Anda di halaman 1dari 42

TAKSONOMI TUMBUHAN

RENDAH

Norma Endang DH
Lailatul Badriya
Ahmad Fadly Hasyim
PENGERTIAN TUMBUHAN RENDAH

Tumbuhan rendah adalah sebuah


cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan –tumbuhan tingkat
rendah. Dikatakan tumbuhan tingkat rendah
karena jenis-jenis tumbuhan ini tidak bisa
dibedakan antara akar, batang, dan
daunnya.
CIRI-CIRI TUMBUHAN RENDAH
Ciri-ciri tumbuhan tingkat rendah (Cryptogamae) :
• Organ tubuh berupa thallus digolongkan kedalam
thallophyta
• Organ principalia (alat utama) masih sederhana, terdiri d
ari rhizoid (akar semu), stipe (batang semu), phylloid
(daun semu)
• Organ reproduktif (alat pembiak) masih sederhana,
yaitu berupa spora digolongkan kedalam sporophyta
• Tidak pernah menghasilkan bunga, disebut
juga Flowerless Plants
• Tingkat perkembangannya lebih rendah, disebut
juga Lower Plants
DIVISI TUMBUHAN RENDAH

Para ahli taksonomi menetapkan sistem


filogenetik yang membagi alam tumbuhan
menjadi 5 divisi yaitu :
1. Tumbuhan belah ( Schizophyta)
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
3. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
4. Tumbuhan paku (Pteridhophyta)
5. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
DIVISI SCHIZOPHYTA

KELAS SCHIZOMYCETES KELAS CYANOPHYCEAE

Ordo Pseudomonadales ordo chroococcales

Ordo ordo
Chlamydobacteriales camaesiphonales

Ordo Eubacteriales
ordo hormogonales

Ordo Actinomycetales

Ordo Beggiatoales

Ordo Myxobacteriales

Ordo Spirocaetales
DIVISI SCHIZOPHYTA

Berasal dari kata schizein = membelah, dan phyton =


tumbuhan.
• Terdiri dari satu Sel
• Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas
• Inti belum tampak nyata
• Merupakan kelompok filogenetik yang paling rendah.
• Dibagi menjadi 2, Bacteria dan Cyanophyceae
(Ganggang biru)
Ciri umum dari divisi schizophyta adalah :
1. Berkembang biak dengan cara membelah diri
2. Tubuh terdiri dari satu sel
3. Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga
inti sel dan plastidanya belum jelas.
Bakteri merupakan organisme yang paling
banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas
dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup
di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang
ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada
pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain.
Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot
serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran
renik (mikroskopis).
Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan


mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d
ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d
5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata
air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan
dinding selnya mengandung peptidoglikan
STRUKTUR BAKTERI
Mobilitas Bakteri

• Bergerak secara Pasif.


• Bergerak aktif dalam medium cair.
• Mempunyai buku cambuk atau flagel sebagai alat gerak.
• Bulu-bulu cambuk dibedakan berdasarkan jumlah dan
letaknya, yaitu : monotrik, ampitrik, lofotrik, peritrik.
Cara Hidup Bakteri

• Bersifat Heterotrof
• Hidupnya sebagai saprofit atau parasit
• Mampu Mengadakan Asimilasi, jadi bersifat
autotrof. Auotrof dibedakan menjadi 2,
yaitu kemoautotrof dan fotoautotrof.
• Dari segi kebutuhan bakteri dibagi menjadi
bakteri aerob (obligat dan fakultatif) dan
bakteri anaerob.
Perkembangan Bakteri

Bakteri umumnya melakukan reproduksi


secara aseksual dengan membelah diri. Pembelahan
sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap
sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan
pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.
Bentuk Bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
ORDO
PSEUDOMONADALES

Ordo Pseudomonadales merupakan bakteri yang


sel-selnya berbentuk peluru, batang yang lurus atau
bengkok, spiral kadang-kadang bergandengan membentuk
rantai. Selnya sering mengandung pigmen fotosintetik yang
berwarna hijau bergerak dengan perantara flagel yang
polar.
Ordo ini meliputi Famili Thiorhodaceae,
Famili Nitrobacteraceae, Famili Methanomonadaceae,
Famili Thiobacteriaceae, Famili Pseudomonadaceae, dan
Famili Spirillaceae
1. Famili Thiorhodaceae
Sel dapat berupa bola, serupa telur, serupa batang pendek atau
panjang, lurus atau melengkung, atau seperti spiral. Berwarna agak
ungu kemerahan sampai merah karena mempunyai bakterioklorofil dan
karotinoida. Habitat tempat-tempat terang dan ada sulfida. Beberapa
genus dari famili ini adalah:
· Thiodictyon dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-
dua, menghasilkan belerang.
· Thiospirillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada
ujung. Menghasilkan butir-butir belerang.
2. Famili Nitrobacteraceae
Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan
pembentuk nitrit atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar.
Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrit adalah:
· Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.
· Nitrosococcus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
· Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
· Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.
· Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.

Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat adalah :


· Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.
· Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.
3. Famili Methanomonadaceae
Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof.
Habitat tanah dan air rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili
ini adalah:
· Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.
· Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan
hidrogen.

4. Famili Thiobacteriaceae
Suku Thiobacteriales, bakteri-bakteri belerang, kemoautotrof,
hidup bebas coccoid untuk bakteri berbentuk batang yang
memperoleh energi dari oksidasi atau senyawa belerang. Dalam
plasmanya sering terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-
butir atau kristal, antara lain :
- Thiobacillus thioparus
- Thiobacterium cristalliferum
- Thiospora bipunctata
5. Famili Pseudomonadaceae
Bakteri-bakteri yang heterotrof, jarang sekali autotrof fakultatif, sel-
senya seringkali bersifat oksidatif, kadang-kadang fermentatif,
contohnya :
- Pseudomonas denitrificans, menimbulkan racun tempe
bongkrek.
- Pseudomonas solanacearum, menimbulkan penyakit layu pada
warga suku Solanaceae dan pada kacang tanah.
- Pseudomonas denitrifican, mereduksi nitra N2
_ Pseudomonas malvacearum, menimbulkan penyakit pada
kapas.

6. Famili Spirillaceae
Suku spirillaceae meliputi bakteri-bakteri dengan tubuh yang bengkok,
berbentuk koma, samapai spiral. Dalam suku ini antara lain termasuk :
- Vibrio comma, penyebab penyakit muntaber.
- Desulfovibrio desulfuricans, yang dapat mereduksi sulfat
menjadi sulfida.
- Spirillum minus, Spirillum lipoferum.
CONTOH
Klasifikasi
Divisi : Protophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Subordo : Pseudomonadinae
Familia : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas aeruginosa

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif,


berbentuk batang lurus atau lengkung berukuran sekitar 0,6x2 µm,
ditemukan tunggal, berpasangan, dan kadang-kadang membentuk rantai
pendek, tidak memiliki spora, tidak mempunyai selubung (sheath), serta
mempunyai flagel. Bakteri Pseudomonas aeruginosa memiliki dua atau
tiga flagel sehingga selalu bergerak.

Pseudomonas aeruginosa menghasilkan satu atau lebih pigmen


yang dihasilkan dari asam amino aromatik seperti tirosin dan fenilalanin.
Beberapa pigmen tersebut antara lain: piosianin (pigmen warna biru),
pioverdin (pigmen warna kuning), piorubin (pigmen warna merah), dan
piomelanin (pigmen warna coklat).
Ordo Chlamydobacteriales

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


• Sel-sel berderet membentuk koloni
• Didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi

Ordo ini memiliki 2 famili, yaitu


• Famili Clamydobacteriaceae
Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara,
mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri besi. Contoh
:Spaerotilus natans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea
• Famili Crenotrichaceae
Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan
bergerak aktif. Contoh : Crenotrix polyspora
Ordo Eubacteriales

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


• Sel berbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik
• Koloni berupa rantai atau terpisah-pisah

Ordo Eubacteriales memiliki beberapa famili , yaitu


• Famili Azotobacteraceae
Hidup bebas dalam tanah, penambat N 2 . contoh : Azotobacter chroococcum,
Azotobacter indicus, Azotobacter agilis
• Famili Rhizobiaceae
Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar, penambat N2.
Contoh : Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum, Rhizobium phaseoli,
agrobacterium tumefaciens
• Famili Enterobactericeae
Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran kencing pada
vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pada glukosa. Contoh :
Eschericia coli, Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
• Famili Micrococcaceae, Contoh : Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca, Micrococus
denitrificans, Stapylocus aureus
• Famili Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria meningtidis,
Veillonella parvula
• Famili Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus caucasicus, Streptococus pyogens,
Diplococcus pneumoniae
• Famili Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis, Bacillus polymixa,
Clostridium pasteurianum
Ordo Actinomycetales

Memiliki ciri-ciri yaitu selnya memanjang dan hampir mirip hifa jamur
Ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :
• Famili Mycobacteriaceae
Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium leprae
• Famili Actinomycetaceae
Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen
miselium. Contoh : Actinomyces bovis
• Famili Streptomycetaceae
Sel membentuk Streptomyces miselium. griseus, Contoh Streptomyces
: Streptomyces fradiae, aureofaciens, Streptomyces rimosus,
Streptomyces venezuelae
Ordo Beggiatoales

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


• Sel bebrbentuk kokus
• Terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel
• Tidak mempunyai flagel

Ordo Beggiatoales terdapat famili Begggiatoaceae, contoh : Beggiatoa


alba, Beggia gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea
Ordo Myxobacteriales

Ordo Myxobacteriales (bakteri lendir) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


• sel bebrbentuk batang
• dapat membentuk tubuh buah
• membentuk koloni tampak seperti lendir

Ordo Myxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain :


• Famili Cryptophagaceae
Sel tidak membentuk tubuh buah, dapat membentuk zat warna tertentu.
Contoh : Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra
(membentuk zat warna merah jambu)
• Famili Myxococcaceae
Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah. Contoh :
Myxococcus virescens (tubuh buah berwarna kuning kehijauan),
Sporocytophaga myxococcoides (sel menyerupai Myxococcus).
Ordo
Spirocaetales
Ordo Spirocaetales memiliki ciri-ciri yaitu selnya berbentuk spiral
dengan ukuran panjang 6-500μm

Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili :


• Famili Spirochaetaceae
Sel berukuran 30-500μ, sel mempunyai protoplasma, habitat di air
tawar yang menggenang, air laut dan hidup dalam alat pencernaan
makanan jenis kerang. Contoh : Spirochaeta plicatilis, Cristispira
balbianii (parasit pada ikan).
• Famili Treponemataceae
Panjang tubuh 4-16 μ, pembelahan belum sempurna. Contoh :
Treponema pallidum (patogen pada manusia penyebab peyakit sifilis),
Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada burung).
Ganggang Hijau-Biru (Cyanophyta) adalah satu satunya
ganggang yang tergolong dalam kingdom monera Divisio
Cyanophyceae. Dimasukkan dalam kingdom monera karena
struktur selnya mirip dengan struktur sel bakteri yaitu bersifat
prokariotik (inti selnya tidak diselubungi membran).

Memiliki ciri khas sebagai berikut :


– Monoseluler, berbentuk benang
– Prokaryotik
– Dinding mengandung pektin, selulose & hemiselulose
– Berkembangbiak dengan membelah
– Cadangan makanan berupa glikogen
– Bagian tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna
mengandung deoksi-ribonukleat dan asam ribonukleat
Kelas Cyanophyceae memiliki 3 ordo yaitu ordo chroococcales, ordo
camaesiphonales, dan ordo hormogonales.

1. Ordo Chroococales
Memiliki ciri-ciri yakni Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa
spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk
selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. Setelah
pembelahan sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir
tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok
atau koloni. Contoh spesies dari ordo chroococcales, yakni
• Chrococcus
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari
2 atau 4 sel. Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk
setangah bola.
• Gleocapsa
Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan
beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang
– kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan
yang lembab atau pada air.

2. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang
yang mempunyai spora. Benang – benang itu dapat putus – putus
merupakan hormogonium yang dapat merayap dan merupakan koloni
baru prosesnya disebut fragmentasi.

3. Ordo Hormogonales
Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau
diselubungi suatu membran. Benang – benang itu melekat pada
substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati,
lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang – benang itu
selalu dapat membentuk hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc
comune, Anabaena, Spirulina dan Rivularia.
Manfaat Ganggang Hijau (Cyanophyta)

1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc
tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu
penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi.

2. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini dapat
memfiksasi nitrogen (N2) di udara dan mengubah menjadi
amoniak(NH3) yang tersedia bagi tanaman.

3. Spirullina
ganggang ini mengandung protein yang tinggi yang lebih dikenal
dengan sebutan protein sel tunggal ( PST ) sehingga dijadikan
sebagai sumber makanan.
DIVISI THALLOPHYTA

Thallophyta merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai


ciri utama yaitu tubuh berbentuk talus. Tumbuhan talus merupakan
tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara
akar, batang dan daun. Sedangkan tumbuhan yang sudah dapat
dibedakan antara akar, batang dan daun disebut dengan tumbuhan
kormus.

Ciri-ciri divisi thallopyta:


– Tubuh berbentuk talus
– Sel mempunyai inti dan plastida
– Hidup secara autotrof, heterotrof, simbiosis
– Berkembangbiak secara :
• seksual: dengan peleburan gamet
• aseksual: dengan spora
Divisi Thallophyta (tumbuhan Talus)

Ciri lain dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel
yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
Perkembangbiakannya pada umumnya secara vegetatif
(aseksual) dan generatif (seksual) dengan spora sebagai alat
perkembangbiakannya. Perkembangbiakan secara generatif terjadi
melalui peleburan gamet yang terbentuk didalam organ yang disebut
gametangium. Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu :
autotrof (asimilasi dengan fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.

Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya, divisi


Thallophyta dibedakan menjadi 3 anak divisi yaitu :
• a. Ganggang (algae)
• b. Jamur (Fungi)
• c. Lumut kerak (Lichens)
Ganggang termasuk tumbuhan bertalus, tidak memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Ganggang ada yang bersel satu dan bersel banyak, bersifat
eukariotik, ada yang hidup melekat pada sesuatu yang ada di dalam.

Tubuh alga terdapat berbagai zat warna (pigmen), yaitu :

– klorofil : warna hijau

– fikosantin : warna perang/ coklat

– fikoeritrin : warna merah

– karoten : warna keemasan

– xantofil : warna kuning


Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat
dibedakan menjadi empat :

Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b,


karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis, memiliki cadangan makanan
berupa amilum. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup
di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton
atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang
paling banyak jumlahnya diantara ganggang lain.
contoh yang tergolong dalam Chlorophyta yaitu ulva
sp, spiroggyra, chlamidomonas, euglena,
hydrodictyon, oedogonium, chara
Ganggang keemasan
bersel tunggal atau banyak,
memiliki pigmen dominan karotin
(pigmen klorofil a, klorofil c,
karoten, xantofil dan fikosantin).
Hidup secara autotrof, reproduksi
aseksual (membentuk
auksospora dan membelah diri)
seksual (oogami). Contoh
Chrysophyta bersel satu
(navicula/diatome, ochromonas)
dan chrysophyta berbentuk
benang/bersel banyak
(vaucheria).
Phaeophyta hidup di
pantai, warna coklat karena
adanya pigmen fikosantin (coklat),
klorofil a, klorofil b dan xantofil.
Dinding sel terdiri dari selulosa,
pektin dan asam algin. Tubuh
berbentuk seperti benang atau
lembaran yang dapat mencapai
puluhan meter. Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi,
sedangkan generatif dengan
isogami dan oogami. Contohnya
Fucus, Sargassum, Turbinaria,
Macrocystis.
Ganggang merah atau
Rhodophyta adalah salah satu kelas dari
ganggang berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Warna merah pada
ganggang ini disebabkan oleh pigmen
fikoeritrin dalam jumlah banyak
dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan
xantofil. Ganggang ini pada umumnya
banyak sel (multiseluler) dan makroskopis,
tidak berflagel, memiliki kemampuan
menimbun kalsium karbonat di dalam
dinding selnya.. Ganggang ini dapat
mencapai panjang antara 10 sentimeter
sampai 1 meter dan berbentuk benang
atau lembaran. Contoh Eucheuma,
Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum,
Chondrus, Porphyra, Polysiphonia,
Nemalion. Peranan ganggang merah :
Eucheuma spinosum, Gracilaris, Gelidium
merupakan penghasil agar-agar.
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh
lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan
kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
Ciri-ciri fungi:
1. Dengan jenis eukariota lainnya: Sama seperti eukariota, sel fungi memiliki
membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel fungi
juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan
ribosom.
2. Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas untuk fotosintesis dan
merupakan organisme heterotrof, memerlukan senyawa organik sebagai
sumber energinya.
3. Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel[6] dan vakuola. Fungi bisa
bereproduksi secara seksual maupun aseksual, dan seperti grup tanaman
basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan
menghasilkan spora. Mirip juga dengan lumut daun dan algae, fungi memiliki
nukleus yang haploid.
Dinding sel terbuat dari zat kitin
Reproduksi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau
tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi
miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada
fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh
spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami
terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.
Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu
organisme majemuk yang merupakan suatu bentuk simbiosis
mutualisme erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan mitra
fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya
Trebouxia) atau sianobakteri (biasanya Nostoc). Kerja sama ini
demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen
simbiotiknya.
Ciri-ciri :
Warnanya bercak hijau keputih putihan, sering ditemukan tepung yang
berasal dari sel ganggang yang terbungkus hifa, memiliki soredium,
dapat melekat pada batu atau tembok yang tidak dapat di tempati oleh
makhluk hidup lain. Oleh karena itu lumut kerak disebut juga tumbuhan
pioner atau vegetasi perintis. Lumut kerak juga dikenal sangat sensitif
terhadap zat zat polutan berbahaya sehingga tidak dapat hidup di
lingkungan yang tercemar. Pertumbuhan talusnya lambat, Dalam satu
tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 centimeter. Bersifat autotrof
dan mampu mengikat nitrogen di udara.
Fungsi lumut kerak
Lumut kerak atau liken membantu proses pembentukan tanah
dengan cara melepaskan fragmen talus yang sangat halus. Lumut
kerak sangat sensitif terhadap polutan yang berbahaya, misalnya
fluorida, logam berat, zat radioaktif, bahan bahan kimia pertanian, dan
pestisida sehingga lumut kerak dapat digunakan sebagai indikator
pencemaran lingkungan. Usnea(salah satu macam lumut kerak) dapat
menghasilkan asam usnin yang dapat digunakan sebagai obat TBC.
Rocellia Tinctoria digunakan sebagai bahan pembuat kertas lakmus.
Contoh :
Grafis sp(Hidup melekat pada batang pohon). Haematomma sp(Hidup
melekat pada batu batuan). Usnea dasipoga(Hidup melekat pada
pucuk pucuk pohon di pegunungan). Parmelia sp(Hidup melekat pada
kayu).

Anda mungkin juga menyukai