Anda di halaman 1dari 2

KRISIS EKSISTENSI ITU BUKAN CANDAAN BRO!

U : Halo, selamat datang Kembali di obrolan santai kali ini. Masih bersama saya Umam dan partner
saya siapa lagi kalau bukan bro Mardian disini. Well, oke mar pembahasan kali ini bukan sembarang
pembahasan nih, karena mungkin untuk Sebagian orang hal ini sudah bukan sebuah hal yang tabu dan
mungkin juga masih menjadi problematika kehidupan terutama pada generasi kita saat ini. Karena jujur
ya, gua sendiri pun pernah menjadi korban permasalahan ini mar. Bahkan sampai saat ini pun terkadang
gua masih sering terlintas pertanyaan-pertanyaan terhadap diri gua sendiri. Kayak misalnya suka timbul
pertanyaan gini mar, gua hidup untuk apa sih? Kenapa gua di lahirin di dunia ya? Tujuan gua hidup di
dunia untuk apa ya? Nah mar, hal-hal yang muncul seperti itu ternyata Namanya krisis eksistensi loh.
Dan gua bisa bilang kalo krisis eksistensi itu bukan candaan bro!

M : hehehe, topik yang sangat menarik untuk dibahas ini mam. Iya seperti yang gua tau pun, Krisis
eksistensi itu kayak kondisi seseorang yang mengacu pada perasaan tidak nyaman tentang makna,
pilihan, dan kebebasan dalam hidup. Ya sama seperti apa yang lu utarakan tadi, orang-orang dengan
kondisi seperti itu timbul karena mereka mempertanyakan arti hidup tapi gagal untuk menemukan
solusi dan berujung munculnya konflik dalam diri.

U : Nah, betul mar. sebenarnya bukan suatu hal yang aneh juga sih, kita bertanya-tanya tentang
kehidupan diri sendiri. Cuman masalahnya, mereka yang gak menemukan jawaban itu yang
menyebabkan hilangnya rasa suka cita dan merasa dirinya gak guna. Tapi lu pernah gak sih menghadapi
konflik dalam diri seperti itu mar?

M : Pernah mam, tapi alhamdulillahnya gua orangnya gampang move on sih haha. Dan kalau
menurut gua itu manusiawi ya. Terlebih kalau orang itu sedang menghadapi masa-masa sulit ya.

U : setuju gua mar! karena memang Ketika dimasa-masa gitu pasti timbul tuh emosi negative
seperti lu mecari kebahagiaan sesaat mar dan gua yakin hal itu sangat mempengaruhi dan menghambat
kita untuk beradaptasi. Berpikiran kalau hal itu akan membuat kita bahagia. Padahal hal ini malah
menjadi bumerang karena dapat menimbulkan rasa bahagia yang salah. Ketika kita tidak mengalami
kebahagiaan sejati, hidup bisa terasa hampa men. Haha.

M : Tapi kan, bukannya kebahagiaan itu memang seharusnya kita yang ciptakan ya? Sama hal nya
seperti lu ingin mencari kenyamaan misalnya, karena sejatinya kenyamaanan itu nggak bergantung ke
apapun, dimanapun kecuali dalam diri lu. Ya kan?

U : iya betul, itu juga salah satu akar masalah timbulnya krisis eksistensi. Dengan banyaknya
tantangan serta tekanan kehidupan yang kita hadapi, kita harus pintar memilah mana yang betul-betul
membuat kita Bahagia atau malah membuat kita selalu merasa bersalah. itu juga salah satu solusi sih
menurut gua.

M : selain harus mudah move on, untuk teman-teman yang sedang dalam kondisi krisis eksistensi
juga menurut gua harus bisa merubah energi negative yang sering muncul ke energi positive sih mam.
Karena mau bagaimnapun, Namanya hidup pasti banyak lika-likunya. Jadi pesan gua nih yak, banyakin
pula relasi ataupun circle-circle positive biar gak terus-terusan merasa resah yang menimbulkan depresi.

U : siip dah, Kita bisa mulai dengan selalu mengontrol pikiran dan meyakinkan diri sendiri bahwa
kita memang memiliki tujuan dalam hidup .
Pikiran-pikiran positif yang simpel dan mungkin terdengar konyol tapi bisa membantu kita untuk selalu
keep tracks of your thoughts and push negative ones away. dan Selain itu pun, kalau kita merasa
beberapa pertanyaan tentang diri kita nggak bisa kita pahami, ya ingatlah bahwa nggak semua hal harus
ada jawabannya. Sometimes, it’s better to remember that some things are just unexplainable. Ada satu
pesan terakhir dari gua, Know that you are always loved and appreciated. Thank you very much untuk
teman-teman yang sudah meluangkan waktunya mendengarkan obrolan santai dari kita. So see you on
another podcast!

M : See you Everyone!

Anda mungkin juga menyukai