Anda di halaman 1dari 12

JOURNEY

TO THE CROSS
12 April 2023
PERSONAL REFLECTION

"Let the resurrection joy lift us from loneliness and


weakness and despair to strength and beauty and happiness."
JADWAL
PERSONAL REFLECTION
Kegiatan Durasi

Personal Time 30 menit

Sharing Insight Personal 10 menit

Diskusi dan Sharing Kelompok 20 menit

Note :
Pastikan selama kegiatan selalu menjaga keheningan agar kelas tetap kondusif
RIGHTFUL
GROANING
JOY IN GOD

Ratapan 3 : 39 - 41 & Roma 1 : 18 - 25

Mengeluh bukanlah hal yang asing, apalagi bagi kita orang-orang berdosa. Namun seringkali,
kita masih sering melakukan kesalahan dalam mengeluh. Keluhan yang benar adalah keluhan
tentang keberdosaan kita, kepada Tuhan. Tidak ada hal-hal seperti memaksakan kehendak kita
karena hal-hal di sekitar kita tidak berjalan sesuai dengan kemauan kita. Keluhan yang benar,
keluhan sebagai seruan minta tolong kepada Tuhan untuk permohonan, nantinya akan membawa
kita kepada kebahagiaan kekal di dalam Allah. Kebahagiaan kekal dan benar hanya ditemukan di
dalam ALLAH. Kebahagiaan semu seringkali kita nikmati dan kita anggap sebagai kebahagiaan
yang sesungguhnya. Namun, itu semua hanyalah berhala yang menghalangi kita.

JOURNAL
Keluhan apa yang selama ini sering kamu lontarkan/ucapkan?
Keluhan mengenai banyak tugas, banyak ujian, dan karena lelah

Bayangkan jika nilaimu dibawah ekspektasi, apa yang menurutmu akan kamu keluhkan?
A. Menyalahkan guru yang karena dianggap tidak benar dalam mengajar
B. Merefleksikan diri sendiri karena kurang belajar

Ketika kamu terlambat mengumpulkan tugas sekolah yang membuatmu dimarahi guru, apa yang
biasanya kamu keluhkan?
A. Due date yang diberikan terlalu singkat, membuatmu kekurangan waktu untuk menyelesaikannya
B. Mengeluh tentang sikap diri sendiri yang malas-malasan dan menunda-nunda pekerjaan
RIGHTFUL
GROANING
JOY IN GOD

Ratapan 3 : 39 - 41 & Roma 1 : 18 - 25

JOURNAL
Hal apa yang membuatmu bahagia?
A. Menyaksikan konser dari idola kesukaanmu/ikut cosplay/mabar/nonton
B. Mengikuti ibadah (acara keagamaan) bersama keluarga dan atau teman

Mana yang lebih kamu inginkan?


A. Pergi bersama teman-temanmu di hari libur
B. Quality time bersama keluarga di hari libur

REFLEKSIKAN!
Selama menjawab pertanyaan diatas, apa yang kamu pikirkan? Apakah kamu dapat menjawab hanya dalam 1 kali
membaca, atau kamu mempertimbangkannya berulang kali? Lalu apa hasil jawabanmu apakah kamu memilih jawaban
dengan jujur atau kamu memilih jawaban yang berlihat "baik"?
Saya mempertimbangkannya berulang kali dan saya berusaha untuk menjawab sejujur mungkin berdasarkan perasaan
saya.

Dalam keseharian kita, ada banyak sekali hal-hal duniawi yang tampaknya lebih membahagiakan. Bahkan beberapa dari kita sulit
membedakan mana kebahagiaan sejati dan mana kebahagiaan semu. Hal-hal yang membuat kita bahagia juga sangat erat dengan hal-hal
yang menjadi keluhan kita.

Berikanlah kesimpulan pribadimu, selama ini kebahagiaan seperti apa yang kamu miliki?
Selama ini, kebahagiaan yang saya miliki lebih banyak kebahagiaan manusia atau duniawi. Saya lebih sering memprioritaskan hal-hal
duniawi walaupun saya juga mementingkan kebahagiaan sejati yaitu memuji nama Tuhan.
HATI NURANI
BERSIH
Ibrani 9 : 11 - 14

Pengorbanan Yesus di kayu salib merupakan satu-satunya jalan bagi manusia untuk
memperoleh pengampunan dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa, hati nurani manusia
menjadi hancur dan tidak mampu untuk bertindak baik. Pengorbanan Kristus di kayu
salib telah mengerjakan rekonsiliasi untuk memulihkan hati manusia yang hancur
tersebut. Akan tetapi tetap diperlukan bagian manusia untuk senantiasa memelihara hati
lewat tindakan dan keputusan sehari-hari. Apakah tetap melakukan hal-hal yang berdosa,
atau menjaga diri dari keberdosaan.

JOURNAL
Ambillah waktu untuk berpikir sejenak, apakah selama ini kamu sudah mencoba untuk mendengarkan kata hatimu
sebelum melakukan sebuah tindakan atau sebelum membuat sebuah keputusan? Tuliskan sebuah contoh!
Ya, saya mencoba untuk mendengarkan kata hati saya sebelum melakukan sebuah tindakan. Sebagai contoh, saya
waktu itu diajak teman untuk pergi nonton, namun saya tahu bahwa saya harus belajar untuk US. Saya memutuskan
untuk mengikuti kata hati saya dan melakukan hal yang benar. Pada akhirnya, saya menolak untuk nonton bersama
pada hari itu dan memberikan saran untuk menonton di hari lain.

Pernahkan kamu mengabaikan suara hatimu ketika bertindak, ternyata keputusanmu adalah keputusan yang salah,
kemudian kamu menyesal setelahnya? Jikalau pernah maka bersyukurlah karena hatimu masih bekerja untuk
mengoreksi dirimu sendiri!
Pernah, saat saya masih SD, teman saya mengajak saya untuk sama-sama tidak mengerjakan PR. Padahal hati saya
sudah berkata bahwa ini bukan ide yang bagus. Pada akhirnya, kami diberikan white slip.
PEPERANGA
ROHANI
N
HOSEA 14 : 1 - 3

Setiap hari, manusia pasti mengalami peperangan rohani (baik


itu di sekolah, pribadi, keluarga, dll). Pergumulan-pergumulan
yang dialami manusia, bisa secara sadar maupun secara tidak
sadar membawa manusia lari kepada penyembahan berhala
(orang, benda, tempat). Beberapa dari kita mungkin berpikir
"jika saya membaca Alkitab lebih banyak atau rajin berdoa tiap
malam, berarti saya aman dari penyembahan berhala". Namun
ternyata peperangan rohani tidak sesederhana itu. Peperangan
rohani bisa muncul dalam bentuk apapun bahkan hal-hal yang
tidak pernah kita perhitungkan sebelumnya. Segala sesuatu yang
membuat kita melakukan perzinahan rohani yaitu mencintai
sesuatu lebih dari Tuhan menjadi bukti bahwa kita kalah dalam
berperang.

JOURNAL

Hal apa yang pernah kamu lakukan ketika temanmu mengajak untuk menyontek (ataupun kerja sama
ketika ujian)?
A. Ikut-ikutan menyontek/kerja sama
B. Menolak dan membiarkan temanmu
C. Menolak dan menegur/mengingatkan teman-teman

Kondisi mana yang pernah kamu alami?


A. Mempersiapkan contekan tetapi tidak jadi digunakan
B. Tidak berniat mencotek, akan tetapi pada hari-H malah mencontek karena semua orang
mencontek
C. Tidak berniat mencontek dan tetap bertahan tidak mencontek sampai akhir

Kamu sedang belajar untuk ujian mendatang, dan kamu selalu berdoa selama masa belajar tersebut,
namun setelah ujian selesai, kamu berhenti berdoa dan kurang mengandalkan Tuhan. Apa
pendapatmu tentang hal ini?
Menurut saya, kita tidak boleh hanya datang ke Tuhan saat kita membutuhkan, dan meninggalkan
Tuhan saat kita sudah tidak membutuhkan pertolongan Tuhan. Ingatlah bahwa kita bukan siapa-siapa
dan kita selalu membutuhkan Tuhan.
PEPERANGA
ROHANI
N
HOSEA 14 : 1 - 3

REFLEKSIKAN!
Selama mengerjakan soal-soal diatas, apa yang kamu pikirkan?
Apakah kamu mengalami perlawanan antara batin dan pemikiranmu
ketika berusaha menjawab?

Saya berpikir kembali mengenai kejadian-kejadian yang telah saya


lewati. Ya, saya sempat mengalami perlawanan antara batin dan
pemikiran saya. Saya seringkali mengalami peperangan rohani dan
memiliki banyak godaan-godaan yang menjauhkan saya dari Tuhan.

Hal-hal kecil dalam pernyataan sebelumnya adalah bukti bahwa kita


selalu berhadapan dengan peperangan rohani. Apakah kamu sudah
berhasil menang dalam peperangan tersebut?

Iya, saya telah berhasil memenangkan peperangan ini dan


mendengarkan apa kata hati saya. Saya memilih untuk selalu setia
pada Tuhan dan tidak terjatuh kedalam godaan-godaan duniawi .
Saya tidak ingin mencintai suatu hal lebih dari Tuhan. Saya sadar
bahwa Tuhan harus menjadi prioritas saya setiap saat.
Setiap orang pasti pernah melakukan pengorbanan dalam bentuk atau hal apapun. Akan tetapi
hanya ada satu pengorbanan yang berdampak bagi semua orang dan membuat perubahan yang
sangat besar yaitu pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib. Bagi manusia, salib merupakan
kabar baik sekaligus kabar buruk. Dosa adalah kabar buruk yang harus kita terima dan oleh
sebab itu Yesus datang untuk membayar hukuman atas dosa kita. Kabar baiknya adalah Tuhan
mencurahkan kasih karunia-Nya untuk melepaskan kita dari keberdosaan.
Pengorbanan Yesus memampukan kita untuk memperoleh hidup baru dan memperoleh
pengampunan atas keberdosaan kita. Kita harusnya bersyukur atas hal ini dan berusaha untuk
tidak jatuh lagi ke dalam dosa.

REFLEKSIKAN!
Pernahkah kamu merasa bahwa kamu sudah berkorban untuk seseorang (misalnya untuk
sahabat, atau teman kelompok, atau pacar, atau keluarga, adik, belajar, dll) namun mereka
tidak menghargai pengorbananmu? Apa yang kamu rasakan?

Iya, saya pernah berkorban untuk sepupu saya dan meminjamkan laptop saya kepadanya
padahal saya juga harus mengerjakan tugas saya. Namun, setelah saya pinjamkan, ia
menolak untuk mengembalikannya dan menghabiskan baterainya untuk memainkan game.
Ia bahkan tidak berkata terima kasih. Saya merasa sangat sedih dan kecewa, sekaligus
menyesal bahwa saya meminjamkannya.

PENGORBANAN
SALIB
2 Korintus 5 : 16 - 21
REFLEKSIKAN!
Tahukah kalian, Yesus telah melakukan pengorbanan yang sungguh besar bagi kita semua,
tetapi seringkali kita tidak menghargai dan tidak menganggap penting pengorbanan ini.
Namun, apa yang dilakukan Tuhan? Ia tidak kesal ataupun dendam, sebaliknya Dia
merangkul kembali kita semua. Apa pendapatmu tentang hal ini?

Saya menjadi sadar bahwa saya harus bisa merefleksikannya dan melakukan hal yang
sama untuk orang-orang di sekitar saya. Saya tidak boleh dendam, namun saya harus tetap
menyebarkan kasih dan berbuat baik. Saya harus juga menghargai serta bersyukur atas
pengorbanan Tuhan Yesus yang telah menebus dosa-dosa saya.

Cobalah bertanya pada dirimu, secara pribadi apakah kamu menganggap bahwa
pengorbanan Kristus merupakan suatu hal yang penting? (ya/tidak) Mengapa dan coba
jelaskan!

Ya, menurut saya tanpa pengorbanan Tuhan Yesus, saya tidak akan bisa diselamatkan.
Pengorbanan Kristus merupakan suatu hal yang penting karena Ia telah menebus dan
menyelamatkan semua orang yang percaya kepadaNya.

PENGORBANAN
SALIB
2 Korintus 5 : 16 - 21
PENYESALAN
PERTOBATAN
&
Ibrani 9 : 11 - 14

Keputusan yang keliru menimbulkan penyesalan dalam hidup. Sering sekali rasa penyesalan
memberi dampak buruk bagi diri kita, menimbulkan rasa bersalah dan anggapan bahwa
kesalahan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi. Hal ini akhirnya membawa kita semakin
menjauh dari Tuhan. Perlu kita sadari bahwa kasih Tuhan menggapai semua orang baik yang
melakukan kesalahan ataupun yang tidak. Sehingga paskah adalah momen yang sangat tepat
untuk kita memeriksa kembali diri kita, mengakui kesalahan kita, dan bersikap rendah hati
untuk memohon pengampunan kepada Allah.
Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah, akan tetapi kita harus menyadari bahwa
Tuhan senantiasa mau mendengarkan kita. Dia bersimpati kepada kita dengan turut
merasakan apa yang kita alami; Ia pernah dicobai, menghadapi kesulitan, godaan, kesedihan,
dll. Oleh karenanya kita diajak untuk berani menghadap kepada Tuhan dan mengakui
kesalahan-kesalahan kita dengan jujur dan rendah hati.

JOURNAL
Jika kamu sedang mengalami konflik dengan teman/pacar/sahabat/keluargamu, mana yang
lebih sering kamu lakukan?
A. Berbaikan dengan mereka secara tidak langsung (seiring waktu dan memendam
masalah yang telah terjadi)
B. Berbaikan dengan teman secara langsung (melalui perbincangan langsung dan
melakukan rekonsiliasi atau perdamaian)

Apa alasan kamu memilih pilihan tersebut?


Karena saya tidak suka memiliki konflik yang berkelanjutan dengan orang lain. Saya ingin
agar masalah cepat teratasi.
PENYESALAN
PERTOBATAN
&
Ibrani 9 : 11 - 14

REFLEKSIKAN!
Konflik yang diselesaikan dengan rekonsiliasi adalah hal yang paling menyenangkan. Setiap
kali kita selesai mengoreksi diri satu dengan yang lain kita menjadi semakin mengenal diri
kita maupun orang yang berkonflik dengan kita. Mungkin akan ada momen dimana kita
merasa malu karena kesalahan yang kita lakukan, atau mungkin juga kita akhirnya bisa
menertawakan hal-hal yang selama ini membuat kita marah kepada seseorang, atau bahkan
akhirnya kita mengetahui dimana letak kesalahpahaman yang terjadi sehingga menimbulkan
terjadinya konflik. Semua hal itu pada akhirnya akan menimbulkan rasa damai dalam diri
kita. Rekonsiliasi membantu kita untuk bertobat dari hal-hal egoisme diri sendiri dan
mencoba untuk memahami kondisi orang lain.

Cobalah untuk menyelesaikan masalah yang kamu hadapi dengan cara rekonsiliasi. Jika
masih sulit, maka ceritakanlah masalah yang kamu hadapi hanya kepada Tuhan melalui doa
pribadimu!

Apakah kamu memiliki momen menarik ketika berdamai/rekonsiliasi dengan orang lain?
Tuliskanlah 1-2 hal!
Saat saya menghadapi konflik dengan kakak saya, saya menuliskan surat dan
menyelipkannya di bawah pintu kamarnya. Tidak lama kemudian, ia menulis sebuah surat
juga dan menyelipkannya di bawah pintu kamar saya. Isi surat itu adalah permintaan maaf.

Tuhan berbeda dengan manusia. Sebesar apapun kesalahanmu, jika kamu menyesal dan
bertobat serta berdamai, Dia akan selalu menerimamu apapun keadaannya. Berbaliklah
kepada Allah, Ia akan selalu membuka tangan-Nya untuk memelukmu dengan erat!
DISKUSI & SHARING
Setelah melakukan Personal Refleksi, kamu akan melakukan diskusi bersama dengan teman
kelompokmu. Setiap orang diminta untuk menceritakan minimal 1 bagian yang menarik
baginya dari hasil personal refleksi.

Setelah semua orang selesai bercerita, bacalah Matius 27 : 11 -54!


Setelah selesai membaca, silakan tunggu ketua kelompok untuk memimpin diskusi.

• Jika kamu menjadi Pilatus, apakah yang akan kamu lakukan pada saat itu?
• Menurutmu, apa yang dirasakan oleh para prajurit setelah ketakutan di ayat 54?
• Apa teladan mulia yang dapat kamu terapkan setelah membaca kisah tersebut?
• Hal apa dari kisah tersebut yang membuatmu sadar betapa besar kasih Allah?
• Buatlah suatu komitmen kepada Allah sambil merefleksikan dirimu!

Salah satu anggota kelompok akan menuliskan jawaban hasil diskusi pada bagian ini!

Anda mungkin juga menyukai