Anda di halaman 1dari 24

2019

KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

BAB I
TAKSONOMI, SISTEMATIKA DAN KLASIFIKASI
MAHKLUK HIDUP
1.1 Pengertian
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis
hewan atau tumbuhan ke dalam kelompok tertentu.
Pengelompokan ini disusun secara runut sesuai dengan
tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih
kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar.
Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara klasifikasi
makhluk hidup disebut taksonomi atau sistematik.
Taksonomi adalah ilmu untuk menggolong-
golongkan makhluk hidup. Simpson (1961),
mendefinisikan taksonomi sebagai suatu kajian teoritik
tentang penggolongan, termasuk di dalamnya dasar-
dasar, prinsip, cara kerja dan aturan yang berlaku.
Sementara Evans (1984), mengatakan bahwa taksonomi
juga mencakup penemuan pola-pola yang ada di dalam
suatu keanekaragaman.

SELLY SAFITRI 1
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Sistematika didefinisikan sebagai kajian keilmuan


dari jenis-jenis dan keragaman makhluk hidup dan
sebagian atau semua hubungan yang terjadi diantara
orgnisme. Perkembangan kata taksonomi dan sistematika
sering digunakan sebagai padanan, dengan pengertian
yang sama. Klasifikasi didefinisikan sebagai cara atau
kerangka kerja yang digunakan untuk menemukan pola-
pola tertentu dalam suatu keanekaragaman. Kata
klasifikasi terkadang disama artikan dengan kata
identifikasi yang didefinisikan sebagai kegiatan untuk
mengenali spesies atau jenis makhluk hidup (Simpson,
1961).
Menurut Kimbal (1993) dalam bukunya
menyebutkan beberapa pengertian taksonomi sebagai
berikut:
1. Taksonomi atau sistematik adalah penggolongan
berdasar karakter dan pemberian nama
2. Taksonomi atau disingkat Takson adalah
penggolongan berdasar tinggi rendah kategori
(tingkatan)

SELLY SAFITRI 2
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

3. Taksonomi atau klasifikasi adalah penggolongan


berdasar analisis intra spesifik, variasi dan tingkat
evolusi.
Prinsip dan cara mengelompokan makhluk hidup
menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk
takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan cirri. Takson
dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk
hidup yang diteliti dengsn mencari persamaan cirri
maupun perbedaan yang diamati.
Klasifikasi adalah pengelompokkan aneka jenis
hewan atau tumbuhan kedalam gaolongan-golongan
tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut
sesuai dengan tingkatannya (hirarkinya), yaitu dimulai
dengan tingkatan yang lebih kecil hingga ketingkat yang
lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dari cara
mengelompokkan makhluk hidup kedalam golongannya
disebut taksonomi atau sistematika (Sulistyorini, 2009).
Taksonomi atau sering juga disebut sistematika
yang mencakup klasifikasi dan nomenklatur. Klasifikasi

SELLY SAFITRI 3
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

adalah penyusunan jenis-jenis hewan menjadi kelompok-


kelompok besar dan kecil dalam suatu aturan, sedangkan
nomenklatur meliputi tata cara pemberian nama jenis
hewan atau kelompok hewan yang akan disusun dalam
klasifikasi (Suwignyo, 2005).
1.2 Sejarah Taksonomi
1. Sejak awal manusia hidup ditengah-tengah
organisme yang lain. Jadi manusia sejak awal
telah menghadapi keanekaragaman organisme.
Pengklasifikasiaan yang manusia lakukan masih
sangat terbatas, belum ada teori klasifikasi dan
lain sebagainya.
2. Zaman Yunani Kuno mulai timbul apa yang
sekarang kita sebut taksonomi. Aristoteles (384-
322 SM) dipandang sebagai perintis taksonomi
ini.
3. Zaman pertengahan, konsep taksonomi
berkembang. Perubahan dimulai oleh para pakar
botani yang antara lain adalah Brunfel dan
Bauhin. Kemudian John Ray yang mengenalkan

SELLY SAFITRI 4
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

suatu sistem taksonomi yang kemudia


diterapkan baik untuk tumbuhan maupun
binatang. Linnaeus yang sanggat dikenal dengan
bukunya Systema Naturae.
4. Menjelang pertengahan abad XX, terjadi
perkembangan yang lebih jauh, yaitu timbulnya
apa yang disebut sebagai Sistematika baru
(Adisoemarto, 2003).
5. Berdasarkan sejarah, pada awalnya tahun 1758
Linneus mencatat ada 4.236 jenis hewan, tahun
1859 Agassia dan Bronn mencatat 129.370 jenis
dan tahun 1911 Pratt mencatat 522.400 jenis.
Jumlah spesies yang teridentifikasi terus
meningkat dari tahun ke tahun, dan saat ini
tercatat lebih dari satu juta spesies hewan,
bahkan mungkin lebih dari dua juta spesies
hewan karena setiap waktu selalu ada penemuan
spesies baru (Suwignyo, 2005).

SELLY SAFITRI 5
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

1.3 Tujuan Klasifikasi


Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup adalah:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya atau belum memiliki nama (Kimbal, 1993).
1. 4 Proses Klasifikasi
Biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus
yang berjudul Systema Naturae (Sistem Alam) yang
diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi
ilmiah. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu:
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses
mengidentifikasi atau mendeskripsi ciri-ciri suatu
makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
2. Pengelompokan, setelah dilakukan pencandraan,
makhluk hidup kemudian dikelompokkan dengan

SELLY SAFITRI 6
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

makhluk hidup lain yang memiliki ciri-ciri serupa.


Makhluk hidup yang memiliki ciri serupa
dikelompokkan dalam unit-unit yang disebut takson.
3. Pemberian nama takson, selanjutnya kelompok-
kelompok ini diberi nama untuk memudahkan kita
dalam mengenal ciri-ciri suatu kelompok makhluk
hidup (Kimbal, 1993).
1. 5 Prinsip Taksonomi
Pengorganisasian sejumlah spesies menjadi
kelompok-kelompok yang dapat dimengerti disebut
hirarki taksonomi. Hirarki itu dimulai dari kisaran
kelompok yang inklusif yang disebut Kingdom dan
berakhir dengan kelompok inklusif yang disebut spesies,
yang terdiri atas mahkluk-mahkluk yang secara potensial
dapat berkembang biak antar mereka atau membagi
kutub gen secara merata (Jasin, 1992).

Penggunaan
Takson Contoh
akhiran
Kingdom Animalia -
Phylum Arthropoda A

SELLY SAFITRI 7
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Klas Insecta A
Ordo Diptera Ida
Famili Muscidae Idae
Genus Musca -
Spesies Musca domestica
Klasifikasi diatas dapat diperluas dengan
tambahan yang dilukiskan sebagai berikut, misalnya:
devisio, cohort atau tribe dan tambahan lain takson yaitu:
Klas
Sub Klas
Super ordo
Ordo
Nama kelompok famili dalam zoologi selalu
diakhiri dengan akhiran -idae-. Pada tingkat taksonomi
lainnya sering tidak berakhiran seragam, terdapat juga
beberapa keberagaman dalam kelompok tertentu Nama
genus (Gemera, Jamak) dan spesies (mufrad dan dan
jamaknya sama) ditulis dlaam huruf Italic atau diberi
garis bawah untuk menunjukan bahwa nama itu ditulis
dalam bahasa latin (Jasin, 1992).
1.6 Beberapa Jenis Klasifikasi
1) Klasifikasi Sistem Manfaat/Periode Tertua

SELLY SAFITRI 8
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Periode ini secara formal belum dikenal adanya


sistem klasifikasi yang diakui (sejak ada kegiatan dalam
taksonomi sampai kira-kira abad ke-4 sebelum masehi).
Sejak awal kehidupan manusia bergantung pada bahan-
bahan yang berasal dari tumbuhan, manusia sejak dahulu
telah melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah
tumbuhan mana yang berguna baginya dan yang mana
yang tidak, termasuk pemberian nama, sehingga apa yang
ditemukan dapat dikomunikasikan kapada pihak lain
(Kimball, 1993).
2) Periode Sistem Habitus/Bentuk
Pengklasifikasian tumbuhan terutama didasarkan
atas perawakan (habitus) yang golongan-golongan
utamanya disebut dengan nama pohon, perdu, semak,
tumbuhan memanjat, dan terna (Kimball, 1993).
Golongan-golongan pohon, perdu, semak seperti
yang disebut di atas, ia juga mengadakan pengelompokan
menurut umur dan membedakan tumbuhan berumur
pendek (annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial),

SELLY SAFITRI 9
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

serta tumbuhan berumur panjang (perennial) (Kimball,


1993).
Theophrastes juga telah dapat membedakan
bunga majemuk yang berbatas (centrifugal) dan yang
tidak berbatas (centripetal), juga telah dapat membedakan
bunga dengan daun mahkota yang bebas (polipetal atau
dialipetal) dan yang berlekatan (gamopetal atau simpetal)
bahkan ia telah dapat mengenali perbedaan letak bakal
daun yang tenggelam dan yang menumpang. Hasil yang
telah dilakukan oleh theoprastes yaitu klasifikasi
tumbuhan yang telah diciptakan masih dianggap nyata-
nyata merupakan suatu sistem artifisial (Kimball, 1993).
3) Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dikemukakan oleh
Aristoteles. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi
2 kingdom yaitu, hewan dan tumbuahan. Aristoteles
membagi hewan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan habitat dan perilakunya sedangkan
tumbuhan dikelompokan berdasarkan ukuran dan
strukturnya. Karena kurang teliti, klasifikasi menurut

SELLY SAFITRI 10
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

sistem ini memiliki banyak kesalahan, meskipun


demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.
Akhirnya abad ke-18 terjadi perubahan-
perubahan yang revolusioner dalam pengklasifikasiaan
tumbuhan. Sistem klasifikasi yang baru ini disebut
“sistem alam” yaitu golongan yang terbentuk merupakan
unit-unit yang wajar (natural) (Kimball, 1993).
4) Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi secara buatan diperkenalkan oleh Carl
Von Line (1707-1778). Carl Von Line adalah seorang
ahli ilmu pengetahuan alam dari swedia yang namanya
dilatinkan menjadi Carolus Linneus. Sistem yang di
susun oleh Linnaeus merupakan sistem klasifikasi
buatan. Maksud klasifikasi buatan adalah kategori
organism didasarkan pada sejumlah kecul sifat-sifat
morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang
mungkin memperlihatkan kekerabatan. Karya Linnaeus
yang sangat penting adalah penamaan jenis (spesies)
dengan menggunakan dua nama atau disebut Binomial
Nomenclature.

SELLY SAFITRI 11
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Periode ini terjadi pada permulaan abad ke 18,


yang ditandai dengan sifat sistem yang murni artifisial,
yang sengaja dibuat sebagai sarana pembantu dalam
identifikas tumbuhan. Sistem ini tidak menggunakan
bentuk dan tekstur tumbuhan sebagai dasar utama
pengklasifikasian. Pengambilan kesimpulan mengenai
kekerabatan antara tumbuhan (Kimball, 1993).
5) Klasifikasi Sistem Filogenetik
Masa Linnaeus, pendapat umum mengatakan
bahwa semua spesies berasal dari hasil penciptaan
khusus. Bertolak dari toeri Evolusi Darwin, munculah
sistem klasifikasi modern berdasarkan filogenis, yaitu
klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan
hubungan kekerabatan. Cirri-ciri yang digunakan pada
pengklasifikasian adalah cirri morfologi, anatomi,
fisiologi dan perilaku.
Sistem klasifikasi dalam periode ini berupaya
untuk mengadakan penggolongan tumbuhan yang
sekaligus mencerminkan urutan–urutan golongan itu
dalam sejarah perkembangan filogenetik tumbuhan dan

SELLY SAFITRI 12
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

demikian juga menunjukan jauh dekatnya hubungan


kekerabatan yang satu dengan yang lain. Klasifikasi ini
dasar yang digunakan adalah “filogeni” dan dari sini
lahirlah nama “sistem filogenetik” kenyataanya, bahwa
kemudian muncul sistem klasifikasi yang berbeda,
membuktikan bahwa persepsi dan interpretasi para ahli
biologi mengenai yang disebut filogeni itu masih
berbeda–beda (Kimball, 1993).
6) Sistem Klasifikasi Kontemporer
Komputer telah digunakan secara luas dalam
pengembangan metode kuantitatif dalam klasifikasi
tumbuhan, yang melahirkan bidang baru dalam
taksonomi tumbuhan yang dikenal sebagai taksonomi
numerik, taksometri atau taksonometri (Kimball, 1993).

1.7 Dasar-dasar Klasifikasi


Sebenarnya dalam klasifikasi setiap makhluk
hidup ada polanya. Berikut akan kami sajikan apa saja

SELLY SAFITRI 13
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

yang digunakan dasar dalam pengelompokan atau


klasifikasi yaitu :
1) Berdasarkan Persamaan
2) Berdasarkan Perbedaan
3) Berdasarkan Manfaat
4) Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
5) Berdasarkan Ciri Biokimia
1.8 Sistem Lima Kingdom
Robert H. Whittaker, seorang ahli Biologi
Amerika pada tahun 1969 menyusun klasifikasi
berdasarkan pada tingkatan organisme, susunan sel dan
cara penemukan makanannya. Klasifikasi ini dikenal
dengan klasifikasi lima kingdom dan dari sistem lima
kingdom ini terdapat lima perubahan besar pada penataan
filumnya. Perubahan yang cukup mendasar yaitu
Protozoa yang sebelumnya merupakan salah satu filum
pada kingdom Animalia, sekarang masuk pada kingdom
Protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum
tetapi hanya nama kelompok.
1) Kingdom Monera

SELLY SAFITRI 14
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan


Monera memiliki ciri-ciri sel yang prokariotik, artinya sel
tersebut tidak memiliki membran inti. Selain itu juga, sel
prokariotik tidak memiliki mitokondria, retikulum
endoplasma, badan Golgi dan lisosom. Monera
berkembang biak dengan membelah diri secara langsung
(amitosis), tidak dengan cara mitosis dan meiosis.
Berdasarkan ciri di atas, makhluk hidup yang masuk
dalam kerajaan Monera adalah Arcchaebacteria,
Eubacteria, dan Cynobacteria (alga hijau-biru).
2) Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom
Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau
banyak sel tetapi sel-sel sederhana dan tidak memnentuk
membentuk jaringan. Selnya bersifat eukariyotik, artinya
inti sel memiliki membran inti dan organel barmembran
lainnya.
3) Kingdom Fungi
Makhluk hidiup yang dimasukkan dalam
kingdom fungi adalah semua jamur, kecuali jamur lender

SELLY SAFITRI 15
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

dan jamur air. Sel fungi bersifat eukariotik, cara makan


heterotrof yaitu menyerap zat organik dari lingkungan,
tidak berklorofil, dinding sel dari zat kitin. Sebagian
hidup parasit dan saprofit.
4) Kingdom Plantae
Organisme yang termasuk dalam kingdom plantae
yaitu tubuhnya ada yang tersusun atas satu sel (misalnya
alga hijau), banyak sel tetapi tidak terdiferensiasi
(misalnya alga coklat dan merah) dan banyak sel yang
terdiferensiasi membentuk jaringan (misalnya tumbuhan
lumut, paki dan tumbuhan biji). Semua selnya eukariotik,
mempunyai plastid (umumnya kloroplas), karena itu
hidup secara autotrof. Dinding sel mengandung selulosa
dan siklus hidupnya mengalami pergiliran keturunan
antara generasi sporofit dan gametropit.

5) Kingdom Animalia
Tubuh Animalia tersusun atas banyak sel yang
terspesialisasi membentuk jaringan, sel eukariotik, cara

SELLY SAFITRI 16
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

makan bersifat heterotrof dan makanan ditelan kedalam


tubuhnya.
1.9 Sistem Klasifikasi Enam Kingdom
Sistem ini memecah kingdom monera menjadi
kingdom eubacteria serta archaebacteria oleh Carl Woese
sehingga menjadi sistem klasifikasi 6 kingdom, yaitu:
a. Kingdom Eubacteria
Beberapa kingdom di Eubacteria berbentuk
makhluk hidup sel tunggal (uniseluler).
Makhluk hidup yang dimasukkan kedalam
kerajaan Eubacteria mempunya sel prokariotik (sel yang
tak memiliki kapsul sebagai susunan terluarnya serta
dinding sel di dalamnya).
Organisme yang dikelompokkan ke dalam
kigdom ini mempunyai peptidoglikan di dalam dinding
sel mereka (Campbell, 2003).

b. Kingdom Archaebacteria
Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup
eukariotik jika dibandingkan dengan bakteri lain yang

SELLY SAFITRI 17
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

disebut prokariota. Perihal itu mengakibatkan terciptanya


sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom
Archaebacteria dari bagian kingdom Monera lain yang
dimaksud dengan Eubacteria (Campbell, 2003).
c. Kingdom Protista
Makhluk hidup yang termasuk di dalam kerajaan
protista mempunyai sel eukariotik.Protista mempunya
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel namun
tak berdiferensiasi.Kelompok ini terdiri dari Protista
Mirip Tumbuhan (Ganggang), Protista Mirip Jamur, serta
Protista Mirip Hewan (Protozoa) (Campbell, 2003).
d. Kigdom Fungi
Fungi mempunyai sel eukariotik.Fungi tidak bisa
membuat makanannya sendiri. Kelompok ini terdiri dari
seluruh jamur, yakni jamur lendir (Myxomycota) serta
jamur air Oomycota) (Campbell, 2003).
1. Kelas Mycomycota (jamur lendir)
Perumpamaannya Physarum policepholius.

SELLY SAFITRI 18
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

2. Kelas Phycomycetes (jamur ganggang), misal


jamur tempe (Rhizopus oryzae, Mucor mucedo)
dan spesies jamur lainnya.
e. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Tumbuhan atau kingdom plantae terdiri dari
tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku
(Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) serta tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
f. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
Hewan mempunyai sel eukariotik.Tubuhnya
tersusun atas banyak sel yang sudah berdiferensiasi
membentuk jaringan.Hewan tidak bisa membuat
makanannya sendiri hingga berbentuk
heterotrof.Kelompok ini terdiri atas seluruh hewan, yakni
hewan tak bertulang belakang (invertebrata/avetebrata)
serta hewan bertulang belakang (vertebrata) (Campbell,
2003).

1.10 Tingkatan Takson

SELLY SAFITRI 19
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Dalam sistem klasifikasi makhluk hidup


dikelompokan menjadi suatu kelompok ini dibagi
menjadi kelompok-kelompok kecil sehingga pada
akhirnya terbentuk kelompok-kelompok kecil ysng
beranggotakan satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan Takson terdiri atas Dunia/ Kerajaan, Divisio
(untuk Tumbuhan) dan Filum (untuk Hewan), Kelas,
Ordo, Suku, Genus/Marga dan Spesies.
1. Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi
makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat
makhluk hidup di dunia ini dikelompokan menjadi lima
kingdom (diusulkan oleh Robert H. Whittaker tahun
1969).
2. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan dan
nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau
diviso terdiri atas organisme-organisme yang memiliki
satu atau dua persamaan ciri.
3. Kelas

SELLY SAFITRI 20
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Kelompok takson yang satu tingkat lebuh rendah


dari filum atau divisio yang merupakan kelas.
4. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada
dunia hewan tumbuhan, nama ordonya umumnya diberi
akhiran alea.
5. Family (Keluarga)
Family merupakan tingkatan takson dibawah
ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran
aceae sedangkan pada hewan diberi nama idea. Dalam
penyembutan Indonesia nama suku selalu diulang
penyebutannya : kacang-kacangan, anggrek-anggrakan,
dan jahe-jahean.
6. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang yang lebih rendah dari
family. Nama genus terdiri dari atas satu kata, huruf
pertama ditulis dengan huruf kapital dan seluruh huruf
dalam kata ditulis dengan huruf miring atau dibedakan
dari huruf lainnya.
7. Spesies (Jenis)

SELLY SAFITRI 21
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

Spesies adalah takson yang terendah. Spesies


adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan
keturunan yang fertile (subur) aturan penulisannya
disebut Binomial Nomenclature.
1.11 Tata Nama Binomial Nomenklatur
Metode Binomial Nomenklatur artinya tata nama
ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup
selalu menggunakan dua kata (nama genus dan spesies).
Aturan pemberian nama sebagai berikut :
1. Nama spesies terdiri atas dua kata-kata pertama
merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan petunjuk spesies.
2. Huruf petama untuk nama genus ditilus dengan
huruf kapital. Sedangkan huruf kedua untuk
petunjuk spesies/jenis digunakan huruf kecil.
3. Nama spesies menggunakan bahasa latin atau
yang dilatinkan.

SELLY SAFITRI 22
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

4. Nama spesies harus ditulis dengan berbeda


dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring/garis
bawah).
5. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari
dua kata. Kata kedua dan berikutnya harus
digabung atau diberi tanda penghubung.
6. Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata,
kata ketiga tersebut bukan nama spesies
melainkan nama subspecies (anak jenis) yaitu
nama takson dibawah spesies.
7. Nama spesies juga mencantumkan insial pemberi
nama tersebut. Misalnya jagung (Zea mays L),
huruf L tersebut merupakan insial nama dari
Linnaeus.

SELLY SAFITRI 23
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN 1

SELLY SAFITRI 24

Anda mungkin juga menyukai