KHOTBAH YAKOBUS 4: 1-10

Balibar
Dalam hidup ini kita akan selalu diperhadapkan dengan pilihan.. dan kita harus pilih. Bangun
pagi kita mau pi gereja atau tidak, kita harus buat keputusan, kita pi gereja mandi atau tidak?
Pake baju apa? Kita harus pilih. baik atau buruk, susah atau senang, menjadi kaya atau
miskin, semua pilihan ada ditangan kita. Namun yang harus diingat bahwa setiap pilihan pasti
ada dampak/konsekuensinya.
Sama halnya dengan kehidupan di dunia ini. Yakobus menasihatkan bahwa umat Allah akan
berhadapan dengan tantangan2 yang lahir dari dalam diri sehingga setiap orang akan dibawa
pada keiginan/ hawa nafsu yang berlebihan dan persahabatan dengan dunia.
Hati setiap orang mulai digoda oleh iblis untuk memperolah sesuatu, namun ketika apa yang
diperolehnya tdak didapatkan, iblis mulai menumbuhkan perasaan irihati, kebencian,
sehingga menimbulkan perkelahian. penuh dengan pilihan2, keinginan2 yang banyak,
sehingga membuat seseorang tidak mampu mengendalikan diri dan dari ketidak mampuan itu
melahirkan pertengkaran diantara sesama karena merasa tidak puas.
Tidak itu saja, Yakobus menuliskan bahwa orang2 yang sudah dikuasai oleh keinginan diri
dia akan menjadi pribadi2 yang mengotrol Tuhan sesuai kehendak hati sehingga terkadang
ketika seseorang berdoa, dia memaksaka Tuhan mengikuti kehendaknya bukan kehendak
Tuhan. Hal-hal yang demikian Yakobus katakan dibenci oleh Allah. Kehidupan yang
demikian menjadi tanda bahwa seseorang bersahabat dengan dunia dan menjadikan dirinya
sebagai musuh Allah. Ketika orang bersahabat dnegan dunia maka kecongka/ kesombongan
akan menjadi kebiasaan yang diperlihatkan. Sehingga dengan tegas Yakobus mengatakan
Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihi orang orang rendah hati, yang
mengikuti jalan dan kehendak Tuhan. Karena itu firman Tuhan menegaskan, supaya setiap
orang percaya yang hendak bersahabat dengan Allah, dia harus berani melawan Iblis,
menantang iblis dengan cara meninggakan kenikatan duniawi yakni kesenagan diri.
Dari firman Tuhan ini kita belajar bahwa dalam hidup kita juga akan diperhadapkan dengan
peperangan rohani, menjadi sahabat Allah atau sahabat dunia, menjadi musuh Allah atau
musuh dunia. Inilah pilihan kita dengan segala konsekuensinya dari pilihan tersebut.
1. Jadilah sahabat – sahabat Allah
Kata sahabat/ teman tentu kita memahaminya. Ketika bersahabat dengan seseorang tentu kita
akan menjadi hubungan persahabatan agar tidak saling menyakiti. Tentu cara untuk menjaga
agar hubungan persahabatan agar tetap setia dengan cara mengikuti apa yang baik yang
menjadi keiginan dari sahabat kita. Demikian juga dengan Allah, ketika kita menjadikan
Allah sebagai sahabat kita, maka tentu kita tidak akan melakukan hal2 yang menyakita hati
dia. Kita akan bertindak setia menjaga hubungan agar tetap terjalan dengan baik. Kita tidak
bisa memaksakan keininan kita untuk dikabulkan oleh Allah karena hidup ini milik Allah
dana pa yang harus kita lakukan adalah memohon kepada allah agar apa yang kita inginkan
dan minta biarlah sesuai dengan kehendak Tuhan. (contoh banyak yang meminta Tuhan
memberi ini dan itu dipakai untuk menyombongkan diri atau kita mendoakan agar Tuhan
mengutuk ornag yang kita benci).
Menjadi sahabat Allah harus mampu berdamai dengan hati, harus mampu mengontrol diri
dan emosi. Bersahabat dengan Allah adalah berteman dengan kebenaran firmannya supaya
tahu kehendak dan keinginan TUhan bukan mengedepankan kehendak sendiri agar tidak ada
yang tersakiti. Kita perlu membangun karakter yang mencintai damai dalam relasi dengan
sesame terlabih lagi Tuhan, itulah tanda kita memiliki kerendahan hati. Orang yang hidup
dalam kerendahan hati dia akan di kasihi Allah. Ketika kita mendekat kepada allah,
meninggalkan kesenagan dunia kita dan meratap dihadapan allah bahwa hidup kita tidak ada
artinya dihadapan Allah maka dia akn mendekat dan memberkati kehidupan kita. Apa saja
yang kita minta asalkan kita setia kepadanya dan merendahkan diri dihadapan Allah makan
dia kan menjawab doa2 kita.
2. Maju dan lawanlah Iblis
Hidup yang kita jalani akan penuh dengan tantangan, tawaran2 yang menyenangkan,
membuat kita lupa akan kebenaran dan hubungan kita dengan Allah. Apa yang kita inginkan
akan cepat kita peroleh meski dengan jalan yang salah, seperti menghalalkan segala cara
untuk mendapt keinginan kita agar cpat berhasil. Kita akan merasa puas dan bahagia ketika
melihat orang menderita namun kita merasa sakit dan iri hati ketika melihat orang lain
berkelebihan/ berhasil. Inilah ciri2 orang yang bersahabat dengan dunia. Dan Allah berkata
bahwa Allah akan menentang/melawan orang2 yang sombong, yang berteman dengan dosa/
dunia. Melakukan hal yang tidak benar sama halnya dengan melawan Allah, bermusuhan
dengan Allah. Resiko dari itu adlah kebinasaan karena Allah tidk akan memberkati orang2
yang sombong hatinya. Jadi kita perlu melawan godaan iblis spy pergi dari hati kita, diri kita,
hidup kita (contoh sederhana belajar untuk tidak iri hati dan memaafkan orang lain). Ketika
hati menjadi damai ibliskan tidak akan bertahan di hati kita. Ketika kita mampu bersikap
bijak, ersikap dewasa, rendah hati, sabar dalam menghadapi situaasi maka Allah akan
memberkati hidup kita.
Orng yang memilih hidup di dalam Tuhan, melawan iblis, dia akan ditinggikan oleh allah.
Itulah konsekuensi dari pilihan kita. Kita yang tidak dihargai, kita yang dipandang lemah
akan diangkat oleh allah karena allah menghargai kesetiaan kita. Kita akan ditingikan oleh
allah artinya hidup kita akan senantiasa diberkati, tidak dipandang sebelah mata, kita akan
dihargai oleh sesame karena terang kebenaran yang kita tambilkan lewat sikap hidup kita.

Sdra/i
Hidup ini adalah sebuah medan peperangan iman dengan pilihan2 kehidupan yang penuh
dinamika. Ada saat kita tidak akan mampu membuat pilihan secara tepat karena godaan iblis
juga begitu kuat. Saat kita tidak mampu melawan godaan iblis, membuat keputusan yang
tepat,
Berilah ruang untuk meminta kekuatan dari Allah di dalam doa, ruang doa itu akan memberi
semangat dan kekuatan baru sehingga kita dapat bijak dalam memilih pilihan yang tepat.
Amin.