NIM : 11210162000101
Setiap orang pasti memiliki rasa malas, jenuh, dan enggan dalam belajar, termasuk
saya sendiri. Namun, tergantung orang tersebut dapat mengatasi nya atau justru malah
berkelanjutan tanpa memikirkan bagaimana dampak yang terjadi jika kita bermalas-
malasan dalam belajar. Dalam keadaan seperti ini, setiap orang pun memiliki cara
seperti ini, hal yang biasanya saya lakukan ada beberapa, yaitu :
1. Introspeksi diri
Hal yang pertama yang saya pikirkan mengapa saya bisa seperti ini, hal apa yang
membuat saya enggan untu belajar, ataupun kendala yang membuat saya malas untuk
belajar. Hal ini membuat saya berfikir, kalau saya terus-terusan seperti ini, banyak
dampak yang kemungkinan terjadi, misalnya saya akan tertinggal dari orang-orang
yang lebih bisa dan mampu mengerjakannya, dan yang mempunyai semangat atau
tekad yang tinggi tanpa bermalas-malasan dalam belajar. Sehingga, saya akan
tertinggal jauh dari mereka, dan jika mengingat kembali seperti apa saya
memperjuangkan jurusan ini, atau universitas yang saya mau. Padahal diluar sana
banyak orang-orang yang kurang beruntung ingin kuliah karena terkendala biaya,
ataupun memang belum rezeki mereka berada di jurusan yang mereka inginkan.
Sehingga, jika mengingat hal tersebut saya seharusnya bersyukur saya bisa merasakan
nikmatnya belajar, juga bisa merasakan duduk di bangku perkuliahan, yang diluar
sana banyak orang yang tidak seberuntung saya. Selain itu pula, saya biasanya ingat
terhadap perjuangan orang tua yang membiayai saya hingga ke perguruan tinggi,
karena jujur saya bukan dari orang mampu, sehingga saya harus lebih banyak
bersyukur, dengan latar belakang orang tua saya yang hanya seorang guru honorer,
saya pun harus giat dan lebih semangat lagi dalam belajar. Karena ada harapan yang
mereka pikul untuk saya, yang diharapkan bisa mengangkat derajat orang tua,
Saat saya merasakan malas atau jenuh dalam belajar, biasanya saya mulai berfikir
mungkin ada yang salah dalam metode belajar yang saya gunakan, atau mungkin saya
mulai bosan dengan metode belajar seperti biasa. Sehingga saya pun harus mengganti
metode belajar yang lain atau yang baru agar rasa semangat kembali dalam belajar itu
Salah satu muncul kejenuhan dalam belajar mungkin dari tempat yang biasa saya
gunakan dalam belajar. Misalnya, biasanya saya belajar di kamar dan itu membuat
saya jenuh dan bosan, dan solusi untuk menghadapi ini saya mencari tempat belajar
yang lain seperti di taman atau di tempat-tempat yang menyenangkan seperti di cafe,
pantai, ataupun di tempat yang nyaman dan sejuk yang dapat menjernihkan pikiran
Menyusun jadwal rutin belajar pun sering saya lakukan untuk menghindari kejenuhan
atau enggan untuk belajar. Karena ini sangat penting untuk mengetahui kapan saya
harus benar-benar belajar, kapan saya harus istirahat, dan kapan waktu saya bermain
atau mereflesikan diri. Sehingga dengan cara ini, saya bisa benar-benar fokus untuk
belajar, terutam tidak bermalas-malasan dalam belajar, karena sudah ada jadwal yang
rutin, sehingga mau tidak mau saya harus belajar dan harus berusaha untuk fokus
Dalam belajar pun, memang terkadang saya merasa kesepian atau merasa kurang
paham terhadap suatu materi jika hanya belajar sendiri. Untuk itu, dengan membuat
kelompok belajar seperti ini, dapat membuat saya tidak kesepian, dan terutama tidak
malas dalam belajar, karena ada teman yang belajar juga, sehingga ini sering
menjadikan motivasi untuk diri saya ketika saya enggan untuk belajar. Seperti, “Dia
aja belajar, masa saya tidak”. Sehingga, dengan adanya sekelompok kecil untuk
belajar ini, bisa lebih memahami materi dan bisa saling berbagi dan bertukiar pikiran
Ketika rasa malas dalam belajar kembali melanda, biasanya saya pun merasa karena
materi atau pelajaran ini yang tidak saya sukai sehingga menyebabkan saya malas
atau enggan untuk belajar. Baik dari materi nya yang terlalu sulit, guru atau dosennya
yang killer, atau memang bawaan dalam diri kalau kita tidak menyukai materi atau
pelajaran tersebut. Sehingga untuk mengatasi hal ini, saya biasanya memulai dari
pelajaran yang termudah ataupun pelajaran yang saya sukai, kemudian ke materi yang
sulit yang memang benar-benar belum saya pahami. Sehingga, jika kita memulai dari
pelajaran yang termudah, atau yang kita sukai sebelumnya, ini bisa menjadikan suatu
kebiasaan, karena jika kita terbiasa untuk belajar, maka selanjutnya pun kita akan
terus belajar sesulit apapun materi yang dihadapi atau yang akan kita pelajari nanti.
7. Jangan belajar jika terpaksa, tetapi belajarlah dengan santai dan sepenuh hati dalam
mengerjakannya.
Dalam keadaan seperti ini, sering sekali saya rasakan karena jika belajar dalam
keadaan terpaksa, yang ada bawaannya semakin malas dan tidak fokus untuk
memahami materi yang akan dipelajari. Sehingga, untuk mengatasi keadaan seperti
ini, biasanya saya akan mencari atau menemukan motivasi terlebih dahulu untuk
belajar, agar dalam belajar tercipta suasana yang santai, tenang, damai, dan kondusif
terutama tercipta keadaan yang senang tanpa raut wajah yang masam atau tidak suka
Jika saya bisa belajar tanpa melirik hp dalam 3 jam ataupun saya bisa memahami
materi yang benar-benar saya tidak pahami dalam waktu 1 minggu, saya akan
memberikan reward terhadap diri sendiri seperti yang disebutkan tadi, maka saya
boleh nonton bioskop ataupun pergi ke tempat yang saya mau kemanapun dan
kapanpun. Hal ini biasanya jadi motivasi untuk saya untuk pergi ke suatu tempat
terutama dapat izin dari orang tua karena saya bisa memenuhi target belajar.
Ambigu dalam menekadkan masa depan (profesi/pekerjaan)
Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang cerah. Tentu hal ini
terdapat cita-cita didalamnya yang didambakan oleh setiap orang untuk terwujud.
Cita-cita merrupakan sebuah tujuan hidup yang ingin dicapai oleh suatu individu ketia
ia telah dewasa dan menjadikan cita-cita tersebut sebagai jalan hidup untuk
memperoleh suatu kebahagiaan di masa yang akan datang. Tentu tidak gampang
untuk menentukan sebuah cita-cita, terkadang kita juga ambigu dan ragu-ragu akan
sebuah profesi yang akan kita jalani nantinya. Keadaan ambigu atau ragu-ragu seperti
ini biasanya juga karena beberapa faktor, misalnya terkendala biaya karena kita
berasal dari keluarga yang tidak mampu atau melihat keadaan yang sebenarnya kalau
kita tidak mungkin untuk meraih cita-cita tersebut. Namun, biasanya keadaan ini
seperti ini masih bisa diperjuangkan jika kita terus berusaha untuk menggapainya.
Misalnya, ketika ingin menjadi seorang dokter namun kita berasal dari keluarga yang
kurang mampu, hal ini bisa diatasi dengan kita rajin belajar atau mengikuti program-
Ambigu dalam menekadkan masa depan mulai saya rasakan sejak memasuki
usia 17 tahun, tepatnya kelas 3 SMA. Saya merasa bingung saya harus bagaimana dan
seperti apa, saya menginginkan kuliah di profesi yang berbasis kesehatan, namun
orang tua saya tidak mempunyai biaya untuk ini, terlebih keluarga besar saya
menginginkan saya di basis pendidikan saja. Hingga saat ini, akhirnya saya menerima
memang tidak yang saya mau. Ada beberapa hal sehingga saya bisa meyakinkan diri
Niat
Awalnya memang berat, namun dirasa ikhlas dan lama-lama terbiasa akhirnya
diniatkan dan Biidznillah saya pasti bisa dan mampu di jurusan ini. Karena
tidak ada didunia ini masalah yang tak bisa terselesaikan atau tidak ada
masalah yang tidak ada solusi nya, serta di setiap rintangan pasti selalu ada
jalan.
Selain niat, juga yakin terhadap diri sendiri, kalau saya pasti bisa dan mampu
di jurusan pendidikan kimia. Memang awalnya, saya tidak begitu suka dengan
kimia, namun ketika seiring berjalannya waktu dan saya terus mendalami
materi-materi yang berhubungan dengan kimia, saya semakin yakin kalau saya
Selain niat dan yakin terhadap diri sendiri, hal yang paling penting adalah do’a
dan restu orang tua. Karena sesulit apapun suatu pekerjaan ataupun hal yang
kita percaya tidak mungkin untuk melakukannya, jika diirigi dengan doa dan
resti orang tua pasti semuanya akan berjalan dengan lancar dan baik-baik saja
tanpa halangan dan rintangan. Saya yakin, saya bisa bertahan sejauh ini karena
berkat do’a dan restu orang tua saya untuk tetap semangat dan yakin untuk
Dukungan dari berbagai pihak juga sangat berperan penting ketika saya mulai
menjalani perkuliahan di jurusan ini. Karena bagi saya, orang tua, keluarga,
teman-teman, dan dukungan dari guru-guru adalah motivasi saya untuk tetap
berada di jurusan ini. Sehingga, ketika saya mulai merasa lelah ataupun
mengeluh saya teringat bahwa di luar sana sangat mengharapkan saya untuk
Ketika saya mempunyai keinginan, dan keinginan yang saya inginkan belum
tercapai, saya mulai beranjak dan berfikir kembali apa salahnya jika saya
mencoba hal yang sebelumnya belum saya tau atau belum terlalu mengenali
suatu profesi atau bidang tertentu. Ketika saya mengambil keputusan untuk
berada di jurusan ini, memang awalnya saya ragu untuk bisa di pendidikan
kimia, namun karen atermotivasi dari berbagai pihak, saya mulai yakin dan
tidak ragu lagi untuk mencoba dan menggeluti di bidang kimia ini.
Di jurusan yang saat ini sedang saya tempuh, saya berusaha untuk
memanfaatkan kesempatan ini mulai dari fokus pada tujuan kemana nantinya
saya akan jalani untuk kedepannya di bidang kimia ini, dan saya
Selain hal-hal yang saya sebutkan diatas, untuk mengatasi ambigu untuk
semangat dan motivasi baru untuk menekuni di bidang ini. Misalnya, saya
adalah seorang guru, dan berdiskusi dengan guru-guru saya yang mengajar
saya di kimia pas SMA, ataupun saya juga sering berdiskusi dengan dosen
kimia dasar saya yaitu pak Buchori dan bu Nanda selaku dosen penasihat
akademik saya. Dari mereka saya banyak belajar, saya dapat banyak ilmu dan
bagaiamana, dan ini menjadi suatu hal yang sangat berarti untuk mendapatkan
sebuah motivasi baru kalau di kimia tidak sesulit yang di bayangkan, atau
memang saya jadi tertarik ketika di ceritakan di pendikan kimia seperti apa,
sehingga hal ini membuat saya tidak ragu lagi untuk terus bertahan di jurusan
ini.
Masalah adalah sesuatu hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan
seseorang. Bisa dikatakan bahwa hal ini akan selalu menjadi bagian dari kehidupan
kita. Seperti kata pepatah, bahwa tidak ada orang di dunia ini yang tidak akan
mendapatk masalah. Semua manusia entah kaya atau miskin, tampan atau jelek, lelaki
atau pria, remaja atau dewasa akan selalu berhadapan dengan suatu problema atau
masalah. Masalah juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi kita dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Namun, sebenarnya masalah timbul karena dari
dalam diri kita sendiri. Mudah atau rumitnya sebuah masalah hanya sebuah prasangka
dari setiap individu. Prasangka ini muncul akibat kurang seimbangnya antara
Saat kondisi seperti ini, saya sering merasakan dilema atau sedih dan
terkadang juga sering mengeluh, mengapa saya diberikan ujian ini, mengapa masalah
ini sangat berat sekali rasanya, dan sangat sulit untuk mengatasinya. Sehingga, dalam
keadaan seperti ini, ada beberapa hal yang saya lakukan, yaitu :
menyadari akan adanya permasalahan yang terjadi. Saya mulai harus sadar
sebuah solusi. Dengan begitu, saya tidak merasa pesimis dengan permasalahan
yang sedang terjadi, dan memiliki keyakinan sebuah kesulitan harus segera
diatasi. Serta saya percaya dibalik kesulitan pasti akan selalu ada kemudahan
di dalamnya.
maka hal yang tak kalah pentingnya adalah memahami kemudian menjabarkan
masalah yang terjadi. Sehingga, saya perlu sekali untuk memfokuskan seluruh
perhatian terhadap masalah yang sedang dihadapi. Sehingga, jika saya sudah
sadar dan memahami diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat untuk
Tidak mengeluh
rumit, kompleks, dan sulit untuk diselesaikan. Sehingga, jika saya menunjukan
Berfikir logis
Pola pikir seseorang dengan emosi yang dihasilkan adalah dua hubungan yang
pemikiran sendiri, biasanya saya meminta saran dan masukan dari orang yang
saya percaya dan mengerti akan masalah yang saya hadapi. Sehingga,
Ketika dihadapkan dengan sebuah permasalahan, logika dan hati sering dilema
dan berkecamuk sendiri antara lebih memilih logika atau hati untuk
dalam kehidupan kita, yakni logika dan suara hati. Ini artinya, baik logika
suara hati diiringi dengan logika yang rasional dan realistis agar menciptakan
Apapun setiap keputusan yang di ambil dari setiap permasalahn, semua pasti
adalah jalan yang terbaik. Tinggal saya menerima nya atau tidak, dan
menerima setiap keputusan itu dengan lapang dada dan diyakini dengan