Galau !!! satu kata yang tak asing lagi didenger apalagi buat kids zaman now.
Fenomena galau sudah menjadi trend kebanyakan remaja en remaji abad 21. Lagi
sedih diputusin pacar dibilang galau, lagi marah ngeliat pacar selingkuh dibilang galau,
masih jomblo ga punya pacar dibilang galau, ga dapet perhatian dari pujaan hati pun
diledekin galau. Seketika dunia maya langsung ngedadak rame dengan status
kegalauannya. Apalagi social media udah jadi corong ekspresi kawula muda, walhasil
curcol alias curhat colongan yang memenuhi dinding facebook atau kicauan tweeter tak
bisa dibendung.
Yuk Cari tau tentang Galau
Status galau marajalela di dunia maya karena menjadi keluhan wajib facebookers dan
tweeple. Saking sering akhirnya jadi trend, banyak remaja yang bangga melabeli
dirinya generasi galau tanpa cari tau artinya.
Coba perhatikan definisi galau menurut KBBI yaitu di halaman 407 Kamus Besar
Bahasa Indonesia edisi IV (2008), Galau berarti kacau (tentang pikiran), bergalau
berarti (salah satu artinya) kacau tidak karuan (pikiran) dan kegalauan berarti sifat
(keadaan hal), galau di dalam Google translate dan buku kamus Indonesia-inggris John
M.Echols dan hasan Shadily, Bahasa inggris galau adalah hubbub dan confusion.
Artinya galau lebih dekat dengan suasana pikiran yang tengah bingung. Menurut situs
arti-kata.com, bergalau adalah sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan
(pikiran).
Nah, apapun definisi galau, yang pasti kita akan mendeteksi kehadiran para galauers di
dunia maya. Ciri-cirinya adalah self sentris alias doyan mengeluh atau ngomongin
dirinya sendiri atau getol mengumbar masalah pribadinya ke publik, atau rajin update
banyak status entah dengan bentuk puisi yang mendayu-dayu, kata bijak, kata mutiara
atau aktif curcol di waktu-waktu Indonesia bagian galau… Apakah kamu termasuk salah
satunya??? Hayoo….ngaku aja! Galau itu bikin remaja en remaji pada gelisah,
bimbang, bingung apa yang harus dilakukan. kebanyakan dari mereka jadi murung
secara mendadak bin banyak beban pikiran.
Virus galau juga menular ke orang dewasa, bahkan menjadi penyakit galau masal yang
menjangkiti masyarakat kita. Sebenarnya ketika seseorang merasa bingung and
gelisah, itu memang hal yang wajar dan manusiawi. Sama seperti rasa takut-berani,
bahagia-sedih dan lain-lain nya. Tapi jadi tidak manusiawi ketika kebingungan menjadi
wabah penyakit, bahkan menjadi semacam karakter yang melekat pada seseorang.
Apalagi kalau menghadapi suatu masalah, dia selalu dilema atau bingung.
Kenapa Harus Galau?
Galau itu adalah sebuah penyikapan yang dilakukan oleh seseorang atas masalah yang
menimpanya. Dan perlu kamu tahu, setiap orang memiliki masalah dengan kadar yang
berbeda, karena Allah memberikan masalah atau ujian sesuai dengan kemampuan
manusia. Tapi yakin deh, tidak ada masalah ataupun ujian dari Allah yang tidak dapat
diselesaikan oleh hamba Nya.
Allah menguji sesuai tingkat keimanan kita loch Guys. Dan yang harus kamu tau juga
neh, ujian dari Allah itu tujuannya untuk membuktikan kebenaran keyakinan keimanan
seseorang, apakah ia layak disebut orang beriman ataukah orang munafik yang hanya
menampakkan zahirnya dan menyembunyikan batinnya. Maka Allah sudah
mengingatkan kita,
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah : 155).
Jadi boleh dibilang, Galauers adalah orang yang ga mampu menyalurkan resah mereka
dengan cara yang benar. Padahal “Cukuplah Allah bagi kita, tidak ada Tuhan selain
diriNya. Hanya kepadaNya kita bertawakkal..”
Tahu Ga teman… Galau tidak memberikan solusi atas masalah kita. Galau hanya
menambah beban bagi pelakunya. Lihat aja status galauers yang isinya keluhan
kegalauan, kebimbangan, yang kadang ditulis dengan lebay. Keluhan-keluhan itu ga’
menyelesaikan masalah yang menimpanya. Bahkan itu menunjukkan bahwa ia tidak
mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Padahal sebagai seorang muslim kita kudu
yakin kalau Allah telah berjanji tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.
So, galauers adalah orang yang belum mampu menemukan solusi yang hakiki. Mereka
mencari solusi pada tempat yang mustahil memberikan solusi. Padahal sudah jelas
bahwa sabar dan shalat adalah sebaik-baik cara untuk mendapatkan solusi yang hakiki
“Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan Sabar dan Sholat dan sesungguhnya
Sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” (QS Al Baqarah:
45)
Allah SWT adalah Rabb yang Maha Baik, maka apapun yang Dia tetapkan pasti jadi
kebaikan. Para Galauers itu belum mampu memahami bahwa semua yang Allah
tetapkan kepada makhluk-Nya adalah yang terbaik. Bisa jadi para galauers itu belum
faham bahwa masalah yang menimpanya adalah ujian yang dapat meningkatkan
derajatnya di sisi Allah. Ibarat seseorang yang akan naik kelas maka pasti akan diuji
terlebih dahulu, jika ia mampu menyelesaikan ujian itu ia akan lulus, namun jika gagal
maka ia akan tetap pada kelasnya. Begitupun ujian dalam kehidupan ini, berat dan
ringannya ujian disesuaikan dengan kedudukannya di hadapan Allah. Para nabi adalah
orang yang paling banyak mendapat ujian. Seseorang diuji berdasar tingkat
ketaatannya kepada Allah SWT. Jika ia adalah orang yang kuat agamanya, maka kuat
pula ujian baginya. Ibarat nya neh, semakin tinggi pohon semakin besar angin yang
menerpanya.
Satu lagi, orang yang sedang galau itu artinya belum mampu bersabar atas ujian dari
Allah SWT. Merasa diri mereka sebagai orang yang paling menderita sedunia (….
Ealaaahhhhh), mengumbar seakan-akan lemah tak berdaya. Padahal sesungguhnya
musibah dan masalah adalah sarana untuk melatih kesabaran. Kita tidak akan dapat
bertahan dalam sebuah kebaikan kecuali dengan bersabar. Kita tidak dapat mentaati
Allah SWT dan menjauhi kebatilan kecuali dengan sabar. Surga adalah hadiah tertinggi
bagi orang-orang yang sabar dalam ujian. Wahai orang-orang yang beriman!
Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaran kamu.
So jadi kenapa harus galau? Padahal kan Allah selalu bersama kita. Inga inga,
“Sesungguhnya Allah bersama kita”
Mengkaji Islam Obat Galau
Masalah atau ujian datang nggak bisa diduga, nggak ada ceritanya masalah kasih
notifikasi via email, Wa, atau BBM qlo mau datang. Makanya siap nggak siap, masalah
bakal mampir dalam penggalan kehidupan kita. Yang harus kita lakuin bukan jadi
galauers tapi harus memperjelas prinsip hidup kita. Karena kebayang ga sih qlo orang
ga punya prinsip hidup apa aja dijabanin ngikutin hawa nafsunya. Pertimbangan moral
atau akhlak udah ga mempan, bahkan aturan islam pun dilabrak, jadi gelap mata bin
lupa daratan. Padahal Islam itu sejatinya adalah way of life (jalan hidup). Itu penting nya
kita mengkaji islam. Islam adalah dien yang mengatur segala urusan, mulai dari
bangun tidur sampai urusan mendengkur, mulai dari urusan sepele sampai yang
bertele-tele, mulai dari urusan bangun rumah sampai bangun negara. Semuanya diatur
dalam Islam. Komplit..plit..plit! So, Jangan Ada Galau Di antara Kita. Karena rasa
galau itu ngetemnya dalam hati dan pikiran, kalau disepelekan tentu akan berakibat
buruk.
Akibat lanjutan bagi orang yang sedang galau (bingung, confuse) adalah futur (down),
lupa diri, lupa daratan, sampe lupa makan and than bisa bikin pengidapnya kehilangan
arah dan tujuan hidup. Kaya orang linglung gitu. Ketika seseorang bingung cari jalan
keluar dari masalah yang tengah dihadapi, itu tandanya doi belum punya prinsip
(idealisme) hidup yang yahud. Padahal idealisme hidup yang lahir dari cara pandang
(mindset) terhadap kehidupan itu penting banget buat panduan menyelesaikan setiap
masalah. Seorang remaja yang punya prinsip hidup dagadu: muda foya-foya, tua kaya
raya, mati masuk surga, pasti masa mudanya banyak dipake untuk mengejar
kesenangan dunia yang tak ada habisnya.
Idealisme itu ibarat darah yang senantiasa mengalir dalam tubuh kita. Bicara idealisme
itu bicara tentang hidup dan mati, tentang harga diri, tentang sikap, dan tentang tujuan
dan target kita dalam hidup ini. Bayangin aja, kalo orang sama sekali nggak punya
idealisme, hidupnya bakal penuh kegalauan. Ibarat orang bepergian tapi nggak tahu
tujuannya harus pergi ke mana. Dijamin bekal, waktu, tenaga, dan pikirannya bakal
habis gak karuan. Idealisme itu ibarat “nyawa” dalam kehidupan kita. Bisa kamu
bayangkan sendiri, kalau nggak punya tujuan yang hendak dicapai, rasanya garing
banget hidup ini.
Adanya Idealisme tak lain dan tak bukan mengharuskan kita untuk mengkaji islam.
Dengan idealisme, tujuan hidup kita jadi terarah, punya target yang jelas, dan pasti
punya dorongan kuat dalam mewujudkan segala impian mulia yang jadi tujuan hidup.
Dan itu berarti menuntut sebuah perjuangan dan pengorbanan. Rintangan seberat
apapun akan dianggap sebagai sebuah tantangan yang kudu ditaklukkan. Jadi, Maju
terus pantang kabooor!
Tips Antii Galau
1. Sadarkan diri bahwa kita ini akan diuji oleh Allah dengan masalah yang datang
kepada kita, sebagai ujian ‘cinta’ alias keimanan kita kepada So, stay cool, calm, and
confident!
2. Sertakan sikap sabar dan syukur, ketika masalah itu datang, karena masalah itu
akan mendewasakan kita. Nikmatin aja sambil cari
3. Kalo merasa memang harus curhat, carilah tempat curhat yang tepat, jangan
membiasakan diri curcol di arena publik macam facebook atau Cobalah cari teman,
atau datangi tempat yang bisa ‘menasehati’ kita. Kalau temannya orang galau itu
kesendiriannya, pasti dia akan merasa sendiri dalam menghadapi hidup.
4. Selalu tanamkan positif thinking. Pertama, positif thinking pada Allah SWT,
karena Allah sesuai dengan persangkaan/mindset hamba-Nya. Kedua, positif thinking
pada diri sendiri, karena seorang muslim yang baik adalah yang “bermanfaat” bagi
orang di sekitarnya.
5. Segera cari sarana atau wahana yang bisa membuat kita memiliki idealisme
Islam, yakni tempat-tempat kajian Islam, setelah itu istiqomahlah di dalamnya. So,
bakarlah semangatmu untuk belajar sekarang juga, jangan ditunda!