Anda di halaman 1dari 3

Program: TKA Saintek  TP 2018/2019 Kode: 508

TRY OUT SUPER INTENSIF


TES KOMPETENSI AKADEMIK SAINTEK KE−3 (KODE: 508)
KETERANGAN: KIMIA Nomor 41 sampai dengan nomor 60
DURASI 22,5 MENIT

KIMIA
Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal nomor 41 sampai dengan nomor 60.

Data berikut digunakan untuk menjawab soal Data pada grafik digunakan untuk menjawab
nomor 41 sampai dengan nomor 43. soal nomor 45 sampai dengan nomor 47.

Sebanyak 10 mL larutan HOCl (Ka = 3,5  108) Grafik berikut adalah diagram energi untuk suatu
diencerkan hingga volumenya 50 mL. Sebanyak reaksi yang berlangsung dua tahap.
10 mL larutan tersebut tepat habis bereaksi Energi
R
dengan 20 mL larutan NaI 0,1 M sesuai e
persamaan kimia (belum setara) d S

HOCl + NaI  NaIO3 + HCl c


P+Q PQ + Q
b
41. Konsentrasi larutan HOCl sebelum PQ2
diencerkan adalah a
(A) 0,5 M. (D) 2,0 M. 0
(B) 1,0 M. (E) 3,0 M. Koordinat reaksi
(C) 1,5 M.
45. Reaksi berikut yang menjadi penentu laju
42. Jumlah mol elektron yang terlibat pada reaksi adalah
reaksi tersebut adalah (A) P + Q  R + S.
(A) 0,006 mol. (D) 0,024 mol. (B) P + Q + R  PQ.
(B) 0,012 mol. (E) 0,030 mol. (C) PQ + Q + S  PQ2.
(C) 0,018 mol. (D) P + Q  PQ.
(E) PQ + Q  PQ2.
43. Nilai pH larutan setelah reaksi adalah
(A) 1 – log 3. (D) 2 – log 3. 46. Reaksi tahap kedua berlangsung lebih cepat
(B) 1 – 2 log 2. (E) 2 – 2 log 2. dibanding tahap pertama. Pernyataan yang
(C) 1. mendukung fakta tersebut adalah
(A) Energi kinetik yang diperlukan untuk
44. Rayap adalah serangga yang dapat terjadinya reaksi pada tahap pertama
mengkonsumsi kayu, rumput, dan kertas lebih besar dibandingkan pada tahap
sebagai makanan. Hal ini dimungkinkan kedua.
(B) Tumbukan pada reaksi tahap kedua
karena
lebih sering terjadi dibanding pada
(A) Rayap adalah herbivora.
tahap pertama.
(B) Rayap dapat mengubah amilum (C) Semua tumbukan pada reaksi tahap
menjadi glukosa. kedua menghasilkan produk sedangkan
(C) Dalam sistem pencernaan rayap pada reaksi tahap pertama tidak.
terdapat enzim selulase. (D) Energi kinetik partikel pereaksi pada
(D) Dalam sistem pencernaan rayap tahap pertama lebih kecil dibanding
terdapat enzim amilase. energi kinetik partikel pereaksi pada
(E) Dalam sistem pencernaan rayap tahap kedua.
terdapat enzim glukosidase. (E) Partikel-partikel pereaksi pada tahap
pertama lebih sedikit dibanding
partikel pereaksi pada tahap kedua.

Halaman 1 dari 3 halaman


Kode: 508 Program: TKA Saintek  TP 2018/2019

47. Berdasarkan grafik tersebut, pernyataan (A) ion kalium.


berikut yang tidak benar adalah (B) ion barium.
(A) R adalah senyawa transisi. (C) ion magnesium.
(B) PQ adalah hasil antara. (D) ion seng.
(C) Reaksi total adalah reaksi eksoterm. (E) ion magnesium dan ion seng.
(D) Reaksi tahap pertama adalah reaksi
endoterm. 51. Sebanyak 42 mL AsCl3 ( = 2,16 g/mL)
(E) Perubahan entalpi reaksi total adalah direaksikan dengan 19 g NaBH4 sehingga
(b  a). terjadi reaksi sesuai persamaan kimia (belum
setara).
48. Penggalian sumur untuk mendapatkan air AsCl3(l) + NaBH4(s)  AsH3(g) + NaCl(s) +
hingga belasan meter di bawah permukaan BCl3(g)
tanah sangat berbahaya, karena dapat Jika Ar As =75, Cl = 35,5, Na = 23, B = 11,
menimbulkan kematian para pekerja. Hal H = 1, Volume gas boron triklorida, BCl3
ini disebabkan yang dihasilkan pada suhu 0 oC dan tekanan
(A) Pada kedalaman tersebut banyak CO2 760 mmHg adalah
yang keluar dari dalam tanah yang (A) 2,1 L. (C) 6,3 L. (E) 10,5 L.
dapat menyebabkan kematian. (B) 4,2 L. (D) 8,4 L.
(B) Pada kedalaman tersebut terdapat gas
CO yang dapat menimbulkan kematian 52. Diketahui beberapa unsur dengan nomor
seketika. atomnya, 33As, 17Cl, 7N, 13Al, 15P, 8O, dan 16S.
(C) Adanya gas-gas seperti SO2 dari hasil Pasangan spesi berikut dengan struktur Lewis
pembusukan sampah yang meracuni yang tidak memenuhi kaidah oktet maupun
paru-paru. duplet adalah
(D) Makin dalam sumur yang digali, suhu (A) AsCl3 dan NH4+. (D) AlCl4 dan SCl4.
didalamnya makin panas. (B) AsCl3 dan AlCl4. (E) POCl3 dan SCl4.
(E) Pada kedalam tersebut terdapat gas (C) NH4+ dan POCl3.
metana yang akan menghambat proses
pernapasan. 53. Padatan P2O5 dimasukkan ke dalam 250 mL
NaCl 3 M dan bereaksi membentuk NaPO3
49. Di puncak mount Everest titik didih air lebih dan POCl3 sesuai persamaan kimia (belum
rendah bila dibandingkan dengan titik didih setara) berikut:
air di tepi pantai. Pernyataan berikut yang P2O5 + NaCl  NaPO3 + POCl3
mendukung data di atas adalah Jika massa P2O5 yang ditambahkan adalah
(A) Suhu di puncak mount Everest sangat 56,8 g (Ar P = 31, O = 16), konsentrasi NaCl
rendah bisa mencapai beberapa derajat setelah reaksi adalah
celsius dibawah nol. (A) 0,2 M. (D) 0,8 M.
(B) Tekanan udara di puncak mount (B) 0,4 M. (E) 1,2 M.
Everest kurang dari 76 cmHg. (C) 0,6 M.
(C) Udara di puncak mount Everest
mengandung oksigen dengan kadar 54. Senyawa P2Q terbentuk dari atom P dan Q
yang sangat rendah. yang masing-masing memiliki nomor atom
(D) Udara di puncak mount Everest 9 dan 8. Bentuk geometri dan kepolaran
mengandung lebih banyak uap air. molekul P2Q adalah
(E) Di puncak mount Everest api tidak (A) Linier dan nonpolar.
dapat menyala karena suhu dan kadar (B) Segitiga datar dan nonpolar.
oksigen yang sangat rendah. (C) Bentuk V dan polar.
(D) Segitiga piramida dan polar.
50. Suatu sampel batuan yang hanya mengandung (E) Tetrahedral dan nonpolar.
garam natrium, kalium, magnesium, barium
dan seng dilarutkan dalam asam sulfat. Jika ke
dalam larutan tersebut ditambahkan larutan
encer NaOH, ion yang akan mengendap
adalah

Halaman 2 dari 3 halaman


Program: TKA Saintek  TP 2018/2019 Kode: 508

55. Reaksi pembentukan gas NO2 berlangsung 58. Senyawa A yang memiliki rumus molekul
dalam suatu wadah bervolume 5 L sesuai C4H10O, tidak bereaksi dengan KMnO4
persamaan kimia berikut yang diasamkan. Dengan HI juga tidak
N2(g) + 2O2(g)  2NO2(g). bereaksi, tetapi dapat bereaksi dengan
logam natrium menghasilkan gas hidrogen.
Jika pada saat setimbang [N2] = 0,2,
Kemungkinan senyawa tersebut adalah
[O2] = 0,1 M, dan [NO2] = 0,4 M,
(A) 1-butanol.
pernyataan berikut yang benar untuk (B) 2-butanol.
kesetimbangan tersebut adalah (C) 2-metil-2-propanol.
(A) Tidak bergeser jika ditambahkan 1 mol (D) isobutanol.
N2 dan 1 mol NO2. (E) 2-metil-1-butanol.
(B) Bergeser ke kanan jika ditambahkan 1
mol N2 dan 1 mol NO2. 59. Jika diketahui potensial reduksi standar:
(C) Bergeser ke kanan jika ditambahkan 1 * O2 + 2H+ + 2e  H2O2 Eo = +0,70 V
mol N2, 1 mol O2 dan 1 mol NO2. 
* 2IO3 + 12H + 10e  I2 + 6H2O Eo = +1,2 V
+
(D) Tidak bergeser jika ditambahkan 1 mol Pernyataan yang benar untuk sel volta yang
N2, 1 mol O2 dan 1 mol NO2. dibentuk berdasarkan kedua setengah reaksi
(E) Bergeser ke kiri jika ditambahkan 1 di atas adalah
mol N2, 1 mol O2 dan 1 mol NO2. (A) Setiap mol H2O2 yang bereaksi akan
menghasilkan 5 mol gas oksigen.
56. Larutan 0,06 mol garam X dalam 400 g air
(B) Potensial sel yang dihasilkan 2,3 volt.
membeku pada suhu yang sama dengan
larutan 6,25 g CaBr2 dalam 250 g air. Jika (C) Laju pengurangan IO3 sama dengan
Ar Ca = 40, Br = 80, dan CaBr2 terionisasi laju pembentukan gas oksigen.
sempurna, nilai faktor van’t Hoff garam (D) Diagram selnya dapat dituliskan
X adalah sebagai Pt(s) H2O2(aq)O2(g) ║ IO3(aq)
(A) 2,0 (C) 2,5 (E) 3,0 I2(s), Pt(s).
(B) 2,2 (D) 2,8 (E) Reaksi selnya adalah O2(g) + I2(s) +
H2O(l)  IO3(aq) + H2O2(aq) +
57. Sebanyak 100 mL CH3COOH 0,22 M H+(aq).
dicampurkan dengan x mL Ba(OH)2 0,1 M
dan ternyata diperoleh larutan penyangga 60. Sebanyak 200 mL larutan Cu(NO3)2 dan
dengan pH = 4. Jika harga Ka CH3COOH = 250 mL larutan AgNO3 dielektrolisis dengan
1 × 105, nilai x adalah kuat arus 1,93 A menggunakan elektroda Pt.
(A) 10 mL. (C) 30 mL. (E) 50 mL. (Ar Ag = 108, Cu = 64). Setelah elektrolisis
(B) 20 mL. (D) 40 mL. berlangsung selama 5 menit, pernyataan
yang tidak benar adalah
(A) Muatan listrik yang digunakan 579 C.
(B) Volume gas yang dihasilkan dari kedua
laruan sama.
(C) Massa perak yang diendapkan lebih
banyak dari massa tembaga.
(D) Kedua larutan mempunyai pH yang
sama.
(E) Jumlah elektron yang digunakan
adalah 0,006 mol.

Halaman 3 dari 3 halaman

Anda mungkin juga menyukai