Anda di halaman 1dari 2

Refleksi diri

Kegiatan pramuka sebuah ekstrakulikuler yang tak bisa lepas dari hidupku ini, ketika masa sekolah sd
smp dan sma jujur aku tidak menyukai kegiatan ini,yang menurut persepsiku saat itu hanya kegiatan
yang diisi oleh upacara panas panasan, memegang tongkat daris berbaris tali temali, morse dan
semaphore yang tidak bisa saya hapalkan karena malas. Hanya satu yang aku sukai dari kegiatan
pramuka ini yaitu perkemahan, mungkin alas an dulu menyukai perkemahan karena bisa bebas jauh
dari orang tua, menginap di luar rumah dan tentu saja uang jajan yang agak besar. Tapi dasar diriku
ini yang pemalas..beberapa menjelang hari H perkemahan saya tidak punya regu, entah karena
mereka tidak mau menerimaku karena jarang latihan setiap jumat atau karena diriku ini yang Cuma
diam saja hadir tiap jumat ikut baris dimana saja. Ada suatu pengalaman di smp dari diriku ketika
perkemahan. Ketika mereka menunjuku sebagai ketua regu yang entah apa alas an mereka . diriku
seperti merasa terpanggil menjadi seorang pemimpin yang padahal sama sekali tak mengetahui apa
apa , timbul rasa besar kepala dari diriku, aku ketua regu pemimpin. Terjadi perselisihan diantara
kami mungkin karena ego ku yang terlalu tinggi, dank u selesaikan perselisihan itu dengan
bertengkar dan tentu saja berkelahi, kupukul dia dengan keras. Maklum saya dulu cukup
pendiam ,dan sejak sd beberapa kali ikut latihan beladiri dan masa smp pernah mengikuti salah satu
beladiri. Suatu kejadian yang membekas sampai sekarang.

Kini setelah lebih dari 25 tahun diriku ditakdirkan menjadi seorang guru, ah tentu yang namanya
sekolah tak bisa lepas dari yang namanya pramuka suatu kegiatan yang tidak saya sukai pada saat
sekolah, dengan pengalaman masa sekolahku yang ga tahu apa apa tentang pramuka ternyata diriku
ditugaskan kepala sekolah menjadi Pembina pramuka dalam beberapa tahun ..tersenyum kecut
diriku..

Tapi zaman sekarang kita bisa memperoleh banyak pengetahuan dari internet, diriku membaca,
melihat tayangan yutub memcari apa yang kita tahu dari media media tersebut, yang ternyata
semakinbanyak belajar semakin menyadari bahwa diri ini banyak yang tidak tahunya hal yang kucari
pertama kali dari pramuka adalah apa sih yang menyenangkan dari kegiatan itu, dan ternyata
setelah melihat dan membaca banyak hal yang menyenangkannya..dan kujalani peranku sebagai
Pembina dalam beberapa tahun, tentu saja tidak terlepas dari peran orang orang disekitarku yang
memberi pengaruh kepada diriku tentang bagaimana bersikap dan berbuat untuk siswa dan untuk
lingkungan sekolah. Jadikan pengalaman masalah sekolahku sebagai hal yang bisa kita ambil
pelajaran agar lebih bisa menjaga emosi untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan
masalah hindari berselisih dengan teman karena pepatah mengatakan “ jangan menutup pintu
terlalu keras karena mungkin suatu saat engkau butuh untuk melewati pintu itu kembali” , meskipun
sekarang pun diriku adalah penyandang sabuk hitam karate justru lebih takut untuk bertindak keras
kepada seseorang..,jadi ketika mempelajari suatu hal..menurut pendapatku cari dulu hal yang
menyenangkan dari hal tersebut

Karate dan pramuka mengajarkan banyak hal bagi diriku terutama masalah penguasaan diri dan
kerjasama kelompok. Dan saran saya kepada para pembaca yang memiliki putra atau putri. Bila anak
kalian kelihatan ada minta ikutilah dua atau salah satu kegiatan di tersebut. Pramuka mengajarkan
kita untuk lebih menghargai alam,terampil dalam pemanfaat benda benda sekitar untuk kebutuhan
hidup dan tentu saja mengajarkan anak bagaimana bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai
kesuksesan dan kebahagian di lingkungannya. Karate melatih kemampuan fisik dengan gerak dan
olah tubuh, dan yang paling penting adalah melatih penguasaan dan pengendalian diri, bahwa
kemampuan yang dimiliki digunakan untuk meninggikan prestasi. Prestasi yang dimaknai bukan
hanya meraih juara 1 2 atau 3 dalam sebuah turnamen atau melampaui pencapaian seseorang, tapi
prestasi yang sesungguhya adalah kita mampu melakukan sesuatu apa yang sebelumnya tidak bisa
kita lakukan .

Menjadi seorang guru merupakan suatau takdir yang harus saya jalani, saya yakini bahwa inilah yang
terbaik yang Allah berikan kepadaku. Dalam perjalan ini kumenemukan banyak hal yang sebelumnya
ku tidak tahu. Selama ini saya berfikir bahwa guru lah pusat pembelajaran dikelas, siswa itu ibarat
kertas kosong yang bisa saya curat coret sekendak, siswa kita bentuk menjadi yang kita mau dan baik
buat mereka menurut saya. Saya sadari bahwa diri inipun maasih harus terus belajar dan
mengembangkan diri menjadi lebih baik, selama ini saya lebih focus melihat apa yang menjadi
kelemahan dalam diri ini dan berusaha untuk meperbaikinya, dan tidak focus kepada apa kekuatan
kelebihan yang saya miliki. Sehingga saya tidak bisa mengembangan kekuatan dan kelebihan yang
saya miliki. Memang tidak salah untuk melihat kompetensi yang kurang dari diri ini untuk perbaikan
dan refleksi diri, tetapi kitapun harus memberikan perhatian lebih kepada kekuatan kelebihan yang
kita miliki, dengan tetap memegang prinsip menguasai diri agar tidak salah arah dan sombong.

Masukan dan umpan balik dari orang orang sekitar adalah suatu hal yang harus kita anggap sebagai
booster kehidupan terlepas dari siapapun yang memberinya, don’t judges a book by its cover. Anti
kritik dan menutup pendengaran adalah suatu hal yang bisa menghalangi kita menuju kebahagiaan.
Dengarkanlah dulu dan pikiran, itu kunci nya.

Ibarat sebuah perjalanan, dalam perjalanan kita akan banyak menemukan hal hal baru,menemukan
lobang dan jembatan putus sebagai sebuah rintangan. Menemukan pohon yang rindang dan
berbuah untuk kita nikmati dan berisitrahat sejenak dan banyak lagi baik itu sesuai harapan kita
maupun yang tidak sesuai dengan harapan kita. Satu hal yang pasti pepatah mengatakan “ tetaplah
berharap karena bila kita tidak berharap kita tidak akan menemuka sesuatu yang melebihi harapan
kita”.

Tetap bergerak,ambilah inpsirasi dari orang sekitar mu dan jadilah inspirasi bagi orang orang
disekitarmu.

Salam dan bahagia..

Anda mungkin juga menyukai