Matakuliah
Pengantar Matematika (MATA4101)
Modul 9
Materi 1. Proposisi/Pernyataan
2. Penarikan Kesimpulan
Proposisi (Pernyataan)
Definisi : adalah kalimat deklaratif yang memiliki nilai kebenaran
Komponen penting dalam definisi proposisi:
1. Kalimat deklaratif: kalimat yang menerangkan subjek atau predikat
a. Hari ini dilaksanakan tutorial deklaratif
b. Dimana tutorial dilaksanakan? bukan deklaratif
c. Tutorial dilaksanakan di Balai Desa deklaratif
d. Peserta tutorial dipersilahkan masuk kelas bukan deklaratif
2. Nilai kebenaran: – suatu norma, kebiasaan, kenyataan yang sudah
menjadi kesepakatan sehari-hari yang memiliki nilai
benar atau salah saja.
– suatu kenyataan yang berasal dari pembuktian
matematika
Proposisi/Pernyataan
Contoh : Perhatikan kalimat berikut, manakah yang berupa proposisi
dan yang bukan proposisi. Jika berupa proposisi, apa nilai
kebenarannya
a. Api itu panas proposisi, benar
b. Api itu tidak panas proposisi, salah
c. Langit cerah berwarna biru proposisi, benar
d. Bagai pungguk merindukan bulan bukan proposisi
e. 3 4 6 proposisi, salah
f. 3 4 7 proposisi, benar
g. berapa nilai x yang memenuhi persamaan bukan proposisi
x2 1 0 ?
Kalimat, dapat berbentuk proposisi atau bukan proposisi.
Kalimat proposisi memiliki nilai kebenaran (benar=B/ salah=S).
Kalimat bukan proposisi tidak memiliki nilai kebenaran.
Proposisi, diberi lambang huruf besar: P, Q, atau R
Proposisi/Pernyataan
Proposisi Majemuk
Definisi : Adalah proposisi yang terbentuk dari gabungan beberapa
proposisi sederhana dengan cara diberikan ‘penghubung’
antara satu proposisi dengan proposisi yang lain
Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh hubungan logis
dari proposisi-proposisi yang membangunnya.
Penghubung :
1. Negasi , diberi notasi
Misal proposisi P , maka negasinya P (dibaca tidak P )
Nilai kebenaran dari suatu proposisi dan negasinya ditunjukkan oleh tabel:
P P
B S
S B
P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S S
Tabel kebenaran konjungsi P Q
Proposisi/Pernyataan
3. Disjungsi , diberi notasi (dibaca ‘atau’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Disjungsi dari P dan Q, diberi notasi P Q bernilai benar jika salah satu
atau kedua proposisi bernilai benar. Disjungsi P Q bernilai salah
jika kedua proposisi bernilai salah
P Q PQ
B B B
B S B
S B B
S S S
Tabel kebenaran disjungsi P Q
Proposisi/Pernyataan
4. Implikasi , diberi notasi (dibaca ‘jika … maka …’)
Misal P dan Q dua proposisi.
Implikasi P Q bernilai salah jika P bernilai benar dan Q bernilai salah
Selain kondisi tersebut, P Q bernilai benar
P Q PQ
B B B
B S S
S B B
S S B
P Q PQ
B B B
B S S
S B S
S S B
P Q Q P Q ( P Q)
B B S S S
B S B B B
S B S S S
S S B S S
Terlihat bahwa P Q dan ( P Q) memiliki nilai kebenaran yang sama,
yaitu SBSS. Itu berarti P Q dan ( P Q ) ekivalen
Penarikan Kesimpulan
Tautologi
Definisi : Suatu proposisi disebut tautologi jika proposisi tersebut
selalu bernilai benar, tidak tergantung dari nilai proposisi-
proposisi yang membangunnya
Contoh: Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk
( P Q) P berikut:
P Q PQ ( P Q) P tautologi
B B B B
?
B S S B
?
S B B B
?
S S B B
?
Langkah ke 1 2
Penarikan Kesimpulan
Kontradiksi
Definisi : Suatu proposisi disebut kontradiksi jika proposisi tersebut
selalu bernilai salah, tidak tergantung dari nilai proposisi-
proposisi yang membangunnya
Contoh: Perhatikan tabel nilai kebenaran proposisi majemuk ( P P )
berikut:
P P P P kontradiksi
B S S
Contoh:
S B S
Argumen
Misalkan diberikan dua proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup”
•”Sakelar tersambung” Bohlam hidup
premis kesimpulan
P Q PQ ( P Q) Q [( P Q) Q] Q
B B B
? B
? B
?
B S B
? S
? B? tautologi
S B ?
B ?
B B?
S S ?
S ?
S B?
Langkah 1 2 3
Penarikan Kesimpulan
Terdapat 4 cara penarikan kesimpulan yang menghasilkan argumen sah:
1.Modus ponens
2.Modus Tollens
3.Silogisme
4.kontrapositif
Modus ponens Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” ( P Q)
•”Sakelar tersambung” (P )
•“Bohlam hidup” (Q)
Argumen
”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” dan ”sakelar
[( P Q
tersambung”, maka ”bohlam ) P] Q
hidup” Modus Ponens
Biasa ditulis dengan P Q premis 1
P premis 2
Q kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
Modus Tollens Misalkan diberikan tiga proposisi:
•”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” ( P Q)
•”Bohlam tidak hidup” (Q )
•“Sakelar tidak tersambung” (P)
Argumen
”Jika sakelar tersambung maka bohlam hidup” dan ”bohlam tidak hidup”,
maka ”sakelar tidak tersambung” [( P Q) Q] P Modus Tollens
Biasa ditulis dengan P Q premis 1
Q premis 2
P kesimpulan
Argumen
”Jika sakit maka saya ke dokter, maka jika saya tidak ke dokter maka
saya tidak sakit” ( P Q ) (Q P ) Kontrapositif