Anda di halaman 1dari 3

DEWASA

Haii kenalin nama aku DINA disini gua akan membawa cerita tentang “DEWASA”.
Kenapa sih gua memilih untuk bikin cerita yang berjudul DEWASA ? , ya karena gua terinspirasi
dari cerita kehidupanku aja sih wkwk

Aku pernah mendapat sebuat pertanyaan seperti ini “Kenapa orang dewasa sering makan
sendiri, Kenapa ulang tahun bukan lagi sesuatu yang harus di rayakan, Dan kenapa teman
terbaik adalah pasangan ?
Semakin dewasa aku semakin mengerti bahwa menjadi dewasa adalah sebuah proses
penyadaran. Proses gimana kita bisa menerima diri kita apa adanya dan proses gimana kita bisa
mencintai diri sendiri.
Kata mama aku, aku harus jadi orang yang mencintai diri sendiri, menerima kekurangan diri
sendiri, bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku pilih, dan memaafkan kesalahan diri
sendiri untuk menjadi dewasa.

So, aku menyimpulkan kalau dewasa itu proses. Karena hal-hal yang mama aku
sebutin tadi itu memang butuh proses untuk bisa aku terapkan pada diri aku sendiri.
Menginjak usia dewasa, au nggak lantas langsung menjadi bertanggung jawab, nggak lantas
langsung mencintai diri sendiri, memaafkan diri dan menerima kekurangan diri aku. aku butuh
proses untuk sampai di tahap itu.

Aku butuh waktu untuk bisa menciptakan perubahan itu untuk diri sendiri . Karena menjadi
dewasa itu prosesnya nggak instan. Dan nggak semuanya berhasil melewati proses itu.
Sama seperti kata ayah, menjadi dewasa itu pilihan.

Bagaimana pada akhirnya, yang bisa kita andalkan adalah diri sendiri.
Hanya diri sendiri yang paling bisa mengerti dan memahami bagaimana keadaan kita saat ini.
Hanya diri sendiri yang paling bisa menguatka di saat diri sendiri sedang terjatuh dan terluka.
Dan hanya diri sendiri satu – satunya orang yang bersedia untuk menyembuhkan luka dan rasa
trauma yang mungkin selama ini menyiksa hati dan juga diri kita sendiri.
Ketika orang lain mengkritik hidup kita, aku jauh lebih mengkritik diriku. Semua yang tak
berjalan baik adalah seutuhnya salahku, ketidak mampuanku, kebodohanku.
Menjadi dewasa aku juga belajar bahwa tidak semua orang bisa kita sebut sebagai teman.
Mereka bisajadi kolega, teman sekolah dan teman mana kecil.
karna tidak ada yang abadi, dan yang abadi adalah kepentingan.

Menjadi dewasa juga proses yang panjang, ia adalah proses pengenalan diri tentang siapa kita,
apa tujuan hidup kita dan apa yang membuat kita bahagia.
Pada akhirnya, aku sadar bahwa orang dewasa hanyalah seorang manusia yang mencoba
mencari jati dirinya dan belajar menari di tengah badai tiada henti.
Dewasa itu tentang menerima dan bisa berdamai dengan sebuah keadaan yang kita
alami. Semakin Dewasa kita makin berteman dengan diri sendiri. i think proses dewasa itu
adalah kata kunci di hidup. Bagaimana kita memaknai kehidupan ini, tentang diri kita, tentang
orang disekitar kita, dan tentang semua situasi yang terjadi.
Menjadi dewasa bukan soal usia, tapi soal mental. Tentang bagaimana kita mengontrol emosi
ketika kita sedang di landa masalah, tentang bagaimana kita berpikir lebih luas ketika keadaan
sempit, dan tentag bagaimana kita belajar bertanggung jawab atas diri kita sendiri.

Beberapa orang belum sepenuhnya berhasil dalam proses pendewasaan. Kenapa berkata
seperti itu, ya karna bisa di lihat pada masa tua beberapa orang. Beberapa orang menua namun
sifatnya tidak ikut menjadi orangtua. Biasanya banyak orang dewasa namun ga dewasa secara
perilaku dan sifat. Karena hanya dewasa secara usia, bukan sifat kan.
Maybe alasannya itu di saat proses pendewasaanya, hanya jalanin saja, ga ngapa-ngapain.
Karenanya, banyak banget sih yang bilang “yaudah jalanin aja” tapi kan perlu tindak lainnya lagi
bukan hanya sekedar omongan belaka.
Kalaupun mau kembali seperti dulu lagi, itu ga mungkin. Mau kesel, mau marah-marah, itu juga
ga bakal mungkin. Malah bikin cape sendiri. jalan satu-satunya, yaudah jalanin aja proses hidup
kita kedepannya.

Di umurku sekarang sering banget dihadepin sama hal-hal yang ga nyenengin. aku
seolah cuman mau nyamannya saja, enggan dengan resikonya . Actually, aku sadar menjadi
dewasa itu sebuah proses. Kita diterpa masalah pun sudah menjadi bagian dari proses
pendewasaan itu, maka dari itu ikuti saja alurnya.
Perkara masa depan itu nggak ada yang tau. Entah kamu berhasil atau engga dengan target-
target hidup kamu nantinya, itu bisa jadi adalah akibat dari tindakan kamu hari ini. Memikirkan
masa depan itu bagus, tapi jika berlebihan sampai melupakan masa kini, itu sama aja kamu
menjerumuskan diri kamu ke jurang ketidak berhasilan versi kamu.
Fokuslah pada masa kini kamu berada, perbaiki diri, belajar yang bener, usaha semaksimal yang
kamu bisa.
Kalau di masa depan hal-hal yang kamu targetin nggak kecapai juga setelah kamu usaha dengan
maksimal, maka itu berarti Tuhan sudah menyiapkan hal yang lebih baik dari target kamu.
Perkara takdir, serahkan pada Tuhan, nggak perlu lo khawatirkan dengan berlebihan. Tugas lo
hanya berdoa dan berusaha. Tuhan yang akan menilai lo pantas untuk itu atau engga.”

Kadang, aku mengahdapi masalah jatuhnya lebih menyela. Terima sih terima, karena taunya ga
mungkin buat di ulang. Hanya saja banyak banget keluhan keluhan yang ga di terima nya gitu.
Aku sering banget nyela takdir itu sendiri. Seperti kenapa harus begini, kenapa mesti begitu,
dan banyak kata kenapa lainnya.
Dan aku sadar, apa yang aku lakukan itu tidak ngejamin apa-apa bisa berubah atau bisa kembali.
Hanya cape aja yang didapat. Cape fisik, juga cape mental.
Apalagi orang tua yang kurang mengsuport apa yang diiginkan oleh anaknya , tapi bagi aku
menjadi dewasa itu bukan tuntutan, tetapi lebih tentang pengikhlasan hati. ya, gua pernah baca
hal itu kok.
Katanya sih…, etika bisa di ubah. Come on buat orang-orang yang berpikir seperti itu.
99% people in the world ga bisa berubah.
Maybe seperti itu sejujurnya cuman taktik doang ga mau berubah. I think, itu hanya berlaku
buat mereka yang belum bisa membedakan benar dan salah, tapi kalo orang itu udah tau benar
dan salahnya sesuatu, maybe itu harus punya kesadaran.
Bukan dengan sengaja lagi ngelakuin hal yang salah. Atau ya ginilah contoh orang2 kalo
ngomong “yaudah deh nanti aja berubahnya”. Orang-orang kaya gitu biasanya berakhir ga
berubah.
Tapi kalo dari awal udah sadar tapi masih aja berlandaskan nanti aja deh, pada akhirnya ya bisa
disebut “kalimat bhullshit”.

Menjadi dewasa itu bukan suatu yang otomatis didapat, tapi sesuatu yang dilatih dari
setiap perjalana hidup yang sudah berhasil dilalui.
jangan di tuntut, karna menjadi dewasa itu bukanlah sebuh paksaan , melainkan sebuah
keikhlasan.

And ya…., proses dewasa menjadi kode bagi aku kalo semakin menjalani hidup ke depannya tuh
bakalan lebih berat. Makanya di proses itu aku di ajarkan tentang lapang dan ikhlas.
Aku belajar bahwa memang ada hal yang engga bisa di sela, ada hal yang memang engga bisa di
kehendaki. Aku hanya perlu terima dan jalani.
ya walaupun keadaan itu adalah malah bikin aku takut untuk tumbuh Dewasa.

Hal tersulit tentang menjadi dewasa adalah kita benar benar harus terus Maju !
Tidak peduli suasana hati atau situasi apa yang sedanng kita alami, kita harus terus berjala ,
karena hidup terus berjalan.
Yaa Meskipun menjadi dewasa itu tak se menyenagkannya yang aku bayangkan dulu.
Semakin bertambah usia, semakin banyak tanggung jawabnya, semakin berat pula
tantangannya.
Tapi tak apa, aku juga akan semakin kuat dalam menghadapinnya
Kalau dewasa menurut kalian, Bagaimana?

Untuk kalian yang baca cerita ini, Dewasa itu mudah kok. Justru sangat seru. Kamu bisa temui
banyak hal baru di dalamnya.
Kamu bisa temui banyak pembelajaran di dalamnya. Hanya saja, memang perlu kata “KUAT” di
dalamnya.
SEMANGAT UNTUK KAMU YANG BACA CERITA INI,
kejar dan raih impianmu ,jangan pernah takut dan patah semangat untuk menghadapi proses
dewasa.

END

Anda mungkin juga menyukai