Anda di halaman 1dari 6

C.

HUKUM EKUIVALENSI

Hukum-hukum ekuivalensi logika


Beberapa hokum ekuivalensi logika disajikan dalam daftar di bawah :

1. Hokum komutatif p ˄ q ⇔ q ˄ p    ;         p ˅ q ⇔ q ˅ p

2. Hokum asosiatif

(p ˄ q) ˄ r ⇔ p ˄ (q ˄ r)

(p ˅ q) ˅ r ⇔ p ˅ (q ˅ r)

3. Hokum distribusi

p ˄ (q ˅ r) ⇔ (p ˄ q) ˅ (p ˄ r)

p ˅ (q ˄ r) ⇔ (p ˅ q) ˄ (p ˅ r)

4. Hokum identitas p ˄ T ⇔ p ;         p ˅ F ⇔ p

5. Hokum ikatan p ˅ T ⇔ T ; p ˄ F ⇔ F

6. Hokum negasi p ˅ ¬p ⇔ T ;         p ˄ ¬p ⇔ F

7. Hokum negasi ganda ¬(¬p) ⇔ p

8. Hokum idempotent p ˄ p ⇔ p  ;         p ˅ p ⇔ p

9. Hokum de morgan

¬ (p ˄ q) ⇔ ¬p ˅ ¬q

¬ (p ˅ q) ⇔ ¬p ˄ ¬q
 

10. Hukum absorbsi p ˅ (p ˄ q) ⇔ p  ;         p ˄ (p ˅ q) ⇔ p

11. Hukum T dan F ¬T ⇔ F      ;         ¬F ⇔ T

 
1. TAUTOLOGI
Tautologi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua
kemungkinan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah
Tautologi yang memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk
membuktikan apakah suatu pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang
digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua
pilihan bernilai B (benar) maka disebut Tautologi, dan cara kedua yaitu dengan
melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12
hukum-hukum Ekuivalensi Logika.

Contoh:

Perhatikn argumen berikut:

“Jika Toni pergi kuliah, maka Dini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Dini pergi
kuliah. Dengan demkian, jika Toni pergi kuliah atau Siska tidur, maka Dini pergi
kuliah.”

Diubah ke variabel proposional:

A   Toni pergi kuliah

B   Dini pergi kuliah

C   Siska tidur

Setelah diubah ke bentuk variabel maka diubah ubah lagi menjadi ekspresi logika
yang terdiri dari premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.

1). A  B              (premis)

2). C  B               (premis)

3). (A ˅ C)  B      (kesimpulan)

Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B


 

A B C AB C (A ˄(C A˅C (A˅C)

B B B B B B B B B

B B S B B B B B B

B S B S S S B S B

B S S S B S B S B

S B B B B B B B B

S B S B B B S B B

S S B B S S B S B

S S S B B B S B B
 

Dari tabel kebenaran diatas menunjukkan bahwa pernyataan majemuk :

((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B adalah semua benar (Tautologi)


Contoh tautologi dengan menggunakan tabel kebenaran:

1. (p ʌ ~q)  p
Pembahasan:

P q ~q (p ʌ ~q) (p ʌ ~q)  p

B B S S B
B S B B B

S B S S B

S S B S B

 
Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan Tautologi dengan alasan yaitu
semua pernyataannya bersifat benar atau True (T). maka dengan perkataan lain
pernyataan majemuk (p ʌ ~q)  p selalu benar.
1. [(p q) ʌ p] p  q
Pembahasan:

P Q (p  q) (p  q) ʌ p [(p  q) ʌ p] p  q

B B B B B
B S S S B

S B B S B

S S B S B

(1)                       (2)                   (3)                      (4)                     (5)

Berdasarkan tabel diatas pada kolom 5, nilai kebenaran pernyataan majemuk itu
adalah BBBB. Dengan perkataan lain, pernyataan majemuk [(p  q) ʌ p] p  q selalu
benar.
Pembuktian dengan cara kedua yaitu dengan penjabaran atau penurunan dengan
menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum ekuivalensi logika.

Contoh:

1. (p ʌ q) q
Penyelesaian:

(p ʌ q)  q  ~(p ʌ q) v q

~p v ~q v q

~p v T

T ………….(Tautologi)

Dari pembuktian diatas telah nampaklah bahwa pernyataan majemuk dari (p ʌ q)  q
adalah tautologi karena hasilnya T (true) atau benar.
Pembuktian dengan menggunakan tabel kebenaran dari pernyataan majemuk  (p ʌ
q)  q yaitu:

P Q (p ʌ q) (p ʌ q)  q

B B B B
B S S B

S B S B

S S S B

Pada tabel diatas nampaklah bahwa kalimat majemuk (p ʌ q)  q merupakan


Tautologi.

1. q (p v q)
penyelesaian:

q  (p v q)     ~q v (p v q)

~q v (q v p)

Tvp

T …………(Tautologi)

2. KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua
kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi nilai pembentuknya. .
Untuk membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua
cara yang digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu
jika semua pilihan bernilai F  atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua
yaitu dengan melakukan penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian
dari 12 hukum-hukum Ekuivalensi Logika.

Contoh dari kontradiksi:

1. (A˄ A)
Pembahasan:

A ~A (A ʌ ~A)
B S S
S B S

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A˄ A) selalu
salah.

1. P ʌ (~p ʌ q)
Pembahasan:

P Q ~p (~p ʌ q) P ʌ (~p ʌ q)

B B S S S
B S S S S

S B B B S

S S B S S

Ini adalah tabel kebenaran yang menunjukkan kontradiksi dengan alasan yaitu
semua pernyataan bernilai salah (F).

Anda mungkin juga menyukai