Anda di halaman 1dari 20

Tutorial 7

Matakuliah
Pengantar Matematika (MATA4101)
Modul 9

Dyah Paminta Rahayu


Universitas Terbuka
2019
Pendahuluan

Materi 1. Proposisi/Pernyataan
2. Penarikan Kesimpulan

Setelah mengikuti tutorial ini diharapkan anda dapat :


• Menjelaskan konsep proposisi atau pernyataan
• Menjelaskan hubungan logis diantara dua proposisi
• Menjelaskan keekivalenan proposisi
• Menjelaskan cara-cara penarikan kesimpulan yang
sah.
Proposisi/Pernyataan

Proposisi (Pernyataan)
Definisi : adalah kalimat deklaratif yang memiliki nilai kebenaran
Komponen penting dalam definisi proposisi:
1. Kalimat deklaratif: kalimat yang menerangkan subjek atau predikat
a. Hari ini dilaksanakan tutorial  deklaratif
b. Dimana tutorial dilaksanakan?  bukan deklaratif
c. Tutorial dilaksanakan di Balai Desa  deklaratif
d. Peserta tutorial dipersilahkan masuk kelas  bukan deklaratif
2. Nilai kebenaran: – suatu norma, kebiasaan, kenyataan yang sudah
menjadi kesepakatan sehari-hari yang memiliki nilai
benar atau salah saja.
– suatu kenyataan yang berasal dari pembuktian
matematika
Proposisi/Pernyataan
Contoh : Perhatikan kalimat berikut, manakah yang berupa proposisi
dan yang bukan proposisi. Jika berupa proposisi, apa nilai
kebenarannya
a. Api itu panas  proposisi, benar
b. Api itu tidak panas  proposisi, salah
c. Langit cerah berwarna biru  proposisi, benar
d. Bagai pungguk merindukan bulan  bukan proposisi
e. 3 4  6  proposisi, salah
f. 3 4  7  proposisi, benar
g. berapa nilai x yang memenuhi persamaan  bukan proposisi
x2 1  0 ?
Kalimat, dapat berbentuk proposisi atau bukan proposisi.
Kalimat proposisi memiliki nilai kebenaran (benar=B/ salah=S).
Kalimat bukan proposisi tidak memiliki nilai kebenaran.
Proposisi, diberi lambang huruf besar: P, Q, atau R
Proposisi/Pernyataan
Proposisi Majemuk
Definisi : Adalah proposisi yang terbentuk dari gabungan beberapa
proposisi sederhana dengan cara diberikan ‘penghubung’
antara satu proposisi dengan proposisi yang lain
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh hubungan logis
dari proposisi-proposisi yang membangunnya.
Penghubung :
1. Negasi , diberi notasi 
Misal proposisi P , maka negasinya P (dibaca tidak P )
Nilai kebenaran dari suatu proposisi dan negasinya ditunjukkan oleh tabel:

P P
B S
S B

Tabel kebenaran P danP


Proposisi/Pernyataan
2. Konjungsi , diberi notasi  (dibaca ‘dan’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Konjungsi dari P dan Q, diberi notasi P  Q bernilai benar jika kedua
proposisi bernilai benar. Jika salah satu P atau Q bernilai salah,
maka konjungsi P  Q bernilai salah

Nilai kebenaran dari konjungsi P  Q ditunjukkan oleh tabel:

P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S S
Tabel kebenaran konjungsi P  Q
Proposisi/Pernyataan
3. Disjungsi , diberi notasi  (dibaca ‘atau’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Disjungsi dari P dan Q, diberi notasi P  Q bernilai benar jika salah satu
atau kedua proposisi bernilai benar. Disjungsi P  Q bernilai salah
jika kedua proposisi bernilai salah

Nilai kebenaran dari disjungsi P  Q ditunjukkan oleh tabel:

P Q PQ
B B B
B S B
S B B
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P  Q
Proposisi/Pernyataan
4. Implikasi , diberi notasi (dibaca ‘jika … maka …’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Implikasi P  Q bernilai salah jika P bernilai benar dan Q bernilai salah
Selain kondisi tersebut, P  Q bernilai benar

Nilai kebenaran dari implikasi P  Q ditunjukkan oleh tabel:

P Q PQ
B B B
B S S
S B B
S S B

Tabel kebenaran implikasi P  Q


Proposisi/Pernyataan
4. Biimplikasi , diberi notasi  (dibaca ‘jika dan hanya jika’, ditulis ‘jikka’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Implikasi P  Q bernilai benar jika P dan Q kedua-duanya bernilai benar
atau kedua-duanya bernilai salah.
Selain kondisi tersebut, P  Q bernilai salah
Nilai kebenaran dari biimplikasi P  Q ditunjukkan oleh tabel:

P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S B

Tabel kebenaran biimplikasi P  Q


Proposisi/Pernyataan
Contoh: Proposisi P : ‘Ani beli modul Kalkulus’ bernilai benar
Q : ‘Ani ujian Kalkulus’ bernilai salah
Maka:
Negasi dari P, P : ‘Ani tidak beli modul Kalkulus’ salah
Konjungsi P  Q : ‘Ani beli modul Kalkulus dan Ani ujian Kalkulus’ salah
Disjungsi P  Q : ‘Ani beli modul Kalkulus atau Ani ujian Kalkulus’ benar
Implikasi P  Q : ‘Jika Ani beli modul Kalkulus maka Ani ujian Kalkulus’ salah
Biimplikasi P  Q : ‘Ani beli modul Kalkulus jikka Ani ujian Kalkulus’ salah

Latihan ‘Saya pergi ke Jakarta’ bernilai benar, dan


‘Adik pergi ke Surabaya‘ bernilai benar
Tentukan nilai kebenaran dari:
a.“Jika saya tidak pergi ke Jakarta maka adik pergi ke Surabaya”
b.“Jika saya pergi ke Jakarta maka adik tidak pergi ke Surabaya”
c.“Jika saya tidak pergi ke Jakarta maka adik tidak pergi ke Surabaya
Proposisi/Pernyataan
Ke-ekivalen-an
Definisi : Dua proposisi dikatakan ekivalen, diberi notasi ”  ” apabila
semua nilai kebenarannya sama.
Contoh: Perhatikan nilai kebenaran dari P  Q dan ( P  Q ) pada
Tabel kebenaran berikut :

P Q Q P  Q ( P  Q)
B B S S S
B S B B B
S B S S S
S S B S S

Terlihat bahwa P  Q dan ( P  Q) memiliki nilai kebenaran yang sama,
yaitu SBSS. Itu berarti P  Q dan ( P  Q ) ekivalen
Penarikan Kesimpulan

Tautologi
Definisi : Suatu proposisi disebut tautologi jika proposisi tersebut
selalu bernilai benar, tidak tergantung dari nilai proposisi-
proposisi yang membangunnya
Contoh: Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk
( P  Q)  P berikut:
P Q PQ ( P  Q)  P  tautologi
B B B B
?
B S S B
?
S B B B
?
S S B B
?
Langkah ke 1 2
Penarikan Kesimpulan

Kontradiksi
Definisi : Suatu proposisi disebut kontradiksi jika proposisi tersebut
selalu bernilai salah, tidak tergantung dari nilai proposisi-
proposisi yang membangunnya
Contoh: Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk ( P  P )
berikut:

P P P  P  kontradiksi
B S S
Contoh:
S B S

‘Hari ini hujan’ dan ‘Hari ini tidak hujan’


Penarikan Kesimpulan

Argumen
Misalkan diberikan dua proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup”
•”Sakelar tersambung”  Bohlam hidup

premis kesimpulan

Definisi : Argumen adalah proses atau cara penarikan kesimpulan


dari beberapa premis dengan menggunakan prinsip-prinsip
logika sehingga diperoleh kesimpulan.

berupa proposisi majemuk yang berbentuk implikasi.


Argumen disebut sah jika tabel nilai kebenaran implikasi berupa tautologi
Penarikan Kesimpulan

Contoh: Misalkan diberikan dua proposisi P  Q dan Q


Argumen Sah!
Sah?
[( P  Q )  Q ]  Q
Tabel Kebenaran

P Q PQ ( P  Q)  Q [( P  Q)  Q]  Q
B B B
? B
? B
?
B S B
? S
? B? tautologi
S B ?
B ?
B B?
S S ?
S ?
S B?
Langkah 1 2 3
Penarikan Kesimpulan
Terdapat 4 cara penarikan kesimpulan yang menghasilkan argumen sah:
1.Modus ponens
2.Modus Tollens
3.Silogisme
4.kontrapositif
Modus ponens Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” ( P  Q)
•”Sakelar tersambung” (P )
•“Bohlam hidup” (Q)
Argumen
”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” dan ”sakelar
[( P  Q
tersambung”, maka ”bohlam )  P]  Q
hidup” Modus Ponens
Biasa ditulis dengan P  Q premis 1
P premis 2
Q kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
Modus Tollens Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” ( P  Q)
•”Bohlam tidak hidup” (Q )
•“Sakelar tidak tersambung” (P)
Argumen
”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” dan ”bohlam tidak hidup”,
maka ”sakelar tidak tersambung” [( P  Q)  Q]  P Modus Tollens
Biasa ditulis dengan P  Q premis 1
Q premis 2
 P kesimpulan

Contoh: Jika Badu rajin belajar maka Badu naik kelas


Badu tidak naik kelas

Badu tidak rajin belajar


Penarikan Kesimpulan
Silogisme Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika liburan maka saya akan ke pantai” ( P  Q)
•”Jika ke pantai saya akan berenang” (Q  R )
•“Jika liburan saya akan berenang” ( P  R)
Argumen
”Jika liburan maka saya akan ke pantai” dan ”jika ke pantai saya akan berenang”,
maka ”jika liburan saya akan berenang” [( P  Q )  (Q  R)]  ( P  R)
Silogisme Biasa ditulis dengan PQ premis 1
QR premis 2
P  R kesimpulan
Contoh: Jika liburan maka saya akan ke pantai
Jika ke pantai saya akan berenang

Jika liburan saya akan berenang


Penarikan Kesimpulan
Kontrapositif
Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika saya sakit maka saya akan ke dokter” ( P  Q)
•”Jika saya tidak ke dokter maka saya tidak sakit (Q  P)

Argumen

”Jika sakit maka saya ke dokter, maka jika saya tidak ke dokter maka
saya tidak sakit” ( P  Q )  (Q  P ) Kontrapositif

Biasa ditulis dengan PQ premis 1


 Q  P kesimpulan
Contoh: Jika saya sakit maka saya ke dokter

Jika saya tidak ke dokter maka saya tidak sakit

Anda mungkin juga menyukai