Anda di halaman 1dari 1

“BERSYUKUR MELALUI PENOLAKAN”

(Ma’kurre Sumanga’ Ullendui’ Kadisa’biangan)


Mazmur 118:13-18
Pendahuluan

Perasaan ditolak akan membuat seseorang menjadi marah, kecewa, merasa tidak dihargai dan
muncul banyak hal negatif dalam pikiran. Entah yang ditolak adalah diri, pendapat atau harta benda,
ya namanya ditolak pasti menimbulkan perasaan tidak nyaman. Kalau saudara-saudara ditolak, apa
yang akan kalian lakukan?? Apalagi sekarang yang menjadi pembicaraan utama di angkatan kita ialah
tentang ketidakpastian diterima atau tidak di sebuah jemaat yang akan kita tempati untuk praktek
jemaat 1. Banyak dari teman-teman mulai cemas karena takut jika di jemaat di mana teman-teman
ditempatkan menolak untuk menerima teman-teman praktek di sana. Lalu, kalau teman-teman
ditolak, apa yang akan kalian lakukan??

Penjelasan

Dalam pembacaan hari ini, pemazmur mengungkapkan suatu pergumulannya yaitu


pengalaman ditolak. Sebenarnya penolakan seperti apa yang dialami oleh Daud? Ternyata musuh-
musuhnya menolak ia dan mereka ingin Daud terjatuh dalam dosa dan mengalami kehancuran. Kalau
membaca ayat-ayat sebelumnya, Daud menaikkan syukur bagi Allah atas kebaikan dan pertolongan
Tuhan. Daud berseru-seru dalam kesesakannya dan ketika musuh-musuhnya mengelilingi dia,
bahkan ia mengatkan musuhnya mengelilingi dia seperti lebah, yang berarti bahwa sangat banyak
yang memusuhi dia. Kejahatan dan ketidakadilan dilakukan orang terhadap dia, adalah bukti
penolakan bagi dia. Tetapi dalam penolakan itu, meski ia terjatuh namun dapat bangkit karena
ditolong oleh Tuhan. Dan oleh kesadaran akan pertolongan Tuhan, ia memiliki keyakinan bahwa
Tuhan adalah kekuatan dan keselamatannya (ay. 14). Ia percaya bahwa Tuhan ada dipihaknya
sehingga pasti ia menang (ay. 15) Ia yakin bahwa ia tidak akan mati melainkan hidup untuk
mewartakan perbuatan Tuhan. Dan dalam keyakinan ia memuji-muji Tuhan dan tetap tunduk kepada
Tuhan, ia mau menerima pendisiplinan dari Tuhan.

Ilustrasi

Nick Vujicic : seorang penginjil dan seorang motivator yang terlahir dengan sindrom tetra-
amelia (keadaan dimana ia terlahir cacat tanpa tangan dan kaki). Terjadi penolakan dalam
masyarakat karena keterbatasan atau karena ia cacat. Sempat jatuh namun bangkit. Ia mengandalkan
Tuhan dan terus bersyukur dalam keterbatasannya.

Aplikasi

Tindakan yang dilakukan Pemazmur atas penolakan dirinya kiranya menguatkan dan
memampukan kita ketika merasakan penolakan dari orang lain. Sepanjang yang kita lakukan adalah
benar, sepanjang kita berdiri di atas kebenaran namun ditolak, yakinlah seperti pemazmur bahwa
Tuhan pasti memihak pada kita. Satu hal yang pasti bahwa kebenaran yang diperjuangkan pasti akan
menang dengan sendirinya. Dan di dalam semuanya itu, tetaplah tunduk sepenuhnya pada Tuhan.
Teruslah bersyukur padaNya. Dan penolakan yang dialami janganlah membuat iman kita menjadi
lemah, tapi pergunakanlah itu sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa Tuhan menolong kita
dan tetaplah kuat, teruslah memuji-muji nama-Nya.

Penutup

Saudara-saudara, kita pasti pernah mengalami atau bahkan akan menemui penolakan dalam hidup
kita. Entah seperti apa bentuk penolakan tersebut. Tapi ingatlah, dunia mungkin menolak kita, tetapi
Allah di dalam Kristus Yesus yang mengasihi semua orang, bahkan dunia ini tidak pernah menolak
setiap orang yang datang kepadaNya. Jika kita mengalami penolakan dalam hidup kita, apakah yang
akan saudara lakukan?? Bersyukurlah!!

Kiranya Roh Kudus memampukan dan menguatkan kita dalam menghadapi setiap pergumulan kita,.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai