Anda di halaman 1dari 12

PETUNJUK TEKNIS

MONITORING DAN EVALUASI


IZIN PEMANFAATAN KAYU (IPK)
DI DALAM KAWASAN HUTAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Juknis/file-D/obed
Tanjung Selor, Pebruari 2014

Juknis Pengendalian IPK 2014


KATA PENGANTAR

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Izin


Pemanfaatan Kayu disusun sebagai panduan bagi petugas (tim) yang
akan melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi terhadap
pemegang Izin Pemanfaatan Kayu.

Petunjuk ini memuat tentang pengertian, metode pelaksanaan dan


target minimal yang harus dicapai dalam melaksanakan Monitoring dan
Evaluasi terhadap Izin Pemanfaatan Kayu dan agar diperoleh
keseragaman dalam penyusunan laporan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan aktif


dalam penyusunan petunjuk teknis ini kami mengucapkan terima kasih.

Tanjung Selor, Maret 2014

Kepala dinas pertanian dan kehutanan


Provinsi Kalimantan Utara

Ir. H. AKHMAD BEY YASIN, MAP


Pembina Utama Muda
NIP. 195908111985031021

Juknis Pengendalian IPK 2014


BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan.
2. Undang-undang Nomor: 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4453), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5056);
4. Peraturan Pemerintah nomor : 6 Tahun 2007 tanggal 8 Januari
2007 tentang Tata Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan Serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan
Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal
dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan
Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada
Departemen Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4813);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5112);
8. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor : 03 Tahun 2013
tanggal 24 Juli 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi
dan tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
9. Peraturan Menteri Kehutanan nomor : P.55/Menhut-II/2006
tanggal 29 Agustus 2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan
Yang Berasal Dari Hutan Negara, sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Menteri Kehutanan nomor : P.45/Menhut-
II/2009.
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.39/Menhut-II/2008
tanggal 24 Juni 2008 tentang Tata Cara Pengenaan Sangksi
Adminsitrasif Terhadap Izin Pemanfaatan Hutan.
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2009
tentang Pemasukan dan Penggunaan Alat Untuk Kegiatan Izin
Usaha Pemanfaatan Hutan Atau Izin Pemanfaatan Kayu (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 265);

Juknis Pengendalian IPK 2014


12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.58/Menhut-VI/2009
tanggal 4 September 2009, tentang Penggantian Nilai Tegakan
Dari Izin Pemanfaatan Kayu dan Atau Dari Penyiapan Lahan
Dalam Pembangunan Hutan Tanaman.
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2011
tanggal 10 Maret 2011, tentang Izin Pemanfaatan Kayu.
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2011
tanggal 30 Maret 2011, tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan.
15. DIPA APBD Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kalimantan
Utara Tahun 2014.

B. PENGERTIAN
1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan
dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan
lainnya tidak dapat dipisahkan.
2. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau
ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.
3. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok memproduksi hasil hutan.
4. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
5. Penggunaan kawasan hutan adalah penggunaan atas sebagian
kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar
kegiatan kehutanan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan
kawasan hutan tersebut.
6. Izin pinjam pakai kawasan hutan adalah izin yang diberikan
untuk menggunakan kawasan hutan untuk kepentingan
pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah
fungsi dan peruntukan kawasan hutan
7. Izin Pemanfaatan Kayu yang selanjutnya disebut IPK adalah izin
untuk memanfaatkan hasil hutan kayu dan/atau bukan kayu
dari kawasan hutan produksi yang dikonversi, penggunaan
kawasan hutan produksi atau hutan lindung dengan status
pinjam pakai, tukar-menukar, dan dari Areal Penggunaan Lain
(APL) yang telah diberikan izin penggunaan lahan.
8. Blok Tebangan adalah satuan luas hutan tertentu yang akan
ditebang dalam jangka waktu 1 (satu) tahun.
9. Tempat Pengumpulan Kayu (TPn) adalah tempat untuk
mengumpulkan kayu-kayu hasil penebangan disekitar tempat
tebangan yang bersangkutan.
10. Tempat Penimbunan Kayu (TPK) adalah tempat untuk
menimbun kayu yang merupakan penggabungan kayu-kayu dari
tempat pengumpulan (TPn).
11. Kayu Bulat adalah bagian dari pohon yang dipotong menjadi
batangan / batang-batang bebas cabang / ranting.
12. Kayu Sortimen Khusus adalah kayu-kayu yang biasa
dipergunakan untuk cerucuk, tiang jermal, tiang pancang, kayu
bakar, bahan arang, galangan kapal, galangan rel lori dan lain –
lain dengan ukuran diameter tidak lebih dari 30 cm dan panjang
disesuaikan dengan penggunaan.

Juknis Pengendalian IPK 2014


13. Bahan Baku Serpih adalah kayu bulat dari segala jenis dan
ukuran yang akan diolah menjadi serpih.
14. Tata Usaha Kayu (TUK) adalah suatu tatanan atau tata usaha
dalam bentuk catatan, penerbitan dokumen dan pelaporan yang
meliputi kegiatan perencanaan produksi, pengolahan dan
peredaran kayu.
15. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) adalah pungutan yang
dikenakan sebagai pengganti nilai intriksik dari hasil hutan yang
dipungut dari hutan negara.
16. Dana Reboisasi (DR) adalah dana yang dipungut dari pemegang
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan dari hutan alam yang
berupa kayu, digunakan dalam rangka reboisasi, rehabilitas
htan dari hutan serta kegiatan pendukungnya.
17. Penggantian nilai tegakan adalah salah satu kewajiban selain
PSDH dan DR yang harus dibayar kepada negara akibat dari izin
pemanfaatan kayu, penggunaan kawasan hutan melalui izin
pinjam pakai, kegiatan penyiapan lahan dalam pembangunan
hutan tanaman, dan dari areal kawasan hutan yang telah dilepas
dan dibebani HGU yang masih terdapat hasil hutan kayu dari
pohon yang tumbuh secara alami sebelum terbitnya HGU
18. Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) adalah dokumen
yang menyatakan sahnya pengangkutan, penguasaan dan
pemilikan hasil hutan, sebagai bukti atas legalitas hasil hutan
yang diberikan pejabat yang ditunjuk.

C. MAKSUD
1. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan ijin
pemanfaatan kayu (IPK) dengan ijin peruntukan penggunaan
lahan.
2. Untuk mengetahui dan mengevaluasi prestasi produksi IPK pada
kawasan hutan yang bersangkutan serta memantau atas
pelaksanaan kewajiban perusahaan.
3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan IPK
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

D. TUJUAN
Untuk memperoleh data dan dokumen di tingkat lapangan, guna
memudahkan dalam penyusunan pelaporan serta dapat memberikan
sumbangan dalam penetapan kebijaksanaan Kepala Dinas Pertanian
dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, sehingga terwujudnya
Monitoring dan Evaluasi teknis IPK sehingga dapat dicapai target
minimal yang harus diperoleh.

Juknis Pengendalian IPK 2014


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. OPERASIONAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan
sesuai dengan di terbitkannya Surat Perintah Tugas (SPT) yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran dengan berpedoman kepada
DPA SKPD Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi Kalimantan
Utara.

B. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data/informasi diperoleh dengan melakukan
pemeriksaan dokumen yang berkaitan produksi kayu bulat serta data
ijin peruntukan penggunaan lahan antara lain :
1. SK Pinjam Pakai Kawasan Hutan.
2. SK Ijin Pemanfaatan Kayu.
3. SK Ijin Penggunaan Peralatan IPK.
4. Realisasi produksi kayu bulat.
5. Pembayaran PSDH, DR dan atau GRNT.
6. Kemajuan kegiatan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan.

C. TEKNIK PELAKSANAAN
Adapun Teknik Pelaksanaan kegiatan terdiri dari ;
1. Memeriksa dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan
yang berkaitan dengan perijinan dan dokumen pendukung
lainnya.
2. Melakukan pengumpulan data atas dokumen perijinan atas
prestasi kemajuan kegiatan.
3. Melakukan peninjauan dan pemeriksaan lapangan.

D. ALAT YANG DIGUNAKAN


Dalam pelaksanaan kegiatan alat dan bahan digunakan antara
lain :
1. Buku ukur ;
2. Global Position System (GPS) ;
3. Calkulator
4. Alat Tulis
5. Alat ukur volume kayu dan diameter kayu bulat.

E. PEMBIAYAAN
Anggaran pembiayaan pemeriksaan dibebankan pada DPA APBD
Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara.

Juknis Pengendalian IPK 2014


BAB III
PELAPORAN

Pembuatan laporan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah selesai


melaksanakan tugas dilapangan dan diserahkan kepada
penanggungjawab kegiatan sebanyak 6 (Enam) eksemplar yang
selanjutnya disampaikan kepada ;
- 1 (satu) eksamplar untuk perusahaan yang bersangkutan.
- 3 (dua) eksamplar untuk Dinas Pertanian dan Kehutanan
Provinsi Kalimantan Utara.
- 1 (satu) eksamplar untuk BP2HP
- 1 (satu) eksamplar untuk BPKH

Adapun ketentuan pembuatan laporan adalah sebagai berikut ;


1. Dibuat dengan kertas HVS ukuran Folio (A4)
2. Cover laporan berwarna Hijau Lumut
3. Lampiran Laporan :
- Dokumen perizinan dan dokumen pendukung perusahaan
lainnya;
- Rekapitulasi LHP;
- Bukti Pembayaran PSDH, DR dan GRNT;
- Surat Perintah Tugas (SPT) ;
- Dokumentasi (Foto);
4. Format / Keterangan Laporan terdiri dari :
Kata Pengantar
Daftar Isi

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan

II. DATA UMUM


a. Data Umum Perusahaan (Administrasi, Perijinan, Alamat dst)
b. Data Lokasi (letak, luas, iklim, topografi, aksesibilitas)

III. KRONOLOGIS PELAKSANAAN KEGIATAN

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Juknis Pengendalian IPK 2014


Format Berita Acara
BERITA ACARA
MONITORING DAN EVALUASI IZIN PEMANFAATAN KAYU
........................................
PADA AREAL PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN PT. ................
DI KABUPATEN .....................

Pada hari ini …………………… tanggal …. bulan …………. tahun dua ribu
dua belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ............................
NIP : .....................
Jabatan : ……………….........
2. Nama : ..........................
NIP : .............................
Jabatan : …………………………
…………………………
3. Nama : ………………………..
Jabatan : …………………………
…………………………

Berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi


Kalimantan Timur Nomor : …./......./Distanhut-V/2014
tanggal ......................2014 dengan didampingi petugas dari perusahaan
PT/CV/KOP...................... sesuai Surat Perintah Tugas
Nomor : ..................................... tanggal .................... 2014 yaitu :
1. Nama : ………………………….
Jabatan : …………………………

Selanjutnya secara bersama-sama telah melaksanakan pengendalian IPK


PT. ................... pada areal pinjam pakai kawasan
hutan ............................ di Kabupaten .................., dengan hasil
sebagai berikut :

A. Pemeriksaaan Administrasi
1. SK. Pinjam Pakai Kawasan Hutan ...............
2. SK. IPK................................
3. SK. Ijin Peralatan .................
4. ..............................
5. ..............................

B. Target dan Realisasi IPK PT.........................


1. Target IPK berdasarkan SK. Kepala Dinas Pertanian dan
Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara
Nomor : .................................. sebesar ............. dengan
luas .................. Ha , dengan rincian sebagai berikut :

Juknis Pengendalian IPK 2014


Target Volume (m3)
No. Jenis
20 – 29 Cm 30 cm Up Jumlah
1 Kayu Indah
2 Meranti
3 Rimba
Campuran
Jumlah
2. Realisasi Produksi IPK sebanyak.................. m3 dengan Luas
tebangan ................. Ha dengan rincian sebagai berikut :
Realisasi
Volume Volume
No. Jenis
20 – 29 30 cm Up Jumlah Luas
Cm
1 Kayu Indah
2 Meranti
3 Rimba
Campuran
Jumlah

3. Daftar Peralatan Produksi IPK sebagai berikut :


Jum lah Alat
No Jenis Alat Merk Alat Kondisi
Sesuai Ijin Realisasi

JUMLAH

4. Realisasi Pembayaran PSDH, DR dan GRNT untuk kayu yang


sudah ditebang (LHP) sebagai berikut :
Realisasi
Tagihan
No Jenis Tagihan Setoran Tunggakan*)
(SPP)
(Bukti Setor)
1 PSDH
2 DR
3 Penggantian Nilai
Tegakan

Sampai dengan saat pemeriksaan ada/tidak tunggakan PSDH,


DR dan GRNT sebesar …….

C. Kemajuan Kegiatan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan


PT. .......................
1. Realisasi Kegiatan Tambang
Realisasi penggunaan lahan di areal IPK yang telah ditebang,
dengan rincian sebagai berikut :
a. Area yang telah dioperasionalkan kegiatan eksploitasi, seluas
........... Ha

Juknis Pengendalian IPK 2014


b. Area Tambang yang masih dalam tahap land clearing, seluas
......... Ha
c. Timbunan Tanah/Batuan Penutup di Luar Tambang, topsoil,
seluas ........ Ha
d. Timbunan Tanah/Batuan Penutup di Luar Tambang, topsoil
(land clearing), seluas .................. Ha
e. Kolam Pengendap Lumpur/Kolam Kendali Erosi, dll, seluas
................ Ha
f. Fasilitas Penunjang, seluas ................ Ha dengan rincian :
 Camp and office area :....... Ha.
 Crushing plant : ....... Ha.
 Port Area and Stockyard : ....... Ha.
 ROM stockpile : ....... Ha.
 Hauling Road : ....... Ha.
 Topsoil Stock : ....... Ha.
 Log Stock Area : ....... Ha.
g. Reklamasi, seluas ................ Ha.
h. dll.

2. Berdasarkan hasil tumpang susun antara hasil uji petik lapangan


dibeberapa lokasi IPK yang telah diambil koodinat geografis
dengan menggunakan receiver GPS .................. dengan peta
realisasi IPK PT. ......................... skala ...................... dengan
hasil sebagai berikut :
a. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
b. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
c. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
d. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
e. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
f. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................
g. .................... BT dan ..................... LS, adalah lokasi
................................

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani


di …….. pada tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas.

Juknis Pengendalian IPK 2014


……….., ………………2014

Wakil Perusahaan : Tim Pemeriksa


………………………………….., Ketua Tim,

…………………………… ……………………………
…………………………………… NIP. ……………………………………

Anggota Tim,

……………………………
NIP. ……………………………………

……………………………
NIP. ……………………………………

Juknis Pengendalian IPK 2014


Juknis Pengendalian IPK 2014

Anda mungkin juga menyukai