Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah
dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan
mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri
maupun perbedaan yang dapat diamati.
Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi ini berkembang
mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih modern.
Langkah-langkah klasifikasi
Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk
takson genus.
Beberapa famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
Beberapa ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson kelas.
Dengan cara tersebut terbentuklah urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk
hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai
berikut:
Dalam tatanama binomial, penamaan suatu jenis cukup hanya menyebutkan nama
marga (selalu diawali dengan huruf besar) dan nama jenis (selalu diawali dengan
huruf kecil) yang dicetak miring (dicetak tegak jika naskah utama dicetak miring)
atau ditulis dengan garis bawah. Aturan ini seharusnya tidak akan membingungkan
karena nama marga tidak boleh sama untuk tingkatan takson lain yang lebih tinggi.
Sejarah klasifikasi
Klasifikasi organisme dimulai dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal, makanan
dan obat-obatan. Taksonomi tumbuhan dibedakan atas 6 periode yaitu:
1. Periode preliterature
Pada periode ini manusia sangat primitive, mereka memperoleh makanan dari
berburu dan bercocok tanam. Mereka mengetahui tanaman dari fungsinya untuk
dimakan dan obat-obatan. Mereka secara otomatis telah mengklasifikasikannya,
mereka mendiskripsikan dan mengklasifikasikannya dari guna dan berbahaya atau
tidaknya suatu tanaman dan menempatkannya pada kategori sehingga mudah
digunakan sebagai referensi.
2. Literature kuno
Pada periode ini, mereka telah mencapai kesimpulan berdasarkan alasan daripada
analisis dari observasi. Mereka telah menuliskan perbedaan antara bagian luar dan
bagian dalam organ. Mereka diklasifikasikan dalam pohon, semak, selain semak.
Mereka juga terbagi dalam berbunga tiap tahun, terjadi sekali dua tahun, dan
morfologi bunga. Dekripsi berdasarkan tanaman obat dipergunakan lebih dari 1500
tahun.
3. Pertengahan
Pada abad ini hanya ada sedikit pembagian taksonomi kecuali Albertus Magnus
yang memperkenalkan monokotil dan dikotil, berpembuluh dan tidak berpembuluh.
4. Pembangunan kembali
Pada periode ini telah terdapat perkembangan mengikuti : 1. Telah dilakukan
percetakan, 2. Setiap orang telah percaya pada karya asli seseorang, 3. Ilmu
navigasi memungkinkan untuk mengoleksi semua tanaman di dunia. Pada periode
ini merupkan periode pembelajaran dan melakukan eksplorasi, didapatkan banyak
tanaman dan kegunaannya.
Usaha identifikasi berdasarkan masa kuno dengan memperhatikan struktur dan
perbedaan pembungaan. Pada akhirnya dikelompokan berdasarkan genus dan
family oleh Carls Linnaeus. Dimulailah pembagian taksonomi oleh Adanson.
Pemikiran tentang evolusi berhasil diungkapkan oleh Lamark yang menggunakan
struktur dalam selain struktur luar dalam klasifikasi olej Candolle.
5. Teori Evolusi
Pencetus teori ini adalah Charles Darwin. Ia memperkirakan bahwa Bumi telah
berusia 6000 tahun dan mengalami evolusi yang terakumulasi sehingga terjadi
perbedaan. Ia meyakinkan dengan bukti-bukti evolusi yaitu perubahan hidup yang
terjadi dan mengutarakan adanya seleksi alam pada mekanisme yang menyebabkan
perbedaan. Sama halnya dengan Alfred Wallace perkembangan teori evolusi.
Berawal dari itulah dimulai pengumpulan semua data tanaman berdasarkan
anatomi, genetika, physiology, paleobotany, chemistry dan palynology.
6. Kebangkitan taksonomi
Melihat dari pembagian taksonomi yang terdahulu, kita dapat memperhatikan jika
peraturan pembagian klasifikasi murni penemuan dan wewenang manusia.
Taksonomi dimulai dengan adanya perkembangan mikroskop dan teknik modern.
Penemuan mikroskop mempermudah untuk mengetahui struktur dalam secara
nyata. Rangkaian DNA dan ilmu yang mempelajari tentang organisasi genome
dalam tanaman terdeteksi yang digunakan dalam pembagian taksa. Dari sinilah
terjadi pembaharuan taksonomi.