Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK 1

Matematika
DISUSUN OLEH

Ferdi Al Fahren
M. Pavel. AF

Daniel Gallego Nada Wilnofitri


Victo Pratama Dwi Andika P
Konsep Bilangan Riil

Bilangan real atau bilangan riil merupakan sebutan bagi bilangan asli atau
kelompok bilangan yang terdiri dari angka-angka hitung dengan sifat natural.
Adapun contoh dari kelompok bilangan real ialah seluruh bilangan bulat
positif yang dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
STRUKTUR
PENJELASAN STRUKTUR

-Bilangan cacah => himpunan bilangan bulat


- Bilangan real => bilangan yang dipakai unutk yang tidak negatif atau himpunan bilangan
mengukur Kuantitas dimensi Satu yang asli ditambah nol
sinambung seperti Jarak, duras queden
- Bilangan asli => himpunan bilangan Positif
- bilangan irasional => bilangan rill yang tidak yang dimulai dari angka 1 hingga tak
dapat atau tidak bisa dibagi terhingga

- Bitangen Bulat => bilangan yg ditulis tanpa


Komponen desimal atan Perahan. Contoh -21, -17,
-81, 0, 3, 8,77.

-Bilangan Bulat negatif => Semus bilongan balat


yg memiliki nilai negatif
SIFAT BILANGAN RILL

g. terdapat sebuah sub himpunan hierarki terhitung


a. Bilangan real mempunyai identitas d. jumlah dan hasil kali dua bilangan tak terhingga dari bilangan riil, dalam artian setiap
penambahan: x + 0 = 0 + x = x, dan real tak negatif akan menghasilkan himpunan bilangan bulat,bilangan rasional, bilangan
juga identitas perkalian: 1x = x1 = x. bilangan riil tak negatif aljabar, dan bilangan terhitung merupakan
subhimpunan sejati dari objek berikutnya
b. mempunyai invers penambahan -x e. mempunyai jumlah yg lebih banyak
memenuhi dan x+(-x)=-x+x=0 invers bilangan riil tidak dapat dipetakan
perkalian 1/x sehingga (1/x)=(1/x)x=1 (Injektif) himpunan asli (countably
infinite)
c. untuk bilangan riil bukan nol dapat
bernilai + dan - f. dapat dinyatakan ukuran dari
kuantitas kontinu
GARIS BILANGAN
Pengertian :
Garis bilangan adalah garis yg dibuat
secara mendatar dengan menempatkan
angka nol dibagian tengahnya

Fungsi :
Pada dasarnya penggunaan garis
bilangan dalam operasi hitungan
matematika berguna untuk
membandingkan dua buah bilangan yg
bersifat + dan -
DATA 1

CONTOH
13.3%

DATA 4 DATA 2
40% 13.3%

DATA 3
33.3%
SELANG TERTUTUP DAN
TERBUKA
Penambahan Pengurangan
1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu Jika a, b, pengurangan a dan b dinyatakan sebagai “a-b”. Aturan
Perkalian
bilangan bulat yaitu c, maka a + b = c pengurangan:
Jika a, b, perkalian a dan b dinyatakan sebagai “a × b”.
2. Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a + b
a dan b masing-masing disebut faktor. Sifat perkalian
=b+a 1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu bilangan bulat yaitu c,
adalah sebagai berikut:
3. Association (pengelompokan), Jika a, b, c, maka a-b = c
1. Pesanan tertutup, Jika a, b hanya ada satu
maka a + (b 2. Untuk bilangan bulat a dan b, terapkan: a-b = a + (-b) Dengan kata
bilangan bulat yaitu c, maka a × b = c
+ c) = (a + b) + c lain, mengurangi b dari a sama dengan menjumlahkan invers dari b
2. Pertukaran (Exchange), Jika a, b, maka a × b = b ×
4. Penambahan distribusi (spread), Jika a, b, c, ke a.
a
maka a × (b + + ac 3. Pertukaran (pertukaran) tidak cocok untuk operasi pengurangan,
5. Memiliki rasa identitas, 0 adalah elemen yang Jika a, b, maka a-b≠ b-a
3. Association (pengelompokan), Jika a, b, c maka a
× (b × c) = (a × b) × c
diidentifikasi dengan penjumlahan, yang berarti a 4. Atribut terkait (pengelompokan) tidak cocok untuk operasi
+0=0+a=a ≠
pengurangan. Jika a, b, c, maka a- (b-c) (a-b) -c
4. Distribusi perkalian dan penjumlahan (dispersi),
Jika a, b, c maka a × (b + c) = ab + ac
6.Kebalikan dari penjumlahan, Untuk setiap a, ada 5. Penurunan distribusi (difusi), Jika a, b, c, maka a × (b-c) = ab-ac
5. Memiliki rasa identitas, Ada angka 1 yang
(-a), dan menambahkannya bersama-sama akan 6. Atribut pengurangan adalah nol (0)
merupakan elemen identitas perkalian, yang
menghasilkan elemen identitas, yaitu nol (0). Yaitu a-0 = a
artinya a × 1 = 1 × a = a
a + (-a) = (-a) + a = 0 0-a = -a
0-0 = 0
Pembagian
Jika a, b, bagian a dan b dinyatakan sebagai “a: b” dengan b ≠ 0.
Aturan pembagiannya adalah:
1. a × (b: c) = (a × b): c, Misalnya: 2 × (4: 2) = (2 × 4): 2 = 4
2. (a × b): (c × d) = (a: c) × (b: d), Contoh: (4 × 8): (2 × 4) = (4: 2) × (8:
4) = 2 × 2 = 4
3. a: (b: c) = a × (b: c), Contoh: 8: (10: 5) = 8 × (10: 5) = 8 × 2 = 16
ADA YANG INGIN DITANYAKAN?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai