Anda di halaman 1dari 6

Materi Intensif

UTBK 2023

Pengetahuan Kuantitatif
Operasi Bilangan

Operasi Bilangan 1
A. Peta Konsep

B. Ringkasan Materi

1. Operasi Bilangan Bulat


Konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian tentu sudah kamu
pelajari. Untuk menyegarkan ingatanmu tentang konsep-konsep tersebut, coba
perhatikan materi berikut.
a. a + b = b + a
b. a - b = a + (-b)
c. a x b = b x a
d. (a + b) + c = a + (b + c)
e. a(b + c) = a x b + a x c
f. a x (-b) = (-a) x b
g. (-a) x (-b) = a x b
−a a a
h.   = = −
b −b b
a
i. =c ⇔ a =b × c
b

Selain konsep-konsep tersebut, ada beberapa konsep lain yang harus kamu ingat.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Jika suatu bilangan ganjil ditambah atau dikurangi dengan bilangan genap dan
sebaliknya, hasilnya adalah bilangan ganjil. Sementara jika kedua bilangan yang
ditambah atau dikurangi sama-sama bilangan genap atau ganjil, hasilnya adalah
bilangan genap.

Operasi Bilangan 2
b. Hasil perkalian bilangan genap dengan bilangan ganjil atau bilangan genap dengan
bilangan genap adalah bilangan genap. Sementara hasil perkalian bilangan ganjil
dengan bilangan ganjil adalah bilangan ganjil.
c. Pada pembagian, tidak ada ciri khas untuk mengetahui hasil pembagian. Akan
tetapi, kamu dapat mengetahui apakah suatu bilangan dapat dibagi suatu
bilangan satuan tanpa proses yang panjang.
1.) Suatu bilangan habis dibagi 3 jika jumlah semua digit dalam bilangan tersebut
habis dibagi 3.
2.) Suatu bilangan habis dibagi 4 jika dua digit terakhir bilangan tersebut habis
dibagi 4.
3.) Suatu bilangan habis dibagi 5 jika digit terakhir bilangan tersebut adalah 0
atau 5.
4.) Suatu bilangan habis dibagi 6 jika bilangan tersebut genap dan jumlah semua
digit dalam bilangan tersebut habis dibagi 3.
5.) Suatu bilangan yang habis dibagi 7 dapat diketahui dengan mengalikan digit
satuannya dengan 2, lalu hasilnya menjadi pengurang sisa digitnya. Jika hasil
pengurangan habis dibagi 7, bilangan tersebut juga habis dibagi 7.
6.) Suatu bilangan habis dibagi 8 jika tiga digit terakhir bilangan tersebut habis
dibagi 8.
7.) Suatu bilangan habis dibagi 9 jika jumlah semua digit dalam bilangan tersebut
habis dibagi 9.

2. Operasi Bilangan Pecahan


a. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Operasi bilangan pecahan sedikit berbeda dengan operasi bilangan bulat. Secara
umum, kita mengenal pecahan biasa dengan bentuk sebagai berikut.

a
b

Bagian atas atau a disebut sebagai pembilang, sedangkan bagian bawah atau b
disebut sebagai penyebut.

Untuk melakukan penjumlahan atau pengurangan pecahan, penyebutnya harus


sama terlebih dahulu. Jika belum sama, penyamaan penyebutnya dapat dilakukan
dengan cara berikut.

a c ad bc
+ = +
b d bd bd

Operasi Bilangan 3
Setelah penyebutnya sama, penjumlahan dan pengurangan hanya dilakukan pada
bagian pembilang. Sementara bagian penyebut ditulis tetap. Secara matematis,
penjumlahan dan pengurangan pecahan dapat dinyatakan sebagai berikut.

ad bc ad + bc
+ =
bd bd bd
ad bc ad − bc
− =
bd bd bd

b. Perkalian dan Pembagian Pecahan


Untuk perkalian dan pembagian pecahan, tidak perlu dilakukan penyamaan
penyebut. Perkalian pecahan dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan
pembilang lainnya dan penyebut dengan penyebut lainnya. Sementara itu,
pembagian pecahan dilakukan dengan membalik dahulu pembilang dan penyebut
pada pembagi. Kemudian, gunakan kaidah perkalian pecahan. Secara matematis,
perkalian dan pembagian pecahan dapat dituliskan sebagai berikut.

a c ac
× =
b d bd
a c a d ad
: = × =
b d b c bc

c. Mengurutkan Pecahan
Dalam mengurutkan pecahan, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu
sebagai berikut.
1.) Mencari KPK dari penyebut pecahan-pecahan yang ingin diurutkan.
2.)
Menentukan bilangan pengali pada masing-masing penyebut untuk
mendapatkan nilai KPK tersebut.
3.) Mengalikan bagian pembilang dengan bilangan pengali yang sama pada
masing-masing penyebut.
4.) Mengurutkan nilai pada pembilang.

3. Operasi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar


1. Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat
Bilangan berpangkat ab adalah bilangan a yang dikalikan dengan dirinya sendiri
sebanyak b kali. Adapun sifat-sifat dalam operasi bilangan berpangkat adalah
sebagai berikut.
1.) a0 = 1
2.) am × an = am + n
am m−n
3.) n = a
a

Operasi Bilangan 4
4.) (a × b)m = am × bm
m
a am
5.)   = m
b b

6.) (am)n = am × n

b. Sifat-Sifat Bentuk Akar


Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan rasional yang hasilnya bilangan
irasional. Bentuk akar dituliskan dalam tanda akar ( ). Adapun sifat-sifat dari
bentuk akar adalah sebagai berikut.
m
1.) a n = n a m
m
2.) a ×mb =
m
ab

m a
3.) a :mb =m
b
4.) a c + b c =(a + b) c
a c
5.) a c : b d =
b d

4. Sifat Operasi Bilangan Bulat


Pada operasi bilangan bulat, berlaku beberapa sifat, yaitu sifat komutatif, sifat
distributif, dan sifat asosiatif.
a. Sifat komutatif
Sifat komutatif menyatakan bahwa operasi dapat dilakukan tanpa memperdulikan
urutan bilangan. Artinya, letak bilangan dapat ditukar. Sifat komutatif hanya
berlaku pada penjumlahan dan perkalian. Secara matematis, dapat dituliskan
sebagai berikut.

a+b=b+a
a×b=b×a

b. Sifat distributif
Secara harfiah, distributif berarti menyebarkan. Ini berarti, sifat distributif
berkaitan dengan penyebaran operasi bilangan. Sifat distributif dibedakan
menjadi dua, yaitu sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan sifat
distributif perkalian terhadap pengurangan.

a(b + c) = a × b + a × c
a(b - c) = a × b - a × c

Operasi Bilangan 5
c. Sifat asosiatif
Asosiatif atau pengelompokan dapat dilakukan pada operasi bilangan yang
memuat lebih dari satu operasi. Perlu diingat bahwa sifat asosiatif hanya dapat
dilakukan pada operasi yang setingkat. Sifat ini juga hanya berlaku pada operasi
penjumlahan dan perkalian. Adapun yang dimaksud dengan operasi setingkat
adalah penjumlahan setingkat dengan pengurangan dan perkalian setingkat
dengan pembagian. Perkalian dan pembagian memiliki tingkat yang lebih tinggi
daripada penjumlahan dan pengurangan. Oleh karena itu, di dalam operasi
bilangan, perkalian dan pembagian harus didahulukan daripada penjumlahan
dan pengurangan. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut.

(a + b) + c = a + (b + c)
(a × b) × c = a × (b × c)

Operasi Bilangan 6

Anda mungkin juga menyukai