sel: hanya ada di tumbuhan,
1. Seluruh organisme terdiri atas satu atau tersusun atas selulosa, zat pektin,
lebih sel. hemiselulosa, & glikoprotein.
2. Sel yaitu unit dasar struktural makhluk Berfungsi sebagai pelindung organel
hidup dalam sel dan mempertahankan
3. Seluruh sel berkembang dari sel bentuk sel.
sebelumnya. 2. Nukleus, organel terbesar dalam sel.
4. Sel yaitu unit struktural, fungsional, Berfungsi untuk mengendalikan proses
reproduksi, dan hereditas makhluk hidup. metabolisme, tempat menyimpan materi
B. Jenis Sel genetik DNA/RNA, tempat terjadinya
Berdasarkan membran inti, sel dibedakan replikasi & transkripsi DNA. Nukleus
menjadi 2 jenis yaitu Eukariotik (Plantae, terdiri atas membran nukleus, Matriks,
animalia, fungi) & Prokariotik (bakteri). dan nukleolus.
Eukariotik Prokariotik 3. Sitoplasma, cairan sel dengan segala
sesuatu yang terkandung di dalamnya,
Memiliki membran inti Tidak memiliki
yaitu makromolekul, mikromolekul,
sel. membran inti. Materi
genetik terkumpul pada ion-ion, dan organel sel. Tiap-tiap
zona yang menyerupai organel pada sitoplasma memiliki
inti, yaitu: nukleoid. struktur dan peran khusus, antara lain:
a. Mitokondria, penghasil energi
Memiliki organela- Tidak memiliki. sel tersusun atas fosfolipid dan
orgenela seperti protein. Terdiri atas dua lapisan,
retikulum endoplasma, yaitu membran luar yang halus,
badan golgi,
membran dalam yang berlekuk-
mitokondria.
lekuk (krista), dan matriks
Terdapat beberapa sel Tidak memiliki mitokondria. Fungsi tempat
yang memiliki alat flagela, tetapi alat respirasi seluler dan
gerak berupa flagela. gerak berupa silia menghasilkan ATP.
(pada beberapa b. Ribosom, organel terkecil dlalam
prokariotik). sitoplasma. Tersusun atas protein
C. Perbedaan sel hewan & tumbuhan dan RNAr. Berperan dalam
Hewan Tumbuhan sintesis protein & dapat
Tidak memiliki Memiliki dinding menyebar di sitoplasma dan
dinding sel, hanya sel dan membran menempel di RE kasar.
membran sel. sel. c. Retikulum Endoplasma (RE),
terdapat dua jenis, yaitu:
Tidak memiliki plastida. Memiliki plastida.
RE kasar, permukaan banyak
Memiliki sentrosom. Tidak memiliki. ditempeli ribosom. berfungsi
Mempunyai lisosom. Tidak memiliki. sebagai transpor protein yang
Tidak memiliki kloroplas Memiliki kloropas disintesis di dalam ribosom.
RE halus, permukaannya
Memiliki sentriol Tidak memiliki
tidak ditempeli oleh ribosom,
sentriol
dan menghasilkan enzim yang
Vakuola kecil Vakuola besar dapat mensintesis fosfolipid,
Timbunan zat Timbunan zat glikolipid, dan steroid.
makanan berupa makanan berupa d. Badan Golgi, sekumpulan kantung
glikogen (gula otot). pati. pipih yang bertumpuk dan tiap
D. Struktur Sel kantungnya dibatasi oleh
Terbagi atas 3 bagian yaitu,
1. Membran plasma, terdiri atas 2 lapisan membran saccula. Berperan aktif
diantaranya: dalam proses sekresi, terutama
25 a. Membran sel: tersusun atas pada sel-sel kelenjar.
lipoprotein. Lipid yang menyusun Menghasilkan lisosom dan
terdiri atas fosfolipid (hidrofilik) &
membentuk dinding sel tumbuhan.
sterol (hidrofobik), bersifat selektif
permeabel. Membran sel berfungsi e. Lisosom, terdapat pada sel-sel
sebagai pelindung sel, darah. Berperan aktif dalam
mengendalikan proses pertukaran melakukan fungsi imunitas dengan
mensintesis enzim- enzim konsentrasinya seimbang (isotonis).
hidrolitik untuk mencernakan Difusi terfasilitasi, proses difusi
bakteri patogen yang menyerang yang dibantu oleh suatu protein karier.
tubuh. Membantu menghancurkan sel 2. Transport aktif
yang luka atau mati dan perpindahan zat melalui membran
menggantikannya dengan sel baru. semipermeabel yang bergerak
f. Vakuola, organel sitoplasmik yang melawan gradien konsentrasi sehingga
berisi cairan dan dibatasi oleh selaput memerlukan energi dalam bentuk
tipis (tonoplas). Berperan sebagai ATP. Transpor aktif berjalan dari
penyimpan cadangan makanan larutan dengan konsentrasi rendah ke
dan sisa metabolisme, laru- tan berkonsentrasi tinggi sehingga
pengatur tekanan turgor pada tercapai larutan isotonis.
sel tumbuhan. Endositosis, pembentukan
g. Plastida, Di dalam plastida terdapat kantung membran sel yang terjadi
zat pigmen. Berdasarkan pigmen karena adanya transfer larutan
plastida dibedakan menjadi: plastida atau partikel ke dalam sel.
berwarna (kloroplas) & plastida tak Endositois terbagi dua, yaitu
berwarna (leukoplas). pinositosis dan fagositosis.
h. Sentrosom, berbentuk bulat, kecil, Eksositosis, proses keluarnya suatu
dan terdapat di dekat inti. zat keluar sel.
Berperan dalam pembelahan sel.
i. Badan mikro, terdiri dari
peroksisom & glioksisom.
Peroksisom terdapat pada sel
hewan yang mengeluarkan enzim
katalase dan berfungsi untuk
menguraikan senyawa hidrogen
peroksida. Glioksisom berperan
dalam mengubah lemak menjadi
sukrosa.
E. Mekanisme Transportasi zat
1. Transport pasif, mekanisme tidak
memerlukan energi dan terjadi karena
adanya perbedaan konsen- trasi antara
zat dan larutan di kedua sisinya.
Transportasi zat secara pasif melalui
beberapa peristiwa, yaitu:
Difusi, perpindahan zat dari
larutan yang berkonsentrasi
tinggi (hipertonis) menuju
larutan yang berkonsentrasi
rendah (hipotonis) tanpa melalui
selaput membran.
Osmosis, perpindahan zat dari
26 larutan yang berkonsentrasi
rendah (hipotonis) ke larutan
yang berkonsentrasi tinggi
(hipertonis) melalui membran
semipermeabel sehingga
diperoleh larutan yang
BAB 11 JARINGAN & ORGAN TUMBUHAN
pengangkut.
A. Jaringan 2. Berdasarkan bentuk: parenkim
Jaringan pada tumbuhan secara garis besar palisade, parenkim bunga karang,
dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem parenkim bintang, parenkim
(jaringan yang selnya masih aktif membelah) lipatan.
dan jaringan dewasa (permanen, jaringan ini c. Jaringan penyokong
tidak bersifat meristematik). 1. Kolenkim: sel hidup, lentur,
1. Jaringan meristem (jaringan yang aktif dinding sel selulosa dan
membelah) mengalami penebalan. Fungsi
Berdasarkan letaknya untuk menyokong batang yang
a. Meristem ujung (apikal). muda berkayu dan bersifat elastis.
Jaringan muda terbentuk oleh sel inital 2. Skerenkim: sel mati, keras dan
yang berada di ujung dari organ penebalan, dinding sel dari lignin.
tumbuhan. Tumbuhan dapat bertambah d. Jaringan gabus (felogen)
tinggi dan panjang. Pada tumbuhan dikotik, dibentuk oleh
b. Meristem samping (lateral). kambium gabus yang berfungsi untuk
Terbentuk oleh sel initial yang terletak melindungi jaringan di bawahnya atau
antara bagian organ tumbuhan. melindungi organ agar tidak
Aktivitas meristem ini tumbuhan kehilangan air terlalu banyak. Felogen
mengalami pertambahan besar ke terdiri dari:
samping. 1. Felem: pembentukan ke arah luar
Berdasarkan terjadinya 2. Feloderm: pembentukan ke arah
a. Promeristem dalam.
Jaringan meristem yang telah ada sejak e. Jaringan pengangkut
tumbuhan di fase embrional 1. Xilem: pengangkut mineral dari
b. Meristem primer akar ke daun.
Jaringan meristem pada tumbuhan - Trakeid: sel mati, dinding
dewasa yang masih aktif membelah, lignin, dindingnya miring
terdapat pada titik tumbuh, berpori
menyebabkan tumbuhan bertambah - Trakea: sel mati, dinding
tinggi. lignin, dinding melintang
c. Meristem sekunder berfusi
Jaringan meristem yang berasal dari - Parenkim xilem: tersusun dari
meristem primer, menyebabkan sel hidup
tumbuhan menjadi besar, terdapat pada 2. Floem: alat transportasi zat
kambium. organik hasil asimilasi. Terdiri
2. Jaringan dewasa atas unsur tapis, parenkim floem,
a. Jaringan epidermis serat floem, sel pengantar, sel
Jaringan pelindung terdapat di seluruh albumin.
permukaan tubuh. Tipe ikatan pembuluh
Derivat epidermis: stomata, trikoma, a. Konsentrasi
sel kipas. Amfivasal: xilem mengelilingi
b. Jaringan parenkim floem
Jaringan dasar yang terdapat hampir di Amfikribal: floem mengelilingi
27 semua bagian tubuh. Selnya hidup, xilem
dinding sel tipis, letak sel tidak rapat. b. Kolateral
1. Berdasarkan fungsi: Parenkim Floem di sebelah luar dan xilem
asimilasi (klorenkim), Parenkim disebelah dalam
udara (aerenkim), Parenkim air, c. Bikolateral
Parenkim makanan, Parenkim Xilem diapit 2 floem
d. Radial
Letak xilem dan floem berselang-
seling radial.
B. Organ Tumbuhan
Organ nutritif: organ-organ yang berkaitan
dengan pembentukan makanan.
1. Akar
Fungsi: menyerap air dan unsur hara,
menyimpan cadangan makanan,
memperkokoh tumbuhan, alat
perkembangbiakan vegetatif.
Struktur akar:
Epidermis: membentuk rambut akar
Korteks: untuk pertukaran gas
Endodermis: lapisan pemisah antara
korteks dan silinder pusat.
Stele: lapisan silinder pusat disebut
perisikel atau perikambium. Perisikel
yang letaknya segaris dengan xilem akam
membentuk cabang akar.
2. Batang
- Struktur batang: epidermi, korteks, dan
silinderpusat. Tipe berkas pengangkut
pada batang yaitu kolateral terbuka
(pada dikotil dan gymnospermae) dan
kolateral tertutup (monokotil)
- Jaringan primer
Monokotil: epidermis, berkas
pembuluh, empulur, dan sklerenkim
Dikotil: epidermis, korteks, xilem,
floem, dan kambium pembuluh.
Jaringan sekunder: terdapat pada
tumbuhan dikotil yaitu floem sekunder,
xylem sekunder, dan kambium gabus.
3. Daun
- Fungsi sebagai tempat fotosintesis, alat
reproduksi vegetatif, tempat
penyimpanan bahan makanan, alat
untuk transpirasi.
- Struktur daun: epidermis atas dan
bawah, mesofil (pada dikotil terdiri dari
jaringan palisade dan spons) berkas
pengangkut (xylem dan floem), dan
stomata.
28 Organ reproduktif
Berkaitan dengan proses reproduksi, yaitu
bunga sebagai alat pembentuk sel kelamin
(bunga lengkap dan tak lengkap), buah dan
biji.
BAB 12 JARINGAN & ORGAN MANUSIA
A. Jaringan rongga hidung, trakea
1. Jaringan epitel h. Epitel transisional, berbentuk tak tentu,
Jaringan yang menutupi serta melindungi terdapat pada ureter, kandung kemih,
tubuh dari pengaruh buruk faktor eksternal. dan uretra.
Berfungsi sebagai pelindung (epitel pada i. Epitel kelenjar, dapat mensekresikan
kulit), sekresi (epitel pada rongga mulut), getah berupa enzim, keringat, air ludah,
dan penyerapan (epitel pada usus). maupun hormon. Berdasarkan cara
mensekresikan cairannya, epitel
kelenjar terbagi menjadi dua, yaitu
kelenjar eksokrin dan kelenjar
endokrin.
2. Jaringan otot
a. Otot polos. erbentuk gelondong,
berinti sel satu dan terletak di tengah.
Otot ini bekerja secara tak sadar dan
a. Epitel pipih selapis, untuk proses difusi,
terdapat pada semua organ dalam
sekresi, dan filtrasi. Contoh: pada
tubuh, kecuali jantung
dinding pembuluh darah, limfa, ginjal,
b. Otot lurik, yaitu otot yang melekat
dan selaput jantung.
pada rangka, bekerja dengan sadar, dan
b. Epitel pipih berlapis banyak, yaitu
berbentuk memanjang dengan inti sel
jaringan yang berfungsi sebagai
yang banyak
pelindung di bawahnya. Contoh: pada
c. Otot jantung, berbentuk silindris
rongga mulut, permukaan kulit,
panjang dan bercabang, inti sel banyak
esofagus, dan rongga hidung
dan terletak di tengah (terdapat di
c. Epitel kubus selapis, terdapat pada
dinding jantung).
organ-organ yang berperan dalam
proses pengeluaran kelenjar dan proses
penyerapan. Contoh: pada kelenjar
tiroid, ovarium, dan tubula ginjal
d. Epitel kubus berlapis banyak, dimiliki
oleh organ yang berfungsi dalam proses 3. Jaringan konektif (Penyambung)
sekresi dan penyerapan. Contoh: pada a. Jaringan pengikat, berfungsi untuk
kelenjar keringat, kelenjar minyak, mengikat jaringan pada tubuh sehingga
ovarium, dan buah zakar. menyatu dan dapat menunjang fungsi
e. Epitel silindris selapis, terdapat pada organ lainnya. Dibedakan menjadi
organ yang berperan dalam proses jaringan ikat padat dan jaringan ikat
pengeluaran zat dari dalam tubuh, longgar
penyerapan zat, dan melicinkan b. Jaringan penguat (penunjang),
Contoh: pada dinding usus, dinding berfungsi untuk melindungi
lambung, dan oviduk organorgan tubuh yang lemah. Terdiri
f. Epitel silindris berlapis banyak, atas: Jaringan tulang rawan (kartilago)
terdapat pada alat-alat tubuh dan dan jaringan tulang sejati (osteon).
berfungsi sebagai tempat sekresi dan c. Jaringan darah/limfa, berfungsi
pergerakan sebagai alat transportasi, dimana darah
g. Epitel silindris berlapis banyak semu, mengangkut sari-sari makanan, O2 ,
29 memiliki bulu getar pada CO2 , dan zat sisa metabolisme tubuh.
permukaannya. Terdapat pada organ d. Jaringan penghubung berserat,
yang berperan sebagai lapisan tersusun atas sel-sel lemak yang
pelindung, sekresi, dan pergerakan zat berbentuk poligonal dan tersusun
yang melewati permukaan. Contoh: longgar. Pada tiap rongganya terdapat
tetes lemak. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan lemak
untuk cadangan makanan dan untuk
melindungi organ dalam tubuh dari
suhu dingin.
4. Jaringan saraf
jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf
(neuron) yang terdiri atas badan sel,
akson (neurit), dendrit, dan selubung
saraf. Berdasarkan fungsinya, sel-sel
saraf dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Saraf sensorik (neuron aferen),
bertugas menghantarkan rangsang
dari organ reseptor menuju susunan
saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang).
b. Saraf motorik (neuron eferen),
bertugas menghantarkan rangsang
dari susunan saraf pusat menuju
bagian efektor (alat gerak), yaitu
kelenjar dan otot hingga menjadi
respons gerakan
c. Saraf konektor (asosiasi), yang
bertugas menghubungkan antara
saraf sensorik dan motorik.
30
BAB 13 SISTEM GERAK MANUSIA
- Tulang panggul (serviks)
A. Rangka
a. Fungsi Rangka
Alat gerak pasif, Memberi kekuatan dan
menunjang tegaknya tubuh, Memberi - Tulang anggota gerak atas
bentuk pada tubuh, Melindungi organ-
organ tubuh bagian dalam, Tempat
melekatnya otot, Sebagai tempat
pembentukan sel darah, Sebagai tempat
penimbunan mineral.
b. Sistem rangka
- Tulang anggota gerak bawah
1. Rangka aksial
Fungsi: memberikan sumbuhan
topangan untuk tubuh, mengelilingi
dan melindungi otak, sumsum tulang
belakang, paru-paru, dan jantung.
- Tulang tengkorak (Cranium)
1) Tulang pembentuk bagian
kepala c. Tulang
Tulang berdasarkan sel penyusunnya
terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Tulang rawan (kartilago), tersusun atas
sel-sel tulang rawan (kondrosit), banyak
mengandung zat kolagen, dan sedikit
mengandung zat kapur sehingga
2) Tulang penyusun wajah
bersifat lentur. Contoh: pada bagian
persendian, daun telinga, cuping
hidung, dan ruas tulang belakang.
2. Tulang sejati (osteon), tersusun atas sel-
sel osteosit yang mengandung kalsium
dan fosfor sehingga bersifat keras.
- Tulang belakang (Vertebrae) Berdasarkan bentuknya, tulang
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Tulang pipa, berbentuk panjang, bulat,
pada bagian ujungnya terdapat
bonggol, dan di dalamnya berisi
sumsum kuning dan lemak. Contoh:
- Tulang dada (sternum)
tulangpaha,tulangbetis,tulang hasta,
tulang pengumpil, dan tulang ruas jari
tangan/kaki
- Tulang rusuk (Costae) 2. Tulang pipih,
berbentukpipihatautipis,berisi sumsum
merah, dan tempat pembuatan sel
darah merah dan sel darah putih.
2. Rangka Apendikular
31 Contoh: tulang pinggul, tulang kepala
Berfungsi untuk menopang lengan dan
(tengkorak), tulang rusuk, dan tulang
kaki.
belikat.
- Tulang bahu
3. Tulang pendek, berbentuk pendek dan
bulat, berisi sumsum merah, dan juga
merupakan tempat pembuatan sel
darah merah juga sel darah putih. dimana tulang yang satu berputar
Contoh: ruas tulang belakang, tulang terhadap tulang yang lain. Contoh:
pergelangan tangan, dan tulang hubungan antartulang leher
pergelangan kaki. dengan tengkorak.
4. Tulang tak beraturan, tidak memiliki Sendi luncur, yaitu persendian
bentuk tertentu. Contoh: tulang rahang tempat ujung tulang yang satu
wajah. menggeser ujung tulang yang lain.
d. Proses osifikasi tulang Contoh: sendi pada ruas tulang
Kartilago – ban periosteum terbentuk – belakang
perkembangan pusat osifikasi primer – B. Otot
masuknya pembuluh darah – rongga Otot dapat bergerak karena adanya sel otot.
sumsum tulang terbentuk – penipisan dan Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan
pemanjangan ban – pembentukan pusat relaksasi.
osifikasi sekunder – sisa kartilago sebagai a. Jenis otot
lempeng epifisis – pembentukan batas 1. Otot polos
epifisis. selnya berbentuk gelondong dan
e. Persendian nukleus ada satu di tengah sel.
1. Sinarthrosis (sendi mati), yaitu Gerakan ototnya lambat dan tidak
hubungan antartulang yang tidak dapat cepat lelah. Bekerja secara tidak sadar
digerakkan. Dikelompokkan menjadi (involunter). Terdapat pada bagian
dua jenis, yaitu: organ dalam tubuh.
Sinkondrosis(persendian dengan 2. Otot lurik
tulang rawan). Selnya berbentuk silindris dengan
Sinfibrosis(persendian dengan garis gelap terang. Nukleus banyak
jaringan ikat (fibrosa)). Contoh: dan terletak di tepi. Bekerja secara
tulang tengkorak, dan hubungan sadar (volunteer). Gerakannya cepat
antara tulang dada dan rusuk dan mudah lelah. Melekat pada
2. Amfiarthrosis, yaitu persendian yang rangka.
memungkinkan adanya sedikit gerakan 3. Otot jantung
(terbatas). Contoh: persendian pada Selnya berbentuk silindris, dengan
tulang rusuk dengan tulang belakang percabangan (sinsitium). Nukleus satu
dan tulang dada dan terletak di tengah. Bekerja secara
3. Diathrosis (sendi gerak), yaitu tidak sadar (involunter). Tidak mudah
persendian yang dapat bergerak lelah. Terdapat pada organ jantung.
dengan leluasa. Dikelompokkan
menjadi lima, yaitu:
Sendi engsel, yaitu persendian
yang dapat bergerak satu arah.
Contoh: ruas antarjari dan pada b. Karakteristik otot
siku 1. Kontraksibilitas: kemampuan
Sendi peluru, yaitu persendian memendek (berkontraksi).
yang dapat bergerak ke seluruh 2. Ekstensibilitas: kemampuan
arah. Contoh: sendi pada pangkal memanjang (berelaksasi).
lengan dan pangkal paha 3. Elastisitas: kemampuan untuk
32 Sendi pelana, yaitu persendian kembali pada ukuran semula
yang dapat bergerak dua arah. c. Macam gerak otot
Contoh: sendi pada pangkal jari 1. Antagonis (berlawanan)
dan telapak tangan. Ekstensor-fleksor: meluruskan
Sendi putar, yaitu persendian membengkokkan
Abduktor-adduktor: menjauhkan Kifosis, tulang belakang, yaitu
dari badan-mendekatkan ke badan terlalu melengkung ke belakang.
Depressor-elevator: menurunkan- Lordosis, tulang belakang yang
menaikkan melengkung ke depan.
Supinator-pronator: menengadah c. Defisiensi dan Gangguan Fisiologi
tangan- menelungkupkan tangan Rakitis, Gangguan pada tulang
2. Sinergis (bersamaan) kaki yang membengkok seperti
Contoh: pada otot punggung dan leher huruf X atau O karena kekurangan
C. Mekanisme Gerak Otot vitamin D.
Otot terdiri dari serabut otot yang disebut Mikrosefalus, ukuran tengkorak
myofibril. Masing-masing myofibril tersebut kepala lebih kecil dibanding
terdiri dari miosin (filamen tebal) dan aktin dengan ukuran normal.
(filamen tipis) yang diatur dalam unit kontraktil Osteoporosis, Tulang-tulang
yang disebut sarkomer. Pada saat otot melakukan kurang keras, rapuh, keropos, dan
relaksasi, panjang bagian sarkomer tersebut lebih mudah patah.
panjang daripada saat terjadi kontraksi otot. Saat 2. Gangguan Otot
otot berkontraksi, sarkomer tampak memendek a. Atrofi, otot mengecil sehingga
karena filamen aktin dan myosin saling menghilangkan kemampuannya untuk
meluncur di atas satu sama lain. berkontraksi.
Mekanisme kinerja otot dipengaruhi datangnya b. Hipertrofi, otot menjadi lebih besar
rangsang untuk bergerak. Rangsangan dari luar dan kuat karena sering dilatih secara
oleh tubuh akan diubah menjadi sinyal kimiawi
berlebih
dalam bentuk asetilkolin. Asetilkolin yang
c. Tetanus, gangguan otot berupa
terlepas, akan membebaskan ion kalsium (Ca2+)
kontraksi terusmenerus yang
yang berada di antara sel-sel otot, sehingga pada
disebabkan oleh bakteri
akhirnya menyebabkan filamen aktin meluncur
mendekati filamen myosin (membentuk d. Miastenia gravis, melemahnya otot
aktomiosin) yang mengakibatkan sarkomer secara berangsur-angsur hingga
memendek dan terjadinya kontraksi otot untuk menyebabkan kelumpuhan
bergerak. e. Distrofi otot, enyakit otot kronis sejak
anak-anak.
D. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak
1. Gangguan pada rangka
a. Persendian
Dislokasi, pergeseran sendi dari
kedudukan semula karena tulang
ligamennya tertarik atau sobek.
Terkilir, Tertariknya ligamen
sendi yang disebabkan oleh
gerakan yang tiba-tiba.
Ankilosis, Persendian tidak dapat
digerakkan lagi karena tulangnya
menyatu.
Artritis, Gangguan sendi yang
ditandai terjadinya peradangan
33
sendi yang disertai timbulnya rasa
sakit.
b. Gangguan ruas tulang belakang
Skoliosis, tulang belakang yang
melengkung ke samping.
BAB 14 SISTEM PEREDARAN DARAH
A. Darah - Globulin (zat antibodi).
a. Fungsi Darah - Fibrinogen (pembekuan darah).
Mengangkut nutrien, senyawa sisa c. Mekanisme Pembekuan darah
metabolisme, oksigen, hormon.
Termoregulator atau pengatur suhu tubuh.
Menjaga keseimbangan pH tubuh.
Imunitas.
b. Komponen Darah
1. Sel darah
- Eritrosit (sel darah merah)
Pada wanita sekitar 4,5 jt cc dan d. Golongan darah manusia
pria 5 jt cc. Bentuk bikonkaf dan 1. Sistem ABO oleh Landsteiner
berwarna merah yang disebabkan
oleh Hb (Hemoglobin). Kadar Hb
dipakai sebagai patokan penyakit
anemia. Umur eritrosit 120 hari
setelah itu dihancrukan oleh hati.
Hb dirombak menjadi bilirubin (zat Jika aglutinogen dan aglutinin yang
warna empedu). sesuai bercampr maka akan terhadu
- Leukosit (sel darah putih) reaksi penggumpalan (aglutinasi)
Tidak berwarna, bentuk amebiodi, Golongan daran O : donor universal
berinti, dan berukuran besar Golongan darah AB : Resipien
dibanding eritrosit. Berjumlah 5000- Universal
10000 cc pada orang dewasa. 2. Sistem Rhesus
Berperan utama dalam pertahanan
tubuh (antibodi) dengan sifatnya
sebagai fagosit.
Pembagian leukosit: Golongan darah Rh+ , yaitu jika di
Agranulosit (plasma tidak dalam eritrosit terdapat aglutinogen
bergranular), yaitu limfosit dan rhesus.
monosit. Golongan darah Rh- , yaitu jika di
Granulosit (plasma bergranular), dalam eritrosit tidak ditemukan
yaitu eosinofil, basofil, dan aglutinogen rhesus.
netrofil. B. Alat Peredaran Darah
- Trombosit (keping darah) a. Jantung
Bentuk tidak teratur, tidak berinti,
berdiameter sekitar 2-4 mm.
Berumur 8 hari dan setiap mm3
darah mengandung trombosit sekitar
150.000—400.000 keping. Berperan
penting dalam proses pembekuan
darah.
2. Plasma darah 1. Terletak di rongga mediastinum dari
Cairan berwarna kekuningan. Berperan rongga dada sebelah kiri. alat
34 dalam proses egangkutan sari makanan pemompa darah ke seluruh tubuh.
ke seluruh tubuh dan mengangkut zat 2. Lapisan jantung dari luar ke dalam
sisa metabolisme dari sel-sel tubuh yaitu: Perikardium, Miokardium,
menuju organ ekskresi. Memiliki Endokardium.
protein plasma yang terdiri atas: 3. Empat ruang jantung
- Albumin (menjaga osmotik darah). Serambi kanan (atrium
dextrum), tempat masuknya menuju seluruh bagian tubuh.
darah yang mengandung gas Arteri pulmonalis, yaitu
CO2 dari seluruh tubuh. pembuluh arteri yang berperan
Serambi kiri (atrium sinistrum), dalam mengalirkan darah yang
tempat masuknya darah dari mengandung CO2 dari bilik
paru-paru yang kaya akan gas kanan menuju paru-paru
O2 . 2. Vena
Bilik kanan (ventrikel dexter), Mengalirkan darah ke jantung
tempat masuknya darah yang Vena pulmonalis, yaitu
kaya akan gas CO2 dari atrium pembuluh vena yang berfungsi
kanan, selanjutnya akan untuk mengalirkan darah yang
diedarkan menuju paru-paru mengandung O2 dari paruparu
melalui pembuluh arteri menuju jantung (serambi kiri).
pulmonalis. Vena cava superior, yaitu
Bilik kiri (ventrikel sinister), pembuluh vena yang berfungsi
untuk memompakan darah yang untuk mengalirkan darah dari
kaya O2 menuju seluruh bagian tubuh bagian atas menuju
tubuh. jantung
4. Katup jantung Vena cava inferior, yaitu
untuk mengatur aliran darah agar pembuluh vena yang membawa
tetap searah darah dari tubuh bagian bawah
Valvula trikuspidalis dan valvula menuju jantung.
mitral yang terdapat di antara 3. Kapiler
serambi kanan dan bilik kanan. dinding sel yang tipis, halus, dan
Valvula bikuspidalis, terdapat di cabang arteri.
antara serambi kiri dan bilik kiri.
Valvula semilunaris, yang
terdapat pada pangkal nadi besar
(aorta).
5. Siklus Denyut jantung
Sistole, yaitu periode kontraksi
pada jantung dimana otot bilik
menguncup dan darah dipompa
ke pembuluh nadi pulmonalis
atau ke aorta secara bersamaan.
Diastole, yaitu fase relaksasi
pada jantung dimana serambi
jantung menguncup dan darah
masuk ke jantung
Dalamkeadaan normal,tekanan
sistole/ diastole jantung adalah
C. Sistem Peredaran darah manusia
sebesar 120/90 mmHg.
1. Sistem peradaran darah tertutup dan
b. Pembuluh darah
ganda
1. Arteri
35 2. Berdasarkan jalurnya, peredaran darah
Mengalirkan darah dari jantung
manusia dibagi menjadi dua, yaitu:
Aorta (nadi besar), yaitu
a. Peredaran darah kecil
pembuluh arteri yang berfungsi
Bilik kanan jantung - arteri pulmonalis
untuk mengalirkan darah yang
- paru-paru - vena pulmonalis - jantung
kaya akan O2 dari jantung
serambi kiri - jantung bilik kiri
b. Peredaran darah besar 2. Arthropoda
Bilik kiri jantung - aorta - arteri - Peredaran darah terbuka. Pada insecta
tubuh - vena - serambi kanan -bilik darah tidak mengandung hemosianin
kanan sehingga tidak dapat mengangkut O2.
Peredaran darah manusia secara
keseluruhan
Darah dari paru-paru - masuk ke serambi
kiri - diteruskan ke bilik kiri - dipompa
keluar jantung - menuju ke seluruh tubuh -
darah dari seluruh tubuh - masuk ke
serambi kanan - bilik kanan - menuju ke
paru-paru. 3. Molusca
D. Sistem peredaran getah bening Pada kelas gastropoda dan pelecypoda
Pembuluh limfa terbagi menjadi dua, yaitu: memiliki sistem peredaran darah terbuka,
1. Pembuluh limfa kanan, terletak pada sedangkan pada chepalopoda sistem
pembuluh vena di bawah tulang peredaran darahnya tertutup. Darah
selangka kanan dan berfungsi sebagai mengandung hemosianin.
penerima cairan dari kepala, leher, Sistem peredaran darah hewan vertebrata
dada, jantung, paru-paru, dan lengan 1. Pisces
atas. memiliki sistem peredaran darah tertutup
2. Pembuluh limfa kiri, terletak pada dan tunggal. Jantung pada ikan terdapat
pembuluh vena di bagian bawah tulang dua ruang, yaitu satu serambi dan satu
selangka kiri dan berperan dalam bilik. Aliran darah pada ikan, yaitu:
menerima cairan dari bagian tubuh
selain yang masuk ke pembuluh limfa
kanan.
E. Sistem peredaran hewan
1. Sistem peredaran darah terbuka, yaitu
peredaran darah dan cairan tubuh lainnya
tidak selalu melalui pembuluh darah
sehingga antara darah dengan cairan yang
mengisi ruang antarsel tidak dapat
dibedakan. Contoh: belalang dan 2. Amfibi
serangga lainnya Sistem peredaran darah tertutup dan
2. Sistem peredaran darah tertutup, yaitu ganda. Jantung terdiri atas tiga ruang,
darah mengalir ke seluruh tubuh melalui yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri,
pembuluh-pembuluh darah. Contoh: dan bilik (ventrikel). Antara serambi
umumnya pada hewan vertebrata, seperti kanan dan kiri terdapat katup untuk
ikan, reptilia, amfibia, dan mamalia. mencegah bercampurnya darah. Aliran
Sistem peredaran darah hewan invertebrata darah sebagai berikut:
1. Annelida
Peredaran darah tertutup. Memiliki 5
pasang lengkung aorta sebagai jantung.
36
tersumbatnya pembuluh darah arteri oleh
kolesterol sehingga aliran darah dari dan
menuju jantung tidak lancar.
3. Reptil
Sistem peredarah darah tertutup dan
ganda. Jantung terdiri atas empat, yaitu
bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, dan
serambi kiri. Sekat antara bilik kiri dan
kanan belum sempurna sehingga terdapat
lubang (Foramen panizzae) sebagai
pendistribusi O2 ke alat pencernaan serta
penjaga keseimbangan tekanan cairan
dalam jantung saat menyelam.
4. Aves dan mamalia
Sistem peredaran darah tertutup dan
ganda. Jantung terdiri atas empat ruang
(dua bilik dan dua serambi) dengan sekat
antarruang yang sudah sempurna.
F. Gangguan sistem peredaran darah
1. Hemofilia. darah sukarmembeku saatluka
dan termasuk penyakit keturunan
2. Anemia. kekurangan sel darah merah
3. Leukimia atau kanker darah, yang
disebabkan oleh pembelahan leukosit
yang tidak terkendali
4. Talasemia. sel darahmerah abnormal
yang tidak bisa mensintesis zat
pembentuk hemoglobin.
5. Hipertensi. tekanan darah tinggi
6. Hipotensi. tekanan darah rendah
7. Varises. pelebaran pembuluh vena di
37 permukaan kulit
8. Sklerosis. pengerasan pada pembuluh
nadi yang disebabkan oleh endapan
senyawa lemak ataupun kapur.
9. Jantung koroner. disebabkan oleh
BAB 15 SISTEM PENCERNAAN
A. Sistem Pencernaan Manusia lambung bersifat asam sehingga tidak ada
Berdasarkan prosesnya pencernaan dibagi bakteri yang mampu bertahan di lambung.
menjadi 2 yaitu Makanan yang masuk dan dicerna di
1. Pencernaan mekanis. pengubahan ukuran lambung akan menjadi bubur atau kim.
makanan menjadi lebih halus sehingga 4. Usus halus (intestinum)
mudah dicerna lebih lanjut. Terdiri atas 3 bagian yaitu
2. Pencernaan kimiawi. pengubahan zat a. Usus dua belas jari (duodenum),
makanan menjadi senyawa yang lebih terletak paling dekat dengan lambung
sederhana dengan bantuan enzim dan bermuara di dua saluran, yaitu
pencernaan. pankreas dan kantung empedu.
Sistem pencernaan manusia terdiri dari b. Usus kosong (jejenum), terjadi proses
1. Saluran pencernaan. mulut, kerongkongan, pencernaan makanan secara kimiawi
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. dengan enzim yang dihasilkan oleh
2. Kelenjar pencernaan. organ pencernaan dinding usus.
yang dapat menghasilkan enzim c. Usus penyerapan (ileum), dindingnya
pencernaan. dilapisi oleh tonjolan-tonjolan
Organ pencernaan mikroskopis (vili) untuk menyerap
1. Mulut sari-sari makanan dan diedarkan
Terjadi pencernaan mekanik dan kimiawi. bersama darah ke seluruh tubuh.
Organ pencernaan yang terdapat di mulut. 5. Usus besar (kolon)
a. Lidah. Mengatur letak makanan, kelanjutan dari usus halus yang terdiri atas
mendorong, dan mengecap rasa pada tiga bagian, yaitu: Ascenden, Transenden,
makanan. Desenden. Terdapat dua proses dalam
b. Gigi. Berdasarkan fungsinya ada 3 kolon, yakni:
yaitu: gigi seri (memotong makanan), a. Pembusukan makanan menjadi feses
gigi taring (mengoyak makanan), gigi oleh bakteri E. coli.
geraham (mengunyah makanan). Gigi b. Pengaturan kadar air pada feses.
anak-anak berjumlah 20 buah, 6. Anus
sedangkan orang dewasa 32 buah.\ ubang tempat keluarnya kotoran (feses)
c. Kelenjar ludah. Menghasilkan cairan setelah sebelumnya ditampung sementara
yang berfungsi untuk memperlicin di dalam rektum (bagian akhir dari proses
makanan sehingga mudah ditelan, pencernaan).
melapisi makanan supaya tidak
melukai rongga pencernaan,
menghasilkan enzim ptialin dan
amilase. Terdapat 3 kelenjar ludah
yaitu: kelenjar parotis, kelenjar
submandibularis, dan kelenjar
sublingualis.
2. Kerongkongan
Saluran penghubung rongga mulut dan
lambung. Didalamnya terdapat gerakan
peristaltik.
3. Lambung
38 Terdiri 3 bagian yaitu: kardiak (dekat
kerongkongan), fundus (bagian tengah,
tempat makanan ditampung dan
mengalami proses kimiawi), pilorus (dekat
duodenum, bekerja atas pengaruh ph
makanan). Lambung menghasilkan getah
Enzim yang membantu proses pencernaan karbohidrat digolongkan menjadi tiga,
yaitu:
1. Monosakarida. karbohidrat yang
memiliki satu gugus gula. Contoh:
glukosa, fruktosa, dan galaktosa.
2. Disakarida. gula majemuk yang
terusun atas dua gugus gula.
Contoh:sukrosa (glukosa dan
fruktosa), maltosa (dua molekul
glukosa), dan laktosa (glukosa dan
galaktosa).
3. Polisakarida. gula majemuk yang
memiliki lebih dari dua gugus gula.
Contoh: amilum, glikogen, selulosa.
Fungsi karbohidrat:
Sumber energi utama tubuh, menjaga
keseimbangan asam basa, berperan dalam
pembentukan protein dan lemak.
Berperan dalam metabolisme tubuh.
b. Lemak (Lipid)
Pembagian lemak
1. Lemak sederhana yaitu minyak, lilin,
lemak yang tersusun trigliserida.
Trigliserida yang menyusun lemak
yaitu gliserol dan 3 asam lemak.
Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
Asam lemak dibedakan menjadi 2
1. Gastritis, gangguan yang disebabkan oleh
yaitu
radang akut pada dinding lambung yang
Asam lemak jenuh disebut
disebabkan karena makanan kotor atau
lemak non esensial yaitu asam
kelebihan HCl dalam lambung.
lemak yang dapat disintesis
2. Hepatitis, enyakit yang disebabkan virus yang
sendiri oleh tubuh. Contoh
menyerang hati.
lemak hewani
3. Kolitis, yaitu penyakit pada sistem pencernaan
Asam lemak tak jenuh atau
akibat peradangan usus besar.
asam lemak esensial. Tidak
4. Apendisitis, yakni peradangan pada umbai
dapat disintesis sendiri oleh
cacing (usus buntu) dan hanya dapat
tubuh. Contoh lemak tumbuhan.
disembuhkan melalui operasi.
2. Lemak campuran. Meliputi
5. Xerostomia, yaitu gangguan pada rongga
fosfolipid dan lipoprotein.
mulut dimana produksi air liur menurun
3. Turunan lemak. Termasuk asam
sehingga mulut terasa kering
lemak, sterol, gliserol, dan
6. Diare, yaitu penyakit yang disebabkan oleh
kolesterol.
infeksi mikroorganisme yang mengganggu
Fungsi lemak:
flora normal pada kolon, sehingga feses
Sumber energi, pelarut vitamin A, D, E,
menjadi cepat keluar.
K. Bahan pembentukan hormon yang
39 7. Sembelit, yaitu susah buang air besar karena
mengandung gugus lemak.
air yang diserap kolon berlebihan.
c. Protein
Merupakan senyawa organik kompleks
B. Zat Makanan dan Fungsinya
yang tersusun atas asam amino dengan
a. Karbohidrat
unsur C, H, O, dan terkadang
Berdasarkan jumlah gugus gula,
mengandung unsur S (belerang) dan P Berfungsi untuk pelarut makanan dan
(fosfor). Kandungan kalori protein vitamin. Menjaga tekanan osmotik di
bernilai 1 gram = 4,1 kalori. dalam sel. Mengangkut makanan ke
Jenis protein ada dua macam, yaitu: seluruh jaringan tubuh. Mengangkut sisa
1. Protein nabati, diperoleh dari metabolisme dari seluruh tubuh menuju
tumbuhan organ pembuangan.
2. Protein hewani, berasal dari hewan
Berdasarkan cara pembuatannya, asam C. Sistem Pencernaan Hewan
amino pembentuk protein terbagi menjadi 1. Sistem Pencernaan Hewan Ruminasia
dua, yaitu: Lambung hewan ruminansia dibagi
1. Asam amino esensial, yaitu asam menjadi 4 macam yaitu:
amino yang tidak dapat disintesis a. Rumen (perut besar), di dalamnya
oleh tubuh sehingga dapat terpenuhi terjadi proses fermentasi
dari asupan makanan. Contoh: mikroorganisme selulotik
isoleusin, leusin, lisin, metionin, b. Retikulum (perut jala), yaitu sebagai
valin, treonin, fenilalanin, triptofan, tempat dibentuknya makanan
histidin, dan arginin. menjadi gumpalan kasar (bolus)
2. Asam amino non-esensial, yaitu jenis c. Omasum (perut kitab), tempat
asam amino yang dapat disintesis terjadinya pengadukan makanan
oleh tubuh. Contoh: alanin, secara mekanik.
asparagin, asam aspartat, sistin, asam d. Abomasum (perut masam), terdapat
glutamat, sistein, glisin, getah lambung untuk mencerna
glutamin,serin, prolin, dan tirosin. makanan secara kimiawi, kemudian
d. Vitamin menuju usus.
senyawa organik kompleks yang berguna usus hewan ruminansia lebih panjang dari
bagi tubuh dalam jumlah kecil pada hewan lain karena fermentasi
(mikronutrien). selulosa yang dilakukan bakteri dan
Berdasarkan sifatnya, vitamin terbagi protozoa di dalam usus agak lama.
dua, yaitu: Perjalanan makanan pada sistem
1. Vitamin yang terlarut dalam air pencernaan hewan ruminansia, yaitu:
(vitamin B dan C) Rumput - mulut - esofagus - rumen -
2. Vitamin yang larut dalam lemak retikulum - omasum - abomasum - usus
(vitamin A, D, E, dan K). halus - usus besar - rektum – anus
e. Mineral 2. Sistem Pencernaan Burung Pemakan
berfungsi untuk menjaga keseimbangan Biji
asam-basa dalam tubuh dan pembentuk Sistem pencernaan burung pemakan biji
struktur tubuh. Jenis mineral terbagi dua, terdiri atas mulut, kerongkongan
yaitu: (esofagus), lambung, usus, dan kloaka.
1. Makroelemen, yaitu mineral yang ambung pada burung pemakan biji
dibutuhkan dalam jumlah banyak. dibedakan menjadi dua, yaitu:
Contoh: kalsium, natrium, a. Proventrikulus (lambung kelenjar).
magnesium, fosfor, klor, dan b. Empedal (untuk mencerna biji-
belerang bijian).
2. Mikroelemen, yaitu mineral yang
40 dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit, namun defisiensinya dapat
mengakibatkan proses metabolisme
terganggu. Contoh: besi, yodium,
mangan, tembaga, dan kromium.
f. Air
BAB 16 SISTEM PERNAPASAN
A. Sistem Pernapasan Manusia dan memiliki otot polos. Dinding
Proses respirasi ada dua macam yaitu: bagian dalam trakea dilapisi oleh
1. Respirasi Aerob (pemecahan molelul jaringan epitel berambut(bersilia), yang
dengan menggunakan oksigen) berfungsi menahan dan mengeluarkan
2. Respirasi anaerob (pemecahan molekul kotoran yang masuk dan dikeluarkan
tidak menggunakan oksigen) melalui bersin.
Tahap respirasi 5. Bronkus
1. Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi Tersusun atas percabangan kanan dan
asam piruvat kiri dengan letak bronkus kanan lebih
2. Siklus krebs, rangkaian reaksi yang vertikal. Percabangan bronkussebanyak
mengubah asetil KoA menjadi CO2. 20—25 cabang membentuk bronkiolus.
3. Rantai Transpor Elektron, Transpor 6. Paru-paru (pulmo)
elektron terjadi di dalam mitokondria yang Organ paru-paru terletak di dalam
banyak menghasilkan ATP. rongga dada dan tersusun atas dua
B. Alat Respirasi bagian, yaitu bagian kiri dan kanan
1. Rongga hidung Paru-paru kanan lebih besar
Bagian atas terdapat daerah (dibandingkan dengan paru-paru kiri
olfaktorius mengandung sel pembau karena memiliki tiga bronkiolus.
dan berhubungan langsung nervus Bronkiolus pada paru-paru memiliki
olfaktorius. gelembung udara bernama alveolus
Pada rongga hidung terdapat kelenjar yang menjadi tempat pertukaran gas O2
mukus dan rambut hidung yang dan CO2 secara difusi
berfungsi untuk menyaring udara Paru-paru dibungkus oleh selaput
yang masuk ke rongga hidung. pleura dan di antara keduanya terdapat
Fungsi rongga hidung: cairan limfa.
menghangatkan dan melembapkan C. Mekanisme Pernapasan manusia
udara pernapasan, Penyaring udara Pernapasan perut
melalui rambut halus dan lendir di 1. Inspirasi
dalam hidung, indra penciuman. Otot-otot mengendur – otot diafragma
2. Faring mendatar – rongga dada membesar –
persimpangan antara saluran pernapasan tekanan udara rongga dada lebih kecil –
(tenggorokan) dan saluran pencernaan udara masuk.
(kerongkongan). Berfungsi meneruskan 2. Ekspirasi
udara yang masuk menuju pangkal Otot diafragma berkontraksi – volume
tenggorokan. rongga dada mengecil – tekanan udara
3. Laring rongga dada lebih besar – udara ke luar.
daerah pangkal tenggorokan, berfungsi Pernapasan dada
sebagai tempat melekatnya selaput atau 1. Inspirasi
pita suara. Tulang rusuk berkontruksi – tulang rusuk
Laring tersusun atas beberapa tulang naik – volume rongga dada membesar,
rawan, berakibat tekanan udara kecil – udara
terdapat katup epiglotis yang otomatis masuk
tertutup saat menelan makanan 2. Ekspirasi
sehingga tidak masuk ke saluran Tulang rusuk mengendur – tulang rusuk
41 pernapasan. turun – volume rongga dada mengecil
4. Trakea (tenggorokan) berakibat tekanan udara besar – udara
terletak di depan kerongkongan dan keluar.
tersusun atas tulang rawan berbentuk D. Volume udara dan kapasitas pernapasan
cincin sepanjang 10 cm. Besarnya volume udara pernapasan
Dinding trakea terdiri atas jaringan ikat berbeda-beda, tergantung pada ukuran
paru-paru, kemampuan bernapas, dan 7. Sinusitis, yaitu peradangan pada rongga
kondisi kesehatan seseorang. hidung atas (sinus paranasalis) yang
Volume udara pada paru-paru terdiri atas: menyebabkan hidung tersumbat dan
1. Volume tidal merupakan volume mengeluarkan lendir.
udara pernapasan pada saat 8. Laringitis, yaitu radang pada daerah laring.
melakukan pernapasan biasa (sekitar 9. Asfiksi, yaitu gangguan pengangkutan
0,5 liter) oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.
2. Volume pernapasan simpanan G. Sistem Pernapasan Hewan
merupakan volume maksimum udara 1. Protozoa. Tanpa alat khusus, gas
pernapasan yang dapat diambil pada pernapasan langsung terdifusi melalui
saat menarik napas. IRV disebutjuga membran sel.
sebagai udara komplementer (sekitar 2. Cacing. Difusi gaslewat permukaan kulit
1,5 liter) yang basah dan langsung terhubung
3. Volume udara keluar simpanan udara dengan kapiler darah.
yang dapat dikeluarkan atau disebut 3. Serangga. Menggunakan sistem trakea
juga sebagai udara suplementer berupa pembuluh-pembuluh yang
(sekitar 1,5 liter). langsung terhubung dengan jaringan
4. Volume residu merupakan volume tubuh. Gas dapat keluar-masuk lewat
udara tetap yang ada di dalam paru- lubanglubang stigma pada tepi abdomen.
paru setelah dilakukan pengeluaran 4. Ikan. Bernapas dengan insang. Pertukaran
napas maksimum (sekitar 1 liter). gas terjadi secara difusi antara gas di air
E. Kapasitas Udara pernapasan dengan di kapiler darah pada lembaran
1. Kapasitas Paru-paru Total volume udara di insang.
dalam paru-paru setelah tarikan napas 5. Amfibi. Berudu (larva) bernapas dengan
maksimum. insang luar, kemudian digantikan insang
2. Kapasitas Sisa Pernapasan yaitu jumlah dalam. Katak dewasa bernapas dengan
udara yang masih terdapat di dalam paru- paru-paru dibantu dengan difusi di
paru setelah udara pernapasan normal permukaan kulit yang lembap.
diembuskan keluar. 6. Burung. Bernapas dengan paru-paru.
F. Gangguan Sistem pernapasan Memiliki pundi udara yang membantu
1. Asma disebabkan adanya penyumbatan menyuplai oksigen saat burung sedang
saluran pernapasan terbang.
2. Emfisema, yaitu radang pada alveolus,
3. Kanker paru-paru, yaitu terjadinya
pertumbuhan sel-sel kanker pada paruparu
secara tidak terkendali dan lambat laun
dapat menyerang seluruh tubuh.
4. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-
paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis dan menimbulkan bintil-bintil
pada dinding alveolus.
5. Bronkitis, merupakan gangguan pada
bronkus akibat infeksi dan menghasilkan
lendir yang akan menyumbat batang
42 tenggorokan.
6. Pneumonia, merupakan peradangan pada
paru-paru, dimana terdapat cairan dan sel
darah merah yang berlebihan pada alveoli
yang disebabkan bakteri Diplococcus
pneumoniae.
BAB 17 SISTEM EKSKRESI
A. Sistem Ekskresi Manusia Selanjutnya, urine sejati ini menuju
Organ sistem Ekskresi Manusia ke kantong urinaria melewati ureter
1. Ginjal dan lewat melalui uretra.
terletak pada bagian dorsal dinding tubuh 2. Kulit
sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Terdiri atas 3 lapisan yaitu
Struktur ginjal a. Epidermis (kutikula) – lapisan terluar.
Korteks, lapisan bagian luar ginjal Stratum korneum (lapisan zat
yang memiliki jutaan sel nefron yang tanduk), yaitu lapisan sel mati
berfungsi sebagai alat penyaring. Tiap yang selalu mengelupas
nefron tersusun atas dua bagian, yaitu: Stratum lusidum, yaitu lapisan
a. Badan malphigi, meliputi kapsula yang memberi warna pada kulit.
bowman dan glomerolus. Stratum granulosum, yaitu lapisan
b. Tubulus kontortus, meliputi penghasil pigmen warna pada kulit
tubulus proksimal, lengkung Stratum germinativum, yaitu
henle, dan tubulus dista lapisan pembentuk sel-sel baru
Medula, mengandung banyak yang terus aktif melakukan
pembuluh tubulus kolektivus. pembelahan sel.
Pelvis, merupakan tempat b. Dermis (kulit jangat) – dibentuk oleh
penampungan urine yang selanjutnya serabut lentur mengandung senyawa
akan dialirkan ke ureter. kolagen.
Fungsi ginjal: Akar rambut, terdapat otot polos
Menyaring dan membersihkan darah, penegak rambut dan ujung saraf
mengatur volum darah, mendaur ulang air perasa nyeri.
mineral glukosa dan gizi, mengatur Kelenjar minyak dan kelenjar
keseimbangan kandungan kimia darah, keringat
menjaga pH darah, penghasil hormon Pembuluh darah dan serabut saraf.
eriprotein. Fungsi kulit selain alat ekskresi yaitu
melindungi tubuh dari rangsangan,
Proses Pembentukan Urin mengatur suhu tubuh, menyimpan
1. Filtrasi kelebihan lemak, tempat pembentukan
di glomerolus dan kapsula bowman. vitamin D.
Hasil filtrasi berupa urine primer 3. Hati
yang mengandung glukosa, asam Terletak di dalam rongga perut dan terdiri
amino, mineral, air, dan urea. atas dua lobus dengan lobus kanan
2. Reabsorpsi berukuran lebih besar. Hati terlindungi
Pada tahap ini terjadi proses penye- oleh selaput tipis yang disebut Kapsula
rapan kembali zat-zat yang hepatis dan merupakan kelenjar terbesar
terkandung di dalam urine primer dalam tubuh.
yang masih berguna bagi tubuh di Fungsi hati:
tubulus kontortus proksimal. Hasil Penghasil cairan empedu, tempat
reabsorpsi berupa urine sekunder penyimpan gula dalam bentuk glikogen,
yang mengandung garam, asam Tempat pembentukan dan perombakan
amino, dan glukosa. protein, Tempat pembentukan dan
3. Augmentasi perombakan sel darah merah yang sudah
43 Pengaturan kadar air pada urine mati, Tempat pembentukan protrombin
sekunder terjadi pada tahap ini di dan fibrinogen, tempat penetralan racun.
tubulus kontortus distal dengan 4. Paru-paru
bantuan hormon antidiuretik (ADH) terletak di dalam rongga dada, berjumlah
hingga membentuk urine sejati. sepasang, dan dilindungi oleh tulang
rusuk. berfungsi sebagai alat pembuangan
sisa metabolisme pernapasan berupa uap
air dan gas CO2.
1. Mata
Hidung tersusun atas sel epitel dan
saraf pembau. berfungsi sebagai indra
pembau karena memiliki reseptor
pembau yang disebut sel olfaktori.
Pada ujung sel reseptor terdapat
47 rambutrambut halus (silia) dan selaput
lendir yang berfungsi sebagai
Bagian-bagian mata terdiri atas: pelembap.
a. Kornea, yaitu bagian depan mata Proses jalannya rangsang:
yang bersifat tembus cahaya dan Bau di udara - Masuk rongga hidung -
memiliki fungsi untuk meneruskan Larut dalam Selaput lendir - Diterima
saraf pembau (olfaktori) - Menuju otak tingkap oval, dan tingkap jorong.
-Dianggap sebagai bau. Urutan peristiwa sehingga bunyi
3. Lidah dapat didengar oleh manusia:
indra pengecap karena memiliki
kemoreseptor pada papilla di
permukaannya.
5. Kulit
indra peraba karena memiliki ujung-
ujung syaraf sebagai mekanoreseptor.
51
BAB 19 SISTEM KEKEBALAN TUBUH
A. Sistem Limfatik mukosa, antara lain: kulit, kelenjar air mata,
Pembuluh limfa keasaman, lambung, gerakan peristaltik
Berfungsi mengangkut cairan untuk pada usus, gerak rambut getar.
kembali ke peredaran darah. Terdiri dari 1. Pertahaman non spesifik/kekebalan
dua bagian yaitu pembuluh limfa kanan dalam tubuh. Bila kuman masih dapat
(Bermuara di vena bawah selangka kanan) lolos melewati kulit dan membran
dan pembuluh limfa kiri biasa disebut mukosa maka tubuh memiliki
pembuluh dada (bermuara di vena bagian pertahanan yang lain yaitu kekebalan
bawah selangka kiri). dari dalam tubuh.
Organ limfoid 2. Pertahanan spesifik/kekebalan
1. Limpa adaptatif. Karena kekebalan ini mampu
Organ limfoid terbesar. Kelenjar yang mengenali dan mengingat patogen
dihasilkan bewarna ungu tua. Berada di spesifik
belakang lambung. Fungsi: membunuh C. Macam Kekebalan
kuman penyakit, membentuk sel darah 1. Kekebalan aktif
putih dan antibodi, menhancurkan sel Jenis kekebalan yang dapat dibuat
darah merah yang sudah tua. oleh tubuh dengan sendirinya karena
2. Nodus limpa respon tubuh terhadap suatu antigen
Menyaring mikroorganisme yang ada yang masuk ke dalam tubuh.
di dalam limfa. Kekebalan aktif bisa dibuat dengan
3. Sumsum tulang memberikan atau memasukkan
Jaringan penghasil limfosi. Sel limfosit antigen yang berupa bibit penyakit
di dalam sumsum tulang berkembang yang dilemahkan agar tubuh dapat
menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit merespon sehingga akan membentuk
yang berkembang di dalam kelenjar kekebalan tertentu.
timus akan menjadi limfosit T. Linfosit 2. Kekebalan pasif
berperan melawan penyakit. Tubuh seseorang langsung menerima
4. Timus antibodi sudah jadi sehingga tidak
Tempat perkembangan limfosit yang perlu membuat sendiri. Antibodi ini
dihasilkan dari sumsum merah untuk diperoleh dengan cara menyuntikan
menjadi limfosit T. suatu antigen ke dalam tubuh hewan
5. Tonsil yang sesuai. Hewan ini selanjutnya
Terletak di bagian kiri kanan pangkal akan membuat antibodi untuk
tenggorokan. Tonsil mensekresikan merespon antigen tersebut. Antibodi
kelenjar yang banyak mengandung yang sudah terbentuk di dalam tubuh
limfosit sehingga berfungsi untuk hewan diambil dan dimasukkan ke
membunuh bibit penyakit dan melawan dalam tubuh seseorang yang
infeksi pada saluran pernafasan bagian memerlukan.
atas dan faring. D. Struktur sistem kekebalan
B. Sistem Kekebalan 1. Limfosit B dan T
Perlindungan permukaan Sel limfosit T berasal dari timus
Apabila ada kuman masuk, ada sistem berfungsi mengenaliantigen dan
pertahanan luar pad bagian kulit yang akan melepaskan senyawa cytokines yang
menghalangi dan mematikan kuman dapat mendorong pertumbuhan dan
52 tersebut sehingga kuman tidak dapat masuk respon sel B dan makrofag terhadap
ke dalam tubuh. Apabila kuman masih dapt antigen.
lolos dan menembus kulit, maka akan Limfosit B berasal dari sumsum tulang
dijerat oleh lendir yang dihasilkan oleh belakang yang nantinya berkembang
bagian membran mukosa. Perlindungan menjadi antibodi dapat mengikat
yang diberikan oleh kulit dan membran antigen spesifik.
2. Makrofag
Sel pembersih yang akan memakan
mikroba dan menyerahkan kepada
limfosit untuk dihancurkan melalui
proses kekebalan.
3. Monosit
Menghasilkan lisosim berfungsi untuk
menghancurkan sel mikroba dan
makromolekul.
4. Neutrofil
Menghasilkan lisosim yang akan
menghancurkan sel mikroba. Selain itu
juga menghasilkan interferon. Fungsi
interferon menghambat
perkembangbiakan virus.
5. Fibroblas
Menghasilkan interferon yang
berfungsi menghambat
perkembangbiakan virus.
53
BAB 19 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan aktivitas jaringan meristem apikal
ukuran tubuh organisme karena terjadi yang terus tumbuh dan aktif
pembelahan pada sel-sel tubuhnya yang membelah. Pertumbuhan primer
bersifat irreversibel dan kuantitatif. meliputi tiga proses, yaitu:
Perkembangan adalah proses menuju pembelahan sel, pemanjangan sel, dan
kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat diferensiasi sel.
kualitatif. 3. Pertumbuhan Sekunder
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan sekunder hanya terjadi
Tumbuhan pada tumbuhan jenis dikotil dan
a. Proses Pertumbuhan dan gymnospermae. Pertumbuhan
Perkembangan Tumbuhan sekunder terjadi di jaringan meristem
1. Perkecambahan sekunder atau kambium, yaitu:
Perkecambahan merupakan proses Kambium gabus, berfungsi sebagai
permulaan dari awal pertumbuhan pelindung pertumbuhan sekunder
embrio di dalam biji. pada tumbuhan.
Embrio tersusun atas tiga bagian Kambium vasis (jaringan ikat
dan berperan penting pada proses pembuluh), yaitu kambium
perkecambahan, yaitu: intravaskuler yang dapat tumbuh
- Kaulikalus, merupakan batang keluar menjadi xilem dan ke dalam
lembaga yang dapat tumbuh membentuk floem.
dan berkembang menjadi Kambium intervaskuler.
bunga dan buah. Kaulikalus b. Faktor-faktor yang Memengaruhi
dibagi dua, yaitu: epikotil dan Pertumbuhan dan Perkembangan
hipokotil. Tumbuhan.
- Radikula, merupakan akar 1. Faktor internal
lembaga (calon akar) yang Gen, merupakan urutan DNA
dapat tumbuh dan berkembang yang mengatur seluruh aktivitas
menjadi akar tumbuhan. organisme dan pola
- Kotiledon (keping biji), pertumbuhannya melalui sifat
merupakan cadangan makanan yang diturunkan serta sintesis
untuk pertumbuhan embrio yang dikendalikan olehnya
hingga terbentuknya daun Hormon, merupakan regulator
sehingga dapat melakukan yang berperan membantu
fotosintesis. koordinasi pertumbuhan,
Tahapan proses perkembangan, dan respons
perkecambahan: tehadap stimulus dari
Imbibisi - Pembelahan sel lingkungan. Hormon yang
Diferensiasi sel - organogenesis - terdapat pada tumbuhan, yaitu:
morfogenesis - terbentuk daun. Auksin, sitokinin, giberalin,
Proses perkecambahan menurut asam absisat, etilen, kalin, asam
letaknya, terbagi menjadi dua, yaitu: traumalin
Epigeal, yaitu tipe perkecambahan yang 2. Faktor eksternal
ditandai dengan hipokotil yang muncul Tanah, cahaya, udara, suhu.
ke permukaan tanah. B. Pertumbuhan dan Perkembangan
54 Hipogeal, adalah tipe perkecambahan Hewan
yang ditandai dengan munculnya batang Pertumbuhan dan perkembangan awal pada
epokotil ke permukaan tanah, sedangkan hewan dimulai dari zigot sampai pada tahap
kotiledon tetap di dalam tanah pembentukan organ (organogenesis) pada
2. Pertumbuhan Primer fase embrionik. Tahapannya, yaitu:
pertumbuhan yang terjadi akibat
Zigot – Morula – Blastula – Gastrula –
Organogenesis.
Perkembangan lapisan organ yang terjadi,
yaitu:
1. Ektoderm, yaitu lapisan yang
membentuk kulit dan sistem saraf.
2. Mesoderm, yaitu lapisan yang
membentuk sistem gerak, reproduksi,
ekskresi, dan sirkulasi.
3. endoderm, yaitu lapisan yang
membentuk sistem pencernaan dan
pernapasan
Pertumbuhan dan perkembangan
hewan pada fase pascaembrionik
terdiri atas dua proses, yaitu:
1. Regenerasi, yaitu pembentukan -
jaringan baru ketika terdapat
bagian tubuh yang mengalami luka
atau kerusakan.
2. Metamorfosis, yaitu perubahan
ukuran, bentuk, dan bagian-bagian
pada tubuh hewan dari suatu
stadium menuju stadium
berikutnya. Proses metamorfosis
terjadi umumnya pada serangga
(insecta) dan katak (amfibi).
55
BAB 20 METABOLISME
Metabolisme merupakan keseluruhan proses dan 2 CO2 .
reaksi biokimia yang terjadi dalam sel tubuh.
Menurut prosesnya, metabolisme dibagi 2,
yaitu:
1. Katabolisme, yaitu reaksi pemecahan
senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana. Contoh: Respirasi seluler
(aerob) dan fermentasi (anaerob) 3. Siklus asam sitrat (siklus kreb)
2. Anabolisme, yaitu reaksi penggabungan Serangkaian reaksi yang
senyawa sederhana menjadi senyawa mengoksidasi gugus asetil Ko.A
kompleks. Contoh: Fotosintesis menjadi dua molekul gas CO2.
Siklus asam sitrat atau disebut
A. Katabolisme juga siklus krebs terjadi di
a. Respirasi matriks mitokondria. Energi yang
reaksi pemecahan senyawa kompleks dihasilkan berupa 2 ATP, 6
(C6H12O6 ) menjadi senyawa NADH, dan 2 FADH2.
sederhana (CO2 dan uap air) secara
aerob dengan menghasilkan sejumlah
energi dalam bentuk ATP.
Reaksinya:
C6H12O6 + 6 O2 menjadi 6 CO2 + 6
H2O + 36 ATP
Tahapan respirasi sel ada empat,
yaitu:
1. Glikolisis
Pengubahan senyawa glukosa
menjadi dua molekul asam 4. Transpor elektron
piruvat. Terjadi di sitoplasma. Serangkaian reaksi redoks
Menghasilkan energi berupa 2 berantai yang melibatkan zat
ATP dan 2 NADH. perantara untuk menghasilkan
ATP dan H2O. Transpor elektron
terjadi di membran mitokondria
dan menghasilkan energi
sejumlah 32 ATP
b. Fermentasi
1. Fermentasi asam laktat, proses
reaksi fermentasinya, yaitu:
b. Gametogenesis
Yaitu, proses terbentuknya gamet (sel
Profase : nukleolus dan membrannya kelamin). Gametogenesis terjadi
melebur. Kromosom (pembawa secara meiosis
benang-benang DNA) terdiri atas dua 1. Pada Hewan
kromoatid. Spermatogenesis (pada hewan
Metafase : Kromosom mulai terikat di jantan): menghasilkan empat
bidang ekuator benang spidel (bidang sperma haploid.
pembelahan) melalui sentromer.
Anafase : Kromosom terpisah menjadi
dua kromatid, kemudian kedua
kromatid memisah dan bergerak ke
61 kutub berlawanan.
Telofase : nukleolus dan membran
mulai terbentuk, kromatid kembali Oogenesis (pada hewan betina):
menjadi kromosom. menghasilkan satu sel telur
Fase pembelahan sitoplasma haploid.
antara ujung dan tengah lengan
kromatid.
b. Gen
Yaitu, unit instruksi untuk
menghasilkan atau memengaruhi suatu
2. Pada tumbuhan sifat herediter (turunan) tertentu. Gen
Mikrosporogenesis (pada terdiri atas unit informasi genetika
tumbuhan jantan): menghasilkan (DNA) yang diselubungi dan diikat
empat mikrospora yang haploid. oleh protein.
Megasporogenesis (pada Alel merupakan versi alternatif gen
tumbuhan betina): menghasilkan yang menjelaskan tentang adanya
delapan megaspora yang haploid. variasi pada pewarisan sifat.
Susunan pada gen:
B. Substansi Genetika 1. DNA
a. Kromosom Merupakan tempat penyimpanan
Yaitu, struktur padat yang terdiri atas informasi genetika.
protein dan DNA/ RNA yang terletak Tersusun atas tiga gugus/molekul,
di dalam nukleus. yaitu:
- Gula deoksiribosa, yaitu gugus
gula pentosa (gula yang
memiliki 5 karbon)
- Basa nitrogen, meliputi: Basa
purin = adenin (A) dan guanin
(G).
Basa pirimidin = timin (T) dan
Berdasarkan jenisnya, kromosom sitosin (C).
dibedakan menjadi dua, yaitu: - Gugus fosfat.
1. Autosom (kromosom tubuh) Ketentuan pasangan basa
2. Gonosom (kromosom kelamin) nitrogen Chargaff:
Berdasarkan letak sentromernya, Jumlah adenin sama dengan
kromosom dibedakan menjadi empat timin dan membentuk dua ikatan
yaitu: hidrogen (A = T).
Jumlah guanin sama dengan
sitosin dan membentuk tiga
ikatan hidrogen (G --- C).
Model replikasi DNA meliputi:
Model konservatif: dua rantai
DNA tetap (tidak berubah)
karena hanya berfungsi untuk
1. Telosentrik , letak sentromer di cetakan dua rantai DNA baru.
ujung suatu kromatid. Model semikonservatif: dua
rantai DNA lama terpisah dan
2. Metasentrik , letak sentromer di
bertukar rantai dengan dua
tengah-tengah lengan kromatid.
rantai yang baru.
3. Submetasentrik, letak sentromer
62 Model dispersif: beberapa
tidak berada di tengah-tengah
bagian dari kedua rantai
kromatid sehingga lengan
DNA lama digunakan sebagai
kromatid terbagi tidak sama
cetakan sintesis rantai DNA
panjang
baru.
4. Akrosentrik, letak sentromer
2. RNA
a. Fungsi: Sintesis protein
Sebagai penyimpanan 1. Tahap transkripsi
informasi genetika, misal: Proses pembentukan RNAd oleh
pada virus. DNA di dalam inti sel dengan
Sebagai penyalur informasi dibantu enzim polimerase.
genetika, misal: proses RNAd yang terbentuk melepaskan
translasi pada sintesis diri dari nukleus atau inti sel menuju
protein. ke ribosom.
Sebagai enzim yang dapat 2. Tahap translasi
mengkatalis formasi RNA- Menerjemahkan urutan basa molekul
nya sendiri maupun RNA (nukleotida) RNAd menjadi urutan
lain. asam amino polipeptida (protein) di
b. Tersusun atas dalam sitoplasma (ribosom).
Gula ribosa
Basa nitrogen, meliputi: Mekanisme sintesis protein:
Basa purin = adenin (A) 1. DNA melakukan transkripsi
dan guanin (G). (membentuk RNAd).
Basa pirimidin = urasil (U) 2. RNAd melepaskan diri dari
dan sitosin (C). DNA dan membawa kode
Gugus fosfat. genetik meninggalkan nukleus,
c. RNA terdiri atas tiga jenis, kemudian pergi ke ribosom yang
yaitu: terdapat di sitoplasma.
o RNAd (duta), membawa 3. RNAt yang ada di ribosom,
pesan atau kode genetika mentransfer asam amino.
dari kromosom ke 4. RNAd dan asam amino yang
ribosom di sitoplasma. dibawa RNAt akan
o RNAr (ribosomal), diterjemahkan menjadi
berfungsi sebagai polipeptida (protein).
komponen struktural 5. Protein yang terbentuk
penyusun ribosom. merupakan enzim yang mengatur
o RNAt (transfer), metabolisme sel.
berfungsi membawa asam C. Mutasi
amino satu per satu ke a. Penjelasan
ribosom yang kemudian Mutasi adalah perubahan susunan
disusun menjadi protein. molekul gen (DNA) yang dapat
Perbedaan DNA dan RNA diwariskan secara genetis pada
turunannya. Organisme yang
mengalami mutasi disebut mutan.
Penyebab mutasi disebut mutagen.
b. Tingkat mutasi
1. Mutasi gen
perubahan kimiawi pada satu atau
beberapa pasangan basa dalam
63 satu gen tunggal.
Macam mutasi gen:
Substitusi pasangan basa,
yaitu penggantian satu
nukleotida dan
pasangannya dengan kromosom berikatan
pasangan nukleotida dengan fragmen
yang lain di dalam rantai kromosom homolog
DNA komplementer lainnya.
- Transisi: substitusi c. Inversi: fragmen
pasangan basa kromosom yang patah
sejenis, misalnya kembali ke kromosom
substitusi satu purin asalnya dengan posisi
oleh purin yang lain terbalik
atau satu pirimidin d. Translokasi: fragmen
dengan pirimidin kromosom patahan
yang lain. berikatan dengan
- Transversi: kromosom non-homolog
substitusi pasangan dan terjadi penataan
basa yang tidak ulang susunan
sejenis, misalnya kromosomnya
substitusi suatu purin Mutasi jumlah kromosom
dengan pirimidin a. Euploid: perubahan atau
atau pirimidin variasi jumlah set dasar
dengan purin. kromosom (denom)
Mutasi pergeseran terkecil di dalam suatu
kerangka, yaitu sel yang dimiliki oleh
penambahan atau organisme.
pengurangan satu atau b. Aneuploidi: variasi
lebih pasangan jumlah kromosom yang
nukleotida pada suatu diakibatkan adanya
gen. pengurangan atau
- Insersi: penambahan penambahan satu atau
satu/lebih pasangan sejumlah kecil
basa pada suatu gen. kromosom, tetapi tidak
- Delesi: pengurangan berlangsung pada seluruh
satu/lebih pasangan genom.
basa pada suatu gen. Mutasi kromosom pada manusia:
2. Mutasi kromosom 1. Sindrom Turner: 44 A + x g
mutasi struktur genetik yang menyebabkan kekerdilan, terjadi
disebabkan oleh perubahan satu kali setiap 5.000 kelahiran.
susunan dan jumlah kromosom. 2. Sindrom Klinefelter: 44 A + xxy g
Macam mutasi kromosom: terjadi pada laki-laki, yang
Mutasi struktur kromosom menyebabkan testisnya berukuran
a. Delesi: patahnya kecil.
fragmen kromosom yang 3. Sindrom Cri du chat (tangisan
mengakibatkan kucing): 45 A + xy/xx g
hilangnya gengen menyebabkan keterbelakangan
tertentu yang terdapat mental.
64 dalam kromosom 4. Sindrom wanita super: 44 A + xxx g
tersebut. sulit untuk dibedakan dengan wanita
b. Duplikasi: penambahan normal, sering terjadi kematian
sebagian gen pada ketika masih anak- anak
kromosom karena
Mutasi Berdasarkan Tempat Terjadinya
1. Mutasi gametik: mutasi yang terjadi
pada sel gamet
2. Mutasi somatik: mutasi yang terjadi
pada sel-sel soma (sel tubuh).
65
BAB 22 BIOTEKNOLOGI
bagi organisme lain
Bioteknologi merupakan suatu bentuk 4. Berpotensi mengalami perubahan
teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup genotip terhadap komunitas ekologis
yang telah direkayasa untuk menghasilkan C. Teknik Kultur jaringan dan Kloning
barang dan jasa untuk memenuhi kesejahteraan 1. Teknik kultur tumbuhan
manusia. Perkembangan bioteknologi a. Teknik penggandaan tanaman
berkembang seiring berkembangnya biologi secara invitro menggunakan
sel, biokimia, biologi molekuler, dan genetika bagian tanaman
mikroba. b. Bagian tanaman akan
dikulturkan dalam botol kultur
A. Pemanfaatan Mikroorganisme disebut eksplan
1. Agen pengubah substrat bahan 2. Kloning
pangan menjadi produk makanan Membentuk individu dengan
tertentu komposis genetik yang sama.
2. Penghasil antibiotik Proses kloning:
3. Agen tanaman perkebunan Sel telur – dihilangkan inti selnya
4. Agen mengatasi pencemaran perairan dijadikan sebagai sel resipien – inti
terhadap adanya logam berbahaya sel diganti dengan sel somatik
dalam tubuh organisme tersebut – dirangsang
dengan kejutan listrik – sel ditanam
B. Rekayasa Genetika di rahim organisme – mengalami
Teknik pencakokan bahan genetik dari perkembangan menjadi clon.
suatu individu ke indiviud lain dengan
harapan agar dihasilkan susunan bahan
geentik baru yang dapat memberikan
perubahan bagi makhluk hidup yang
memilikinya.
1. Enzim retriksi. Berfungsi untuk
memotong DNA berdasarkan bagian
yang dipotong. Enzim ini terdiri dari
endonuklease retrriksi dan
eksonuklease retriksi.
2. Enzim ligase. Menghubungkan
kembali potongan DNA yang telah
dipotong dan disisipi gen baru
3. Plasmid. Penyimpan materi genetik
(DNA) berbentuk melingkar.
4. Teknik hibridoma. Teknik
pengambilan dan penggabungan dua
sel dari jaringan yang berbeda baik
dari organisme yang sama atau tidak
sehingga nantinya dihasilkan sel
hibrid.
Dampak rekaya genetika
66 1. Berpotensi menyebabkan pergeseran
gen pada organisme hasil rekaya
genetika (transgenik)
2. Organisme transgenik berpotensi
mudah terserang penyakit
3. Berpotensi menimbulkan penyakit