Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN RESEP

RESEP 1

Keterangan Resep:
1. Racikan
a. Paracetamol
Kandungan : paracetamol
Indikasi : sakit kepala, demam, nyeri, sakit gigi, dan lain-lain
Golongan : analgetik/antipiretik
Dosis : dewasa 1-2 tablet, anak 6-12 tahun ½ tablet, 1-6
tahun ¼ tablet
Efek samping obat : disfungsi ginjal dan hati
Mekanisme kerja : penyumbatan perifer pada impuls nyeri dan
penghambatan sintesis prostaglandin di SSP (Sistem
Saraf Pusat)
Waktu paruh : 1-3 jam
Bioavaibilitas : 63-89%
Sumber : MIMS

b. Diazepam
Kandungan : Diazepam
Indikasi : Neurotik, psikosomatik, reumatik, dan gangguan
otot akibat trauma
Golongan obat : Benzodiazepin
Dosis : dewasa 2-5 mg, anak 6-14 tahun 2-4 mg, <6 tahun
1-2 mg
Efek samping obat : mengantuk, hipotensi, ketergantungan, dan
penglihatan kabur
Mekanisme kerja : meningkatkan permeabilitas membran neuron
terhadap ion Cl- dengan mengikat reseptor
benzodiazepin pada neuron GABA dengan CNS.
Waktu paruh : 20-100 jam
Bioavaibilitas : 93-100%
Sumber : MIMS (aplikasi)

c. Amitriptilin
Kandungan : Amitriptilin
Indikasi : depersi disertai cemas, dan gejala somatik
Golongan obat : antidepresan trisiklik (TCAs)
Dosis : pasien rawat jalan awal 2 tab/hari, pasien rawat
inap awal 1 tab 3-6 kali/hari. Max. 12 tab/hari
Efek samping obat : mulut kering, konstipasi, pusing, mual, retensi urin,
takikardi, dan lain-lain
Mekanisme kerja : meningkatkan konsentrasi sinaptik serotinin dan
norepenefrin dalam SSP dengan menghalangi
neukonal reptke norepenefrin dan serotinin
Waktu paruh : 9 – 27 hari
Bioavaibilitas : 82%
Sumber : MIMS

Bentuk racikan : kapsul sebanyak 60 butir


Aturan pakai : 2 x sehari, diminumpada siang dan malam hari

2. Gabapentin
Kandungan : Gabapentin
Indikasi : Terapi nyeri neuropotik, terapi tambahan untuk kejang
parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder
Golongan obat : antikonvulsan
Dosis : dewasa dan anak >12 tahun 900 – 1800 mg/hari. Hari ke
satu 300 mg 1 kali/hari. Hari ke dua 300 mg 2 kali/hari.
Hari ke tiga 300 mg/hari.
Efek samping obat : pusing, sakit kepala, tremor, mual dan muntah, rinitis, dan
lain-lain
Aturan pakai : Diberikan sebelum atau sesudah makan pada malam hari
Mekanisme kerja : memodulasi pelepasan neurotransmitter rangsang yang
berperan dalam epileptogenesis dan nosisepsi
Waktu paruh : sekitar 5-7 jam
Bioavaibilitas : 60%
Sumber : MIMS

3. Celebrex
Kandungan : Celecoxib
Indikasi : meredakan gejala dan tanda OA, AR, dan spandilitus
ankilosa pada pasien dewasa
Golongan obat : NSAID
Dosis : OA dan spandilex ankilosa 200 mg kaps 1 kali/ hari atau
100 mg kaps 2 kali/haro. AR 100-200 mg 2 kali/hari
Efek samping obat : nyeri abdomen, diare, mual, sakit kepala, dan lain-lain
Aturan pakai : 2 x sehari 1 tablet dan diberikan sesudah makan
Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan
COX 2
Waktu paruh : sekitar 11 jam
Sumber : MIMS

4. Glucosamin
Kandungan : Glukosamin sulfat
Indikasi : membantu memelihara kesehatan
Golongan obat : suplemen dan vitamin
Dosis : 1 x sehari 1 kapsul
Efek samping obat: hipersensitifitas, ketidaknyamanan di lambung, dan lain-
lain
Mekanisme kerja : dengan merangsang produksi proteoglikan dan
meningkatkan serapan sulfat oleh tulang rawan artikular
Waktu paruh : 8-10 jam
Sumber : MIMS

5. Mecobalamin
Kandungan : Mecobalamin
Indikasi : neuropati perifer, anemia megablastik karena defisiensi
B12
Golongan obat : Vitamin
Dosis : Kaps 250-500 mcg 3 kali/hari
Efek samping obat : mual, diare, sakit kepla, ruam kulit, dan lain-laim
Aturan pakai : 1 x sehari 1 tablet diberikan bersama atau tidak dengan
makanan pada pagi hari
Mekanisme kerja : sebagai koenzim metronin sintetase dalam transmtilasi,
homosistein menjadi metianon yang berperan dalam
replikasi
Sumber : MIMS

6. Lansoprazole
Kandungan : Lansoprazole
Indikasi : pengobatan tukak duodenum, tukak lambung dan
refluks esofagus
Golongan obat : PPI (Pump Proton Inhibitor)
Dosis : dewasa 30 mg1 kali/hari selama 4 minggu
Efek samping obat : sakit kepala, diare, mulut kering, mual, muntah,
nyeri perut, konstipasi, dan lain-lain
Aturan pakai : 2 x sehari 1 tablet, diberikan pada saat perut
kosong (2 jam sebelum atau sesuah makan)
Mekanisme kerja : memblokir langkah terakhir sekresi asam dengan
menghambat sintesis enzim H+/K+ ATP ase dalam
parental lambung
Waktu paruh : sekitar 1-2 jam
Bioavaibilitas : kurang lebih 80%
Sumber : MIMS
RESEP 2

Keterangan Resep:
1. Glimepirid 3 mg
Kandungan : glimepiride
Indikasi : DM tipe 2
Golongan obat : sulfonilurea
Dosis : dosis harian 1-8 mg/hari (diberikan 1 x sehari). Dosis
maksimal 8 mg/hari
Efek samping Obat : mual, muntah, diare, konstipasi, gangguan fungsi hati,
gangguan darah, hipersensitifitas, dan lain-lain
Aturan pakai : dikonsumsi bersama makanan
Mekanisme kerja : dengan cara mendorong pankreas untuk memproduksi
insulin dalam tubuh dan membantu tubuh menggunakan
insulin secara lebih efisien. Glimepiride tidak dapat
digunakan untuk mengobati penderita diabetes tipe 1,
karena obat ini hanya dapat membantu menurunkan gula
darah pada penderita yang mampu memproduksi insulin
secara alami dalam tubuhnya
Durasi : 24 jam
Waktu paruh : sekitar 9 jam
Bioavaibilitas : hampir 90%
Sumber : Basic Pharmacology and Drug Notes, 2017
MIMS (aplikasi)

2. Metformin 500
Kandungan : Metformin
Indikasi : DM tipe 2
Golongan obat : biguanide
Dosis : dosis harian 500-3000 mg/hari (diberikan dalam 2-3 kali
dosis terbagi). Dosis maksimal 3000 mg/hari
Efek samping Obat : mual, muntah, diare, anareksi, dan lain-lain
Aturan pakai : 2 x sehari 1 tablet, dikonsumsi bersama dengan makanan
Mekanisme kerja : dengan cara menghambat proses glukoneogenesis dan
glikogenolisis, memperlambat penyerapan glukosa pada
usus, serta meningkatkan sensitifitas insulin dalam tubuh
Waktu paruh : 2-6 jam
Bioavaibilitas : sekitar 50-60% (fasting), berkurang apabila dengan
makanan
Sumber : Basic Pharmacology and Drug Notes, 2017
MIMS (aplikasi)

3. Betahistin 6 mg
Kandungan : Betahistine mesylate
Indikasi : antivertigo
Golongan obat : Vertigo
Dosis : 1-2 tablet (6-12 mg) diberikan 3 x sehari
Efek samping Obat : gangguan gastrointestinal, ruam kulit, gatal, dan lain-lain
Aturan pakai : 3 x sehari 1 tablet, diberikan bersama makanan
Mekanisme kerja : Betahistine memiliki dua jenis cara kerja. Pertama,
menstimulasi reseptor H1 yang terletak di pembuluh darah
telinga dalam. Efek iniakan menyebabkan vasodilatasi dan
meningkatkan permeabilitas,sehingga dapat mengurangi
masalah hidrops endolimfatik.Kedua, betahistine memiliki
efek kuat sebagai antagonis reseptor H3, sehingga akan
meningkatkan jumlah neurotransmiter yangdikeluarkan
oleh nerve ending. Jumlah neurotransmiter yang meningkat
akan menambah efek vasodilatasi di telinga dalam
Onset : <1 jam
Waktu paruh : 3,5 jam
Bioavaibilitas : sekitar 100%
Sumber : Basic Pharmacology and Drug Notes, 2017
MIMS (aplikasi)

4. Glucosamine
Kandungan : glucosamine hcl
Indikasi : memelihara kesehatan persendian
Golongan obat : Suplemen & Vitamin
Dosis : 1 kaplet 2 - 3 x sehar
Efek samping Obat : hipersensitifitas, ketidaknyamanan lambung, dan lain-lain.
Aturan pakai : 1 x sehari 1 tablet, dikonsumsi sesudah makan
Mekanisme kerja : dengan cara merangsang produksi proteoglikan dan
meningkatkan serapan sulfat oleh tulang rawan artikular.
Waktu paruh : 8-10 jam
Sumber : Basic Pharmacology and Drug Notes, 2017
MIMS (aplikasi)

5. Levemir pen
Kandungan : Insulin detemir
Indikasi : diabetes melitus atau kencing manis
Golongan obat : insulin
Dosis : dosis bersifat individual, 1 x sehari injeksi SC,
dikombinasikan dengan antidiabetik oral. Dapat diberikan
1-2 x sehari sebagai bagian dari bolus-basal
Efek samping Obat: hipoglikemia dan reaksi anafilaksis
Mekanisme kerja : obat ini bekerja dengan membantu gula darah (glukosa)
masuk ke dalam sel sehingga tubuh dapat menggunakannya
sebagai energi
Aturan pakai : dapat diberikan bersama atau tanpa makanan
Cara pemakaian atau penggunaan :
1. Mencuci tangan sampai bersih
2. Digosokkan Levemir pen hingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh
3. Cabut tutup pena pada Levemir pen
4. Lepaskan label kertas dari jarum baru sekali pakai. Putar jarum dengan
lurus dan kencang pada Levemir pen
5. Tarik tutup besar jarum bagian luar dan simpan untuk nanti
6. Tarik dari tutup jarum bagian dalam kemudian buang. Jangan pernah
memasang kembali tutup jarum bagian dalam karena dapat tertusuk jarum
7. Putar pemilih dosis untuk memilih dosisnya
8. Pegang Levemir pen dengan jarum yang mengarah ke atas dan ketuk
cartindge secara perlahan menggunakan jari selama beberapa kali sehingga
gelembung udara berkumpul di bagian atas cortidge
9. Arahkan posisi jarum ke atas, tekan tombol ke dalam pemilih dosis kembali
ke angka 0. Setetes insulin akan terlihat pada yang jarum. Jika tidak ada,
ganti jarum dan ulangi prosedurnya tidak lebih dari 6 kali. Jika tetesan
insulin masih belum muncul, berarti pena rusak, ganti dengan pena yang
baru
10. Putar pemilih dosis untuk memilih jumlah unit yang perlu disuntikkan.
Dosis dapat dikoreksi ke atas atau ke bawah dengan dosis yang tepat sejajar
dengan penunjuk saat memutar pemilih dosis , hati-hati jangan sampai
menekan tombol tekan karena akan mengeluarkan insulin
11.Untuk menghindari suntikan ke dalam otot, dengan lembut “cubit” bagian
kulit 1-2 inci sebelum memasukkan jarum
12. Disuntikkan dosis dengan menekan tombol ke dalam hingga angka 0 sejajar
dengan penunjuk. Tekan tombol hanya saat menyuntik. Bagian tubuh yang
bisa disuntik yaitu daerah yang banyak mengandung lemaknya, misalnya:
daerah perut, paha, lengan, dan bokong
13. Tetap tekan tombol sepenuhnya dan biarkan jarum tetap berada di bawah
kulit setidaknya selama 6 detik untuk memastikan dosis penuh. Cabut
jarum dari kulit kemudian lepaskan tekanan pada tombol dosis. Selalu
pastikan pemilihan dosis, kembali 0 setelah penyuntikan. Jika memilih
dosis berhenti sebelum kembali ke angka 2. Dosis tidak sepenuhnya
diberikan, yang mungkin akan menyelamatkan kadar gula yang terlalu
tinggi
14. Diarahkan jarum ke dalam tutup besar jarum bagian luar tanpa
menyentuhnya. Saat jarum tertutup, dorong dengan hati-hati tutup besar
jarum bagian luar sepenuhnya lalu lepaskan jarum. Buang dengan hati-hati
dan pasang kembali tutup levemir pen

RESEP 3
1. Cefixime 200 mg
Kandungan Obat : Cefixime Trihydrate 200 mg
Indikasi : Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi oleh Eschericia
coli dan Proteus mirabilis, otitis maedia, faringitis dan
bronkitis akut
Golongan Obat : Antibiotik Golongan Cephalosporin Generasi III
Dosis : Kapsul: Dewasa dan anak BB >30 kg: sehari 2 x 50-100
mg, dapat ditingkatkan sampai 200 mg. Sirup: sehari 2 x
1,5-3 mg/kgBB
Efek Samping : Reaksi hipersensitivitas, gangguan hepatik, sistem
hematologik, renal, saluran cerna, sistem respirasi dan
perubahan pada flora bakteri
Aturan Pakai : Diminum setelah/sebelum makan. Dengan atau tanpa
adanya makanan
Mekanisme Kerja : Cefixime adalah antibiotik golongan Cephalosphorin
Generasi III yang bekerja dengan cara menghambat sintesis
dinding sel bakteri. Cefixime lebih aktif terhadap bakteri
gram negatif meliputi Pseudomonas aeruginosa idan
Bacteroides (Abdurrachman, Jurnal Farmaka Vol. 16 No. 2)
Bioavailibilitas : Sekitar 40-50% diserap secaa oral baik diberikan dengan
atau tanpa makanan, namun waktu penyerapan maksimal
meningkat sekitar 0.8 jam ketika diberikan dengan makanan
Waktu paruh : Waktu paruh Cefixime adalah 3-4 jam (dapat berkisar
hingga 9 jam)

2. Omeprazole
Kandungan Obat : Omeprazole 20 mg
Indikasi : Pengobatan jangka pendek tukak usus dan tukak lambung,
refluks esofagitis yang erosif. Pengobatan jangka panjang
Zollinger-Ellison Syndrome (MIMS Ed. 15 Tahun 2015-
2016)
Golongan Obat : Proton Pump Inhibitor (PPI)
Dosis : Dewasa 20-40 mg 1 x/hari. Lama terapi: Tukak duodenum
2-4 minggu. Tukak lambung, refluks esofagitis 4 minggu,
dilanjutkan hingga 4 minggu kemudian jika gejala belum
membaik. Zollinger-Ellison Syndrome awal 60 mg/hari.
Pemeliharaan: 20-120 mg/hari. Dosis >80 mg harus
diberikan dalam 2 dosis terbagi (MIMS Ed. 15 Tahun 2015-
2016)
Efek Samping : Mual, diare, konstipasi, kembung, ruam kulit
Aturan Pakai : diminum sebelum makan
Mekanisme Kerja : PPI dapat memblokir sekresi asam lambung dengan cara
menghambat kerja enzim K+H+ATPase yang akan memecah
K+H+ATP menghasilkan energi yang digunakan untuk
mengeluarkan asam lambung dari kanalikuli sel parietal ke
dalam lumen lambung (Dipiro, Ed IX)
Bioavailibilitas : 35-76% setelah obat masuk ke dalam tubuh
Waktu Paruh : 1-1,2 jam
3. Sanmag Syrup
Kandungan : Per 5 mL susp. Sanmag mengandung Mg-trisilicate 325
mg, koloid Al(OH)3 325 mg, dan Simetichon 25 mg
Indikasi : Hiperasiditas, gastritis, spasme atau tukak lambung & usus
12 jari, dispepsia neurogenik, hipermotilitas, flatulensi
(MIMS Ed. 15 Tahun 2015-2016)
Golongan Obat : Kombinasi antara Antasida dan Antiflatulen
Dosis : Susp 1-2 sdt. Susp. Forte Dewasa 5-10 mL 3-4 kali/hari
(MIMS Ed. 15 Tahun 2015-2016)
Efek Samping : Kelelahan, mengantuk, lemah otot, diare, konstipasi, mual
dan muntah
Aturan Pakai : Diminum sebelum makan
Mekanisme Kerja : Menetralkan asam lambung dengan senyawa logam basa
sehingga dapat mengurangi iritasi mukosa lambung akibat
asam lambung yang terlalu berlebih (Basic Pharmacology &
Drug Notes, 2017)

4. Imboost Force ES
Kandungan : Ekstrak Echinacea purpunea 1000 mg, ekstrak Black
elderberry 400 mg, Zinc picolinate 10 mg
Indikasi : Terapi suportif untuk menstimulasi sistem imun terhadap
infeksi akut, kronik atau rekuren terutama infeksi saluran
nafas, genitalia seperti kandidiasis & vaginitis (MIMS Ed.
15 Tahun 2015-2016)
Golongan Obat : Suplemen makanan dan vitamin (Imunomodulator)
Dosis : Dewasa dan anak diatas 12 tahun 1 tablet/hari
Efek Samping : Reaksi hipersensitivitas dan gangguan saluran pencernaan
ringan
Aturan Pakai : Diminum setelah makan
Mekanisme Kerja : Echinacea purpunea memiliki sifat imunostimulan
terhadap fungsi imun non-spesifik dan spesifik. Black
elderberry sebagai antioksidan, mengurangi sekresi lendir,
mengeringkan lendir sinus. Zinc picolinate sebagai
antimikroba, sehingga dapat membantu membunuh bakteri
dan virus sebelum dapat menginfeksi (Basic Pharmacology
& Drug Notes, 2017).

LAMPIRAN FOTO

Penataan obat di gudang


Surat Pesanan Barang
Grafik Suhu Gudang Obat

Anda mungkin juga menyukai