Anda di halaman 1dari 10

C.

Konvers, Invers, dan Kontraposisi


dari suatu implikasi, misalnya P q dapat diperoleh implikasi lain, yaitu sebagai
berikut:
1. Menukar antesedem dengan konsekuen atau sebaliknya sehingga di peroleh
implikasi baru yang disebut konvers dari implikasi tersebut
Konvers P q adalah q p dan berlaku sebaliknya.
2. Menegasikan antesedon dan konsekuen sehingga di peroleh implikasi baru yang
disebut invers dari implikasi tersebut
Invers dari P q adalah –p -q dan berlaku sebaliknya
3. Menegasikan antesedon dan konsekuen, kemudian menukar letaknya sehingga
diperoleh implikasi yang baru yang disebut kontraposisi dari implikasi tersebut
Kontraposisi dari p q adalah –q -p dan berlaku sebaliknya.
Kebenaran hubungan antaara implikasi , konvers , invers, dan kontraposisi dari
p q ditunjukan pada table 4.14
Table 4. 14 nilai kebenaran implikasi, konvers, invers dan kontraposisi

p q -p -q Implikasi Konvers Invers Kontraposisi


p q p q p q p q
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B S

Jika diperhatikan dari table 4.14 dapat diambil beberapa kesimpulan berikut
1. Nilai kebenaran pada implikasi ekuivalen dengan nilai kebenaran kontraposisi,
shingga, p q = –q -p
2. Nilai kebenaran pada konvers ekuivalen dengan nilai kebenaran pada invers,
shingga q p = –p -q
Contoh
Uji kompetensi diri
1. Buat tiga pernyataan majemuk yang merupakan implikasi serta temukan
konvers, invers, kontraposisi
2. Tentukan konvers, invers, kontraposisi dan negasi dari implikasi
a. Jika a = 2 makaa 2 = 4
b. Jika semua bilangan prima ganjil maka 2 bukan bilangan prima
c. Santi lulus ujian hanya jika dia belajar dengan tekun.
d. 3 + 4 = 7 hanya jika 7bukan bilangan komposit
e. Jika x 2 – 16 < 6 maka -6 < x < 6
f. Jika terjadi pemanasan global, maka cuaca di dunia tidak dapat
diprediksi
g. Pembangunan berjalan dengan baik hanya jiika setiap orang taat
membayar pajak
h. Jika x 2 – 6x + 8 ≥ 0 maka x ≤ 2 atau x ≥ 4
i. Jika matahari terbenam maka hari menjadi gelap
j. Jika semua siswa naik kelas, maka ada guru yang tidak senang
3. Tentukan konvers, invers,kontraposisi dan negasi dari implikasi – implikasi
berikut

4. Tetapkan pernyataan yang senilai dari implikasi berikut


a. Jiika hari hujan, maka matahari tidak bersinar
b. Pak ahmad menonton sepak bola di TV pada malam hari hanya jika ada
siaran pertandingan piala dunia
c. Ketinggian air laut meningkat jika terjadi pemanasan global
d. Jika permintaan barang meningkat, maka harga barang mahal
e. Jika 2 bukan bilangan prima, maka semua bilangan prima adalah ganjil
5. Tentukan pernyataan yang senilai dari implikasi berikut
D. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan tertentu adalah bagian penting
dalam logika matematika. Biasanya di mulai dengan pernyataan – pernyataan tertentu
yang diterima kebenarannya kemudian beragumentasi untuk sampai pada konklusi
(kesimpulan) yang ingin dibuktikan. Pernyataan – pernyataan yang digunakan untuk
menarik suatu kesimpulan diasumsikan benar terjadi dan disebut premis. Suatu premis
dapat berupa aksioma yang diterima kebenarannya tanpa pembuktian, hipotesa, definisi
atau pernyataan yang telah dibuktikan sebelumnya.
Dalam membuktikan suatu dalil atau menurunkan suatu hasik dari kebenaran –
kebenaran yang diketahui menggunakan pola argumentasi, yaitu penarikan kesimpulan
atau konklusi dari beberapa pernyataan atau premis yang diketahui dengan didasarkan
atas prinsip – prinsip logika.
Kesimpulan dapat bernilai valid (sah) dan ada juga yang tidak valid (tidak sah)
tergantung dari premis – premis penyusunnya.kesimpulan atau konklusi dikatakan
berlaku atau sah apabila konjungsi dari premis – premis berimplikasi konklusi.
Sebaliknya jika konjungsi dari premis – premis tidak berimplikasi, maka kesimpulan
dikatakan tidak sah. Jadi suatu kesimpulan dikatakan sah jika premis – premisnya benar,
maka konklusinya juga benar.
Untuk menmukan sah atau tidaknya suatu kesimpulan, dapat menggunakan ketiga
prinsip, yaitu modus ponents, modus tollens dan nilogisme
1. Modus ponens
Modus ponens adalah argumentasi atau penarikan kesimpulan yang disajikan dalam
bentuk sebagai berikut
Premis 1 : p q
Premis 2 : p
Konklusi : q
Modus ponens menyatakan apabila diketahui “jika p, maka q” benar dan p benar.
Disimpulkan q benar. Keabsahan kesimpulan dari modus ponens dapat diperoleh
dengan membuktikan nilai kebenaran pernyataan “((p q) ^ p) q” dengan tael
kebenaran
Table 4.15. nilai kebenaran modus ponens

P Q p q “((p q) ^ p) ((p q) ^ p) q
B B B B B
B S S S B
S B B S B
S S B S B
Berdasarkan table 4.15. pernyataan ((p q) ^ p) q merupakan tautology
sehingga penarikan kesimpulan dengan modus ponens dikatakan sah. Berikut adalah
beberapa contoh penarikan dengan modus ponens

2. Modus tollens
Modus tollens adalah argumentasi yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut
Premis 1 : p q
Premis 2 : -q
Konsklusi : -p
Modus tollens menyatakan apabila diketahui “jika p, maka q” benar dan q tidak
benar. Disimpulkan p tidak benar. Keabsahan kesimpulan modus tollens dapat di
peroleh dengan membuktikan pernyataan “((p q) ^ -q) -p dengan table
kebenaran.
Tabel 4.16 nilai kebenaran modus tollens

P Q -p -q p q ((p q) ^ -q) ((p q) ^ -q) -p


B B S S B S B
B S S B S S B
S B B S B S B
S S B B B B B
Berdasarkan table 4.16 diketahui bahwa pernyataan ((p q) ^ -q) -p merupakan
tautology. Oleh karna itu penarikan kesimpulan dengan modus tollens adalah sah.
Berikut adalah beberap contoh argumen yang berbentuk modus tollens
3. Silogisme
Silogisme adalah argumentasi yang disajikan dalam bentuk sebagai berikut
Premis 1 : p q
Premis 2 : q r
Konklusi : p r
Silogisme menyatakan apabilah “jika p, maka q” benar dan “jika q, maka r” benar
disimpulkan “jika p, maka r” benar. Keabsahan silogisme juga dapat dibuktikan
dengan table kebenaran bahwa pernyataan “((p q) ^ (q r)) (p r)”
merupakan tautology.
Table 4.17 nilai kebenaran silogisme

p q r p q q r p r ((p q) ^ (q r)) ((p q) ^ (q r))


(p r)
B B B B B B B B
B B S B S S S B
B S B S B B S B
B S S S B S S B
S B B B B B B B
S B S B S B S B
S S B B B B B B
S S S B B B B B
Berdasarkan table 4.17 pernyataan “((p q) ^ (q r)) (p r)” merupakan
tautology. Oleh karna itu , perhatikan kesimpulan dengan silogisme adalah sah atau
valid. Berikut adalah beberapa contoh silogisme :
Selain argumen – argument tersebut, valid atau tidaknya suatu argument dapat
diseldiki dengan menggunakan tabel kebenaran seperti dijelaskan sebelumnya, suatu
argument dinyatakan valid jika implikasi dari konjungsi premis – premisnya dengan
konklusi merupakan suatu tautology.
Uji komptensi diri
1. Buat kesimpulan dari premis – premis yang diketahui berikut :
a. p1 : jika seekor hewan suka makan daging, maka hewan itu buas.
p2 : buaya suka makan daging
b. p1 : jika terjadi bulan purnama, maka permukaan air laut naik
p2 : permukaan air laut tidak naik
c. p1 : jika lampu merah menyala, maka lalu lintas berenti
p2 : lalu lintas tidak berenti
d. p1 : jika saya lulus SMK, maka saya akan bekerja sebagai teknisi
p2 : saya tidak bekerja sebagai teknisi
2. Selidiki argument berikut, sah atau tidak dengan menggunakan table kebenaran.
a. p1 : jika Santi rajin belajar, maka ia akan menjadi pintar
p2 : santi pintar
 : santi pintar
b. p1 : jika di Indonesia tidak ada korupsi penduduknya tidak miskin
p2 : ada penduduk Indonesia yang miskin
 : di Indonesia masih ada korupsi

Anda mungkin juga menyukai