Hereditas
Kompetensi Dasar
1.
2.
3.
4.
5.
Kelompok
I Hukum Mendel I
Kelompok II Hukum Mendel II
Kelompok III Intermediet
Kelompok IV Kodominan
Kelompok V Gen Alel Dominan
Kelompok VI Gen Alel Resesif
PETA KONSEP
Pola-pola Hereditas
Hukum
Pewarisan Sifat
Hukum I
Mendel
Hukum II
Mendel
Persilangan
Monohibrid
Persilangn
Dihibrid
Penyimpangan
Hukum Mendel
Interaksi
Alel
- Dominansi Tidak
Sempurna
- Kodominan
- Alel Ganda
- Alel Letal
Interaksi
Genetik
- Penurunan Sifat
Poligenik
- Kriptomeri
- Epistasis
- Hipostasis
- Komplementer
Tautan
- Tautan
Autosomal
- Tautan Seks
Pindah
Silang
Terminologi
P Parental (individu tetua)
F1 Filial 1 (keturunan pertama)
F2 Filial 2 (keturunan kedua)
Gen D gen atau alel dominan
Gen d gen atau alel resesif
Gen dominan gen yang menutupi ekspresi alelnya
Gen resesif gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi
alelnya
Heterozigot Dd
Fenotip ekspresi gen yang lansung dapat diamati sebagai
suatu sifat pada suatu individu
Genotip susunan genetik yang mendasari pemunculan
suatu sifat
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I disimpulkan dari persilangan
monohibrid.
Hukum ini disebut juga hukum segregasi (pemisahan)
alal-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi
haploid
RR x rr
Genotip: Rr
Fenotip: Bulat
Rasio genotip: Semua sama
Rasio Fenotip: Semua sama
Hukum Mendel II
Hukum Mendel II disimpulkan dari perkawinan
dihibrid. Hukum Mendel juga dinamakan hukum
penggabungan secara bebas.
Hukum Mendel II menyatakan bahwa pada
waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda
yang telah bersegregasi bebas (misalnya alel B
memisah dengan alel b, serta alel K memisah
dengan alel k) akan bergabung secara bebas
membentuk genotip dengan kombinasikombinasi alel yang berbeda.
Uji Silang
Persilangan antara 2 parental individu,
yang tidak diketahui genotipnya dengan
induk yang genotipnya homozigot resesif.
Tujuan : untuk menguji apakah individu
bersifat heterozigot atau bukan
Misal : kamu diberi segenggam biji bulat,
dan sipemberi biji tidak tau pasti apakah biji
bulat itu homozigot atau heterozigot.
Silang Balik
1.2. Kodominan
Kodominan tidak memunculkan sifat antara
pada individu heterozigot, tetapi menghasilkan
sifat yang merupakan hasil ekspresi masingmasing alel.
contoh: golongan darah
1. type A = IAIA or IAi
2. type B = IBIB or IBi
3. type AB = IAIB
4. type O = ii
1.3.AlelGanda
Alel ganda merupakan fenomena adanya
tiga atau lebih alel dari suatu gen.
1.4.AlelLetal
Alel Letal merupakan alel yang dapat
mengakibatkan kematian pada individu
homozigot (embrio).
2.Interaksi Genetik
.1. Atavisme
Atavisme merupakan munculnya suatu
sifat sebagai akibat interaksi dari
beberapa gen
2.2.Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen bersifat
komulatif.
2.3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi, jika
gen tersebut berdiri sendiri. Namun, jika gen ini berinteraksi
dengan gen lainnya, akan muncul sifat yang tersembunyi
tersebut.
2.4.Epistasis
Epistasis merupakan gen yang sifatnya
mempengaruhi gen lain.
Ini adalah contoh dari epistasis dominan
2.5. Hipostasis
Hipostasis merupakan gen yang dipengaruhi
2.6. Komplementer
Komplementer merupakan interaksi beberapa gen yang saling
melengkapi, jika salah satu gen tidak ada, pemunculan suatu
karakter menjadi tidak sempurna atau terhalang.
Gen C:
membentuk pigmen warna
Gen c: tidak membentuk pigmen warna
Gen P:
membentuk enzim pengaktif
Gen p: tidak membentuk enzim pengaktif
3. Tautan
Pautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang
sama, saling berkait atau berikatan, saat proses pembentukkan gamet,
disebabkan gen-gen tersebut terletak dalam kromosom yang sama
Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga ungu
pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen bulat
(ppll)
Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)
Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah =
3:1
4.
Pindah Silang
Pindah silang adalah peristiwa pertukaran gen-gen suatu
kromatid dengan gen-gen kromatid di homolognya.