Anda di halaman 1dari 54

Berdamai Dengan

Diri Sendiri
Oleh Aryavamsa Frengky, MA.

Cara Praktis Menguatkan Kualitas


Hidup
Berdamai dengan Diri Sendiri
Oleh Aryavamsa Frengky

Sampul & Tata Letak : poise design Ukuran


Buku Jadi : 130 x 185 mm
Kertas Cover : Art Cartoon 210 gsm
2
Kertas Isi : HVS 70 gsm
Jumlah Halaman : 72 halaman
Jenis Font : Calibri Baumans
Cetakan Pertama, Oktober 2016 Untuk Kalangan Sendiri

Diterbitkan oleh Aryavamsa Sendiri

Tidak diperjualbelikan. Silakan mengutip atau


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
dalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


KATA PENGANTAR

Terimakasih atas dukungan nilai-nilai


Ketuhanan Yang Maha Esa yang
membangkinkan hal-hal baik dan luhur
hingga tulisan ini tertulis. Terimakasih juga
atas kebajikan para donatur yang
3
membantu dalam percetakan dalam
jumlah yang banyak agar tulisan in bisa
bermanfaat untuk banyak orang.
Terimakasih atas dukungan dari istri dan
anakku yang tercinta, orang tua yang
berbahagia sehingga memberikan motivasi
yang kuat untuk terus menulis.

Buku saku ini adalah buku saku ke-5 yang


telah penulis karyakan untuk kebahagiaan
bersama. Untuk tulisan kali ini, penulis
mengangkat sebuah tema lama namun
sangat layak untuk dipelajari di dunia yang
Berdamai Dengan Diri Sendiri
modern saat ini. Berdamai dengan diri
sendiri adalah cara praktis yang dapat kita
lakukan untuk menciptakan kehidupan
yang lebih berkualitas dan tentu bahagia.
Segala hal adalah mungkin untuk terjadi,
namun segala yang terjadi adalah mungkin
untuk dikenali, dan dikendalikan, inilah 4
prinsip dari berdamai dengan diri sendiri.

Akhir kata, selamat membaca. Mohon


maaf jika ada kata-kata yang tidak
berkenan. Semoga bermanfaat.

Aryavamsa Frengky, MA.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Suatu ketika di setiap langkah

kehidupan yang disadari atau tidak disadari


dengan baik, kita senantiasa melakukan
pengulangan cara-cara hidup yang
membuat kita sulit untuk keluar dari 5

lingkaran penderitaan. Hidup kita terasa


tidak berdaya, terbuangkan, tidak
bermakna, sia-sia, penuh dengan rasa
penyesalan dan putus asa. Kadang kala kita
terduduk dan hanya meratap serta
mencari-cari kesalahan dan memunculkan
pemikiran sebuah kesedihan yang tak
berkesudahan. Hari-hari menjadi berat,
tiada hal baik yang terlintas, upaya semua
Berdamai Dengan Diri Sendiri
berkumpul menuju pelarian dari masalah
dan berkeinginan untuk mati sebagai akhir
dari jawaban sebuah masalah tersebut.
Sebagian lagi mereka menjawab masalah
ini dengan melakukan ketidakbahagiaan
lainnya di antaranya merusak kehidupan 6

orang lain, menghentikan aktivitas interaksi


dengan orang lain dan membiarkan dirinya
terluka dengan obat-obatan atau minuman
keras.

Inilah rangkaian kecil yang mungkin


terjadi dalam kehidupan kita yang terus
terjadi jika kita tidak berdamai dengan diri
kita sendiri. Berdamai dengan diri kita

Berdamai Dengan Diri Sendiri


sendiri itu berarti kita memunculkan dalam
pemikiran kita, ide, gagasan kita bahwa diri
ini layak untuk dicintai, diajak berunding,
diberi kasih sayang dan dikuatkan dengan
landasan bahwa kehidupan ini sangat
berharga untuk dilalui dengan kebahagiaan 7

yang utuh.

Berdamai dengan diri sendiri


dimulai dengan sebuah pemahaman
penting yang patut disadari terlebih dahulu,
yaitu pemahaman bahwa hidup ini dimulai
dari diri sendiri, berproses dan diakhiri pun
oleh diri sendiri. Diri inilah yang
memainkan peranan penting untuk segala

Berdamai Dengan Diri Sendiri


capaian dalam hidup ini. Singkat kata
bahagia dan derita itu adalah akumulasi
dari buah karya diri kita sendiri. Pilihan
jalan hidup, pembentuk kehidupan kita
saat ini pun adalah bagian dari karya diri
kita sendiri. Pemahaman ini sangat 8

mendasar untuk memunculkan sebuah


gagasan untuk berdamai dengan diri
sendiri.

Di dalam langkah-langkah
kehidupan yang kita jalani, ada saja noda-
noda kehidupan yang kita buat sendiri
sehingga memberi warna kehidupan yang
kesannya adalah baik namun belakangan

Berdamai Dengan Diri Sendiri


memberi dampak menghancurkan. Ajaran
Buddha menjelaskan ketiga noda tersebut
yaitu keserakahan, kebencian dan
kemalasan mental. Noda ini muncul salah
satunya disebabkan adanya pemahaman
kenikmatan sesaat yang dihidangkan oleh 9

indera yang melekat di tubuh fisik kita.


Pemahaman kenikmatan atau persepsi
kenikmatan yang hadir melalui indera ini
berkembang tanpa pernah kita sadari
secara seksama, dan kelak memberikan
dampak yang dasyat untuk merusak jaring-
jaring kehidupan kita.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Noda-noda penderitaan yang tidak
tampak ini, jika tidak disadari secara
seksama, mereka bersarang layaknya
sebuah sarang lebah yang semakin lama
semakin besar, dan siap meledak layaknya
bom waktu. Perlahan-lahan tapi pasti 10

merupakan prinsip kerja dari noda ini.


Tiada hal yang dapat menghentikan kerja
noda-noda ini selain anda yang mau
melihatnya, mengamatinya, dan
mendeteksinya. Noda – noda ini adalah
reaksi dari stimulus atau rangsangan yang
intensif yang diterima oleh pikiran dan
panca indera kita. Perhatikanlah ketika kita
bekerja atau melakukan pekerjaan tertentu,
Berdamai Dengan Diri Sendiri
lihatlah apakah anda mengerjakannya
dengan ceria atau dengan berat hati.
Ketika anda mengerjakannya dengan ceria,
lihatlah apakah ini keceriaan karena bonus
di baliknya atau karena kebaikan di
dalamnya. Begitu juga ketika anda bekerja 11

dengan berat hati, perhatikan apakah


karena bonus di baliknya, tekanan atasan,
pekerjaan yang sulit, atau adanya pikiran
tentang hal lain yang membebani. Semua
alasan ini anda yang tahu, dan andalah
yang dapat memahaminya. Di saat anda
mulai melihat sebab dari reaksi anda, inilah
awal yang baik untuk anda belajar
berdamai dengan diri anda sendiri.
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Sebab yang anda sadari tentu
adalah sebab yang anda munculkan sendiri
bukan sebab yang dimunculkan oleh orang
lain atau lingkungan. Orang lain dan
lingkungan hanya sebagai faktor penunjang
bukan pemicu, andalah yang menjadi 12

pemicu munculnya sebab atas reaksi yang


anda buat. Perenungan hal ini dapat kita
praktekan perlahan-lahan dan kita
biasakan sebelum reaksi yang muncul
memaksa kita untuk melakukan aksi
berikutnya.

Di saat reaksi yang muncul tanpa


didasari pemahaman sebab yang

Berdamai Dengan Diri Sendiri


melandasinya, dapat melahirkan akibat
atau aksi yang memulai sebuah
penderitaan hadir. Sebagai contoh, ketika
anda bereaksi tidak senang atas sebuah
pekerjaan, dan anda tidak menyadari
sebabnya kemudian anda mulai beraksi 13

atas ketidaksenangan ini dengan


melahirkan tindakan bekerja tanpa arah,
tanpa kualitas, tanpa cinta maka anda akan
sulit mendapat promosi yang lebih baik
dalam pekerjaan, bahkan mungkin anda
akan kehilangan pekerjaan, dan juga
mungkin anda akan mengalami krisis
keuangan akibat pekerjaan anda yang tidak
optimal yang kemudian anda jatuh miskin,
Berdamai Dengan Diri Sendiri
tak berdaya secara ekonomi dan akhirnya
anda menjadi distres, yang kemudian
membuat anda menjadi sulit makan, tidur
tidak nyenyak, tidak nyaman berkehidupan.
Inilah dari satu contoh betapa dasyatnya
aksi dari sebuah reaksi yang tidak kita kenal 14

sebabnya.

Pahami sebab dari segala reaksi


yang muncul dapat anda lakukan dengan
minimal menghentikan aksi dari reaksi
tersebut. Di saat anda marah, kesal, tidak
senang, sedih, gundah, galau, bingung,
cemas, takut, dan reaksi lainnya, anda
cukup mengenal emosi ini, dan tidak

Berdamai Dengan Diri Sendiri


melakukan aksi apapun. Anda cukup
melampiaskan emosi ini dengan
mengamati ketidaknyaman dari reaksi ini di
tubuh anda. Tubuh anda menjadi memanas,
jantung anda menjadi berdetak dengan
keras, bau badan anda menjadi lebih tajam, 15
tubuh anda bergetar, dan lainnya. Ini
adalah aksi alamiah tubuh ketika menerima
emosi. Di saat anda merasakan perubahan
tubuh anda, sesungguhnya anda telah
berupaya menghentikan aksi atas reaksi
emosi anda. Dengan demikian anda
menghentikan lingkaran penderitaan anda,
dan anda segera terbebas dari penderitaan
yang panjang dari reaksi anda sendiri.
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Setelah anda menghentikan aksi
atas reaksi anda, anda semakin dekat
dengan jalan menuju pemahaman sebab
dari reaksi anda. Perlahan-lahan tapi pasti
menjadi kunci sukses untuk menemukan
sebab dari reaksi yang anda munculkan. 16

Semakin cepat anda merasakan aksi di


tubuh anda atas reaksi emosi anda, anda
akan semakin dekat dengan penemuan
sebab atas reaksi anda. Sebab yang
melatari reaksi hanya terdiri dari 3 hal yaitu
menghindar, mencari, dan menunda.
Reaksi yang dihasilkan dari sebab
menghindar di antaranya marah, kesal,
sedih,takut, dendam, dan traumatis.
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Kemudian reaksi yang dihasilkan dari sebab
mencari di antaranya adalah ketidakpuasan,
minder, kesombongan, kesenangan, tidak
peduli/apatis, kikir, dan ambisius.
Sedangkan untuk reaksi dari sebab
menunda di antaranya malas, putus asa, 17

bingung, bimbang, gelisah, galau, dan


gundah.

Pengamatan atas reaksi yang


muncul dengan mengamati aksi tubuh
memberikan efek terhadap perhentian
sesaat atas laju dari sebuah reaksi. Hal ini
layaknya sebuah kereta cepat yang harus
berhenti di setiap stasiun manapun yang

Berdamai Dengan Diri Sendiri


menjadi tempat singgahnya. Ketika sang
kereta cepat ini berhenti di sebuah stasiun,
maka di saat itulah sang kereta
menghentikan segala aktivitas melajunya
dan dapat menurunkan serta menaikan
penumpang. Begitupula dengan 18

penghentian yang kita pelajari di sini,


tepat setelah anda melihat, merasakan,
mengamati dan menyadari aksi tubuh atas
reaksi yang muncul, anda sedang
menghentikan sang kereta cepat reaksi,
dan ketika anda menghentikanya anda
dapat menurunkan penumpang atau hal-
hal yang tidak pantas untuk tidak
melanjutkan perjalanan dan anda pun
Berdamai Dengan Diri Sendiri
dapat menaikan penumpang atau hal-hal
yang pantas untuk ikut bersama anda
menuju perjalanan yang lebih jauh lagi.

Cara praktis di atas bukanlah praktis


untuk dilakukan. Anda perlu meluangkan
19
waktu lebih untuk berlatih cara praktis di
atas. Jika anda tidak ada waktu untuk
berlatihnya maka anda akan sulit
menemukan jaring atau jebakan hidup
yang membuat anda menderita dan anda
pun akan mudah menderita selama anda
tidak menemukannya. Berilah waktu untuk
anda berlatih mengamati, hidup ini sangat
singkat dan perlu diingat pula bahwa

Berdamai Dengan Diri Sendiri


hukum penderitaan itu mengikuti hukum
deret ukur yaitu kelipatan perpangkatan
bukan penjumlahan. Ini artinya ketika anda
meloloskan satu reaksi menjadi aksi maka
aksi tersebut akan berkembang biak
menjadi kelipatan aksi lainnya dan setiap 20

aksi membuahkan penderitaan sehingga


aksi-aksi yang berkembang pun akan
melahirkan lipatan penderitaan yang tak
kunjung padam. Sebagai contoh ketika
anda bereaksi marah lalu anda melahirkan
aksi berucap ke orang sekitar anda, dan
mereka pun tidak menerima, kemudian
anda dan orang sekitar anda ini menjadi
tidak bahagia, yang selanjutnya kalian tidak
Berdamai Dengan Diri Sendiri
akur, jika kalian tinggal serumah kalian
terus menyulut kemarahan, yang akhirnya
anda pun berpisah, selain itu anda difitnah
atau digosipkan oleh orang-orang tersebut
dan reputasi anda pun rusak, selanjutnya
anda semakin terpuruk dan anda memilih 21

untuk pindah kota sehingga anda melepask


karir yang sudah ada dan memulai dari nol
lagi. Di kota yang baru anda menjadi sangat
berat untuk memulai mengingat usia dan
kondisi yang berbeda, sehingga anda
mungkin menjadi merana, dan terus
merana, alhasil anda pun tidak berdaya
untuk hidup. Dan selanjutnya anda
lanjutkan sendiri ceritanya.
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Beri anda waktu untuk berlatih
mengenal aksi di tubuh sebelum anda
memilih aksi untuk bertindak baik melalui
ucapan, perbuatan jasmani atau pikiran.
Saat ini anda membaca tulisan saya,
lihatlah dan mulailah merasakan aksi di 22

tubuh anda, mulai dari perubahan cara


anda duduk, suhu tubuh anda, detak
jantung anda, bentuk pikiran anda, dan hal
lainnya yang terjadi di tubuh anda. Ketika
pengamatan aksi tubuh ini dilatih secara
terus menerus, kita membuat sebuah
sensor yang mampu mendeteksi sebuah
penderitaan atau kebahagiaan. Sensor ini
menjadi penting untuk memberikan alarm
Berdamai Dengan Diri Sendiri
kehidupan kita agar tidak lagi terjerat
dalam penderitaan yang tak berkesudahan
dan kegagalan yang tak berujung.
Bangkitkanlah kembali kerja sensor ini,
dengan berlatih dan berlatih.
23
Sensor yang kita ciptakan ini,
berikutnya menjadi penting untuk
mengarahkan diri kita untuk berdamai
dengan diri sendiri. Tanpa sensor ini kita
sulit menemukan jalan kedamaian untuk
berdamai dengan diri kita sendiri. Sensor
ini dapat kita percepat penciptaannya
dengan melatih diri kita selalu mawas
dengan aturan yang sederhana. Di dalam

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Buddhisme dikenal dengan nama Sila. Sila
adalah bagian aturan untuk membantu kita
menjinakan diri kita. Aturan tersebut di
antaranya mencintai kehidupan diri sendiri
dan orang lain, menghargai hak milik orang
lain, setia, berbicara yang tepat, benar dan 24

sesuai kondisi serta makan dan minum


yang cukup sehingga menumbuhkan
kewaspadaan. Minimal 5 (lima) sila ini
terus kita latih untuk mempercepat
penciptaan sensor kehidupan kita. Berlatih
5 sila dan berlatih mengamati aksi di tubuh
menjadi katalisator untuk menuju rute
berdamai dengan diri sendiri.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Aksi tubuh yang kita amati adalah
proses alami yang menjadi akibat dari
reaksi yang kita pilih. Di saat anda marah
dan di saat anda gembira tentu memiliki
aksi tubuh yang berbeda. Sudah banyak
penelitian yang menerangkan dan 25

menemukan bahwa reaksi positif akan


memberikan dampat positif di dalam tubuh
dan reaksi negatif akan memberikan
dampak negatif terhadap tubuh. Sebagai
contoh dampak dari marah yang
memberikan efek penuaan dini, dan
dampak ceria akan menunda efek penuaan
hal ini dikarenakan kerja otot yang lebih
komplek ketika marah muncul
Berdamai Dengan Diri Sendiri
dibandingkan ketika ceria hadir. Pahamilah
bahwa tubuh ini adalah sebuah hardware
dengan software yang canggih, tubuh ini
sangat jujur dalam memberi respon atas
reaksi yang terjadi. Di dalam ilmu psikologi
saat ini sedang berkembang tentang 26

pengamatan aksi tubuh khususnya otak


dalam merespon sebuah reaksi yang
dikenal dengan neuropsychology.

Sensor dan sila yang terlatih


membantu kita untuk dekat dengan jalan
menuju kedamaian diri. Anda akan
berdamai dengan diri anda sendiri ketika
anda memahami tentang keberadaan diri

Berdamai Dengan Diri Sendiri


yang bereaksi, kemudian reaksi tersebut
memunculkan aksi di dalam tubuh, dan ada
diri yang mampu mengamatinya dengan
latihan sila dan pengamatan. Inilah
rangkaian dasar yang mendasari semua
awal kebahagiaan anda dan juga 27

penderitaan anda. Diri yang mengamati diri


sendiri adalah diri yang damai, diri yang
dalam, dan diri yang dewasa. Perlahan tapi
pasti anda akan lebih tenang, lebih mawas
ketika anda terus berlatih sila dan
menciptkan sensor diri anda. Ketenangan
ini adalah sebuah akibat bukan sebuah
oleh-oleh. Artinya ketenangan dari sensor
diri dan sila yang terlatih merupakan buah
Berdamai Dengan Diri Sendiri
dari benih sensor diri dan sila yang terlatih.
Semua buah-buahan di alam semesta ini
diperoleh dari benih yang ditanam ,
dirawat, diberi makan, dan dijaga agar
tidak dirusak hama.
28
Buah ketenangan adalah jalan
berdamai dengan diri sendiri. Ketenangan
mampu membuat diri anda memutuskan
aksi yang tepat di segala kondisi yang hadir
dalam hidup anda. Aksi ini menjadi tepat
bukan berarti menguntungkan banyak
orang tetapi yang terpenting adalah tidak
merugikan anda. Aksi yang anda lakukan
adalah aksi yang telah melalui sensor,

Berdamai Dengan Diri Sendiri


bukan aksi brutal yang tak tau arah. Aksi
yang anda bentuk adalah aksi karena anda
pilih, anda tentukan, anda pahami, anda
dasari dengan pengertian, anda jalani
dengan resiko yang anda siapkan. Sebagai
contoh lagi-lagi contoh ketika anda marah 29

karena situasi macet di jalan ketika anda


berkendaraan pribadi. Di saat muncul
kondisi macet, dan anda ingin cepat sampai
ke sebuah tempat, maka reaksi mental
anda muncul marah, tubuh anda beraksi
dengan tekanan darah meningkat, denyut
jantung berdetak kencang, panas tubuh
meningkat, dan bau badan menyengat.
Kemudian anda melatih sensor anda, dan
Berdamai Dengan Diri Sendiri
anda melihat semua aksi tubuh ini dan
kemudian merasakan reaksi marah anda.
Selanjutnya setelah sensor anda bekerja
perlahan-lahan tapi pasti muncullah
ketenangan yang melahirkan buah
pemikiran yang cukup bijak, “Kemacetan 30

ini bukanlah yang ku harapkan dan tidak


dapat aku uraikan karena aku menjadi
salah satu sebab kemacetan. Coba kalau
aku tidak berkendaraan maka mungkin aku
bisa berlari atau berjalan dan bisa
terhindar macet, namun kalau aku berjalan
atau berlari aku tidak bisa lebih cepat dari
berkendaraan. Semua pilihan ada resiko.
Sekarang aku pasti terlambat, untuk itu aku
Berdamai Dengan Diri Sendiri
coba telepon ke teman ku yang menunggu
aku untuk mengabarkan keterlambatan ini,
dan aku dapat menikmati kemacetan ini
dengan membaca buku ini atau
mendengarkan musik atau hal lain yang
baik untuk kehidupan ku di saat macet.” Ini 31

bagian kecil yang akan muncul dalam buah


ketenangan yang anda tuai. Sungguh
menentramkan, sungguh membuat hidup
anda lebih baik.

Kalimat sakti yang senantiasa


menjadi refleksi di negara kita adalah
segala musibah pasti ada untungnya, atau
selalu melihat hikmah dalam setiap kasus

Berdamai Dengan Diri Sendiri


kehidupan kita. Ini adalah kalimat penting
yang hanya dapat kita lihat setelah kita
berlatih membangkitkan sensor dan
menguatkan sila. Tanpa itu semua, kalimat
sakti ini terkesan hanyalah layaknya
kalimat asmara saat sepasang manusia 32

jatuh cinta, yang terkesan hanya kalimat


penghibur. Temukanlah hikmah atau
untung dari setiap bagian hidup kita.
Lihatlah bahwa semua bagian dari hidup
kita selalu ada bagian yang
menguntungkan dan penuh hikmah.

Anda telah melewati hampir 2300


kata dan jika anda tidak mendapat clue

Berdamai Dengan Diri Sendiri


atau petunjuk yang baik dari tulisan ini
anda bisa istirahat sejenak, abaikan sejenak,
dan mungkin anda perlu istirahat. Atau
penyebab lain karena anda mencari
sesuatu dalam buku ini sehingga anda
menciptakan sebuah konsep persepsi 33

mengenai yang anda cari, dan tentunya


tidak sesuai yang anda cari ini pun akan
membuat anda sulit memahami tulisan ini.

Tulisan ini penulis buat sederhana,


tidak banyak istilah atau kaidah ilmiah yang
level tinggi digunakan dalam tulisan ini,
selain menyulitkan juga karena penulis
sendiri tidak pintar menggunakannya.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Penulis hanya berupaya menterjemahkan
berdamai dengan diri sendiri dalam bentuk
kalimat-kalimat praktis. Bahwa berdamai
dengan diri sendiri bukan berarti menerima
diri apa adanya lalu pasrah dan siap digilas
oleh penderitaan atau dicambuk oleh 34

orang-orang sekitar yang berkuasa,


mayoritas atau apapun yang berindikasi
menindas. Berdamai dengan diri sendiri
adalah buah dari sebuah proses
penyadaran atas segala reaksi diri atas
rangsangan atau stimulus yang kita peroleh
dari indera pikiran dan panca indera kita,
dengan mengamati aksi yang ada di tubuh

Berdamai Dengan Diri Sendiri


kita dan penguatan sila atau pengendalian
diri.

Membangkitkan sensor diri


memang bukan pekerjaan yang mudah,
kadang kala kita kesulitan dalam
35
mengamati aksi tubuh dikarenakan salah
satu sebab dominan adalah intensitas
kesibukan kita yang luar biasa. Dahulu
sebelum teknologi berkembang pesat,
dimana sebagian besar orang hanya
menggunakan angkutan umum seperti
mobil, bus atau kereta untuk menuju satu
kota ke kota lain, kita cukup sabar menanti
ketibaan kita bahkan hingga berpuluh-

Berdamai Dengan Diri Sendiri


puluh jam. Namun saat ini ketika teknologi
berkembang, dan menyebabkan nilai
jualnya murah, membuat kita bisa
berpindah dari satu tempat ke tempat lain
menggunakan pesawat terbang dengan
kecepatan yang tinggi dan jelajah lebih 36

jauh, kita lebih mudah marah-marah jika


sang pesawat delay/terlambat hanya
beberapa jam. Waktu menjadi lebih singkat
di saat teknologi mempermudah
kehidupan kita. Konsepsi ini menjadi
rentan jika kita tidak sadari dan tentunya
akan membuat kita menjadi tidak lagi
menghargai waktu apa adanya, kita hanya
ingin yang tercepat, sangat cepat, paling
Berdamai Dengan Diri Sendiri
cepat dan lupa untuk bersama waktu
dengan kita. Untuk itu sesibuk apapun
anda, andalah yang dapat menyatakan
waktu anda sebagai yang penting untuk
berlatih atau bukan dan pahamilah
resikonya sebelum memutuskannya. 37

Penulis teringat saat melakukan


terapi dengan pendekatan hypnosis
terhadap klien yang pernah mendapat
perlakukan yang tidak pantas oleh
kerabatnya. Sebelum bertemu, penulis
mendapat cerita bahwa klien ini tampak
tidak bersemangat untuk hidup, seakan
ingin menghabiskan hidupnya dengan tidak

Berdamai Dengan Diri Sendiri


wajar. Saat penulis bertemu klien, tampak
sekali kesesuaian cerita dengan
penampakan fisik dan bahasa tubuh klien.
Wajah pucat pasih, air muka kemarahan,
nafas yang keras dan pendek, dan fokus
mata yang melebar. Awal bertemu dengan 38

klien ini, penulis belum pernah bertemu


dengan tipe klien yang cukup menantang
ini. Penulis mencoba menenangkan diri
sebelum melakukan sesi terapi. Pada sesi
terapi, tentu pendekatan yang dilakukan
penulis persis yang penulis tuliskan di atas,
penulis mengajak klien untuk
menenangkan diri, dan kemudian baru
mengajak klien untuk kembali mengalami
Berdamai Dengan Diri Sendiri
peristiwa yang tidak nyaman yang diderita
klien. Ketika klien belum tenang, maka
tugas terapis untuk menenangkannya lebih,
karena jika belum tenang maka klien akan
sulit menjadi pengamat dalam derita yang
ia alami. Setelah proses terapi yang cukup 39

panjang kurang lebih 45 menit, klien


akhirnya dapat membuat keputusan untuk
keluar dari masa lalunya dan memulai
hidup baru yang lebih bersemangat, lebih
bertujuan dan tentu lebih bahagia.

Demikianlah pentingnya berdamai


dengan diri sendiri. Anda dapat hidup lebih
baik, lebih berkualitas, dan tidak terseret

Berdamai Dengan Diri Sendiri


oleh arus dunia yang tidak bahagia.
Berdamailah dengan diri anda sekarang
sebelum terlambat. Mulailah berlatih
untuk mengaktifkan sensor diri anda,
teruslah berlatih sila. Semoga anda
berbahagia, semoga kita berbahagia, 40

semoga semuanya berbahagia. Silakan


untuk memberi kabar jika diperlukan ke
+62 821 80 6969 39 atau email :
frengky.goodwill@gmail.com atau @fb:
aryavamsa.frengky

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Tanya Jawab

1. Apakah berdamai dengan diri sendiri


sama dengan memaafkan diri kita
sendiri?
Berdamai dengan diri sendiri tidak
41
sekedar memaafkan diri, namun juga
menerima diri sendiri, menguatkan diri
sendiri, dan membangkitkan kualitas
diri sendiri. Jadi berdamai dengan diri
sendiri lebih dari memaafkan diri
sendiri.
2. Apakah mungkin untuk berdamai
dengan diri sendiri sedangkan kita

Berdamai Dengan Diri Sendiri


sendiri sulit berdamai dengan
lingkungan kita?
3. Sangat mungkin. Kita perlu sadari
bahwa lingkungan dan orang lain
hanya penguat dari keputusan kita
namun mereka semua bukan yang 42

memutuskan pilihan kita. Kitalah


majikan atas kehidupan kita, namun
kalau kita sering kali merasa
lingkungan atau orang lain yang
merubah kita itu karena kita masih
menjadi budak mereka. Ketika kita
menjadi budak mereka maka kita
sering kali menderita. Gunakan
penderitaan ini sebagai perantara
Berdamai Dengan Diri Sendiri
anda untuk membangkitkan sensor
diri dengan harapan untuk keluar
dari penderitaan tersebut. Dari sini,
anda akan mulai mawas diri dan
mulai melihat bahwa anda
dikendalikan oleh orang lain atau 43

oleh lingkungan. Dengan kesadaran


ini anda akan melihat sebab
penderitaan anda dan anda akan
memulai perjalanan anda dengan
menjadi majikan atas kehidupan
anda sendiri.
4. Kadang kala setelah membaca buku
atau setelah mendengarkan
ceramah atau seminar motivasi
Berdamai Dengan Diri Sendiri
saya bersemangat untuk berlatih,
namun 1 minggu kemudian
semangat berlatih saya melemah,
kenapa demikian?
5. Pahamilah hal ini wajar terjadi jika
kita hanya tergantung dengan isi 44

buku, ceramah atau seminar. Kata-


kata penyemangatnya bukan dari
diri kita sendiri, namun milik penulis
atau penceramah. Untuk itu bukan
berarti anda menghindar untuk
membaca atau mendengarkan
ceramah atau seminar, anda perlu
melakukan internalisasi atau
penyerapan materi yang dilandasi
Berdamai Dengan Diri Sendiri
dengan pengalaman, kemampuan,
dan impian anda. Resepi dengan
cara membangkitkan sensor diri
anda, perhatikan bagian materi
mana yang membuat tubuh anda
menerima, terasa nyaman di tubuh, 45

dan di pikiran anda. Selain itu, terus


kembangkan sila anda lebih dalam
dan lebih disiplin. Inilah yang akan
membuat langgeng anda untuk
terus bersemangat.
6. Mengapa banyak pejabat negara
yang telah mendapat upah bulanan
tinggi masih mau korupsi uang
negara?
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Ini salah satu penderitaan yang
disebabkan kurangnya aktivitas sensor
diri yang kuat. Mereka yang kaya masih
berbuat tidak baik dikarenakan noda
mencari mereka tidak berhenti, mereka
terus mencari dan mencari hingga 46

terjebak dalam lubang korupsi. Ini


menunjukkan mereka tidak bahagia
dengan perolehan yang mereka cari.
Kepekaan diri mereka menjadi lebih
karena mereka tertipu oleh persepsi
yang mereka buat sendiri tentang
makna bahagia.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


7. Apakah berdamai dengan diri sendiri
sama artinya menyerah dan pasrah
dengan keadaan?
8. Tentu berbeda. Pasrah dan
menyerah itu ciri diri yang tidak
damai, itu ciri diri yang terpaksa 47

untuk diam dan suatu ketika akan


meledak. Persis sebuah bom waktu
yang diam dalam kurun waktu
tertentu dan akan segera meledak
dalam waktu tertentu. Berdamai
dengan diri sendiri adalah kegiatan
sadar yang anda lakukan sendiri
dengan mengamati munculnya
penderitaan yang diperoleh dari
Berdamai Dengan Diri Sendiri
pengamatan aksi tubuh dari reaksi
diri dan membuahkan ketenangan.
Buah ketenangan inilah yang terus
membangun kedamaian dalam diri
kita. Tenang bukan berarti pasrah
tapi tenang itu bijaksana 48

memahami kondisi dari banyak


aspek, melihat objek dari banyak
persepsi sehingga keputusan yang
diambil baik minimal untuk diri
sendiri.
9.

Berdamai Dengan Diri Sendiri


Buku Saku Karya Aryavamsa Frengky, MA
lainnya :

1. Sarapan Pagi
2. Sarapan Pagi 2
49
3. It’s Easy To Be Happy
4. Menuju Kehidupan Yang Tinggi
5. Siasati Kematian Sebelum Sekarat

Silakan untuk memperbanyak buku-buku di


atas dengan menghubungi

0821 80 6969 39 atau 0878 80 6969 39

Berdamai Dengan Diri Sendiri


LEMBAR DONATUR

Terima kasih dan semoga berbahagia atas


kebajjikan yang diberikan untuk
memperbanyak buku saku ini.

Mereka yang telah berdonasi sebagai berikut:


Irwanto Sukardi Surabaya
50
Liliana Dewi Denpasar
Feby Kiki Anggiawati Tanjung Selor
Yanti Cengkareng
Septiana Prabu/Athau Prabumulih
Ruth Lily Wijaya Yogyakarta
NN Purwokerto
Amin Kartawijaya Yogyakarta
Ananstasia Guati SE Balikpapan
Yuli Setiawan Palembang
Yuliana Jambi

Berdamai Dengan Diri Sendiri


51

Berdamai Dengan Diri Sendiri


52

Berdamai Dengan Diri Sendiri

Anda mungkin juga menyukai