Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAMOTERAPI III

A. Judul : Farmakoterapi pada kasus Sindrom Cushing’s

B. Nama : Qho’issul Saufus Salfwa


NIM : 2019142020

C. Hasil Praktikum
Hasil diskusi kelas :
Penyelesaian Kasus dengan Metode SOAP
No Problem Terapi Subyektif & Obyektif Assessment Plan
medik Saat ini
1. Sindroma Metilrednisolon Subyektif : Berdasarkan anamnesis, Terapi Farmakologi :
Cushing 2-3 x 32 mg pemeriksaan fisis, dan
latrogenik munculnya histopatologi, pasien Metotreksat PO 15
garis-garis didiagnosis sebagai mg/minggu
kemerahan di psoriasis eritroderma dengan dosis 5
bagian perut, Obat lini pertama mg/12 jam
lengan bagian psoriasis eritroderma (sebelum makan)
dalam, dan antara lain siklosporin, penurunan dosis
paha sejak 3 infliximab, asitretin, dan obat kortikosteroid
tahun lalu metotreksat (Safitri PR, (prednisone)
peningkatan - prednison 12,5 mg
No Problem Terapi Subyektif & Obyektif Assessment Plan
medik Saat ini
nafsu makan dkk) pagi hari dan 7,5
Sejak 7 bulan, Metotreksat merupakan mg di malam hari
pasien juga analog asam folat yang dengan penurunan
mengeluhkan memiliki efek dosis 2,5 mg/3 hari
wajahnya antiproliferatif dan - Setelah minggu
semakin imunomodulator → ke-3, prednison
membulat Metotreksat diberikan diturunkan 2,5
dagu Ganda sekali seminggu sebagai mg/minggu
muncul dosis tunggal atau dalam - setelah dosis
tonjolan di dosis terbagi (Safitri PR, mencapai 5 mg,
punggungnya dkk) dosis prednison
(bongkok) Suplementasi asam folat diturunkan 1
nyeri dosis 1 mg per hari atau 5 mg/bulan
pinggang serta mg seminggu sekali perlu (sesudah makan)
lemah kedua dipertimbangkan untuk (Safitri PR, dkk)
tungkai semua pasien dengan
pasien tidak pengobatan metotreksat Terapi non -farmakologi
dapat berjalan (Safitri PR, dkk) :
batuk asam folat dosis 5
berdahak sejak - Penggunaan mg
4 bulan yang Kortikosteroid dapat seminggu sekali
lalu. menimbulkan efek pada saat tidak
samping yang bisa mengkonsumsi
Obyektif : memengaruhi sistem Metotreksat
Usia : 23 th endokrin, (sesudah makan)
neuropsikiatrik, (Safitri PR, dkk)
pencernaan,
No Problem Terapi Subyektif & Obyektif Assessment Plan
medik Saat ini
TTV : muskuloskeletal, - tirah baring
jantung, kulit, mata, - emolien
TTD : 160/90 sistem kekebalan tubuh - peningakatan
mmHg dan menimbulkan asupan protein dan
denyut nadi : 88 sindrom Cushing → cairan
x/menit Pasien dengan
laju pernafasan: ketergantungan
22x/menit kortikosteroid
suhu aksila membutuhkan
36,40 °C rencana pengurangan
BB : 60 Kg dosis secara hati-hati
moon face dan penanganan agresif
buffalo hump untuk psoriasis
central eritroderma dengan
adiposity kombinasi
atrofi imunosupresan yang
otot ekstremitas sesuai. Penurunan dosis
bawah. secara perlahan
memberikan
pemeriksaan kesempatan aksis
dermatologis : hipotalamik-pituitari-
adrenal (HPA) untuk
lesi pada & gt; 90% pulih
total area tubuh pasien (Safitri PR, dkk)
berupa bercak eritema,
batas tidak tegas, tepi
tidak teratur tertutup
No Problem Terapi Subyektif & Obyektif Assessment Plan
medik Saat ini
skuama putih tipis di
atasnya dan plak
eritema, berbatas tegas,
bentuk tidak teratur
tertutup skuama putih
tebal dan kasar

pemeriksaan lab :

- leukositosis
13.000 / μL,
- neutrofilia 85%,
- limfositopenia6
%
- penurunan
natrium 135
mmol / L (135-
145)
- peningkatan
SGOT / SGPT
43/59 U / L,
- hipoalbumin
3,33 g / dL
- penurunan
ureum 11,7
mg / dL.
- Hemoglobin,
eritrosit,
trombosit, laju
No Problem Terapi Subyektif & Obyektif Assessment Plan
medik Saat ini
endap darah,
gula darah acak,
kreatinin, BJ
plasma, asam
urat, kolesterol
total,
trigliserida
dalam batas
normal.
- urinalisis
menunjukkan
bakteriuria
263,9x103 / mL
dengan nitrit
negative

- Pemeriksaan
hormon kortisol
menunjukkan
hasil yang
rendah (6,99
nmol / L).
Rencana Pemantauan Terapi
Nama Obat Kondisi Klinik Tanda Vital Parameter Lab
Metotreksat Efektifitas : Untuk mengatasi psoriasis Tekanan darah, pemeriksaan laboratorium
eritroderma nadi, suhu tubuh, darah lengkap, fungsi hati,
ES : Demam, Sakit kepala, Mual, Hilang pernafasan dan fungsi ginjal
nafsu makan, Sakit maag, Mata merah, Gusi
bengkak dan Rambut rontok
pemeriksaan laboratorium
Asam folat Efektifitas : sebagai suplementasi untuk Tekanan darah, darah
merangsang sintesis eritrosit dan pada saat nadi, suhu tubuh,
bersamaan akan menghilangkan peradangan pernafasan
dan gatal juga akan menstabilkan proses
penyembuhan kulit

ES : Mual, Kehilangan nafsu makan, Pemeriksaan hormon


Prednison Kembung, Rasa pahit atau tidak enak di Tekanan darah, kortisol
mulut, Gangguan tidur dan Perubahan nadi, suhu tubuh,
mood. pernafasan

Efektifitas : obat antiinflamasi dan


imunosupresif
ES : Mual, Muntah, Mulas, Keringat
berlebih, Jerawat, Sulit tidur, Penurunan
nafsu makan
Rencana KIE
a. Terapi Farmakologi
 Seorang pasien laki-laki diberikan obat Metotreksat 15 mg/minggu dengan dosis 5 mg/12 jam PO, sebagai obat
untuk mengatasi psoriasis eritroderma. Di minum seminggu sekali tiap 12 jam dengan dosis 5 mg sebelum makan.
Hentikan jika timbul efek samping seperti Demam, Sakit kepala, Mual, Hilang nafsu makan, Sakit maag, Mata merah,
Gusi bengkak dan Rambut rontok.
 Seorang pasien laki-laki diberikan obat prednison dengan dosis awal 12,5 mg pagi hari dan 7,5 mg di malam hari
dengan penurunan dosis 2,5 mg/3 hari, Setelah minggu ke-3 prednison diturunkan 2,5 mg/minggu, setelah dosis
mencapai 5 mg dosis prednison diturunkan 1 mg/bulan PO, sebagai obat untuk mengurangi peradangan. Pednison di
minum sesudah makan. Hentikan jika timbul efek samping seperti Mual, Muntah, Mulas, Keringat berlebih, Jerawat,
Sulit tidur, Penurunan nafsu makan. Prednison merupakan obat kortikosteroid yang dapat menimbulkan efek samping
yang bisa memengaruhi sistem endokrin, neuropsikiatrik, pencernaan, muskuloskeletal, jantung, kulit, mata, sistem
kekebalan tubuh dan menimbulkan sindrom Cushing.
 Perlu dilakukan pemantauan terapi obat, apabila kondisi pasien tidak kunjung membaik atau timbul efek yang tidak
diinginkan. Maka segera konsultasikan kepada dokter
 Meminum obat yang diberikan secara rutin dan meminum obat dengan jam yang sama setiap harinya, jangan
menggandakan dosis tanpa konsultasi dengan dokter.
 Menyimpan obat dalam suhu ruang atau ditempat dengan suhu antara 15-30˚C
b. Terapi non farmakologi
Seorang pasien laki-laki diberikan Asam folat 5 mg seminggu sekali pada saat tidak mengkonsumsi Metotreksat PO,
yang berperan sebagai suplemen. Asam folat diminum sesudah makan. Hentikan jika timbul efek samping seperti
Mual, Kehilangan nafsu makan, Kembung, Rasa pahit atau tidak enak di mulut, Gangguan tidur dan Perubahan mood.
 Tirah baring, emolien, peningkatan asupan protein dan cairan
D. Pembahasan
Pada kasus tersebut berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan histopatologi seorang laki-laki menderita penyakit
psoriasis eritroderma. Pengobatan psoriasis eritrodema meliputi tirah baring, penggunaan emolien, peningkatan asupan protein
dan cairan, antihistamin untuk mengurangi gatal sehingga menghindari penggunaan kortikosteroid topikal yang poten, dan
untuk kasus-kasus berat memerlukan rawat inap. Obat lini pertama psoriasis eritroderma antara lain siklosporin, infliximab,
asitretin, dan metotreksat (Safitri PR, dkk).

Metotreksat merupakan analog asam folat yang memiliki efek antiproliferatif dan imunomodulator. Metotreksat
diberikan seminggu sekali sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi. Pada kasus ini kami menyarankan dosis Metotreksat
PO 15 mg/minggu dengan dosis 5 mg/12 jam (sebelum makan). Suplementasi asam folat dosis 5 mg seminggu sekali pada saat
tidak mengkonsumsi Metotreksat (sesudah makan) (Safitri PR, dkk).
Pasien dengan ketergantungan kortikosteroid membutuhkan rencana pengurangan dosis secara hati-hati dan
penanganan agresif untuk psoriasis eritroderma dengan kombinasi imunosupresan yang sesuai. Penurunan dosis secara
perlahan memberikan kesempatan aksis hipotalamik-pituitari-adrenal (HPA) untuk pulih. Pada kasus ini kami menyarankan
penurunan dosis perlahan prednison PO 12,5 mg pagi hari dan 7,5 mg di malam hari dengan penurunan dosis 2,5 mg/3 hari,
Setelah minggu ke-3 prednison diturunkan 2,5 mg/minggu, setelah dosis mencapai 5 mg dosis prednison diturunkan 1
mg/bulan diminum sesudah makan (Safitri PR, dkk). Selain terapi farmakologi pasien juga disarankan terapi non farmakologi
meliputi, tirah baring, emolien, dan peningkatan asupan cairan dan protein (Safitri PR, dkk).
E. Kesimpulan
Drug Related Problem pada kasus :
 Reaksi yang tidak dikehendaki (Adverse Drug Reactions)
Obat metilprednisolon 2-3 x 32 mg PO, Menurut (Safitri PR, dkk) Penggunaan Kortikosteroid dapat menimbulkan
efek samping yang bisa memengaruhi sistem endokrin, neuropsikiatrik, pencernaan, muskuloskeletal, jantung, kulit, mata,
sistem kekebalan tubuh dan menimbulkan sindrom Cushing → Sehingga Metilprednisolon diganti Prednison 12,5 mg
pagi hari dan 7,5 mg di malam hari dengan penurunan dosis 2,5 mg/3 hari, Setelah minggu ke-3 prednison diturunkan 2,5
mg/minggu, Setelah dosis mencapai 5 mg dosis prednison diturunkan 1 mg/bulan (sesudah makan)
 Indikasi yang tidak ditangani (Drug Choice Problem)
Pasien belum mendapatkan obat untuk mengatasi Psoriasis eritroderma → diberikan Metotreksat PO 15 mg/minggu
dengan dosis 5 mg/12 jam (sebelum makan) sebagai obat lini pertama pada Psoriasis eritroderma dan diberikan
Suplementasi Asam folat 5 mg seminggu sekali pada saat tidak mengkonsumsi Metotreksat (Safitri PR, dkk)
 Dosis terlalu besar (Over Dosage)
Pasien dengan ketergantungan kortikosteroid membutuhkan rencana pengurangan dosis secara hati-hati dan
penanganan agresif untuk psoriasis eritroderma dengan kombinasi imunosupresan yang sesuai → sehingga perlu
penurunan dosis prednison 12,5 mg pagi hari dan 7,5 mg di malam hari dengan penurunan dosis 2,5 mg/3 hari, Setelah
minggu ke-3 prednison diturunkan 2,5 mg/minggu, setelah dosis mencapai 5 mg dosis prednison diturunkan 1 mg/bulan
Rekomendasi terapi:
 Terapi farmakologi
Metotreksat PO 15 mg/minggu dengan dosis 5 mg/12 jam (sebelum makan)
penurunan dosis obat kortikosteroid (prednisone)
Prednison 12,5 mg pagi hari dan 7,5 mg di malam hari dengan penurunan dosis 2,5 mg/3 hari, Setelah minggu ke-
3 prednison diturunkan 2,5 mg/minggu, Setelah dosis mencapai 5 mg dosis prednison diturunkan 1 mg/bulan
(sesudah makan)
 Terapi non farmakologi
asam folat dosis 5 mg seminggu sekali pada saat tidak mengkonsumsi Metotreksat (sesudah makan)

Tirah baring, emolien, peningkatan asupan protein dan cairan

Daftar Pustaka
Safitri, P.R., Prawitasari, S., & Rofiq, A. 2020. Psoriasis Eritroderma Pada Pasien Dengan Sindrom Cushing Iatrogenik.
Media Dermato-Venereologica Indonesiana. Vol 47 Edisi 2, 77-82

Anda mungkin juga menyukai