Anda di halaman 1dari 228

Bahan Serahan KML Penggalang

FUNDAMENTAL GERAKAN
PRAMUKA
1. Meningkatkan wawasan dan dinamika perkembangan
kepramukaan di Indonesia
Di Dunia Internasional
a. Baden Powel dan gagasannya
Souting yang di Indonesia dikenal dengan istilah
Kepramukaan dikembangkan oleh lord Baden Powel
sbagai cara membina kaum muda setelah beliau
berhasil mengatasi situasi dan kondisi kaum muda di
kota London pada tahun 1903. Saat beliau kembali ke
London sebagai pahlawan perang Boer. Padasaat itu
beliau menyaksikan kota London yang menderita
kehancuran ekonomi dan sosial yng berdampak pada
kehidupan tremaja yang terlibat dalam aksi
kekerasan, minuman keras, dan tindak kejahatan.
Be;iau dengan tegas mengatakan bahwa “...ini bukan
kesalahan mereka, mereka hanya membutuhkan
sesuatu yang membuat mereka berguna.
Kepramukaan yang tepat untuk itu...” (Robert Baden
Powell oleh Julia Courtney, 1992).
Upaya dan keberhasilan beliau itu dapat
sambutan dan perhatian luas masyarakat Inggris
khususnya mereka yang peduli terhadap pembinaan
remaja. Baden Powell menerapkan Scouting yang
semula digunakan beliau untuk lelatih Prajurit Muda
Angkatan Perang Inggris, bagi remaja Inggris yang
disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan situasi
dan kondisi kaum muda Inggris saat itu.
Pengalaman penerapan Scouting tersebut diuji
cobakan secara intensif dalam pelatihan 21 orang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 1


Bahan Serahan KML Penggalang

pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea pada


tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Pengalaman keberhasilan baden Powell sebelum
dana sesuadah perkemahan di Brownsea beliau tulis
dalam buku “Scouting for Boys” pada tahun 1908.
b. Kepanduan/kepramukaan tumbuh di Penjuru Dunia
Buku Scouting for Boys tersebar ke seluruh dunia,
kepramukaan atau scouting memperoleh pengakuan
masyarakat dunia khususnya para pendidik dan pakar
ilmu pendidikan sebagai salah satu pendidikan non
formal yang efektif. Sejak saat itu berdirilah
organisasi Kepanduan (Pandu) atau boy Scout
Movement yang menyelenggarakan kepanduan atau
scouting.
Gerakan Kepanduan sebagai organisasi
pendidikan non formal tersebar di dunia bagi kaum
muda, yang menyelenggarakan pendidikan
kepanduan sebagai cara mencapai tujuan
pendidikan, esistensinya di dunia telah mencapai 100
tahun lebih.
Di Bumi Indonesia
a. Kepanduan/Kepramuykaan Bersemi Sejalan dengan
Kebangkitan Nasional
Beredarnya buku “Scouting for Boys” di luar
Inggris, terutama di kawasan eropa yang diikuti
berdirinya organisasi-organisasi kepanduan, dengan
cepat ula menyebar ke negeri-negeri lain, termasuk
Belanda. Di Hindia Belanda (Indonesia) yang waktu
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, semasa
berkobarnya perang kemerdekaan, pada tanggal 28
desember 1945 di solo dibentuk Pandu rakyat
Indonesia sebagai satu-satunya Organisasi Kepanduan
Indonesia.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 2


Bahan Serahan KML Penggalang

Keberadaan Pandu rakyat Indonesia (disingkat


pandu rakyat) dikuatkan dengan Keputusan Menteri
Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan Nomor
93/Bhg-A, tanggal 1 Pebruari 1947.
b. Kepanduan/Kepramukaan dan pembangunan
Nasional
Pada awal tahun 1950 yaitu sesudah penyerahan
kedaulatan, organisasi kepanduan yang sebelum
Perang Dunia II pernah ada, seperti Hizbul Wathan
(HW), Serikat Islam Afdeling Pandu (SIAP) Pandu
Kristen, Pandu Katolik, Kepanduan Bangsa Indonesia
(KBI) dan lainnya tmbul kembali melakukan
aktivitasnya sebagai organisasi kepanduan. Dalam
keadaan demikian Menteri PP dan K mencabut
Keputusan Nomor : 93/Bhg-A, tanggal 1 Pebruari 1947
dan menggantinya dengan Keputusan Menteri Nomor
: 23441/Kab tanggal 6 September 1951.
Berbagai hasrat bersatu sebenarnya sangat besar
dan tak terbendung lagi, sehingga pada tanggal 16
September 1951 terbentuklah Ikatan Pandu Indonesia
(IPINDO), kemudian pada tahun 1954 pandu golongan
putri membentuk Persaudaraan Organisasi Pandu
Putri Indonesia (POPINDO) dan Persatuan Kepanduan
Putri Indonesia (PKPI) IPINDO sebagai federasi
golongan putra itu kemudian berfederasi dengan
golongan putri, dan terbentuklah PERKINDO
(Persatuan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1960.
Kelahiran Gerakan Pramuka
a. Kelahiran Tunas Kelapa
Kamis, 9 Maret 1961 pukul 22.00, merupakan saat
penting sebagai detik awal kenangan. Pada hari itu
Presiden RI, mandataris MPRS, menyampaikan pidato
beliau kepada para tokoh dan pemimpin pandu yang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 3


Bahan Serahan KML Penggalang

mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di


Indonesia.
Pidato tersebut berisi pokok-pokok :
1) Kepanduan yang ada harus diuperbaharui dan
disesuaikan dengan pertumbuhan bangsa dan
harapan masyarakat Indonesia.
2) Untuk peyesuaikan itu metode dan aktivitas
pendidikan harus diganti juga.
3) Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur
menjadi satu organisasi yang disebut Pramuka.
4) Untuk melaksanakan perintah tersebut, dibentuk
suatu Panitia terdiri dari :
a) Sri Sultan hamengku Buwono IX
b) Menteri P dan K, Dr. Prijono
c) Menteri Pertanian, dr. A. Aziz saleh
d) Menetri Transkopemada, Achmadi.
Pada tanggal 5 April 1961 kelurlah keputusan
Presiden RI Nomor 121 tentang Panitia Pembentukan
Gerakan Pramuka, kemudian ditambah
personaliannya yakni, Menteri Kesejahteraan Sosial,
Muljadi Djojomartono.
Panitia tersebut berhasil menyusun :
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
238 tahun 1961 dengan lampiran Anggaran dasar
Gerakan Pramuka.
2) Susunan Pengurus di Tingkat Nasional, yang
disebut Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS).
3) Panitia juga mempersiapkan pawai besar keliling
Jakarta.
Meskipun Gerakan Pramuka keberadaannya
ditetapkan denga Keputusan Presiden Republik
Indonesia nomor 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei
1061, namun tanggal 14 Agustus 1961 secara resmi

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 4


Bahan Serahan KML Penggalang

Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak dan


Presiden Indonesia menganugerahkan panji-panji
kepada organisasi Gerakan Pramuka/Kepanduan,
sebagai penghargaan atas kesetiaannya berjuang
untuk kemerdekaan dan pengisian kemerdekaan
bangsa dan negara.
b. Peranan dalam Mengisi Kemerdekaan
Untuk mengisi kemerdekaan bangsa ini, Gerakan
Pramuka segera melakukan pembaharuan-
pembaharuan di berbagai segi, dalam menyertakan
imajinasi dengan perkembangan dan kebutuhan
bangsa kiasan dasar Gerakan Pramuka
diimplementasikan kepada penggolongan usia, yaitu
Gugusdepan (satuan) yang menggambarkan suatu
gugusan yang akan dibangun.
Pramuka Siaga (usia 7-10 tahun) menggambarkan
bahwa para Pramuka seusia ini
menyiapkan/menyiagakan diri untuk pembangunan;
Pramuka Penggalang (usia 10-15 tahun) sudah
dipersiapkan untuk menggalang pembangunan;
Pramuka Penegak mulai tegak, ambil bagian dalam
pembangunan; Pramuka Pandega secara langsung
ikut mandegani pembangunan.
c. Peran serta dalam Pembangunan
Sebagai organisasi yang menyiapkan dan
membangun generasi muda, Gerakan Pramauka yang
tidfak terpisahkan dari perjuangan bangsa, terus
menerus menyajikan dan melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan pembangunan yang menuynjang
kesejahteraan masyarakat.
Dalam pelatihannya senantiasda dikaitkan dengan
kiasan yang meotovasi ke sikap patriotisme dan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 5


Bahan Serahan KML Penggalang

pembangunan terutama Pramuka Siaga dan Pramuka


Penggalang, bagi Pramuka Penegak/Pandega, kiasan
dasar lebih ditekankan pada realitas yang
mendorong/memotivasi untuk mengabdi kepada
bangsa dan negara dalam bentuk perbuatan nyata.
Kemudian dibentuklah Satuan Karya
Pramuka/kelompok minat bagi para Pramuka
Penegak/Pandega dalam rangka mengidentifikasikan
pengabdiannya pada masyarakat, dengan berpegang
teguh kepada kaidah-kaidah kepramukaan, yaitu
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan.
d. Di Era Reformasi
Gerakan Pramuka senantiasa melakukan
penyesuaian dengan derap langkah pembangunan
dengan perkembngan jaman yang kian hari sangat
dipengaruhi oleh kejuan IPTEK. Karena itu Gerakan
Pramuka tak henti-henti melakukan reformasi di
berbagai bidang. Reformasi tidak sajadalam
kegiatannya, tetapi juga di bidang manajemen,
organisasi dan kinerjanya, agar dapat independen dan
mandiri.
Gerakan Pramuka menempatkan diri sesuai
dengan koridornya, yaitu ikut berperan di bidang
kemanusiaan.

Gerakan Pramuka di Milenium 3


a. Latar Belakang
Tantanagan yang dihadapi masyarakat, khususnya
masyarakat kaum muda antara lain adalah : Masalah
kependudukan, meningkatnya kebutuhan,
meningkatnya penyakit, meningkatnya
penyalahgunaan narkoba, tingkah laku seksual,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 6


Bahan Serahan KML Penggalang

perubahan nilai sosial, masalah lapangan kerja,


pelestarian alam dan lingkungan dan kepedulian
sosial.
Tantangan-tantangan ini berdampak lus terhadap
mental/moril, fisik, intelektual, emosi, sosial kaum
muda baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Padahal kaum muda adalah pelaku dan
pengelola proses kehidupan serta penghidupan
bangsa dan negara di masa mendatang.
b. Paradigma Baru
Dengan menyimak secara kritis, misi Gerakan
Pramnuka dalam memasuki abad ke-21 dan mengkaji
tantangan yang dihadapi kaum muda, maka
paradigma baru Gerakan Pramuka adalah sebagai
berikut :
1) Meningkatkan proses pendidikan dalam bentuk
kegaiatn yang efisien dan efektif ialah suatu
proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang
memberi pengalaman totalitas kepada para
pramuka yang sasarannya menjadikan mereka
kaum muda kader bangsa yang sekaligus kader
pembangunan yang memiliki :
a) Sikap dan moral Pancasila sebagai pantulan
Prinsip dasar Kepramukaan dan Kode
Kehormatan Pramuka.
b) Ketrampilan Manajerial dan Kepemimpinan
Pancasila.
c) Ketrampilan Kepramukaan,untuk menghadapi
tantangan dan tugas berat.
d) Ketrampilan teknologi dengan sikap dan jiwa
kewirausahaan.
2) Menyelenggarakan administrasi manajemen yang
efektif, dengan mengupayakan kemandirian

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 7


Bahan Serahan KML Penggalang

finansial, mendayagunakan aset dan potensi


Gerakan Pramuka menuju pada organisasi yang
independen.
c. Revitalisasi Gerakan Pramuka
d. Undang-Undang Gerakan Pramuka

2. Menguatkan pemahaman peserta tentang


landasan/legal standing pendidikan kepramukaan
Dasar hukum pendidikan kepramukaan adalah sebagai
berikut :
a. UU nomor 12 tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka.
b. Kepres Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan
Pramuka.
c. Kepres Nomor 118 Tahun 1961 Tentang
Penganugeran Pandji Kepada Gerakan Pendidikan
kepanduan Pradja Muda Karana.
d. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka
tentang Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.

3. Memahami pendidikan progresif sepanjang hayat


a. Pendahuluan
1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dilaksanakan
lewat Kepramukaan untuk mencapai tujuan
sebagaimana termaktub dalam pasal 4 AD
Gerakan Pramuka. Pendidikan Kepramukaan ialah
proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan
di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
yang sasaran akhirnya pembentukan watak
(karakter).

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 8


Bahan Serahan KML Penggalang

2) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka dimaksudkan dan


diartikan secara luas sebagai suatu proses pembinaan
sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta
didik baik sepanjang individu maupun sebagai anggota
masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka
sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab
dan berpegang teguh pada nilai dan norma
masyarakat.
b. Materi pokok
1) Pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan Pramuka
dilakukan lewat kepramukaan dengan harapan pada
peserta didik akan timbul kesadaran bahwa :
a) Yang dihasilkan dari proses pendidikan ialah
adanya peningkatan pada bidang mental/spiritual,
moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial.
b) Proses pendidikan tidak sama dengan proses
pengajaran.
c) Pendidikan lewat kepramukaan pada hakekatnya
dilakukan oleh peserta didik sendiri, karena
peserta didik difungsikan oleh pembinanya
sebagai subyek pendidikan, merekalah yang
merencanakan kegiatan dan mereka pula yang
melaksanakannya, sedang pembina berfungsi
sebagai pembimbing, fasilitator, konsultan
dengan pemasok metode apa yang tepat
digunakan pada masing-masing acara kegiatan
tersebut.
2) Gerakan Pramuka menggunakan pertemuan sebagai
alat pendidikan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka. Proses pendidikan terjadi dalam pertemuan
yang interaktif dan komunikatif antara 2 orang atau
lebih.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 9


Bahan Serahan KML Penggalang

3) Pertemuan interaktif dan komunikatif yang


bersifat edukatif dalam Gerakan Pramuka adalah
kepramukaan yang dilaksanakan dengan
menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan yang berkesinambungan,
teratur, terarah dan terencana oleh dan untuk
peserta didik dengan dukungan orang dewasa.
4) Kepramukaan merupakan :
a) Proses kegiatan belajar sendiri yang progresif
(maju dan meningkat) bagi kaum muda untuk
mengembangkan diri pribadi seutuhnya, yaitu
adanya pengembangan mental/spiritual,
moral, pisik, intelektual, emosi dan sosial yang
akan sangat bermanfaat bagi diri mereka baik
sebagai individu maupun anggota masyarakat.
b) Sistem pembinaan dan pengembangan
sumber daya (potensi) kaum muda agar
menjadi warga negara yang berkualitas yang
mampu memberikan sumbangan positif bagi
kesejahteraan dan kedamaian masyarakat.
5) Keberhasilan kepramukaan ditentukan oleh
efektif dan efisiennya pertemuan interaktif dan
komunikatif peserta didik.
6) Pendidikan sepanjang hayat
a) Kepramukaan merupakan pelengkap
pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam
keluarga; dengan demikian kegiatan
kepramukaan harus mampu mewadahi dan
mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak
terpenuhi pada kedua pusat pendidikan
tersebut.
b) Melalui kepramukaan peserta didik
menemukan dunia lain di luar ruangan kelas

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 10


Bahan Serahan KML Penggalang

(sekolah), mereka saling bertukar pendapat,


pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan
secara terus menerus dan berkesinambungan
dalam proses pendidikan.
c) Kepramukaan mengembangkan pengetahuan
yang telah dimiliki peserta didik,
mengembangkan minat melakukan penelitian
untuk mendapatkan temuan-temuan
pengembangan kreativitas dalam bidang
teknologi maupun sosial budaya,
pengembaraan/penjelajahan, serta
pengabdian masyarakat.
7) Kepramukan sebagai proses pendidikan dalam
bentuk kegiatan kretaif, rekreatif yang edukatif,
harus dirasakan oleh peserta didik sebagai
sesuatu yang menyenangkan, menarik, tidak
menjemukan, dan tidak adanya paksaan dalam
bergiat.
8) Kepramukaan merupakan suatu sistem
pendidikan
Kepramukaan akan dapat dilaksanakan dengan
baik bilamana unsur-unsur yang didalamnya saling
berperan aktif dan terkait satu dengan yang lain.
Unsur-unsur kepramukaan tersebut adalah:
a) Peserta didik sebagai subyek pendidikan
b) Program Kegiatan Peserta Didik (PRODIK),
yang menarik dan menyenangkan, yang
disusun oleh peserta didik dengan bimbingan
dan bantuan Pembina Pramuka
c) Prinsip Dasar Kepramukaan & Metode
Kepramukaan
d) Kode Kehormatan Pramuka
e) Pembina Pramuka

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 11


Bahan Serahan KML Penggalang

f) Masyarakat
g) Alam terbuka
Dalam kegiatan kepramukaan unsur-unsur
tersebut di atas, saling menunjang, saling
mendukung dan mengait sehingga akan terjadi
suasana kegiatan yang kreatif-rekratif dan
edukatif.
c. Penutup
1) Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses,
suatu aktivitas yang dinamis dan selalu bergerak
maju.
2) Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam
bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu
dimanapun dan kapanpun selalu berubah sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi
setempat, memberikan darma dan bakti sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat.
3) Dalam kepramukaan, para anggota dewasa
(Pembina Pramuka) tidak hanya mendapat
kesempatan untuk beribadah dalam membantu
kaum muda, tetapi juga menghadapi tantangan
dalam membina interaksi dan saling pengertian
dengan kaum muda.
4. Menguatkan penerapan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan dalam kegiatan kepramukaan di
satuan
a. Prisip Dasar Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:
1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama
hidup dan alam seisinya;
3) Peduli terhadap diri pribadinya; dan
4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 12


Bahan Serahan KML Penggalang

Penerapan
1) Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai
norma hidup setiap anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada
setiap peserta didik melalui proses penghayatan
oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan
tenaga pendidik, sehingga pengamalannya dapat
dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh
kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat.
2) Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima
nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan.
3) Pengamalan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan
dilaksanakan dalam bentuk:
a) Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan
menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya;
b) Memiliki kewajiban untuk menjaga,
memelihara persaudaraan dan perdamaian di
masyarakat, memperkokoh persatuan, serta
mempertahankan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan kebhinekaan;
c) Melestarikan lingkungan hidup yang bersih
dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan
hidup masyarakat;
d) Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri,
melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 13


Bahan Serahan KML Penggalang

e) Memahami potensi diri pribadi untuk


dikembangkan dengan cerdas guna
kepentingan masa depannya dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
dan mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Metode Kepramukaan
1) Metode Kepramukaan adalah metode belajar
interaktif dan progresif yang dilaksanakan melalui:
a) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b) Belajar sambil melakukan;
c) Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan
berkompetisi;
d) Kegiatan yang menarik dan menantang;
e) Kegiatan di alam terbuka;
f) Kehadiran orang dewasa yang memberikan
bimbingan, dorongan, dan dukungan;
g) Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
h) Satuan terpisah antara putra dan putri.
2) Dalam menjalankan Metode Kepramukaan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1) digunakan
Sistem Among dan Kiasan Dasar.
3) Metode Kepramukaan merupakan prosedur dan
cara untuk mengimplementasikan nilai dan
Prinsip Dasar Kepramukaan.
4) Setiap unsur dalam Metode Kepramukaan
memiliki fungsi pendidikan spesifik, yang secara
bersama-sama dan keseluruhan saling
memperkuat dan menunjang tercapainya tujuan
pendidikan kepramukaan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 14


Bahan Serahan KML Penggalang

PROBLEMATIKA PENGELOLAAN
GUDEP DAN PEMBINAAN
PRAMUKA PENGGALANG
1. Mengkaji pelaksanaan gudep
a. Umum
1) Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan
kaum muda yang menyelenggarakan
kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan
anggota dewasa.
2) Sebagai gerakan, langkah-langkah pembinaan
kaum muda bergerak maju menyesuaikan
perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta
kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Gerakan Pramuka, serta ketentuan-
ketentuan pengembangan program pesertadidik
yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional.
3) Pembinaan anggota Gerakan Pramuka
dilaksanakan di gugusdepan, yang merupakan
kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka dengan bersendikan Sistem Among,
dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan
Gerakan Pramuka.
4) Guna menjamin keserasian, keselarasan dan
kesinambungan dalam usaha pembinaan kaum
muda melalui kepramukaan, Gerakan Pramuka
berusaha mengadakan hubungan yang erat dan
kerjasama yang baik dengan organisasi
pendidikan dan organisasi kaum muda lainnya,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 15


Bahan Serahan KML Penggalang

tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh


pemerintah serta orang tua peserta didik.
b. Pengertian
1) Gugusdepan disingkat Gudep adalah suatu
kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka yang merupakan wadah untuk
menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam
penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai
wadah pembinaan bagi anggota muda dan
anggota dewasa muda.
2) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan,
yang sasaran akhirnya pembentukan watak,
ahklak, dan budi pekerti luhur.
3) Anggota Muda adalah anggota biasa yang terdiri
atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, dan
Pramuka Penegak.
4) Anggota Dewasa Muda adalah anggota biasa yaitu
Pramuka Pandega.
5) Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina
Pramuka adalah Anggota Dewasa yang terlibat
langsung dalam proses penyelenggaraan
kepramukaan.
6) Pramuka Luar Biasa adalah anggota Gerakan
Pramuka penyandang cacat, baik secara fisik,
mental, sosial maupun emosinya sehingga
memerlukan pembinaan dan pelayanan khusus.
7) Pramuka adalah sebutan bagi anggota muda dan
dewasa muda yang terdiri atas Pramuka Siaga,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 16


Bahan Serahan KML Penggalang

Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan


Pramuka Pandega.
8) Peserta didik adalah sebutan secara umum bagi
anggota muda dan anggota dewasa muda.
9) Satuan terpisah adalah satuan yang anggotanya
hanya terdiri atas satu jenis kelamin, putra atau
putri. Anggota putra dan anggota putri dihimpun
secara terpisah dalam gudep yang masing-masing
berdiri sendiri.
Satuan putra dibina oleh pembina putra dan
satuan putri dibina oleh pembina putri, kecuali
Pramuka Siaga; satuan putra boleh dibina oleh
Pembina Putri akan tetapi tidak sebaliknya.
10) Siklus program adalah daur program dengan
periode sekitar 3-4 bulan untuk menilai kemajuan
anggota, satuan yang berkaitan dengan aktifitas
atau kegiatan dipilih, dipersiapkan, diatur,
dilaksanakan, dan dievaluasi; perkembangan
pribadi pesertadidik diamati, dikenali, dinilai, dan
diakui.
11) Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan
Pramuka Siaga yang menghimpun barung dan
dipimpin oleh Pembina Perindukan.
12) Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan
Pramuka Penggalang yang menghimpun regu dan
dipimpin oleh Pembina Pasukan.
13) Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan
Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan
dipimpin oleh Pradana dengan pendamping
Pembina Ambalan.
14) Racana adalah satuan gerak untuk golongan
Pramuka Pandega, dan dipimpin oleh Ketua

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 17


Bahan Serahan KML Penggalang

Dewan Racana Pandega dengan pendamping


Pembina Racana.
15) Kaum muda adalah anak-anak, remaja dan
dewasa muda yang berusia 7-25 tahun.
c. Tujuan
Gudep dibentuk dengan tujuan untuk membina dan
mengembangkan sumber daya kaum muda melalui
kepramukaan agar menjadi warga negara yang
berkualitas, yang mampu memberikan sumbangan
yang positif bagi kesejahteraan dan kedamaian
masyarakat baik lokal, nasional, maupun
internasional.
d. Tugas Pokok
Sebagai organisasi terdepan dalam proses
penyelenggaraan kepramukaan, maka gudep
mempunyai tugas pokok:
1) Menghimpun kaum muda untuk bergabung dalam
Gerakan Pramuka.
2) Menyelenggarakan kepramukaan yang
bersendikan Sistim Among, dengan menerapkan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan untuk mencapai tujuan Gerakan
Pramuka.
3) Memelihara kelangsungan pembinaan dan
pengembangan kepramukaan.
4) Mengkoordinasikan kegiatan seluruh golongan
pesertadidik.
5) Menyelenggarakan administrasi.
e. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut gudep
mempunyai fungsi sebagai:
1) Wadah pembinaan kaum muda dalam
kepramukaan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 18


Bahan Serahan KML Penggalang

2) Tempat pengabdian anggota dewasa dalam


memberikan dukungan bagi pengembangan
pribadi kaum muda.
3) Tempat pengelolaan administrasi, keuangan,
sarana, dan prasarana kepramukaan.
f. Sasaran
Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran-sasaran
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1) Sasaran Gugusdepan
a) melaksanakan visi dan misi gudep;
b) merencanakan, melaksanakan program
kegiatan pesertadidik sesuai karakteristik
kaum muda;
c) menarik minat kaum muda untuk bergabung
dan mempertahankan mereka agar tetap
bergabung di dalamnya;
d) mengusahakan kemandirian;
e) menyediakan sarana dan prasarana kegiatan;
2) Sasaran Kepramukaan
Mempersiapkan kader bangsa yang:
a) memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang
berjiwa Pancasila;
b) berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan
bertingkah laku tertib;
c) sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya;
d) memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas
dan dijiwai nilai-nilai kejuangan yang
diwariskan oleh para pejuang bangsa;
e) berkemampuan untuk berkarya dengan
semangat kemandirian, semangat
kebersamaan, kepedulian, bertanggung
jawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 19


Bahan Serahan KML Penggalang

dipercaya, berani dan mampu menghadapi


tugas-tugas serta memiliki komitmen.
3) Sasaran Kegiatan
Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan agar
pramuka memiliki:
a) keyakinan agama yang kuat, senantiasa
menghormati dan menghargai agama dan
kepercayaan lainnya.
b) kepedulian terhadap bangsa, tanah air,
sesama hidup dan alam seisinya serta
terhadap diri pribadinya.
c) keterampilan yang meliputi antara lain:
(1) keterampilan kepramukaan
(2) keterampilan hidup
(3) kepemimpinan
(4) teknologi
(5) kewirausahaan
g. Peran
Sebagai ujung tombak Gerakan Pramuka, gudep
mempunyai peran sebagai berikut:
1) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan
kepramukaan.
2) Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah
dan swasta serta organisasi kemasyarakatan
lainnya untuk mendapatkan bantuan dan
dukungan.
3) Mengadakan kemitraan dan kerjasama dengan
organisasi kaum muda lainnya.
4) Memupuk dan mengembangkan semangat
kepeloporan dan pengabdian masyarakat.
h. Upaya
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diupayakan:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 20


Bahan Serahan KML Penggalang

1) Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti


luhur dengan cara memantapkan mental, moral,
spiritual, emosional, sosial, intelektual, fisik,
pengetahuan, keterampilan, dan memperkaya
pengalaman melalui kegiatan:
a) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menurut agama masing-masing.
b) Kerukunan hidup beragama antar umat
seagama dan antara pemeluk agama yang
satu dengan pemeluk agama yang lain.
c) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk
memantapkan jiwa Pancasila dan
mempertebal kesadaran sebagai warga
negara yang bertanggungjawab terhadap
kehidupan dan masa depan bangsa dan
negara.
d) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
seisinya.
e) Pembinaan dan pengembangan minat
terhadap kemajuan teknologi dengan
keimanan dan ketakwaan:
2) Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan
setia kepada tanah air dan bangsa serta
meningkatan ketahanan dan kepedulian terhadap
budaya bangsa.
3) Memupuk dan mengembangkan persatuan dan
kebangsaan.
4) Memupuk dan mengembangkan persaudaraan
dan persahabatan baik nasional maupun
internasional.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 21


Bahan Serahan KML Penggalang

5) Menumbuhkembangkan pada para anggota rasa


percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan
inovatif, rasa tanggungjawab dan disiplin.
6) Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap
kewirausahaan.
7) Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
8) Membina dan melatih jasmani, panca indera,
daya pikir, penelitian, kemandirian, dan sikap
otonom, keterampilan, dan hasta karya.
9) Menyelenggarakan berbagai kegiatan
kepramukaan:
a) Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam
pertemuan dan perkemahan baik lokal,
nasional maupun internasional untuk
memupuk rasa persahabatan, persaudaraan
dan perdamaian.
b) Menyelenggarakan kegiatan bakti masyarakat
dan ekspedisi.
c) Mengadakan kemitraan, kerjasama dengan
organisasi kepemudaan lain untuk memupuk
dan mengembangkan semangat kepeloporan
dan pengabdian kepada masyarakat, baik
lokal, nasional maupun internasional.
d) Mengadakan kerjasama baik dengan instansi
pemerintah maupun swasta untuk
berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
e) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan
kepramukaan terutama di kalangan kaum
muda.
i. Ketentuan Umum
Dalam pembentukan gudep perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 22


Bahan Serahan KML Penggalang

1) Anggota putra dan anggota putri dihimpun dalam


gudep yang terpisah, masing-masing merupakan
gudep yang berdiri sendiri.
2) Gudep sebagai wadah keanggotaan bagi
pesertadidik dapat berpangkalan di:
a) Lembaga pendidikan umum dan agama,
seperti; sekolah, kampus perguruan tinggi,
asrama, pesantren, masjid, gereja, vihara.
b) Kelurahan/desa dan rukun warga (RW).
c) Instansi pemerintah dan swasta termasuk
kompleks perumahan pegawainya.
d) Perwakilan RI di luar negeri.
Gudep yang berpangkalan seperti tersebut di atas
disebut Gudep Wilayah.
3) Tiap gudep berkewajiban untuk menerima kaum
muda yang bertempat tinggal di sekitar pangkalan
gudep tersebut, sehingga memungkinkan
dibentuk gudep lengkap.
4) Dalam menerima anggota, gudep tidak boleh
membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
5) Untuk memenuhi hak dan mewadahi kaum muda
yang berkebutuhan khusus atau penyandang
cacat dan berminat dalam kepramukaan maka
dibentuk:
a) Gudep Pramuka Luar Biasa
Gudep Pramuka Luar Biasa adalah satuan
organik terdepan Gerakan Pramuka yang
menghimpun anggota pramuka yang
berkebutuhan khusus atau penyandang cacat
yang mengalami gangguan fisik, emosi,
perilaku, dan sosial usia Pramuka Siaga,
Penggalang, Penegak, Pandega (S,G,T,D). Pada

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 23


Bahan Serahan KML Penggalang

Gudep Pramuka Luar Biasa ini terdapat hal-hal


kekhususan diantaranya:
1) Gudep yang anggotanya semua jenis
kecacatan. Contoh: Gudep yang
anggotanya terdiri atas tunanetra
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,
tunalaras secara gabungan terwadahi
dalam satu gudep.
2) Gudep yang anggotanya hanya satu jenis
kecacatan. Contoh: Gudep yang
anggotanya hanya tunarungu atau
tunanetra saja. Hal ini dibentuk ada
kaitannya dengan spesifik sekolah
tersebut, karena ada sekolah yang
mendidik satu jenis kecacatan saja
contoh: Sekolah Luar Biasa A (SLB A untuk
tuna-netra) atau Sekolah Luar Biasa B (SLB
B untuk tuna-rungu), ada juga sekolah
yang mendidik multi kecacatan,
contohnya Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), biasanya mendidik multi
kecacatan mengingat SLB-nya masih
langka.
3) Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang
dijadikan pedoman dalam membina
adalah SKU Pramuka Luar Biasa (PLB).
Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka No.
272 Tahun 1993 untuk masing-masing
kecacatan SKUnya disesuaikan.
4) Pembinanya adalah guru yang berada di
sekolah tersebut sesuai dengan spesifikasi
keahliannya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 24


Bahan Serahan KML Penggalang

b) Gudep Terpadu
Gudep terpadu adalah gudep biasa yang
sebagian anggotanya pramuka penyandang
cacat. Dalam pelaksanaan penerimaan
anggota mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
(1) Tunanetra, tunadaksa, tuna laras dan
tunarungu secara selektif artinya cacatnya
tidak berat.
(2) Mampu mengikuti kegiatan secara umum
(SKUnya memakai SKU pramuka biasa).
(3) Tidak adanya penyederhanaan materi
kegiatan.
(4) Pesertadidik mampu berkomunikasi
secara wajar.
(5) Orangtua pesertadidik yang bersangkutan
mengijinkan masuk anggota Gerakan
Pramuka pada gudep tersebut.
(6) Pesertadidik yang bersangkutan berminat.
(7) Memiliki hak dan kewajiban yang sama
antara anggota pramuka luar biasa
dengan pramuka biasa.
(8) Pembina yang membina anggota Gerakan
Pramuka penyendang cacat tersebut
adalah pembina biasa.
(9) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi
dengan Sekolah Luar Biasa terdekat.
c) Gudep Inlusif
Gudep Inklusif adalah gudep biasa yang
sebagian anggotanya mengalami gangguan
fisik, emosi, perilaku, dan sosial. Dalam
pelaksanaan penerimaan anggota
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 25


Bahan Serahan KML Penggalang

(1) Semua penyandang cacat dapat diterima


menjadi anggota.
(2) Ada kesiapan dari gudep untuk menerima
para penyandang cacat ikut latihan di
gudep tersebut.
(3) Adanya ijin dari orangtua yang
bersangkutan.
(4) Pesertadidik yang bersangkutan berminat
mengikuti kegiatan pramuka di gudep
tersebut.
(5) SKU yang dijadikan pedoman dalam
kegiatan pembinaan adalah SKU yang
disesuaikan dengan kemampuan dan jenis
kecacatannya.
(6) Laporan/pencapaian hasil kegiatan
dibuatkan tersendiri.
(7) Pembina yang menangani anggota
pramuka penyandang cacat ádalah
pembina biasa.
(8) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi
dengan Sekolah Luar Biasa terdekat.

6) Setiap anggota muda dan anggota dewasa muda


hanya terdaftar sebagai anggota pada satu gudep.
7) Gudep-gudep di dalam negeri dihimpun dalam
ranting, yang masing-masing meliputi suatu
wilayah kecamatan, dan diatur sebagai berikut:
Gudep dikoordinasikan, dibina, dan dikendalikan
oleh kwartir ranting, kecuali gudep yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi
pembinaan dan pengembangannya dilakukan oleh
Kwartir Cabang.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 26


Bahan Serahan KML Penggalang

8) Gudep di luar negeri diatur sbb:


a) warga negara RI yang bertempat tinggal di
luar negeri, dengan persetujuan Perwakilan RI
setempat dapat mendirikan gudep yang
dibimbing dan dibantu oleh Kepala Perwakilan
RI yang bersangkutan selaku Ketua Mabigus di
bawah pengendalian Kwartir Nasional.
b) mengadakan kerjasama dengan National
Scout Organization setempat.
9) Warga Negara Asing yang bertempat tinggal di
wilayah Indonesia dapat mendirikan gudep bagi
bangsanya dengan memberitahukan kepada
Kwartir Nasional cq Kwartir Daerah setempat agar
terjalin persahabatan.

2. Mengkaji paradigma pembinaan Pramuka Penggalang


dalam pendidikan kepramukaan
a. Jiwa Penggalang
Pramuka Penggalang adalah peserta didik
Gerakan Pramuka yang berusia antara 11-15 tahun.
Nama Penggalang diambil dari kiasan dasar Gerakan
Pramuka yang bersumber pada Romantika Perjuangan
Bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaandan
penjajahan Belanda yaitu “masa MENGGALANG
persatuan” yang ditandai dengan Ikrar Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Mereka dihimpun dalam kelompok kecil bagian
dari pasukan yaitu “REGU” dalam kiasan dasar berarti
Gardu tempat meronda/berjaga. Regu beranggotakan
6-8 orang, dan kumpulan 3-4 Regu disebut Pasukan
arti kiasan dasarnya adalah “PASUKUAN” tempat suku
berkumpul atau sekelompok prajurit.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 27


Bahan Serahan KML Penggalang

Kias kehidupan Pramuka Penggalang adalah


“MENJELAJAH DUNIA BARU DENGAN TEMAN
SEBAYA”.
b. Karakteristik anak seusia Penggalang
Karakteristik Pramuka Penggalang antara lain sebagai
berikut :
1) Bangga bila dipuji;
2) Senang berpetualang;
3) Suka berkelompok dengan teman sebaya;
4) Bangga bila diberi tanggung jawab;
5) Suka usil;
6) Cepat bosan;
7) Ingin menjadi pahlawan dan menjadi yang
terbaik;
Penggaklang masa kini senang hal-hal yang sedang
ngetren antara lain yang berkaitan dengan teknologi
komunikasi maya :
1) Internet;
2) Face book.
Mode pakaian serta perlengkapan sehari yang
modern.
c. Cara membina Pramuka Penggalang
1) Pembina Pramuka Penggalang yang baik harus
mengenal dan memahami dengan benar
karakteristik Pramuka Penggalang yang telah
diuraikan pada alinea sebelumnya.
2) Setelah memahami karakteristiknya, Pembina
Penggalang wajib melibatkan mereka dalam
penyusunan program latihan danm
pelaksanaannya melalui sistem beregu yang
benar. Dengan demikian Pembina Pramuka tidak
melakukan pembinaan secara sendirian tetapi

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 28


Bahan Serahan KML Penggalang

melibatkan para pemimpin regu dalam aktivitas


pasukan.
3) Agar para pemimpin regu mampu berperan aktif
dalam aktifitas pasukan, maka sebelumnya wajib
dilaksnakan gladian pimpinan regu atau
Dianpinru.
Dalam Dianpinru inilah para pemimpin regu
dilatih menjadi pemimpin yang baik, cerdas dan
terampil serta mampu menjadi motor penggerak
roda pasukan.
4) Wadah kepemimpinan dalam pasukan harus
dihidupkan yaitu Dewan Pasukan atau Dewan
Penggalang, Dewan Kehormatan Pasukan dan
Dewan Regu.
5) Pemimpin Regu Utama atau Pratama harus
diberdayakan secara maksimal sebagai tangan
kanan Pembina Penggalang untuk menjalankan
roda kehidupan pasukan.
6) Disini Pembina Penggalang tinggal mengamati,
mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan.
Tugas pengamatan pribadi menjadi porsi yang
penting, dimana perkembangan pribadi
penggalang satu persatu dicatat dalam buku
pengamatan kepribadian.
7) Kewajiban lainnya adalah melaksanakan sistem
among secara ikhlas dan benar, di depan menjadi
tauladan, di tengah membangun kemauan dan di
belakang memberi daya dorogh agar penggalang
lebih semangat untuk maju.

3. Mendiskusikan cara mengatasi problematika


pengelolaan gudep
a. Aspek Sumbar Daya Manusia

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 29


Bahan Serahan KML Penggalang

1) Legalitas Kepengurusan Gugusdepan (Mabi, Ketua


Gugusdepan, Pembina Satuan)
a) Dipilih melalui musyawarah Gugus depan
b) Memiliki Surat Keputusan Pengukuhan
c) Dilantik oleh Pengurus Kwartir
d) SK Mabigus
e) SK ketua Gugusdepan dan Pembina Satuan
f) Memiliki Kartu Tanda Anggota yang berbasis
SIPA
2) Kursus Kepramukaan
a) Mabigus
b) Ketua Gugusdepan
c) Pembina Satuan
3) Jumlah Pembina
Jumlah pembina di masing-masing satuan
disahkan dengan SK Pengurus Gugusdepan.
b. Aspek management dan adminsitrasi
1) Musyawarah Gugusdepan
a) Pelaksanaan musyawarah
(1) Dokumen Foto Kegiatan (MUGUS)
(2) Dokument LPJ
(3) Rencana Kerja (pa& pi)
(4) Berita Acara (pa dan pi)
b) Proses musyawarah gudep
(1) Pelaksanaan tepat waktu
(2) Terdapat penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban pengurus
sebelumnya
(3) Menyusun Program kerja untuk masa
bakti berikutnya.
(4) Melakukan pemilihan Pengurus gudep
2) Nomor Gugusdepan
Kelengkapan legalitas Nomor Gugusdepan :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 30


Bahan Serahan KML Penggalang

a) Surat Keputusan Kwartir


b) Papan Nama Gugusdepan
c) Kop Surat Gugusdepan
d) Stempel Gugusdepan
3) Program Gugusdepan
Memiliki Program Kerja Gugusdepan :
a) Program 1 Periode (tiga tahun)
b) Program Tahunan
c) Program Semester
d) Program Bulanan
4) Persuratan Gugusdepan
Penatalaksanaan surat menyurat di Gudep :
a) Buku agenda surat masuk
b) Buku agenda surat keluar
c) Surat ke Orang tua
d) Buku Verbal / Ekspedisi Surat Menyurat
5) Pengadministrasian Peserta Didik
Administrasi peserta didik terdiri atas :
a) Buku Registrasi Peserta Didik
b) Buku Catatan Pribadi Peserta Didik
c) Buku Daftar Hadir Latihan
d) Buku Daftar Anggota / Buku Induk
e) Logbook
f) Dokumentasi Riwayat Peserta Didik
g) Buku Pelantikan
h) Buku acara kegiatan / Buku Catatan Proses
i) Program Latihan
j) Buku Catatan Pribadi Pembina
k) Buku Notulen rapat
l) KTA Peserta didik terdaftar di SIPA Gerakan
Pramuka Jawa Timur
m) Rutin Laporan tahunan kepada Kwartir.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 31


Bahan Serahan KML Penggalang

c. Aspek dana, sarana, dan prasarana


1) Keuangan Gugusdepan
a) Sumberdaya Keuangan
(1) Dukungan dari Sekolah dalam Rencana
Anggaran Pendapatan dann Belanja
Sekolah (RAPBS).
(2) Bantuan Mabigus (diluar dana dari
sekolah).
(3) Iuran Anggota.
(4) Usaha Mandiri.
(5) Hibah/ Sumbangan dari pihak lain yang
tidak mengikat.
(6) Kerjasama sponshorsip dengan swasta.
b) Pengelolaan Administrasi Keuangan
(1) Buku kas yang dikelola dengan baik.
(2) Buku laporan keuangan secara teratur.
(3) Laporan berkala kepada Mabigus.
(4) Laporan pertanggungjawaban
keuanganpada Mugus.
2) Sarana dan Prasarana Gugusdepan
a) Sanggar Pramuka, ruang baca, dan
kelengkapan
(1) Struktur Organisasi Gugusdepan
(2) Tenda regu, sesuai jumlah regu
(3) Tenda dapur, 2 buah
(4) Alat dan kotak P3K, 2 buah
(5) Alat dapur dan kotak penyimpanan, 2 set
(6) Lemari, 2 set
(7) Perpustakaan dan buku-buku
kepramukaan, 1 unit .
(8) Meja kerja dan Kursi, 2 unit.
(9) Papan Statistik, 1 buah.
(10)Komputer, 1 unit.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 32


Bahan Serahan KML Penggalang

(11)Printer, 1 unit.
(12)Pengeras Suara, 1 unit.
(13)Lentera, 4 unit.
(14)Kantong Barung, 4 buah.
b) Sarana latihan rutin (khusus Siaga)
(1) Bendera Merah Putih, 2 buah.
(2) Bendera Barung untuk putra dan putri,
sesuai jumlah barung.
(3) Standart Bendera, 2 buah.
(4) Naskah Upacara, 2 buah.
(5) Alat permainan Siaga.
c) Sarana latihan rutin (khusus Penggalang)
(1) Bendera merah putih, 2 buah
(2) Bendera WOSM , 2 buah
(3) Bendera Gugusdepan, 2 buah
(4) Bendera semaphore, 2 pasang
(5) Bendera morse, 2 buah
(6) Bendera Regu untuk pa & pi 2 set
(7) Standar Bendera, 4 buah
(8) Peluit, 2 buah
(9) Tongkat, 16 buah
(10)Tali, 160 meter
(11)Kompas, 2 buah
d) Sarana latihan rutin (khusus Penegak)
(1) Bendera Merah Putih, 2 buah
(2) Bendera WOSM, 2 buah
(3) Bendera Gugusdepan, 2 buah
(4) Bendera Semaphore, 2 pasang
(5) Bendera Morse, 2 buah
(6) Bendera Sangga untuk putra dan putri,
sesuai jumlah sangga
(7) Tiang Bendera, 2 buah
(8) Peluit, 2 buah

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 33


Bahan Serahan KML Penggalang

(9) Tongkat, sesuai jumlah Penegak


(10)Tali, 160 meter
(11)Kompas, 2 buah
(12)Pusaka Ambalan
(13)Sandi Ambalan
(14)Bendera Ambalan
(15)Badge Ambalan
e) Prasarana Gugusdepan
(1) Ruang terbuka untuk tempat berlatih.
(2) Ruang terbuka untuk Upacara.
(3) Ruang terbuka untuk berkemah
d. Aspek Kegiatan
1) Penyelenggaraan kegiatan Gugusdepan
a) Kegiatan Pramuka Siaga
(1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir)
(2) Pindah golongan
(3) Rekreasi,
(4) Permainan bersama,
(5) Darmawisata,
(6) Pasar siaga (bazar),
(7) Ketangkasan dan ketrampilan,
(8) Karnaval,
(9) Perkemahan siang hari (dagkamp),
(10)Pameran (exposisi),
(11)Pesta seni budaya
(12)Gladian Pimpinan Barung
(13)Pesta Siaga
(14)Lain-lain
b) Kegiatan Pramuka Penggalang
(1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir)
(2) Pindah Golongan
(3) Latihan Gabungan
(4) Penjelajahan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 34


Bahan Serahan KML Penggalang

(5) Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)


(6) Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru)
(7) Lomba Tingkat I
(8) Pentas Seni
(9) Pameran Hasil Karya
(10)Peringatan Hari Besar
(11)Perkemahan Bakti
(12)Lain-lain
c) Kegiatan Pramuka Penegak
(1) Latihan Rutin (satu tahun terakhir)
(2) Halang Rintang
(3) Permainan bersama (Out Bond)
(4) Penjelajahan
(5) Persami
(6) Safari Camp (pengembaraan)
(7) Bakti Sosial
(8) Mountaineering
(9) Unjuk Gelar Penegak
(10)Apresiasi Seni Budaya dan
(11)Lain-lain
2) Partisipasi Gugusdepan
a) Kegiatan Partisipasi Pramuka Siaga
(1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan lain

(2) Kegiatan ditingkat Ranting


(3) Kegiatan ditingkat Cabang
(4) Lain-lain ...
b) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penggalang
(1) Latihan gabungan dengan Gugusdepan lain

(2) Kegiatan ditingkat Ranting


(3) Kegiatan ditingkat Cabang
(4) Lain-lain ...

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 35


Bahan Serahan KML Penggalang

c) Kegiatan Partisipasi Pramuka Penegak


(1) Latihan gabungan dengan Gugus Depan
lain
(2) Kegiatan ditingkat Ranting
(3) Kegiatan ditingkat Cabang
(4) Lain-lain
d) Perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi
Kegiatan
(1) Perencanaan kegiatan
(a) Perencanaan program merupakan
realisasi dari program kerja
Gugusdepan
(b) Perencanaan program minamal 1
(satu) tahun terakhir
(c) Perencanaan melibatkan peserta didik
(d) Perencanaan menyiapkan kegiatan
pengganti
(e) Perencanaan dimulai dari pembuatan
proposal kegiatan
(f) Perencanaan mempertimbangkan
Pengendalian Resiko
(2) Pelaksanaan kegiatan
(a) Pelaksanaan kegiatan yang sesuai
dengan perencanaan.
(b) Pelaksanaan kegiatan melibatkan
peserta didik.
(c) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
golongan.
(d) Pelaksanaan kegiatan memperhatikan
perencanaan/manajemen resiko .
(3) Evaluasi kegiatan
(a) Evaluasi kegiatan dilaksanakan
setelah kegiatan berjalan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 36


Bahan Serahan KML Penggalang

(b) Evaluasi melibatkan peserta didik.


(c) Hasil Evaluasi ada tindak lanjut.
(d) Laporan pertanggungjawaban
disertai bukti fisik.
(e) Hasil Laporan pertanggungjawaban
keuangan ada tindak lanjut.
e. Aspek Proses
1) Tugas Pokok dan Fungsi Mabigus
a) Aktif memberikan motivasi berupa bimbingan
moral;
b) Aktif memberikan bantuan Material
c) Sesuai Program memberikan bantuan
Finansial
2) Rutin Memberikan bimbingan Organisatoris
Aktivitas Mabigus
a) Melaksanakan Rapat Pengurus Mabigus
b) Menyusun Program Kerja Mabigus
c) Memonitoring Kegiatan Peserta Didik
d) Membangun Komunikasi dengan Orangtua
Peserta didik.
3) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Gudep
a) Membuat program Kerja Gugusdepan
b) Aktif melakukan koordinasi dengan Pembina
satuan
c) Melaksanakan Tugas sebagai Ketua Dewan
Kehormatan Gugusdepan
d) Mengelola Administrasi Gugusdepan
e) Melakukan upaya peningkatan mutu orang
dewasa.
4) Aktivitas Pembina Gudep
a) Melaksanakan Rapat dengan pembina
Gugusdepan
b) Menghadiri kegiatan rapat di Kwartir

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 37


Bahan Serahan KML Penggalang

c) Memonitoring kegiatan peserta didik


d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran
e) Mengikuti kegiatan gelang ajar
f) Kursus Keterampilan Kepramukaan
5) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Siaga
a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi)
b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi)
c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal
untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi)
6) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi). Tugas
Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penggalang
a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi)
b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi)
c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal
untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi).
d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi)
7) Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Satuan Penegak
a) Membuat Program Mingguan (Pa dan Pi)
b) Aktif membina di Satuan (Pa dan Pi)
c) Membuat Rencana Membina (RM) minimal
untuk 12 kali latihan (Pa dan Pi)
d) Mengelola Administrasi Satuan (Pa dan Pi)
8) Aktivitas Pembina Satuan Siaga
a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina
Gugusdepan.
b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi).
c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa dan
Pi).
d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan
Pi).
e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi)
f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi).

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 38


Bahan Serahan KML Penggalang

9) Aktivitas Pembina Satuan Penggalang


a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina Gudep.
b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan
Pi).
c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa
dan Pi).
d) Mengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan
Pi).
e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi).
f) Kursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan
Pi).
10) Aktivitas Pembina satuan Penegak
a) Melaksanakan Rapat dengan Pembina
Gugusdepan
b) Menguji SKU dan SKK Peserta Didik (Pa dan Pi)
c) Melantik Peserta didik yang naik tingkat (Pa
dan Pi)
d) dMengikuti kegiatan Karang Pamitran (Pa dan
Pi)
e) Mengikuti kegiatan gelang ajar (Pa dan Pi)
f) fKursus Ketrampilan Kepramukaan (Pa dan Pi)
11) Proses dan Pencapaian SKU dan SKK Peserta Didik
a) Proses Pengujian SKU
b) Pencapaian SKU Siaga Mula 1 tahun terakhir
c) Pencapaian SKU Siaga Bantu 1 tahun terakhir
d) Pencapaian SKU Siaga Tata 1 tahun terakhir
e) Pencapaian SKU Penggalang Ramu
f) Pencapaian SKU Penggalang Rakit
g) Pencapaian SKU Penggalang Terap
h) Pencapaian SKU Penegak Bantara
i) Pencapaian SKU Penegak Laksana
j) Proses Pengujian SKK Peserta Didik
k) Pencapaian SKK Golongan Siaga

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 39


Bahan Serahan KML Penggalang

l) Pencapaian TKK Tingkat Purwa G


m) Pencapaian TKK Tingkat Madya G
n) Pencapaian TKK Tingkat Utama G
o) Pencapaian TKK Tingkat Purwa T
p) Pencapaian TKK Tingkat madya T
q) Pencapaian TKK Tingkat Utama T
12) Latihan Rutin
a) Latihan Rutin/Mingguan dalam 1 tahun terakhir.
(1) Upacara Pembukaan Latihan
(2) Kegiatan Pendahuluan
(3) Kegiatan Inti
(4) Upacara Penutupan Latihan
b) Volume Latihan Rutin / Mingguan dalam 1 tahun.
13) Pembiasaan Diri
a) Program Pembiasaan di gugusdepan
(1) Pelaksanaan korve setiap latihan
(2) Hadir tepat waktu
(3) Membayar iuran
(4) Menabung
(5) Membiasakan Salam Pramuka sesama
anggota dan Pembina
(6) Membiasakan berjabat tangan dan sikap
menghormati kepada orang dewasa atau
pembinanya
b) Pelaksanaan Pelantikan di Gugus depan
(1) Pelantikan dilaksanakan dalam bentuk
upacara
(2) Pelantikan dihadiri oleh orangtua / wali
(3) Pelantikan dihadiri oleh Dewan Kehormatan
(4) Pelantikan dilakukan oleh Pembina yang
bersangkutan
(5) Pelantikan terdokumentasi

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 40


Bahan Serahan KML Penggalang

f. Aspek Prestasi
1) Prestasi kelembagaan
a) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Ranting
b) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Cabang
c) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Daerah/ Regional.
2) Prestasi Perorangan Peserta didik
a) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Ranting.
b) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Daerah/ Regional.
g. Kemitraan
1) Bentuk kemitraan
a) Pelibatan Orang Tua dalam Musyawarah
Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus.
b) Pelibatan Orang Tua dalam kegiatan
Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus.
c) Melaksanakan kerjasama kegiatan degan
Gudep lain 1 tahun terakhir.
d) Kerjasama dengan lembaga, instansi, institusi
dan Perorangan (Perjanjian kerjasama dan
foto kegiatan).
2) Cakupan kemitraan
Ruang lingkup kerjasama :
a) Gugusdepan lainnya;
b) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat
kecamatan;
c) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat
kabupaten /kota;
d) Perorangan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 41


Bahan Serahan KML Penggalang

3) Hasil Kemitraan
a) Bantuan sarana dari kemitraan.
b) Kegiatan Pelatihan Keterampilan Khusus oleh
Mitra kepada peserta didik.
c) Keterlibatan mitra dalam pelatihan rutin
mingguan atau kegiatan khusus.
4) Dampak kemitraan 1 tahun terakhir
Dampak kemitraan terhadap penguatan
kemampuan peserta didik, dibuktikan dengan
laporan dan foto kegiatan
a) Peserta didik semakin giat berlatih
b) Aktivitas dan kreativitas Pembina
semakin meningkat
c) Perhatian Mabigus semakin baik
d) Orang tua peserta didik semakin percaya
kepada Gugusdepan.
4. Mendiskusikan ragam kegiatan inovatif, menarik dan
menantang bagi Pramuka Penggalang
a. Pendahuluan
1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses
pendidikan sepanjang hayat yang
berkesinambungan dengan sasaran menjadikan
manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri,
memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa,
masyarakat dan lingkungannya, alam seisinya,
bertanggung jawab serta berpegang taguh pada
nilai dan norma masyarakat.
2) Pada hakekatnya, peserta didik di dalam
Pendidikan Kepramukaan, lebih banyak diperankan
sebagai subjek daripada objek pendidikan. Dengan
demikian, peserta didik sendirilah yang berperan
aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat
dikatakan yang menjadi pendidik dalam

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 42


Bahan Serahan KML Penggalang

kepramukaan adalah peserta didik sendiri.


Pembina Pramuka lebih berperan sebagai
pembimbing, pendamping dan fasilitator,
senantiasa memberikan motivasi dan stimulasi
(rangsangan) terhadap konsep kegiatan dan
melengkapinya dengan metode yang paling tepat
bagi kegiatan tersebut. Dalam proses pelaksanaan
kegiatan, peserta didik sendiri yang berperan aktif
sepenuhnya.
3) Agar peserta didik terlibat secara penuh dalam
kegiatan, Pembina melibatkan mereka dalam
perencanaan dan persiapan kegiatan.
b. Materi Pokok
1) Belajar Sambil Melakukan (Learning by doing),
merupakan salah satu metode kepramukaan yang
mendominasi pada hampir semua kegiatan
kepramukaan.
Sasaran yang ingin dicapai dengan penggunaan
metode ini ialah peserta didik merasakan
bagaimana menyusun acara kegiatan, bagaimana
melaksanakan suatu kegiatan, proses apa saja yang
harus dilakukan bila terjadi hambatan dan upaya
apa yang dapat mengatasinya, serta apa yang
mereka rasakan bila mana kegiatan yang dilakukan
berhasil dengan baik.
2) Kegiatan yang dianggap menarik dan penuh
tantangan bagi peserta didik adalah kegiatan yang:
a) baru dikenal dan merupakan produk inovasi ;
b) dapat mengembangkan kreatifitas ;
c) dapat mengembangkan berbagai
keterampilan
d) bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 43


Bahan Serahan KML Penggalang

3) Kegiatan yang menarik, penuh tantangan dan


mengandung nilai pendidikan dapat :
Menumbuhkan kebanggaan bila dapat diselesaikan
dengan baik dan sukses.
Menumbuhkan kreatifitas, menemukan cara dan
metode baru dalam pemecahan masalah untuk
menjawab tantangan
Menumbuhkan rasa percaya diri, keteguhan hati,
keuletan dalam usaha, pengetahuan dan
pengalaman yang sangat mengesankan
a) Kaum muda pada umumnya akan tertarik pada
hal - hal yang menantang, mereka mempunyai
kebanggaan tersendiri bila dapat
menyelesaikannya dengan baik dan sukses.
b) Dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan yang
menantang mereka mencurahkan segala
uapaya, dan dengan mencari-cari teknik yang
tepat untuk dapat mencapai keberhasilan atas
kegiatan tersebut.
c) Dengan berhasilnya melaksanakan kegiatan
yang menantang, peserta didik mendapatkan
pengembangan kreativitas,. Kegiatan yang
dapat mengembangkan aspek -aspek mental
maupun pisik sebagaimana tersebut di atas,
mengidentifikasikan bahwa kegiatan tersebut
adalah kegiatan yang mengandung pendidikan.
d) Hal - hal apa yang menarik dan menantang
bagi peserta didik tergantung pada tingkat
perkembangan jiwa dan usia peserta didik
yang bersangkutan.
4) Cara menyusun kegiatan yang menarik, menantang bagi
peserta didik tergantung pada tingkat perkembangan
jiwa dan usia peserta didik yang bersangkutan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 44


Bahan Serahan KML Penggalang

a) Pembina melibatkan peserta didik/Dewan Satuan


dalam menghimpun macam-macam kegiatan yang
diiginkan oleh para peserta didik.
b) Beserta peserta didik Pembina mengelompokkan
macam - macam kegiatan tersebut menjadi
kelompok-kelompok kegiatan yang sejenis.
c) Peserta didik dengan didampingi/dibimbing Pembina
menyusun program kegiatan dengan memperhatikan
:
(1) Skala prioritas
(2) Penyesuaian dengan waktu dan tempat
(3) Pelaksanaan program kegiatan diselaraskan
dengan kegiatan
(4) masyarakat yang ada pada saat itu.
d) Ketika program yang sudah ditetapkan tersebut akan
dilaksanakan, Pembina mengajak para Pemimpin
Barung/ Regu/ Sangga, untuk berlatih bagaimana
melaksanakan kegiatan yang akan datang. Pada saat
Pembina menggladi para Pemimpin tersebut,
Pembina memilihkan/menentukan metode yang
tepat dan bagaimana cara melaksanakan dalam
praktek yang praktis sehingga pada saat
melaksanakan kegiatan bersama rekan-rekannya,
mereka dapat memberi petunjuk tentang bagaimana
melaksanakan kegiatan yang dihadapinya.

c. Penutup
1) Kegiatan yang menarik dan memberi tantangan
adalah kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin
tahu, rasa ingin mencoba, ingin menemukan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 45


Bahan Serahan KML Penggalang

jawaban dan mendapatkan pengalaman, yang ada


dalam diri peserta didik.

2) Pembina Pramuka harus dapat memberikan


kegiatan yang menantang selaras dengan
perkembangan jiwa peserta didik, di samping itu
Pembina hendaknya mempertimbangkan
keselamatan (safety) pada pelaksanaan kegiatan
tersebut.
3) Kegiatan yang menarik, menantang dengan
melibatkan langsung para peserta didik dalam
menyusun program kegiatan dan pelaksanaanya,
akan membekali mereka untuk hidup aktif, kreatif,
ulet, tahan uji, percaya diri, bertanggung jawab,
mandiri dan memiliki keterampilan kepemimpinan,
manajerial, bergaul, pisik, dan keterampilan
bermasyarakat.

5. Mendiskusikan pola praktis pencapaian pramuka


penggalang garuda
Cara Pemenuhan :
a. Program latihan diarahkan untuk pencapaian TKU
secara meningkat dan beekelanjutan sehingga
pencapaian TKU tertinggi masing-masing golongan.
b. Program latihan juga dipacu untuk pencapaian TKK
sesuai dengan persyaratan/kriteria yang ditentukan.
c. Peserta didik dimotivasi agar aktif berlatih Pramuka,
juga berprestasi dalam belajar, nilai/raking/IP tinggi
dan meningkat, juga aktivitas di rumah dan di
lingkungan.
d. Gudep diberi petunjuk/pedoman pencapaian Pramuka
Garuda.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 46


Bahan Serahan KML Penggalang

e. Dibentuk Tim Penilai Peamuka Garuda berdasarkan


keputusan Kwarcab di tingkat Ranting dan Tim
Verivikasi di Tingkat Kwarcab.
f. Calon yang memenuhi kriteria dipersiapkan dengan
penisian data yang diperlukan.
g. Calon dinilai baik dengan wawancara maupun praktek
dengan menunjukkan data dan dokumen/keterangan
yang mendukung.
h. Tim melakukan penilaian atas data dan bukti yang
mendukung baik tulis maupun lisan tentang
aktivitasnya, baik di satuan, Gudep, Sekolah/Tempat
Pendidikan, rumah maupun di lingkungan pergaulan
peserta didik.

Kiat
a. Untuk penggalaman dan memberi motivasi
pencapaian menjadi pramuka dapat dengan
memebrikan kriteria Pramuka garuda, misalnya :
1) Garuda A : apabila memenuhi seluruh persyaratan
yang ditentukan.
2) Garuda B : apabila ada persyaratan yang belum
dipenuhi. Garuda C : apabila beberapa
persyaratan belum selesai dipenuhi.
b. Pramuka Garuda C dapat dinaikkan menjadi Pramuka
Garuda B serta dapat pula menjadi Pramuka Garuda
A.
c. Penetapan tersebut dengan Surat Keputusan Ketua
Kwartir Cabang.
Peningkatan
a. Peningkatan program latihan
b. Peningkatan program pencapaian SKU/TKU dan TKK
(Wajib/Pilihan).
c. Peningkatan mengikuti kegiatan SGTD masing-masing.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 47


Bahan Serahan KML Penggalang

d. Penuingkatan kegiatan.
e. Peningkatan aktiuvitas dan prestasi belajar.
f. Peningkatan kegiatan penilaian.
g. Peningkatan informasi.
h. Peningkatan kualitas Pembina/Tim Penilai.

Peran Pembina
a. Peran Pembina baik satuan,maupun gudep sangat
penting.
b. Peran pembina dalam latihan menyiapkan dan
menambahkan bakal calon.
c. Peran pembina dalam memotivasi Peserta Didik agar
menempuh SKU dan mencapai TKK serta Pramuka
garuda.

Peran Mabigus
a. Peran Mabigus menunjang proses pencapaian sangat
penting.
b. Peran Mabigus dalam memotivasi Pembina gudep
maupun satuan merupakan hal memperlancar proses
pencapaian Pramuka garuda.

Peran Kwartir
a. Menyediakan Tim Penguji dan verifikasi Pramuka
Garuda yang ditetepkan dengan Surat keputusan.
b. Menyelenggarakan temu giat sesuai dengan golongan
peserta didik, untuk memenuhi persyaratan Pramuka
Garuda.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 48


Bahan Serahan KML Penggalang

STRATEGI PENGELOLAAN GUDEP


DAN PEMBINAAN PRAMUKA
PENGGALANG YANG PROGRESIF
DAN DINAMIS
1. Merumuskan Pola Pendidikan Karakter bagi Pramuka
Penggalang
a. Membina Pramuka Penggalang pada hakekatnya
adalah merupakan upaya pendidikan bagi remaja usia
11 sampai dengan 15 tahun. Dilaksanakan secara non
formal, informal, secara sadar dan berencana, terarah,
teratur dan bertanggungjawab, dalam bentuk kegiatan
memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan
mengembangkan kepribadian, pengetahuan,
keterampilan, kecenderungan/keinginan, serta
kemampuan peserta didik melalui kepramukaan yang
disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan, situasi,
kondisi dan perkembangan peserta didik seusia
Pramuka Penggalang.
b. Upaya pendidikan ini dimaksudkan untuk
mengembangkan sumber daya/potensi peserta didik
agar menjadi kaum muda potensial yang kreatif,
inovatif pelopor dan mandiri.
c. Upaya pendidikan melalui Kepramukaan dalam
Gerakan Pramuka adalah upaya pendidikan totalitas
seutuhnya yang dialami peserta didik sepanjang
hayatnya secara terarah, teratur dan
berkesinambungan yang dilakukan di alam terbuka
dengan Prinsip dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 49


Bahan Serahan KML Penggalang

d. Sepanjang hayat dalam konteks pendidikan ini adalah


masa atau kurun waktu pesrta didik aktif berpartisipasi
dalam kegiatan selama menjadi anggota Gerakan
Pramuka. Proses pendidikan sepanjang hayat dimulai
ketika peserta didik menjadi Siaga, kemudian menjadi
Pramuka Penggalang, lalu menjadi Pramuka Penegak.
Proses pendidikan sepanjang hayat dalam Gerakan
Pramuka berakhir ketika peserta didik meninggalkan
atau keluar dari Gerakan Pramuka dalam usia 21 tahun
atau 25 tahun.
e. Bila peserta didik memulai kepramukaan sebagai
Pramuka Penggalang dan berakhir pada usia 15 tahun
serta tidak melanjutkan menjadi Pramuka Penegak
atau meninggalkan/keluar sebagai anggota Pasukan
Penggalang/Gerakan Pramuka, dia tidak mengikuti
proses pendidikan totalitas sepanjang hayat sebagai
seorang Pramuka, dia hanya mengikuti Kepramukaan
bagi golongan Penggalang dalam rangka memperoleh
bekal kesiapan mental, moral, fisik, intelektual,
emosional dan sosial untuk bersosialisasi. Kemampuan
berperan dalam kehidupan dan penghidupan
masyarakat belum memadai. Oleh karena itu Pembina
Pramuka Penggalang harus mendorong, memimbing,
berusaha agar pada usia akhir peserta didiknya sebagai
Pramuka Penggalang diantar untuk menjadi Pramuka
Penegak. Pembina Pramuka Siaga, Pembina Pramuka
Penggalang, Pembina Pramuka Penegak dan Pembina
Pramuka Pandega harus berhubungan dan
bekerjasama erat demi terlaksananya proses
pendidikan totalitas sepanjang hayat peserta didik
dalam Gerakan Pramuka.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 50


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Peta permasalahan peserta didik dan solusinya


a. Abad ke 21 merupkan abad yang penuh tantangan
sebagai dampak kemajuan teknologi canggih,
komunikasi dan liberalisasi ekonomi, baik positif
maupun negatif dalam dunia yang tidak mengenal
batas yang membahayakan Ipoleksosbudhankamnas
(ideologi, politik, sosial, budaya pertahanan keamanan
nasional).
b. Tantangan yang dihadapi masyarakat, khususnya kaum
muda yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi
canggih, terutama dalam bidang komunikasi, antara
lain:
1) Meningkatnya penduduk;
2) Meningkatnya kebutuhan;
3) Meningkatnya macam-macam jenis penyakit;
4) Meningkatnya penyalahgunaan narkoba;
5) Tingkah laku seksual;
6) Perubahan nilai sosial;
7) Masalah lapangan kerja;
8) Pelestarian alam dan lingkungan;
9) Kepedulian sosial;
10) Kesenjangan hubungan orang tua dana anak,
hubungan pendidik dan yang dididik.
c. Kaum muda adalah pelaku dan penghelola proses
kehidupan dan pengjidupan bangsa dan negara di
masa datang. Dalam menghadapi tantangan itu,
Kepramukaan tidak hanya mengutamakan pembinaan
karakter, kesehatan dan kepedulian, tepai pembinaan
secara total yang mencakup moral/mental/spitual,
fisik, intelektual, emosional, dan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Untuk
menghadapi tantangan abad ke 21, kaum muda harus

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 51


Bahan Serahan KML Penggalang

disiapkan sebagai manusia Imtaq dan ber-Iptek (iman


dan taqwa serta berilmu pengetahuan dan teknologi).

3. Mendapat alternatif pengelolaan gudep yang dinamis


a. Yang dimaksud pengelolaan gudep di sini adalah
khususnya pengelolaan pasukan penggalang, atau
lebih spesifiknya adalah target membina Pramuka
Penggalang dalam Pasukan.
b. Terget membina Pramuka Penggalang adalah Pramuka
Penggalang ialah remaja berusia 11 sampai dengan 15
tahun.
c. Membina Penggalang berarti mendalami dunia
Penggalang, dunia remaja yang akan diterjuni baik
secara psikis maupun pendekatan lainnya. Untuk itu
perlu dikenal dasar kodrati dan didaktis, pertumbuhan
dan perkembangannya dalam rangka membantu
remaja memperoleh perkembangan sumber daya
manusia yang optimal.
d. Hubungan antara peserta didik dengan pembinanya
adalah hubungan kemitraan yang bersifat edukatif.
e. Perkembangan kejiwaan remaja usia Penggalang perlu
dihayati dengan mengenal dan memahami sifat,
karakternya, baik yang positif maupun negatif. Di
samping itu ciri-ciri remaja usia Penggalang yang
diperhatikan dalam pertumbuahn dan perkembangan
antara lain :
1) Jasmani : Pergerakan organ tubuh yang
menimbulkan perasaan cinta, bangga, harga diri
yang tinggi;
2) Rohani : labil, belum ada keseimbangan;
3) Sosial : kebebasan, hidup berkelompok dan kuatnya
fanatisme terhadap kelompoknya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 52


Bahan Serahan KML Penggalang

f. Dalam membina Penggalang perlu diamati dan


dipahami bahwa seorang remaja sepanjang hayatnya
akam mengalami berbagai perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat.
Saat ini sebagai dampak proses bersosialisasi diri dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam perkembangan
moral/mentyal, fisik, intelektual, emosional, dan
sosialnya. Seorang remaja buka dewasa mini dan
bukan juga merupakan manusia dewasa yang
merupakan remaja dalam bentuk dan ukuran besar.
Membina Pramuka Penggalang bukan berarti membina
Penegak kecil.
g. Namun demikian, sifat remaja sejak zaman duku
hingga saat ini masih belum juga berubah, karena itu
kesimpulan pengamatan Baden Powell pada awal abad
ke 20 mengenai sifat remaja masih tetap sama, yaitu
sifat-sifat remaja.
Sifat remaja yang perlu diperhatikan adalah :
1) Suka akan humor
Perlu diingat, bahwa setiap anak (terutama anak
laki-laki) penuh dengan humor (jenaka) meskipun
sering kali janggal, tetapi mereka selalu dapat
menghargai lelucon dan melihat sesuatu dari sudut
yang mengetawakan. Dan sifat inilah yang memberi
kelonggaran dan kegembiraan asal saja mau tahu
alam pikiran mereka, dan pembina bukan hanya
menjadi pemberi tugas.
2) Memiliki keberanian
Setiap anak rata-rata berani. Dalam hakekatnya
mereka bukan penggerutu, meskipun mungkin
kemudian hari menjadi pengomel, jika kepercayaan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 53


Bahan Serahan KML Penggalang

pada dirinya sendiri luntur, dan jika mereka banyak


bergaul dengan orang-orang penggerutu.
3) Punya kepercayaan diri
Seorang anak umumnya percaya penuh pada
kekuatan sendiri. Oleh karena itu ia tidak senang
bila diperlakukan seperti anak kecil, tidak suka
diperintah untuk berbuat sesuatu atau diperintah
bagaimana ia harus berbuat sesuatu. Ia lebih suka
mencoba sendiri meskipun akan membuat
kesalahan atau kegagalan. Justru karena berbuat
kesalahan/kegagalan anak mendapat pengalaman
dan terbentuk karakternya.
4) Memiliki kecerdasan
Biasanya seorang anak “tajam bagai jarum”. Tidak
sukar mengajar mereka segala sesuatu yang
bersangkutan dengan observasi dan deduksi,
melihat dan memberi arti apa yang mereka lihat.
5) Gemar akan hal-hal gempar
Anak laki-laki kota biasanya lebih mudah
terpengaruh oleh kejadian-kejadian yang
menggemparkan daripada sausara-saudaranya di
desa. Misalnya : jika ada mobil kebakaran lewat,
perkelahian masal pelajar dan sebagainya. Mereka
tidak dapat tetap menjalankan sesuatu pekerjaan
sebulan atau dua bulan terus menerus, karena
mereka suka berubah-ubah.
6) Mudah terikat hatinya
Jika seorang anak berjumpa dengan orang yang
menaruh perhatian terhadap dirinya, ia terikat
hatinya dan akan menurut kamana dia dipimpin. Di
sinilah perasaan memuja timbul sebagai penolong
yang kuat bagi pembina dalam melaksanakan
tugasnya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 54


Bahan Serahan KML Penggalang

7) Memiliki kesetiaan
Sifat tabiat anak yang mengandung harapan tanpa
batas adalah setia. Anak biasanya setia pada teman-
temannya dan bersifat baik hati. Inilah satu-satunya
kewajiban yang harus pembina mengerti. Meskipun
dari luar kelihatannya mereka hanya
mementingkan dirinya sendiri, tetapi pada
umumnya mereka suka menolong orang lain. Di
sinilah latihan kepramukaan mendapat tanah subur
untuk dikerjakan.

h. Selain berorientasi kepada sifat dan ciri remaja usia


penggalang, dalam merencanakan kepramukaan bagi
Pramuka Penggalang perlu dipahami aspirasi dan
kebutuhannya, situasi dan kondisi serta materi
kegiatannya :
1) Aspirasi Pramuka Penggalang harus digali, dan
ditemukan untuk menjadi sumber kegiatan yang
menarik dan menantang, dengan cara antara lain :
a) Formal : wawancara, forum terbuka, pertemuan,
musyawarah, dan lain-lain.
b) Informal : pengamatan (observasi), pergaulan
(baik di dalam maupun di luar
kegiatan/pertemuan), keluhan, dan lain-lain.
2) Kebutuhan remaja sebagai Pramuka Penggalang
kadang-kadang tidak dapat dirasakan atau
diungkapkan langsung, biasanya aspirasi yang
dianggap kebutuhan, buykankah demikian. Jangan
mengidentifikasikan kebutuhan orang dewasa sama
dengan kebutuhan remaja.
3) Situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan
juga ikut menentukan cepat lambatnya kegiatan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 55


Bahan Serahan KML Penggalang

i. Berkelompok merupakan kecenderungan remaja


seusia Penggalang. Pengaruh kelompok terhadap
pribadi anggotanya sanagat kuat, kesiapan dan
kesediaan remaja untuk menerima pengaruh
kelompoknya sangat tinggi.
j. Pramuka Penggalang merupakan golongan peserta
didik golongan kedua dalam Gerakan Pramuka sebagai
tunas yang kelak diharapkan tumbuh dan berkembang
dengan baik melalui kepramukaan.
k. Tingkatan Pramuka Penggalang dalam Pasukan
Penggalang adalah :
1) Calon Penggalang;
2) Penggalang Ramu;
3) Penggalang Rakit;
4) Penggalang Terap.
l. Seorang calon penggalang yang telah menyelesaikan
Syarat Kecakapan Umum (SKU) tingkat Penggalang
Ramu dapat dilantik menjadi Penggalang ramu.
Demikian pula untuk tingkat selanjutnya, dari
Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit, dan dari
Penggalang Rakit ke Penggalang Terap.
m. Pramuka Penggalang Putra dan Pramuka Penggalang
Putri dihimpun dalam Gugusdepan yang terpisah,
masing-masing merupakan gugusdepan yang berdiri
sendiri.
n. Perhatikan dampak teknologi canggih adalam
kemunikasi terhadap sikap dan perilaku anak, remaja,
dan pemuda. Kepramukaan harus difungsikan sebagai
filter dampak tersebut.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 56


Bahan Serahan KML Penggalang

4. Mendapat solusi pembinaan Pramuka Penggalang yang


progresif dan dinamis
a. Dalam menghadapi tantangan abad ke 21, tujuan
membina Pramuka Penggalang melalui Kepramukaan
adalah untuk mengembangkan sumber daya/potensi
peserta didik agar menjadi kaum muda potensial yang
kreatif, inovatif, pelopor dan mandiri yang mantap
menyal/moral, fisik, intelektual, emosi dan sosial, baik
sebagai individu mayupun sebagai anggota msyarakat
dan berperan dalam kegiatan kemasyarakatan di
lingkungannya.
b. Sasaran membina Pramuka Penggalang melalui
Kepramukaan adalah Pramuka Penggalang yang
memiliki :
1) Sikap dan perilaku yang sosial dengan Kode
Kehormatan Pramuka Penggalang Trisatya dan
dasadarma serta disiplin;
2) Kesehatan moral, mental, fisik yang memungkinkan
dia berpartisipasi dalam kegiatan Pasukan
Penggalang dan Temu Giat baik lokal, nasional
maupun internasional serta ikut berperan dalam
kegiatan pengabdian di masyarakat lingkungannya;
3) Kepedulain terhadap dirinya, keluarga, masyarakat
dan lingkungannya;
4) Keimanan dan ketakwaan yang kuat;
5) Ketrampilan Kepramukaan dan kewiran untuk
pengembaraan di alam terbuka;
6) Ketrampilan Iptek dan kewirausahaan untuk
berperan dalam pengabdian masyarakat sesuai
usianya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 57


Bahan Serahan KML Penggalang

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI


GUDEP DAN PASUKAN
PENGGALANG
1. Menyusun tata laksana gudep
a. Pembentukan Gudep
1) Atas prakarsa masyarakat, Kepala Sekolah,
Pimpinan Perguruan Tinggi dan Lembaga atau
Instansi Pemerintah, diadakan pertemuan dengan
para orangtua anak-anak dan pemuda serta tokoh
masyarakat setempat, untuk membicarakan atau
memusyawarahkan gagasan pembentukan gudep.
Dalam pertemuan tersebut diundang juga seorang
wakil dari Kwarran dan Kwarcab untuk memberi
penjelasan seperlunya.
2) Unsur pokok dalam pembentukan gugusdepan:
a) calon pesertadidik yang telah mendapat ijin
dari orangtuanya;
b) orang dewasa yang sanggup menjadi
pembina;
c) orang dewasa yang sanggup menjadi
mabigus;
d) adanya fasilitas untuk penyelenggaraan
pelatihan.
3) Untuk penyelenggaraan suatu Gudep diperlukan
adanya Majelis Pembimbing Gugusdepan,
disingkat Mabigus yang berkewajiban
memberikan bimbingan, bantuan dan konsultasi
serta pengawasan yang meliputi: moril,
organisatoris, material, finansial.
4) Pertemuan pada butir 1 merupakan musyawarah
yang pertama untuk memilih Ketua Gudep dan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 58


Bahan Serahan KML Penggalang

Ketua Mabigus dari unsur tokoh masyarakat,


pimpinan sekolah, perguruan tinggi,
lembaga/instansi pemerintah di sekitar pangkalan
gudep.
5) Mabigus disusun oleh Ketua Mabigus bersama-
sama Ketua Gudep, dengan susunan organisasi
sebagai berikut:
a) Seorang Ketua yang dipilih oleh musyawarah.
b) Seorang Wakil Ketua.
c) Seorang Sekretaris.
d) Seorang Ketua Harian.
e) Beberapa orang anggota.
Pengurus diupayakan pria dan wanita dalam
jumlah yang seimbang. Ketua Gudep secara ex-
officio menjadi anggota Mabigus
Ketua Gudep menyusun Pembina Satuan
digudepnya.
6) Untuk langkah selanjutnya Ketua Gudep dan para
Pembina Satuan Pramuka menghimpun dan
mengelompokkan anak-anak dan pemuda yang
berminat menjadi pramuka dalam Perindukan
Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak,
dan Racana Pandega sebagai Gugusdepan
Persiapan.
7) Gudep persiapan yang telah mengadakan latihan
mendaftarkan diri kepada Kwarran dan Kwarcab
untuk ditinjau dan dinilai kelayakannya sebagai
Gudep (registrasi Gudep Persiapan).
8) Setelah dinilai layak memenuhi syarat sebagai
Gudep maka dilakukan peresmian dalam suatu
upacara peresmian dengan mengundang
orangtua calon pesertadidik, tokoh masyarakat,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 59


Bahan Serahan KML Penggalang

para pejabat pemerintah setempat, gudep serta


Kwarran yang berdekatan.
Gudep Persiapan yang telah diresmikan diberikan
nomor gudep dan tanda pengesahan oleh
Kwarcab atau Kwarnas. Ketentuan tentang nomor
dan tanda pengesahan gudep diatur dalam
petunjuk tersendiri.
9) Gudep yang berpangkalan di Perwakilan RI di luar
negeri dan Kampus Perguruan Tinggi:
a) Gudep yang berpangkalan di Perwakilan RI di
luar negeri:
(1) Peresmian Gudep yang berpangkalan di
Perwakilan RI di luar negeri dilakukan
dalam suatu upacara dengan
mengundang masyarakat Indonesia,
orangtua calon pesertadidik, dan National
Scout Organization (NSO) setempat.
(2) etua Gudep memberitahukan kepada
“Headquarters of National Scout
Organization” setempat tentang telah
terbentuknya Gudep Gerakan Pramuka
setelah mendapat pengesahan dari
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
(3) Ketua Gudep secara rutin mengadakan
hubungan dan kerjasama dengan NSO
setempat. Gudep yang telah terbentuk
tersebut dapat ditunjuk mewakili Gerakan
Pramuka untuk mengikuti kegiatan
kepanduan (“Scouting”) yang
diselenggarakan oleh NSO negara sahabat
terdekat.
b) Gudep yang berpangkalan di Kampus
Perguruan Tinggi:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 60


Bahan Serahan KML Penggalang

Ketua Mabigus mendaftarkan gudepnya


kepada Kwarcab untuk mendapatkan nomor
gudep, dan pengesahan gudep dilaksanakan
oleh Kwarcab.

b. Musyawarah Gugusdepan
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah
pemegang kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan
Gerakan Pramuka.
1) Ketentuan Mugus
a) Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
b) Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal
yang bersifat mendesak dan luar biasa dapat
diadakan Mugus Luar Biasa.
c) Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah
jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah utusan.
d) Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
(1) Ketua Gudep.
(2) Para Pembina Satuan.
(3) Para Pembantu Pembina Satuan.
(4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.
(5) Perwakilan Dewan Penegak.
(6) Perwakilan Dewan Pandega.
e) Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap
peserta yang hadir berhak satu suara.
f) Penyampaian usul dan materi Mugus dan
Mugus Luar Biasa:
Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan
oleh Ketua Gudep selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan
Mugus dan disampaikan kepada semua
peserta yang berhak hadir dalam Mugus.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 61


Bahan Serahan KML Penggalang

g) Keputusan Mugus dan Mugus Luar Biasa tidak


boleh bertentangan dengan AD dan ART
Gerakan Pramuka, Keputusan Munas, Musda,
Mucab, Musran, dan Keputusan Kwarnas,
Kwarda, Kwarcab dan Kwarran.
h) Pimpinan Mugus adalah Presidium yang
dipilih oleh Mugus yang jumlahnya gasal.
i) Sampai dengan serah terima jabatan Ketua
Gudep, Pembina Gudep berstatus demisioner
2) Persiapan Mugus
Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai
berikut:
a) Menyusun laporan pertanggungjawaban
Gudep sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Menyampaikan bahan tertulis Mugus
termasuk visi dan misi Gudep yang akan
dicapai selama 3 tahun.
c) Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi
dan misi.
d) Menyampaikan nama-nama calon yang akan
ikut dalam pemilihan Ketua Gudep.
e) Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta
3) Acara Mugus
a) Acara Pokok Mugus adalah:
(1) Laporan pertanggungjawaban Ketua
Gudep selama masa baktinya, termasuk
pertanggungjawaban keuangan.
(2) Menetapkan rencana kerja gudep
termasuk visi dan misi. untuk masa bakti
berikutnya.
(3) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti
berikutnya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 62


Bahan Serahan KML Penggalang

(4) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh


Ketua Presidium Mugus.
b) Acara laporan pertanggungjawaban Gudep
termasuk laporan pertanggungjawaban
keuangan harus diselesaikan sebelum acara
yang lain.
c) Laporan pertanggungjawaban keuangan
Gudep selama masa baktinya yang dibuat
oleh Ketua Gudep dengan bantuan seorang
ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan
pada Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan Gudep (BPKG).
4) Tatacara Pemilihan Ketua Gudep
a) Penetapan Calon
(1) Selambat-lambatnya 3 minggu sebelum
Mugus, Ketua Gudep sudah
menyampaikan nama-nama yang akan
mencalonkan diri sebagai Ketua Gudep
dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan
kepada semua yang berhak hadir dalam
Mugus.
(2) Yang berhak menjadi calon Ketua Gudep
adalah:
(a) Para Pembina satuan di gudep
tersebut.
(b) Para Pembantu Pembina di gudep
tersebut.
(c) Ketua Gudep yang akan berakhir
masa baktinya.
(3) Yang berhak menjadi calon Anggota BPKG
adalah:
(a) Anggota Mabigus

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 63


Bahan Serahan KML Penggalang

(b) Pembina dan Pembantu Pembina


Satuan
b) Pemilihan dan Pengambilan Keputusan dalam
Mugus
(1) Mufakat
Keputusan Mugus diupayakan dengan
sungguh-sungguh berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
(2) Pemungutan suara
Jika tidak dicapai mufakat, Mugus
mengambil keputusan dengan
pemungutan suara yang caranya sebagai
berikut:
(a) Lisan, pemilih menyebut nama calon.
(b) Tertulis dan rahasia, pemilih
menuliskan nama calon di kertas
pemungutan suara, lalu dilipat
sehingga tulisan nama tidak terlihat
siapapun atau rahasia.
(c) Keputusan syah apabila calon
memperoleh lebih dari seperdua
jumlah suara yang hadir.
(3) Pelantikan
Pelantikan dilaksanakan segera setelah
terpilih Ketua Gudep oleh Ketua
Presidium.
c. Hubungan kerja
1) Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab
Pembina Gudep, perlu diselenggarakan rapat
gudep secara periodik yang dipimpin oleh Ketua
Gudep dan diikuti oleh para pembina satuan
Pramuka serta para pembantu pembina. Jika

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 64


Bahan Serahan KML Penggalang

dipandang perlu dapat mengundang unsur


Mabigus.
2) Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan
kegiatan kepramukaan di tingkat gudep, perlu
diadakan hubungan dan kerjasama dengan tokoh-
tokoh masyarakat yang dilakukan dengan
pendekatan pribadi secara pramuka, sehingga
dapat terwujud “silih asah, silih asih dan silih
asuh”.
3) Agar Mabigus dapat berperan nyata dan aktif,
serta dapat memberi bimbingan dan bantuan
secara konsepsional, efisien dan efektif, maka
perlu dibina hubungan kerja yang serasi dan erat
antara Pembina Gudep dengan Mabigus.
4) Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali
dalam waktu enam bulan, dipimpin oleh Ketua
Mabigus. Jika dianggap perlu dapat mengundang
unsur Tim Pembina Satuan.
d. Dewan kehormatan Gudep
1) Dewan Kehormatan Gudep merupakan badan
tetap yang dibentuk oleh gudep sebagai wadah
yang menetapkan pemberian anugerah,
penghargaan dan sanksi dengan tugas:
a) Menilai sikap, perilaku, dan jasa seseorang
untuk mendapatkan anugerah, penghargaan
berupa tanda jasa.
b) Mengajukan usulan penganugerahan tanda
kehormatan bagi anggota gudep yang dinilai
layak untuk mendapatkan penghargaan
kepada Kwartir Cabang.
c) Menilai sikap dan perilaku anggota Gerakan
Pramuka di tingkat gudep yang melanggar
kode kehormatan atau merugikan nama baik

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 65


Bahan Serahan KML Penggalang

Gerakan Pramuka, selanjutnya diajukan usul


untuk diberikan sanksi kepada yang
berwenang sesuai dengan prosedur.
2) Dewan Kehormatan Gudep beranggotakan lima
orang yang terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut:
a) Anggota Mabigus
b) Ketua Gudep
c) Pembina Satuan
d) Dewan Ambalan/Racana apabila diperlukan
e. Pelaksanaan Latihan/kegiatan
1) Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan
pesertadidik masing-masing dilakukan secara
terpisah, dengan praktek dan secara praktis.
2) Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak
mungkin dengan praktek, berupa kegiatan nyata
yang memberi kesempatan kepada peserta didik
menerapkan pengetahuan dan kecakapan yang
sesuai dengan usia, kemampuan jasmani dan
rohaninya.
3) Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis,
yaitu sederhana, mudah, memanfaatkan sumber
daya yang ada dan menghemat biaya, tetapi
berhasil guna dan bertepat guna.
Penerapan pelaksanaan kegiatan harus selalu
mengingat metode kepramukaan.

f. Struktur Organisasi Gudep


Adapun Struktur Organisasi Gugusdepan
selengkapnya adalah sebagai berikut :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 66


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Menyimulasikan adminsitrasi gudep dan administrasi


satuan
a. Administrasi Gudep
Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan
pramuka perlu adanya dukungan administrasi secara
tertib namun sederhana. Agar pelaksanaan
administrasi dapat teratur, tertib dan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 67


Bahan Serahan KML Penggalang

berkesinambungan diperlukan buku-buku catatan


sebagai berikut:
1) Buku catatan pribadi pesertadidik
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan
harus selalu dimutahirkan. Buku catatan pribadi
berisi:
a) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
b) Tempat dan tanggal lahir.
c) Agama.
d) Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan
Pramuka.
e) Sifat baik yang perlu dikembangkan.
f) Sifat kurang baik yang perlu
dikurangi/dihilangkan.
g) Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
h) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi
pesertadidik (sebutkan peristiwa penting,
tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik
menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata,
Garuda, naik Golongan Penggalang, dilantik
menjadi Penggalang, Ramu, Rakit, Terap,
Garuda dan seterusnya).
i) Observasi terhadap pribadi anggota
(kecerdasan, gotong royong, disiplin,
kegembiraan, suka menolong/membantu,
loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas,
pengabdian dan sebagainya).
j) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang
pernah diikuti
k) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah
dan atau diderita
l) Mutasi anggota, dan sebagainya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 68


Bahan Serahan KML Penggalang

2) Buku registrasi pesertadidik berisi:


a) Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
b) Tempat dan tanggal lahir.
c) Agama.
d) Nama Orang tua/Wali.
e) Pekerjaan Orang tua/Wali.
f) Alamat rumah.
g) Anak ke….., dari jumlah saudara putra/putri …
orang.
h) Golongan darah.
i) Sekolah.
j) Bakat dan hobby.
k) Hal-hal yang perlu diperhatikan (kebiasaan,
kesehatan, bahasa yang dikuasai dan lain-lain).
l) Pengalaman dalam kepramukaan.
m) Bagi pesertadidik penyandang cacat perlu
dimasukkan jenis kecacatannya.
n) Lain-lain.
3) Buku registrasi Pembina dan anggota Mabi, berisi:
a) Nama
b) Alamat dan nomor telpon.
c) Tempat dan tanggal lahir.
d) Jabatan dalam masyarakat/pemerintahan dan
jabatan dalam Mabi/Gudep.
e) Agama.
f) Status Perkawinan.
g) Nomor dan tanggal sertifikat/ijazah kursus-
kursus yang pernah diikuti; KMD, KML, KPD
dan KPL.
h) Pendidikan formal.
4) Catatan/notulen rapat/risalah rapat:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 69


Bahan Serahan KML Penggalang

a) Catatan/notulen rapat dengan Pembina


Gudep, berisi permasalahan gudep, progja dan
sebagainya.
b) Catatan/notulen rapat dengan Dewan
Kehormatan Gudep, berisi permasalahan yang
dibahas dan keputusan terakhir rapat untuk
bahan evaluasi.
c) Catatan/notulen rapat dengan Mabigus, setiap
pertemuan harus dicatat dan dicek hasil-hasil
rapat sebelumnya.
d) Log book (buku catatan) merupakan catatan
peristiwa-peristiwa penting di dalam gudep,
setiap kegiatan dan pengambilan keputusan
yang penting harus tercatat pada buku
tersebut. (Log Book berisi: catatan waktu,
peristiwa, ilustrasi, gambar,
tempelan/guntingan berita dan sebagainya).
Pencatatan diupayakan singkat, jelas, lengkap dan
mutahir.
5) Buku Inventaris
Buku Inventaris merupakan buku catatan sarana
pendukung yang berisi catatan alat-alat, peralatan
atau perlengkapan yang meliputi:
a) Nama benda/alat/perlengkapan.
b) Jumlah masing-masing perlengkapan.
c) Kondisi masing-masing perlengkapan.
d) Asal usul barang tersebut.
Hal itu penting untuk pemeliharaan dan
pengorganisasian secara terus-menerus, sehingga
membantu mempermudah ketika akan
mengadakan kegiatan dan mempermudah
pemeliharaannya. Mengingat hal tersebut sering
dilalaikan, maka hendaknya dijadikan tradisi oleh

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 70


Bahan Serahan KML Penggalang

gudep/pembina/regu untuk melaksanakan


pencatatan tersebut secara teratur, teliti dan
berkesinambungan.
6) Buku agenda, verbal dan expedisi surat menyurat.
Semua surat-surat, baik yang diterima maupun
yang dikirimkan harus dicatat dengan teliti. Arsip
surat-surat harus diatur dalam tata naskah (berkas)
dan setiap tahun diadakan penilaian dan
pemilahan.
7) Buku Acara Kegiatan
Setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh gudep
maupun satuan harus dicatat dengan baik, hal itu
akan sangat berguna untuk bahan referensi bagi
kegiatan yang akan datang.
8) Formulir untuk pelaksanaan kegiatan administrasi
yang selalu berulang dan sama, sebaiknya untuk
efisiensi dibuat formulirnya, misalnya:
a) Formulir peminjaman alat/perlengkapan.
b) Formulir laporan kekuatan.jumlah anggota.
c) Formulir permintaan ijin, dan sebagainya.
9) Pencatatan tentang pelaksanaan pelatihan
(Program Kegiatan)
Berisikan sasaran setiap kegiatan yang dicapai oleh
anggota yang merupakan bahan evaluasi sejauh
mana berbagai sasaran-sasaran kegiatan telah
dicapai. Salah satu hal yang menarik bagi anggota
adalah bila mereka dapat mencapai sasaran,
karena berarti ada kemajuan pribadinya. Setiap
satuan harus memiliki catatan tersebut untuk
mengukur keberhasilannya.
10) Buku Program
Buku tersebut sangat penting untuk merencanakan
dan mengoperasikan program agar dapat sukses,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 71


Bahan Serahan KML Penggalang

susunlah program secara detail, tulis dan catat. Hal


tersebut berguna pula untuk dipelajari guna
pengembangan di masa depan.
11) Administrasi dana dan keuangan satuan.
Satuan diijinkan untuk mendapatkan dana dari
gudep, Mabi, orangtua pesertadidik dan sponsor
lain melalui gudep untuk kepentingan operasional
satuan. Dana tersebut dicatat secara lengkap,
kwitansi-kwaitansi dan tanda terima/pengeluaran
uang harus tertib, lengkap dan dapat di cek
sewaktu-waktu bila diperlukan.
12) Buku catatan pribadi setiap pembina:
Untuk mengembangkan anggota/pesertadidik
secara individu tidak cukup hanya dengan
mengandalkan ingatan untuk mengetahui
kemajuan individu anggota tersebut. Oleh karena
itu, setiap pembina perlu memiliki buku catatan
pribadi, dan perlu mencatat informasi yang
berkaitan dengan kemajuan yang dicapai.
13) Administrasi Keuangan
Untuk menjamin agar keuangan gudep
terorganisasikan dengan baik, ketentuan dan
prosedur keuangan harus dilaksanakan secara
ketat (disiplin). Prosedurnya adalah:
a) Semua penerimaan/pendapatan dimasukkan
dalam rekening bank segera (pada kesempatan
pertama).
b) Semua uang tersimpan dalam bank, hanya ada
uang tunai pada kas kecil.
c) Semua dana melalui bank, pengambilan uang
harus atas persetujuan Ketua Gudep yang
ditandatangani sedikitnya oleh 2 orang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 72


Bahan Serahan KML Penggalang

anggota Pembina Gudep yang telah


ditentukan.
d) Tanda terima atau kwitansi harus dibuat
rangkap 2 (dua), pada setiap
penerimaan/pengeluaran uang ditulis jumlah
uangnya dan tanda terima atau kwitansi
pembayaran harus disimpan.
e) Setiap Satuan, Ketua Gudep dan Mabi, boleh
mengelola sendiri uang di bank (bank account).
Untuk satuan diatur sebagai berikut:
(1) Perindukan oleh Pembina Perindukan.
(2) Pasukan Penggalang oleh Dewan
Penggalang.
(3) Ambalan Penegak oleh Dewan Ambalan.
(4) Racana Pandega oleh Dewan Racana.
Ketua Gudep harus mengawasi dan memeriksa
apakah ketentuan administrasi dan prosedur
dilaksanakan dengan baik dan benar.
f) Pemeriksaan
Setiap akhir tahun diperlukan adanya
pemeriksaan keuangan meliputi semua
pengoperasian dana di gudep maupun satuan
dan di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan
Gudep bila dianggap perlu dibantu auditor
yang independen.
g) Usaha Dana (Fundrising)
Dalam usaha dana perlu ada penjelasan bahwa
Gerakan Pramuka memerlukan dukungan
bantuan untuk pelaksanaan kegiatannya.
Caranya dengan melakukan pendekatan
kepada orang yang akan diminta bantuan dana
tersebut yang dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Usaha dana bukanlah suatu pelatihan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 73


Bahan Serahan KML Penggalang

untuk meminta-minta. Beberapa langkah yang


perlu dilakukan dalam usaha dana:
(1) Cari identifikasi sumber-sumber dana.
(2) Pastikan bahwa alasan untuk memerlukan
dana tambahan cukup kuat. Ingat bahwa
orang merespon kebutuhan yang nyata.
Kemukakan sejarah tentang keberhasilan
Gerakan Pramuka dan harus mampu
menunjukkan bahwa dana yang
dikumpulkan akan sangat berguna untuk
menambah peralatan dan melaksanakan
kegiatan yang lebih banyak, misalnya
untuk mengikuti jambore, lomba tingkat,
dan kegiatan-kegiatan lain di tingkat
kwartir.
(3) Pengumpulan dana
Semua usaha dana harus dengan meminta,
yang penting adalah siapa yang akan
meminta dan bagaimana cara yang baik
untuk meminta, tergantung dengan siapa
yang akan dimintai.
(4) Ucapan terima kasih
Proses yang terpenting pada usaha dana
adalah ucapan terima kasih setelah
menerima dana dan menyampaikan
informasi tentang penggunaannya.
14) Laporan Keuangan bulanan
a) Bendahara membuat laporan bulanan kepada
Ketua Gudep pada setiap akhir bulan.
b) Harus diingat bahwa uang yang dikelola oleh
gudep haruslah uang yang jelas dan halal.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 74


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Administrasi Pasukan (satuan)


Yang termasuk administrasi satuan (pasukan)
Penggalang adalah sebagai berikut :
1) Daftar Anggota pasukan
2) Catur wulan
3) Rencana latihan mingguan
4) Buku anggota
5) Buku latihan mingguan
6) Buku latihan peserta didik
7) Buku Log
8) Buku tabungan
9) Buku iuran anggota
10) Daftar hadir latihan
11) Catatan pribadi

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 75


Bahan Serahan KML Penggalang

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA


GUDEP DAN PROGRAM
PEMBINAAN PRAMUKA
PENGGALANG
1. Menyusun program kerja gudep
a. Program Kerja gugusdepan adalah kerangka acuan
kegiatan Gugusdepan dalam satu masa bakti (3
tahun).
b. Program Kerja dibuat dan disahkan dalam
Musyawarah gugusdepan.

Contoh :
PROGRAM KERJA TAHUNAN
GUGUSDEPAN.................................TAHUN………….

I. BIDANG KEGIATAN DAN LATIHAN PE5ERTA


DIDIK
1. Siaga
a. Pencapaian SKU Meningkatkan latihan Pramuka
Siaga dari jenjang Siaga :
1) Mula
2) Bantu
3) Tata
b. Pencapaian SKK
Berusaha untuk, pencapaian SKK 10 macam
meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik
Pembangunan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 76


Bahan Serahan KML Penggalang

5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,


Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
c. Menyiapkan Siaga Garuda
Menyiapkan Siaga Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
d. Latihan Pemirnpin Barung ………………… 1 kali
e. Perkemahan Siang Hari……………………. 2 kali
f. Permainan Besar Siaga ……………………. 1 kali
g. Bazar Siaga …………………………………… 1 kali

2. Penggalang
a. Pencapaian SKU
b. Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari
jenjang Penggalang :
1) Ramu
2) Rakit
3) Terap.
c. Pencapaian SKK
Berusaha untuk pencapaian SKK 10 macam
meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Keterampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Keteriban Masyarakat
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
d. Menyiapkan Penggalang Garuda
Menyiapkan Penggalang Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
e. Gladian Pimpinan Regu ………………….……… 1 kali
f. Perkemahan Sabtu Minggu/dekat ...............4 kali
g. Perkemahan jauh ......................................2 kali
h. Lomba Tingkat I .......................................1 kali
i. Bakti Masyarakat..................................... 2 kali

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 77


Bahan Serahan KML Penggalang

3. Penegak
a. Pencapaian SKU Meningkatkan latihan Pramuka
Penegak dari jenjang Penegak :
1) Bantara
2) Laksana.
b. Pencapaian SKK Berusaha untuk pencapaian SKK
10 macam meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
c. Menyiapkan Penegak Garuda
Menyiapkan Penegak Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku
d. Gladian Pimpinan Satuan .........................1 kali
e. Pengembaraan ............................. ..........1 kali
f. Perkemahan ................................. ..........2 kali
g. Perkemahan Bakti/Bakti Masyarakat ..........2 kali

4. Pandega
a. Pencapaian SKK Pandega
b. Pencapaian SKK Berusaha untuk pencapaian SKK
10 macam meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 78


Bahan Serahan KML Penggalang

c. Menyiapkan Pandega Garuda


Menyiapkan Pandega Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
d. Pengembaraan.........................................1 kali
e. Perkemahan/Bakti Masyarakat....... ...........2 kali
f. Menyelenggarakan satu proyek ilmiah/
pembangunan.

II. KEGIATAN BERSAMA ANTAR SATUAN DALAM


GUGUSDEPAN
1. Ulang Tahun Gugusdepan
2. Hari-hari Besar Agama dan Hari-hari Besar
Nasional
3. Bakti Masyarakat di lingkungan di mana
Gugusdepan berada.

III. BIDANG PENDII)IKAN ORANG DEWASA


1. Mengirimkan para Pembina untuk mengikuti
Kursus Pembina yang diselenggarakan oleh
Kwarcab.
2. Mengirim Pembina untuk mengikuti pertemuan-
pertemuan Pembina yang diselenggarakan oleh
Kwartir.

IV. BIDANG TANDA PENGHARGAAN


1. Sistem Penghargaan dijalankan sebagaimana
mestinya
2. TKK untuk Penegak dan Pandega harus
disesuaikan dengan kemajuan zaman

V. BIDANG SARANA DAN ADMINISTRASI


Mengusahakan tersedianya :
1) Buku-buku pegangan Pembina
2) Perlengkapan Perindukan Siaga
3) Perlengkapan Pasukan Penggalang
4) Perlengkapan Ambalan Penegak
5) Perlengkapan Racana Pandega

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 79


Bahan Serahan KML Penggalang

6) Sanggar Bakti Gugusdepan


7) Papan Nama Gugusdepan, Stempel surat dan
perangkat buku-buku administrasi.
8) Surat perijinan kegiatan dibuat sesuai kebutuhan
9) Hendaknya diusahakan asuransi.

IV. BIDANG KEUANGAN


1. Rencana Pemasukan
b. Iuran anggota Rp.
c. Sumbangan Mabigus Rp.
Jumlah Rp.
2. Rencana Pengeluaran
a. Biaya kegiatan Perindukan Siaga Rp.
b. Biaya kegiatan Penggalang Rp.
c. Biaya kegiatan Penegak Rp.
d. Biaya kegiatan Pandega Rp.
e. Biaya kegiatan Gugusdepan Rp.
Jumlah Rp.

3. Usaha Dana.
Kekurangan rencana biaya sebesar Rp. ..........
diupayakan dengan mengadakan Usaha Dana.

Sumber usaha dana (jelaskan).

Kediri, …. Agustus 2006


Pembina Gugus
Depan,

( …………………………… )

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 80


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Menyusun alat evaluasi program


a. Evaluasi bertujuan antara lain :
1) Untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan
pelaksanaan dan perencanaan latihan dan kegiatan.
2) Sebagai usaha perbaikan di masa datang.
3) Terutama untuk meningkatkan mutu hasil dan
pelaksanaan.
b. Evaluasi adalah kegiatan menilai atau membandingkan
suatu kegiatan dengan suatu tolok ukur yakni rencana
dan sasaran atau target yang harus dicapai.
c. Tolok ukur dapat berupa
1) Standar yang dibuat (nyata) atau angan-angan;
2) Kesepakatan yang mengundang norma pendidikan;
3) Bersfat pribadi meskipun tetap berlandaskan
tujuan pendidikan.
Tolok ukur penilaian bersifat kualitatif, yakni
berdasarkan hasil atau mutu yang dicapai atau
berdasarkan usaha yang dilakukan.
d. Waktu penilaian adalah awal kegiatan, sepanjang
kegiatan, dan pada akhir kegiatan.

3. Merumuskan program pembinaan Pramuka Penggalang


a. Program merupakan garis-garis besar dari acara latihan
yang akan dilaksanakan agar dapat mencapai sasaran
yang diinginkan. Program bukan peraturan yang
mengikat yang tidak dapat diubah sama sekali.
Jelasnya sesuaikan acara latihan dengan kondisi,
siatuasi dan kebutuhan serta kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
b. Usaha pendidikan yang tidak sesuai dengan program,
seperti kita berjalan tanpa mempunyai tujuan.
Program harus ada yang tertulis dan perlu adanya
program cadangan, dan program itu sendiri

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 81


Bahan Serahan KML Penggalang

merupakan peta jalannya pendidikan. Hal ini sangat


menentukan berhasil tidaknya usaha pendidikan yang
dilakukan.
c. Di samping program umum untuk seluruh satuan perlu
sekali adanya program untuk perseorangan (individu).
Karena diperlukan perhatian khusus terhadap
perkembangan setiap peserta didik, dan ini dapat
diperoleh melalui hasil pengamatan.
d. Program kerja satuan memuat hal-hal sebagai berikut :
1) Pokok-pokok kegiatan yang dijadwalkan;
2) Jadwal waktu pelaksanaan (rencana);
3) Kebutuhan alat, dukungan biaya, dll.
Catatan :
1) Program Kerja Satuan dapat dibuat dalam jangka
waktu panjang (setahun), jangka menengah (6
bulan)) dan jangka pendek (1 bulan).
2) Mengingat pendidikan kepramukaan berada dijalur
luar sekolah dan di luar keluarga, maka perlu
memperhatikan kalender pendidikan sekolah, agar
tidak saling bertentangan (misalnya saat pesrta
didik menghadapi ujian sekolahnya jangan ada
kegiatan kepramukaan yang dirasakan dapat
mengganggu, dll.).
e. Rencana latihan dan kegiatan berisi antara lain :
1) Pembagian waktu, sesuaikan dengan kemampuan
peserta didik;
2) Bentuk dan jenis kegiatan atau permainan;
3) Sasaran yang ingin dicapai, dengan menggunakan
istilah yang mudah dipahami dan dapat diukur
atau dievaluasi;
4) Pembagian tugas antara Pembina dan pembantu
Pembina;
5) Alat perlengkapan yang diperlukan;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 82


Bahan Serahan KML Penggalang

6) Keterangan, berisi catatan kejadian, hasil evaluasi,


dan lain-lain.
f. Acara latihan yang dibuat merupakan penjabaran
rencana latihan jangka pendek, dan dibuat untuk tiap
kali latihan, misalnya seminggu sekali.
g. Variasi dalam acara latihan adalah keanekaragaman
bentuk dan jenis kegiatan atau permainan agar tidak
membosankan. Dapat bersumber dari kejadian yang
hangat dan mutakhir, atau yang sedang menjadi topik
dan layak dijadikan “tema latihan”.
h. Acara pengganti adalah acara yang disiapkan untuk
mengganti acara pokok yang tidak dapat dilaksanakan
atau diteruskan karena adanya hal-hal diluar
kemampuan kita, atau jika acara yang sedang
berlangsung ternyata tidak sesuai dengan rencana.
i. Materi latihan
Disamping materi latihan dalam contoh terlampir,
beberapa kegiatan lainnhya dapat dijadikan sebagai
bahan latihan program pasukan, antara lain :
1) Mempelajari alam dan kegiatan di alam terbuka,
seperti :
a) Orientasi tanpa bantuan kompas dan altimeter;
b) Mempelajari cuaca;
c) Membuat tali serat alam;
d) Makanan dari alam;
e) Jaket daun;
f) Bertahan hidup dalam bertualang;
g) Membuat rakit, catamaran, dll.
h) Membuat jerat metaikan dan tidak mematikan;
i) Menghadapi situasi darurat di alam terbuka;
j) Mengunjungi kebun raya, balai bibit/penelitian,
dll.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 83


Bahan Serahan KML Penggalang

k) Mengunjungi musium (geologi, sejarah, flora


dan fauna) aquarium kebun binatang;
l) Mempelajari sepanjang aliran sungai, danau,
hutan dan satwa serta tumbuhannya;
m) Mempelajari tingkah laku binatang;
n) Mengunjungi stasiun peneropong bintang
planetarium dll.
o) Menggunakan termometer, barometer,
altimeter, dll.
2) Hasta Karya
a) Membuat bunga kering, boneka, wayang, dll.
b) Merangkai bunga, menyulam, dll.
c) Tanaman hias, hidroponik dan bonsai;
d) Mengukir buah, menghias makanan dll.
e) Menjilid buku, kerajinan kulit, dll.
3) Lain-lain
a) Pengetahuan komputer
b) Memelihara perlengkapan berkemah
c) Etika pergaulan, tata cara menyantap makanan
d) Tatatertib menonton seni pertunjukan
e) Cara menyimpan sepatu, dll.
f) Kegiatan filateli, mengumpulkan gambar
flora/fauna
g) Membuat herbatorium, lookbook, pengetahuan
alam, dll.
h) Hobi koleksi benda-benda, dll.
i) Hobi elektronika, sound system, alat komunikasi,
dll.
j) Seni tradisional dan kontemporer, dll.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 84


Bahan Serahan KML Penggalang

j. Contoh Program Latihan Pasukan Penggalang

PROGRAM LATIHAN PASUKAN PENGGALANG


TAHUN.....
MATERI TRIWULAN KE-
1 2 3 4
Ketrampilan Kepramukaan
1. Simpul dan ikatan
2. Semboyan dan isyarat
3. Sandi dan Tanda Jejak
4. Pionering
5. PPPK dan Kesehatan
6. Pengetahuan Kompas dan
Peta Pita, dll.
7. Menaksir tinggi dan lebar
8. Berkemah dan memasak di
alam terbuka.

Kegiatan
1. Permainan besar
Penggalang
2. Penjelajahan
3. Lomba Tingkat-I
4. Persami
5. Hakang Rintang

Lain-lain
1. Ulang Tahun Gudep
2. Bakti Masyarakat
3. Bazaar
4. Wisata, tamasya
bersepeda
5. Mengail, memanah

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 85


Bahan Serahan KML Penggalang

6. Hasta karya sablon


7. Menjahit

Kediri,.............................
Pembina Pasukan,

(...............................)

k. Acara latihan mingguan Pasukan Penggalang


1) Kepramukaan bagi Pramuka Penggalang haruslah
memenuhi kebutuhan, kepentingan dan aspirasi
remaja seusia penggalang dengan memperhatikan
antara lain :
a) Latar belakang kehidupan “menjelajah dunia
baru dengan teman sebaya”
b) Berorientasi pada sifat dan ciri remaja seusia
Penggalang
c) Menanamkan nilai-nilai dasar dalam
mengembangkan kepribadiannya
d) Mengembangkan sosialisasi dan identitasnya
e) Pembinaan kepribadian dalam fase
pertumbuhan dan perkembangannya.
2) Pramuka Penggalang sebagai manusia dinamis lebih
tertarik pada kegiatan yang dinamis, menantang,
penuh persaingan dan petualangan, penuh
kegaduhan dan keramaian serta kepahlawanan.
Dalam kegiatan yang dinamis itu, mereka
menempatkan diri sebagai manusia yang sesuai
dengan manusia idolanya. Oleh karena itu
kepramukaan bagi Pramuka Penggalang perlu
menggunakan kiasan dasar kepramukaan secara

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 86


Bahan Serahan KML Penggalang

efektif dan maksimal khususnya dalam mendidikkan


Prinsip dasar Kepramukaa dan Kode Kehormatan
Pramuka.
3) Kegiatan sebagai proses pendidikan dalam
kepramukaan adalah Program Kegiatan Peserta
Didik disingkat Prodik (Youth Programme) ialah
keseluruhan atau totlitas dari apa yang dilakukan
peserta didik dalam kepramukaan (aktivitas),
bagaimana aktivitas itu dilaksanakan (metode) dan
alasan aktivitas itu dilaksanakan (tujuan).
4) Prodik
a) Totalitas : meliputi seluruh pengalaman peserta
didik dalam Gerakan Pramuka. Hal ini
merupakan proses progresif pendidikan dan
pengembangan pribadi.
b) Apa : mencakup semua aktivitas yang diikuti
peserta didik, aktivitas itu harus menarik dan
menantang kaum muda.
c) Bagaimana : aktivitas itu dilaksanakan dengan
prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan serta sistem among.
d) Mengapa : merupakan alat untuk mencapai
tujuan kepramukaan yang berdasarkan prinsip
dasar kepramukaan.
5) Kegiatan dalam kepramukaan harus “modern,
bermanfaat dan setia”
a) Modern
 Menantang
 Kreatif
 Inovatif
 Mandiri
 Kepentingan, kebutuhan, situasi dan kondisi
 Sesuai jaman.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 87


Bahan Serahan KML Penggalang

b) Bermanfaat
Bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat
lingkungannya.
c) Setia
Dalam pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan
pada prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan.
6) Dengan demikian peserta didik berpartisipasi aktif
baik sebagai subyek didik maupun obyek didik.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 88


Bahan Serahan KML Penggalang

STRATEGI PENCAPAIAN
SKU,SKK,SPG
1. Menyusun program latihan untuk pencapaian SKU
a. Syarat Kecakapan Umum disingkat SKU adalah
kurikulum pendidikan dalam Gerakan Pramuka yang
wajib oleh seorang calon Pramuka Penggalang untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum disingkat TKU
yang merupakan indikator hasil pendidikan sekaligus
untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Hal ini sesuai dengan Prinsip dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan serta didasarkan sifat manusia
secara umum yaitu bahwa setiap usaha meraih
kecakapan selalu ingin mendapat penghargaan.
c. SKU Pramuka Penggalang disusun untuk
mengembangkan kecerdasan, spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisik (sesosif) yang terdiri atas 3
tingkatan, yaitu : SKU Penggalang tingkat Ramu, Rakit,
dan Terap.
d. TKU Pramuka Penggalang berbentuk huruf V
bergambar “mayang terurai” paling tinggi 3 buah
menggambarkan bunga yang sudah mulai mekar,
indah dan menariki. Mengkiaskan Pramuka Penggalang
yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai tunas
bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya
dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan Trisatya.
e. Mayang terurai mekar ke samping mengibaratkan
makin terbukanya pandangan pramuka penggalang
dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan
sekitarnya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 89


Bahan Serahan KML Penggalang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 90


Bahan Serahan KML Penggalang

f. Cara menyelesaikan SKU


1) Penyelesaian SKU dilakukan melalui tahapan
pembelajaran, pengujian dan pelantikan.
2) Pembelajaran SKU dilakukan dalam program
latihan rutin mingguan atau latihan khusus.
3) Pengujian SKU dilakukan perbutir secara
perorangan dan dalam suasana yang
menyenangkan, tetapi metodenya bisa secara
kelompok. Penguji Butir SKU yang berkaitan
dengan sikap moral adalah Pembinanya sedangkan
penguji butir SKU yang berkaitan dengan teknologi,
ketrampilan adalah orang dewasa yang ahli
dibidang tersebut yang ditunjuk oleh Pembina
Pramuka yang bersangkutan.
4) Penilaian tidak hanya berdasarkan hasil yang
dicapai didasarkan pula pada usaha yang telah
dilakukan oleh Pramuka yang diuji.
5) Ujian dilaksanakan dalam 2 (dua) cara yaitu, ujian
langsung artinya penguji dan yang diuji
berhadapan secara langsung; dan ujian tifdak
langsung dimana pramuka yang diuji tidak
berhadapan langsung dengan penguji. Penguji
mengamati apa yang dikerjakan oleh pramuka
yang diuji dari jauh.
6) Butir sKU yang dinyatakan telah lulus ujian pada
kolom tanda tangan buku SKU diberi paraf atau
tanda tangan penguji.
7) Tahap kahir dari penyelesaian SKU adalah apabila
seluruh butir SKU dalam satu tingkatan kecakapan
umum telah selesai maka Pramuka Penggalang
tersebut berhak mendapatkan TKU yang diberikan
melalui upacara pelantikan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 91


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Menyimulasikan perolehan SKK


a. Untuk membekali Pramuka Penggalang dalam
melaksanakan janjinya sisiapkan SKK yang juga
merupakan kurikulum pendidikan dalam Gerakan
Pramuka. SKK berisi kecakapan dan keterampilan yang
diharapkan mampu mengembangkan bakat dan minat
para pramuka untuk memiliki bekal hidup dan
kehidupan serta mampu berpartisipasi dalam
pembangunan nasional.
b. Ada perbedaan yang mendasar antara SKU dan SKK.
SKU adalah kurikulum pendidikan karakter atau
kepribadian yang bersifat wajib, sedangkan SKK
adalah kurikulum pendidikan keterampilan yang
bersifat pilihan atau peminatan.
c. TKK merupakan indikator kecakapan/keterampilan
yang dimiliki oleh Pramuka yang memakainya yang
dikelompokkan menjadi 5 (lima) bidang yaitu :
1) Bidang agama, mental, moral, spiritual,
pembentukan pribadi dan watak dengan warna
dasar kuning;
2) Bidang patriotisme dan seni budaya dengan
warna dasar merah;
3) Bidang keterampilan dan tehnik pembangunan
dengan dasar hijau;
4) Bidang ketangkasan dan kesehatan dengan warna
dasar putih, dan
5) Bidang sosial perikemanusiaan, gotong royong,
ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan
lingkungan hidup dengan dasar warna biru.
d. SKK dan TKK Pramuka Penggalang terdiri atas 3 (tiga)
tingkatan yaitu :
1) Purwa bingkat bulat;
2) Madya bingkai persegi;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 92


Bahan Serahan KML Penggalang

3) Utama bingkai segilima beraturan.


Pramuka penggalang yang boleh menempuh SKK jika
sudah mencapai tingkat Penggalang Rakit.
e. Cara menyelesaikan SKK dan mendapatkan TKK sama
dengan cara menyelesaikan SKU hanya ada
perbedaan pada penguji berupa Tim terdiri Pembina
Pramuka yang bersangkutan dan orang yang ahli di
bidang kecakapan khusus, dan penilaian didasarkan
hasil yang dicapai. Pada upacara penyematan TKK
selain mendapatkan TKK Pramuka yang disemati TKK
mendapat pula surat keterangan yang ditanda tangani
oleh Tim Pengujinya.
3. Menyusunan strategi pencapaian Pramuka Penggalang
Garuda
Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan
terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi
persyaratan untuk menjadi Pramuka Garuda, berhak
mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui
pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan
untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah
mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi
peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi
mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai
cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda
akan wawancarai oleh Tim Penilai yang terdiri dari Ketua
Gugusdepan, Pembina Satuan, orang tua/wali calon
Pramuka Garuda, seorang Andalan Ranting (apabila
Andalan Ranting tidak tersedia dapat diisi Andalan satu
tingkat di atas dan seterusnya), serta tokoh masyarakat.
Setelah lulus penilaian, seorang peserta didik akan
dilantik menjadi Pramuka Garuda. Upacara Pemberian
Tanda Pramuka Garuda dapat dikaitkan dengan hari besar
nasional dan hari penting lainnya dihadiri pimpinan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 93


Bahan Serahan KML Penggalang

kantor, tokoh masyarakat, dan pihak lainnya yang erat


hubungannya dengan yang bersangkutan.

Pengertian
Pramuka Garuda seorang anggota muda Gerakan
Pramuka yang telah mencapai kecakapan dan
penghargaan tertinggi pada masing-masing jenjang
pendidikan kepramukaan.
Penggalang Garuda adalah seorang Pramuka yang
telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi
pada jenjang pendidikan kepramukaan golongan Pramuka
Penggalang.
Tingkatan tertinggi yang disebut Pramuka Garuda itu
sebenarnya ada di semua golongan peserta didik, mulai
dari golongan Pramuka Siaga (7-10 tahun), Penggalang
(11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), sampai Pandega
(21-25 tahun).

Tujuan
a. Memberikan motivasi kepada Peserta Didik agar
senantiasa mengamalkan Satya dan Darma Pramuka,
meningkatkan kualitas dirinya secara terus menerus,
dan dapat menjadi teladan yang baik bagi sesama
anggota Gerakan Pramuka maupun masyarakat luas,
khususnya anggota muda.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 94


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Memberikan kebanggaan bagi kaum muda atas


perbuatan yang senantiasa dilakukan, dibiasakan dan
dibudayakan melalui Gerakan Pramuka dan dalam
kesehariannya.
c. Menarik minat kaum muda, terutama Peserta Didik
untuk megikuti jejak Pramuka garuda.

Syarat menjadi Pramuka Penggalang Garuda:


Syarat Pramuka garuda Penggalang merupakan
ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka
Penggalang untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda
Penggalang.
Adapun syarat pramuka garuda penggalang adalah
sebagai berikut :
a. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap,
dan berlatih sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan setelah
dilantik.
b. Telah memiliki TKK untuk Penggalang sekurang-
kurangnya 5 (lima) macam dari masing-masing bidang
kecakapan khusus, sekurang-kurangnya 2 (dua) macam
tingkat Utama dan 3 (tiga) macam tingkat Madya. Jenis
TKK yang diwajibkan berdasarkan ketentuan
Gudepnya.
c. Menjadi contoh yang baik di Pasukan Penggalang, di
rumah, di sekolah, dan bermanfaat bagi lingkungan
pergaulan, sesuai dengan Satya dan Darma Pramuka.
d. Dapat menggunakan perangkat komputer.
e. Dapat berkomunikasi menggunakan salah satu bahasa
internasional.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 95


Bahan Serahan KML Penggalang

Hak dan Kewajiban


Seorang Pramuka yang telah menyelesaikan Syarat-
Syarat Pramuka Garuda mempunyai hak dan kewajiban
sebagai berikut :
1. Hak
a. Mendapatkan dan mengenakan Tanda Pramuka
Garuda.
b. Menerma sertifikat Pramuka Garuda.
2. Kewajiban
a. Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka
b. Selalu meningkatkan kemampuannya dan dapat
menjadi teladan bagi lingkungan dimana ia
berada.
c. Membantu menggiatkan gugusdepan dimana ia
berada.

Tim Penilai
1. Penilai calon Pramuka garuda terdiri dari Ketua
Gugusdepan, Pembina Satuan, orang tua/wali calon
Pramuka Garuda, dan seorang Andalan Ranting dan
seterusnya.
2. Tim penilai sebagaimana tersebut di atas disahkan
dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Cabang.
3. Tim penilai Pramuka garuda di luar negeri terdiri dri
Ketua Gugusdepan, Pembina Satuan, dan
orangtua/wali calon Pramuka Garuda.
4. Tim penilai sebagaimana tersebut di atas disahkan
dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 96


Bahan Serahan KML Penggalang

Cara Menilai
1. Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya wajib
memperhatikan :
a. Keadaan, waktu dan lingkungan setempat;
b. Sifat, kebiasaan, dan perilaku calon Pramuka
Garuda yaitu bakat, kecerdasan, ketangkasan dan
keterampilan, kondisi awal calon, serta usaha dan
kemajuan yang telah dicapainya.
c. Keterangan tertulis dari pihak-pihak yang
mempunyai sangkut paut degan kegiatan calon
Pramuka Garuda antara lain dari guru, orang tua,
tokoh masyarakat, dan pimpinan tempat kerja
bagi calon yang sudah bekerja.
2. Penilaian atas calon Pramuka Garuda pada
hakekatnya dilakukan secara perorangan.
3. Penilaian terhadap calon Pramuka Penegak Garuda
dilakukan dengan cara :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 97


Bahan Serahan KML Penggalang

a. Pengamatan langsung;
b. Wawancara langsung;
c. Membaca dan medengar keterangan dari pihak
ketiga (teman sebaya dan unsur lingkungan
terdekat);
d. Mengisi formulir penilaian Pramuka Garuda;
e. Beberapa diantaranya melalui uji kecakapan.

Tanda Pramuka Garuda


Tanda Pramuka Garuda Penggalang berbentuk segi
lima beraturan, dengan ukuran panjang sisi masing-
masing 2,5 cm dengan bingkai selebar 0,2 cm, dengan
warna dasar merah.
Di tengah bentuk segilima tersebut terdapat gambar
relief seekor burung Garuda dengan sayap terbuka
berwarna kuning emas, dengan lambang Gerakan
Pramuka di dadanya, dan sehelai Pita yang digenggam
oleh kedua cakarnya berwarna putih, bertuliskan SETIA,
SIAP, SEDIA berwarna hitam. Bingkai Tanda Pramuka
Garuda berwarna kuning emas. Pita kalung Tanda
Pramuka Garuda, berukuran lebar 2,5 cm, pnjang 60-90
cm sehingga jika dikenakan berada tepat di ujung tulang
dadanya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 98


Bahan Serahan KML Penggalang

Bidang warna pita terbagi 3 (tiga) bagian putih-


merah-putih, dengan pembagian warna putih di sisi
tepinya (kanan dan kiri) selebar 0,4 cm dan warna merah
di tengah selebar 1,7 cm.
Tanda Pramuka garuda harian terbuat dari kain
mempunyai bentuk, gambar, warna, tulisan dan ukuran
yang sama dengan ketentuan-ketentuan di atas.

Arti Tanda Gambar Pramuka Garuda


1. Bentuk segilima mencerminkan Pancasila.
2. Gambar garuda dengan sayap terbuka
menggambarkan kekuatan besar pada dirinya untuk
mencapai cita-cita yang tinggi, bertindak dengan jiwa
Prmuka yang berkembang dalam dadanya dan
berpegang pada semboyan :
“SETIA-SIAP-SEDIA”
3. Pada masing-masing sayap terlukis 17 helaibulu,
pada ekor terdapat 8 helai bulu, sedangkan pada
pnkal sayap dan dada terdapat 45 helai bulu. Hal ini
mengkiaskan bahwa setiap Pramuka garuda harus

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 99


Bahan Serahan KML Penggalang

memiliki semangat perjuangan nilai-nilai 17 Agustus


1945.
4. Lambang Gerakan Pramuka yang terdapat pada dada
garuda, digantungkan dengan rantai yang terdiri dari
10 (sepuluh) buah mata rantai (dasadarma) dan pita
yang digenggamnya terlipat tiga (tiga) bagian
(Trisatya) serta ujung pita terpotong menjadi 2 (dua)
bagian (Dwisatya dan Dwidarma).
5. Ari semboyan :
a. SETIA artinya seorang Pramuka Garuda akan
selalu setia kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa
dan negara, pemimpin serta keluarganya;
b. SIAP artinya seorang Pramuka garuda akan selalu
siap untuk berbuat kebajikan setiap saat.
c. SEDIA artinya seorang Pramuka garuda akan
selalu mempunyai sikap kesediaan dan rasa
keikhlasan untuk berbakti.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 100


Bahan Serahan KML Penggalang

Ketentuan dan Penggunaan Tanda Pramuka Garuda


1. Tanda Pramuka Garuda berbentuk lencana digunakan
pada acara khusus, antara lain : HUT RI, Hari Pramuka,
Upacara Pelantikan Pramuka Garuda.
2. Lencana dilkungkan di leher pada Seragam Pramuka.
3. Tanda Pramuka Garuda Harian digunakan
padakegiatan sehari-hari.
4. Tanda Pramuka Garuda Harian diletakkan di dada
sebelah kiri di atas tanda penghargaan
lainnyapadaSeragam Pramuka.

Penetapan dan Upacara Pemberian Tanda Pramuka


Garuda
1. Penetapan
a. Penetapan Pramuka Garuda oleh Ketua Kwarcab
berdasarkan rekomenadasi tim penilai;
b. Penetapan Pramuka Garuda bagi anggota
gugusdepan luar negeri oleh Ketua Kwartir
Nasional berdasarkan rekomendasi tim penilai.
2. Upacara Pemberian Tanda Pramuka Garuda
a. Anggota Muda Gerakan Pramuka yang telah
ditepkan sebagai Pramuka Garuda berhak
menerima dan mengenkan Tanda Pramuka
Garuda yang diberikan pada upacara pemberian
Tanda Pramuka Garuda;
b. Sebelum pemberian Tanda Pramuka Garuda
dapat dawali dengan upacara adat sesuai dengan
kondisi daerah dan yang bersangkutan harus
berdoa sesuai agamanya dan mengucapkan ulang
janji (Trisatya) serta menyampaikan terimakasih
kepda orang tua yang disaksikan oleh semua yang
hadir;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 101


Bahan Serahan KML Penggalang

c. Uacara pemberian Tanda Pramuka Garuda dapat


dikaitkan dengan ahri besar nasional dan hari
penting lainnya dihadiri oleh pembina, anggota
gugusdepan, orang tua, guru, serta dapat dihadiri
pimpinan kantor, tokoh masyarakat, dan pihak
lainnya yang erat hubungannya dengan yang
bersangkutan;
d. Pemberian Tanda Pramuka Garuda dilkukan di
Kwartir Cabang;
e. Pemberian Tanda Pramuka Garuda gugusdepan
Luar Negeri dilakukan oleh Kepala Perwakilan
Pemerintah Republik Indonesia setempat selaku
Kamabigus.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 102


Bahan Serahan KML Penggalang

RAGAM KETRAMPILAN
PRAMUKA PENGGALANG
1. Menyimulasikan keterampilan kepramukaan seperti:
semboyan dan isyarat, sandi, KIM, peta kompas, P3K,
berbasis SKU, SKK
a. Semboyan dan isyarat
1) Morse
Sebelum ditemukan isyarat morse oleh Samuel
Finley Breese Morse pada tahun 1832, sudah
banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk
menyampaikan berita dengan cepat dari satu
tempat ke tempat lain. Cara pertama dilakukan
oleh Homerus Ilias yang menggunakan api yang
berasap, yang disusun menurut kode-kode berita
seperti yang dilakukan oleh suku Indian Amerika.
Selanjutnya ditemukan alat tilgram yang
menggunakan ketukan-ketukan suara yang diatur
panjang dan pendek untuk mengirim berita. Juga
dipergunakan isyarat cahaya untuk mengirimkan
berita yang dimengerti oleh markonis-markonis
seluruh dunia.
Pada tahun 1832 Morse merancang sebuah
alat Telegraf yang pertama, dan pada tahun 1844
terjadilah hubungan telegraf yang pertama kali di
dunia antara kota Baltimore dengan Washinton,
tepatnya pada tanggal 27 Mei 1844. Kode-kode
Morse untuk mengirim berita sederhana sekali
yaitu berupa alfabet Morse yang mudah
dimengerti dan dipelajari.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 103


Bahan Serahan KML Penggalang

Adapun bentuk huruf Morse adalah sebagai berikut


:
• Huruf A direpresentasikan dengan .-
• Huruf B direpresentasikan dengan -...
• Huruf C direpresentasikan dengan -.-.
• Huruf D direpresentasikan dengan -..
• Huruf E direpresentasikan dengan .
• Huruf F direpresentasikan dengan ..-.
• Huruf G direpresentasikan dengan --.
• Huruf H direpresentasikan dengan ....
• Huruf I direpresentasikan dengan ..
• Huruf J direpresentasikan dengan .---
• Huruf K direpresentasikan dengan -.-
• Huruf L direpresentasikan dengan .-..
• Huruf M direpresentasikan dengan --
• Huruf N direpresentasikan dengan -.
• Huruf O direpresentasikan dengan ---
• Huruf P direpresentasikan dengan .--.
• Huruf Q direpresentasikan dengan --.-
• Huruf R direpresentasikan dengan .-.
• Huruf S direpresentasikan dengan ...
• Huruf T direpresentasikan dengan -
• Huruf U direpresentasikan dengan ..-
• Huruf V direpresentasikan dengan ...-
• Huruf W direpresentasikan dengan .--
• Huruf X direpresentasikan dengan -..-
• Huruf Y direpresentasikan dengan -.--
• Huruf Z direpresentasikan dengan --..

Tanda Baca :
• Tanda . direpresentasikan dengan .-.-.-
• Tanda , direpresentasikan dengan --..--
• Tanda : direpresentasikan dengan ---...

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 104


Bahan Serahan KML Penggalang

• Tanda - direpresentasikan dengan -....-


• Tanda / direpresentasikan dengan -..-.

Angka :
• 1 .----
• 2 ..---
• 3 ...--
• 4 ....-
• 5 .....
• 6 -....
• 7 --...
• 8 ---..
• 9 ----.
• 0 -----
Kode yang paling terkenal dalam Kode Morse
adalah SOS (... --- ...), yaitu kode yang biasanya
digunakan untuk memanggil bantuan oleh para
pelaut jika kapal mereka terjebak dalam bahaya.
Kode morse juga digunakan oleh para radio amatir
untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan
kode morse pada komunikasi radio adalah alat yang
digunakan sangat sederhana, dan pancaran
gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan
kode morse dibandingkan dengan gelombang radio
yang ditumpangi suara (audio)

Alat untuk menyampaikan isyarat Morse adalah :


a. Dengan Peluit (Bunyi Pendek dan Panjang)

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 105


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Dengan Bendera (Kibaran pendek dan kibaran


Panjang)

c. Dengan Api/Cahaya Lampu (Nyala Pendek dan


Panjang)

d. Dengan Asap (Gumpalan Kecil dan Gumpalan


Besar)

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 106


Bahan Serahan KML Penggalang

e. Dengan Alat Telegraf (Tulisan Titik dan Garis)


f. Cermin denqan bantuan cahaya Matahari
(Sebentar dan lama).

Yang perlu diingat :


Pada waktu memberi isyarat Morse perlu
diperhatikan antara perbedaan TITIK dan GARIS,
yaitu 1 : 3
Misalnya untuk titik 1 (satu) detik, maka untuk
Garis adalah 3 (tiga) detik.

Cara mudah menghafal isyarat Morse

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 107


Bahan Serahan KML Penggalang

Semua huruf yang dimulai dengan titik ( . ) carilah


disebelah kiri. semua huruf yang dimulai dengan
strip (-) carilah disebelah kanan Cara mencarinya
dari kotak di atas turun lurus ke bawah.

2) Semaphore

Semaphore adalah cara mengirimkan berita


dengan mempergunakan sepasang bendera.
Bendera yang digunakan biasanya berukuran 45 x
45 cm, dan warnanya harus kontras atau
menyolok, hal ini bertujuan agar bendera dapat
mudah dilihat dari jarak yang cukup jauh. Warna
bendera semaphore yang umum adalah merah dan
kuning, terbuat dari kain. Bagian atas berwarna
merah, dan bagian bawahnya berwarna kuning.
Panjang tongkat bendera yang digunakan berkisar
antara 50-55 cm.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 108


Bahan Serahan KML Penggalang

Abjad dan angka semaphore terdiri dari


beberapa sikap tangan kiri serta tangan kanan.
Bendera harus dipegang sedemikian rupa,
sehingga tongkatnya seperti sambungan tangan
kita. Semua pergerakan menggunakan bahu,
sehingga kedua tangan tetap lurus.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 109


Bahan Serahan KML Penggalang

Cara Mengirim Berita


a) Kirim tanda perhatian berulang kali U/R
b) Jika penerima sudah siap kirimkan huruf K
c) Jika berita diterima dengan baik maka
kirimkanlah huruf C
d) Jika berita terakhir minta diulangi, kirim huruf
atau kata IMI
e) Jika salah mengirim berita, kirimkan kode E 8x
f) Berita selesai AR
g) Tunggu, karna belum siap Q
h) Geser ke kanan M.K
i) Geser ke kiri M.L

3) Isyarat Tangan
a) Lingkaran Besar

Kedua ujung telapak tangan dipertemukan di


atas kepala dan membuat gerakan melingkar
dengan kedua tangan disekeliling badan.
b) Lingkaran Kecil

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 110


Bahan Serahan KML Penggalang

Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari


dipertemukan di atas kepala.
c) Setengah Lingkaran

Kedua lengan digerakkan di samping badan


kedepan (dari kiri kekanan dan dari kanan kekiri)
dimuka badan.
d) Angkare

Kedua siku mengepal dan ditegakkan ke atas


sebatas bahu.
e) Berderet/Bersaf

Kedua lengan direntangkan lurus ke samping


setinggi bahu.
f) Kolone terbuka

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 111


Bahan Serahan KML Penggalang

Kedua tangan dikepalkan menghadap kedalam


dan ditegakkan disamping badan setinggi bahu.
g) Kolone tertutup

Kedua tangan dikepalkan dan ditegakkan


didepan dada setinggi bahu.
h) Selat/kanon

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan


terbuka berhadapan.
i) Selat Balik

Kedua tangan lurus kedepan, telapak tangan


terbuka bertolak belakang.
j) Roda

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 112


Bahan Serahan KML Penggalang

Kedua tangan mengepal disilangkan di depan


dada
k) Perlombaan

Kedua tangan mengepal lurus kedepan.


l) Anak panah

Kedua ujung jari tangan dipertemukan di depan


dada atau diatas kepala, telapak tangan
menghadap kebawah.
m) Berbanjar

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 113


Bahan Serahan KML Penggalang

n) Bersusun urut

o) Perlombaan

4) Isyarat peluit
Isyarat Peluit dalam baris-berbaris ini
menggunakan 2 jenis tiupan peluit, panjang (di sini
saya tulis “da”) dan pendek (di sini saya tulis “di”).
Setiap akan memberikan isyarat terlebih dahulu
bisa meminta perhatian dengan isyarat perhatian.

Berkumpul = di di di di di ….. dst


Bubar = da da da da da … dst
Berbaris = di da di di
Perhatian/ siap/ awas = da

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 114


Bahan Serahan KML Penggalang

Maju = di di
Berhenti = di
Balik kanan = di di di
Berhirung = di di di di
Lari maju = di da da da di
Lencang kanan = da di da
Hadap kiri = di da
Hadap kanan = da di
Belok kiri = di da da
Belok Kanan = da da di
Istirahat = di di da
Selain isyarat di atas ada isyarat lain yang disebut
tanda dinas:

memanggil = da di da di da
Tunggu = di da di di
Keliru/ aba-aba salah = di di di di di di di …
Tanda pemisah = da di di di da
Garis bawah = di di da da di
Mengerti = di di di da di
Tanda penutup = di da di da di

b. Sandi
Kata “sandi” berasal dari bahasa Sansekerta yang
artinya rahasia. Oleh karena itu, tulisan atau berita
yang menggunakan sandi mengandung unsur yang
dirahasiakan. Rahasia ini hanya diketahui oleh si
pengirim dan penerima sandi yang bersangkutan. Arti
berita harus diterjemahkan, dan bentuk sandi harus
dipecahkan. Untuk itu diperlukan kunci sandi yang
telah disepakati.
Asala mula huruf sandi adalah dari pahlawan suku
bangsa pada jaman dahulu. Hal ini disebabkan karena

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 115


Bahan Serahan KML Penggalang

mereka sering berpindah-pindah tempat atau


berkelana. Maksudnya agar berita tidak diketahui oleh
pihak lawan. Karena pada jaman dahulu sering terjadi
peperangan antar suku.
Baden Powell, penemu kepramukaan
menggunakan sandi karena kebiasaannya sebagai
anggota tentara, dan hal ini diterapkan pula dalam
pendidikan kepramukaan. Melalui latihan
memecahkan sandi, para pramuka dilatih
memecahkan masalah. Bentuk-bentuk sandi tidak
terbatas pada model tulisan, dapat pula berupa
gambar. Membuat sandi sangat berguna dalam
berkreasi, menyalurkan bakat dan berkarya.

Macam-macam huruf sandi


a. Sandi Kotak I

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 116


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Sandi Kotak II

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 117


Bahan Serahan KML Penggalang

c. Sandi Kotak III

d. Sandi Angka
Huruf atau abjad diganti dengan angka 0 s.d. 25, atau 1
s.d. 26.

Contoh I : A = 0, B = 1, C = 2 dan seterusnya……Z = 25.


Maka PRAMUKA ditulis : 15,17,0,12,20,10,0.
Contoh II : A = 1, B = 2, C = 3 dan seterusnya…Z= 26.
Maka PRAMUKA ditulis: 16,18,1,13,21,11,1.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 118


Bahan Serahan KML Penggalang

e. Sandi Angka 2

Contoh : 5 0, = 1 2
Dibaca : DUNIA

f. Sandi AND
Cara membuatnya :
Tiap kata dipisahkan dulu suku katanya. Dan tiap suku
kata tersbut ditambah huruf AND.
PRAMUKA = PRA-MU-KA maka penulisannya menjadi
:
PRANDA-MANDU-KANDA.

g. Sandi Huruf atau Sandi Telegraf


Sandi ini ditulis berdasarkan isyarat Morse.
Adapun ketentuannya :
Strip (__) diganti dengan huruf panjang/tinggi.
Contohnya : b,d,f,g,h,j,k dan seterusnya.
Titik ( . ) diganti dengan huruf pendek, misalnya :
a,c,e,o,i,n dan sebagainya.

Contoh : AKU = .-/-.-/..- maka penulisannya menjadi


: ah, bal, aib.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 119


Bahan Serahan KML Penggalang

h. Sandi Rumput
Juga diambil dari isyarat Morse, tetapi penulisan
hurufnya diganti sebagai berikut :
Strip diganti dengan rumput panjang
Titik diganti dengan rumput pendek
Tiap ganti huruf diberi tanda garis datar, tiap ganti kata
rumputnya dipisah.

Contoh penulisannya :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 120


Bahan Serahan KML Penggalang

i. Sandi Kimia
Sandi ini jug diambil dari isyarat Morse, tetapi
penggantian hurufnya adalah sebagai berikut :
Strip ( __ ) ditulis dengan huruf mati, contohnya :
b,c,d,f,g dan sebagainya.
Titik ( .) ditulis dengan huruf hidup, misalnya : a, I, u, e
dan o.
Cara merangkaikan huruf-huruf tersebutdiusahakan
sedapat mungkin mendekati rumus-rumus kimia.
Contoh : SAKU = …/ .- / -.- / ..- ditulis O2A, As,
QuH, O2H

j. Sandi Bangun
Kuncinya Huruf Morse. Sandinya menggunakan simbol-
simbol yang ada. Terserah menggunakan simbol
apapun.
Contoh: PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
Jika ditulis menjadi sandi bangun menjadi:

k. Sandi Mata angin


Salah satu arah mata angina dipakai sebagai kuncinya
(huruf A).
Misalnya baca dari arah utara atau 0 derajad, maka
Utara sebagai A.
Dengan demikian huruf-hurufnya akan ditulis sebagai
berikut :
a = U1 i = U2 q = U3 y = U4
b = TL1 j = TL2 r = TL3 z = TL4
c = T1 k = T2 s = T3

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 121


Bahan Serahan KML Penggalang

d = TG1 l = TG2 t = TG3


e = S1 m=S2 u = S3
f = BD1 n = BD2 v = BD3
g = B1 o = B2 w = B3
h = BL1 p = BL2 x = BL3

dasadarma :
TG 1, U 1, T 3, U 1, TG 1, U 1, TL 3, S 2, U 1.

l. Sandi Jam
Pembuatan sandi ini biasanya mengambil waktu
tertentu sebagai patokan huruf A. kemudian berturut-
turut dengan menggunakan selisih waktu 5 menit
disusun huruf berikutnya sampai dengan Z.
Contoh :
Apabila dalam suatu sandi terdapat bunyi kalimat :
Berita ini hanya dapat dibaca pada jam 12.35 WIB,
maka angka 12.35 adalah huruf A. Sedangkan untuk
huruf yang lain dapat disusun sebagai berikut :
B = 12.40, C = 12.45, D = 12.50, E = 12.55 dan
seterusnya.
m. Sandi Arab/Udang
Ada juga yang menyebutnya Sandi Irian. Sandi ini cara
membaca/memecahkannya dibaca dari kanan ke kiri,
sebagaimana kalau kita membaca huruf Arab.
Contoh : PUKUC KANA AUD dibaca DUA ANAK CUKUP.

n. Sandi M=N
Kunci sandi ini adalah mengatur alfebet sedemikian
rupa hingga A = Z atau M = N.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 122


Bahan Serahan KML Penggalang

A = Z B = Y C = W dan seterusnya.

o. Sandi A=N
Sama dengan sandi M=N tetapi A = N

p. Sandi Koordinat
Untuk membuat sandi kita harus memakai dua kata,
yang masing-masing harus terdiri dari 5 huruf.
Usahakan huruf tiap kata tersebut tidak ada yang
sama. Misalnya : BUNGA MEKAR, MERAH PUTIH,
MANUK HITAM dan sebagainya. Lalu kata pertama kita
masukkan dalam kotak bagian atas, sedangkan kata
kedua kita masukkan pada kotak ke bawah.
Sebagai contoh kita memakai kunci MERAH PUTIH.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 123


Bahan Serahan KML Penggalang

Sehingga : A = MP, B = EP, C = RP, D = AP dan


seterusnya.
AKU = MP-MT-MH
q. Sandi Aljabar
Sandi ini hampir sama dengan kordinat, hanya
kuncinya untuk yang pertama menggunakan angka,
sedangka kunci kedua menggunakan kata atau huruf
tertentu.
Contoh Kunci : A B X Y

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 124


Bahan Serahan KML Penggalang

Maka : 6B - 5A (4X + 4A) (5A - 4B) : A


Artinya : MERDEKA
r. Sandi Obat Nyamuk
Kunci : Berputar dari pusat ke arah utara, timur,
selatan dan barat terus mengikuti arah jarum jam
Contoh :

Artinya : LOMBA TINGKAT

c. KIM
KIM adalah suatu jenis permainan yang ditemukan
oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya
dari buku Scouting for Boys . tentang anak laki-laki
cerdas yang bernama Kimball o Hara, anak seorang
Sersan dari Resimen Irlandia yang ditugaskan di India.
Orang tua Kim (panggilan namanya) meninggal ketika
Kim masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama
salah seorang bibinya.
Diceritakan KIM karena keahliannya menjadi
anggota termuda dalam Dinas Rahasia Inggris di India
(yang dalam waktu itu India sedang dijajah Inggris).
Selain karena kecerdasannya KIM juga mempunyai
pengetahuan tentang penduduk asli, karena ibunya

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 125


Bahan Serahan KML Penggalang

seorang wanita India. Lalu KIM belajar dengan tuan


Lurgan seorang pedagang permata, KIM belajar
bagaimana mengingat dan mengamat-amati hal-hal
kecil yang kemudian bisa jadi suatu hal yang sangat
penting yang tidak diperkirakan sebelumnya.

KIM pernah menyelamatkan kawannya dari


kejaran musuh-musuhnya di dalam kereta api, dengan
merias kawannya seperti seorang pengemis suci,
begitulah Kim dengan kecerdikannya telah berjasa
menyelamatkan nyawa kawannya dari bahaya. Sebagai
penghargaan besar dari Kimball O Hara, dibuatlah
permainan keterampilan disebut KIM.
Permainan KIM merupakan permainan
menggunakan panca indera untuk meningkatkan
kecerdasan atau otak kita. Meningkatkan daya pikir

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 126


Bahan Serahan KML Penggalang

kecepatan bereaksi atau mengambil kesimpulan


sekaligus kecepatan daya tangkap.
Untuk mencapai hal yang baik, maka hendaknya kita
harus sering berlatih menggunakan panca indra kita.
Sehingga istilah KIM dianalogikan dengan Kemampuan
Indra Manusia.

Bentuk permainan Kim :


1) Kim Lihat :
a) Melihat beberapa benda sesaat, kemudian
mencoba mengingatnya kembali.
b) Membedakan warna-warna.
c) Mengingat beberapa macam benda/ barang
yang hampir sama dan sebagainya.
2) Kim Cium :
a) Bumbu-bumbu
b) Wewangian
c) Bunga-bunga
d) Buah-buahan.
e) Obat-obatan dsb
3) Kim Raba :
a) Meraba / memegang berbagai benda dan
mencoba mengingat dan menyebutkan apa
nama yang dipegangnya itu.
b) Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke
dalam kantung tertutup atau mata kita yang
ditutup dengan kain.
4) Kim Rasa
Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang
lebih berperan merasakan manis, asam, pahit, dari
berbagai buah-buahan atau bumbu-bumbu.
5) Kim Dengar
a) Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 127


Bahan Serahan KML Penggalang

b) Membedakan berbagai suara alat music


c) Membedakan beberapa peristiwa /kegiatan dari
suara yang didengarnya.
Seperti :
(1) Suara kayu digergaji
(2) Suara pintu dibuka atau tertutup
(3) Suara orang berjalan
6) Kim
Gabungan dari berbagai macam kim di atas,
semakin cerdas seseorang , semakin baik
kemampuan panca inderanya. Jika ingin cerdas,
banyak-banyak berlatih dan belajar.
d. Peta Kompas
1) Peta
Sebagai orang yang mengaku dekat dengan
alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara
penggunaannya mutlak dan harus dimiliki.
Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak
dikenal akan lebih mudah. Pengetahuan bernavigasi
darat ini juga berguna bila suatu saat tenaga kita
diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan
penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di
gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan
olahraga antara lain lomba orienteering. Navigasi
darat adalah suatu cara seseorang untuk
menentukan posisi dan arah perjalanan baik di
medan sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab
itulah pengetahuan tentang kompas dan peta serta
teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan
dipahami.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 128


Bahan Serahan KML Penggalang

Pengertian Peta
Secara umum, peta adalah penggambaran dua
dimensi(pada bidang datar) keseluruhan atau
sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan
dengan perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri,
kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan
dan penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat
umumnya digunakan peta topografi.

Peta Topografi

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 129


Bahan Serahan KML Penggalang

Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti
tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta
topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan
bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut
menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu
garis kontur mewakili satu ketinggian. Walaupun
peta topografi memetakan tiap interval ketinggian
tertentu, namun disertakan pula berbagai
keterangan pula yang akan membantu untuk
mengetahui secara l jauh mengenai daerah
permukaan bumi yang terpetakan tersebut
keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Legenda peta antara lain berisi tentang :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 130


Bahan Serahan KML Penggalang

Versi Indonesianya :

Bagian-bagian Peta Topografi


a. Judul Peta
Judul peta ada dibagian tengah atas. judul peta
menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta
yang bersangkutan, sehingga lokasi yang
berbeda akan mempunyai judul yang berbeda
pula.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 131


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah
kanan atas peta. Selain sebagai nomor regisrtasi
dari badan pembuat, nomor peta juga berguna
sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta
daerah lain disekitar suatu daerah yang
terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan
pula lembar derajat yang mencantumkan
nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta
tersebut.

c. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada
peta. Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis
yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem
koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1) Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur
(bujur barat dan bujur timur) yang tegak
lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang
(lintang utara dan lintang selatan) yang
sejajar dengan katulistiwa. Koodinat

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 132


Bahan Serahan KML Penggalang

geografis dinyatakan dalam satuan derajat,


menit, dan detik.
2) Koordinat Grid
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik
dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap
suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia,
titik acuan nol terdapat disebelah barat
Jakarta (60 derajat LU, 68 derajat BT). Garis
vertikal diberi nomor urut dari selatan ke
utara, sedangkan garis horizontal diberi
nomor urut dari barat ke timur.
Sistem koordinat mengenal penomoran
dengan 6 angka, 8 angka dan 10 angka. Untuk
daerah yang luas dipakai penomoran 6
angka, untuk daerah yang lebih sempit
digunakan penomoran 8 angka dan 10 angka
(biasanya 10 angka dihasilkan oleh GPS).

d. Kontur
(1) Satu garis kontur mewakili satu ketinggian
tertentu.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 133


Bahan Serahan KML Penggalang

(2) Garis kontur berharga lebih rendah


mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
(3) Garis kontur tidak berpotongan dan tidak
bercabang.
(4) Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala
peta.
(5) Rangkaian garis kontur yang rapat
menandakan permukaan bumi yang
curam/terjal, sebaliknya yang renggang
menandakan permukaan bumi yang landai.
(6) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf
“U” menandakan punggungan gunung.
(7) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf
“V” terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 134


Bahan Serahan KML Penggalang

e. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak
pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 135


Bahan Serahan KML Penggalang

 Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm


jarak dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.
 Skala garis, contoh: berarti tiap bagian
sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak
horizontal.

f. Legenda Peta
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian
bawah peta. Legenda ini memuat simbol-simbol
yang dipakai pada peta tersebut, yang penting
diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
vegetasi legend.
 Trianggulasi, jalan setapak, jalan raya

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 136


Bahan Serahan KML Penggalang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 137


Bahan Serahan KML Penggalang

Line legend

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 138


Bahan Serahan KML Penggalang

 sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan


dan lainnya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 139


Bahan Serahan KML Penggalang

Vegetasi legend

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 140


Bahan Serahan KML Penggalang

 Bangunan buatan manusia

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 141


Bahan Serahan KML Penggalang

g. Pembuatan Peta
Di Indonesia, peta yang umumnya digunakan
adalah peta keluaran Direktorat Geologi
Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi,
atau yang sering disebut peta AMS (American
Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata
dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS
biasanya berskala 1:50.000 dengan interval

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 142


Bahan Serahan KML Penggalang

kontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada


peta keluaran Bakosurtanal (Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru,
dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan
interval kontur 12,5m).
Peta keluaran Bakosurtanal biasanya
berwarna.
h. Tahun Peta
Peta toografi juga memuat keterangan
tentang tahun pembuatan peta tersebut,
semakin baru tahun pembuatannya, maka data
yang disajikan semakin akurat.
i. Arah Peta
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara
Peta. Cara paling mudah adalah dengan
memperhatikan arah huruf- huruf tulisan yang
ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah
Utara Peta.Pada bagian bawah peta biasanya
juga terdapat petunjuk arah utara yaitu :
 Utara sebenarnya/True North : yaitu utara
yang mengarah pada kutub utara bumi.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 143


Bahan Serahan KML Penggalang

 Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu utara


yang ditunjuk oleh jarum magnetis kompas,
dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi.
 Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang
terdapat pada peta.

Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak


bertepatan dengan kutub utara bumi. Karena
pengaruh rotasi bumi, letak kutub magnetis
bumi bergeser dari tahun ke tahun. Oleh karena
itu, untuk keperluan yang menuntut ketelitian
perlu dipertimbambangkan adanya
iktilaf(deklinasi) peta, iktilaf magnetis, iktilaf
peta magnetis, dan variasi magnetis.
 Deklinasi Peta:adalah beda sudut antara
sebenarnya dengan utara peta. Ini terjadi
karena perataan jarak paralel garis bujur peta
bumi menjadi garis koordinat vertikal yang
digambarkan pada peta.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 144


Bahan Serahan KML Penggalang

 Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut utara


sebenarnya dengan utara magnetis
 Deklinasi Peta magnetis:Selisih besarnya
sudut utara peta dengan utara magnetis
bumi.
 Variasi Magnetis:perubahan/pergeseran
letak kutub magnetis bumi pertahun.

Kompas
1) Umum
Kompas adalah suatu alat oenunjuk terbuat dari
logam, kaca dan besi berani yang dapat dipakai
sebagai alat pembantu untuk menunjuk arah.
Berisi minyak yang bening (transparent). Dengan
minyak ini jarum kompas lebih tenang dan cepat
berhenti, serta tidak lekas beku karena dingin.
Sambil melihat angka-angka di dalam kompas,
muidah memperhatikan medan di depannya.
2) Macam Kompas
Macam kompas yang perlu diketahui oleh setiap
penggalang sementara cukup cukup dua saja, ialah :
a) Kompas biasa;
b) Kompas bidik (kompas lensa/prisma)
3) Nama-nama bagian kompas bidik :
a) Bibir pelindung dengan takik dan garis tanda
bercahaya.
b) Tutup kompas;
c) Kaca penutup;
d) Pelindung kaca penutup;
e) Garis rambut;
f) Kotak kompas dengan arah angin;
g) Cincin karet;
h) Gelangan kaca kompas;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 145


Bahan Serahan KML Penggalang

i) Kaca kompas dengan pembagian derajat (angka-


angka menunjukkan puluhan, titik menunjukkan
limaan derajat);
j) Pelat bercahaya dengan garis tanda;
k) Garis rambut di bawah pelat bercahaya;
l) Lingkaran kompas dengan jarum kompas
bercahaya;
m) Garis penunjuk bercahaya;
n) Sekrup pengap;it;
o) Prisma dengan tempat untuk melihat;
p) Cincin jempol dengan takik.
Catatan : Jetrum kompas itu selalu menuju ke utara
magnet sedangkan magnit itu berada di pulau
Bootsio Felix (green Land).
4) Pengaruh besi pada kompas
a) Senjata berat sedekat-dekatnya = 60 meter;
b) Senjata sedang sedekat-dekatnya = 40 meter;
c) Kawat telegrap sedekat-dekatnya = 40 meter;
d) Pagar kawat sedekat-dekatnya = 10 meter;
e) Topi baja sedekat-dekatnya = 3 meter;
Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam
menggunakan kompas, maka penggalang yang akan
menggunakannya harus mengetahui beberapa
larangan, diantaranya adalah jangan menggunakan
kompas atau membidik kompas :
a) Di atas tumpukan besi;
b) Di dalam mobil atau di dekatnya;
c) Di dalam kereta api;
d) Berdekatan dengan tiang listrik atau gardu
listrik;
e) Di dekat rel kereta api;
f) Sedang memakai topi baja;
g) Di dekat alat masak metal;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 146


Bahan Serahan KML Penggalang

h) Dekat dengan semua benda besi.


5) Arah Kompas
a) Ialah sudut yang dibentuk oleh suatu garis pada
peta/medan dengan garis-garis yang berjalan
ke utara magnetis.
b) Arah kompas yang wajib kita pelajari paling
sedikit 16 arah. Untuk mengetahui ke 16 arah
tersebut dapat diperhatikan gambit di bawah
ini, dengan menggunakan bahasa Indonesia,
Bahasa internasional (Inggris), dan derajat.

Keterangan :
U (Utara) = N (north) = 0/360⁰
UTL (Utara Timur Laut) =NNE (North North East)
=22 ½⁰
TL (Timur Laut) =NE (North East) = 45⁰

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 147


Bahan Serahan KML Penggalang

TTL (Timur Timur Laut) =ENE (East North East)


=67 ½ ⁰
T (Timur) =E (East) = 90⁰
TM (Timur Menenggara) =ESE (East South
East) =112 ½ ⁰
TG (Tenggara) =SE (South East)
=135⁰
SM (Selatan Menenggara) =SSE (South South
East) =157 ½ ⁰
S (Selatan) =S (South) = 180⁰
SD (Selatan Daya) =SSW (South South West)
=202 ½ ⁰
BD (Barat Daya) =SW (South West)
=225 ⁰
BBD (Barat Barat Daya) =WSW(West South West)
=247 ½⁰
B (Barat) =W (West) =270⁰
BBL (Barat Barat Laut) =WNW (West North
West) =292 ½⁰
BL (Barat Laut)= NW (North West) =315⁰
UBL (Utara Barat Laut) =NNW (North North West)
=337 ½⁰
6) Cara menggunakan kompas
Tidak setiap orang dapat menggunakan kompas,
namun cara menggunakan kompas dapat dipelajari
dan digunakan untuk persiapan, pelaksanaan,
ataupun mencari tempat kedudukan/posisi.
7) Berbaris/berjalan menurut arah kompas
a) Pada siang hari
Buka kompas, tutupnya tegak lurus.
Baca kompas menurut angka yang dikehendaki,
dengan memutar badan ambilah patokan/titik
yang lurus dengan angka yang dikehendaki

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 148


Bahan Serahan KML Penggalang

(sebagai pertolongan). Kemudian berjalan kea


rah yang dituju..
b) Pada malam hari
Buka tutup kompas rata-rata air, putar kaca
sehingga angka yang dikehendaki berada pada
garis tanda pelat bercahaya. Putar badan
sehingga jarum kompas berimpit dengan tanda
yang bercahaya pada kaca kompas. Selanjutnya
berjalan dengan kompas itu pada arah garis
tanda yang bercahaya, dan titik bibir pelindung
penutup kompas itu.
Catatan : jangan diambil patikan/titik tanda
terlalu jauh

e. P3K
Pendahuluan
1) Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan
penanganan darurat untuk korban kecelakaan
yang dilakukan secara cepat dan tepat untuk
menyelamatkan nyawa korban.
2) Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan
tindakan darurat yang harus dilakukan seseorang
untuk membantu korban kecelakan ketika
menunggu petugas medis datang.
3) Kecelakaan merupakan kondisi tak terduga yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari.
4) Berbagai macam jenis luka atau infeksi akibat
kecelakaan harus segera ditangani.
5) Karena pada tingkat kecelakaan yang parah
mengakibatkan korban mengalami pendarahan dan
luka berat sehingga memerlukan pertolongan
pertama.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 149


Bahan Serahan KML Penggalang

6) Pertolongan pertama pada kecelakaan ini


membantu korban agar tidak mengalami
pendarahan dan luka yang lebih parah ketika
menunggu tenaga medis terdekat.
7) Apabila korban kecelakaan tidak segera ditolong
dikhawatirkan dapat mengakibatkan kematian.

Jenis Gangguan Kecelakaan


Bagi korban kecelakaan yang mengalami luka
berat sangat membutuhkan langkah pertolongan
pertama pada kecelakaan untuk menghindari kondisi
yang lebih parah atau kehilangan nyawa.
Beberapa gangguan kecelakaan yang dapat
dibantu dengan pertolongan pertama dan sering
terjadi di sekitar, antara lain:
1) Gangguan umum merupakan kondisi tubuh yang
mengalami masalah akibat suatu kecelakaan,
antara lain gangguan pernafasan, peredaran darah
dan kesadaran korban. Beberapa contoh gangguan
umum yang sering terjadi adalah collaps, shock,
pingsan dan mati suri.
2) Gangguan lokal merupakan kondisi tubuh yang
mengalami gangguan fungsi tubuh tertentu akibat
kecelakaan, antara lain pendarahan, luka dan patah
tulang. Beberapa contoh gangguan lokal yang
sering terjadi antara lain pendarahan dalam dan
luar, gigitan ular berbisa dan keracunan makanan

Beberapa langkah pertolongan pertama untuk


korban kecelakaan, antara lain :
1) Perhatikan Kondisi Lingkungan
Sebelum melakukan pertolongan pertama periksa
terlebih dahulu lingkungan sekitar untuk

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 150


Bahan Serahan KML Penggalang

mengetahui penyebab kecelakaan sehingga Anda


tahu langkah-langkah apa yang perlu dilakukan
sebagai pertolongan pertama.
2) Pastikan juga keselamatan para penolong agar tidak
menambah korban jiwa.
3) Periksa Tingkat Kesadaran Korban
Beberapa korban kecelakaan terkadang mengalami
kondisi hilang kesadaran karena shock.
Apabila tidak ada indikasi luka berat, Anda dapat
membantu korban dengan menepuk pundak atau
memberikan wewangian untuk menyadarkan
korban.
4) Cek Pernapasan Korban
Pertolongan pertama pada kecelakaan yang bisa
dilakukan ketika korban tidak sadarkan diri dan
mengalami luka berat, lakukan cek pernapasan
korban dengan cara memperhatikan,
mendengarkan dan merasakan cara korban
bernafas.
Pastikan korban masih dalam kondisi bernafas
sehingga dapat diberikan langkah pertolongan
pertama yang cepat dan akurat.
Kompresi Dada untuk Memberikan Bantuan
Pernapasan
Saat korban dalam kondisi tidak sadar atau
mengalami kesulitan bernafas.
Salah satu langkah pertolongan pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan memberikan kompresi
dada untuk membantu pernapasan korban.
Cara melakukan kompresi letakkan salah satu tumit
tangan di tengah dada korban, sembari meletakkan
tumit satunya dengan kondisi jari-jari tangan
mengunci.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 151


Bahan Serahan KML Penggalang

Kemudian tekan dada menggunakan tumit dengan


kedalaman 4 hingga 5 cm.
Apabila tidak ada tanda yang lebih baik, segeralah
membawa korban ke dokter agar mendapatkan
penanganan yang lebih baik.
5) Periksa Trauma atau Luka
Saat menemukan luka pada korban, segera obati
luka tersebut agar korban tidak mengalami
pendarahan dan memperparah kondisi korban.
Trauma atau luka harus diobati berdasarkan jenis
luka untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Apabila korban mengalami pendarahan, segera
hentikan pendarahan tersebut dengan cara
menekan sumber pendarahan dengan jari atau
menggunakan pembalut tekan.
6) Jangan panik
Saat terjadi kecelakaan sebaiknya Anda jangan
panik, tetap bersikap tenang agar dapat membantu
memberikan pertolongan pertama untuk korban
kecelakaan dengan cepat dan tepat.
Lakukan langkah pertolongan pertama pada
kecelakaan secara maksimal untuk memperkecil
resiko buruk pada korban.
Apabila pertolongan pertama pada kecelekaan
tidak berhasil dan kondisi korban sangat parah,
segera panggil dokter terdekat untuk segera datang
ke lokasi korban kecelakaan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 152


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Menyimulasikan Ketangkasan Pramuka Penggalang


seperti : halang rintang, bivak, survival
Halang Rintang (Kegiatan Kepramukaan di Alam
Terbuka)
Halang rintang atau melintasi halang rintang adalah
satu kegiatan pramuka di alam terbuka yang bertujuan
memberikan kegiatan yang menarik, menantang dan
penuh romantika dalam rangka memenuhi rasa ingin
tahu, mencoba hal-hal baru, mencari pengalaman yang
hebat dalam sebuah petualangan. Memberikan kepuasan
atas pencapaian sebuah hasil kerjasama kelompok dalam
sebuah kegiatan penuh tantangan, melatih, membinda
dan mengembangkan mental, fisik, pengetahuan,
pengalaman dan ketrampilan para pramuka di alam
terbuka.
Mengingat kegiatan melintasi halang rintang lebih
menekankan pada aspek fisik dan mental dengan
melintasi berbagai rintangan dan permainan, maka dalam
pelaksanaannya harus menerapkan metode pendidikan
jasmani yang terdiri dari tahap pemanasan, tahap
pemusatan kemampuan dan perhatian serta tahap
penenangan. Ketiga tahap ini harus dilaksanakan dengan
baik untuk menghindarkan terjadinya cedera fisik. Untuk
itu halang rintang harus dilaksanakan dari yang paling
ringan, meningkat pada yang berat kemudian kembali
pada yang ringan lagi.

Fungsi
Fungsi atau nilai pendidikan dari kegiatan halang rintang
adalah :
a. Meningkatkan perkembangan sosial anak
Keseruan permainan halang rintang akan lebih terasa
bila dilakukan beramai-ramai. Keterampilan sosial anak

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 153


Bahan Serahan KML Penggalang

akan terasah saat dia melakukan aktivitas bersama


teman-temannya. Berikut manfaat permainan halang
rintang untuk perkembangan sosial anak.
b. Menempa persahabatan
Permainan halang rintang yang seru membuat anak
menjadi senang dan bergembira bersama teman-
temannya. Bermain dan tertawa bersama dapat
menempa persahabatan yang terjalin di antara
mereka. Anak akan lebih akrab bersama teman
sepermainannya.
c. Menumbuhkan Empati dan mengikis ego
Bunda bisa mengarahkan permainan ini dalam bentuk
kompetisi. Sehingga anak akan berlomba untuk lebih
cepat melewati halang rintang dibandingkan teman-
temannya. Tetapi, Bunda juga harus menanamkan
padanya bahwa permainan dilakukan untuk
kesenangan bukan menjatuhkan orang lain. Jika ada
anak lain yang jatuh, Bunda bisa mengarahkan si Kecil
untuk menonlng terlebih dahulu dibandingkan
mengejar kemenangan.
d. Menumbuhkan Kedekatan Emosional Anggota dewasa
dan peserta didik
Aktivitas ini bisa mendekatkan Pembina dengan
peserta didik. Saat ia mencoba melewati halang
rintang, sesekali pembina akan berada di dekatnya
untuk memastikannya tidak terjatuh. Peserta didik
akan merasa aman dan nyaman ketika pembina
berada di dekatnya.
e. Selain meningkatkan keterampilan sosial, halang
rintang juga dapat memberikan kebaikan lain yang
berguna untuk tumbuh kembang anak. Berikut
beberapa manfaat yang dari permainan ini.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 154


Bahan Serahan KML Penggalang

f. Membuat anak lebih aktif


Permainan halang rintang akan membuat anak
bergerak aktif seperti berlari, memanjat dan
melompat. Dokter Dorothy Einon dalam buku
Permainan Cerdas mengatakan bahwa melompat
dapat meningkatkan pengendalian napas, kesehatan
dan kemampuan spasial.
g. Mendorong anak lebih kreatif
Pembina bisa melibatkan peserta didik dalam memilih
peralatan untuk halang rintang. Mereka akan mencoba
mencari ranting, daun atau batu yang bisa digunkan
dalam permainan. Sehingga dia akan tertantang untuk
lebih kreatif dalam menciptakan permainan.
h. Melatih kemampuan memecahkan masalah
Saat bermain halang rintang, peserta didik akan
memikirkan cara untuk sampai di garis finish dengan
cepat. Dia akan mencoba berbagai cara untuk
menyelesaikan masalah. Pembina bisa membimbing
mereka agar menggunakan cara-cara yang benar dan
tidak curang.

Penerapan
Penerapan kegiatan Melintasi Halang Rintang, bagi
Pramuka Siaga, perlu diusahakan agar:
a. benar-benar merupakan suatu permainan yang sehat,
riang, gembira dan menyegarkan.
b. dibungkus dengan cerita kiasan dan khayalan yang
sederhana dan menarik.
c. dapat dirasakan dalam suasana keluarga bahagia yang
diliputi oleh rasa cinta kasih dan saling menolong
antara sesama anggota keluarga.
Penerapan kegiatan Melintasi Halang Rintang, bagi
Pramuka Penggalang, harus sudah ditekankan kepada :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 155


Bahan Serahan KML Penggalang

a. kiasan sebagai orang yang berjasa, pengabdi


masyarakat, pendekar, pahlawan dan patriot
bangsanya.
b. pemupukan rasa bangga atas prestasi dan hasil
karyanya dan percaya diri yang tinggi.
c. penghayatan jiwa berkelompok atau beregu dengan
sifatnya suka bermusyawarah, setiakawan, tolong
menolong, menghargai orang lain, dsb.
d. kegememarannya untuk memamerkan kelebihan dan
keunggulannnya dalam bentuk demonstrasi atau
perlombaan untuk mencapai kejuaraan.

Penerapan kegiatan Melintasi Halang Rintang, bagi


Pramuka Penegak dijuruskan kepada kegiatan yang
positip dan produktif dalam usaha :
a. pemantapan cara berfikir yang realistis, logis dan kritis
b. pembentukan kader-kader pembangun masyarakat
c. pembinaan jiwa kepeloporan, kepemimpinan dan
kewirausahaan.

Pada dasarnya segala macam kegiatan ketrampilan


fisik dapat dolah, dicipta dan dikreasikan sebagai materi
kegiatan melintasi halang rintang, beberapa diantaranya
sebagai contoh :
a. Berjalan biasa, lari sedang, lari cepat, lari di atas tumit
dengan mata tertutup, dengan kaki satu, dengan
jongkok dengan membawa beban, dsb.
b. Berjalan dan berlari melalui jalan licin, sempit, gelap,
berlumpur dan terjal, dilanjutkan dengan meniti titian,
jembatan bergigi, jembatan tali, jembatan bergoyang
dsb.
c. Merayap, merambat, merangkak, bergulung. Meloncat
tinggi, loncat jauh dengan atau tanpa galah, dsb.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 156


Bahan Serahan KML Penggalang

d. Memanjat pohon, mendaki tebing, menaiki tali,


berayun, meluncur, bergantungan, terjun, merosot,
dsb.
e. Naik dan turun melalui pohon, tiang, tangga, tambang,
dinding, pagar, jala, dsb.
f. Mengangkat, mendukung, menggendong, memikul,
menyunggi, menyangga, menopang, menahan,
menunjang, dsb.
g. Menolak, mendesak, mendorong, menyeruduk,
menarik, menyendal, menyentak, membongkar,
merenggut, mencabut, menjebol, menjeblos,
menjebak, dsb.
h. Melempar, melontar, menceburkan, menyerampang,
menyambar, membidik, menembak, menombak,
memanah, mengambit, dsb.
i. Menyeberang, berenang, mendayung, berakit, terjun,
menyelam, menerobos, meraba, mencicipi, membau,
mengamati dan mendengarkan.

Halang rintang adalah kegiatan yang membutuhkan


ketahanan fisik oleh sebab itu Para Pembina harus betul-
betul memperhitungkan ketahanan fisik peserta didik,
jangan terlalu memaksanakan sehingga menghilangkan
aspek edukasi dan rekreasinya.

Survival
Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan
hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas
dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan.
Sedangkan menurut pengertian lain, survival adalah suatu
kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan
normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba
atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 157


Bahan Serahan KML Penggalang

garis rencananya).
Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival
yang biasa dilakukan yaitu di hutan/alam bebas sehingga
disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi
darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa,
atau kondisi lainnya.

Banyak orang menganggap, membawa benda-benda


untuk alat bertahan hidup dialam bebas (Survival Kit)
sewaktu bepergian, rasanya ribet atau bikin repot. Tapi
bagi yang mempunyai hobi di alam bebas sebagai penggiat
pecinta alam, harus dapat mengantisipasi suatu keadaan
darurat sampai hal yang kecil sekalipun sangat diperlukan.
Telah banyak kejadian yang membuktikan pada peristiwa
kecelakaan di laut dan udara, korban yang kebetulan selamat
kebanyakan tidak siap bertahan hidup. Padahal upaya
penyelamatan oleh tim SAR atau polisi belum tentu datang
segera. Tak ada pilihan, korban harus bertahan hidup di alam

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 158


Bahan Serahan KML Penggalang

yang sama sekali asing. Jika tanpa persiapan, ditambah


kelelahan mental dan fisik, nyawa bisa jadi taruhannya.
Prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang survivor,
yaitu;
S : (Size Up the Situation), pandailah dalam menilai situasi,
setiap kondisi lingkungan dan perubahan-perubahannya
harus betul-betul diperhatikan agar selamat.
U : (Undue Haste Make Taste), jangan tergesa-gesa, biar
lambat asal selamat. Setiaptindakan hendaknya dipikirkan
untung ruginya. Kesalahan dalam pengambilankeputusan
dapat berakibat kematian.
R : (Remember Where You Are), Ingat dimana kamu berada.
Baik posisi harfiah yang berarti lokasi dimana berada maupun
posisi yang berarti kondisi dan kedudukan diri pada saat itu.
V : (Vanquish fear and panic), Kuasai diri dari rasa takut dan
panik yang dapat menumpulkan nalar dan pikiran yang
jernih.
I : (Improvise), Perbaiki diri dari kesulitan. Gunakan segenap
kemampuan dan pengetahuan untuk keluar dari kesulitan
yang sedang dihadapi.
V : (Value living), Hargailah kehidupan. Jangan siasakan hidup
dengan mengambil keputusan yang ceroboh. Buang pikiran
jauh-jauh dari keinginan bunuh diri.
A : (Act like the native), Sesuaikan diri dengan penduduk
setempat, sesuaikan dirimu dengan lingkungan disekitarmu.
L : (Learn basic skill), Pelajari dasar-dasar pengetahuan dan
latihlah kemampuan dialam bebas.
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah
arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari
kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu
istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 159


Bahan Serahan KML Penggalang

O : Observe / amati keadaan sekitar


P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus
dilakukan
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu
masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif),
masalah yang menyangkut diri kita sendiri (bahaya
subyektif).
Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam
menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung,
tertekan,bosan, putus asa dll. Pengaruh psikologis yang
disebabkan karena perasaan terasing.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.Pengaruh
Fisikologis yang disebabkan karena kelelahan, dan kurang
tidur.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi,
fauna, dll. Pengaruh lingkungan yang disebabkan karena
beratnya medan.

Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


keberhasilan dalam melakukan survival, selain faktor
keberuntungan (nasib baik/pertolongan Tuhan tentunya),
yaitu:
1. Semangat untuk mempertahankan hidup.
2. Kesiapan diri.
3. Alat pendukung.

Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam


menghadapi survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
1. cuaca,
2. binatang,
3. makanan/minuman

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 160


Bahan Serahan KML Penggalang

4. penyakit

Menurut jumlah orangnya, survival ada dua macam


yaitu survival individu dan survival kelompok.
1. Dalam survival individu atau sendiri, akan mengundang
rasa kesepian dan bosan selain rasa takut dan panik.
Kesepian dan bosan adalah masalah besar yang harus
segera diatasi dan dihindarkan. Karena hal tersebut akan
dapat membuat perasaan tertekan yang bisa
menghilangkan semangat dan keinginan untuk hidup.
Kesepian dan bosan hanya bisa ada dalam suatu lamunan
yang disetujui oleh tindakan dan pikiran. Untuk
mengatasinya selalu bekerjalah untuk hal yang perlu
dikerjakan akan bisa menghindari rasa sepi dan bosan.
2. Survival kelompok lebih baik dari pada survival sendiri,
tersedianya banyak tenaga untuk melakukan pekerjaan
dan adanya teman untuk berkomunikasi yang dapat
menghilangkan rasa sepi dan bosan. Namun, setiap orang
tidak akan sama dalam menghadapi sesuatu yang
dihadapinya. Dalam keadaan ini kecenderungan orang
akan bertindak untuk kepentingan dirinya sendiri dengan
mengabaikan kepentingan bersama. Untuk menjaga hal
tersebut, dan kebersamaan tetap terkontrol maka
sebaiknya dipilih seorang pemimpin untuk
mengkoordinasikan setiap anggota kelompok
Tugas dari pemimpin dalam survival ini adalah :
1. Menyusun rencana yang melibatkan seluruh anggota dan
keselamatan menjadi milik bersama.
2. Lakukan pembagian tugas pekerjaan kepada setiap
anggota. Sesuaikan tugas dengan kondisi tiap anggota.
Dengan pembagian tugas pekerjaan akan cepat
diselesaikan dan membina rasa kebersamaan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 161


Bahan Serahan KML Penggalang

3. Kembangkan rasa kebersamaan dan kepercayaan di


dalam kelompok.

Sekali lagi, keputusan yang salah dalam menentukan


suatu keputusan akan berakibat kematian. Untuk itu kita
harus benar-benar dalam setiap mengambil keputusan.
Ada beberapa langkah yang direkomendasikan dalam
melakukan survival antara lain ;
1. Mengkoordinasikan anggota, bila beberapa orang,
pilihlah salah seorang dari kelompok sebagai ketua.
Seorang ketua sangat diperlukan untuk mengatur dan
menentukan keputusan bila terjadi perselisihan.
2. Melakukan pertolongan pertama, obatilah anggota yang
sakit agar tidak menjadi lebih parah. Dalam keadaan
seperti ini penyakit yang ringan dapat
berkembang bahkan dapat menyulitkan kita nantinya.
3. Melihat kemampuan dan keadaan anggota kelompok,
hal ini akan berguna dalam pembagian tugas. Bedakan
berdasarkan kondisi kesehatan, fisik dan mental. Karena
jika salah memberikan tugas pada seseorang akan
menghambat rencana bahkan dapat berakibat fatal.
4. Mengadakan orientasi medan, usahakan untuk
mengetauhi posisi kita, kemungkinan pemukinan
penduduk, dan perkiraan jalan keluar.
5. Mengadakan penjatahan makanan, perhitungkan jumlah
makanan yang tersedia, jumlah anggota, perkiraan waktu.
Disamping itu, mencari sumber makanan yang harus
diusahakan dari luar rencana penjatahan. Mengenai cara
mendapatkan makanan dan air akan dibahas lebih lanjut.
6. Membuat rencana kegiatan dan pembagian tugas,
rencana yang dibuat se-rasionalmungkin dan berdasarkan
pertimbangan yang matang. Pembagian tugas sesuaikan
dengan kondisi saat itu.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 162


Bahan Serahan KML Penggalang

7. Usahakan menyambung komunikasi dengan dunia luar,


jangan melakukan hal-hal yang berlebihan terlebih
menguras tenaga kita. Tandailah jalan yang telah kita
lewati dan mencari perhatian dengan cara membuat asap,
menjemur pakaian di tempat tinggi dan atau terbuka,
memantulkan sinar matahari dengan cermin dan lain-lain.
8. Mencari pertolongan. Selalu dan selalu berusaha mencari
pertolongan. Buatlah kode-kode dari darat ke udara yang
dapat membantu tim penolong, khususnya yangmencari
survivor lewat udara. Tanda-tanda yang diberikan harus
berukuran cukup besar, menyolok, kontras dengan warna
latar belakangnya, dan ditempatkan di tempat yang
mudah terlihat dari udara atau dari kejauhan. Isyarat
boleh dibuat dari benda atau bahan apa saja yang mudah
diperoleh.

Survival Kit
Survival Kit adalah satu set peralatan atau suatu
kotak/tas peralatan survival yang umumnya dapat digunakan
untuk semua jenis daerah seperti gunung, hutan, padang
pasir dan pantai serta laut.
Perlengkapan yang harus ada dan di siapkan dalam
Survival Kit adalah :
a. Korek Api.
b. Lilin.
c. Batu api.
d. Kaca pembesar.
e. Jarum dan benang.
f. Kail dan senar.
g. Kompas.
h. Senter kecil.
i. Kawat jerat.
j. Kawat gergaji.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 163


Bahan Serahan KML Penggalang

k. Pisau.
l. Tali.
m. Kondom.
n. Obat – obatan, seperti : analgetik, anti mencret, anti gatal,
anti malaria, anti biotik

Obat-obatan yang harus di persiapkan dalam survival kit


diantaranya yaitu:
o. Analgetik ; Ponstan, Antalgin, Metancuron, Naspro,
Aspirin dll.
p. Anti Mencret ; motilex, Lodya, Entrostop, dll.
q. Anti Gatal ; CTM, benadryl tab/inj, Insidal, dll.
r. Anti Malaria
s. Anti Biotik ; Ampicilin Dll.
t. Plester ; Plester Kupu-kupu, handiplas, dll

Air
Dalam keadaan survival maka air merupakan faktor
terpenting dan lebih penting dari faktor lainnya. Manusia
dapat hidup dengan air saja hingga ± 3 minggu. Tapi manusia
hanya bisa bertahan hidup tanpa air 3-5 hari. Jika kita
kesulitan dalam memperoleh sumber air, maka cara dibawah
ini dapat dicoba untuk mendapakan air.
Air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Air yang tidak perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : tidak berwarna, berasa, dan berbau.
Contoh air : air minum, dari tanaman rotan, dari tanaman
bunga, lumut dan daun-daun yang lebar.
2. Air yang perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : berbau, berwarna, dan berasa
Contoh air : air sungai besar, air di daerah yang berbatu,
air di daerah sungai yang kering, air dari batang pohon
pisang.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 164


Bahan Serahan KML Penggalang

a. Galilah lubang sedalam kira-kira 30-50 cm dengan


diameter yang lebih besar dari nesting / rantang (apa
pun yang dapat digunakan untuk menampung air).
b. Potonglah ranting kering dengan panjang kira-kira 50
cm, siapkan selembar plastik yang cukup lebar (bisa
juga menggunakan ponco / jas hujan).
c. Letakkan nesting / rantang di dasar lubang, tegakkan
batang / ranting tadi dan tutupi dengan pastik, jangan
lupa letakkan batu disekelilingnya agar tidak mudah
bergeser.
d. Tunggulah air menguap dari permukaan tanah.

Cara lain untuk mendapatkan air :


a. Hujan : tampung air hujan dengan daun-daun yang
lebar alirkan ketempat minum kita / tampung dengan
ponco/ juga memeras sapu tangan dan slayer bersih
yang terkena hujan lalu teteskan kedalam mulut.
b. Tanah batu : carilah mata air pada tanah / yang
berbatu namun hanya terdapat mataair. Kapur mudah
di larutkan sehingga mudah dibentuk saluran air.
c. Tanah campur : carilah air di lembah dekat dengan
permukaan air tanah. Carilah lubang air yang mengalir
yang terdapat di sebelah atas permukaan tanah
termasuk aliran sungai gembur tetapi ingat air ini
dapat kotor sekali dan berbahaya.
d. Daerah pantai : tanah air dibukit-bukit /galilah air pasir
lembah. Untuk mengurangi rasa air asin, saringlah
dengan pasir. Jangan meminum air laut karena dapat
menyebabkan dehidrasi dan merusak ginjal.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 165


Bahan Serahan KML Penggalang

Sumber air yang dapat langsung diminum


a. Pertama adalah air hujan. Meskipun kadang air hujan
mengandung asam pada prinsipnya air hujan dapat
diminum langsung, hanya diperlukan cara
untuk mengumpulkannya. Cara mengumpulkan air
hujan dapat dengan menggali lubang dandipulas
dengan tanah liat atau dasarnya dilapisi dengan bahan-
bahan yang dapat menampung air seperti ponco,
daun, alumunium foil, kulit kayu, plastik dan lain-lain.
Ada baiknya setelah mendapatkan air kita masak
terlebih dahulu.
b. Sumber yang kedua adalah dari tumbuhan dan atau
lumut. Kita dapat memanfaatkan proses respirasi
tumbuhan untuk mendapatkan air. Caranya adalah
selubungkan sebuah ranting dan daunnya dengan
sebuah kantong plastik yang ujungnya diikat.
Penguapan dari daun akan menyebabkan timbul
pengembunan pada plastik bagian dalam. Pilih bagian
daun yang sehat dan banyak daunnya. Pada lumut kita
dapat langsung menyerap air pada lumut dengan
bahan yang mudah menyerap air seperti kain.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 166


Bahan Serahan KML Penggalang

c. Sumber yang ketiga adalah embun. Pada daerah yang


memiliki iklim yang sangat ekstrim dimana sangat
panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari,
kita dapat menampung embun sangat banyak. Untuk
mendapatkan air kita dapat menggunakankain, busa,
ponco, plastik dan lain-lain.
d. Sumber yang keempat adalah tanaman rambat atau
rotan yang ada di hutan. Potonglah dengan pisau
setinggi mungkin yang dapat dijangkau kemudian
potong juga bagian bawahnya yang dekat dengan
tanah. Air yang menetes dari batang tersebut dapat
ditampung atau langsung diteteskan ke mulut.
e. Sumber yang kelima adalah air yang tertampung pada
daun-daun yang lebar, biasanya setelah hujan ataupun
embun di pagi hari, pada ruas bambu dan pada bunga
kantong semar (Nephenthes sp) terdapat air. Untuk air
yang dari kantung semar sebaiknya dimasak dulu
karena sering terdapat serangga yang sudah mati dan
berbau.
f. Sumber keenam adalah dengan memanfaatkan
kondensi tanah. Dalam hal ini memanfaatkan uap air
tanah yang ditahan kemudian ditampung kedalam
suatutempat. Caranya adalah galilah tanah dengan
kedalaman tertentu kemudian gelarkan plastik diatas
lubang tersebut kemudian ujungnya ditahan. Beri
pemberat di bagian tengah plastik penutup lubang
hingga plastik agak masuk kedalam lubang.
Sebelumnya telah diletakkan suatu wadah tepat
dibagian tengah pemberat hingga nantinya air akan
menetes di wadah tersebut.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 167


Bahan Serahan KML Penggalang

Sumber air yang tidak dapat langsung diminum


Air yang menggenang
Walaupun kita kadang ragu akan kebersihannya, dalam
keadaan darurat air seperti ini masih dapat dimanfaatkan.
Cara paling aman untuk memanfaatkan air itu adalah
dengan melakukan penyaringan. Misalnya air hasil galian
di pantai dan atau sungai yang kering. Air tersebut harus
mengalami proses lanjutan yaitu dengan dimurnikan
terlebih dahulu. Caranya adalah ukur jarak sekitar 5 – 7
meter diatas air pasang untuk melakukan penggalian
dengan cara membuat lubang kecil. Air yang didapat
dengan cara ini biasanya tidak mengandung
garam. Sebagai catatan, air yang segar akan terletak
diatas air yang asin dalam lubang galian tersebut. Air yang
didapat dengan cara ini walaupun agak payau akan tetapi
aman untuk dikonsumsi. Apabila air masih terlalu payau
maka dapat dilakukan penggalian dengan penambahan
jarak galian atau dilakukan penyaringan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 168


Bahan Serahan KML Penggalang

Cara penyaringan air


a. Pertama
Penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan
baju kaos yang berlapis. Lebih baik kaos yang berwarna
putih karena akan lebih jelas terlihat apabila kaos
penyaring tersebut kotor dapat dibersihkan terlebih
dahulu sebelum dilakukan penyaringan kembali.
b. Kedua
Dengan cara melewatkan air kedalam bambu. Tabung
bambu bagian dasar dilapisi dengan kerikil dan ijuk
atau bisa digunakan lapisan dedaunan kering dan
rumput kering sebagai penyaringnya. Perlu diingat juga
bahwa cara membersihkan air dapat dilakukan dengan
mengendapkan selama 24 jam. Untuk menjaga
kebersihannya, maka sebaiknya tempat pengendapan
ditutup rapat.
“INGAT! APABILA INGIN MINUM AIR, ambillah sedikit
demi sedikit/ isapan. Jangan langsung minum
sebanyak-banyak apabila menemukan air.
Meminum sekaligus banyak hanya akan membuat
muntah seseorang yang sedang kekurangancairan
(dehydrasi) sehingga akan membuat keadaan
menjadi lebih parah.”

Tanda dari hewan ke sumber air


a) Hewan bertulang belakang memerlukan air secara
tetap.
Hewan memamah biak biasanya hidup didekat air dan
akan selalu berusaha di dekat sumber air. Hewan ini
memerlukan air setiap sore dan pagi hari, bekas jejak
hewan ini akan sangat jelas menuju ke lembah ke arah
sumber air.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 169


Bahan Serahan KML Penggalang

b) Burung pemakan buah tidak akan jauh dari sumber


air.
Binatang ini minum pada pagi dan sore hari. Apabila
burung ini terbang langsung dan rendah maka itu
tanda akan menuju air. Setelah minum burung
tersebut akan terbang dari pohon ke pohon dan sering
beristirahat. Pastikanlah lintasan terbang burung ini
maka kemungkinan besar akan bertemu sumber air.
c) Serangga sebagai tanda yang baik terutama lebah.
Mereka bisa terbang sekitar 6,5 Km dari sarang tetapi
tidak mempunyai jadwal tetap mencari air. Semut
sangat memerlukan air, sekumpulan semut yang
berbaris menuju pucuk pohon untuk mengambil air
yang terperangkap di sana. Seringkali penampungan
air ini satu-satunya didaerah yang kering.

Api
“Kecil jadi sahabat besar jadi musuh” itulah api. Perapian
merupakan hal penting yang harus kita pelajari dalam
survival. Fungsi api dalam survival diantaranya
sebagai penghangat tubuh, penerangan, menjauhkan hewan
berbahaya, memasak, memberi tanda-tanda atau kode dll.
Bila mempunyai bahan membuat api yang perlu diperhatikan
adalah jangan membuat api terlalu besar. Tapi buatlah api
yang kecil beberapa buah. Hal ini lebih baik dan memberi
panas yang lebih merata.

Teknik membuat api tanpa korek api


a. Dengan lensa
b. Dengan bordi
c. Dengan 2 batang kayu
d. Dengan 2 buah batu

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 170


Bahan Serahan KML Penggalang

Membuat perapian merupakan salah satuteknik hidup di


alam bebas yang sangat penting terutama dalam kondisi
survival. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari membuat
perapian. Memasak, menghangatkan badan serta
menjauhkan kita dari binatang merupakan bagian darinya.
Selain itu perapian juga memberikan suatu efek psikologi
yang besar. Kita akan merasa tenang dan nyaman jika berada
di dekatnya. Namun semakin besar perapian,
pengawasannya juga harus lebih ketat karena kemungkinan
terjadi kebakaran menjadi semakin besar juga. Selain itu kita
dituntut untuk sebijaksana mungkin memilih bahan-bahan
kayu yang diperlukan.
Selain membuat perapian dalam tungku (hawu) di
rumahnya, beberapa penduduk Cihanjawar yang punya
kebiasaan berburu dan melewatkan beberapa hari di dalam
hutan, memiliki teknik membuat api dan perapian. Mungkin
bagi masyarakat Cihanjawar sendiri, membuat perapian
seperti ini tentulah merupakan kebiasaan sehari-hari bagi
mereka dan tidak ada yang menarik. Dari beberapa kali
pengamatan, mereka ternyata telah melakukan prinsip-
prinsip dasar dalam membuat suatu perapian yang
baik. Namun, terlebih dulu kita harus kembali mengingat tiga
unsur penting dalam membuat suatu perapian, yaitu panas,
bahan bakar dan udara. Setelah ketiga hal ini terpenuhi maka
unsur penyusunan bahan bakar perapian menjadi hal yang
sangat penting. Selalu persiapkan terlebih dahulu bahan
bakar yang cukup. Pisahkanlah bahan ini berdasarkan
ukurannya. Pisahkan ranting-ranting kecil dengan ranting
yang agak besar dan batang kayu yang besar. Jika kayunya
agak lembab ataupun basah, sisiklah terlebih dahulu bagian
yang basah atau bisa juga dengan membuat cacahan-cacahan
pada batangnya sehingga menyerupai bunga-bunga kayu.
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 171


Bahan Serahan KML Penggalang

1. Siapkan bahan bakar yang cukup, ambilah sebatang kayu


yang berukuran sedang sebagai tumpuan bawah(Gambar
1a).
2. Lalu dapat dipalangkan dua buah kayu yang juga
berukuran sedang (Gambar 1b). Jangan sampai jarak
antara tanah dengan kayu kedua terlalu tinggi sehingga
menyulitkan panas api (pembakaran) sampai ke atas. Hal
ini akan mengakibatkan kayu yang diatas sulit terbakar
dan menjadi bara sedangkan kayu yang telah
menjadi bara dibawah akan cepat habis jika tidak diberi
“umpan” lagi.
3. Susun lagi ranting-ranting kecil dengan memalangkannya
di atas kedua kayu yang dibuat diatas (Gambar 1c).
Pastikan ranting-ranting ini tidak mudah
terjatuh/menggelincir ke bawah. Oleh karena itu
usahakan kedua palang kayu tersebut tidak terlalu miring.
4. Susunlah ranting-ranting yang paling kecil sehingga api
yang muncul dapat dengan mudah membakar ranting
tersebut. Jangan menumpuk ranting secara
berlebihan(Gambar 1d).
5. Nyalakan api dengan bantuan korek, atau pemantik
(dalam bahasan ini memang kita tidak akan
membicarakan bagaimana membuat api dengan metode-
metode yang ada tapi lebih mengarah pada pembuatan
perapian) di bagian paling dasar. Gunakan bantuan daun-
daun kering atau plastik sampah.
6. Jika api sudah menjilat ranting-ranting yang paling kecil,
tetap lakukan perautan kayu menjadi bagian-bagian yang
kecil dan digunakan sebagai umpan. Usahakan agar lidah
api membakar ranting atau daun kering untuk
memperbesar nyala api.
7. Apabila ranting terlalu ke sisi (sehingga tidak terbakar),
pindahkanlah ke bagian yang “terjilat”oleh lidah api.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 172


Bahan Serahan KML Penggalang

8. Terus tumpuk ranting-ranting kayu sambil tetap memberi


lubang sebagai sirkulasi udarai. Perhatikan jarak antara
sumber api dengan ranting/kayu yang dibakarnya. Jangan
terlalu jauh dan juga jangan sangat berdekatan.

Dalam menyalakan api khususnya didaerah yang lembab,


persiapkan tipe bahan sebagai berikut :
1. Tinder (penyala), material kering yang akan menyala
dengan panas atau suatu percikan api.
2. Kindling (pemancing), material yang sudah disiapkan dan
gampang menyala yang akan ditambahkan setelah bahan
tinder menyala.
3. Fuel (bahan bakar), material ini diperlukan saat api sudah
menyala besar dan baru dibutuhkan bahan pembakar
yang agak besar dan terbakar secara pelahan-lahan.
Cara – cara lain membuat api
1. Tehnik mengergaji kayu (fire saw).
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat.
Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu.
Metodenya seperti menggergaji kayu dengan kayu
lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu
yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 173


Bahan Serahan KML Penggalang

yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk


sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan
penggergajian.

2. Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong) Fire


Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit
kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas
sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut
dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik
oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian
bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang
siap menangkap bunga api.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 174


Bahan Serahan KML Penggalang

Tehnik mengebor dengan tangan (hand drill)

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 175


Bahan Serahan KML Penggalang

Tehnik dengan menggurat-gurat kayu (fire plow)

Tehnik membuat api dengan bor busur (fire bow)

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 176


Bahan Serahan KML Penggalang

Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa,
misalnya pemantik, atau jenis lensa (teropong,kaca
pembesar, dsb)

dengan pemantik (flint)

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 177


Bahan Serahan KML Penggalang

dengan lensa

Setelah dapat membuat api, maka pengetahuan


memasak dalam survival juga perlu untuk dipelajari.
Memasak dalam survival adalah memberikan perlakuan
terhadap bahan yangtersedia di alam untuk dimanfaatkan
(dimakan). Tujuan dari memasak diantaranya : mengadakan
sterilisasi, membuat bahan makanan agar mudah dicerna,
menambah kenikmatan, dan lain-lain. Apabila kita membawa
peralatan memasak lengkap tentu tidak akan menjadi
masalah. Akan tetapi apabila peralatan kita minim atau
bahkan tidak membawa peralatan masak, kita bisa
menggunakan fasilitas dari alam sebagai sarana.
Cara memasak tersebut diantaranya :
1. Memasak dengan menggunakan kaleng bekas, pastikan
kaleng yang akan kita gunakan bersih.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 178


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Dengan menggunakan bambu, ambillah batang bambu


yang masih muda / masihhidup. Potong sesuai ukuran
yang diperlukan. Masukkan beras atau bahan makanan
kedalam lubang bambu, kalau perlu tambah air.
Masukkan bambu tersebut ke dalam bara api.

3. Memasak dengan menggali lubang di tanah, buatlah


lubang di tanah secukupnya. Lalu daun tersebut dialasi
dengan daun yang lebar yang bisa menahan air. Masukkan
beras yang telah di cuci dan direndam beberapa saat ke
lubang tersebut. Tutup dengan daun yang telah kita
sediakan, selanjutnya tutup kembali dengan tanah. Buat

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 179


Bahan Serahan KML Penggalang

api unggun diatasnya yang tidak terlalu besar tetapi


menyala dengan konstan. Tunggu beberapa saat, lalu kita
buka lubang tadi dan selanjutnya nasi siap untuk dimakan.
4. Memasak dengan menggunakan kelapa muda, ambil buah
kelapa yang masih muda. Lalu kupas ujung bagian atasnya
yang berfungsi sebagai lubang. Masukkan beras yang kita
cuci kedalam buah kelapa tadi. Masukkan buah kelapa
yang telah diisi beras tersebut kedalam bara api, tunggu
dan beberapa saat sampai nasi matang.
Banyak fasilitas dari alam yang dapat kita gunakan sebagai
sarana memasak. Hal initergantung pada kreatifitas dari
survivor.

Etika Membuat Perapian


Terkadang membuat perapian menjadi suatu perdebatan
di kalangan penggiat alam terbuka dan pemerhati
lingkungan.Beberapa hal yang perlu dijadikan perhatian
dalam membuat perapian adalah:
1. Buatlah perapian yang secukupnya, tidak terlalu besar dan
membutuhkan bahan bakar kayu yang banyak, sesuaikan
dengan maksud kita membuat perapian.
2. Jangan menebang kayu sembarangan! Walaupun
terkadang hal ini sangat kontradiktif dengan pembuatan
perapian, bukan berarti membuat suatu perapian dilarang
sama sekali. Yang diperlukan adalah kebijaksanaan kita
saat membuat danmenggunakannya. Pilihlah kayu yang
telah tumbang ataupun mati yang cukupkering/tidak
mengandung banyak air. Cukup banyak ranting-ranting
yang telah mati di dalam hutan dan dapat digunakan
daripada melakukan penebangan. Daun-daun kering juga
dapat dipergunakan sebagai “pemancing” dalam
membuat perapian.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 180


Bahan Serahan KML Penggalang

3. Pastikan perapian yang akan dipadamkan benar-benar


telah mati/padam. Setelah itu dikubur dalam tanah.
Perhatikan bagian dasar dari perapian terbuat dari
gambut, tanah, atau akar-akar kayu yang menumpuk.
Sebaiknya membuat api di atas tanah karena akar
ataupun gambut dapat terbakar secara menjalar di lapisan
bawah tanpaterlihat oleh kita.
“Membakar hutan lebih mudah dan cepat dibandingkan
dengan menanam pohon”.

BIVOUAC/SHELTER
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan
terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering
mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi
ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari
teknik survival. Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai
tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita
dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan
dedaunan. Atau denagn memanfaatkan kondisi alam
(seperti, ceruk, pohon roboh, lubang pada tanah, dsb).

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 181


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas


hujan, flysheet dll.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 182


Bahan Serahan KML Penggalang

3. Bivak perpaduan keduanya.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak :


1. Kondisi medan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 183


Bahan Serahan KML Penggalang

Tempat harus datar / rata / enak buat tidur.


2. Kontruksinya kuat

3. Aman dari ancaman hewan atau kegansan alam (banjir,


lahar, tanah longsor).
Nukan merupakan jalan hewan,manusia atau air- jangan
di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah
tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam
sekitar- dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk /
serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak
sehat dan kurang aman

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 184


Bahan Serahan KML Penggalang

Jebakan ( Trap )
Salah satu keterampilan yang mendukung dalam
melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap.
Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang
untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap
kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat,
tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut
tersedia didalam survival kit. Dalam pembuatan trap,
hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau
tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang
akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang
akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika
binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri.
Maka dari itu, pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang
sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik. Untuk
mempermudah mendapatkan satwa ini maka kita
memerlukan peralatan atau membuat peralatan sebagai
berikut :
1. Tali, adakalanya dalam keadaan survival diperlukan tali
untuk mengikat sesuatu atau sebagai alat bantu dalam
pejalanan, sedangkan tali buatan tidak tersedia
dalam perlengkapan yang dibawa, untuk itu tali dapat
dibuat dari sobekan kain, rotan, akar, bambu atau
pilinan/anyaman serat tumbuhan.
2. Pisau, dapat dibuat dengan menggunakan kulit luar
bambu ( sembilu ), pecahan kaca, tulang binatang atau
batuan yang diruncingkan.
3. Memancing, untuk tali dapat dibuat dari benang kain /
pakaian atau serat tumbuhan,sedangkan mata kail dibuat
dari peniti, kawat, duri, kayu atau tulang.
4. Racun, selain dengan peralatan mancing, mencari ikan
dapat dilakukan dengan menuba, di daerah pedalaman
dilakukan dengan menggunakan akar tuba sedang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 185


Bahan Serahan KML Penggalang

kanuntuk daerah pantai dapat dilakukan dengan


menggunakan buah Baringtonia yang ditumbuk dan
ditebarkan ke perairan yang banyak mengandung ikan.
5. Senjata, dalam keadaan survival terkadang kita
memerlukan senjata untuk mempertahankan diri atau
berburu binatang guna keperluan makan, ada bebera
pacara diantaranya dengan memakai tongkat kayu,
bambu runcing, tombak, boomerang, kapak atau panah
yang kesemuanya dapat dibuat sendiri dari bahan
yangtersedia.
6. Jerat/Jebakan dan Jaring. Selain menggunakan senjata,
untuk menangkap hewan dalam kadaan survival, paling
praktis adalah dengan membuat jerat hewan. Jenis jerat
bermacam macam tergantung jenis serta ukuran hewan
yang akan ditangkap. Jebakan diatas dibuat dengan cara
melobangi tanah, jenis mamalia kecil akanterjebak di
dalam lobang karena berbentuk seperti leher botol, hati-
hati dalam mengambil tangkapan karena bisa jadi yang
masuk malah ular berbisa. Jerat yang aman dalam artian,
hewan yang kena tidak akan mati karena jebakannya
adalah dengan membuat jerat kaki, hewan yang
menginjak jebakan akan terjerat kakinya. Untuk jenis
burung dapat menggunakan jaring yang dipasang diantara
dua pohon yang biasa dilalui burung. Burung yang terbang
akan tersangkut di jaring sehingga mudah untuk
ditangkap.

Aturan dalam membuat perangkap:


1. Hindari terlalu mencemari lingkungan, jangan pernah
meninggalkan tanda-tanda pernah berada di sana.
2. Hilangka segala bau-bauan, peganglah perangkap sedikit
mungkin, jika bisa gunakan sarung tangan. Hilangkan bau

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 186


Bahan Serahan KML Penggalang

manusia pada perangkap dengan cara mengasapi bahan-


bahan perangkap dengan asap api.
3. Kamuflase, samarkan bekas potongan yang baru pada
kayu yang digunakan sebagai perangkap dengan lumpur.
Tutupi tali atau kawat perangkap yang di tanah
agar terlihat lebih alami.
4. Buatlah dengan kuat. Binatang yang terperangkap akan
berjuang untuk hidupnya. Setiap bagian yang lemah dari
perangkap akan segera rusak.

Trap sangat banyak jenis dan macamnya, karena dalam


pembuatan trap tergantung kepada kreasi survivor. Kita akan
membahas lima jenis trap yang sering digunakan.
1. Trap Menggantung (Hanging Snare)
Perangkap model menggantung ini biasanya
memanfaatkan :
a. Kelenturan dahan pohon.
b. Patok yang diberi lekukan dan dihubungkan dengan
tali.
c. Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang
lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang
maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon
akan menarik, hingga akhirnya tali akan menjerat.
Perangkap ini ditujukan untuk menangkap binatang
yang cukup besar seperti : kelinci, ayam, bebek, dan
lain lain.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 187


Bahan Serahan KML Penggalang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 188


Bahan Serahan KML Penggalang

2. Trap Tali Sederhana


Untuk binatang yang berukuran kecil, seperti burung
dapat digunakan perangkap tali sederhana yang diletakan
di atas tanah ataupun digantung. Tali laso yang telah
diberi umpan diikatkan pada dahan pohon atau batu yang
berat. Sehingga apabila hewan telah terjerat, tidak bisa
pergi kemana-mana lagi.
3. Trap Lubang Penjerat
Perangkap ini adalah modifikasi dari perangkap tali dan
perangkap lubang. Perangkap ini terdiri dari :
a. Tali laso yang diikatkan pada dahan pohon yang kuat
dan diletakan mendatar.
b. Lubang perangkap yang digali, kedalamannya
disesuaikan dengan hewan yang akanditangkap. Mulut
lubang disamarkan dengan dedaunan dan laso
diletakan di atasdedaunan tersebut.
c. Diberi umpan di atas dedaunan, ditengah laso.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 189


Bahan Serahan KML Penggalang

4. Trap Menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang
kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini
memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Modelini
dikenal dengan nama Deadfall Snare.
Yang diperlukan dalam pembuatan perangkapini adalah :
a. Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon
lainya yang saling menopang.
b. Kayu pohon penopang yang saling berhubungan
dengan batang pohon besar dan jikasalah satu
tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
c. Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon
penopang dan apabila tergerak,maka kayu pohon
penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar
akan jatuhmenimpa.

5. Kombinasi Trap Lubang dengan Trap Menimpa


Perangkap ini merupakan kombinasi bentuk lubang
perangkap dan perangkap menimpa. Perangkap ini terdiri
dari :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 190


Bahan Serahan KML Penggalang

a. Batang pohon besar untuk menimpa mangsa.


b. Kayu pohon yang saling menopang.
c. Umpan.
d. Lubang perangkap lengkap dengan samarannya.

Cara kerjanya hampir sama dengan trap menimpa, tetapi


ketika mangsa tertimpa batang, ia akan langsung masuk
ke lubang.
6. Perangkap yang menusuk (spear)
Perangkap ini bekerja dengan menancapkan sesuatu yang
tajam, hingga juga berbahaya bagi manusia.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 191


Bahan Serahan KML Penggalang

7. Improvisasi
Dalam kondisi survive, seorang survivor hendaknya juga
dituntut dapt berimprovisasi. Terutama dalam tehnik
mencari makanan dengan membuat perangkap. Misal
membuat drill bow, mata kail, tombak, bubu (perangkap
ikan tradisional) dsb.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 192


Bahan Serahan KML Penggalang

PENYUSUNAN RENCANA DAN


MEDIA MEMBINA PRAMUKA
PENGGALANG
1. Yang dimaksud progam latihan disini adalah rencana
acara latihan tiap minggu.
2. Acara latihan hendaknya disusun dengan penuh variasi,
tetapi metodis dan selalu meningkat.
3. Tiap anak akan merasa senang jika pada setiap latihan
mereka mendapatkan tambahan pengetahuan atau diberi
ketrampilan baru, tanpa terasakan seolah-olah bahan
latihan disisipkan oleh Pembinanya.
4. Meskipun dalam satu tahun ada 52 minggu, nanum tifak
mungkin bagi Pasukan Penggalang untuk menyelesaikan
52 minggu tersebut dengan latihan, karena ada kalanya
tidak ada latihan karena liburan, atau ada acara di tingkat
Ranting atau Cabang ataupun acara diisi dengan
perkemahan, baik perkemahan regu maupun perkemahan
pasukan.
5. Perlu disadari bahwa titik berat dari latihan Penggalang
terletak pada REGU.
6. Maka dari itu sistem beregu ini mendasari semua
pelakanaan kegiatan pasukan.
7. Pembina Penggalang hendaknya mempercayakan kepada
Pemimpin Regu, untuk melatih para Penggalang dengan
penuh tanggung jawab.
8. Untuk keperluan itulah para Pemimin Regu dengan Wakil
Pemimpin Regu diberi latihan tambahan sekali dalam
seminggu.
9. Selanjutnya untuk mengembangkan sistem beregu ini,
maka setiap latihan selalu diadakan waktu untuk “kerja

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 193


Bahan Serahan KML Penggalang

regu”, di mana tiap regu mendapat tugas yang berbeda-


beda dan harus diselenggarakan dalam sekitar 15 menit.
10.Regu merupakan tempat pembinaan watak bagi setiap
Penggalang. Pemimpin Regu mendapat praktek untuk
melaksanakan tanggung jawab dan praktek untuk
memimpin satu unit, sedangkan anggota regu merasakan
bahwa ia adalah bagian dari regu,dan anggota regu pun
menyadari bahwa kepentingan diri harus mengalah pada
kepentingan regu.
11.Akhirnya Pembina memperhatikan pula bakat pada tiap
anak, sehingga potensi tiap anak dapat dikembangkan dan
disalurkan melalui TKK. Pada tiap anak Penggalang perlu
ditanamkan cit-cita pula untuk dapat mencapai Pramuka
Garuda.
12.Variasi acara
a. Mengenai pembagian waktu, menurut teori latihan
berlangsung 120 menit, namun cukuplah jika kita
menyiapkan acara untuk 90 menit efektif, dari pada
persiapan acara tidak dapat terselesaikan dengan baik.
b. Secara garis besar kita dapat membagi waktu :
1) Upacara Pembukaan 10 menit
2) Permainan ramai 10 menit
3) Permainan tenang 10 menit
4) Acara inti (SKU) 35 menit
5) Regu Kerja 15 menit
6) Upacara Penutupan 10 menit
c. Selanjutnya kami percaya bahwa kreasi para Pembina
Penggalang yang banyak akan memperkaya bahan
latihan, disamping tukar pengalaman dengan Pembina
Pasukan lain. Yakinlah bahwa Tuhan mencatat amal
baktimu dan orang lain menghargai kepribadianmu.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 194


Bahan Serahan KML Penggalang

13.Contoh Acara Latihan Penggalang


a. Upacara Pembukaan Latihan Penggalang
Alat-alat :
1) Bendera merah putih berukuran 120 cm X 90 cm.
2) Tiang Bendera (lengkap dengan tali) berukuran lk.
450 cm (lk. 3 tongkat penggalang).
3) Naskah Dasadarma.

Upacara Pembukaan Latihan Pasukan Penggalang


adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota
oleh Pratama.
2) Regu petugas menyiapkan perlengkapan upacara
3) Pratama mengumpulkan anggotanya untuk
membentuk angkare di hadapan tiang bendera.
4) Pratama mencek petugas-petugas upacara, sesudah
beres lalu menjemput Pembina Penggalang.
5) Pembina Upacara (Pembina Penggalang)
mengambil tempat di hadapan pasukan, para
Pembantu Pembina berada di belakang Pembina
Upacara (Pembina Penggalang) dalam bentuk
bersaf.
6) Sesudah memimpin penghormatan, Pratama
menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara
(Pembina Penggalang) kemudian kembali ke
regunya.
7) Pengibaran Sang Merah Putih oleh petugas.
8) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) membaca
Pancasila ditirukan oleh anggota pasukan.
9) Pembacaan Dasadarma.
10) Kata pengantar Pembina Upacara (Pembina
Penggalang) tentang tema latihan dan sebagainya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 195


Bahan Serahan KML Penggalang

11) Pembina Upacara (Pembina Penggalang)


memimpin doa menurut agama dan kepercayaan
masing-masing.
12) Pasukan diserahkan kepada Pratama untuk
melanjutkan acara.
13) Pratama memimpin penghormatan pasukan
kepada Pembina Upacara (Pembina Penggalang).
14) Pembina Upacara (Pembina Penggalang)
mengucapkan terimakasih kepada para
pembantunya terus siap melaksanakan latihan.
15) Pratama membubarkan barisan, terus siap
mengikuti kegiatan latihan.

Biasakan acara dimulai tepat pada waktunya.


Ajarkanlah dan latihlah agar para Pramuka dapat
melakukan upacara pembukaan latihan. Sebagai
latihan pertama, sasaran yang ingin dicapai adalah
tertib urutan acara upacara, disiplin tepat memulai
acara, dan kebersihan badan. Biarkanlah bila dalam
upacara ini masih belumsempurna pelaksanaanya.
Tidaklah perlu upacara ini diulang-ulang sebab akan
menjemukan para Pramuka. Segeralah sampaikan
acara berikutnya.

b. Permainan Ramai
RAWA RAWE
Acara ini merupakan acara gembira dengan sasaran
latihan reaksi, dan dimaksudkan agar Pramuka, dan
dimaksudkan agar para Pramuka bergerak dengan
ramai dan gembira, sehingga lupa akan segala
peristiwa yang kurang menyenangkan hatinya, yang
dialami sebelum mulai acara latihan.
Cara bermain begini :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 196


Bahan Serahan KML Penggalang

- Pasukan dibagi menjadi dua membentuk barisan


selat berhadapan.
- Barisan I diberi nama Rawa;
- Barisan II diberi nama Rawe.
- di belakang barisan masing-masing diberi garis
dengan tali atau alat lain, berjarak lebih kurang 5
meter dari tiap barisan.
- Bila Rawa disebut oleh Pembina, maka seluruh
anggota barisan Rawa harus ke garis yang ada di
belakangnya, sedangkan anggota Rawe harus
mengejar dan menepuk badan anggota Rawa yanag
dikejarnya sebelum mereka sampai ke garis batas.
- Begitu sebaliknya.
- Pada tiap akhir kegiatan, dihitung berapa orang
anggota yang terkena tepukan, dan barisan mana
yang sedikit anggotanya terkena tepukan itulah yang
menang.
Tujuan permainan ramai ini adalah untuk mencairkan
kebekuan, dan menguras energi para Penggalang yang
masih meluap-luap, sehingga jika nanti disampaikan
materi inti peserta sudah bisa tenang dan mudah
dikendalikan.
c. Permainan Tenang
Setelah melakukan permainan ramai, jangan langsung
diberi materi inti. Beri kesempatan para Penggalang
untuk menenangkan diri, sekaligus istirahat.
Misalnya dengan menyanyikan lagu-lagu
kepramukaan, atau permainan tepuk.
Lebih bagus lagi jika lagu atau tepuk yang diajarkan ada
hubungannya dengan materi inti yang ingin
disampaikan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 197


Bahan Serahan KML Penggalang

Contohnya :
Lagu Salam Caparin
Salam caparin, salam caparin
Salam salam, salam salam
Lehi trako, lehi trako
Salam salam, salam salam
Salam saudara, salam saudara
Salom salom, salom salom
Sampai berjumpa, sampai berjumpa
Salom salom. salom salom

d. Kegiatan Inti
Materi ini diambil dari SKU. Setiap pertemuan minimal
ada satu materi SKU yang disampaikan sehingga anak-
anak akan paham materi SKU dan mempermudah
mereka dalam penyelesaian SKU nya.
Contohnya :
Salam Pramuka
Salam Pramuka adalah perwujudan penghargaan dari
seseorang ke orang lain atas dasar tata susila sopan
santun yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Sebagai anggota pramuka Siaga, wajib
memahami dan dapat melaksanakan Salam Pramuka.
Jenis-jenis Salam Pramuka adalah :
1) Salam Biasa
Salam ini disampaikan kepada sesama anggota
pramuka, termasuk pembina.
2) Salam Kehormatan
Salam ini merupakan penghargaan yang
disampaikan kepada :
a) Kepala Negara (Presiden RI) dan Wakil Presiden.
b) Bendera Merah Putih dalam suatu upacara.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 198


Bahan Serahan KML Penggalang

c) Lagu kebangsaan (dalam upacara resmi).


d) Menteri-menteri dan tamu agung negara.
e) Jenazah (dalam upacara pemakaman atau
bertemu di jalan).
3) Salam Janji
Salam ini merupakan tanda penghormatan yang
dilakukan setiap anggota Gerakan Pramuka saat
mendengar Dwisatya sedang dibacakan.
e. Regu Kerja
Untuk dapat melaksanakan salam pramuka dengan
baik dan benar, pembina dan pembantu pembina
memberi contoh.
Selanjutnya para penggalang mempraktekkannya
dalam bentuk permainan sebagai berikut :
Anak-anak berdiri dalam lingkaran yang dibagi mnjadi
dua, yaitu bagian I dari nomor 1 sampai 15 dan bagian
II dari nomor 16 sampai 30.
Jika Pembina memberi tanda mulai, anak nomor 1 lari
mengelilingi lingkaran ke arah kiri, sedangkan anak
nomor 16 lari ke arah sebaliknya (kanan). Bila kedua
anak tersebut bertemu di tengah jalan, mereka saling
memberi salam dengan baik, dengan berhenti
sebentar. Kemudian mereka balik kanan meneruskan
perjalanannya kembali ke tempatnya masing-masing.
Setelah sampai di tempatnya semula anak nomor 1
menepuk anak nomor 2, sedangkan anak nomor 16
menepuk anak nomor 17. Anak yang ditepuk
melakukan hal yang sama seperti anak yang menepuk.
Demikian seterusnya, sampai semuanya mendapat
giliran.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 199


Bahan Serahan KML Penggalang

f. Upacara Penutupan Latihan


Jalannya Upacara Penutupan Latihan Peasukan
Penggalang adalah sebagai berikut :
1) Kerapihan setiap anggota.
2) Pratama memanggil anggota pasukan untuk
membentuk formasi angkare menghadap bendera.
3) Pembina Penggalang dijemput Pratama kemudian
mengambil tempat di hadapan pasukan diikuti oleh
para Pembantu Pembina.
4) Sesudah mempimpin penghormatan Pratama
menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara,
kemudian kembali ke regunya.
5) Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih
untuk disimpan, Pembina Upacara memimpin
penghormatannya.
6) Pengumuman tentang regu petugas upacara untuk
latihan yang akan datang, dilanjutkan dengan
penyerahan pasukan kepada Pratama.
7) Pembina Upacara memimpin berdoa.
8) Pratama maju satu langkah lalu memimpin
penghormatan kepada Pembina Upacara kemudian
membubarkan barisan.
9) Pembina Penggalang mengucapkan terimakasih
kepada para pembantunya terus bubar.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 200


Bahan Serahan KML Penggalang

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 201


Bahan Serahan KML Penggalang

MENAJEMEN RESIKO DALAM


PEMBINAAN PRAMUKA
PENGGALANG
Pendahuluan
Kita melaksanakan kegiatan di alam terbuka dengan
tujuan baik. Kita mengelola anak manusia, baik anak sendiri
maupunanak orang lain yang menjadi pserta kegiatan di alam
ternbuka. Oleh karena itu kita berupaya agar peserta dalam
keadaan selamat, baik di perjalanan maupun saat
melakukankegiatan. Jika terjadi hal-halyang tidak diinginkan
seperti musibah, kita akan sedih, apalagiu orang tuanya, dan
mungkin akan sampai ke pengadilan jika sampai terjadi
musibah kematian.
Dalam rangka mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan Gerakan Pramuka selalu berupaya mengantisipasi
dengan berbagai cara dan metode dalam pelaksanaan
kegiatan kepramukaan, khususnya pada kegiatan lapangan.

Langkah-langkah pencegahan
Untuk mencegah, menghindari, dan mengurangi resiko
seminim mungkin, maka secara prefentif perlu diperhatikan :
1. Utamakan keamanan dan keselamatan kegiatan;
2. Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang bersifat
pendidikan, bukan PERPELONCOAN, GOJLOGAN, dan
sejenisnya;
3. Didahului dengan survey medan yang akurat;
4. Perkirakan bahaya yang mengancam, seumpama :
a. Arus air, pusaran air, deras air, banjir tiba-tiba.
b. Kemiringan tebing;
c. Tanah labil (mudah longsor);
d. Gas beracun;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 202


Bahan Serahan KML Penggalang

e. Kerenggangan udara/zat asam;


f. Kabut tebal;
g. Badai gunung, angin dingin;
h. Medan terbuka waktu hujan lebat/disambar petir;
i. Binatang berbisa/buas, dll.
5. Persiapan alat-alat, bahan makanan dan obat-obatan;
6. Tindakan alternatif jika terjadi keadaan darurat;
7. Adanya regu pengaman/penyelamat;
8. Tidak lupa berdoa;
9. Bagi kegiatan yang dilaksanakn oleh Gugusdepoan, untuk
kegiatan napak tilas, wisata, pendakian, dll. terlebih
dahulu harus melaporkan ke kwarran dan pengelola
tempat kegiatan, agar dapat diketahui kesiapannya sudah
sempurna atau belum.

Larangan-larangan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, melalui Kwarda dan
Kwarcab, telah menyampaikan larangan-larangan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan, yang harus dipatuhi oleh
penyelenggara dan pengelola satuan Gerakan Pramuka,
termasuk anggotanya, antara lain :
1. Pada kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka tidak
dibenarkan (dilarang) adanya Upacara Pelantikan yang
diselenggarakan di :
a. Makam/kuburan;
b. Tengah sungai atau muara sungai;
c. Dalam air laut di pantai;
d. Puncak gunung;
e. Tengah hutan, dan lain-lain yang dapat menimbulkan
bahaya.
2. Sebelum pelantikan tidak dibenarkan adanya pembinaan
mental dengan cara/bentuk ‘penggojlogan’ seperti :
a. Ditutup matanya;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 203


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Berjalan di tengah malam;


c. Diceburkan dalam parit/sungai yang airnya dngin;
d. Dibentak-bentak sampai menangis, dll.
3. Dalam kegiatan yang membutuhkan mobilitas, khususnya
untuk mengangkut rombongan, tidak dibenarkan,
mengangkut pramuka menggunakan truk terbuka, karena
memang bukan diperuntukkan mengangkut orang
(termasuk jenis kendaraan/sangkutan terbuka lainnya).
Selain itu, hal tersebut juga melanggar tertib lalulintas.

Hal-hal dasar yang perlu diketahui


1. Binatang berbahaya
Pada saat survey perlu ditanyakan apakah di sekitar
daerah kegiatan ada binatang berbahaya seperti harimau,
ular berbisa, buaya, dan lain-lainnya.
Perhtuikan sampai hal-hal kecil, misalnya tidak
menyimpan makanan di tenda, yang dapat mengundang
binatang-binatang kecil berbisa, seperti : kalajengking,
kelabang, bahkan semut yang tidak berbisa, karena dapat
mengganggu tidur kita.
Adakalanya binatang yang tidak membahayakan tetapi
suka datang mencari makan, baik waktu siang atau
malam, pada saat tenda kosong atau sepi, seperti kera,
biawak dan sebagainya.
2. Tumbuhan beracun
Ada tumbuhan seperti pohon rengas, untuk itu jangan
sekali-kali mendekat atau menyentuh, karena seluruh
tubuh kita akan gatal.
Tumbuhan yang bergetah kuning sekali-kali jangan
dimakan, akan terjadi keracunan tubuh. Tanyakan pada
penduduk sekitar, mungkin ada tanaman beracun yang
belum kita kenal.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 204


Bahan Serahan KML Penggalang

Biasanya anak dari kota tidak mengerti bahwa umbi-


umbian seperti gadung, ketela daun kecil panjang, yang
khusus untuk membuat bahan tepung tapioka, adalah
beracun.
3. Air dalam dan deras
a. Air dalam dan deras tidak diperkenankan digunakan
untuk kegiatan pramuka, karena mengandung resiko
tinggi. Kegiatan di air dimungkinkan dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Peserta harus dapat berenang;
2. Air maksimum setinggi pusar dianggap aman,
apabila airnya tenang dan dasarnya tidak
berlumpur;
3. Air lebih dari setinggi pusar, hati-hati, berbahaya!
4. Dasar air, licin/berbatu, hati-hati!
5. Bersih dari semak-semak, ganggang dan binatang
berbahaya;
6. Diberi pengaman dari kayu, bambu, tali, rakit, atau
pelampung;
7. Ditempatkan petugas di arah hilir yang berada di air
untuk menjaga barangkali ada peserta lolos dari
pengamanan pertama.
b. Kegiatan yang dilakukan di sungai atau di air dan
sekitarnya, perlu mewaspadai hal-hal sebagai berikut :
1) Perkirakan derasnya arus air sungai dibanding
ketahanan peserta menghadapi arus tersebut.
Malapetaka berulang kali terjadi di sungai karena
salah memperhitungkan arus dibanding kekuatan
anak, disamping anaknya memang tidak bisa
berenang sama sekali. Selain itu kemungkinan pula
kegiatan itu dilaksanakan karena ingin memenuhi
keinginan anak untuk bermain di air.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 205


Bahan Serahan KML Penggalang

2) Kemungkinan terjadinya banjir besar atau banjir


kiriman yang sangat mendadak.
3) Arus air yang bercampur batu, kerikil atau pasir
sangat berbahaya.
4) Adanya batu-batu sungai yang labil, mudah
bergerak, mudah terguling apabila dipegang atau
diinjak.
5) Adanya batu yang licin, berlumut yang meudahkan
terpeleset.
Air kali atau danau memang sesuatu yang sangat
menarik bagi anak-anak. Ini dapat menjadi alat
pendidikan, tetapi bila perhitungan kita keliru dapat
menimbulkan masalah.
4. Tanah rawan
Tanah rawan adalah tanah yang mudah longsor, terutam
jika hujan turun. Ada juga tanah gambut yang mudah
ambles bila diinjak. Demikian juga tanah yang sewaktu-
waktu secara mendadak dapat terkena air bah, atau air
pasang laut, atau tanah padas yang menonjol, di
bawahnya rata seolah-olah dapat untuk berkemah, serta
bersuasana teduh. Jangan berkemah atau beristirahat di
lahan tersebut, karena mengandung resiko.
5. Tanah curam
Bahwa tanah tidaak selamanya datar, landai dan
berjenjang (terasering), melainkan ada yang curam, terjal,
atau kemiringannya lebih dari 60⁰. Oleh karena itu hati-
hatilah jangan sampai latihan kepramukaan mendapat
musibah. Lebih baik hindari medan yang seperti tersebut
di atas. Jika akan diadakan latihan di perbukitan
(mountainering), panjat tebing (rock climbing) atau
pendakian (mount climbing) hanya boleh dilakukan oleh
Penegak dan pandega, dengan syarat ada pelatih yang
handal, biasanya dari TNI atau organisasi pecinta alam,

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 206


Bahan Serahan KML Penggalang

dan dengan perlengkapan yang memadai serta kondisi


psiko-fisik yang prima.
6. Asap belerang
Asap belerang sangat berbahaya bagi jiwa manusia, oleh
karena itu hindarkanlah perkemahan berdekatan dengan
kawah atau kepundan yang masih mengeluarkan asap
belerang. Andaikata perkemahan jauh dari pusat asap
belerang pun masih harus waspada sebab arah angin pada
waktu malam atau siang berganti arah, demikian juga
pada bulan-bulan tertentu arah angin perlu menjadi
bahan pertimbangan.
Sebaiknya kita minta nasehat dari pihak vulkanologi
(Dinas Pengawas Gunung Api). Ingat! Pernah terjadi,
beberapa desa di Kabupaten Banjarnegara mengalami
kiyamat kecil karena tutrunnyaa asap beracun dari Kawah
Sinila beberapa waktu yang lalu.
7. Kondisi Psikis
Kenyataan sering terjadi peserta perkemahan mengalami
kemunduran kondisi psikis, karena kelelahan, kurangnya
variasi kegiatan dan istirahat, lagu emosional atau
banyaknya waktu terbuang yang tidak terisi, misalnya :
histery, halusinasi, atau hal yang sebagian orang
menyebut kesurupan, hal ini yang tidak rasional atau
supra rasional.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan kegiatan
yang bervariasi, menghindari lagu yang emosional,
mengisi waktu yang terluang dengan kegiatan yang
bermanfaat, sehingga tidak memberikesempatan peserta
melamun dan memberi istirahat yang cukup.
Permainan yang sudah biasa dimodifikasi, misalnya sepak
bola kaki tiga, sepak bola mundur, karapan sapi yang
ditarik regu-regu peserta.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 207


Bahan Serahan KML Penggalang

Seandainya terjadi peserta mengalami jiwa yang labil,


maka diberi pendekatan psikologi dan agama.
8. Dalam hal melakukan kegiatan perlu diwaspadai hal-hal
sebagai berikut :
a. Kemungkinan tanah longsor;
b. Kemungkinan pohon tumbang karena lapuk, pohon
berdaun rindang dalam kondisi tiupan angin kencang;
c. Kegiatan dekat tebing curam atau dalam, kemungkinan
terperosok ke dalamnya;
d. Terjatuh ke lubang atau sumur tua;
e. Terdapat binatang buas, ular berbisa, kalajengking dan
binatang lain yang berbahaya;
f. Memasuki daerah terlarang karena gelap tidak terlihat
tanda larangan, baik dilarang oleh aturan pemerintah
maupun dilarang oleh adat setempat;
g. Memasuki daerah yang berbahaya, karena adanya gas
beracun, limbah beracun, dan sebagainya;
h. Kemungkinan tersesat karena tanda-tanda tidak
terlihat dengan jelas.
Seluruh kerawanan ini perlu diperhatikan sebelumnya
dengan upaya-upaya yang dapat menghindarkan dari
kerawanan itu. Sebagai contoh jika terdapat ular berbisa
di sekitar arena perkemahan, kita harus memberikan
batas perkemahan dengan tali ijuk atau garam yang
ditaburkan.

Pemecahan/penyelesaian
1. Pada hakekatnya, tujuan pendidikan kepramukaan adalah
membentuk sikap dan perilaku positif, menambah
pengetahuan dan pengalaman, serta menguasai
ketrampilan dan kecakapan, sehingga menjadi manusia
yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada
kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membina

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 208


Bahan Serahan KML Penggalang

sendiri, serta ber-Pancasila. Melalui Petunjuk


Penyelenggaraan setiap kegiatan, Kwartir Nasional telah
memberikan gambaran dan penjelasan, untuk setiap
kegiatan, yang harus dilaksanakan dengan berpedoman
Trisatya dan Dasadarma, dengan menggunakan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, dan
merupakan kegiatan yang menarik dan mengandung
pendidikan.
2. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik dan membina anak
dan pemuda Indonesia yang berwatak dan berbudi
pekerti luhur, kuat mental tinggi moral beriman dan
bertakwa, sehat jasmaninya. Kegiatan pembinaan mentyal
dalam Gerakan Pramuka dilakukan dalam bentuk Pesta
Siaga, perkemahan, penjelajahan, dan lain-lain, yang
sesuai dengan perkambangan jasmani dan rohani peserta
didik serta kebutuhan dan perkembangan jaman, dengan
tetap mengindahkan peraturan yang diberlakukan.
3. Kegiatan fisik yang berupa penyeberangan sungai,
merayap tali, pendakian dan penurunan tebing, memanjat
dinding, dan sebagainya, hendaknya didahului dengan
latihan-latihan yang cukup baik, dimulai dari yang ringan
menuju yang berat, dan tidak lupa dengan
pelatih/instruktur yang handal, serta perlengkapan yang
sempurna. Keamanan dan keselamatan atas kemungkinan
bahaya harus diutamakan.
4. Upacara yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka,
khususnya Upacara Pelantikan harus khidmad, tertib dan
berkesan, serta sederhana dan bervariasi. Oleh karena itu,
pelantikan di tempat latihan atau di tempat yang lain yang
dianggap cukup memberi kesan dan mudah dihadiri orang
tua, haruslah khidmad dan mendidik.
Khusus upacara pelantikan bagi Calon Penegak dan
Pandega, hanya terdiri atas :

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 209


Bahan Serahan KML Penggalang

a. Renungan jiwa di tempat yang tidak mengganggu


konsentrasi pramuka yang bersangkutan, misalnya di
ruang belajar di rumahnya, di kelasnya, di halaman
sekolahnya, dll. dan tidak dibenarkan dilaksanakan di
kuburan, atau tempat lain yang justru menjadikan yang
bersangkutan takut.
b. Pelantikan secara formal yang dihadiri orang tuanya,
dengan tata upacara sederhana, khidmad, dan tertib.
5. Akibat kurang waspadanya para pembina, kurang
matangnya persiapan, tidak siapnya pembina menghadapi
segala kemungkinan yang terjadi, maka sering
mengakibatkan terjadinya musibah. Maka dipandang
perlu adanya :
a. Persipan pelaksanaan kegiatan sebaik-baiknya;
b. Pembina yang akan melakukan kegiatan dengan
peserta didik, khususnya kegiatan keluar, jauh
sebelumnya agar melaporkan persiapannya kepada
Pimpinan Sekolah/madrasah selaku Mabigus dan
Kwarran, serta harus mendapat ijin dari orang tua
peserta didiknya.
c. Untuk mengurangi beban apabila terjadi musibah, bagi
peserta didik (pramuka) diwajibkan memiliki Kartu
Asuransi Kecelakaan Diri yang dikhususkan bagi
pramuka (Jasa Raharja Putra).
d. Sebelum berangkat ke tempat kegiatan, kondisi
peserta harus sehat jasmani dan rohani, dan tetap
melengkapi anggota dengan obat-obatan.
6. Tidak dipungkiri bahwa kegiatan petualangan/
pengembaraan itu menarik bagi para remaja dan pemuda.
Namun diharapkan pembina pramuka dapat memilih
kegiatan :
a. Yang menunjang pencapaian tujuan Gerakan Pramuka
dan bermanfaat bagi pembinaan peserta didik;

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 210


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Yang tidak membahayakan jiwa peserta didik;


c. Yang menunjang pembangunan masyarakat, bangsa
dan negara.
7. Kepada para pembina penegak pandega dan pamong
saka, agar tidak menambahkan acara kegiatan pelantikan
yang sesungguhnya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat
dan yang justru akan mengaburkan kekhidmatan
pelantikan, dari sifatnya upacara yang sederhana, mudah
dan bervariasi.
Misalnya : menyiram air ke tubuh yang dilantik,
menceburkan ke dalam sungai, kolam, dan lain-lain.
8. Pembina pramuka harus dapat membedakan secara
cermat, bahwa setiap jenis/macam kegiatan itu
diperuntukkan siapa, untuk Siaga atau Penggalang, untuk
Penegak atau untuk Pandega. Misalnya Pramuka Siaga
tidak ada kegiatan perkemahan yang harus bermalam.
Pada Penggalang tidak dibenarkan renungan malam yang
seperti dilakukan oleh Penegak/Pandega.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 211


Bahan Serahan KML Penggalang

TATA LAKSANA PERKEMAHAN


Pendahuluan
Berkemah adalah hidup di alam terbuka tinggal di dalam
kemah atau tenda, dengan alat-alat yang sederhana serta
dengan cara dan tujuan yang benar. Ada tenda yang terbuat
dari kain yang tipis, kain tebal dan rapi, bahkan ada juga
tenda darurat yang terbuat dari daun-daun kering.
Di dalam kepramukaan, berkemah dipakai sebagai alat
pendidikan.

Tujuan
Camping atau berkemah mempunyai beberapa tujuan,
yaitu :
1. Meningkatkan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Mengembangkan kepribadian dan kewiraswastaan.
4. Meningkatkan ketrampilan dan kewiraswastaan.
5. Rekreasi yang sehat.
6. Bakti kepada masyarakat.
7. Mengumpulkan data dan informasi.

Macam-macam berkemah
Ada beberapa macam berkemah ditinjau dari tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai, di antaranya :
1. Perkemahan bakti (Perkemahan Wirakarya, Kemah Kerja,
dan lain-lain).
2. Perkemahan ilmiah (untuk penelitian, mengumpulkan
data dan informasi).
3. Perkemahan rekreasi.
4. Perkemahan pendidikan (melatih watak, ketrampilan,
pengetahuan dan organisasi).

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 212


Bahan Serahan KML Penggalang

5. Perkemahan mengenal daerah lain (Orientasi).

Ditinjau dari lamanya waktu yang dipergunakan adalah :


1. Perkemahan sehari (pagi berangkat sore pulang).
2. Perkemahan tetap (beberapa hari menetap berkemah di
suatu tempat).
3. Perkemahan safari (Perkemahan berpindah-pindah).
4. Persami (perkemahan Sabtu-Minggu).

Syarat Umum dan Tempat Perkemahan


1. Indah
a. Pemandangan yang indah di tempat/dari
perkemahan.
b. Terdapat tempat yang baik untuk upacara dan
kegiatan.
2. Aman
a. Dari gangguan manusia (pencurian, kenakalan).
b. Dari gangguan binatang (binatang buas, binatang
berbisa).
3. Sehat
a. Sekitarnya tidak ada penyakit menular.
b. Tempat bersih (ingat tetanus).

Syarat Khusus (Teknis)


1. Pandangan sekeliling tidak tertutup.
2. Sedikit miring (mencegah genangan air).
3. Mudah dicapai dalam segala cuaca (bila sewaktu-waktu
memerlukan pertolongan).
4. Dekat sumber air.

Langkah-langkah berkemah
1. Pembicaraan dengan calon-calon peserta.
2. Penentuan pimpinan, dan lain-lain.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 213


Bahan Serahan KML Penggalang

3. Pengumpulan dan peninjauan peralatan.


4. Perencanaan dan peninjauan tempat.
5. Penentuan iuran perbekalan.
6. Penentuan waktu.
7. Ijin orang tua/wali.
8. Surat jalan.

Teknik Berkemahan
Untuk dapat berkemah dengan baik, seorang Pramuka
harus menguasai teknik berkemah.
1. Memasang Tenda
a. Pasang tenda dengan pintu tidak menghadap arah
angin.
b. Tiang tenda di ppasang di luar ujung tenda.
c. Jangan memasang tenda di bawah pohon yang
menjulang tinggi.
d. Pilih tempat sehingga pada pagi hari tenda-tenda
mendapat sinar matahari.
2. Ikatan tali
Dalam perubahan cuaca tenda-tenda akan tegang dan
kedor, oleh karena itu :
a. Ikatan pada pasak tenda harus mudah dibawa dan
dipasang kembali.
b. Simpul pangkal tidak cocok.
c. Yang paling cocok adalah tali wangsul.
3. Selokan di sekeliling tenda
a. Di musim hujan tepat di bawah tenda (teritis air
hujan) digali selokan.
b. Tanah galian ditumpuk di dalam, sehingga tidak perlu
dalam-dalam menggalinya.
4. Pintu gerbang (gapura) dan Pagar Batas
a. Pintu Gerbang berfungsi sebagai pintu pekarangan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 214


Bahan Serahan KML Penggalang

1) “Ketuklah Pintu” bila kita berkunjung ke tenda


kelompok/regu lain.
2) Cantumkan nama regu dan nama Pinru, Wakil dan
anggota di Pintu Gerbang.
b. Pagar batas merupakan batas tanggung jawab.
1) Keluar masuk perkemahan melalui Pintu Gerbang,
jangan pamer sebagai peloncat tinggi melalui
pagar.
2) Arena di dalam batas pagar harus tiap kali
dibersihkan sehingga sampah malu bertengger di
situ.
5. Tata tertib kegiatan umum
a. Pakaian
1) Pakailah pakaian yang sopan bila meninggalkan
batas perkemahan, begitu juga waktu makan dan
tidur.
2) Tanda peserta yang telah ditentukan dipakai pada
tempatnya.
b. Alat-alat
1) Kembalikan alat-alat yang telah dipakai di tempat
semula.
2) Alat-alat masak segera dibersihkan setelah
dipakai.
c. Tenda
1) Pada pagi hari satu sisi tenda dibuka agar sinar
matahari dapat menyinari lantai tenda.
2) Isi tenda dikosongkan dan dijemur tiap pagi.
d. Ibadah
1) Usahakan agar pelaksanaan ibadah selalu dengan
berjamaah dan dilakukan tepat pada waktunya.
2) Hormati agama rekan lain.
e. Kegiatan

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 215


Bahan Serahan KML Penggalang

1) Peserta putra tidak diperkenankan berada di


arena putri dan sebaliknya.
2) Adakan batas-batas yang jelas dimana kedua
peserta itu boleh bergerak.
6. Apel tenda
a. Tiap regu membersihkan arena tenda masing-masing.
b. Makan pagi telah dihidangkan.
c. Alat-alat masak telah bersih.
d. Alat-alat tidur/pakaian dijemur.
e. Tenda dibuka disebelah sisinya.
f. Peserta telah berpakaian seragam yang rapih.
7. Penyelesian
a. Ratakan kembali tanah-tanah galian, jangan tampak
bekas perkemahan.
b. Adakan operasi semut sekitar bekas perkemahan.
c. Simpan alat-alat perkemahan dalam kedaan kering
dan bersih.
d. Sampaikan ucapan terimakasih kepada penduduk
sekitarnya, terutama pada pamong dan tua-tua desa.
e. Sesampai di rumah, kembalikan alat-alat pinjaman
dengan ucapan terimakasih.
f. Buat evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
8. Evaluasi
Supaya jalannya perkemahan itu menurut acara yang
telah ditentukan, dan agar dari perkemahan itu mendapat
pengalaman baru dan pengetahuan untuk perkemahan
yang akan datang, maka pada setiap perkemahan perlu
diadakan evaluasi atau penilaian.
Evaluasi meliputi seluruh kegiatan perkemahan, sejak
persiapan, pelaksanaan, dan penyelesian perkemahan.
Evaluasi diadakan oleh peserta dan penyelenggara, agar
kita mengetahui mundur majunya karya yang kita

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 216


Bahan Serahan KML Penggalang

laksanakan, sehingga pada perkemahan selanjutnya kita


akan lebih maju.
9. Kesimpulan
Suksesnya perkemahan tergantung dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang
baik.
Pengelolaan perkemahan yang baik, sebagian besar
tergantung dari mental, moral dan skil yang baik dari
ppeserta dan penyelenggaranya.
Pengetahuan dan ketrampilan tentang perkemahan perlu
dipelajari, dimiliki dan dihayati terlebih dahulu oleh
peserta dan pengurus pelaksanaan sebelum perkemahan
dilaksanakan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 217


Bahan Serahan KML Penggalang

PERENCANAAN PERTEMUAN
PRAMUKA PENGGALANG
Pengertian
Lomba Tingkat Pramuka Penggalang
Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang
dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun
perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa
disingkat dengan LT. Lomba Tingkat diselenggarakan
dalam bentuk perkemahan.
Lomba Tingkat atau disingkat LT adalah suatu
gelanggang dimana para Penggalang Putra dan
Penggalang Putri secara beregu atau perorangan atas
nama regunya berlomba dalam sejumlah ketrampilan,
ketangkasan dan lain-lain perlombaan yang berhubungan
dengan perkembangan jasmani dan rohani anggota
Penggalang.
Selain jenis-jenis kegiatan yang dilombakan, diadakan juga
kegiatan lain yang bersifat bakti pada masyarakat
setempat, seperti memperbaiki jalan, jembatan, parit,
membersihkan rumah ibadah, serta kegiatan-kegiatan
rekreatif seperti pentas seni, deklamasi dan sebagainya.
Lomba Tingkat bertujuan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara Pramuka
Penggalang, serta menguji kemampuannya dan
kecakapan dalam sejumlah ketrampilan dan teknis
kepramukaan, sambil mengembangkan rasa cinta Tanah
Air.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 218


Bahan Serahan KML Penggalang

Macam Lomba Tingkat


Lomba Tingkat dibedakan berdasarkan tingkat
penyelenggaraan dan pesertanya, yaitu:
a. LT I
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Gugusdepan (biasanya berupa sekolah SMP atau MTs)
dengan peserta dari masing-masing regu anggota
Gugus Depan tersebut.
b. LT II
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Ranting (Kecamatan) dengan peserta dari
masing-masing Gugusdepan yang ada di Kwartir
Ranting tersebut.
c. LT III
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Cabang (Kabupaten / Kota) dengan peserta
dari perwakilan masing-masing Kwartir Ranting yang
ada di Kwartir Cabang tersebut.
d. LT IV
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Daerah (Provinsi) dengan peserta dari
perwakilan masing-masing Kwartir Cabnag yang ada di
Kwartir daerah tersebut.
e. LT V
Adalah Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Nasional (Nasional) dengan peserta dari
perwakilan masing-masing Kwartir Daerah yang ada di
Indonesia.
Lomba Tingkat bersifat berjenjang. Artinya, pemenang
pada suatu tingkatan akan mewakili mengikuti Lomba
Tingkat di tingkat atasnya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 219


Bahan Serahan KML Penggalang

Merencanakan kegiatan LT-I


Agar pelaksanaan LT-I mencapai hasil yang baik, antara
lain rencananya juga harus baik. Agar dapat membuat
rencana yang baik anatar lain harus memiliki data-data yang
lengkap tentang tempat.
Dari data-data tersebut di atas kemudian disusun suatu
perencanaan yang meliputi :
1. Waktu yang akan dipergunakan
2. Tempat penyelenggaraan LT-I
3. Biaya kegiatan
4. Transportasi (jika dilaksanakan di tempat jauh)
5. Peserta, meliputi jumlah dan syarat-syaratnya.
6. Susunan panitia dan dewan juri
7. Peralatan yang perlu dibawa peserta dan panitia
8. Acara atau program kegiatan
9. Dan lain-lain.

Menyusun instrumen alat evaluasi


Seluruh kegiatan dalam Lomba Tingkat, yang dinilai
dibagi dalam tiga kelompok :
Kelompok I
1. Mental dan idiologi
2. Agama
3. Patriotisme
4. Sikap bermasyarakat

Kelompok II
1. Ketrampilan dan kecakapan
2. Ketangkasan
3. Karya usaha
4. Praktek ketatalaksanaan regu secara praktis.

Kelompok III

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 220


Bahan Serahan KML Penggalang

1. Pengetahuan
2. Kesehatan
3. Kebersihan
4. Kerapihan

Karena pendidikan kepramukaan lebih mengutamakan


pendidikan watak dan kepribadian, baru kemudian
ketrampilan, pengetahuan dan lain-lain, maka di dalam
penilaian Kelompok I lebih utama dari kelompok II dan
Kelompok II lebih utama dari kelompok III.
Atas pertimbangan di atas maka :
1. Kelompok I diberi bobot = 3
2. Kelompok II diberi bobot = 2
3. Kelompok III diberi bobot = 1

Menyusun ketrampilan yang akan dilaksanakan


Jenis-jenis kegiatan yang diperlombakan dalam kegiatan
LT-I dapat disusun seperti contoh di bawah ini :
No Bidang Kegiatan Macam Kegiatan Persen
1 Ketrampilan Pionering Dasar 55%
Semaphore
Morse
Peta Pita
Peta Perjalanan
Sandi Panorama
Perkemahan
Makanan darurat
2 Ketangkasan Menyambung tali 10%
Meniti kayu bulat
Mendaki tangga
Naik turun tebing
3 Kesenian/ Volley Ball 15%
Kebudayaan/ Cerdas Tangkas
olahraga Melukis
4 Keagamaan MTQ 10%
Sholat Berjamaah

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 221


Bahan Serahan KML Penggalang

5 Bakti Masyarakat Penghijauan 10%


Gotong Royong

Menyusun panitia dan juri


1. Dalam penyelenggaraan LT-I harus dibedakan antara
panitia dan juri (penilai).
2. Panitia adalah personil yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaaan kegiatan LT-I.
3. Dewan Juri adalah orang yang khusus bertugas sebagai
penilai mata lomba LT-I.
4. Penilai merupakan suatu tim yang terdiri pembina
pramuka dan unsur lain menurut keperluannya yang telah
diyakini akan kejujuran, etika dan obyektivitasnya sebagai
juri dan pada kegiatan Lomba Tingkat tersebut ditetapkan
dengan Surat Keputusan oleh Ketua Panitia
Penyelenggara. Khusus untuk LT-I penilai adalah para
Pembina atau Pembantu Pembina dari gugusddepan yang
bersangkutan.
5. Tim penilai ditatar dahulu sebelum melaksanakn tugasnya
agar benar-benar siap melaksanakan.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 222


Bahan Serahan KML Penggalang

API UNGGUN
Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg
paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah
kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun,
sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan
bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api
unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan
yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika
mengadakan perkemahan.
Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di
alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya,
api unggun dipakai sebagai tempat pertemuan selain
sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari
gangguan binatang buas.
Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan
dalam membina kecerdasan seni, kreativitas, kepercayaan
diri, dan hiburan dengan suasana yang riang gembira.

Nilai pendidikan dari api unggun, di antaranya:


a. mempererat persaudaraan,
b. memupuk kerja sama (gotong royong),
c. menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri,
d. membuat suasana kegembiraan dan kebebasan,
e. mengembangkan bakat dan kreativitas, dan
f. memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton.

Tata Cara Pelaksanaan Api Unggun


a. Tempat di selenggarakanya api unggun ialah di medan
terbuka, berupa lapangan yang cukup luas, tanahnya
kering dengan permukaan rata.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 223


Bahan Serahan KML Penggalang

b. Bila api unggun dilaksanakan lapangan yang


berumput yang tumbuh dengan baik, maka pada
tempat yang direncanakan sebagai tempat unggun api,
rumputnya dipindahkan lebih dahulu, untuk kemudian
ditanam kembali sesudah api unggun selesai, atau
diberi alas batang-batang pisang sehingga tidak
membakar rumput.
c. Sesudah selesai api unggun, tidak boleh terlihat
bekasnya, adanya sisa kayu dan abu harus
dipindahkan, tempat harus bersih kembali.
d. Tidak merusak lingkungan.

Larangan Mengikuti Kegiatan Api Unggun


Api unggun dapat diikuti oleh Pramuka Penggalang,
Penegak dan Pandega, sedangkan Pramuka Siaga tidak
diperbolehkan mengikuti api unggun, karena:
a. cuaca malam hari di alam terbuka sangat rawan bagi
kesehatan anak usia Siaga.
b. anak usia Siaga belum mampu mengendalikan diri
sehingga sangat menghawatirkan bila mengikuti Api
unggun.
c. kegiatan pengganti api unggun untuk anak Siaga dapat
dilaksanakan pada siang hari dalam bentuk Pesta
Siaga, Panggung gembira, gerak , lagu dan sebagainya.

Macam-Macam Bentuk Api Unggun


a. Bentuk Piramida
Kayu disusun berbentuk piramida makin tinggi makin
kecil. Bentuk piramida ini ada yang berbentuk segi tiga
dan ada pula yang berbentuk segi empat.
b. Bentuk Pagoda

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 224


Bahan Serahan KML Penggalang

Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan,


kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut,
ditengah-tengah di beri kayu yang mudah terbakar.
c. Bentuk Pagoda Roboh
Kita atur ujung kayu bertemu ditengah-tengah di
tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah
yang mudah dibakar. Bentuk pagoda roboh dibuat jika
bentuk dan panjang kayu tidak sama.
d. Bentuk Kursi
e. Bentuk unggun seperti kursi dan kayunya diletakan
berjajar seperti kursi.
Cara membuat:
1) dua pancang kayu dipancangkan sejajar condong
(45-60) derajat.
2) dua kayu lain diletakan rebah dekat pancang,
selanjutnya kayu diletakkan melintang di atasnya.

Pada acara api unggun peserta didik menciptakan


suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi
seninya, berupa : musik, gerak dan lagu, lawakan,
sandiwara, fragmen, dan lain-lain.
Untuk kelancaran pelaksanaan api unggun perlu
dibentuk tim pelaksana yang bertugas mempersiapkan,
mengatur jalannya acara api unggun dan mengadakan
pembenahan kembali tempat api unggun setelah acara
selesai.
Pembina Pramuka yang mengikuti acara api unggun
hendaklah ikut menciptakan suasana kegembiraan selama
acara api unggun berlangsung.

Berikut ini beberapa makna yg dapat di capai ketika


mengikuti kegiatan api unggun dalam sebuah perkemahan
:

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 225


Bahan Serahan KML Penggalang

a. Mendapatkan kehangatan
Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi
perkemahan sangatlah dingin, apalagi ketika berkemah
di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun
merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api
unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah
akan mendapatkan kehangatan.
b. Menimbulkan Semangat
Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada
malam-malam terakhir kegiatan perkemahan, di mana
semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih,
capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali
menjadi solusi karna api unggun melambangkan
kobaran semangat yang membara dan seakan-akan
tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya
janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam
penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan
upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh
peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.
c. Mencari Kegembiraan
Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg
telah merasa lelah, letih, capek, dan jenuh sementara
pramuka itu harus selalu senang dan bergembira,
maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan
itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai
di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi
maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan
untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan
melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di
rasakannya.

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 226


Bahan Serahan KML Penggalang

Susunan Upacara Api Unggun


TEKS SUSUNAN UPACARA API UNGGUN

HADIRIN SEKALIAN
Telah tibalah waktu di penghujung Kegiatan Perkemahan
Pelantikan Penggalang Ramu Tahun 2017, untuk masa
jabatan Periode ke-11, mari kita berdo’a bersama seraya
merenung bersama untuk ingat jadikanlah sebuah pribadi
yang kuat baja, selalu pantang menyerah, mampu dalam
menerjang segala rintangan hidup dengan penuh
kesabaran, jadikanlah pribadi yang dapat mewujudkan
cita-cita bangsa jadikan pribadi anak tunas bangsa yang
peduli semangat penuh dalam menegakan Agamaku,
budayaku, nusa dan bangsaku, marilah bercita-cita untuk
memajukan bangsa yang bermartabat tinggi.

HADIRIN SEKALIAN!...
UPACARA API UNGGUN PERKEMAHAN PELANTIKAN
PENGGALANG RAMU
PERIODE 11 TAHUN 2017 GUGUS DEPAN (NAMA
PANGKALAN DAN DAERAH)
SIAP DIMULAI :
a. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
langsung mengambil alih pimpinan.
b. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
c. Saling Hormat
d. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara,
bahwa upacara siapdi mulai
e. Sekapur Sirih ApiUnggun
f. Menyayikan Hymne Pramuka
g. Penyalaan Api Dasa Dharma
h. Menyayikan Lagu Api Unggun
i. Amanat Pembina Upacara

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 227


Bahan Serahan KML Penggalang

j. Do’a
k. Laporan Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara
Bahwa Upacara Telah Selesai
l. Saling Hormat
m. Pembina Upacara di perkenankan meninggalkan
tempat Upacara
n. Pemimpin upacara menyerahkan pimpinan langsung
dan meninggalkan lapangan upacara
o. Pertunjukan Pentas Karya Hura-hura

Moh. Khoirudin,S.Pd.,M.Pd. Page 228

Anda mungkin juga menyukai