Anda di halaman 1dari 4

KAPANG

1. Bagaimana Mengidentifikasi koloni dan sel kapang.


Jawaban :
Mengidentifikasi koloni dan sel kapang dapat mengamati bagian berikut :
➢ MORFOLOGI SEL

➢ Rhizoid. Pada bagian rhizoid dapat diamati secara mikroskopis apakah


bercabang atau tidak, berwarna putih, hitam atau cokelat.
➢ Septa/ sekat pada hifa/miselium. Dapat diamati pula struktur bentuk hifa nya,
apakah tersusun secara rapat atau merenggang.

➢ Tekstur hifa/miselium. Setiap kapang memiliki karakteristrik, ada kapang yang


memiliki tekstur hifa lembut dan rapuh namun ada yang memiliki tektur kokoh
saat tersentuh.
➢ Ciri-ciri alat perkembangbiakan non seksual

➢ Bentuk badan buah


➢ MORFOLOGI KOLONI

➢ Warna koloni. Warna koloni kapang bermacam-macam berdasarkan sifatnya.


Pada umunya ditemukan seperti warna hitam,kuning,oranye, putih dan
kecokelatan.
➢ Bentuk koloni – filamentous. Bentuk koloni menjadi penentu jenis genus yang
dapat dilihat secara makroskopis. Ada koloni yang memiliki rataan bagian
rata,bergelombang, tidak beraturan. Selain itu macam bentuk koloni adalah :
Punctiform, Sirkuler dan Strider.

2. Rhizopus oligosporus merupakan salah satu nama Spesies. Sebutkan nama spesies lain
dari Genus Rhizopus (2) dan beserta spesifikasinya pada tingkat molekuler!
Jawab :
a) Rhizopus oryzae
Klasifikasi
Kingdom : Fungi

Divisi : Zygomycota
Ordo : Mucorales

Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus oryzae

Karakteristik
Rhizopus oryzae memiliki karakteristik, yaitu miselia berwarna putih, ketika
dewasa maka miselia putih akan tertutup oleh sporangium yang berwarna abu-abu
kecoklatan. Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid,
sporangiofor, dan sporangium. Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai
akar (tumbuh ke bawah). Sporangiofor adalah hifa yang menyerupai batang
(tumbuh ke atas). Sporangium adalah hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat.
Suhu pertumbuhan optimum adalah 30°C.
Koloni Rhizopus oryzae yang ditumbuhkan pada Sabouraud's dextrose agar
tumbuh cepat pada suhu 25°C, panjang 5-8 mm, berbentuk seperti kapas putih
awalnya kemudian menjadi abu-abu kecoklatan dan abu-abu kehitaman tergantung
pada jumlah sporulasi. Sporangiospora mencapai panjang hingga 16 µm dan lebar
18 µm, berdinding halus, tidak bersepta, tunggal atau bercabang, tumbuh dari
stolon berlawanan dengan rhizoid. Sporangia berbentuk globosa, hitam keabu-
abuan, terlihat seperti bubuk, diameter mencapai 175 µm dan mengandung banyak
spora. Kolumela dan apofisis bersama-sama berbentuk globosa, subglobosa atau
oval, panjang mencapai 130 µm dan segera pecah berbentuk seperti payung setelah
spora terlepas keluar.

Sporangiospora berbentuk bulat, subglobosa mendekati elipsoidal, dengan


kepadatan pada permukaan, dan panjang mencapai 8 µm. Rhizopus oryzae tidak
tumbuh pada 45°C, tumbuh baik pada 40°C. Salah satu jamur yang memiliki
potensi besar dalam pengembangan riset bioetanol adalah Rhizopus sp. karena
jamur tersebut memiliki enzim glukoamilase yang dapat mengubah pati menjadi
glukosa (Rahmi, 2008). Rhizopus oryzae memproduksi enzim pendegradasi
karbohidrat seperti amilase, selulase, xylanase, glukoamilase dan sebagainya.
Selama fermentasi, karbohidrat akan berkurang karena dirombak menjadi gula-
gula sederhana. Rhizopus oryzae mampu menghasilkan kadar gula pereduksi
tertinggi pada substrat pati jagung dengan kadar 4%. Rhizopus oryzae mampu
mengubah glukosa menjadi asam laktat dalam suasana aerob apabila kadar mineral
dalam medium fermentasi terbatas. Asam laktat yang diproduksi Rhizopus oryzae
bukan merupakan satu-satunya produk metabolisme seperti pada bakteri-bakteri
homofermentatif asam laktat.

b) Rhizopus stolonifer

Klasifikasi

Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Ordo : Mucorales

Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus

Spesies : Rhizopus stolonifer

Karakteristik
Karakteristik morfologi jamur pada roti “Bhoi” secara makroskopis terlihat
bahwa koloni jamur Rhizopus sp. bewarna kehitaman. Secara makroskopis jamur
Rhizopus stolonifer yang memperlihatkan adanya Sporagium yang bulat bewarna
hitam di dalamnya terdapat spora yang belum pecah dan memiliki hifa yang tidak
bersekat. Ciri lain dari Rhizopus stolonifer memiliki hifa yang halus pendek dan
tegak memiliki hifa tidak bersekat dengan bentuk konidiofor bulat. Miselium
Rhizopus bagian atas stolon yang menghasikan rhizoid dan spogiofor. Spongiofor
tumbuh ke arah atas dan mengandung ratusan spora. spogiofor ini biasanya
dipisahkan dari hifa lainnya dari dinding seperti septa. Rhizopus stolonifer dapat
membentuk koloni dengan cepat membentuk stolon dan rhizoid. Jamur ini
memiliki koloni bewarna hitam dan memiliki sporangium yang bulat dan memiliki
hifa bersekat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian ini seperti yang terlihat pada
pengamatan secara mikrosopis memperlihatkan adanya sporangium yang
berbentuk bulat dan memiliki hifa bersekat.
KEANEKARAGAMAN MIKROBIA
1. Jelaskan alasan saudara terkait adanya beberapa klasifikasi mikroba yang
dikemukkanan para ahli?
Jawab :
Pada awal mula, hanya diklasifikasikan menjadi satu kesatuan besar Kingdom
Animalia. Namun, hanya bisa diamati secara makroskopis. Sehingga dengan
perkembangan kecanggiha, terjadi evolusi pengetahuan dan Animalia dapat
diklasifikasikan berdasarkan susunan mikroskopis, dengan begitu banyak spesies
mikroba baru yang ditemukan dengan karakteristik tertentu. Bisa dikelompokkan atas
susunan sel, penyusun kimia, habitat maupun sifat dan peranannya.

2. Jelaskan apa kriteria Klasifikasi Modern (2).


Jawab :
Pada Klasifikasi Modern 2 yang di revisi dan dicetuskan terakhi kali oleh Ernst Haeckel
dinyatakan adanya klasifikasi 3 Kingdom yaitu, Plantae, Animalia, dan Protista.
Dikenal dengan adanya evolusi pengamatan secara Morfologi mikroskopis dengan
alasan sebelum adanya Klasifikasi Modern 2, Plantae dan Animalia sulit dibedakan.
Sehingga dengan adanya penambahan Kingdom Protista, dapat diamati apakah secara
mikroskopis memiliki sel tunggal (Protista) atau sel banyak (Animalia & Plantae).

Anda mungkin juga menyukai