Perbesaran : 40 x 10
Jenis jamur : Rhizopus oryzae
Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang- cabang yang
berupa hifa-hifa yang banyak, dan diujung hifa ada sporangium yaitu sebagai kotak spora.
Sayangnya jamur yang kami teliti kotak sporanya pecah.
Cara Reproduksi
Rhizopus bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah
dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya
dengan konjugasi..
Jamur pada oncom
Perbesaran : 10 x 10
Jenis jamur : Neurospora sitophila
Jamur oncom yang kami amati melalui mikroskop ini terdapat hifa yang pendek dan tipis
serta sporangium yang kecil (arah jarum salah).
Pertumbuhan jamur ini yang sangat pesat, warna jingganya yang khas, serta bentuk
spora (konidia) yang berbentuk seperti tepung merupakan ciri-ciri khas kapang ini.
Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan penting
terutama dalam pengolahan makanan fermentasi. Kapang Neurospora
telah dimanfaatkan untuk membuat oncom yang sangat populer bagi masyarakat Jawa Barat.
Nama Neurospora berasal dari kata neuron (= sel saraf), karena guratan-guratan pada
sporanya menyerupai bentuk akson. Jamur oncom termasuk dalam kelompok kapang (jamur
berbentuk filamen). Sebelum diketahui perkembangbiakan secara seksualnya, jamur oncom
masuk ke dalam kelompok Deuteromycota, tetapi setelah diketahui fase seksualnya
(teleomorph), yaitu dengan pembentukan askus, maka jamur oncom masuk ke dalam
golongan Ascomycota.
Jamur pada roti
Perbesaran : 10 x 4
Jenis jamur : Rhizopus stolonifer
Kami melakukan pengamatan pada roti yang telah basi dan terlihat jamur-jamur yang telah
tumbuh pada roti itu, jamur rori berwarna kehijauan dan hitam. Yang kami amati di
mikroskop, jamur ini memiliki hifa tipis bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar
(rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain
itu, terdapat pula sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel,
di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora).
Kami melakukan pengamatan terhadap nasi yang telah basi yang berair dan berbau. Yang kami lihat
adalah serat-serat seperti benang halus yang berupa hifa serta sporangium yang berukuran
cukup besar.
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Plectascales
Familia : Trychocomaceae
Genus : Aspergilus
Species : Aspergilus oryzae
jamur aspergilus hanya ditemukan pada satu sampel preparat,yakni pada nasi. Aspergilus
merupakan jamur mikroskopis yang masuk kedalam divisi Ascomycotina,dimana memiliki
ciri-ciri terdiri dari suatu lapisan konidiofor yang panjang –panjang yang berbaur dengan
miselia aerial. Kepala konidia berbentuk bulat,berwarna hijau pucat agak kekuningan,dan bila
tua menjadi coklat redup. Konidiofor berwarna hialin dengan panjang 4 –5 mm,dan umunya
berdinding kasar. Vesikula berbentuk semi bulat dan berdiameter 40-80µm,berwarna
hijau,dan berdinding halus atau sedikit kasar. mempunyai hifa berseptat dan miselium
bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya
berkelompok, konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa
muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma
muncul konidium–konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara,
konidium–konidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna
tertentu pada jamur. (Schlegel, 1994) Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa
atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara
terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan
ke dalam paru.(Tarigan, 1991). Spesies ini termasuk kosmopolit,dan dapat ditemukan pada
aneka substrat terutama pada makanan fermentasi. Namun pada pengamatan yang kami akukan jamur
ini hanya ditemukan pada nasi,padahal nasi bukanlah produk dari hasil olahan fermentasi. Hal
ini dikarenakan karena Aspergilus dapat berkembang biak dengan kadar gula yang cukup
tinggi,begitu pula dengan nasi,nasi juga memiliki kandungan glukosa yang amat tinggi
sehingga Aspergilus dapat tumbuh dengan baik pada nasi yang telah basi.