Anda di halaman 1dari 2

Pengalaman berproses dengan Training of Habit Trainer dan Mendewasakan Emosi.

Ini adalah narasi yang aku buat beberapa saat yang lalu yang aku post di blog ku dan ada tambahan-
tambahan yang aku tuliskan di sana-sini..

Pendidikan adalah disiplin. Itulah salah satu dari 20 butir filosofi Charlotte Mason.
Disebutkan disana bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah formasi kebiasaan-
kebiasaan. Kebiasaan yang terbentuk sedari kita kecil akan berpengaruh besar pada nasib
seseorang saat ia besar. Maka sudah sepatutnya kita sebagai orang tua berusaha sekuat
tenaga untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak sehingga kebiasaan-
kebiasaan ini menjadi karakter baginya nanti.

Manusia adalah makhluk yang terbentuk dari kebiasaan dan pembiasaan, kita cenderung
melakukan apa yang sudah biasa kita lakukan, memikirkan apa yang biasa kita pikirkan.
Kebiasaan-kebiasaan ini memperingan kerja otak kita, karena kita akan otomatis
melakukan apa yang sudah menjadi kebiasaan kita. Maka sungguh hidup akan menjadi
mudah bila hari kita diisi oleh kebiasaan-kebiasaan baik, dan hidup kita akan menjadi
berat apabila kebiasaan-kebiasaan buruk yang mendominasinya

Jadi penting bagi kita, orang tua mendidik anak dalam kebiasaan-kebiasaan baik,
sehingga kehidupannya saat dewasa akan melaju di jalur itu, tanpa harus bersusah payah
terus menerus setiap kali membuat keputusan dan upaya moral.

Saat mengikuti workshop dan kelas intensif selama seminggu dengan mbak Ellen Kristy,
kami diminta untuk memperaktekkan materi yang sudah diberikan, berkomitmen dan
mau membuat jurnal dan melaporkan perkembanganny setiap hari via email kepada
mbak ellen. Suatu pengalaman yang luar biasa untukku, mengajarkanku untuk
berkomitmen dan bekerja keras pada komitmen itu.

Awalnya kami diminta untuk membuat rencana program habit training untuk anak dan
melaporkan plan itu kepadanya. Kemudian kami diminta berkomitmen menjalankan
rencana yang sudah kami buat sendiri dan melaporkan perkembangannya. Apakah
mengalami kemajuan atau kemunduran, atau kesulitan kesulitan yang terjadi setiap
harinya.

Aku bernyukur mendapatkan kesempatan ini, karena kelas intensif ini aku bisa benar
benar menerapkankan apa yang sudah kudapat pada kehidupan sehari-hariku.

Dan sungguh menakjubkan, bahwa hanya dalam waktu kira-kira 3hari saja, Dim sudah
mengalami perubahan yang signifikan. Yang awalnya susah bila kuminta membereskan
mainannya sendiri dan selalu meminta tolong umtuk membereskan bersama, kini ia bisa
membereskannya sendiri, tepat waktu dan tanpa mengeluh, hanya dengan langkah-
langkah sederhana yang dicontohkan mbak Ellen pada kami.
Aku benar-benar merasa beruntung bisa mengikuti kelas yang sangat bermanfaat ini.
Kelas lainnya yang ku ikuti adalah kelas pendewasaan emosi. Jujur saja aku merasa aku sudah bisa
cukup baik mengontrol emosiku dan berpikiran jernih pada anak, tapi tidak pada orang lain,
bahkan pada suami dan adikku sendiri.
Mengikuti kelas ini membuatku menyadari beberapa hal, emosi yang kita miliki itu bukanlah untuk
di tahan-tahan, tapi perlu kita uraikan sehingga kita tau apay g menjadi penyebab dari emosi kita.
Dikelas ini aku juga diajari untuk melihat dari kedua sisi, alas an kenapa orang lain melakukan hal
yang memancing emosiku, juga bagaimana aku bisa menerima jika aku mengalami emosi yang
sama berulang kali.
Dikelas ini aku merasa memiliki teman yang memiliki masalah yang sama denganku, kami saling
menguatkan bersama-sama melewati proses pendewasaan emosi kami.

Kenapa aku ingin mengikuti kelas HTC? Karena aku ingin menjadi pribadi yang lebih baik setiap
harinya. Selalu bertumbuh dan berjalan di jalan yang tepat, dan memiliki teman seperjalanan yang
saling menguatkan.

Anda mungkin juga menyukai