Anda di halaman 1dari 23

BAB POLA PEWARISAN SIFAT PADA

V HUKUM MENDEL

A. Hukum Mendel
B. Penyimpangan Se
mu terhadap Huk
um Mendel

Kembali ke daftar isi


A. Hukum Mendel

• Mendel melakukan
Hukum I persilangan monohibrid
Mendel

• Mendel melakukan
Hukum II persilangan dihibrid
Mendel

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Hukum I Mendel
Mendel melakukan persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat
dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput. Perhatikan diagram
persilangan berikut!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Hukum I Mendel
Mendel melakukan persilangan Mirabilis jalapa berwarna merah dengan Mirabilis jalapa
berwarna putih. Warna merah bersifat intermediat terhadap warna putih. Perhatikan
diagram persilangan berikut!

Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
Perbandingan fenotipe F2 = Merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Hukum IIII Mendel
Hukum Mendel
Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman kacang ercis yaitu bentuk dan warna
biji. Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat–kuning dengan tanaman
kacang ercis berbiji keriput–hijau. Perhatikan diagram persilangan berikut!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Macam-macam Perkawinan dalam Hukum Mendel

Perkawinan Resiprok

Perkawinan resiprok merupakan


perkawinan kebalikan dari yang
semula dilakukan.
Persilangan ini bertujuan untuk
membuktikan induk jantan dan
induk yang betina memiliki
kesempatan yang sama dalam
pewarisan sifat.
Contoh persilangan dalam
perkawinan resiprok seperti
diagram di samping.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perkawinan Back Cross

Perkawinan balik adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah


satu induknya. Persilangan ini bertujuan untuk mencari genotipe induk.
Contoh persilangan dalam perkawinan balik sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Uji Silang (Test Cross)

Uji silang adalah perkawinan individu F1 dengan induknya yang bersifat homozigot
resesif. Persilangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah individu induk bersifat
homozigot atau heterozigot.
Contoh persilangan dalam uji silang sebagai berikut.
Tikus hitam disilangkan dengan induk tikus putih menghasilkan keturunan
50% tikus hitam dan 50% tikus putih, bersifat heterozigot atau homozigotkah
genotipe tikus hitam tersebut?

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel
Tidak semua hasil persilangan sesuai dengan hukum Mendel. Beberapa ilmuwan menemukan
adanya penyimpangan-penyimpangan. penyimpangan tersebut bersifat semu karena pola
dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Penyimpangan semu akibat interaksi gen
terdapat lima macam sebagai berikut.

1. Epistasi dan hipostasi 2. Kriptomeri

4. Gen-gen
3. Polimeri
komplementer

5. Atavisme

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Epistasi dan Hipostasi

Sebuah atau sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain yang tidak sealel disebut gen
epistasi, sedangkan gen yang dikalahkan dinamakan gen hipostasi.
Macam epistasi dan hipostasi yaitu epistasi dominan, epistasi resesif, serta epistasi
dominan dan resesif.

Epistasi Dominan Epistasi Resesif

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Kriptomeri

Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen dominan bersama-sama
dengan gen dominan lainnya. Jika gen berdiri sendiri, karakternya akan tersembunyi
(kriptos).
Contohnya warna bunga Linnaria maroccana yang ditentukan oleh pigmen hemosianin dan
sifat keasaman plasma sel. Pigmen hemosianin akan berwarna merah pada plasma yang
asam dan berwarna ungu pada plasma yang bersifat basa.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara dua gen atau lebih sehingga disebut gen
ganda.
Contoh persilangan gandum berbiji merah gelap (M 1M1M2M2) dengan gandum berbiji putih
(m1m1m2m2) diperoleh perbandingan fenotipe F2-nya = merah : putih = 15 : 1.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Gen-gen Komplementer

Gen-gen komplementer adalah gen yang


saling berinteraksi dan saling melengkapi
sehingga memunculkan fenotipe tertentu.
Apabila ada salah satu gen tidak hadir
maka pemunculan karakter fenotipe
tersebut akan terhalang atau tidak
sempurna.
Contohnya pada warna bunga Lathyrus
odoratus.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Atavisme

Atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang mengakibatkan menghilangnya suatu sifat
keturunan dan memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi
sifat induk akan muncul kembali pada generasi selanjutnya.
Contohnya pada persilangan ayam berjengger atau berpial rose (RRpp) dengan ayam
berjengger pea (rrPP) menghasilkan F1 berjengger walnut. Jika F1 disilangkan sesamanya
menghasilkan perbandingan fenotipe F2 = walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB
POLA-POLA HEREDITAS PAUTAN
VI

Pola-Pola Pewaris
an Sifat

Kembali ke daftar isi


Pola-Pola Pewarisan Sifat
Determinasi Seks

Pautan Gen

Pindah Silang

Gagal Berpisah

Pautan Seks

Gen Letal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Determinasi Seks
Determinasi seks merupakan proses penentuan jenis kelamin pada
makhluk hidup berdasarkan kromosom kelamin yang diwariskan secara
bebas oleh gamet parental kepada keturunannya melalui proses meiosis.
Berdasarkan susunan kromosom kelaminnya, tipe penentuan jenis kelamin
pada makhluk hidup dibedakan menjadi empat tipe.

Tipe Haplo-Diplo

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pautan Gen

Pautan merupakan salah


satu penyebab penyim-
pangan semu terhadap
hukum Mendel.
Pautan gen terjadi akibat
gen-gen terletak pada lokus
yang berdekatan dalam
kromosom yang sama dan
saat proses pembentukan
gamet saling berkait atau
berikatan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pindah Silang
Pindah silang merupakan pemisahan dan pertukaran bagian kromatid dari
sepasang kromosom homolog.
Pindah silang mengakibatkan terbentuknya empat macam gamet yaitu dua
macam gamet yang sifatnya sama dengan induk (tipe parental) dan dua
macam gamet yang merupakan hasil pindah silang (tipe rekombinan).
Besarnya nilai pindah silang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Gagal Berpisah
Gagal berpisah mengakibatkan sel anak kelebihan atau
kekurangan kromosom (sel aneuploid).
Gagal berpisah dapat terjadi pada kromosom kelamin
(gonosom) dan kromosom tubuh (autosom).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pautan Seks (Rangkai Kelamin)

Pautan seks adalah peristiwa terdapatnya gen dalam kromosom kelamin.


Pautan seks dapat terjadi pada Drosophila melanogaster, kucing, manusia,
dan ayam.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Gen Letal
Gen letal adalah gen yang mengakibatkan kematian jika dalam keadaan
homozigot.
a. Gen letal dominan
Gen letal dominan adalah gen dominan yang dapat mengakibatkan
kematian individu apabila memiliki gen homozigot dominan. Namun,
apabila individu memiliki gen heterozigot hanya akan mengalami
kelainan.
Contoh peristiwa gen letal dominan yaitu persilangan antara dua
individu penderita brakidaktili.

b. Gen letal resesif


Gen letal resesif adalah gen resesif yang dapat mengakibatkan kematian
individu apabila memiliki gen homozigot resesif. Apabila individu dalam
keadaan heterozigot bersifat normal, tetapi pembawa gen letal.
Contoh peristiwa gen letal resesif yaitu persilangan antara dua
individu tanaman jagung berdaun hijau heterozigot.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi

Anda mungkin juga menyukai