Anda di halaman 1dari 59

Siti Muslichah

PENGERTIAN KLASIFIKASI MH
“Penggolongan makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki
oleh setiap jenis makhluk hidup”
Tujuan:
 menyederhanakan objek studi agar mudah
dipelajari.
 mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk
membedakan tiap-tiap jenis.
 mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-cirinya.
 mengetahui hubungan kekerabatan.
Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait
Manfaat
• dapat memudahkan dalam mempelajari
organisme yang beraneka ragam.
• dapat digunakan untuk melihat hubungan
tingkat kekerabatan antara organisme
satu dengan lainnya.
PENDAHULUAN
 Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi
makhluk hidup disebut taksonomi (Yunani, taxis =
susunan, nomos = aturan).
 Sistematika Tumbuhan adalah suatu bidang studi
yang mencakup keanekaragaman,identifikasi,
penamaan, klasifikasi dan evolusi tumbuhan ( Jones
& Luchsinger, 1997 ).
 De Candolle beranggapan, Taksonomi adalah bagian
dari Sistematika, yang cakupannya lebih luas yaitu
meliputi taksonomi, studi evolusi dan filogeni.
 Banyak penulis menganggap Taksonomi =
Sistematika
Peranan taksonomi dlm bid Farmasi
Taksonomi dibutuhkan untuk mengetahui :
✓ Jenis-jenis tumbuhan yang berguna sebagai
obat-obatan dalam hal nama dan batasan ciri,
sehingga apabila dibutuhkan jenis tumbuhan
yang sama pada waktu yang berbeda, maka tidak
akan terjadi kesalahan.
✓ Atau dalam kasus kelangkaan satu jenis
tumbuhan tertentu yang bermanfaat sebagai
obat, maka jenis yang berkerabat dekat bisa
dijadikan sebagai alternatif pengganti, untuk diuji
kesamaan kandungannya. Untuk mengetahui
kekerabatan ini dibutuhkan peranan taksonomi
tumbuhan.
Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dibedakan
menjadi sistem alamiah, sistem artifisial (buatan)
sistem filogenetik, dan sistem modern.
 Sistem alamiah : klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang
bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan
adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya
 Sistem artisifal : klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya
berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan
dikelompokan menjadi tanaman obat (jahe dsb), tanaman hias
(mawar dsb), tanaman makanan pokok (padi dsb), tanaman sayuran
(bayam dsb), tanaman buah-buahan (jeruk dsb, tanaman sandang
(kapas), dan tanaman untuk papan (jati dsb)
 Sistem filogenetik : klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya
hubungan kekerabatan antara organisme atau kelompok organisme,
dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi
dan etologi (perilaku). Filogeni merupakan hubungan kekerabatan
antara organisme berdasarkan proses evolusinya.
 Sistem modern : berdasarkan hubungan kekerabatan organisme
(filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia.
Tingkatan Takson Dalam Klasifikasi
Makhluk Hidup
 Tingkatan takson merupakan tingkatan dari suatu unit
atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari
tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah.
1) kingdom(kerajaan) atau regnum(dunia)
2) phylum(filum), atau division(divisi)
3) classis(kelas)
4) ordo(bangsa)
5) familia(famili/suku)
6) genus(marga)
7) species(spesies/jenis)
8) varietas(ras)
 Semakin Tinggi tingkatan takson, semakin banyak pula
anggotanya, namun makin banyak pula perbedaan ciri
antar sesama anggota takson.
Sejarah dan Perkembangan
Klasifikasi makhluk Hidup
1. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom

Aristoteles Carolus Linnaeus


Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri
Kingdom tumbuhan dikelompokkan berdinding sel, berklorofil, dan
lagi menjadi herba, semak dan pohon. berfotosintesis.
kingdom hewan dikelompokkan lagi Kingdom Animalia memiliki ciri-ciri tidak
menjadi hewan berdarah berdinding sel, tidak berklorofil dan
panas dan hewan berdarah dingin. dapat bergerak bebas
2. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
Ernst Haeckel mengajukan kingdom ketiga. yaitu organisme
bersel tunggal (Protista)
3. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
Perkembangan dunia mikroskopi dan khususnya mikroskop
elektron, membuat para ilmuwan mengenali perbedaan penting
antara prokaryote (organisme bersel satu yang tidak punya inti
sel) dan eukaryote (organisme bersel satu ataupun bersel
banyak yang punya inti sel). Pada tahun 1938, Herbert F.
Copeland mengusulkan klasifikasi empat kingdom
4. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Robert H. Whittaker pada tahun 1969 mengusulkan
klasifikasi lima kingdom. Kingdom tambahan = jamur (Fungi)
Jamur tidak mencernakan makanan seperti hewan, atau
tumbuhan yg membuat makanan sendiri, melainkan
mereka mengeluarkan enzim pencernaan di sekitar
makanan mereka dan kemudian menyerapnya.
5. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
Carl Woese pada tahun 1977 mengelompokkan makhluk hidup ke
dalam 6 kingdom.
berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di
samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom
monera lainnya (eubacteria). Kelompok ini lebih menyerupai
eukariota dibanding prokariotik.
6. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom
Diperkenalkan oleh ahli biologi Inggris,Thomas Cavalier-
Smith pada tahun 1998. terdapat kingdom baru yaitu
Chromista yang anggotanya merupakan bagian dari
kingdom fungi dan protista. Golongan ini berbeda dari
kingdom asalnya karena mereka memiliki klorofil a dan c,
tidak menyimpan makanan sebagai amilum melainkan
sebagai minyak
 Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak
perubahan cepat semenjak digunakannya
berbagai teknik biologi molekular dalam
berbagai kajiannya. Pengelompokan spesies ke
dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah
tergantung dari sistem klasifikasinya.
• Dasar yang digunakan untuk klasifikasi
menyebabkan munculnya sistem klasifikasi yang
berlainan.
SEJARAH KLASIFIKASI

Dilihat dari segi sejarah perkembangannya,


terdapat 6 periode yaitu:
1) Periode tertua ( abad ke 4 SM )
2) Periode sistem habitus ( abad ke 4 SM-17)
3) Periode sistem numerik ( awal abad ke 18 )
4) Periode sistem alam ( abad ke 18 - 19 )
5) Periode sistem Filogenetik (abad 19-
sekarang)
6) Periode sistem kontemporer (abad 20)
1) PERIODE TERTUA (abad 4 SM)
Klasifikasi berdasarkan kegunaan.
Muncul klasifikasi tumbuhan berdasarkan
manfaat dari tumbuhan, misalnya
tumbuhan penghasil bahan makanan,
penghasil bahan sandang, penghasil bahan
obat – obatan, dan lain – lain.
Klasifikasi ini sudah banyak dilakukan oleh
bangsa Mesir kuno, bangsa Cina, bangsa
Asiria, bangsa Indian. Klasifikasi ini disebut
juga sebagai klasifikasi Sistem Manfaat.
2) PERIODE SISTEM HABITUS

Klasifikasi berdasarkan perawakan / habitus


tumbuhan, menghasilkan sistem habitus ( pohon,
perdu, semak, liana, terna ).
Theophrastus (Yunani, 370-285 SM ),
mengelompokkan berdasarkan umur : annual,
bienial, perenial; juga mengelompokkan
berdasarkan sistem perbungaan : Majemuk
( centrifugal, centripetal ); berdasarkan mahkota
bunga ( polipetal, gamopetal ). Tokoh lain pada
masa ini : Dioscorides, Plinius, A.Caesalpinus, A.
Bauhin
Pohon Herba

Semak

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait


3) PERIODE SISTEM NUMERIK (awal abad 18)
 Sistem artifisial yang sengaja dirancang sebagai
sarana pembantu dalam identifikasi tumbuhan.
 Tokoh-tokohnya:
1. Karl Linne (Carolus Linnaeus)
Dengan karyanya Hortus Uplandicus (systema
sexuale), Systema Naturae, Genera Plantarum, dan
Species Plantarum.
Dianggap sebagai Bapak Taksonomi (Hewan dan
Tumbuhan). Pencipta tatanama ganda
2. Peter Kalm
3. F. Hasselquist dll.
Klasifikasi Carolus Linnaeus
Cara pemberian nama pada makhluk hidup dengan 2 kata
Kata I → Genus Sistem Nomenklatur
Kata II → Spesies Binomial

Tingkatan (takson) dari yang terbesar hingga terkecil:


1. Kingdom (kerajaan)
2. Filum/Divisio (keluarga besar)
3. Class (kelas)
4. Ordo (bangsa)
5. Familia (suku)
6. Genus (marga)
7. Species (spesies)
CONTOH

No Takson Kacang Buncis Kacang Hijau

1. Kingdom Plantae Plantae


2. Filum Tracheophyta Tracheophyta
3. Class Angiospermae Angiospermae
4. Ordo Leguminosae Leguminosae
5. Familia Papilionaceae Papilionaceae
6. Genus Phaseolus Phaseolus
7. Species P. vulgaris P. radiatus
4. PERIODE SISTEM ALAM/NATURAL
SYSTEM

Sistem alam berdasarkan kesamaan bentuk, dengan maksud


terciptanya penataan yang lebih baik dari sistem-sistem
sebelumnya yang utamanya untuk kepentingan praktis.
Tokoh-tokohnya :
1. M. Adanson.
2. J. B de Lamarck (Tokoh teori evolusi).
3. De Jussieu.
4. De Candolle (Agustin, Alfonso, Casimir).
5. Robert Brown
5. PERIODE SISTEM FILOGENETIK
Dasar Pengklasifikasiannya adalah teori evolusi
dan teori keturunan (filogeni : hubungan
kekerabatan)
Semua bentuk kehidupan yang sekarang
merupakan hasil proses evolusi dari generasi
ke generasi berjuta-juta abad dan merupakan
hasil perkembangan filogenetik dari bentuk
yang amat sederhana sampai yang rumit.
Klasifikasi yang dilakukan dengan menekankan
kedekatan hubungan kekerabatan di antara
takson (tingkatan)
Tokoh-tokohnya:Alexander Braun, A. W. Eichler,
A. Engler, C. E. Bessey
6. SISTEM KLASIFIKASI KONTEMPORER
• Dikenal sebagai taksonomi Numerik (Taksonometri)
Yaitu metode evaluasi kuantitatif mengenai
kesamaan/kemiripan sifat antar golongan organisme dan
penataan golongan – golongan melalui Cluster analysis
(analisis kelompok) ke dalam kategori takson yang lebih tinggi
atas dasar kesamaan data berupa bukti-bukti fenetik
(kemiripan). Data dan kesimpulan dapat diuji kembali.
• Komputer berperan dalam mengerjakan perbandingan
kuantitatif antar organisme mengenai sejumlah besar ciri-ciri
• Bukan atas dasar kemungkinan perkembangan
filogenetiknya
TERIMA KASIH
Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait
TAKSONOMI TUMBUHAN
• Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan ada
tiga yaitu penamaan, pertelaan ciri-ciri dan
penggolongan
• Seorang ahli taksonomi harus mempunyai
pengetahuan tentang morfologi,
embriologi, anatomi, sitogenetik dan ilmu
sejenis lainnya.
Determinasi
• membandingkan suatu tumbuhan dengan
satu tumbuhan lain yang sudah dikenal
sebelumnya (dicocokkan atau
dipersamakan).
• Di dunia ini tidak ada dua benda yang
identik atau persis sama, maka istilah
determinasi (Inggris to determine =
menentukan, memastikan) dianggap lebih
tepat daripada istilah identifikasi (Inggris to
identify = mempersamakan (Rifai,1976)
Identifikasi Tumbuhan
(Determinasi, Pengenalan)

Penentuan nama tbh-an serta


penempatannya secara benar di dlm sistem
klasifikasi tbh-an.

Dua macam identifikasi :


1. Thdp.tbh-an yg belum dikenal di dlm dunia ilmu
pengetahuan (belum memiliki nama ilmiah)
2. Thdp.tbh-an yg sudah dikenal dlm dunia ilmu
pengetahuan(namun kita belum tahu namanya)
Teknik identifikasi:

1. Bertanya langsung kepada ahlinya


2. Mencocokkan dengan herbarium
3. Mencocokkan dengan uraian dan gambar
dalam buku flora atau monografi
4. Menggunakan kunci identifikasi
Mencocokkan dengan uraian dan gambar dalam buku
flora atau monografi
Pengertian:
• Herbarium:
- Bagian tbh-an atau spesimen yg diawetkan
- Tempat penyimpanan spesimen yg telah
diawetkan

Herbarium Bogoriense, Cibinong

Herbarium
Menggunakan kunci identifikasi
• Kunci identifikasi merupakan penganalisis
yang berisi ciri-ciri khas takson tumbuhan
yang dicakupnya, dan ciri-ciri tadi disusun
sedemikian rupa sehingga selangkah demi
selangkah pemakai kunci dipaksa memilih
satu dari beberapa sifat yang
bertentangan, begitu seterusnya sehingga
akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa
identitas tumbuhan yang diinginkan
Kunci Identifikasi

Ada dua bentuk:


1. Bentuk Sejajar (Paralel)
2. Bentuk Bertakik
Kunci Identifikasi bentuk Sejajar

1. a. Komposisi daun majemuk ………………………………. 2


b. Komposisi daun tunggal ………………………………… 3

2. a. Menyirip ganda 1 ……………………….. S. macrophylla


b. Menyirip ganda 2 ………………………. C. pulcherrima

3. a. Tata daun opposite ……………………. G. arborea


b. Tata daun alternate atau alternate distichous…….. 4

4. a. Bag. bawah berwarna hijau…………. A.heterophyllus


b. Bag. Bawah berwarna cokelat ……… C. cainito
Kunci Identifikasi bentuk Bertakik

1. a.Komposisi daun majemuk ………………………………….. 2

2. a. Menyirip ganda 1 …………………………S. macrophylla

b. Menyirip ganda 2 …………………………C. pulcherrima

1. b. Komposisi daun tunggal …………………………………… 3

3. a. Tata daun opposite …………………………… G. arborea

b.Tata daun alternate atau alternate distichous……… 4

4. a. Bag. bwh berwarna hijau ………….A.heterophyllus

b. Bag.bwh berwarna cokelat ………………..C. cainito


Contoh determinasi lengkap
belimbing manis (A. carambola)
• Kunci determinasi: 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-
10b-11b-12b-13b-14a-15b-197a-198b-
200b-201b-202b-203b-204a………61.
Oxalidaceae-1a………1. Averhoa ………
• …………………………Averhoa carambola.

Bagaimana cara menggunakan kunci determinasi


tersebut?
Harus mengetahui sifat-sifat morfologi tumbuhan tersebut
• Kunci determinasi dari belimbing manis:
• 1b : Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-
dikitnya dengan benang sari dan (atau) putik. Tumbuh-
tumbuhan berbunga………...………………..……2.
• 2b : Tiada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga
memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun
atau tangkai)…….......…………………………..…3.
• 3b : Daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat
dalam berkas tersebut di
atas…………………………………………………..4.
• 4b : Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa
rumput. Daun dan (atau) bunga berlainan dengan yang
diterangkan di atas…………………………………6.
• 6b : Dengan daun yang
jelas………………………………………………….…7.
• 7b : Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang
menyerupainya……...........................................…..9.
• 9b : Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak
membelit………......................................………….10.
• 10b : Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi
rozet………....................................………………..11.
• 11b : Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan
jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang
daun yang ke samping dan yang serong ke
atas………………..…………...…………………….12.
• 12b :Tidak semua daun duduk dalam karangan atau
tidak ada daun sama
sekali...………………………....………….………..13.
• 13b : Tumbuh-tumbuhan bentuk
lain………………………….……………….............14.
• 14a : Daun tersebar, kadang-kadang
berhadapan…………………………...............……15.
• 15b : Daun majemuk menjari atau majemuk menyirip atau
juga tunggal, kalau demikian tentu berbagi menyirip rangkap
sampai bercangap menyirip rangkap (golongan
9)……………………..…………………….………197
• 197a: Daun terdiri atas 2-3 helai anak daun atau daun
majemuk menjari…….......................................198
• 198b: Daun kebanyakan terdiri atas lebih dari 2 helai anak
daun…….............................................………...200
• 200b: Bunga tidak tertancap di antara dua kelenjar. Tumbuh-
tumbuhan tanpa rambut
lendir………………………………………………201
• 201b: Daun tersusun cara
lain………………………………………………….202
• 202b: Bunga beraturan .........………………………203
• 203b: Daun tanpa bintik minyak yang transparant
.......................................…………………………….204
• 204a: Rumput-rumputan langsing yang menjalar,
dengan bunga kuning. Anak daun 3 helai, berbentuk
jantung terbalik. Buah kotak panjang bersegi-segi
……………..……………………………61. Oxalidaceae
• 1a : Pohon. Daun menyirip ganjil, buah buni
……………………….1. Averhoa
• 1a : Anak daun 2-11. malai bunga pada ranting
yang langsing, kerapkali dalam ketiak daun yang telah
rontok. Daun mahkota 6-8 mm panjangnya, merah
ungu …………………………………Averhoa carambola
TATA NAMA (NOMENKLATUR)
• Pemberian nama pada tumbuhan disebut
nomenklatur atau tatanama
• Cara pemberian nama itu melibatkan asas-asas
yang diatur oleh peraturan-peraturan yang dibuat
dan disahkan Kongres Botani sedunia.
Peraturan-peraturan tersebut secara formal
dimuat pada Kode Internasional Tatanama
Tumbuhan (International Code of Botanical
Nomenclature). Tujuan utama sistem ini adalah
menciptakan satu nama untuk setiap takson
(Rideng, 1989).
Sejarah Tata nama
• Polynomial: Sambucus caule arboreo ramoso
floribus umbellatis, artinya Sambucus dengan
batang berkayu dan bercabang-cabang serta
bunga bentuk payung
• Sejak tahun 1753 sistem polynomial digantikan
dengan binomial sejak publikasi “systema
plantarum” oleh Carolus Linnaeus dan berlaku
secara internasional. Sistim binomial yaitu sistem
penamaan dimana nama jenis terdiri dari dua
kata, kata pertama adalah nama marga dan kata
kedua merupakan penunjuk jenis atau penunjuk
jenis spesies . Contoh: Hibiscus tiliaceus
Manfaat Sistem Binomial:

Penulisan dan penyebutan nama jenis/spesies


menjadi mudah dan sederhana, sehingga
komunikasi lebih efektif.

Contoh: pada awal abad ke 17 Caspar Bauhin


(botanist Swiss) memberi nama ilmiah utk tomat
adalah : “ Solanum pemiferum fructo rotundo
striato molli” (Tbh-an Solanum (terung) yg berbuah lebat,
buahnya bulat beralur-alur dan lunak)

Dgn Sistem Binomial yg dikembangkan sejak


th.1753 oleh Carolus Linnaeus (botanist Swedia)
dlm bukunya Species Plantarum, nama tomat
menjadi “Solanum lycopersicum”
Nama Ilmiah
• Nama ilmiah adalah ”nama-nama dalam
bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa
Latin, tanpa memperhatikan dari bahasa
mana asalnya kata yang digunakan untuk
nama tadi”
• Salah satu keuntungan nama ilmiah ialah
bahwa penentuan, pemberian atau cara
pemakaiannya untuk setiap golongan
tumbuhan dapat dilakukan berdasarkan
suatu aturan atau sistim tatanama
Komposisi nama ilmiah
• Nama ilmiah suatu jenis merupakan
penggabungan 3 hal :
1. Genus
2. Spesies epithet (penunjuk jenis)
3. Author
Contoh : Daucus carota L.
Nicotiana tabacum L
Daftar Pustaka

• Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi


Umum (Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press
• Singh, Gurcharan. 1999. Plant Systematics.
Enfield: Science Publisher, Inc.
• Pudjoarianto, Agus, dkk. 1999. Taksonomi
Tumbuhan II. Yogyakarta: Fakultas Biologi
UGM.
• Judd, S. Walter, dkk. 1999. Plant Systematic
A Phylogenetic Approach . Massachusetts
USA: Sinauer Associates, Inc.
Kemotaksonomi
siti muslichah
• Chemotaxonomy (from chemistry and
taxonomy), also called chemosystematics,
is the attempt to classify and identify
organisms (originally plants), according to
demonstrable differences and similarities
in their biochemical compositions.
• Chemotaxonomy adalah usaha untuk
mengklasifikasikan tanaman berdasarkan
konstituen kimianya
• Jika digunakan dgn benar, lebih berguna
daripada klasifikasi berdasarkan morfologi
(misalnya bentuk daun).
Kemotaksonomi
• Penggunaan kandungan zat kimia sebagai
salah satu cara guna menentukanhubungan
kekerabatan jenis (inter-specific) dan di
bawah tingkat jenis (infra-specific) (Rideng,
1989)
Dasar kemotaksonomi
• Tumbuh-tumbuhan dari takson yang sama punya
hubungan kekerabatan yang sangat erat, terutama
pada tingkat takson: familia, genus, dan species.
• Dari hubungan yang erat tersebut dimungkinkan
adanya persamaan zat kandungan (konstituen).
• Penggunaan kandungan zat kimia sebagai salah
satu cara guna menentukan hubungan
kekerabatan jenis (inter-specific) dan di bawah
tingkat jenis (infra-specific) disebut
kemotaksonomi (Rideng, 1989).
PERSAMAAN GENUS
Digitalis purpurea & Digitalis lanata
mengandung glikosida jantung digoksin &
digitoksin
Taxus baccala & Taxus yuninensis
mengandung senyawa anti kanker
paclitaxel (taxol)
Curcuma xanthorrhiza & Curcuma
domestica mengandung senyawa
curcumin
PERSAMAAN FAMILIA
• Familia Solanaceae dengan kandungan
alkaloid atropin:
· Datura stramonium
· Atropa belladona
· Hyoscyamus niger
• Famili Moraceae mengandung flavonoid
terisoperenilasi
• Famili Compositae mengandung
seskuiterpen lakton
Famili dgn Kandungan m. atsiri
• Myristicaceae: Myristica fragans -->
Miristisin
• Lamiaceae: Mentha arvensis, M.pipera -->
mentol; Thymus vulgaris --> timol
• Myrtaceae: Eugena caryophylata -->
Eugenol; Eucalyptus globulus -->
Eukaliptol
Famili dgn Kandungan
Glikosida
• Dioscoreaceae: Dioscorea sp.(Dioscorea
esculenta (gembili), Disoscorea
hispida (gadung)) --> Diosgenin
• Scropulariaceae: Digitalis lanata, D.
purpurea --> Digitoksin
• Apocynaceae: Strophantus hispidus, S.
gratus --> Strofantin, Quabain
Persamaan spesies
• Kultivar bawang merah (Allium cepa L.) ada
10 yg dikenal yaitu :
• ‘Bima’, ‘Medan’,‘Keling’, ‘Maja’, ‘Sumenep’,
‘Kuning’, ‘Kuning Gombong’, ‘Bali Djo’,
‘Bauji’, dan‘Menteng’, sedangkan di Jawa
Barat terdapat delapan kultivar yaitu
‘Bombay’, ‘Batu’,‘Maja’, ‘Bima Brebes’,
‘Menteng’, ‘Sumenep’, ‘Kuning’, ‘Kuning
Gombong’ (Irawan dkk., 2004).
Kandungan m.atsiri
• Berdasarkan hasil penelitian, senyawa minyak
atsiri kultivar bawang merah terdiri dari 10
golongan yaitu monosulfida, disulfida, trisulfida,
tiopen, sulfon, tiosulfinat, tiol/merkaptan, furan,
asam sulfur, dan hidrokarbon
• Kultivar ‘Sumenep’ memiliki keragaman golongan
senyawa minyak atsiri yang paling tinggi yaitu 8
golongan, sedangkan kultivar lain secara
berurutan yaitu kultivar ‘Bima’ (7 golongan), ‘Maja’
(6 golongan), ‘Menteng’ (6 golongan), ‘Batu’ (6
golongan) ‘K.Gombong’ (5 golongan), ‘Bombay’(4
golongan), ‘Kuning’(4 golongan).
Thanks for
attention.
See You Next
Time

Anda mungkin juga menyukai