1. Pengertian logika :
apa itu logika ? logika dapat didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan
benar. Dapat diartikan bahwa logika adalah dasar dari semua penalaran matematis, dan
memiliki aplikasi praktis untuk merancang mesin komputasi, spesifikasi sistem, kecerdasan
buatan, pemrograman komputer, bahasa pemrograman, dan bidang ilmu komputer lainnya,
serta banyak bidang lainnya.
Logika matematika adalah cabang logika dan matematika yang mengandung kajian matematis
logika dan aplikasi kajian ini pada bidang-bidang lain di luar matematika. Logika matematika
berhubungan erat dengan ilmu komputer dan logika filosofis. Tema utama dalam logika
matematika antara lain adalah kekuatan ekspresif dari logika formal dan kekuatan deduktif dari
sistem pembuktian formal. Logika matematika sering dibagi ke dalam cabang-cabang dari teori
himpunan, teori model, teori rekursi, teori pembuktian, serta matematika konstruktif. Bidang-
bidang ini memiliki hasil dasar logika yang serupa.
3. Pernyataan Matematika
Kalimat pernyataan disini bukanlah kalimat pernyataan biasa tetapi kalimat pernyataan
dalam ilmu matematika. Definisi dari penyataan yaitu kalimat deklaratif yang benar atau
salah tetapi tidak keduanya. Artinya, tidak sekaligus benar dan salah. Huruf yang
digunakan untuk menunjukkan proposisi. Hanya sebuah huruf yang digunakan untuk
menunjukkan variabel. Huruf konvensional yang digunakan untuk tujuan ini adalah p, q, r
nilai kebenaran suatu proposisi adalah benar, dilambangkan dengan ‘T’ jika proposisi yang
benar dan yang salah, dilambangkan oleh F, jika itu adalah proposisi yang salah.
Berikut ini adalah contoh dari pernyataan :
1) Washington DC adalah ibu kota negara bagian Amerika
2) 1+1 = 2
3) Jika x = 4 maka 2x = 8
4. Operasi Dalam Logika Matematika dan Tabel Kebenaran
Operasi dalam matematika yaitu menggabunkan pernyataan-pernyataan tunggal yang
menghasilkan pernyataan majemuk dan dari beberapa pernyataan tunggal diperlukan
adanya kata perangkai atau yang biasa disebut kata hubung.
p ~p
B S
S B
Contoh :
b. Konjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai “dan” disebut konjungsi. Adapun
kata perangkai yang lain yaitu kata tetapi, maupun, dll .Operasi konjungsi
dilambangkan dengan “ “
Contoh :
Jika p :7–2=5
dan q : 5 adalah bilangan prima
maka p ^ q : 7 – 2 = 5 dan 5 adalah bilangan prima.
Tabel kebenaran :
p q p˄q
B B B
Berdasarkan tabel jika p benar dan q
B S S benar, maka p dan q adalah benar
S B S
S S S
c. Disjungsi (p ˅ q)
Tabel kebenaran
Disjungsi Inklusif Disjungsi Eksklusif
p q p˅q p q p˅q
B B B B B S
B S B B S B
S B B S B B
S S S S S S
d. Implikasi (p → q)
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai Jika...maka...disebut implikasi.
Operasi implikasi dilambangkan dengan “ → “
tabel kebenaran
p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh :
1) Jika p : Segitiga ABC samakaki
dan q : Segitiga ABC mempunyai dua sudut yang sama
maka p q : Jika semua segitiga ABC samakaki, maka segitiga ABC mempunyai
dua sudut yang sama
Contoh :
Jika p : Indonesia anggota Asean ; (B)
dan q : Pilifina anggota Asean ; (B)
maka p q : Indonesia anggota Asean jika dan hanya jika Pilifina anggota Asean.
Tabel kebenaran
p q p↔q
B B B
B S S
S B S
S S B
5. Metode pembuktian
teorema adalah pernyataan yang dapat diperlihatkan benar, kami menunjukkan bahwa teorema itu
benar dengan urutan pernyataan yang membentuk argumen, yang disebut bukti. pernyataan yang
digunakan dalam bukti dapat mencakup aksioma atau dalil. metode pembuktian yang dibahas dalam
bab ini penting bukan hanya karena mereka digunakan untuk membuktikan teorema matematika
tetapi juga untuk banyak aplikasinya dalam ilmu computer.
HIMPUNAN
1. Pengertian
Contoh :
N = (0,1,2,3,...) himpunan bilangan asli
Z = (...,-2,-2,0,1,2,3,...) himpunan bilangan bulat
Z+ = (1,2,3 ) himpunan bilangan bulat positif
Q= (p/q|p € Z, q € Z ) himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
Simbol Arti
Komplemen
𝐴𝐶
Himpunan kuasa
P (A)
a. Himpunan Semesta
adalah himpunan yang anggotanya semua objek pembicaraan.
Dilambangkan dengan S atau U.
b. Himpunan Kosong
adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota. Dilambangkan dengan “Ø”
c. Himpunan Bagian
- Diberikan himpunan A dan B. Jika setiap anggota A merupakan anggota B maka
dikatakan A merupakan himpunan bagian (subset) dari B atau dikatakan B memuat A
- Dilambangkan dengan AB.
Jadi AB jika dan hanya jika
xA xB
Jika ada anggota dari A yang bukan merupakan anggota B maka A bukan himpunan
bagian dari B, dilambangkan dengan AB.
- Diagram Venn :
1. Gabungan (Union)
- Diberikan himpunan A dan B.
- Lambang operasi gabungan berbentuk ᴗ
- Gabungan himpunan A dan B ditulis dengan AᴗB adalah suatu himpunan yang
anggotanya berada di A atau berada di B. Jadi AᴗB = { x | xϵA atau xϵ3B }
Contoh:
A = {a,b,c,1,2} dan B = {c,d,e,f}.
Maka AᴗB = {a,b,c,d,e,f,1,2}
Diagram Venn :
2. Irisan (Intersection)
- Diberikan himpunan A dan B.
- Lambang operasi irisan berbentuk ∩
- Irisan himpunan A dan B ditulis dengan AᴖB adalah suatu himpunan yang
anggotanya berada di A dan juga berada di B. Jadi AᴖB = { x | xϵA dan xϵB }
Contoh:
A = {a,b,c,1,2} dan B = {c,d,e,f}.
Maka AᴖB = {c}
P = {a,b,c,1,2} dan Q = {d,e,f}.
Maka PᴖQ = Ø
Diagram Venn :
3. Komplemen
- Diberikan suatu himpunan A.
- Komplemen dari A ditulis dengan “ Ac“ atau Ā adalah himpunan yang
anggotanya berada dalam himpunan semesta tetapi bukan berada di A. Jadi Ac= {
x | xϵS, x∉A }
Contoh:
Diberikan semesta himpunan bilangan asli.
Jika A = {2,4,6,…} maka Ac = {1,3,5,…}
Diagram Venn :
4. Power Set
S adalah himpunan berhingga dengan n anggota
Maka power set dari S -dinotasikan P(S)- adalah himpunan dari semua subset dari
S dan |P(S)| = 2n
Contoh: S = { a, b, c}
P(S) = { ∅, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, {a, b, c} }
5. Selisih (difference)
Selisih antara dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘– ‘.
Misalkan A dan B adalah himpunan, maka selisih A dan B dinotasikan oleh A – B
= { x | x ∈ A dan x ∉ B }
Contoh : Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 3, 5, 7}, maka A – B = { 1, 4, 6,
8, 9, 10 } dan B – A = ∅
Diagram Venn:
5. Hukum Himpunan
1. Hukum komutatif
o p∩q≡q∩p
o p∪q≡q∪p
2. Hukum asosiatif
o (p ∩ q) ∩ r ≡ p ∩ (q ∩ r)
o (p ∪ q) ∪ r ≡ p ∪ (q ∪ r)
3. Hukum distributif
o p ∩ (q ∪ r) ≡ (p ∩ q) ∪ (p ∩ r)
o p ∪ (q ∩ r) ≡ (p ∪ q) ∩ (p ∪ r)
4. Hukum identitas
o p∩S≡p
o p∪∅≡p
5. Hukum ikatan
o p∩∅≡∅
o p∪S≡S
6. Hukum negasi
o p ∩ p' ≡ ∅
o p ∪ p' ≡ S
7. Hukum negasi ganda
o (p')' ≡ p
8. Hukum idempotent
o p∩p≡p
o p∪p≡p
9. Hukum De Morgan
o (p ∩ q)' ≡ p' ∪ q'
o (p ∪ q)' ≡ p' ∩ q'
10. Hukum penyerapan
o p ∩ (p ∪ q) ≡ p
o p ∪ (p ∩ q) ≡ p
11. Negasi S dan ∅
o S' ≡ ∅
o ∅' ≡ S
ada berbagai cara untuk mewakili himpunan menggunakan komputer. salah satu metode
adalah untuk menyimpan elemen-elemen himpunan dengan cara yang tidak teratur.
Namun, jika ini dilakukan, operasi dari serikat, persimpangan akan membutuhkan sejumlah
besar pencarian elemen. kami akan menyajikan metode yang mewakili set membuat
kombinasi komputasi dari set menjadi mudah. menganggap bahwa himpunan universal U
adalah terbatas. (dan ukurannya masuk akal sehingga jumlah elemen U tidak lebih besar
dari ukuran memori komputer yang digunakan).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/5341983/Matematika_Diskrit_Adiwijaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Logika_matematika