Anda di halaman 1dari 22

PRAKATA

Awali memulai sesuatu selalu ingat ada Allah yang memantau, ada malaikat yang
mencatat, tak lupa pula ucapkan Bismillah selalu Bismillahirrohmannirrohim.
Teruntuk kamu yang sedang membaca tulisan ini, terimakasih sudah mau membacanya.
Ada satu pepatah kalimat pembuka sebelum kamu melanjutkan bacaan ini “Pembaca
yang baik ia yang menyelesaikan bacaannya” jadilah pembaca yang senantiasa
menyelesaikan bacaanya karena dari apa yang kamu baca akan banyak ilmu yang
didapatkan, yang tadinya kamu tidak tahu jadi tahu, yang tadinya lupa jadi ingat
kembali, dan yang terpenting informasi yang didapat ngga juga sepotong-potong jadi
ngga cepat mengambil kesimpulan, maka dari itu baca sampai tuntas.

Saya sangat senang kamu tertarik mau membacanya. Sepertinya kamu penasaran sama
isi buku ini bukan, tentu itu sudah pasti hehe atau karena mencita-citakan masa depan
yang indah? sudah pasti itu impian semua orang atau mungkin karena judulnya,
covernya, yah udahlah intinya apapun alasannya, Allah lah yang sudah membisikkan
hati kecilmu untuk segera membacanya. Sekedar informasi, ini karya tulisan buku solo
pertama saya, jadi lebih dulu saya memohon maaf apabila jika dalam tulisan ini kurang
semenarik seperti apa yang kamu bayangkan, harapkan. Ambil baiknya buang
buruknya. Tetapi ketahuilah penulis itu ibarat seorang ibu yang melahirkan anak-
anaknya tentu ingin menginginkan yang terbaik terhadap anaknya, sama seperti penulis
yang juga melahirkan karya-karyanya.

Lebih jauh dari itu kamu pasti sudah penasaran sama buku ini kan, biasanya tuh
kebanyakan pembaca langsung main lompat aja tuh yah, padahal diawal-awal itu ada
informasi yang disampaikan penulis dan biasanya terkait garis besar isi buku tersebut
jadi kamu bisa membayangkan isi buku ini seperti apa. Adapun perancangan buku ini
dikemas sangat sesederhana mungkin dengan gaya bahasanya, dan membaca buku ini
bukan hanya seolah mengajarkan melainkan mengajakmu untuk berinteraksi dan juga
berimajinasi dan tampilan setiap bab, sub-babnya penulis ingin pembaca menikmatinya,
dengan tulisan yang ditampilkan full colour pada buku ini.

Gegana dibuat sama masa depan? Sabar jika belum terlihat, akan ada waktu moment
yang pas untuk menikmati semua itu, yang pastinya bukan hanya sekedar ucapan namun
action-nya perlu ditingkatkan setiap saat waktu, berikan sebaik-baik yang terbaik dari
versi dirimu. Sama seperti judul buku ini 99% Dear My Future Good bye masa lalu.
Karena hidup selalu perlu di upgrade. Tetapi sobat, buku ini masih jauh dari kata
sempurna bukan berarti saat kamu selesai membaca, semuanya seperti apa yang kamu
harapkan mungkin kamu bakal kecewa jika tidak sesuai ekspetasi. Saya berharap itu
tidak ya, terpenting mengambil value-nya. Apalagi saya sebagai penulis pemula, yang
masih minim menguasai dunia kepenulisan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran pembaca demi perbaikan tulisan kedepannya, tanpa pembaca tulisan ini tidak
ada apa-apanya.

Penulis akan sukses dengan tulisannya apabila banyak yang membacanya. Adapun
tulisan ini berdasarkan buah ide pemikiran penulis, penelitian, juga pengalaman
disamping itu referensi yang kemudian penulis modifikasikan. Seperti apa yang saya
harapkan agar tulisan ini tersampaikan lewat hati pembaca. Semoga dengan membaca
buku ini bisa menjawab keresahanmu, rasa penasaranmu yang kemudian dapat
mengugah hati dan membuka mindset pikiran anda. Ingatlah bahwa tidak ada yang
sempurna melainkan Allah Maha kuasalah atas segala sesuatu yang Maha sempurna.
Kesempurnaan hanyalah miliknya. Ketika kamu berada dilema dalam dua pilihan,
pilihan yang mana kamu akan pilih? Apakah pilihan berdasarkan keinginan atau
ketetapan? Apapun itu pilihan ada ditanganmu, pertimbangkan lalu ambil keputusan
sebaik-baiknya dan keputusan terbesar ada dalam genggamanmu, karena tanggung
jawab penuh atasmu. Demikianlah ungkapan pembukan yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca, Selamat menuntaskan bacaan.
BAB I

Berdamai dengan Masa Lalu

“Hidup ini adil, kalau kamu merasa tidak adil dengan kehidupanmu berarti ada yang
salah dari mindset cara berfikirmu”

Sering kali kita merasa seperti itu, bahkan saya pun disaat dilanda masalah, selalu
berfikir menyalahi takdir, kenapa harus saya yang menanggung semua ini, sedangkan
diri tidak sanggup untuk menjalani dan untuk menerimanya begitu berat sekali. Padahal
kita tahu Allah tidak membebani beban hambanya melainkan sesuai kesanggupanya.
It’s true! Coba kita refleksing diri apa emang dibalik masalah yang dihadapi, tahu apa
hikmahnya? Dan yang buat cobaan itu apakah diri kita sendiri? bukan kan. Ya berarti
kalau begitu semua yang ditetapkan dalam kehidupan ini sudah terskenario oleh yang
maha kuasa.

Jadi buat apa sih kita terus-terusan stuck sama masa lalu, lagian masa lalu juga ngga
membuatmu apa-apa, kamu ngga dapat keuntungan jika terus berada dititik itu. Yang
ada hanya pikiranmu selalu terbelakang bukan maju. Hidup hanya sekali dan tak akan
terulang kembali, masa kamu mau hidupmu hanya terbuang sia-sia karena
ketidakmauanmu untuk maju, dibodohi dengan masa lalu. Padahal jika kamu berusaha
sedikit lebih maju, yakin dan percaya pasti bisa. Emang butuh waktu banyak, butuh
ekstra agar bisa ikhlas menerima. Because life must go on. “Setiap masa ada orangnya,
dan setiap orang ada masanya”

Pengalaman buruk yang terjadi di masa lalu bermacam-macam bentuknya, mulai dari
kekerasan hubungan sampai perlakukan orangtua yang buruk kepada kamu. Yang jadi
masalah sekarang adalah apakah kamu sembuh dari pengalaman buruk tersebut. Kalau
kamu masih merasa marah, sedih, kecewa tiap mengingat kejadian yang kamu alami
tersebut bisa jadi kamu belum berdamai dengan masa lalumu. Kamu masih memanggul
bagasi emosi masa lalu, kamu akan ngga bisa berjalan jauh kedepannya kalau misalnya
beban emosi yang kamu bawa itu terlampau berat.
Ada istilah ilmiah yang namanya Resiliensi. Mengapa kamu perlu satu hal yang
bernama resiliensi? Berhubungan dengan bagaimana caranya kamu bisa menghadapi
masa lalu kamu.Tahu ngga manusia itu sebenarnya memang punya kecenderungan
untuk lebih mengingat pengalaman negatif dibandingkan pengalaman positif.
Bagaimana ini bisa terjadi, sebenarnya sudah dijelaskan oleh Roy Baumeister seorang
profesor di bidang psikologi sosial dari Florida State University.

Menurut penelitian Roy Baumeister, emosi negatif dan feedback buruk punya dampak
lebih besar ketimbang perhatian dan feedback positif. Begitu juga dengan kesan dan
Stereotype buruk itu akan mudah terbentuk dan lebih susah buat dipatahkan kalau
misalnya dibandingin dengan yang positif. Sementara itu resiliensi sebenarnya
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk pulih dari peristiwa kehidupan yang
menyedihkan dan penuh tantangan dengan cara meningkatkan pengetahuan untuk
beradaptasi dan mengatasi situasi serupa yang merugikan di masa mendatang.

Individu membutuhkan resiliensi untuk bisa menyembuhkan diri, segala pengalaman


negatif beserta emosi negatif yang kadang-kadang kebawa sampai sekarang. Selain itu
resiliensi juga bisa membantu kamu untuk belajar dari kesulitan yang pernah kamu
hadapi, alih-alih terpuruk karena masalah tersebut. Dengan resiliensi kamu jadi bisa
meamnfaatkan kesulitan yang pernah kamu lewati sebelumnya itu sebagai kesempatan
untuk berkembang dan kamu dikatakan sudah mencapai resiliensi.

Kamu adalah orang yang resilien kalau misalnya kamu bisa bangkit kembali dari
keterpurukan, dan mampu berfungsi kembali secara normal serta menjalankan tugas
perkembangan atau bahasa sederhananya kamu udah mengalami kesulitan dan ada
difase rendah dalam hidup tapi kamu tetap sukses beradaptasi dengan hal tersebut.
Memangnya kenapa kita menjadi individu yang resilien? Ada beberapa penyebabnya
diantaranya:

1. Resiliensi ini bermanfaat untuk kesehatan, bukan hanya untuk kesehatan mental,
tetapi juga untuk kesehatan fisik.

Sebuah penelitian jangka panjang telah membuktikan bahwa, resiliensi merupakan


faktor yang melindungi seseorang dari penyakit kronis dan depresi. Dengan resiliensi
kamu ngga kewalahan jadinya menghadapi pengalaman-pengalaman negatif, semua
terasa masih tetap under control. Kamu juga bisa mengumpamakan resiliensi ini sebagai
tameng, nah tameng ini bisa mencegah dampak psikologis yang datang setelah hal-hal
buruk terjadi di hidup kamu. Tentunya kalau dampak psikologis bisa dikurangi, depresi,
kecemasan, dan masalah-masalah mental lainnya bisa lebih dicegah. Dan jangan salah
juga, kesehatan mental ternyata sangat berkaitan pada kesehatan fisik.

2. Menjadi resilien bisa mengurangi kecenderungan terlibat perilaku beresiko

Pernah juga disebutin di sebuah jurnal ilmiah, kalau orang yang resilien itu punya status
kesehatan mental yang baik, punya keterampilan regulasi diri yang baik. Bahasa
gampangnya dia lebih mudah mengontrol diri dan biasanya dukungan orangtua juga
lebih baik, harga diri juga lebih baik, dan kemungkinan kecil terjadi, untuk terlibat
perilaku yang beresiko.

3. Lebih siap menghadapi masa depan

Resiliensi adalah kemampuan untuk fleksibel menghadapai hal-hal yang tidak


diinginkan. Dan mendorong kamu untuk memberikan yang terbaik dari yang kamu
punya seberat apapun hidup sedang atau pernah kamu alami. Fleksibilitas ini akan
menjadikanmu individu yang selalu siap menghadapi apapun.

Bagaimana cara bisa jadi resilien dan bangkit dari masa lalu yang buruk?

1. Terima emosi yang datang terkait masa lalu kamu

Tidak bisa dipungkiri emosi dari masa lalu itu. Apalagi kalau masa lalu negatif ngga
enak banget rasanya. Perasaan marah,sedih, jijik bahkan, itu adalah emosi yang bisa aja
muncul saat kamu berhadapan dengan ingatan masa lalu yang negatif.

2. Terima perubahan yang terjadi

Memang kamu harus menerima apapun yang sudah  terjadi, ngga ada caranya yang
membuatmu kabur dari itu. Adakalanya emang  kesulitan, pengalaman buruk yang
terjadi membawa pengaruh kehidup kamu. Misalnya kamu baru aja keluar dari
hubungan yang abbusive. Misalnya kamu disakitin berkali-kali secara fisik, secara
mental sama pasangan kamu.

Ya perubahan yang sangat cepat ialah kamu kehilangan pacar, perubahan lain yang
mungkin terjadi merasa kepercayaan diri kamu turun setelah berada dalm toxic
relationship sekian lama. Kamu merasa bersalah, kamu merasa bahwa itu adalah salah
kamu, walaupun akan ada satu juta orang yang bilang bahwa kamu salah.  Pikiran-
pikiran tersebut akan susah banget untuk lari.

Jadi saranku yaudah terima saja apa adanya perasan-perasaan yang muncul tanpa bias-
bias yang bisa muncul dari masa lalu kamu sendiri. Dan nanti setelah kamu bisa
menerima perasaan tersebut barulah lakukan perubahan pelan-pelan, satu langkah demi
satu langkah.

Sadari bahwa menjadi single itu butuh waktu untuk terbiasa, semua orang yang putus
itu butuh waktu untuk kembali kehidupan normalnya. Salah satu cara untuk menghadapi
fase ini adalah aktif di kegiatan-kegiatan yang bisa menggantikan waktu kamu bersama
mantan kamu itu sebelumnya. Seperti misalnya ketemu teman,belajar sesuatu hal yang
baru, dan banyak hal yang bisa kamu lakukan.

3. Jalani gaya hidup yang sehat

Butuh fisik yang prima untuk bisa tangguh secara mental mulai kebiasaan hidup sehat
yang paling awal bisa kamu lakukan adalah dengan berolahraga yang teratur. Selain
memberikan kesiapan fisik gaya hidup sehat naikin self-esteem karena merupakan
bentuk nyata dari sikap mencintai diri sendiri. Cara-cara tersebut hanya akan
menurunkan kemampuan  kamu dalam mengelolah stress.

4. Temukan social support kamu

Social support ini didefinisikan sebagai keluarga, pertemanan bahkan bisa tetangga,
komunitas besar yang emang siap sedia untuk memberikan bantuan fisik, psikologis
atau vitamin sial.
Ada penelitian yang menarik dia menunjukkan kalau misalnya kurangnya social
support ini berkaitan dengan munculnya gejala fisik yang merupakan reaksi terhadap
stress sebenarnya. Kayak misalnya naik tekanan darah, meningkatkan denyut jantung
bisa jadi, walaupun ada dorongan untuk mengisolasi diri terutama dimasa-masa
sekarang setelah kamu mengalami sesuatu yang buruk. Tetap berinteraksi dengan
orang-orang yang peduli sama kamu gimanapun caranya.

5. Ciptakan tujuan baru untuk masa depanmu

Hal ini berguna untuk  mendorong fokus ke masa depan supaya ngga terlalu pikirin
masa lalu lagi. Tetapkan satu tujuan yang realistis kemudian bangun kebiasaan setiap
hari yang membantu kamu untuk menuju tujuan tersebut. Tapi again karena sebenarnya
tips yang kelima ini bisa dibilang kamu menghindari masalah. Tips ini bagusnya
dilakukan berbarengan dengan tips-tips yang lainnya. Kamu bisa menghindari, kamu
bisa tidak memikirkan masa lalu, kamu bisa menghindar dari masalah tapi ujung-
ujungnya sooner or later masalah tersebut akan datang lagi ke kamu masalah itu akan
terus menghantui kamu. Jadi kalau misalnya benar-benar mau lepas ngga ada cara lain
selain hadapi, hadapi dan hadapi. 

Pengalaman negatif emang susah buat dilupain itulah kenapa kita cenderung membuat
susah lepas dari masa lalu yang buruk. Bagaimana mau bisa lupa, kalau diri kita aja
masih belum bisa maafkan. Tapi dengan resiliensi, dan tips-tips diatas kamu bisa banget
bangkit dari keterpurukan apapun bentuknya dan malah menjadi manusia yang lebih
baik lagi karena kamu bisa belajar akhir dari pengalaman buruk.

“Masa lalu bukan penentuan apa yang ada sekarang, tetapi apa yang kamu jalani saat ini
merupakan penentuanmu di masa depan.”
BAB II

Bagaimana Mencintai Diri

“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang
mengubahnya.” (Q.s Arrad:11)

Pada dasarnya manusia diciptakan Allah swt, mempunyai potensi yang sangat luar biasa
bahkan diberikan potensi yang sama, diberikan mata yang mampu untuk melihat masa
depan, telinga untuk medegarkan kehidupan, hati untuk merasakan betapa indahnya
karunia yang Allah berikan.

Gunakanlah rasa cinta yang Allah berikan kepada kita sebagai potensi yang dahsyat,
kita jadikan cinta sebagai kekuatan. Saya mempunyai gagasan bahwa, “Pandanglah
sesuatu dengan cinta, maka apa yang kamu lihat akan terlihat indah.”

Seseorang tidak akan mendapatkan kesuksesan terbesar dalam hidupnya tanpa adanya
rasa cinta, ada pepatah kuno yang mujarab sampai saat ini mengatakan, “Cinta dapat
mengubah cara pandang seseorang terhadap kehidupan ini.” Untuk hal positif
memang benar cinta dapat mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan ini,
pekerjaan yang kita kerjakan dengan baik kalau diiringi dengan cinta akan membuahkan
hasil yang maksimal, pendidikan bisa berjalan dengan baik jika diiringi dengan cinta,
sehingga bisa menciptakan generasi-generasi yang penuh dengan wibawa.

Kalau kita ingin menilai orang berarti kita harus mengenali orang terlebih dulu kan,
begitu juga dengan diri, kita harusnya lebih jauh lagi mengenali diri kita seperti apa,
baru kita bisa menilai, harusnya seperti itu kita lebih dulu yang diutamakan. Namun ini
kebanyakan dari kita, selalu melewatkan, menyepelehkan itu, yang menurut kita bukan
seberapa penting. Dan kebanyakan orang mengenali dirinya sendiri itu begitu sulit,
dibanding kita mengenali orang jauh lebih mudah. Boleh-boleh saja sebenarnya tidak
masalah justru malah bagus jika itu kita jadikan motivasi memperbaiki diri.
Karena ada yang bisa kita nilai dan yang tidak bisa kita nilai ada yang dzohir (nampak)
dan ada yang batin (tidak nampak), makanya kita perlu bantuan orang lain juga, bukan
hanya mengandalkan diri, penting juga penilaian dari luar biar balanced.

“Trust yourself, you know more that you think you do.”

Motivasi yang kita miliki tidak harus muluk-muluk jauh diketinggian. Hal-hal yang
mungkin tampak kecil, ringan, dan sederhana, yang penting menyenangkan, bisa
menjadi pegangan bagi kita. Dan motivasi bisa terus kita perbarui seiring dengan
meningkatnya tuntutan dalam gerakan itu. Yang terpenting bagi kita adalah
melakukannya dengan hati ringan dan perasaan bahagia.

Kenali dirimu apa kelebihanmu apa kekuranganmu, apa yang kamu suka dan yang
kamu tidak sukai, entah dari sisi positifmu, sisi negatifmu, dan apapun itu about your
self. Mengapa sih kita harus pelajari ketidakmampuan diri dan kenapa sisi negatif dalam
diri baik untuk kita pelajari?

Memang baik jika kita mengenali ketidakmampuan kita, karna hal ini dapat
memperlihatkan kita itu seperti apa, bidang-bidang apa yang masih bisa kita perlu
perbaiki, adanya evaluasi diri untuk perbaikan. Akan tetapi jika hanya mengenal sisi
negatif diri kita, ngga baik juga maka nilai diri kita pun akan menjadi kecil.

“One good thing will lead to another” artinya satu hal baik akan mengarah ke yang
lain-lainnya. Sebenarnya hidup itu seperti tanaman, ada yang masih bibit, ada yang
sudah jadi  dari bibit, dan ada juga yang sudah berbuah dari hasil bibit. Jadi semua itu
kita punya potensi untuk bisa menjadi besar.

Pertanyaanya adalah kalau kita mau menuai karir yang sukses di umur 30, apa-apa saja
yang harus kita tabur? Misal kalau kamu nantinya di umur 30 tahun apa saja yang ingin
kamu persiapkan? Coba bayangkan, lalu tuliskan/gambarkan dan coba petakan.

Poin pentingnya adalah kamu harus banyak tanam ilmu, tanam skill, dan tanam
network.
Hidup memang kadang-kadang harus keluar dari bulatan merah walaupun ngga boleh.
Karena kita perlu eksperimen, nyobain hal-hal yang di luar comfort zone kita. Kadang-
kadang balik, kadang-kadang keluar lagi ke sisi yang sebaliknya lagi, kita nyobain lagi
tapi ujung-ujungnya menemukan balance. Seperti IKIGAI kalau kita bisa menemukan
apa yang kita suka, apa yang kita jago, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang dunia
bisa bayar kita, itu sweet spot banget.

Proses mengenal diri adalah hal yang paling mendasar yang harus terus dilakukan. Garis
bawahi. Kenapa bisa begitu? Karena dengan mengenal diri sendiri maka kamu punya
peta dalam diri, kepribadianmu bagaimana, apa hal yang kamu suka dan tidak suka,
kamu juga akan bakal lebih mengetahui kekuatan diri yang bisa dikeluarkan saat
menghadapi masalah atau saat kamu rentan. Dan pada akhirnya kamu akan lebih mudah
menerima diri.

Selain itu mengenal diri juga membuat kamu ngga mudah baper dengan pencapaian
orang lain. Karena semata-mata kamu tahu bahwa setiap orang punya karakteristik yang
berbeda-beda. Kamu akan paham betul karaktersitik dirimu bahwa kehidupan orang lain
yang kelihatan lebih keren itu ternayata ngga cocok dengan feli yang kamu anut dan
kamu akan ngerti. Ibarat meminta-minta di langit dan setiap orang bersinar dengan
caranya sendiri dan pada akhirnya kamu akan mudah merasa bahagia, puas, syukur
dengan kehidupan yang kamu jalani saat ini.

Nah apa yang terjadi ketika kamu ngga mengenal diri sendiri?

Kamu akan lebih rentan ketika dihadapkan dengan masalah, hati akan lebih bergejolak,
emosi ngga stabil. Padahal kalau kamu coba mengenal diri lebih terarah misal kamu
mengejar karir, melanjutkan pendidikan dsb.

Hal semacam ini bisa kita hindari kalau lebih kenal diri kita sendiri, jadi apa sih yang
harus dilakuin?

Nah inilah jadi jebakan batman di zaman sekarang, kek kita itu terperangkap dengan
ambisi-ambisi pribadi yang kita ciptakan. Karena lingkungan sosial kita seakan-akan
terus berjalan, kita tuh ngga boleh pelan kita itu harus cepat dsb. Padahal that’s okay
kalau kamu berhenti sejenak dan coba diam, dan lakukan perjalanan kedalam diri
dengan pelan, mungkin kamu akan mulai dari hal kecil seperti menyelami hobi lebih
jauh yang kamu senangi. Dan ada hal-hal yang lebih esensial untuk kamu kenali dari
dimu sendiri. Misalkan tujuan hidupmu sendiri atau hal yang paling buat bahagia.

Satu poin penting dalam melakukan perajalanan diri adalah kamu harus jujur, dan
terima. Garis bawahi. Terima bisa jadi ada satu sisi dari diri yang kamu benci banget
dan ingin kamu ubah tapi belum kesampaian hingga sekarang. Dan terima juga bahwa
kamu punya sisi positif yang selama ini mungkin kamu abaikan. Jadi apapun yang kamu
tentunkan dalam proses ini terpenting terima dulu, terima kalau itu adalah bagian dalam
dirimu.

Jadi kita harus mulai darimana sih, dari sekian banyak hal yang harus kamu kenali dari
dalam diri, dan apa hal esensial untuk kamu kenali?

1. Personality/kepribadian diri

Kamu itu seperti apa terutama saat kamu sendiri, disaat bersama keluarga, disaat
bersama teman-teman, dan disaat kamu berada di kerumunan orang asing. Bisa jadi
kamu orangnya pendiam kalau lagi dirumah, tapi heboh banget kalau lagi bersama
teman-teman.

2. Apa kelebihan dan kekurangan diri

Kalau kamu perhatiin ini adalah pertanyaan yang sering dipertanyaiin saat kamu lagi
melamar bekerja, mau ikut komunitas/organisasi, kepantiaan dsb. Dengan mengetahui
kelebihan diri kamu akan mudah paham ahlinya dimana, kamu juga bisa
mengembangangkan potensi yang berdampak ke reputasimu dan bisa bermanfaat ke
orang lain. Dan juga mengetahui kekurangan diri maka kamu bakal tahu apa yang harus
dibenahi dan sesulit apa sih untuk membenahinya. Gimana cara membenahi kekurangan
tersebut sehingga ketika orang lain men-judge kamu buruk, ngga berdebat, dan ngga
marah karena kamu tahu dan mengakui kalau kamu orangnya memang seperti itu dan
kamu lagi berprogres ini untuk bisa meningkatkan diri.

3. Value utama yang kamu anut


Apa saja nilai dan prinsip yang kamu anut, karena prinsip dan value inilah yang paling
berdampak dalam proses mengambil keputusan dalam menyelesaikan konflik,
berkomunikasi dengan orang lain dsb. Jadi jangan berusaha terlalu keras untuk
memenuhi satu hal penting dalam hidup karena mungkin kamu punya lebih banyak.

#Mencintai Diri Dalam Pandangan Islam

Tentang masalah diri ini banyak sekali ya dibahas di era sekarang, karena makin penting
mungkin karena situasi yang membuat kita semakin mudah stress makin mudah depersi
jadi pembahasan soal pentingnya kita mencintai diri sendiri (self love). Tuntunan agama
soal bagaimana kita menerima dan mencintai diri sendiri.

Cinta itu biasa kita tidak paham siapa yang kita cintai sehingga salah. Dalam mencintai
diri kita biasa memanjakannya.Yang pertama kenali diri, sebab kalau tidak mengenal
diri kamu bisa jadi melakukan suatu kegiatan yang justru mencelakakanmu dan itu
banyak.

Al-qur’an berkata yang artinya "Allah tidak menganiaya mereka, tapi mereka sendiri
yang menganiaya dirinya." Kenapa? Mari kita melihat sekarang, manusia ini terdiri dari
tiga bagian : yaitu jasmani, akal, dan rohani. Ini harus menyatu kalau hanya
memperhatikan akal saja, mengabaikan perasaan kacau hidupnya, begitu juga perasaan,
mengabaikan akal akan kacau, perasaan dan akal saja mengabaikan jasmani juga kacau.

Pernah ada suatu orang di zaman nabi mau ibadah terus saja, ditegur. “Tuhanmu punya
hak yang engkau harus tunaikan, dan badanmu juga punya hak yang kamu juga harus
perhatikan, dan keluargamu juga. Dan ini harus digabung semuanya sehingga tidak ada
yang teraniaya, tidak ada yang terabaikan. Jadi mencintai diri sendiri itu harus
memperhatikan tiga hal, itulah yang dinamakan manusia seutuhnya. 

Jadi spesifik ada perintah Allah untuk tidak menganiaya diri kita sendiri. Disini ada
ucapan Saidina Ibrahim mengatakan: “Seorang yang berakal selama akalnya belum
dikalahkan hawa nafsunya maka mereka itu mempunyai saat-saat dalam hidupnya. Ada
saat dia berdialog dengan Tuhan. Kalau berdialog dengan Tuhan, seperti kita umat islam
membaca Al-qur’an, berdoa. Ada saat dia berpikir tentang alam raya ini, itu berarti
menuntut ilmu. Ada saat dia melakukan intropeksi diri, seperti apa yang saya lakukan
kemarin sudah tercapai atau tidak. Ada saat dia bekerja, memenuhi kebutuhan
jasmaniya, makan minum dan keluarganya dan tentu rekreasi menyenangkan diri ini
dibagi waktu.

Karena itu ada tiga orang pernah datang berkata saya tidak mau tidur malam, mau solat
terus, yang satu berkata saya tidak mau makan mau puasa terus, dan yang satu berkata
saya tidak mau kawin. Kemudian nabi panggil kamu yang bilang begitu. "Saya ini orang
yang paling bertakwa diantara kamu tapi saya bangun malam tidur juga, saya makan
tapi saya puasa juga, saya kawin. Siapa yang enggan mengikuti tata cara hidupku ini
maka dia bukan kelompokku."

Jadi jangan lantas berkata waduh ini menganiaya diri itu berarti tidak memperhatikan
diri. Bukan hanya kesehatan jasmani tetapi kesehatan mentalah justru yang paling
penting diperhatikan juga. Ada orang yang sedih, depresi dan sebagainya hanya lari ke
musik, lari ke dukun itu tata cara ada yang salah, dan ada yang tidak sempurna.  tetapi
yang paling penting itu berhubungan dengan Allah, cari sahabat yang bisa membantu,
yang bisa menghalangi kita untuk melakukan sesuatu yang tidak benar itu caranya.

Jadi mengenal diri sendiri dan memperlakukannya sesuai dengan objek yang anda ingin
pelihara. Misal berdandan, seperti yang disebutkan dalam Al-qur’an “Pakailah
hiasanmu setiap kamu pergi berkunjung ke masjid atau setiap solat. Pernah satu orang
berkata pada nabi saya senang alas kaki saya bagus, pakaian saya bagus apakah itu
namanya angkuh? Lalu nabi menjawab tidak, bukan itu angkuh. Angkuh itu ialah
mengingkari hak orang tapi kalau kamu mau indah, Tuhan mencitai keindahan. Seni
dibenarkan dalam islam bukan hanya dengan mengaji, menyanyi juga asal tidak
merusak mental tidak menjadikan kita lengah dari kewajiban. Itulah yang diajarkan
agama self love mencintai diri sendiri.
BAB III

Sukses Dimulai Dari Diri Sendiri

Kunci untuk merawat adalah dengan menjalankan rutinitas. “You have to make it
habit.”

Kesuksesan kamu tidak ditentukan oleh orang. Jika kamu belum bisa membuktikannya
sekarang milikilah iman dan percaya bahwa sukses itu akan bisa kamu capai di masa
mendatang. Bahwa setiap orang bisa saja memandangmu sebelah mata, tapi yang
terpenting sikap hati kamu yang akan menentukan masa depan kamu seperti apa. Jika
saat ini kamu menuai banyak cibiran atau mungkin mengalami bulian anggap saja itu
sebuah latihan, ya latihan sebelum kamu meraih kesuksesan. Mental kamu sedang diuji
dan ketika kamu bisa bisa berpikir jernih tanpa emosi saya yakin kamu akan bisa
melewati semua dan membuktikan bahwa kesuksesan itu bisa kamu miliki.

Jangan habiskan energi hanya untuk meladeni kanan kiri fokus aja untuk
mengembangkan kapasitas diri dan balas sikap mereka dengan mengukir sebuah
prestasi.  Karena selama kamu hidup di dunia ini kamu tidak pernah lepas dari komentar
sana-sini, percaya pada diri sendiri itu adalah kunci dan yakinlah pada suara hati karena
hal itulah yang akan menuntun kamu raih apa yang kamu ingin.

Sebenarnya banyak banget nih orang yang punya masalah dalam kepercayaan diri,
mereka itu tidak paham betul diri mereka sendiri. tapi ternyata objek yang dihiraukan itu
cenderung bukan tentang mereka. Biasanya orang-orang yang ngga percaya diri itu jauh
lebih menghiraukan pendapat orang lain, suka membanding-bandingin istilah kerennya
(social compararison), suka merasa rendah diri jika dibandingkan, yang akhirnya
perilaku-perilaku ini bikin orang jadi ngga percaya. Menariknya orang yang ngga pede
itu bukan karena diri mereka sendiri, tetapi hanya karena satu pendapat dari orang lain
entah itu omongan, dsb. 

Ini sebenarnya ngga selalu negatif tapi emang seringnya kasih dampak yang negatif.
karena rata-rata orang yang ngga pede itu terutama membandingin dirinya sama orang
yang lebih pintar, lebih kaya, lebih oke sehingga jadinya dampaknya bakal bikin kita
jadi gejala-gejala negatif misalnya: insecure, overthinking, pemalu, ragu, takut. ngga
berani melakukan hal baru sekaligus kita ngga juga berani untuk coba berinteraksi sosial
atau kenalan sama orang lain. Berbagai gejala ini sebenarnya adalah gejala-gejala ketika
kamu merasa ngga percaya diri.

Kalau kamu pernah mau merubah hidup abis-abisan benar-benar dasar dan banyak
banget jadinya yang mau ubah sekaligus, saya rasa itu pasti gagal, kenapa?

Well, basicly manusia itu ngga suka disrupsi. Perubahan yang terlalu banyak itu rasanya
ngga nyaman dan rasa ngga nyaman ini buat beberapa orang pastinya bisa jadi motivasi
tapi kalau misalnya emang kebanyakan saja gitu yang ada terlalu banyak resistensi di
dalam diri. Kalau misalnya kita ngomongin soal resistensi maksudnya adalah perasaan
melawan yang ada dalam diri, ketika kamu ingin melakukan sesuatu yang kamu tahu
bahwa itu penting.

Ini bukan soal apakah kamu cukup disiplin dan termotivasi buat menaklukkan halangan
tersebut. Kita bukan bahas soal itu, tetapi bagaimana caranya kita bisa pintar-pintar
merendahkan resistensinya supaya bisa buat kita lebih maju lebih gampang
dikonsistensikan juga dan jadinya proses kamu bagus, ngga terhambat cuman karena
resistensinya yang kegedean.

So, kuncinya apa buat merendahkan resistensi ini yaitu systematic changes dua kata ini
kuncinya. Target memang pengen berubah secara mendasar, pengen berubah total tapi
Let’s be smart menggunakan strategi yang emang bisa menaikkan changes
keberhasilanmu. Dan kita ngga gegabah dan mungkin prosesnya akan bikin lama ngga
langsung. Kita melakukan perubahan disini secara perlahan. Mungkin rencanamu itu
sebulan bisa jadi ngga sebentar, bisa jadi setahun. Tapi saya yakin dalam setahun kamu
akan jadi orang yang sangat berbeda.

 Jadi langkah-langkahnya seperti gimana:

1. Seat your “end” goal

Kesalahan orang banyak dalam membuat goal adalah mereka membuatnya terlalu
spesifik karena kenapa? Misalnya kamu set goal-mu itu adalah pengen  lima tahun dari
sekarang sudah merancang. Misal Saya sendiri aja ngga yakin kalau lima tahun
kedepannya saya akan menjadi seorang aktris yang punya penghasilan 10 juta sebulan.
Banyak dapat terima jobs tiap minggunya. Tentu ini bukan suatu hal yang bisa dijamin.
Bukan soal ini tapi apakah aspirasi hidup yang kita inginkan itu. Ketika kita ngomongin
soal tujuan, apalagi tujuan hidup belum pasti apakah karena penjelasan.

Akan tetapi it’s just means to end adalah prosesnya bukan hasilnya. Strateginya untuk
benar-benar mencapai apa yang kamu pengen. Dan apa yang saya maksud “end” disini
adalah bigger picture, bigger meaning dibalik itu apa? Apa arti dibalik semua tujuan itu,
tujuan ini jadinya incomplete dan hanya mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan sulit
tadi, kamu bisa tahu apa sebenarnya yang benar-benar kamu incar. Yang tadi diawal itu
strateginya bukan end goal-nya, dan end goal-nya adalah kebebasan finansial sama
respect.

So what, apa yang bisa kamu dapatkan dari itu kalau belum punya goal, yang bisa kamu
tanya pada diri sendiri adalah apa nilai yang paling kamu hargai di kehidupan ini?
Apakah kamu sangat menghargai kebebasan? Misalnya apakah kamu sangat
menghargai prestise, power, pengalaman seru. Setelah jalannya kelihatan, kira-kira
kamu itu harusnya jadi orang yang kayak gimana sih, nah kalau misalnya udah sampai
kesitu, silahkan keluar dengan berbagai cara untuk mencapainya.

2. Keystone Habit

“Apa yang akan merubah kamu bukan suatu perubahan tapi hal yang akan kamu
lakukan secara konsisten terus menerus”. Jadi gampangnya yang buat kita berubah
secara signifikan yang perlu dirubah adalah kebiasaan. Kamu dengan orang-orang yang
sangat sukses itu bukan hanya dibedaiin salah satunya kebiasaan, mau ngga mau kamu
mesti banyak berubah dan ngga bisa hanya berubah melakukan satu hal doang.

Kebiasaan yang menurut saya bisa jadi langkah pertama ialah yang cukup mudah
dikerjakan siapapun, tapi bisa jadi kickstarter untuk pembentukan kebiasaan-kebiasaan
kedepannya. Nah kebiasaan inilah yang disebut keystone habit.

Apa nih keystone habit pertama yang bisa kamu bangun?


Saya tidak tahu seperti apa yang kamu incar, life style, masalah apa yang sedang
dihadapi. Tapi saya bisa kasih solusinya pada umumnya.

1. Olahraga= energi

Kenapa karena kamu akan punya self control yang lebih baik kalau lagi berenergi.
Olahraga yang kita tahu bukan hanya kesehatan tubuh tetapi juga untuk otak seperti bisa
mengurangi stress, bisa naikin mood, dan memudahkan kita buat fokus.

2. Sharing

Kadang-kadang kita memang butuh orang buat sharing satu sama lain ketika emang kita
lagi nyoba merubah hidup kita. Kita hadapi proses kita kek gimama dan mungkin juga
sampai minta saran.

     3.Pre-commitment

Suatu hal dasar yang kamu tahu tentang manusia, bahwa manusia itu lebih termotivasi
untuk menghindari kejadian buruk, dibandingkan mengejar kejadian baik. Dan ini tuh
ke bawah sampai hal-hal yang kecil juga. Jadi Pre-commitment itu adalah sebuah proses
ngeset konsekuensi- konsekuensi terkait hal yang mau atau nggak mau kerjain. Artinya
kamu set keystone habit yang mau kamu bentuk, jadi kamu bentuk pre-commitment-nya
lalu buat ruel-nya. Sehingga konsekuensi kalau kamu gagal melakukan ini apa dan
kalau misal kamu berhasil melakukan ini apa. Makin kamu berani dalam setting bet,
bisa jadi itu bikin tekanan yang bisa buat kamu semaju-majunya. Kamu set ide skreatif
mungkin buat pre-commitment. Misalnya kalau saya tidur kemalaman maka besoknya
saya harus kasih uang ke pengemis/pengamen senilai Rp.50.000 kalau saya tidur lewat
dari jam 12.00. karena kalau kita keluarin uang itu mikir-mikir dulu kan apalagi dengan
nilai jumlah yang gede.

4. Make A Loop

Seperti yang kamu ketahui tadi bahwa suatu kebiasaan doang itu ngga akan merubah
kamu, jadi emang bagusnya kita memasukkan beberapa kebiasaan. Nah jadi disini kita
akan memberikan waktu untuk kebiasaan yang lagi kita bentuk supaya set didalam
kehidupan kita udahnya membentuk suatu kebiasaan yang lain, jadi ada loop-nya atau
siklusnya. Maka tentuin kebiasaannya kemudian kamu set pre-commitment-nya lalu
bentuk lagi.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan buat membentuk kebiasaan? Banyak perdebatan
kalau misalnya soal ini, tapi biasanya kamu bisa set ini di angka 66 hari lewat dari itu
100% otomatis. Tapi kalau untuk orang yang tipe ambisius atau ngga sabaran jadinya
kamu bisa set sampai 30 hari biasanya biar gampang dihitung juga. Jadi dalam satu
tahun kalau kamu melakukan dengan baik, konsisten, disiplin kamu akan punya 12
kebiasaan baru yang baik. Dan itu akan benar-benar membuahkan orang yang berbeda.
most of people ada orang yang jauh lebih lama buat merubah diri mereka. Tapi
membandingkan diri sendiri dengan orang lain itu emang bukan hal yang baik. Jadi
yang kamu harus kalahkan itu adalah kamu dulu, asal kamu lebih baik dibandingkan
kamu yang dulu setidaknya 1% saja your good. Kamu ngga harus cepat-cepat sukseslah.
Take your time enjoy the process.
BAB IV

Growth Mindset

Berfikir adalah kegiatan yang dilakukan untuk memahami realitas dalam mengambil
keputusan, memecahkan persoalan menghasilkan sesuatu yang baru. Dalam befikir kita
melibatkan semua proses yaitu sensasi, persepsi, dan memori yang dikeluarkan untuk
mengambil keputusan. Memori memegang peranan penting dalam mempengaruhi
persepsi.

Banyak faktor yang menentukan kesuksesan seseorang. Entah faktor lingkungan,


keluarga dan makanan pada otak manusia yang setiap hari pastinya bertambah. Ada
beberapa slogan yang berkata; “New Mindset, New Result.” yang berarti pemikiran
yang baru akan menjadikan hasil yang baru juga. Jadi apa itu Growth of mindset?

Mindset adalah cara berpikir, yakni keyakinan seseorang yang mempengaruhi perilaku
dan sikap seseorang yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidup
seseorang.

Growth Mindset adalah pola pikir manusia yang selalu berpikir positif, memungkinkan
untuk berubah-ubah dalam kondisi tertentu, selalu ingin belajar, berkembang, dan
menerima kegagalan untuk memperbaiki kesalahan.

Saya mau awali ini dengan sebuah pertanyaan, misalnya kamu berhasil meraih sesuatu,
dan kamu punya prestasi yang bisa kamu banggakan yang mana kamu akan percaya?
Apakah kamu percaya bahwa hasil yang diraih karena memang kamu pintar dan
berbakat atau kamu percaya keberhasilan itu karena kerja keras, latihan, dan semangat
untuk berkembang?

Kalau misalnya kamu memilih opsi yang pertama, biasanya kamu tipe takut ambil
resiko. Kamu percaya kemampuanmu ada sejak lahir, ngga akan kemana-mana. Kalau
bagus akan terus bagus, kalau jelek ya mau bagaimana lagi. Sebaliknya opsi yang kedua
kamu akan lebih berani mengeksplorasi karena kamu percaya dengan mengerjakan
sebuah hal baru, kamu akan belajar hal baru juga. Dan oleh karena itu semua hal yang
kamu lakukan di dunia ini itu adalah hasil dari belajar dan latihan. Tapi kok bisa ya
seperti itu, dan apakah benar seperti itu?

Buat mengetahui perbedaan keduanya, kamu harus tahu konsep growth mindset
lawannya fixed mindset.

Apa itu growth mindset dan fixed mindset. Sederhananya gimana cara kita memandang
kemampuan diri. Growth mindset itu kamu akan melihat kemampuan (dalam bidang
apa saja) itu masih bisa berubah dan dikembangkan, bisa naik bisa turun.
Berkembangnya bisa jadi dengan kerja keras, strategi bagus, belajar, latihan. Sementara
fixed mindset, kebalikannya cenderung beranggapan bahwa kemampuan itu hasil
bawaan dari lahir dan sudah tidak bisa berubah. Ini cara kamu melihat kesuksesan orang
lain. fixed mindset mendorongmu untuk melihat kesuksesan orang lain dari bakat, hasil
kejeniusan mereka aja.

Menurut Carol Dweck seorang Psikolog Amerika dan Peneliti mindset mengatakan
orang dengan growth mindset bisa meraih lebih banyak hal dibanding orang dengan
fixed mindset. Kenapa, karena orang ngga terlalu khawatir soal tidak terlihat pintar dan
sebagian besar energinya dipakai untuk belajar. Jadi gengsinya itu rendah dan
mengadopsi growth mindset berarti menghargai proses. Tapi sayangnya negatifnya
biasanya ini disalahartikan, yang penting saya sudah berusaha padahal ngga gitu juga.

Menurut Carol Dweck growth mindset itu menghargai hasil, mereka tetap menghargai
prodak, melihat usaha mereka itu akan menjadi apa. Jadi kalau misalnya usaha orang
yang growth mindset itu ngga cuman sekedar usaha, tapi usaha yang sudah
diperhitungkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Biasanya ciri-ciri orang dengan growth mindset:

1. Menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar


2. Tidak menganggap kritik adalah serangan, melainkan sarana untuk memperbaiki
diri
3. Suka mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit daripada yang biasa dikerjakan,
karena menggapnya sebagai tantangan
4. Melihat tantangan sebagai kesempatan untuk bereksperimen dalam mencari
solusi
5. Tidak terfokus hanya ke hasil, tapi juga kemajuan- kemajuan kecil yang dibuat
selama proses mencapai hasil
6. Bisa memecahkan masalah secara kreatif

Cara mudah memiliki Growth Mindset dengan cara TUMBUH. Apa itu Tumbuh?

Tumbuh yaitu : Tujuan, Usaha, Mandiri, Belajar, Ulet, Hati

“Work hard and be better everyday”

“If you do not like anything, alter it. If you can not change it, adjust your mindset. Will
not complain” Maya Angelou

Artinya Jika anda tidak suka terhadap sesuatu, ubahlah. Jika anda tidak dapat
mengubahnya, sesuaikan pola pikir anda. Jangan mengeluh.

If you have different Mindset, You will have a different Outcome”Jack Ma 

#Bertumbuh untuk berkembang

Agar tidak merasa dipaksa dunia, kita perlu kenal dan paham darimana dan bagaimana
diri terbentuk. Paham peran dan tugas untuk apa di dunia ini. orang-orang yang
mengenal bagaimana dirinya bekerja dan apa fungsinya perlahan tidak akan merasa
dipaksa dewasa, atau menolak yang sedang dan sudah terjadi karena mereka paham, apa
yang sudah dan sedang datang dan itu berfungsi untuk membentuk dirinya.

Tujuan tidak harus apa yang akan kamu lakukan dalam beberapa tahun  kedepan. Tetapi
untuk sekarang hal itu mungkin belum diperlukan. Mungkin kamu hanya perlu tujuan
untuk beberapa hari kedepan. Bahkan seminggu kedepan, dan itu cukup. “Penciptaan
tujuan juga tidak terlepas dari bagaimana kamu memaknai sesuatu dalam hidupmu.”

“Tidak apa untuk perlahan, karena perlahan berbeda dengan terlambat. Dan kamu tidak
terlambat untuk memulai apapun.” Kamu jadi terlambat kalau dibandingkan dengan
kecepatan orang atau tujuan yang sudah digapai orang lain. Perlahannya kamu bukan
untuk mengejar kecepatan orang lain. Perlahan itu berhati-hati, sadar dan sabar dengan
proses, karena setiap orang punya progres masing-masing. “Trust the process”

Semua yang perlahan membuat kamu terbiasa untuk tidak mengejar secara terburu-
buru, artinya kamu berjalan sesuai kadar kemampuan. Sayang banyak yang terlewat jika
semua serba cepat, maunya yang serba instan. Ngga ada hasil yag memuaskan yang
diraih dengan proses yang instan, itu bukan proses namanya, tapi malah justru kamu
ngga ngerti apa arti dari proses perjuangan itu. “Kamu akan menyesali hari ketika
kamu menyerah, tapi kamu nggak akan menyesali hari ketika kamu terus
berjuang”

“Lakukan yang terbaik apa yang bisa kamu lakukan hari ini, gunakan waktu terbaikmu
dengan sebaik-baik ditiap harimu dan lakukan yang terbaik dari versimu terlebih untuk
dirimu.” Jangan menyepelehkan apa yang kamu lakukan sekarang, produktifitan mana
yang belum kamu ketahui, ketika ada sesuatu yang tidak bisa kamu pungkiri.

“Kekuatan terbesar ada pada diri, tergantung seberapa besar porsimu percaya sama diri
sendiri. Terkadang bukan hambatan yang terlalu terjal untuk dilewati, tetapi kita yang
terlalu lemah untuk menghadapi.”

“Kita berubah karena pengalaman, karena luka, kehilangan, kecewa, kita bisa berubah
karena kata-kata momentum. Hari-hari kita berubah karena harta, sukses, dan terkenal.
Kita juga bisa berubah karena stress, terluka dan gagal. Karena semua orang punya
peluang untuk berubah.”

“Sudah berapa jauh kamu melangkah, dan apa sudah yang kamu dapatkan, kalau belum
ada yang tercapai, coba lihat apa ada yang salah dari prosesnya atau sudah berapa
banyak pengorbananmu.”

Anda mungkin juga menyukai