Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Sodikin

21/479113/TP/13217
Tugas mikrobiologi 2
1. Dunia taksonomi terus mengalami perkembangan, pada awalnya mahluk
hidup hanya dikelompokan dengan berdasarkan sifat fenotipe(tampak) yang dimiliki
oleh mahluk hidup, penglompokan ini tergolong masih dalam taksonomi konvensional.
Namun, seiring dengan bertambahnya waktu dan perkembangan zaman dunia
taksonomi-pun juga ikut berkembang, perkembangan ini dapat dilihat berdasarkan cara
yang digunakan untuk menglompokan mahluk hidup, saat ini penglompokan mahluk
hidup tidak hanya didasarkan pada sifat fenotipe(tampak) namun juga sifat
genotype(tidak tampak).
Ilmu taksonomi tradisional merupakan klasifikasi mahluk hidup berdasarkan
cir-ciri fenotipe yang dimiliki oleh suatu organisme, penglompokan ini di tinjau
berdasarkan persamaan pada mahluk hidup yang dapat diamati dengan mata telanjang.
Klasifikasi ini dapat diketahui dengan cara melihat ciri morfologinya missal kucing,
kerbau, sapi dan kuda diamati secara morfologi berdasar jumlah kaki yang dimiliki,.
Seiring dengan bertambahnya jumlah organisme dan semakin kompleksnya
mahluk hidup, maka dengan bekal pengetahuan dan perkembangan zaman, saat ini
system taksonomi telah masuk kedalam dunia taksonomi modern(systematic). Pada
dunia taksonomi modern klasifikasi mahluk hidup dapat dilakukan dengan berdasarkan
ciri genotype yang dimiliki oleh suatu mahluk hidup. Selain itu klasifkasi modern juga
dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenik), ciri-ciri gen atau
kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Adapun contoh dari system taksonomi modern
adalah klasifikasi mahluk hidup berdasarkan 5 kingdom.
Perkembangan ilmu taksonomi tidak dapat lepas dari berbagai penelitian yang
dilakukan oleh berbagi ilmuan, adapun beberapa ilmuan yang telah berjasa
mengembangkan system taksonomi diantaranya yaitu Linnaeus 1766, Hogg 1860 dan
ernest hackle 1866, serta Whittaker 1976.
Carolus Linnaeus dikenal sebagai Bapak Taksonomi Modern sekaligus salah
satu Bapak Ekologi Modern. Carolus Linnaeus adalah seorang ahli botani, ahli zoologi
sekaligus dokter. Pada 1735, Carolus Linnaeus menerbitkan edisi pertama Systema
Naturae (The System of Nature), berupa pamflet kecil yang menjelaskan sistem
klasifikasi alam yang baru. Dua kontribusi Carolus Linnaeus yang paling penting dalam
Taksonomi adalah: Sistem klasifikasi hierarkis dan Sistem Binomial Nomenklatur.
Linnaeus menyatakan bahwa organisme yang memiliki persamaan paling banyak
digolongkan dalam tingkatan yang sama. Sistem ini mengenal adanya tingkatan
pengelompokan makhluk hidup yang disebut dengan takson. Anggota-anggota dalam
tingkatan takson yang makin tinggi mempunyai persamaan makin sedikit. Sebaliknya,
makin rendah tingkatan takson, makin banyak persamaannya. Adaoun urutan tingkatan
takson dari yang tertinggi ke yang terendah adalah sebagai berikut :
 Kingdom (kerajaan)
 Phylum (filum)/division (divisi)
 Classis (kelas)
 Ordo (bangsa)
 Familia (suku)
 Genus (marga)
 Species (spesies/jenis)
Ernest heckle merupakan seorang ahli bologi berkebangsaan jerman yang
memperkenalkanklasifikasi 3 kingdom. Dimana ada 3 klasifikasi organisme yaitu
plantae (tumbuhan), animalia (hewan), dan protista. Sistem klasifikasi 3 kingdom
ditandai dengan adanya kelompok organisme yang tidak termasuk ke dalam kingdom
tumbuhan maupun hewan seperti Euglena dan jamur lendir. Oleh karena itu, organisme
tersebut dikelompokkan ke dalam kingdom baru yaitu kingdom protista.
Robert H. Whittaker pada tahun 1969 telah berhasil menemukan system
klasifikasi baru untuk menglompokan mahluk hidup, ia mengusulkan bahwa fungi
harus dikelompokan ke dalam kingdom tersendiri karena fungi tidak dapat
berfotosistesis melainkan menyerap nutrisi dari organisme lain. Selain itu, fungi juga
berbeda dengan tumbuhan dalam beberapa hal seperti komponen dinding sel dan cara
reproduksi. Maka dalam klasifikasi 5 kingdom ini meliputi, plantae (tumbuhan),
animalia (hewan), protista, monera, dan fungi (jamur).
2. Carl Woese 1988 menyampaikan tentang systematic organisme yang disebut
dengan three domain system. Carl wose mengatakan bahwa kehidupen seluler
organisme dapat digolongakn menjadi tiga domain yaitu, domain archaea, bakteri, dan
domain eukariota. Adapun klasifikasi tiga domain yang dikemukakan oleh Carl
Woese ini didasarkan dengan pohon filogenetika atau pohon kekerabatan yang
didasarkan pada rRNA, Carl wose menglompokan mahluk hidup berdasarkan ada
tidaknya membrane inti dan perbedaan proses metabolisme yang terjadi di dalam sel.
Arkhea diyakini memiliki memiliki metabolisme yang relatif mirip dengan eukarya
sehingga dianggap memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan eukarya
dibandingkan dengan bakteria.

Anda mungkin juga menyukai