Anda di halaman 1dari 25

Logika Matematika

LOGIKA MATEMATIKA
Matematika merupakan ilmu yang memiliki cakupan yang sangat
luas. Matematika bukan hanya mempelajari angka dan perhitungan
saja. Namun, terdapat hal-hal yang dipelajari dalam matematika
selain hitung-menghitung, salah satunya adalah logika matematika.
Cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran
dan sekaligus juga sebagai dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu
Logika matematika merupakan salah satu ilmu matematika yang
banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan
perpaduan dari ilmu logika dan ilmu matematika.
 
Logika matematika akan memberikan landasan tentang bagaimana
cara kita mengambil kesimpulan
MATEMATIK
LOGIKA
A

LOGIKA
MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA
PENGERTIAN

Logika Matematika
Cabang filsafat yang bersifat Susilo :”ilmu matemaika
praktis berpangkal pada bukanlah hanya sekedar
penalaran dan sekaligus juga kumpulan angka serta
sebagai dasar filsafat dan berbagai rumus yang tidakada
sebagai sarana ilmu hubungannya dalam kehidupan
sehari-hari. Namun
sebaliknya, ilmu matematika
tumbuh dan berakar dari
kehidupan sehari-hari.”

LOGIKA MATEMATIKA
PENGERTIAN LOGIKA MATEMATIKA
• Logika matematika merupakan salah satu ilmu
matematika yang banyak diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan merupakan perpaduan
dari ilmu logika dan ilmu matematika.

LOGIKA MATEMATIKA
Dalam logika matematika terdapat beberapa
tahap yang dibahas, antara lain pernyataan,
negasi, disjungsi, konjungsi, implikasi,
biimplikasi, kalimat berkuantor, dua
pernyataan yang ekuivalen, invers, konvers
dan kontradiksi, tautologi dan kontradiksi
serta penarikan kesimpulan. Selain itu logika
merupakan ilmu yang mempelajari kaidah-
kaidah penalaran manusia yang absah atau
valid. Sedangkan penalaran manusia
diungkapkan dalam bahasa berupa kalimat-
kalimat. Dengan demikian logika mempelajari
kalimat-kalimat yang mengungkapkan atau
merumuskan penalaran manusia.

LOGIKA MATEMATIKA
Pernyataan merupakan suatu
kalimat yang bernilai benar
ataupun salah, namun tidak
keduanya. Sedangkan, suatu
kalimat dikatakan bukan
Pernyataan
pernyataan jika kita tidak
dapat menentukan apakah
kalimat tersebut benar atau
salah atau mengandung
pengertian relatif.

LOGIKA MATEMATIKA
Pernyataan sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Pernyataan tertutup (kalimat tertutup)
Pernyataan tertutup atau kalimat tertutup adalah suatu
pernyataan yang sudah memiliki nilai benar atau salah.
Contoh:
“5 adalah bilangan genap”, kalimat tersebut bernilai salah
karena yang benar adalah “5 adalah bilangan ganjil”.

 2. Pernyataan terbuka (kalimat terbuka)

Pernyataan terbuka atau kalimat terbuka adalah suatu


pernyataan yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya
karena adanya suatu perubah atau variable.
Contoh logika matematika:

Saat , maka bernilai salah


Saat , maka bernilai benar

LOGIKA MATEMATIKA
Contoh:
8 + 2 = 10 (pernyataan tertutup yang bernilai benar)
4 × 6 = 20 (pernyataan tertutup yang bernilai salah)
5a + 10 = 40 (pernyataan terbuka, karena harus dibuktikan
kebenarannya)
Jarak Jakarta-Bogor adalah dekat (bukan pernyataan, karena dekat
itu relatif)

LOGIKA MATEMATIKA
 Ingkaranatau negasi adalah
kebalikan nilai dari suatu
pernyataan, dimana ketika suatu
Ingkaran pernyataan bernilai benar, maka
Atau Negasi negasinya bernilai salah dan saat
(~) suatu pernyataan bernilai salah,
negasinya bernilai benar. Ingkaran
atau negasi dari pernyataan 
dilambangkan dengan

LOGIKA MATEMATIKA
Berikut adalah tabel kebenaran p ~p

ingkaran.
Artinya, jika suatu pertanyaan
(p) bernilai benar (B), B S

maka ingkaran (q) akan bernilai


salah (S). Begitu pula sebaliknya.
S B
Contoh:
p : Semua murid lulus ujian
~p : Ada murid yang tidak lulus
ujian

LOGIKA MATEMATIKA
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan
dengan menggunakan kata hubung ‘atau’ sehingga
membentuk pernyataan majemuk ‘p atau q’ yang
disebut disjungsi yang dilambangkan dengan “p ∨ q”.
Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam konsep disjungsi hanya akan bernilai salah
Disjungsi jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

P q p∨q

B B B

B S B

S B B

S S S

LOGIKA MATEMATIKA
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan
menggunakan kata hubung ‘dan’ sehingga
membentuk pernyataan majemuk ‘p dan q’ yang
disebut konjungsi yang dilambangkan dengan “p∧q”. 
Berikut adalah tabel kebenaran konjungsi.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
konsep konjungsi akan bernilai benar jika dan
hanya jika kedua pernyataan (p dan q) benar
Konjungsi
P q p∧ q

B B B

B S S

S B S

S S S

LOGIKA MATEMATIKA
Implikasi bisa dipandang sebagai hubungan antara
dua pernyataan di mana pernyataan kedua merupakan
konsekuensi logis dari pernyataan pertama.
Implikasi ditandai dengan notasi ‘⟹’.
Misalkan p, q adalah pernyataan, implikasi berikut 
p ⟹ q
dibaca ‘jika p maka q’.
Berikut adalah tabel kebenaran disjungsi.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
Implikasi konsep implikasi akan bernilai salah jika dan
hanya jika sebab bernilai benar namun akibat
bernilai salah. Selain itu implikasi bernilai benar.

P q p⇒ q

B B B

B S S

S B B

S S B

LOGIKA MATEMATIKA
Suatu pernyataan p dan q dapat digabungkan dengan
menggunakan kata hubung ‘jika dan hanya jika’
sehingga membentuk pernyataan majemuk ‘p jika
dan hanya jika q’ yang disebut biimplikasi yang
dilambangkan dengan “p ⇔ q”.
Berikut adalah tabel kebenaran biimplikasi:
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam konsep biimplikasi akan bernilai benar
Biimplikasi jika sebab dan akibatnya (pernyataan p dan q)
bernilai sama. 
Baik itu sama-sama benar, atau sama-sama salah.

p q p⇔ q

B B B

B S S

S B S

S S B

LOGIKA MATEMATIKA
Pernyataan Kuantor

Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang memiliki
kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata semua, seluruh, setiap,
beberapa, ada, dan sebagian.

Kata-kata yang senilai dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal dan kata-
kata yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor eksistensial. Kuantor
universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.

: semua orang adalah sarjana (Kuantor universal)

: sebagian orang adalah tidak sarjana

LOGIKA MATEMATIKA
Pernyataan Majemuk, Bentuk Ekuivalen dan
Ingkarannya
Dalam logika matematika, beberapa pernyataan dapat dibentuk
menjadi satu pernyataan dengan menggunakan kata penghubung
logika seperti dan, atau, maka dan jika dan hanya jika.
Pernyataan gabungan tersebut disebut dengan pernyataan majemuk.
Dalam logika matematika, kata hubung tersebur masing-masing
memiliki lambang dan istilah sendiri.

LOGIKA MATEMATIKA
Bentuk Ekuivalen Pernyataan
Majemuk
 
Pernyataan majemuk yang memiliki nilai sama untuk semau
kemungkinannya dikatakan ekuivalen. Notasi ekuivalen dalam logika
matematika adalah “ “.
Bentuk-bentuk pernyataan yang saling ekuivalen adalah:

LOGIKA MATEMATIKA
Ingkaran Pernyataan Majemuk
 
Ingkaran Konjungsi:
Ingkaran Disjungsi :
Ingkaran Implikasi :
Ingkaran Biimplikasi:

Konvers, Invers dan Kontraposisi


 Konvers, invers dan kontraposisi adalah bentuk lain dari
implikasi, dimana:

Konvers dari adalah


Invers dari adalah
Kontraposisi dari adalah

LOGIKA MATEMATIKA
Tautologi dan Kontradiksi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang


selalu benar untuk semua kemungkinan yang
ada.
Kontradiksi adalah kebalikannya, yaitu
pernyataan majemuk yang bernilai salah
untuk semua kemungkinan yang ada.

LOGIKA MATEMATIKA
Penarikan Kesimpulan (Logika Matematika)
Penarikan kesimpulan adalah konklusi dari beberapa pernyataan majemuk
(premis) yang saling terkait. Dalam penarikan kesimpulan terdiri dari
beberapa cara, yaitu:

LOGIKA MATEMATIKA
 Contoh Soal Logika Matematika:
Soal 1:
Premis 1 : Jika Andi rajin belajar, maka Andi juara kelas
Premis 2 : Andi rajin belajar
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah ….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :p
Kesimpulan : q (modus ponens)
Jadi kesimpulannya adalah Andi juara kelas.

LOGIKA MATEMATIKA
 Soal Logika Matematika 2:
Premis 1 : Jika hari hujan, maka sekolah
libur
Premis 2 : sekolah tidak libur
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah
….
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (modus tollens)
Jadi kesimpulannya adalah hari tidak hujan.

LOGIKA MATEMATIKA
 Soallogika matematika 3:
Premis 1 : Jika Ani nakal, maka Ibu marah
Premis 2 : Jika Ibu marah, maka Ani tidak dapat uang saku
Kesimpulan dari kedua premis diatas adalah …
Jawab:
Premis 1 :
Premis 2 :
Kesimpulan : (silogisme)
Jadi kesimpulannya adalah Jika Ani nakal, maka Ani tidak
dapat uang saku.

LOGIKA MATEMATIKA
SELAMAT BELAJAR

LOGIKA MATEMATIKA

Anda mungkin juga menyukai