Anda di halaman 1dari 4

Senin, 07 November 2022

Materi Diskusi

PPGPI Jemaat Elim Kali Sukun

Tema                 : Mengampuni setiap orang

Pembacaan Alkitab : (Matius 18 : 21-35)

Pengantar

Matius 18 : 21-35 berbicara mengenai perumpamaan tentang pengampunan. Perikop ini


diawali dengan pertanyaan Petrus kepada Yesus mengenai seberapa sering dia harus
mengampuni saudaranya jika saudaranya itu berbuat dosa terhadapnya. Mungkin pada saat itu
Petrus merasa dirinya sudah sangat berbaik hati bila dia mengampuni saudaranya sampai 7 kali.
Namun Yesus memiliki pandangan yang berbeda. DIA mengatakan bahwa mengampuni harus
70 x 7 kali.

Dan mungkin Petrus kaget dengan jawaban itu dan kemudian dia sadar bahwa
pengampunan 7 kali yang menurut dia besar ternyata masih sangat begitu kecil dibandingkan
dengan standar Tuhan.  Standar Tuhan bukan hanya tinggi, namun tanpa batas.

Yesus menjelaskan hal pengampunan menggunakan perumpamaan seorang raja yang


telah mengampuni hambanya yang berhutang begitu banyak. Namun apakah hamba tersebut
berterima kasih?? Mungkin saja mulutnya mengucapkan terima kasih namun peristiwa
berikutnya justru menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang bersyukur/berterimakasih. Dia
menolak berbelas kasihan kepada temannya yang berhutang kepadanya, bahkan mencekik dan
memasukkan ke dalam penjara !! 

Allah menuntut setiap orang percaya supaya mau mengampuni sesamanya sebagaimana
Dia telah mengampuni mereka. Dalam perikop ini, kata kunci adalah pengampunan dan belas
kasihan. Yesus mengajarkan bahwa pengampunan harus dilakukan secara tulus dan ihklas.
Pengampunan bukan soal kuantitas atau jumlah melainkan harus sempurna dan terus-menerus.
Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajarkan bahwa pengampunan Allah diberikan dengan
cuma-cuma kepada semua orang berdosa yang mau bertobat. Jadi, mereka yang telah menerima
pengampunan selayaknya mampu untuk mengampuni.

Perselisihan seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari, kapan saja dan dimana saja.
Dengan pasangan, dengan anak, saudara, sahabat, sesama jemaat, orang tua, siapapun! Betapa
sering kita marah dan jengkel kepada orang-orang di sekitar kita, dan hal ini terjadi setiap hari!!
meskipun demikian hal mengampuni masih merupakan hal yang paling sulit untuk dilakukan
oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang
yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua
bagi orang yang sudah menyakiti bahkan menghianati kita. Bahkan rasa sakit hati ini dapat
berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni,
kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati.

Betapa sulitnya memperbaiki hubungan yang telah retak, membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk memulihkan hubungan 2 atau lebih pihak yang berselisih. Hal-hal semacam
ini seringkali membuat kesaksian gereja menjadi rusak, bahkan hampir merontokkan iman orang
yang baru percaya.
Dengan demikian gereja dipanggil dan diutus untuk mengampuni. Jika tidak demikian,
maka gereja tidak mungkin bisa bertahan. Demikian juga pemuda diwajibkan untuk saling
mengampuni. Pemuda dapat mendoakan setiap orang yang melukainya. Setiap doa yang berisi
pengampunan pasti dijawab Tuhan.  

Pertanyaan

1. Bagaimanakah cara anda mengampuni orang lain? (ay. 22).


2. Menurut anda mengapa setiap orang percaya harus mengampuni? (ay. 34-35).
3. Apakah penghalang yang membuat anda sulit mengampuni sesama? (ay. 27).
4. Apakah anda menyadari pentingnya doa dan mendoakan orang yang menyakiti anda?
Jelaskanlah!
Kesimpulan

Sebelum kita mengambil kesimpulan bahwa kita adalah korban,dan orang lain yang
menyakiti kita, sebaiknya kita lebih dulu melihat kehidupan pribadi kita secara jujur. Apakah
benar kita tidak pernah melakukan hal yang menyakiti orang lain?? Seringkali orang yang terus-
menerus tersinggung, kemungkinan besar dia juga seringkali menyinggung perasaan orang lain.

Mengampuni, dalam ayat yang kita baca Mat 18 : 21-35 sangat jelas dikatakan bahwa
mengampuni adalah hal yang diharuskan,bahkan ketika seseorang bersalah dan terus menerus
menyakiti hati kita, mengampuni berkali-kali sampai tanpa batas. Sangat melelahkan, tetapi itu
jugalah yang dilakukan Tuhan. Mengapa harus mengampuni ?? jawabannya adalah karena Tuhan
lebih dulu melakukannya bagi kita. Pengorbanan Yesus di kayu salib adalah wujud karya
pengampunan terbesar bagi manusia. Yesaya 53 : 4-6 “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah
yang ditanggungnya,dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan
oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” Ketika hati dan pikiran kita setiap saat
dipenuhi dengan penghargaan terhadap apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita maka dengan
sendirinya kita akan mengampuni hal-hal kecil yang diperbuat orang lain terhadap kita.

Mendekatinya dan berbicara dengan tenang Seperti yang ditulis dalam Mat 18 : 15, “Apabila
saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia dibawah empat mata”.Membicarakan dengan tenang hal
yang menyinggung hati kita terkadang menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, oleh sebab itu
hal ini sebaiknya dilakukan setelah kita melakukan pengampunan, dan dilakukan dengan tenang
dan di bawah empat mata. Paulus memberikan contoh bagaimana berbicara dengan tenang ketika
dia menegur atau mengkritik. Pertama dia akanmenyampaikan penghargaan yang setulus-
tulusnya kepada orang tersebut, baru kemudian dia menyampaikan keluhan atau tegurannya.
Misalnya dalam Kol 1 : 3-4, Filipi 1:5.

Pembicaraan 4 mata, artinya dilakukan hanya antara kita dengan orang tersebut. Sering kali
yang kita lakukan justru tidak membicarakan keluhan/rasa sakit hati kita dengan orang tersebut,
melainkan membicarakannya dengan orang lain dibelakangnya. Pada akhirnya perselisihan ini
diketahui orang dan tercemarlah nama baik orang tersebut, dan bila terus-menerus menyebar,
perselisihan ini akan menjadi bahan gosip yang justru mempersulit keadaan. Matius 18 : 15-20
jelas memperlihatkan bahwa akan ada banyak saudara yang terlibat, bila dengan sedikit orang
perselisihan tidak terselesaikan. Sebaiknya pembicaraan 4 mata dilakukan dengan tenang, tanpa
nadatinggi, dan kita mengawalinya dengan baik, tanpa emosi.

Tetap berdamai, tetap mengampuni, tetap bersikap baik, karena :

1. Bahkan apabila setiap orang tidak mau setia terhadap prinsip mengampuni seperti pada
perikop Mat 18 : 21-35, tetap menjadi tanggung jawab kita untuk melakukan apa yang
benar sesuai dengan Alkitab. Kita tidak dapat bertanggung jawab terhadap perilaku orang
lain, tetapi kita bertanggung jawab terhadap perilaku kita sendiri.
2. Hubungan yang harmonis akan tetap ada bila ada seorangyang bersikap dewasa dan
bertindak tepat
3. Mungkin saja orang yang kurang dewasa pun akan bertindak dewasa dan kemudian
berdamai.

Terkadang kita sulit Orang sulit mengampuni orang lain karena :

1. Kesalahan yang ‘terlalu berat’ untuk dimaafkan.


2. Orang sulit mengampuni karena mengalami ‘luka batin’ yang tak terlupakan.
3. Orang sulit mengampuni karena takut kejadian yang sama akan terulang lagi.
4. Orang sulit mengampuni karena berpikir orang lain akan memandang citra diri yang
lemah (:baca diremehkan)
5. Orang sulit mengampuni karena kebiasaan dalam keluarga untuk tak mudah memaafkan
kesalahan.
Baca 1 Korintus 6 : 7-8

Setiap kita pasti pernah merasa disakiti, dan tanpa kita sadari kitamungkin juga pernah membuat
orang tersinggung atau merasatersakiti. Dalam 1 Korintus 6 : 7-8 Paulus tegas mengatakan
supayakita berhenti melakukan ketidakadilan dan merugikan orang lain.Dan kepada orang yang
merasa dirugikan, Paulus meminta supayasedikit mengalah dan jangan cepat menjadi marah
karena hal-halsepele.Kerukunan bukan berarti setiap orang selalu berpikir sama persisdengan
orang lain. Kesatuan dapat dipertahankan bila setiap orangyang bersedia mengampuni,
mendengar pendapat dan pemikiranorang lain tanpa merasa terancam.

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,

seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.”

Perjanjian dengan Tuhan:

Mulai hari ini, bawalah dalam doa setiap orang yang pernah melukai anda, dan ampunilah
mereka seperti Allah telah mengampuni anda.

Anda mungkin juga menyukai