FUNDAMENTAL GERAKAN
PRAMUKA
1. Meningkatkan wawasan dan dinamika perkembangan
kepramukaan di Indonesia
Di Dunia Internasional
a. Baden Powel dan gagasannya
Souting yang di Indonesia dikenal dengan istilah
Kepramukaan dikembangkan oleh lord Baden Powel
sbagai cara membina kaum muda setelah beliau
berhasil mengatasi situasi dan kondisi kaum muda di
kota London pada tahun 1903. Saat beliau kembali ke
London sebagai pahlawan perang Boer. Padasaat itu
beliau menyaksikan kota London yang menderita
kehancuran ekonomi dan sosial yng berdampak pada
kehidupan tremaja yang terlibat dalam aksi
kekerasan, minuman keras, dan tindak kejahatan.
Be;iau dengan tegas mengatakan bahwa “...ini bukan
kesalahan mereka, mereka hanya membutuhkan
sesuatu yang membuat mereka berguna.
Kepramukaan yang tepat untuk itu...” (Robert Baden
Powell oleh Julia Courtney, 1992).
Upaya dan keberhasilan beliau itu dapat
sambutan dan perhatian luas masyarakat Inggris
khususnya mereka yang peduli terhadap pembinaan
remaja. Baden Powell menerapkan Scouting yang
semula digunakan beliau untuk lelatih Prajurit Muda
Angkatan Perang Inggris, bagi remaja Inggris yang
disesuaikan dengan kepentingan, kebutuhan situasi
dan kondisi kaum muda Inggris saat itu.
Pengalaman penerapan Scouting tersebut diuji
cobakan secara intensif dalam pelatihan 21 orang
f) Masyarakat
g) Alam terbuka
Dalam kegiatan kepramukaan unsur-unsur
tersebut di atas, saling menunjang, saling
mendukung dan mengait sehingga akan terjadi
suasana kegiatan yang kreatif-rekratif dan
edukatif.
c. Penutup
1) Kepramukaan adalah suatu gerakan, suatu proses,
suatu aktivitas yang dinamis dan selalu bergerak
maju.
2) Kepramukaan sebagai proses pendidikan dalam
bentuk kegiatan bagi remaja dan pemuda itu
dimanapun dan kapanpun selalu berubah sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan dan kondisi
setempat, memberikan darma dan bakti sesuai
dengan kebutuhan masyarakat setempat.
3) Dalam kepramukaan, para anggota dewasa
(Pembina Pramuka) tidak hanya mendapat
kesempatan untuk beribadah dalam membantu
kaum muda, tetapi juga menghadapi tantangan
dalam membina interaksi dan saling pengertian
dengan kaum muda.
4. Menguatkan penerapan prinsip dasar kepramukaan dan
metode kepramukaan dalam kegiatan kepramukaan di
satuan
a. Prisip Dasar Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:
1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama
hidup dan alam seisinya;
3) Peduli terhadap diri pribadinya; dan
4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Penerapan
1) Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai
norma hidup setiap anggota Gerakan Pramuka,
ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada
setiap peserta didik melalui proses penghayatan
oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan
tenaga pendidik, sehingga pengamalannya dapat
dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh
kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggungjawab serta keterikatan moral, baik
sebagai pribadi maupun sebagai anggota
masyarakat.
2) Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib menerima
nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan.
3) Pengamalan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan
dilaksanakan dalam bentuk:
a) Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan
menjauhi laranganNya serta beribadah sesuai
dengan ajaran agama yang dianutnya;
b) Memiliki kewajiban untuk menjaga,
memelihara persaudaraan dan perdamaian di
masyarakat, memperkokoh persatuan, serta
mempertahankan Pancasila, Undang-Undang
Dasar Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan kebhinekaan;
c) Melestarikan lingkungan hidup yang bersih
dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan
hidup masyarakat;
d) Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri,
melainkan hidup bersama berdasarkan prinsip
peri-kemanusiaan yang adil dan beradab;
PROBLEMATIKA PENGELOLAAN
GUDEP DAN PEMBINAAN
PRAMUKA PENGGALANG
1. Mengkaji pelaksanaan gudep
a. Umum
1) Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan
kaum muda yang menyelenggarakan
kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan
anggota dewasa.
2) Sebagai gerakan, langkah-langkah pembinaan
kaum muda bergerak maju menyesuaikan
perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta
kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Gerakan Pramuka, serta ketentuan-
ketentuan pengembangan program pesertadidik
yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional.
3) Pembinaan anggota Gerakan Pramuka
dilaksanakan di gugusdepan, yang merupakan
kesatuan organik terdepan dalam Gerakan
Pramuka dengan bersendikan Sistem Among,
dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan
dan Metode Kepramukaan untuk mencapai tujuan
Gerakan Pramuka.
4) Guna menjamin keserasian, keselarasan dan
kesinambungan dalam usaha pembinaan kaum
muda melalui kepramukaan, Gerakan Pramuka
berusaha mengadakan hubungan yang erat dan
kerjasama yang baik dengan organisasi
pendidikan dan organisasi kaum muda lainnya,
b) Gudep Terpadu
Gudep terpadu adalah gudep biasa yang
sebagian anggotanya pramuka penyandang
cacat. Dalam pelaksanaan penerimaan
anggota mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
(1) Tunanetra, tunadaksa, tuna laras dan
tunarungu secara selektif artinya cacatnya
tidak berat.
(2) Mampu mengikuti kegiatan secara umum
(SKUnya memakai SKU pramuka biasa).
(3) Tidak adanya penyederhanaan materi
kegiatan.
(4) Pesertadidik mampu berkomunikasi
secara wajar.
(5) Orangtua pesertadidik yang bersangkutan
mengijinkan masuk anggota Gerakan
Pramuka pada gudep tersebut.
(6) Pesertadidik yang bersangkutan berminat.
(7) Memiliki hak dan kewajiban yang sama
antara anggota pramuka luar biasa
dengan pramuka biasa.
(8) Pembina yang membina anggota Gerakan
Pramuka penyendang cacat tersebut
adalah pembina biasa.
(9) Apabila ada kesulitan dapat berkonsultasi
dengan Sekolah Luar Biasa terdekat.
c) Gudep Inlusif
Gudep Inklusif adalah gudep biasa yang
sebagian anggotanya mengalami gangguan
fisik, emosi, perilaku, dan sosial. Dalam
pelaksanaan penerimaan anggota
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
(11)Printer, 1 unit.
(12)Pengeras Suara, 1 unit.
(13)Lentera, 4 unit.
(14)Kantong Barung, 4 buah.
b) Sarana latihan rutin (khusus Siaga)
(1) Bendera Merah Putih, 2 buah.
(2) Bendera Barung untuk putra dan putri,
sesuai jumlah barung.
(3) Standart Bendera, 2 buah.
(4) Naskah Upacara, 2 buah.
(5) Alat permainan Siaga.
c) Sarana latihan rutin (khusus Penggalang)
(1) Bendera merah putih, 2 buah
(2) Bendera WOSM , 2 buah
(3) Bendera Gugusdepan, 2 buah
(4) Bendera semaphore, 2 pasang
(5) Bendera morse, 2 buah
(6) Bendera Regu untuk pa & pi 2 set
(7) Standar Bendera, 4 buah
(8) Peluit, 2 buah
(9) Tongkat, 16 buah
(10)Tali, 160 meter
(11)Kompas, 2 buah
d) Sarana latihan rutin (khusus Penegak)
(1) Bendera Merah Putih, 2 buah
(2) Bendera WOSM, 2 buah
(3) Bendera Gugusdepan, 2 buah
(4) Bendera Semaphore, 2 pasang
(5) Bendera Morse, 2 buah
(6) Bendera Sangga untuk putra dan putri,
sesuai jumlah sangga
(7) Tiang Bendera, 2 buah
(8) Peluit, 2 buah
f. Aspek Prestasi
1) Prestasi kelembagaan
a) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Ranting
b) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Cabang
c) Prestasi Kelembagaan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Daerah/ Regional.
2) Prestasi Perorangan Peserta didik
a) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Ranting.
b) Prestasi Perseorangan dalam 2 tahun terakhir
Tingkat Daerah/ Regional.
g. Kemitraan
1) Bentuk kemitraan
a) Pelibatan Orang Tua dalam Musyawarah
Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus.
b) Pelibatan Orang Tua dalam kegiatan
Gugusdepan sebagai Anggota Mabigus.
c) Melaksanakan kerjasama kegiatan degan
Gudep lain 1 tahun terakhir.
d) Kerjasama dengan lembaga, instansi, institusi
dan Perorangan (Perjanjian kerjasama dan
foto kegiatan).
2) Cakupan kemitraan
Ruang lingkup kerjasama :
a) Gugusdepan lainnya;
b) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat
kecamatan;
c) Lembaga, instansi, atau institusi setingkat
kabupaten /kota;
d) Perorangan
3) Hasil Kemitraan
a) Bantuan sarana dari kemitraan.
b) Kegiatan Pelatihan Keterampilan Khusus oleh
Mitra kepada peserta didik.
c) Keterlibatan mitra dalam pelatihan rutin
mingguan atau kegiatan khusus.
4) Dampak kemitraan 1 tahun terakhir
Dampak kemitraan terhadap penguatan
kemampuan peserta didik, dibuktikan dengan
laporan dan foto kegiatan
a) Peserta didik semakin giat berlatih
b) Aktivitas dan kreativitas Pembina
semakin meningkat
c) Perhatian Mabigus semakin baik
d) Orang tua peserta didik semakin percaya
kepada Gugusdepan.
4. Mendiskusikan ragam kegiatan inovatif, menarik dan
menantang bagi Pramuka Penggalang
a. Pendahuluan
1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah proses
pendidikan sepanjang hayat yang
berkesinambungan dengan sasaran menjadikan
manusia bertaqwa, berbudi pekerti luhur, mandiri,
memiliki kepedulian tinggi terhadap nusa bangsa,
masyarakat dan lingkungannya, alam seisinya,
bertanggung jawab serta berpegang taguh pada
nilai dan norma masyarakat.
2) Pada hakekatnya, peserta didik di dalam
Pendidikan Kepramukaan, lebih banyak diperankan
sebagai subjek daripada objek pendidikan. Dengan
demikian, peserta didik sendirilah yang berperan
aktif dalam proses kegiatan sehingga dapat
dikatakan yang menjadi pendidik dalam
c. Penutup
1) Kegiatan yang menarik dan memberi tantangan
adalah kegiatan yang dapat memenuhi rasa ingin
tahu, rasa ingin mencoba, ingin menemukan
Kiat
a. Untuk penggalaman dan memberi motivasi
pencapaian menjadi pramuka dapat dengan
memebrikan kriteria Pramuka garuda, misalnya :
1) Garuda A : apabila memenuhi seluruh persyaratan
yang ditentukan.
2) Garuda B : apabila ada persyaratan yang belum
dipenuhi. Garuda C : apabila beberapa
persyaratan belum selesai dipenuhi.
b. Pramuka Garuda C dapat dinaikkan menjadi Pramuka
Garuda B serta dapat pula menjadi Pramuka Garuda
A.
c. Penetapan tersebut dengan Surat Keputusan Ketua
Kwartir Cabang.
Peningkatan
a. Peningkatan program latihan
b. Peningkatan program pencapaian SKU/TKU dan TKK
(Wajib/Pilihan).
c. Peningkatan mengikuti kegiatan SGTD masing-masing.
d. Penuingkatan kegiatan.
e. Peningkatan aktiuvitas dan prestasi belajar.
f. Peningkatan kegiatan penilaian.
g. Peningkatan informasi.
h. Peningkatan kualitas Pembina/Tim Penilai.
Peran Pembina
a. Peran Pembina baik satuan,maupun gudep sangat
penting.
b. Peran pembina dalam latihan menyiapkan dan
menambahkan bakal calon.
c. Peran pembina dalam memotivasi Peserta Didik agar
menempuh SKU dan mencapai TKK serta Pramuka
garuda.
Peran Mabigus
a. Peran Mabigus menunjang proses pencapaian sangat
penting.
b. Peran Mabigus dalam memotivasi Pembina gudep
maupun satuan merupakan hal memperlancar proses
pencapaian Pramuka garuda.
Peran Kwartir
a. Menyediakan Tim Penguji dan verifikasi Pramuka
Garuda yang ditetepkan dengan Surat keputusan.
b. Menyelenggarakan temu giat sesuai dengan golongan
peserta didik, untuk memenuhi persyaratan Pramuka
Garuda.
7) Memiliki kesetiaan
Sifat tabiat anak yang mengandung harapan tanpa
batas adalah setia. Anak biasanya setia pada teman-
temannya dan bersifat baik hati. Inilah satu-satunya
kewajiban yang harus pembina mengerti. Meskipun
dari luar kelihatannya mereka hanya
mementingkan dirinya sendiri, tetapi pada
umumnya mereka suka menolong orang lain. Di
sinilah latihan kepramukaan mendapat tanah subur
untuk dikerjakan.
b. Musyawarah Gugusdepan
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah
pemegang kekuasaan tertinggi di setiap Gugusdepan
Gerakan Pramuka.
1) Ketentuan Mugus
a) Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
b) Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal
yang bersifat mendesak dan luar biasa dapat
diadakan Mugus Luar Biasa.
c) Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah
jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah utusan.
d) Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
(1) Ketua Gudep.
(2) Para Pembina Satuan.
(3) Para Pembantu Pembina Satuan.
(4) Perwakilan Majelis Pembimbing Gudep.
(5) Perwakilan Dewan Penegak.
(6) Perwakilan Dewan Pandega.
e) Pada Mugus dan Mugus Luar Biasa setiap
peserta yang hadir berhak satu suara.
f) Penyampaian usul dan materi Mugus dan
Mugus Luar Biasa:
Materi atau bahan tertulis Mugus disiapkan
oleh Ketua Gudep selambat-lambatnya 2
(dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan
Mugus dan disampaikan kepada semua
peserta yang berhak hadir dalam Mugus.
Contoh :
PROGRAM KERJA TAHUNAN
GUGUSDEPAN.................................TAHUN………….
2. Penggalang
a. Pencapaian SKU
b. Meningkatkan latihan Pramuka Penggalang dari
jenjang Penggalang :
1) Ramu
2) Rakit
3) Terap.
c. Pencapaian SKK
Berusaha untuk pencapaian SKK 10 macam
meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Keterampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Keteriban Masyarakat
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
d. Menyiapkan Penggalang Garuda
Menyiapkan Penggalang Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
e. Gladian Pimpinan Regu ………………….……… 1 kali
f. Perkemahan Sabtu Minggu/dekat ...............4 kali
g. Perkemahan jauh ......................................2 kali
h. Lomba Tingkat I .......................................1 kali
i. Bakti Masyarakat..................................... 2 kali
3. Penegak
a. Pencapaian SKU Meningkatkan latihan Pramuka
Penegak dari jenjang Penegak :
1) Bantara
2) Laksana.
b. Pencapaian SKK Berusaha untuk pencapaian SKK
10 macam meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
c. Menyiapkan Penegak Garuda
Menyiapkan Penegak Garuda sesuai dengan
persyaratan yang berlaku
d. Gladian Pimpinan Satuan .........................1 kali
e. Pengembaraan ............................. ..........1 kali
f. Perkemahan ................................. ..........2 kali
g. Perkemahan Bakti/Bakti Masyarakat ..........2 kali
4. Pandega
a. Pencapaian SKK Pandega
b. Pencapaian SKK Berusaha untuk pencapaian SKK
10 macam meliputi :
1) 2 macam SKK Agama
2) 2 macam SKK Patriotisme dan Seni Budaya
3) 2 macam SKK Ketangkasan dan Kesehatan
4) 2 macam SKK Ketrampilan dan Teknik
Pembangunan
5) 2 macam SKK Sosial, Perikemanusiaan,
Gotong Royong, Ketertiban Masyarakat,
Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.
3. Usaha Dana.
Kekurangan rencana biaya sebesar Rp. ..........
diupayakan dengan mengadakan Usaha Dana.
( …………………………… )
Kegiatan
1. Permainan besar
Penggalang
2. Penjelajahan
3. Lomba Tingkat-I
4. Persami
5. Hakang Rintang
Lain-lain
1. Ulang Tahun Gudep
2. Bakti Masyarakat
3. Bazaar
4. Wisata, tamasya
bersepeda
5. Mengail, memanah
Kediri,.............................
Pembina Pasukan,
(...............................)
b) Bermanfaat
Bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat
lingkungannya.
c) Setia
Dalam pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan
pada prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan.
6) Dengan demikian peserta didik berpartisipasi aktif
baik sebagai subyek didik maupun obyek didik.
STRATEGI PENCAPAIAN
SKU,SKK,SPG
1. Menyusun program latihan untuk pencapaian SKU
a. Syarat Kecakapan Umum disingkat SKU adalah
kurikulum pendidikan dalam Gerakan Pramuka yang
wajib oleh seorang calon Pramuka Penggalang untuk
mendapatkan Tanda Kecakapan Umum disingkat TKU
yang merupakan indikator hasil pendidikan sekaligus
untuk menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Hal ini sesuai dengan Prinsip dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan serta didasarkan sifat manusia
secara umum yaitu bahwa setiap usaha meraih
kecakapan selalu ingin mendapat penghargaan.
c. SKU Pramuka Penggalang disusun untuk
mengembangkan kecerdasan, spiritual, emosional,
sosial, intelektual dan fisik (sesosif) yang terdiri atas 3
tingkatan, yaitu : SKU Penggalang tingkat Ramu, Rakit,
dan Terap.
d. TKU Pramuka Penggalang berbentuk huruf V
bergambar “mayang terurai” paling tinggi 3 buah
menggambarkan bunga yang sudah mulai mekar,
indah dan menariki. Mengkiaskan Pramuka Penggalang
yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai tunas
bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya
dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan Trisatya.
e. Mayang terurai mekar ke samping mengibaratkan
makin terbukanya pandangan pramuka penggalang
dalam menerima pengaruh yang baik dari lingkungan
sekitarnya.
Pengertian
Pramuka Garuda seorang anggota muda Gerakan
Pramuka yang telah mencapai kecakapan dan
penghargaan tertinggi pada masing-masing jenjang
pendidikan kepramukaan.
Penggalang Garuda adalah seorang Pramuka yang
telah mencapai kecakapan dan penghargaan tertinggi
pada jenjang pendidikan kepramukaan golongan Pramuka
Penggalang.
Tingkatan tertinggi yang disebut Pramuka Garuda itu
sebenarnya ada di semua golongan peserta didik, mulai
dari golongan Pramuka Siaga (7-10 tahun), Penggalang
(11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), sampai Pandega
(21-25 tahun).
Tujuan
a. Memberikan motivasi kepada Peserta Didik agar
senantiasa mengamalkan Satya dan Darma Pramuka,
meningkatkan kualitas dirinya secara terus menerus,
dan dapat menjadi teladan yang baik bagi sesama
anggota Gerakan Pramuka maupun masyarakat luas,
khususnya anggota muda.
Tim Penilai
1. Penilai calon Pramuka garuda terdiri dari Ketua
Gugusdepan, Pembina Satuan, orang tua/wali calon
Pramuka Garuda, dan seorang Andalan Ranting dan
seterusnya.
2. Tim penilai sebagaimana tersebut di atas disahkan
dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Cabang.
3. Tim penilai Pramuka garuda di luar negeri terdiri dri
Ketua Gugusdepan, Pembina Satuan, dan
orangtua/wali calon Pramuka Garuda.
4. Tim penilai sebagaimana tersebut di atas disahkan
dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Cara Menilai
1. Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya wajib
memperhatikan :
a. Keadaan, waktu dan lingkungan setempat;
b. Sifat, kebiasaan, dan perilaku calon Pramuka
Garuda yaitu bakat, kecerdasan, ketangkasan dan
keterampilan, kondisi awal calon, serta usaha dan
kemajuan yang telah dicapainya.
c. Keterangan tertulis dari pihak-pihak yang
mempunyai sangkut paut degan kegiatan calon
Pramuka Garuda antara lain dari guru, orang tua,
tokoh masyarakat, dan pimpinan tempat kerja
bagi calon yang sudah bekerja.
2. Penilaian atas calon Pramuka Garuda pada
hakekatnya dilakukan secara perorangan.
3. Penilaian terhadap calon Pramuka Penegak Garuda
dilakukan dengan cara :
a. Pengamatan langsung;
b. Wawancara langsung;
c. Membaca dan medengar keterangan dari pihak
ketiga (teman sebaya dan unsur lingkungan
terdekat);
d. Mengisi formulir penilaian Pramuka Garuda;
e. Beberapa diantaranya melalui uji kecakapan.
RAGAM KETRAMPILAN
PRAMUKA PENGGALANG
1. Menyimulasikan keterampilan kepramukaan seperti:
semboyan dan isyarat, sandi, KIM, peta kompas, P3K,
berbasis SKU, SKK
a. Semboyan dan isyarat
1) Morse
Sebelum ditemukan isyarat morse oleh Samuel
Finley Breese Morse pada tahun 1832, sudah
banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk
menyampaikan berita dengan cepat dari satu
tempat ke tempat lain. Cara pertama dilakukan
oleh Homerus Ilias yang menggunakan api yang
berasap, yang disusun menurut kode-kode berita
seperti yang dilakukan oleh suku Indian Amerika.
Selanjutnya ditemukan alat tilgram yang
menggunakan ketukan-ketukan suara yang diatur
panjang dan pendek untuk mengirim berita. Juga
dipergunakan isyarat cahaya untuk mengirimkan
berita yang dimengerti oleh markonis-markonis
seluruh dunia.
Pada tahun 1832 Morse merancang sebuah
alat Telegraf yang pertama, dan pada tahun 1844
terjadilah hubungan telegraf yang pertama kali di
dunia antara kota Baltimore dengan Washinton,
tepatnya pada tanggal 27 Mei 1844. Kode-kode
Morse untuk mengirim berita sederhana sekali
yaitu berupa alfabet Morse yang mudah
dimengerti dan dipelajari.
Tanda Baca :
• Tanda . direpresentasikan dengan .-.-.-
• Tanda , direpresentasikan dengan --..--
• Tanda : direpresentasikan dengan ---...
Angka :
• 1 .----
• 2 ..---
• 3 ...--
• 4 ....-
• 5 .....
• 6 -....
• 7 --...
• 8 ---..
• 9 ----.
• 0 -----
Kode yang paling terkenal dalam Kode Morse
adalah SOS (... --- ...), yaitu kode yang biasanya
digunakan untuk memanggil bantuan oleh para
pelaut jika kapal mereka terjebak dalam bahaya.
Kode morse juga digunakan oleh para radio amatir
untuk berkomunikasi, keuntungan penggunaan
kode morse pada komunikasi radio adalah alat yang
digunakan sangat sederhana, dan pancaran
gelombang radio akan lebih jauh jika menggunakan
kode morse dibandingkan dengan gelombang radio
yang ditumpangi suara (audio)
2) Semaphore
3) Isyarat Tangan
a) Lingkaran Besar
n) Bersusun urut
o) Perlombaan
4) Isyarat peluit
Isyarat Peluit dalam baris-berbaris ini
menggunakan 2 jenis tiupan peluit, panjang (di sini
saya tulis “da”) dan pendek (di sini saya tulis “di”).
Setiap akan memberikan isyarat terlebih dahulu
bisa meminta perhatian dengan isyarat perhatian.
Maju = di di
Berhenti = di
Balik kanan = di di di
Berhirung = di di di di
Lari maju = di da da da di
Lencang kanan = da di da
Hadap kiri = di da
Hadap kanan = da di
Belok kiri = di da da
Belok Kanan = da da di
Istirahat = di di da
Selain isyarat di atas ada isyarat lain yang disebut
tanda dinas:
memanggil = da di da di da
Tunggu = di da di di
Keliru/ aba-aba salah = di di di di di di di …
Tanda pemisah = da di di di da
Garis bawah = di di da da di
Mengerti = di di di da di
Tanda penutup = di da di da di
b. Sandi
Kata “sandi” berasal dari bahasa Sansekerta yang
artinya rahasia. Oleh karena itu, tulisan atau berita
yang menggunakan sandi mengandung unsur yang
dirahasiakan. Rahasia ini hanya diketahui oleh si
pengirim dan penerima sandi yang bersangkutan. Arti
berita harus diterjemahkan, dan bentuk sandi harus
dipecahkan. Untuk itu diperlukan kunci sandi yang
telah disepakati.
Asala mula huruf sandi adalah dari pahlawan suku
bangsa pada jaman dahulu. Hal ini disebabkan karena
b. Sandi Kotak II
d. Sandi Angka
Huruf atau abjad diganti dengan angka 0 s.d. 25, atau 1
s.d. 26.
e. Sandi Angka 2
Contoh : 5 0, = 1 2
Dibaca : DUNIA
f. Sandi AND
Cara membuatnya :
Tiap kata dipisahkan dulu suku katanya. Dan tiap suku
kata tersbut ditambah huruf AND.
PRAMUKA = PRA-MU-KA maka penulisannya menjadi
:
PRANDA-MANDU-KANDA.
h. Sandi Rumput
Juga diambil dari isyarat Morse, tetapi penulisan
hurufnya diganti sebagai berikut :
Strip diganti dengan rumput panjang
Titik diganti dengan rumput pendek
Tiap ganti huruf diberi tanda garis datar, tiap ganti kata
rumputnya dipisah.
Contoh penulisannya :
i. Sandi Kimia
Sandi ini jug diambil dari isyarat Morse, tetapi
penggantian hurufnya adalah sebagai berikut :
Strip ( __ ) ditulis dengan huruf mati, contohnya :
b,c,d,f,g dan sebagainya.
Titik ( .) ditulis dengan huruf hidup, misalnya : a, I, u, e
dan o.
Cara merangkaikan huruf-huruf tersebutdiusahakan
sedapat mungkin mendekati rumus-rumus kimia.
Contoh : SAKU = …/ .- / -.- / ..- ditulis O2A, As,
QuH, O2H
j. Sandi Bangun
Kuncinya Huruf Morse. Sandinya menggunakan simbol-
simbol yang ada. Terserah menggunakan simbol
apapun.
Contoh: PRAMUKA = .--. / .-. / .- / -- / ..- / -.- / .-
Jika ditulis menjadi sandi bangun menjadi:
dasadarma :
TG 1, U 1, T 3, U 1, TG 1, U 1, TL 3, S 2, U 1.
l. Sandi Jam
Pembuatan sandi ini biasanya mengambil waktu
tertentu sebagai patokan huruf A. kemudian berturut-
turut dengan menggunakan selisih waktu 5 menit
disusun huruf berikutnya sampai dengan Z.
Contoh :
Apabila dalam suatu sandi terdapat bunyi kalimat :
Berita ini hanya dapat dibaca pada jam 12.35 WIB,
maka angka 12.35 adalah huruf A. Sedangkan untuk
huruf yang lain dapat disusun sebagai berikut :
B = 12.40, C = 12.45, D = 12.50, E = 12.55 dan
seterusnya.
m. Sandi Arab/Udang
Ada juga yang menyebutnya Sandi Irian. Sandi ini cara
membaca/memecahkannya dibaca dari kanan ke kiri,
sebagaimana kalau kita membaca huruf Arab.
Contoh : PUKUC KANA AUD dibaca DUA ANAK CUKUP.
n. Sandi M=N
Kunci sandi ini adalah mengatur alfebet sedemikian
rupa hingga A = Z atau M = N.
A = Z B = Y C = W dan seterusnya.
o. Sandi A=N
Sama dengan sandi M=N tetapi A = N
p. Sandi Koordinat
Untuk membuat sandi kita harus memakai dua kata,
yang masing-masing harus terdiri dari 5 huruf.
Usahakan huruf tiap kata tersebut tidak ada yang
sama. Misalnya : BUNGA MEKAR, MERAH PUTIH,
MANUK HITAM dan sebagainya. Lalu kata pertama kita
masukkan dalam kotak bagian atas, sedangkan kata
kedua kita masukkan pada kotak ke bawah.
Sebagai contoh kita memakai kunci MERAH PUTIH.
c. KIM
KIM adalah suatu jenis permainan yang ditemukan
oleh Baden Powell yang diambil dari sebuah ceritanya
dari buku Scouting for Boys . tentang anak laki-laki
cerdas yang bernama Kimball o Hara, anak seorang
Sersan dari Resimen Irlandia yang ditugaskan di India.
Orang tua Kim (panggilan namanya) meninggal ketika
Kim masih sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama
salah seorang bibinya.
Diceritakan KIM karena keahliannya menjadi
anggota termuda dalam Dinas Rahasia Inggris di India
(yang dalam waktu itu India sedang dijajah Inggris).
Selain karena kecerdasannya KIM juga mempunyai
pengetahuan tentang penduduk asli, karena ibunya
Pengertian Peta
Secara umum, peta adalah penggambaran dua
dimensi(pada bidang datar) keseluruhan atau
sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan
dengan perbandingan/skala tertentu. Peta sendiri,
kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan
dan penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat
umumnya digunakan peta topografi.
Peta Topografi
Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti
tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta
topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan
bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut
menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu
garis kontur mewakili satu ketinggian. Walaupun
peta topografi memetakan tiap interval ketinggian
tertentu, namun disertakan pula berbagai
keterangan pula yang akan membantu untuk
mengetahui secara l jauh mengenai daerah
permukaan bumi yang terpetakan tersebut
keterangan-keterangan itu disebut legenda peta.
Legenda peta antara lain berisi tentang :
Versi Indonesianya :
b. Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah
kanan atas peta. Selain sebagai nomor regisrtasi
dari badan pembuat, nomor peta juga berguna
sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta
daerah lain disekitar suatu daerah yang
terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan
pula lembar derajat yang mencantumkan
nomor-nomor peta yang ada disekeliling peta
tersebut.
c. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada
peta. Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis
yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem
koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1) Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur
(bujur barat dan bujur timur) yang tegak
lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang
(lintang utara dan lintang selatan) yang
sejajar dengan katulistiwa. Koodinat
d. Kontur
(1) Satu garis kontur mewakili satu ketinggian
tertentu.
e. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak
pada peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu :
f. Legenda Peta
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian
bawah peta. Legenda ini memuat simbol-simbol
yang dipakai pada peta tersebut, yang penting
diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya,
vegetasi legend.
Trianggulasi, jalan setapak, jalan raya
Line legend
Vegetasi legend
g. Pembuatan Peta
Di Indonesia, peta yang umumnya digunakan
adalah peta keluaran Direktorat Geologi
Bandung, kemudian peta dari Jawatan Topologi,
atau yang sering disebut peta AMS (American
Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata
dikeluarkan pada tahun 1960. Peta AMS
biasanya berskala 1:50.000 dengan interval
Kompas
1) Umum
Kompas adalah suatu alat oenunjuk terbuat dari
logam, kaca dan besi berani yang dapat dipakai
sebagai alat pembantu untuk menunjuk arah.
Berisi minyak yang bening (transparent). Dengan
minyak ini jarum kompas lebih tenang dan cepat
berhenti, serta tidak lekas beku karena dingin.
Sambil melihat angka-angka di dalam kompas,
muidah memperhatikan medan di depannya.
2) Macam Kompas
Macam kompas yang perlu diketahui oleh setiap
penggalang sementara cukup cukup dua saja, ialah :
a) Kompas biasa;
b) Kompas bidik (kompas lensa/prisma)
3) Nama-nama bagian kompas bidik :
a) Bibir pelindung dengan takik dan garis tanda
bercahaya.
b) Tutup kompas;
c) Kaca penutup;
d) Pelindung kaca penutup;
e) Garis rambut;
f) Kotak kompas dengan arah angin;
g) Cincin karet;
h) Gelangan kaca kompas;
Keterangan :
U (Utara) = N (north) = 0/360⁰
UTL (Utara Timur Laut) =NNE (North North East)
=22 ½⁰
TL (Timur Laut) =NE (North East) = 45⁰
e. P3K
Pendahuluan
1) Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan
penanganan darurat untuk korban kecelakaan
yang dilakukan secara cepat dan tepat untuk
menyelamatkan nyawa korban.
2) Pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan
tindakan darurat yang harus dilakukan seseorang
untuk membantu korban kecelakan ketika
menunggu petugas medis datang.
3) Kecelakaan merupakan kondisi tak terduga yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari.
4) Berbagai macam jenis luka atau infeksi akibat
kecelakaan harus segera ditangani.
5) Karena pada tingkat kecelakaan yang parah
mengakibatkan korban mengalami pendarahan dan
luka berat sehingga memerlukan pertolongan
pertama.
Fungsi
Fungsi atau nilai pendidikan dari kegiatan halang rintang
adalah :
a. Meningkatkan perkembangan sosial anak
Keseruan permainan halang rintang akan lebih terasa
bila dilakukan beramai-ramai. Keterampilan sosial anak
Penerapan
Penerapan kegiatan Melintasi Halang Rintang, bagi
Pramuka Siaga, perlu diusahakan agar:
a. benar-benar merupakan suatu permainan yang sehat,
riang, gembira dan menyegarkan.
b. dibungkus dengan cerita kiasan dan khayalan yang
sederhana dan menarik.
c. dapat dirasakan dalam suasana keluarga bahagia yang
diliputi oleh rasa cinta kasih dan saling menolong
antara sesama anggota keluarga.
Penerapan kegiatan Melintasi Halang Rintang, bagi
Pramuka Penggalang, harus sudah ditekankan kepada :
Survival
Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan
hidup. Survival adalah mempertahankan hidup di alam bebas
dari hambatan alam sebelum mendapat pertolongan.
Sedangkan menurut pengertian lain, survival adalah suatu
kondisi dimana seseorang/kelompok orang dari kehidupan
normal (masih sebagaimana direncanakan) baik tiba-tiba
atau disadari masuk ke dalam situasi tidak normal (di luar
garis rencananya).
Orang yang melakukan survival disebut survivor. Survival
yang biasa dilakukan yaitu di hutan/alam bebas sehingga
disebut jungle survival. Survival terjadi karena adanya kondisi
darurat yang disebabkan alam, kecelakaan, gangguan satwa,
atau kondisi lainnya.
4. penyakit
Survival Kit
Survival Kit adalah satu set peralatan atau suatu
kotak/tas peralatan survival yang umumnya dapat digunakan
untuk semua jenis daerah seperti gunung, hutan, padang
pasir dan pantai serta laut.
Perlengkapan yang harus ada dan di siapkan dalam
Survival Kit adalah :
a. Korek Api.
b. Lilin.
c. Batu api.
d. Kaca pembesar.
e. Jarum dan benang.
f. Kail dan senar.
g. Kompas.
h. Senter kecil.
i. Kawat jerat.
j. Kawat gergaji.
k. Pisau.
l. Tali.
m. Kondom.
n. Obat – obatan, seperti : analgetik, anti mencret, anti gatal,
anti malaria, anti biotik
Air
Dalam keadaan survival maka air merupakan faktor
terpenting dan lebih penting dari faktor lainnya. Manusia
dapat hidup dengan air saja hingga ± 3 minggu. Tapi manusia
hanya bisa bertahan hidup tanpa air 3-5 hari. Jika kita
kesulitan dalam memperoleh sumber air, maka cara dibawah
ini dapat dicoba untuk mendapakan air.
Air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Air yang tidak perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : tidak berwarna, berasa, dan berbau.
Contoh air : air minum, dari tanaman rotan, dari tanaman
bunga, lumut dan daun-daun yang lebar.
2. Air yang perlu dimurnikan
Ciri-cirinya : berbau, berwarna, dan berasa
Contoh air : air sungai besar, air di daerah yang berbatu,
air di daerah sungai yang kering, air dari batang pohon
pisang.
Api
“Kecil jadi sahabat besar jadi musuh” itulah api. Perapian
merupakan hal penting yang harus kita pelajari dalam
survival. Fungsi api dalam survival diantaranya
sebagai penghangat tubuh, penerangan, menjauhkan hewan
berbahaya, memasak, memberi tanda-tanda atau kode dll.
Bila mempunyai bahan membuat api yang perlu diperhatikan
adalah jangan membuat api terlalu besar. Tapi buatlah api
yang kecil beberapa buah. Hal ini lebih baik dan memberi
panas yang lebih merata.
Kita juga bisa memantik api dengan barang yang kita bawa,
misalnya pemantik, atau jenis lensa (teropong,kaca
pembesar, dsb)
dengan lensa
BIVOUAC/SHELTER
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan
terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering
mengakibatkan kematian para pendaki. Cara mengatasi
ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari
teknik survival. Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai
tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita
dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan
dedaunan. Atau denagn memanfaatkan kondisi alam
(seperti, ceruk, pohon roboh, lubang pada tanah, dsb).
Jebakan ( Trap )
Salah satu keterampilan yang mendukung dalam
melakukan kegiatan survival adalah keahlian membuat trap.
Trap ini digunakan survivor untuk menangkap binatang
untuk diambil dagingnya untuk dimakan. Membuat trap
kadangkala memerlukan bahan lainya, seperti : karet, kawat,
tali, dan sebagainya. Maka dari itu barang-barang tersebut
tersedia didalam survival kit. Dalam pembuatan trap,
hendaknya diketahui hewan apa saja yang biasa lewat atau
tinggal di daerah itu. Dengan mengetahui hewan apa yang
akan ditangkap, kita dapat menyesuaikan jenis trap apa yang
akan dibuat. Perlu diingat bahwa trap akan sia-sia jika
binatang yang telah terperangkap dapat meloloskan diri.
Maka dari itu, pembuatan trap biasanya dalam bentuk yang
sederhana tetapi mempunyai kekuatan yang baik. Untuk
mempermudah mendapatkan satwa ini maka kita
memerlukan peralatan atau membuat peralatan sebagai
berikut :
1. Tali, adakalanya dalam keadaan survival diperlukan tali
untuk mengikat sesuatu atau sebagai alat bantu dalam
pejalanan, sedangkan tali buatan tidak tersedia
dalam perlengkapan yang dibawa, untuk itu tali dapat
dibuat dari sobekan kain, rotan, akar, bambu atau
pilinan/anyaman serat tumbuhan.
2. Pisau, dapat dibuat dengan menggunakan kulit luar
bambu ( sembilu ), pecahan kaca, tulang binatang atau
batuan yang diruncingkan.
3. Memancing, untuk tali dapat dibuat dari benang kain /
pakaian atau serat tumbuhan,sedangkan mata kail dibuat
dari peniti, kawat, duri, kayu atau tulang.
4. Racun, selain dengan peralatan mancing, mencari ikan
dapat dilakukan dengan menuba, di daerah pedalaman
dilakukan dengan menggunakan akar tuba sedang
4. Trap Menimpa
Perangkap lain yang ditujukan untuk menangkap binatang
kecil lainya adalah perangkap menimpa. Perangkap ini
memanfaatkan berat kayu untuk menindih. Modelini
dikenal dengan nama Deadfall Snare.
Yang diperlukan dalam pembuatan perangkapini adalah :
a. Batang pohon besar ditumpukan pada kayu pohon
lainya yang saling menopang.
b. Kayu pohon penopang yang saling berhubungan
dengan batang pohon besar dan jikasalah satu
tersenggol, maka yang lain akan jatuh dan menimpa.
c. Umpan yang diletakan dekat dengan kayu pohon
penopang dan apabila tergerak,maka kayu pohon
penopang akan bergeser sehingga batang pohon besar
akan jatuhmenimpa.
7. Improvisasi
Dalam kondisi survive, seorang survivor hendaknya juga
dituntut dapt berimprovisasi. Terutama dalam tehnik
mencari makanan dengan membuat perangkap. Misal
membuat drill bow, mata kail, tombak, bubu (perangkap
ikan tradisional) dsb.
b. Permainan Ramai
RAWA RAWE
Acara ini merupakan acara gembira dengan sasaran
latihan reaksi, dan dimaksudkan agar Pramuka, dan
dimaksudkan agar para Pramuka bergerak dengan
ramai dan gembira, sehingga lupa akan segala
peristiwa yang kurang menyenangkan hatinya, yang
dialami sebelum mulai acara latihan.
Cara bermain begini :
Contohnya :
Lagu Salam Caparin
Salam caparin, salam caparin
Salam salam, salam salam
Lehi trako, lehi trako
Salam salam, salam salam
Salam saudara, salam saudara
Salom salom, salom salom
Sampai berjumpa, sampai berjumpa
Salom salom. salom salom
d. Kegiatan Inti
Materi ini diambil dari SKU. Setiap pertemuan minimal
ada satu materi SKU yang disampaikan sehingga anak-
anak akan paham materi SKU dan mempermudah
mereka dalam penyelesaian SKU nya.
Contohnya :
Salam Pramuka
Salam Pramuka adalah perwujudan penghargaan dari
seseorang ke orang lain atas dasar tata susila sopan
santun yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia. Sebagai anggota pramuka Siaga, wajib
memahami dan dapat melaksanakan Salam Pramuka.
Jenis-jenis Salam Pramuka adalah :
1) Salam Biasa
Salam ini disampaikan kepada sesama anggota
pramuka, termasuk pembina.
2) Salam Kehormatan
Salam ini merupakan penghargaan yang
disampaikan kepada :
a) Kepala Negara (Presiden RI) dan Wakil Presiden.
b) Bendera Merah Putih dalam suatu upacara.
Langkah-langkah pencegahan
Untuk mencegah, menghindari, dan mengurangi resiko
seminim mungkin, maka secara prefentif perlu diperhatikan :
1. Utamakan keamanan dan keselamatan kegiatan;
2. Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan yang bersifat
pendidikan, bukan PERPELONCOAN, GOJLOGAN, dan
sejenisnya;
3. Didahului dengan survey medan yang akurat;
4. Perkirakan bahaya yang mengancam, seumpama :
a. Arus air, pusaran air, deras air, banjir tiba-tiba.
b. Kemiringan tebing;
c. Tanah labil (mudah longsor);
d. Gas beracun;
Larangan-larangan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, melalui Kwarda dan
Kwarcab, telah menyampaikan larangan-larangan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan, yang harus dipatuhi oleh
penyelenggara dan pengelola satuan Gerakan Pramuka,
termasuk anggotanya, antara lain :
1. Pada kegiatan upacara dalam Gerakan Pramuka tidak
dibenarkan (dilarang) adanya Upacara Pelantikan yang
diselenggarakan di :
a. Makam/kuburan;
b. Tengah sungai atau muara sungai;
c. Dalam air laut di pantai;
d. Puncak gunung;
e. Tengah hutan, dan lain-lain yang dapat menimbulkan
bahaya.
2. Sebelum pelantikan tidak dibenarkan adanya pembinaan
mental dengan cara/bentuk ‘penggojlogan’ seperti :
a. Ditutup matanya;
Pemecahan/penyelesaian
1. Pada hakekatnya, tujuan pendidikan kepramukaan adalah
membentuk sikap dan perilaku positif, menambah
pengetahuan dan pengalaman, serta menguasai
ketrampilan dan kecakapan, sehingga menjadi manusia
yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada
kemampuan diri sendiri, sanggup dan mampu membina
Tujuan
Camping atau berkemah mempunyai beberapa tujuan,
yaitu :
1. Meningkatkan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan kepercayaan pada diri sendiri.
3. Mengembangkan kepribadian dan kewiraswastaan.
4. Meningkatkan ketrampilan dan kewiraswastaan.
5. Rekreasi yang sehat.
6. Bakti kepada masyarakat.
7. Mengumpulkan data dan informasi.
Macam-macam berkemah
Ada beberapa macam berkemah ditinjau dari tujuan dan
sasaran yang ingin dicapai, di antaranya :
1. Perkemahan bakti (Perkemahan Wirakarya, Kemah Kerja,
dan lain-lain).
2. Perkemahan ilmiah (untuk penelitian, mengumpulkan
data dan informasi).
3. Perkemahan rekreasi.
4. Perkemahan pendidikan (melatih watak, ketrampilan,
pengetahuan dan organisasi).
Langkah-langkah berkemah
1. Pembicaraan dengan calon-calon peserta.
2. Penentuan pimpinan, dan lain-lain.
Teknik Berkemahan
Untuk dapat berkemah dengan baik, seorang Pramuka
harus menguasai teknik berkemah.
1. Memasang Tenda
a. Pasang tenda dengan pintu tidak menghadap arah
angin.
b. Tiang tenda di ppasang di luar ujung tenda.
c. Jangan memasang tenda di bawah pohon yang
menjulang tinggi.
d. Pilih tempat sehingga pada pagi hari tenda-tenda
mendapat sinar matahari.
2. Ikatan tali
Dalam perubahan cuaca tenda-tenda akan tegang dan
kedor, oleh karena itu :
a. Ikatan pada pasak tenda harus mudah dibawa dan
dipasang kembali.
b. Simpul pangkal tidak cocok.
c. Yang paling cocok adalah tali wangsul.
3. Selokan di sekeliling tenda
a. Di musim hujan tepat di bawah tenda (teritis air
hujan) digali selokan.
b. Tanah galian ditumpuk di dalam, sehingga tidak perlu
dalam-dalam menggalinya.
4. Pintu gerbang (gapura) dan Pagar Batas
a. Pintu Gerbang berfungsi sebagai pintu pekarangan.
PERENCANAAN PERTEMUAN
PRAMUKA PENGGALANG
Pengertian
Lomba Tingkat Pramuka Penggalang
Lomba Tingkat adalah pertemuan Pramuka Penggalang
dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun
perorangan atas nama regu. Lomba Tingkat biasa
disingkat dengan LT. Lomba Tingkat diselenggarakan
dalam bentuk perkemahan.
Lomba Tingkat atau disingkat LT adalah suatu
gelanggang dimana para Penggalang Putra dan
Penggalang Putri secara beregu atau perorangan atas
nama regunya berlomba dalam sejumlah ketrampilan,
ketangkasan dan lain-lain perlombaan yang berhubungan
dengan perkembangan jasmani dan rohani anggota
Penggalang.
Selain jenis-jenis kegiatan yang dilombakan, diadakan juga
kegiatan lain yang bersifat bakti pada masyarakat
setempat, seperti memperbaiki jalan, jembatan, parit,
membersihkan rumah ibadah, serta kegiatan-kegiatan
rekreatif seperti pentas seni, deklamasi dan sebagainya.
Lomba Tingkat bertujuan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara Pramuka
Penggalang, serta menguji kemampuannya dan
kecakapan dalam sejumlah ketrampilan dan teknis
kepramukaan, sambil mengembangkan rasa cinta Tanah
Air.
Kelompok II
1. Ketrampilan dan kecakapan
2. Ketangkasan
3. Karya usaha
4. Praktek ketatalaksanaan regu secara praktis.
Kelompok III
1. Pengetahuan
2. Kesehatan
3. Kebersihan
4. Kerapihan
API UNGGUN
Dalam sebuah perkemahan salah satu kegiatan yg
paling di tunggu oleh peserta perkemahan adalah
kegiatan api unggun. Tanpa adanya kegiatan api unggun,
sebuah kegiatan perkemahan pramuka terasa se akan
bagaikan sayur tanpa garam.Oleh karena itu kegiatan api
unggun dalam sebuah perkemahan merupakan kegiatan
yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh pramuka ketika
mengadakan perkemahan.
Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di
alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya,
api unggun dipakai sebagai tempat pertemuan selain
sebagai penghangat badan dan menjauhkan dari
gangguan binatang buas.
Pada kegiatan kepramukaan api unggun dilaksanakan
dalam membina kecerdasan seni, kreativitas, kepercayaan
diri, dan hiburan dengan suasana yang riang gembira.
a. Mendapatkan kehangatan
Tidak dapat di pungkiri, biasanya suasana di bumi
perkemahan sangatlah dingin, apalagi ketika berkemah
di daerah pegunungan, oleh karnanya api unggun
merupakan salah satu solusinya.Dengan adanya api
unggun ini para pramuka atau anggota yg berkemah
akan mendapatkan kehangatan.
b. Menimbulkan Semangat
Biasanya kegiatan api unggun di laksanakan pada
malam-malam terakhir kegiatan perkemahan, di mana
semua atau sebagian peserta telah merasa lelah, letih,
capek dan jenuh. Nah, disini api unggun kembali
menjadi solusi karna api unggun melambangkan
kobaran semangat yang membara dan seakan-akan
tidak boleh padam, begitu pula pramuka semangatnya
janganlah sampai padam.Itulah sebabnya di dalam
penyulutan api unggun biasanya di mulai dengan
upacara untuk memberi kesempatan kepada seluruh
peserta untuk menghayati makna api unggun tersebut.
c. Mencari Kegembiraan
Mengingat pada akhir perkemahan suasana peserta yg
telah merasa lelah, letih, capek, dan jenuh sementara
pramuka itu harus selalu senang dan bergembira,
maka lagi-lagi api unggun menjawab permasalahan
itu.Itu sebabnya ketika penyulutan api unggun selesai
di lanjutkan dengan atraksi seni, baik itu menyanyi
maupun keterampilan lainnya yg semuanya bertujuan
untuk membuat semua yg hadir merasa senang dan
melupakan rasa lelah,letih, capek dan jenuh yg di
rasakannya.
HADIRIN SEKALIAN
Telah tibalah waktu di penghujung Kegiatan Perkemahan
Pelantikan Penggalang Ramu Tahun 2017, untuk masa
jabatan Periode ke-11, mari kita berdo’a bersama seraya
merenung bersama untuk ingat jadikanlah sebuah pribadi
yang kuat baja, selalu pantang menyerah, mampu dalam
menerjang segala rintangan hidup dengan penuh
kesabaran, jadikanlah pribadi yang dapat mewujudkan
cita-cita bangsa jadikan pribadi anak tunas bangsa yang
peduli semangat penuh dalam menegakan Agamaku,
budayaku, nusa dan bangsaku, marilah bercita-cita untuk
memajukan bangsa yang bermartabat tinggi.
HADIRIN SEKALIAN!...
UPACARA API UNGGUN PERKEMAHAN PELANTIKAN
PENGGALANG RAMU
PERIODE 11 TAHUN 2017 GUGUS DEPAN (NAMA
PANGKALAN DAN DAERAH)
SIAP DIMULAI :
a. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
langsung mengambil alih pimpinan.
b. Pembina Upacara memasuki lapangan upacara
c. Saling Hormat
d. Laporan pemimpin upacara kepada Pembina upacara,
bahwa upacara siapdi mulai
e. Sekapur Sirih ApiUnggun
f. Menyayikan Hymne Pramuka
g. Penyalaan Api Dasa Dharma
h. Menyayikan Lagu Api Unggun
i. Amanat Pembina Upacara
j. Do’a
k. Laporan Pemimpin Upacara Kepada Pembina Upacara
Bahwa Upacara Telah Selesai
l. Saling Hormat
m. Pembina Upacara di perkenankan meninggalkan
tempat Upacara
n. Pemimpin upacara menyerahkan pimpinan langsung
dan meninggalkan lapangan upacara
o. Pertunjukan Pentas Karya Hura-hura