Anda di halaman 1dari 37

CARA ATASI RASA MALU

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Orang-orang dengan sifat pemalu secara naluri menyimpan kesadaran kalau diri
mereka terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang
kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari
hubungan sosial.
Sifat pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki
sifat ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara untuk
mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini. Sebenarnya, formula dari rasa malu
terdiri dari ‘terlalu berpusat pada diri sendiri’ dicampur dengan rasa gugup. Dan
ada paduan yang lebih tak menyangkan,saatrasa malu itu mempengaruhi fisik
Anda dengan cara’membajak’ ketenangan logis.
Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian
sosial. Untuk mengatasi rasa malu ini yang Anda butuhkan adalah belajar
bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan
diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda
ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan
kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi
berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu,
bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal dibawah ini yang mungkin dapat
Anda praktekan.
1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang
telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan.
Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru serta dalam situasi yang
membuat rasa percaya diri Anda memudar.
2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit
memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan
orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata Anda sendiri
dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-
ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan
apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat
sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi
Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam
bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.
3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang
bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat
orang lain tertarik, apa yang membuat mereka tertarik akan membuat
perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan
pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.
4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat
gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya
jauh berbeda dari yang Anda bayangkan’ Itu menunjukan beatapa tak dapat
dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan
orang lain, pasalnya, apa yang Anda soal pikiran orang lain tentang Anda, belum
tentu sama persis seperti bayangan Anda.
5. Berhentilah memikirkan ’segalanya atau bukan apa-apa.’ Pemikiran ‘pasti
begini/pasti begitu’ tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang
sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan
perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah ‘Anda salah’ dan
‘mereka benar,’ orang yang marah akan melihat dirinya ‘gagal’, sedang yang lain
‘berhasil.’ Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal
yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks
dalam pergaulan sosial Anda akan mendapat sedikit peringatan dari diri Anda
sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir
tentang segalanya atau bukan apa-apa.
6. Nikmati waktu Anda. Tak perlu mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih
dulu. Ajukan pertanyaan dan jika pertanyaan diajukan Anda dapat
mempertimbangkan jawaban terlebih dahulu sebagai tanggapan Anda. Jangan
asal menjawab tanpa berpikir. Jawaban yang diluncurkan dengan perlahan
merupakan cara rileks untuk bersikap.
7. Akhirnya, gunakan latihan hipnotis. Hipnotis merupakan cara tercepat untuk
mengubah tanggapan instink/emosi Anda dalam setiap situasi. Hanya pikirkan
bahwa pikiran dan tubuh Anda dalam keadaan rilek sewaktu bertemu orang
baru. Samakan keadaan ini sewaktu Anda bertemu dengan orang-orang baru.
Sebenarnya, sewaktu Anda merasa santai seringkali Anda akan menemukan
saat yang tepat untuk menerapkan hipnotis agarmerasa percaya diri berhadapan
dengan orang-orang baru, dan tentu saja pada titik ini rasa malu akan tersingkir
dengan sendirinya.
Bagi Anda yang memiliki masalah dengan rasa malu saat bertemu dengan
kenalan baru, dapat Anda mencoba tujuh tips yang kami sampaikan di atas. Dan
semoga setelah itu Anda akan lebih percaya diri saat bertemu orang-orang baru
dalam pergaulan sosial.
CARA MENGATASI SAKIT HATI

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Hubungan Anda dengan Si Dia tentu tak selamanya mulus dan mesra. Agar rasa
sakit hati yang mendera tak mengganggu cinta Anda berdua, simak kiat-kiat
berikut! Bagi banyak orang, terutama perempuan, sebagian besar energi yang
ada di dalam jiwanya begitu terpendam, hingga mereka sendiri pun tak
menyadari telah memilikinya. Perempuan, lebih banyak menghabiskan hidupnya
untuk membahagiakan orang lain, tetapi seringkali melupakan dirinya sendiri.

Biasanya, masalah baru muncul ketika hati ingin mengatakan ‘tidak’, tapi mulut
Anda justru mengatakan ‘ya’. Resolusi biasanya datang ketika Anda mulai
merasa ingin marah dan memiliki keberanian untuk mengatakan apa yang ada di
dalam pikiran, tanpa takut kehilangan cinta dari orang yang dicintai.

Sebelum semua kemarahan itu ini terjadi, pikirkan baik-baik! Karena, bukan hal
yang mustahil bagi Anda untuk tetap memiliki hubungan yang sehat. Di dalam
suatu hubungan, rasa sakit hati memang tak dapat dihindari. Dan rasa sakit hati
ini terjadi pada bentuk komunikasi yang tak sempurna.

Sadarilah, sakit hati yang menumpuk, suatu saat akan meledak menjadi
kemarahan. Dan Anda harus melihat, perasaan marah yang muncul ini sebagai
emosi yang membangun. Karena, dengan memiliki perasaan marah,
menunjukkan bahwa perasaan Anda telah disakiti dan harus segera dilakukan
resolusi konflik.
Berikut ini beberapa saran untuk mengekspresikan kemarahan Anda secara
pantas kepada pasangan:
1. MENGAMATI
Teliti, apakah kemarahan, rasa tersinggung, atau sakit hati Anda saat ini
bertambah besar. Berapa lama Anda menyimpan perasaan-perasaan yang
mengganggu ini? Jika Anda marah kepada pasangan karena ia keluar malam
bersama teman-temannya, mungkin masalah sebenarnya bukanlah itu. Tetapi,
masalahnya adalah soal bagaimana Si Dia memberikan perhatiannya kepada
Anda.
2. BERANI
Belajarlah untuk dapat bersikap berani. Jika Aanda merasa sangat mudah
terintimidasi, tuliskan perasaan Anda dan tunjukkan kepada pasangan.
3. JANGAN MENYALAHKAN
Jangan membuat pernyataan yang menyalahkan! Resolusi konflik dimulai
dengan memahami bahwa kebenaran bersifat relatif. Sebagian besar orang
selalu memulai dengan pertanyaan yang paling merusak seperti, “Siapa yang
benar dan siapa yang salah?”

Dua orang menghabiskan waktu untuk mencoba meyakinkan pasangannya,


siapa yang benar dan siapa yang salah. Kenyataannya, sebagian besar
ketidaksepahaman didasari oleh interpretasi yang datang secara langsung dari
pengalaman pribadi di dalam kehidupan, bukan karena kebenaran yang memang
sudah terbukti.
4. MENDENGARKAN
Satu-satunya cara terbaik untuk mengatasi konflik adalah dengan menjadi
pendengar yang baik untuk pihak lain. Sebagian besar orang hanya ingin
didengar saja, dan hal ini merupakan bentuk dasar dari perasaan ingin diakui.
Seringkali, solusi terjadi justru dari apa yang dibicarakan.
5. MENGUNGKAPKAN
Biarkan Si Dia mengutarakan perasaan sakit hatinya atau kesedihannya. Hal ini
sangat baik karena bila tidak diungkapkan, perasaan marah dan sedihnya akan
menumpuk dan membentuk dinding antara dirinya dengan Anda.
6. MENGAKUI
Bertanggung jawablah atas segala masalah yang Anda ciptakan, mau
mengakuinya. Tanyakan pada diri Anda sendiri, “Bagaimana tindakan dan
perkataan saya bisa mendukung terciptanya situasi seperti ini?”
7. TANGUNG JAWAB
Langkah terakhir yang paling sulit dilakukan adalah untuk bisa bertanggung
jawab agar segala sesuatunya menjadi lebih baik. Anda perlu mencari tahu, apa
yang membuat situasi menjadi lebih baik di masa depan, dan apa yang dapat
membuat situasi yang merusak tidak muncul lagi.

Anda perlu mengatakan kepada pasangan, apa yang Anda perlukan dari dirinya
agar semuanya bisa mengarah menjadi lebih baik. Anda juga perlu untuk ikut
bertanggung jawab atas apa yang perlu diperbaiki di masa kini. Apakah hanya
mendengar atau meminta maaf? Semua orang seringkali melupakan kedua hal
itu
AGAR TAK SAKIT HATI

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Di dalam suatu hubungan, rasa sakit hati memang tak dapat dihindari. Dan rasa
sakit hati ini terjadi pada bentuk komunikasi yang tak sempurna. Sakit hati yang
menumpuk, suatu saat akan meledak menjadi kemarahan. Memiliki perasaan
marah menunjukkan bahwa perasaan Anda telah disakiti dan harus segera dicari
penyelesaiannya. Berikut ini beberapa saran untuk mengekspresikan kemarahan
Anda secara pantas kepada pasangan:
1. MENGAMATI
Teliti, apakah kemarahan, rasa tersinggung, atau sakit hati Anda saat ini
bertambah besar. Berapa lama Anda menyimpan perasaan yang mengganggu
ini? Jika Anda marah kepada pasangan karena ia keluar malam bersama teman-
temannya, mungkin masalah sebenarnya bukanlah itu, melainkan bagaimana Si
Dia memberikan perhatiannya kepada Anda.
2. BERANI
Belajarlah untuk dapat bersikap berani. Jika Anda merasa sangat mudah
terintimidasi, tuliskan perasaan Anda dan tunjukkan kepada pasangan.
3. JANGAN MENYALAHKAN
Jangan membuat pernyataan yang menyalahkan! Sebagian besar orang selalu
memulai dengan pertanyaan yang paling merusak seperti, “Siapa yang benar
dan siapa yang salah?” Kenyataannya, sebagian besar ketidaksepahaman
didasari oleh interpretasi yang datang dari pengalaman pribadi, bukan karena
kebenaran yang memang sudah terbukti.
4. MENDENGARKAN
Satu-satunya cara terbaik untuk mengatasi konflik adalah dengan menjadi
pendengar yang baik untuk pihak lain. Sebagian besar orang hanya ingin
didengar saja, dan hal ini merupakan bentuk dasar dari perasaan ingin diakui.
Seringkali, solusi terjadi justru dari apa yang dibicarakan.
5. MENGUNGKAPKAN
Biarkan Si Dia mengutarakan perasaan sakit hatinya atau kesedihannya. Hal ini
sangat baik karena bila tidak diungkapkan, perasaan marah dan sedihnya akan
menumpuk dan membentuk dinding antara dirinya dengan Anda.
6. MENGAKUI
Bertanggung jawablah atas segala masalah yang Anda ciptakan, mau
mengakuinya. Tanyakan pada diri Anda sendiri, “Bagaimana tindakan dan
perkataan saya bisa mendukung terciptanya situasi seperti ini?”
7. TANGUNG JAWAB
Inilah langkah terakhir yang paling sulit dilakukan. Cari tahu, apa yang membuat
situasi menjadi lebih baik di masa depan, dan apa yang dapat membuat situasi
yang merusak tidak muncul lagi. Katakan pada pasangan, apa yang Anda
perlukan darinya agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Anda juga perlu
bertanggung jawab atas apa yang perlu diperbaiki saat ini. Apakah hanya
mendengar atau meminta maaf? Semua orang seringkali melupakan kedua hal
itu.

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Setiap orang pasti pernah kesal. Lalu apa yang bisa yang anda lakukan bila rasa
kesal itu datang pada saat anda sedang bekerja? Berikut ini ada 10 cara untuk
mengatasinya.
1. Akuilah kalau anda kesal
Meluapkan amarah jika kita sedang merasa kesal sering dianjurkan oleh para
ahli, hal ini untuk mencegah menumpuknya kekesalan.
2. Tidak semua kekesalan karena diri anda
Banyak orang kemudian menyalahkan diri sendiri sebagi penyebab masalah.
Cobalah untuk berbicara dengan seorang rekan anda.
3. Tak perlu meratapi kesalahan yang telah terjadi
Setipa orang pasti pernah melakukan kesalahan dan itu adalah manusiawi.
Begitu pun kalau kita bekerja suatu kali pasti melakukan kesalahan.
4. Kenali kebiasaan atasan
Ketahui momen yang baik dan buruk, dan pelajari kebiaasan atasan dengan
teliti.
5. Bersikap cerdik ketika sedang kesal
Kesalahan dan amarah adalah motivator yang terbaik. Carilah perubahan positif
dari amarah. Daripada menggerutu di belakang lebih baik sampaikan dengan
terus terang secara langsung apa yang anda inginkan.
6. Tetap bersikap tenang
Kontrol diri ketika amarah datang dengan menarik napas dalam-dalam lalu
menghitung dalam hati, kemudian minumlah.
7. Tentukan apakah maslah patut diatasi
Bila rasa kesal itu datang, tanyakan pada diri anda sendiri apakah maslah itu
akan terulang lagi. Bila ya, maka persiapkan diri kita untuk mengatasainya, jika
tidak, maka daimkan saja.
8. Curahkan isi hati
Jika merasa kesal curahkan isi hati anda pada seseorang atau diri sendiri.
Pilihlah orang yang mempunyai akal dan kebijakan untuk anda curahkan isi hati
anda.
9. Lampiaskan emosi pada gerak badan
Melakukan olahraga yang menguras tenaga adalah salah satu cara ampuh untuk
meluapkan emosi.
10. Kalau perlu ambillah cuti
Jika semua cara yang anda coba tidak menghasilkan, maka ambillah cuti.
Mungkin dengan melakukan hal itu anda dapat mencari solusi untuk rasa kesal
anda.
SEHAT DI TEMPAT KERJA

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Bagi para pekerja yang melakukan pekerjaan sepanjang hari di depan komputer,
menjaga kesehatan tubuh di tempat kerja harusnya jadi prioritas. Ada berbagai
cara yang dapat kita lakukan untuk membuat diri kita nyaman selama melakukan
pekerjaan di kantor sekaligus untuk menjaga kesehatan. Berikut kami berikan
beberapa tips untuk posisi duduk dan menggunakan komputer yang berguna
untuk mengurangi rasa tak nyaman dan kemungkinan mengalami kepenatan
ataupun cidera selama bekerja.Kepala/Leher & Mata:
Posisikan bagian atas monitor sejajar atau di bawah tingkat mata Anda - jangan
memposisikannya lebih tinggi hingga Anda harus menyandarkan bagian
belakang kepala Anda. Posisikan monitor Anda dengan jarak 20 - 40 inci dari
wajah Anda. Gunakan huruf dengan font besar jika Anda tak dapat membacanya
dari monitor pada jarak ini. Pencahayaan yang redup juga dapat membantu
Anda menghindari silau, yang dapat menyebabkan mata ketegangan di mata
dan serangan sakit kepala. Jika Anda tak dapat menghindari silau, gunakan kaca
penahan silau untuk mengurangi pantulan ke mata Anda dari monitor.
Punggung
Duduk lah dengan posisi kepala tegak. Jangan menyandarkan atau memiringkan
kepala Anda.Jika posisi meja atau monitor membuat Anda tidak bisa duduk
dengan tegak,coba ubah posisi tersebut. Posisikan lutut Anda lurus dengan
pinggul atau sedikit lebih rendah.
Posisikan telapak kaki Anda dalam posisi menjejak tanah. Posisi telapak kaki
menjejak tanah ini juga dapat membantu mengurangi ketegangan di bagian
punggung. Gunakan kursi ergonomic atau backrest. Kursi yang nyaman akan
membantu memperbaiki posisi duduk. Kursi backrest akan membantu membuat
Anda duduk dengan posisi benar.Pergelangan Tangan & Lengan
Mouse dan keyboard ergonomic berperan penting di sini. Memang untuk ukuran
harga terbilang agak mahal, tapi demi kenyamanan harga tak jadi soal bukan?
Saat memilih mouse, ingat senyaman apapun penggunaannya, yang terpenting
adalah mengubah-ubah posisinya secara berkala saat Anda bekerja sepanjang
hari. Gerakan yang sama dan dalam waktu lama beresiko membuat ketegangan
dan cidera. Lepaskan lah sesekali, pegangan yang nyaman pada mouse dan
ambil rehat untuk peregangan. Saat menggerakkan mouse lebih baik gunakan
siku bukannya dengan keseluruhan lengan.
Dan tips terbaiknya adalah ingat untuk berdiri dari kursi Anda, berjalan-jalan
sesaat lakukan peregangan tubuh Anda sepanjang hari kerja itu.
Ini akan membuat sirkulasi darah lancar dan melepaskan ketegangan di bagian-
bagian tubuh yang mungkin tanpa Anda sadari mengalami ketegangan.Jika
Anda benar-benar memperhatikan posisi tubuh terbaik selama bekerja, belilah
peralatan kantor yang ergonomic. Sistem ini dapat membuat seluruh tubuh Anda
nyaman selama bekerja.
Selain itu,letakkan posisi kursi,monitor,keyboard dan mouse dalam posisi zero
stress untuk tubuh Anda.

KESEPIAN

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Jika Anda merasa kesepian, Anda tidak sendirian. Keadaan ini dialami hampir
semua orang di dunia. Dari hasil penelitian, para ahli kini sudah menemukan
penyebab rasa sepi ini sehingga bisa memberikan beberapa cara sederhana dan
logis untuk mengatasinya.
“Orang-orang yang merasa kesepian dan mempunyai masalah dalam
membentuk hubungan akrab dengan orang lain mempunyai rasa percaya diri
yang rendah,” kata psikiater David D. Burns, penulis buku Intimate Connections
yang mengembangkan program mengatasi kesepian di Presbyterian Medical
Center, Philadelphia. “Mereka takut ditolak dan dicela sehingga bersikap terlalu
kritis terhadap diri sendiri. Ini disebabkan mereka mempunyai harapan yang tak
masuk akal untuk dirinya sendiri maupun orang lain.”
Rasa percaya diri yang rendah ini membuat seseorang malas keluar, bertemu
dengan orang-orang dan menjalin persahabatan. Tapi, sekali Anda belajar
mencintai diri Anda sendiri, orang lain dengan sendirinya akan mencintai Anda
juga. Dan rasa kesepian akan hilang. Berikut ini, tip yang ditawarkan Dr. Burns.
1. Ingatkan diri Anda tentang bakat dan ciri pembawaan Anda yang membuat
Anda bangga pada diri sendiri. Bayangkan diri Anda sebagai seseorang yang
menarik dan diperlukan. Orang-orang lain umumnya tertarik pada seseorang
yang mempunyai pandangan positif.
2. Laksanakan kegiatan yang selama ini Anda dambakan. Apakah belajar dansa,
atau bermain musik, atau kursus bahasa asing, atau melakukan kegiatan sosial.
Pandai dalam suatu bidang akan membangkitkan rasa percaya diri.
3. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Anda pasti akan selalu
menemukan orang lain yang lebih langsing, lebih muda, lebih cerdas, atau lebih
seksi. Selain itu, untuk menjalin persahabatan lestari dan saling mengasihi, Anda
tak perlu harus cantik atau tampan atau kaya.
4. Bergabung dengan grup yang punya minat yang sama. Pelajari program yang
ditawarkan badan pendidikan untuk orang dewasa. Bisa juga bergabung dengan
organisasi yang bersifat keagamaan. Atau bergabung dengan grup teater dan
sebagainya, yang terdapat di dekat kediaman Anda.
5. Sibukkan diri dengan pekerjaan sukarela. Dengan kegiatan ini, Anda akan
lebih memikirkan apa yang bisa Anda berikan kepada orang lain, daripada
memikirkan apa yang bisa Anda dapatkan dari orang lain. Hal ini akan membuat
Anda merasa senang pada diri sendiri.
6. Lakukan sesuatu yang membuat Anda merasa istimewa. Manjakan diri Anda
dengan makanan lezat, tataan rumah / kamar yang menarik, atau kegiatan
menyenangkan yang lainnya. Temukan hal-hal yang bisa menyenangkan Anda.
7. Rias diri Anda agar berpenampilan menarik. Kenakan busana yang sedang
ngetren yang selama ini selalu Anda hindari. Perubahan citra Anda bisa
mempengaruhi perasaan orang-orang terhadap diri Anda.
8. Jangan terlalu kritis terhadap orang lain. Jika Anda mengharap bertemu
dengan orang yang sempurna, Anda akan menunggu selamanya.
9. Selalu tersenyum. Katakan, ‘halo’ pada orang tak dikenal di jalan. Jika hal ini
membuat Anda salah tingkah, coba mulai lakukan pada sesama jenis. Atau pada
orang yang lebih tua, atau anak-anak. Jika Anda sudah percaya diri, Anda akan
menemukan, dapat mendekati lawan jenis dengan lebih mudah.
10. Memberi pujian. Orang-orang haus pujian. Dan hampir semua pujian bisa
membangkitkan jawaban yang hangat.
11. Bicarakan tentang diri Anda, tujuan dan minat Anda. Jangan merasa
pekerjaan dan kepribadian Anda tidak menarik bagi orang lain. Pelajari sebanyak
mungkin tentang orang lain. Mereka akan merespon karena Anda tertarik kepada
mereka.
Terakhir, bersikaplah lebih santai! Terlalu serius bisa saja merupakan suatu cara
untuk menutupi rasa tidak percaya diri. Rileks, senyum, dan berpikir positif
tentang diri Anda. Anda akan menjadi lebih mudah berhubungan dengan orang-
orang dan rasa kesepian pun hilang.
Sumber : Aura

0 KOMENTAR:
MENGATASI STRES KERJA

Diposkan oleh info dapur di Rabu, April 07, 2010 Rabu, 07 April 2010
Label: Psikologi
Modernisasi membuat orang semakin rajin bekerja? Mungkin juga. Tapi ternyata
tidak semuanya merasa senang. Hasil statistik di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa 40% pekerja merasa pekerjaannya sangat menekan. Bahkan di tengah
lautan stres seperti saat ini, 25% pekerja di Amerika Serikat menganggap
pekerjaan adalah hal yang paling menekan dalam kehidupan mereka.
Tekanan atau stres pada batas tertentu memang diperlukan. Adanya stres
seseorang bisa bekerja memenuhi target. Tapi stres yang berlebihan ternyata
bisa menimbulkan penyakit seperti radang lambung sampai gangguan jantung.
Lalu apa tanda-tanda seseorang mengalami stres karena pekerjaan, dan
bagaimana mengatasinya? Di tengah lautan stres seperti saat ini, menurut Drs.
Alexander Sriewijono, psikolog dan konsultan sumber daya manusia, memang
cukup sulit menentukan apakah seseorang menderita stres kerja atau masalah
lain. Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan indikator bahwa stres yang dialami
seseorang berasal dari pekerjaan, antara lain:
1. Pelupa
Stres karena pekerjaan bisa membuat orang menjadi pelupa. Hal ini
menunjukkan bahwa ia sudah kelebihan informasi sehingga tidak mampu
menyimpannya lagi.
2. Kurang konsentrasi
Kurang konsentrasi bisa tampak dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Ini
bisa merupakan salah satu gejala adanya upaya untuk melakukan banyak hal
dalam waktu singkat. Hal ini bisa disebabkan karena lemahnya pengaturan kerja.
3. Atensi menurun
Saat stres, tubuh seperti kelebihan beban. Untuk mengurangi beban, maka
seseorang menjadi ‘buta’ pada kejadian atau situasi di sekitarnya sehingga tidak
bisa melihat detil dan tidak bisa melihat perubahan.
4. Tidak bersemangat
Dengan menghabiskan semua energi pada masalah-masalah yang timbul pada
saat bekerja membuat Anda tidak memiliki energi untuk memenuhi kebutuhan
sendiri. Anda meletakkan tugas sebagai hal yang utama padahal Anda juga tidak
merasa dihargai.
5. Mudah tersinggung
Stres membuat kepekaan terhadap kebutuhan orang lain menurun. Dalam
keadaan stres, Anda akan merasa orang lain sebagai pengganggu sehingga
Anda menjadi tidak sabar. Hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda lebih
banyak diwarnai konflik bahkan permusuhan.
6. Muncul gangguan-gangguan penyakit
Stres yang kronis lama kelamaan akan menimbulkan berbagai gangguan
kesehatan mulai daari sekedar pegal-pegal sampai gangguan jantung. Penyakit
yang paling sering dialami para eksekutif menurut Alex, adalah gangguan
lambung.
7. Berhenti bukanlah jawaban
Pemecahan masalah stres kerja tampaknya mudah, misalnya kurangi waktu
kerja atau cari pekerjaan lain yang kurang menekan. Tapi cara itu ternyata tidak
selalu tepat bagi setiap orang bahkan mungkin justru memperburuk keadaan.
Mengurangi waktu kerja, misalnya menjadi pekerja part time, bisa menambah
stres jika ada pemotongan gaji atau menghambat karier.
Jadi daripada mengambil keputusan yang kemudian akan disesali, Alex
menyarankan penderita melakukan analisa diri, yaitu meruntut kembali apa
masalah yang sesungguhnya. “Jika Anda merasa pekerjaan Anda terlalu banyak,
mungkin kunci permasalahannya terlatak pada komunikasi Anda dengan atasan.
Mungkin Anda tidak berani untuk mengatakan ‘tidak‘. Atau, jika Anda pimpinan,
mungkin Anda kurang memberi kesempatan pada bawahan sehingga Anda
harus menangani sendiri semua masalah.?
Agar stres tidak berkelanjutan, Alex memberikan beberapa kiat:
# Sediakan waktu rileks
Menurut penelitian, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak
pagi, sebelum Anda berangkat kerja. Daripada memikirkan beban pekerjaan (tapi
tidak ada solusinya), lebih baik digunakan waktu Anda yang terbatas tersebut
untuk melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga. Teknik pernapasan adalah
teknik relaksasi yang paling mudah untuk dilakukan. Caranya dengan menarik
nafas dalam-dalam, lalu hembuskan sampai tak ada lagi udara yang tersisa di
paru-paru. Lakukan minimal 3x sampai membayangkan beban Anda berkurang.
# Bersikap lebih asertif
Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk
membuat perubahan atau keputusan. Karenanya, bicarakan dengan atasan
tentang tugas Anda dan tanggungjawab tambahan yang ingin Anda pegang.
Dengan demikian, Anda bisa menentukan pekerjaan yang bisa Anda lakukan
dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusahaan.
# Bekerja lebih efisien
Selalu kekuragan waktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi buka disebabkan
tugas yang berlebihan, melainkan menyangkut waktu dan cara mengerjakannya.
Alex memberikan contoh seorang wartawan yang produktif di waktu malam akan
merasa tertekan jika memaksakan diri menulis di waktu siang hari. Untuk
mengatasinya, sebaiknya pekerjaan dibagi. Siang hari membuat outline dan
mencari bahan, malam hari menyelesaikan tulisan.
Untuk bekerja secara lebih efisien. Anda juga harus trampil menentukan
prioritas. Adanya urutan prioritas dapat membantu Anda mengatur strategi.
# Tingkatkan energi dengan tidur
“Ketika lelah, Anda lebih mudah merasa stres karena hal-hal yang sepele,”
demikian tulis Camile Anthony dalam “The Art of Napping at Work” (1999).
Kesalahan juga akan membuat perhatian Anda menurun sehingga mudah
melakukan kesalahan. Dalam keadaan demikian, Alex menganjurkan agar tidur.
Tidur 15 menit di tengah waktu kerja akan sama manfaatnya dengan tidur malam
3 jam. Anda bisa memanfaatkan mushola kantor (tentu saja di luar waktu shalat)
atau mobil Anda untuk tidur. Jangan lupa pasang alarm agar tidak tidur terlalu
lama. Jika keduanya tidak tersedia, meja kerja Anda bisa jadi pilihan terakhir.
Yang penting, tingkatkan energi segera jika sudah merasa terlalu lelah. Tidur
selama 30 menit atau kurang, menurut Anthony akan meningkatkan mood dan
rasa humor sehingga memperbaiki hubungan Anda dengan rekan kerja. Anthony
menganjurkan agar membatasi tidur selama 30 menit saja agar tidak sampai
tertidur nyenyak, yang akan membuat Anda lebih lelah ketika bangun.
# Atur lingkungan kerja
Bagaimana kondisi kerja Anda? Apakah meja kerja Anda berantakan atau
ruangan kerja selalu dipenuhi asap rokok? Hati-hati karena hal-hal yang
tampaknya sepele tersebut karena dapat mempengaruhi performa kerja
sekaligus kesehatan Anda.
Jika tidak memungkinkan mengubah lingkungan kerja secara besar-besaran,
ada baiknya Anda memulainya dari meja Anda. Dalam feng shui, seni tata ruang
dari Tiongkok, tempat kerja yang teratur menunjukkan pikiran yang teratur. Jaga
lingkungan kerja, terutama maja, dari tumpukan kertas atau file. Simpan kertas-
kertas Anda dalam map dan dalam kotak file atau laci file.
Anda juga bisa mencegah stres dengan mengubah letak kursi sehingga bisa
mengetahui siapa yang akan masuk ke ruangan Anda. Jika memungkinkan
pindahkan meja sehingga Anda dapat bekerja dengan cahaya alami dari luar
(matahari).
# Kembangkan pola hidup sehat
Pola hidup sehat merupakan kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan
minuman yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak mengandung
vitamin B kompleks seperti kacang-kacangan dan padi-padian. Kurangi makanan
berlemak dan perbanyak makan buah dan sayur.
Berolah raga secara teratur. Olah raga yang cukup tidak saja menyehatkan
badan tapi juga memperbesar kapasitas badan tapi juga memperbesar kapasitas
paru-paru sehingga mampu menampung oksigen yang lebih besar. Dengan
kadar oksigen tinggal di dalam darah yang kemudian akan diedarkan ke seluruh
tubuh Anda akan berpikir lebih jenuh.
# Tingkatkan ketrampilan
Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari ketrampilan baru. Jika Anda merasa
kurang mampu berkomunikasi, Anda bisa mempelajarinya melalui buku-buku
atau latihan kepemimpinan yang sering diadakan di kota-kota. Jika Anda
mempunyai minat terhadap komputer, kembangkan minat Anda. Peningkatan
ketrampilan akan membuat Anda menjadi karyawan yang lebih berharga.
# Lupakan pekerjaan saat libur
Membawa laptop saat liburan keluarga? Tinggalkan saja kebisaan itu. Liburan
sebaiknya benar-benar digunakan untuk istirahat. Berlibur atau santai bukan
berarti membuang waktu. Selain mmeberikan energi tambahan yang akan
membuat Anda lebih kreatif, berlibur bersama akan mempererat hubungan Anda
dengan keluarga.
# Pekerjaan bukan segalanya
Bekerja memang penting. Dengan sekaligus mendapat lahan untuk aktualisasi
diri. Tapi di luar pekerjaan, masih banyak kegiatan lain yang dapat menimbulkan
perasaan berguna bagi Anda. Dengan mengikuti kegiatan di luar pekerjaan, stres
Anda di tempat pekerjaan akan berkurang. Anda dapat menyakinkan diri bahwa
walaupun Anda tidak bisa memperbaiki keadaan di tempat kerja, Anda bisa
mengendalikan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan Anda. Perasaan
mampu mengendalikan kehidupan Anda sendiri adalah harta tak ternilai.

BERSYUKUR

Diposkan oleh info dapur di Jumat, April 30, 2010 Jumat, 30 April 2010
Label: Psikologi
Pernahkah Anda merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika melihat
kebahagiaan dan rasa terima kasih seseorang yang Anda beri hadiah, sampai
rasanya Anda ingin memberikan hadiah lagi kepada orang itu hanya untuk
menikmati perasaan bahagia itu lagi atau sekadar untuk menikmati binar-binar
kebahagiaan yang Anda lihat di mata orang yang menerima hadiah Anda?
Kejadian seperti ini, menurut Dr Laura De Giorgio, PhD, ahli hipnoterapi dan
praktisi di bidang Neuro-Linguistic Programming, menggambarkan pola yang
terjadi di alam semesta dan kehidupan ini. Sama seperti getaran rasa senang
yang kita rasakan ketika melihat kebahagiaan di wajah orang yang menerima
pemberian kita, maka ketika Anda merasakan syukur yang mendalam, maka
Anda mulai melepaskan getaran (vibrasi) yang luar biasa, yang akan menarik
lebih banyak “hadiah” lain untuk diri Anda.
Bersyukur mengalirkan gelombang positif
Erbe Sentanu, pendiri Katahati Institut pun meyakini hal itu. ”Rasa syukur itu
membawa kenikmatan yang terasa di dalam hati, menyebar ke seluruh tubuh,
dan akhirnya mempengaruhi hormon, gelombang, dan energi yang ada di tubuh
kita. Selain menyehatkan, efeknya juga menarik hal-hal positif di sekitar kita,”
ujar Mas Nunu, panggilan akrabnya.
Efek balik dari bersyukur ini bisa dirasakan segera setelah kita bersyukur, tapi
bisa juga dalam waktu yang agak lama. Setelah bisa mensyukuri suatu masalah
yang menimpa Anda, misalnya, efek balik yang segera akan terasa adalah
masalah itu jadi terasa lebih ringan, tak serumit yang kita bayangkan
sebelumnya. ”Tapi kalau pembuktian efek bersyukur yang kita harapkan adalah
hal yang lebih besar dan ”ajaib”, mungkin dibutuhkan waktu yang lebih lama,”
kata Mas Nunu menerangkan.
Efek positif dari bersyukur ini juga telah diteliti oleh Dr  Michael McCollough dari
Southern Methodist University, Dallas, Texas, dan Dr Robert Emmon dari
University of California.  Dalam penelitian ini McCollough dan Emmon membagi
subjek penelitian menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diminta untuk
menuliskan peristiwa yang terjadi sepanjang hari dalam sebuah buku harian,
kelompok kedua diminta untuk mencatat pengalaman yang tidak menyenangkan
sepanjang hari, sementara kelompok terakhir diminta untuk membuat daftar hal-
hal yang mereka sukai yang membuat mereka bersyukur sepanjang hari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang setiap hari melatih diri untuk
bersyukur menunjukkan peningkatan antusiasme, optimisme, energi, dan juga
kemantapan dalam menentukan tujuan hidup. Bahkan, kelompok ini juga
mengalami penurunan tingkat stres dan depresi, juga lebih ringan tangan.
Kedua peneliti itu juga mencatat bahwa sikap bersyukur ternyata juga
menyebabkan terjadinya siklus perlakuan baik pada orang-orang tersebut karena
bersyukur akan mencetuskan sikap yang sama pada orang lain. (N)
 Penulis  : Veronica Sri utami

Jumat, 30 April 2010

Tip Ampuh Rekatkan Cinta

Diposkan oleh info dapur di Jumat, April 30, 2010 Jumat, 30 April 2010
Label: Psikologi
Jatuh cinta itu mudah, lain halnya dengan mempertahankan cinta. Itu sebabnya
ada banyak tip untuk melanggengkan hubungan.

Tip para ahli ini biasanya seputar menghindari perilaku negatif:  jangan
bertengkar, jangan selingkuh, jangan emosi, jangan nyinyir, jangan ini-jangan itu
dan sebagainya. Nyatanya, menghindari hal-hal negatif saja tidak cukup. Jauh
lebih ampuh jika hal-hal negatif tersebut diimbangi dengan fokus pada hal-hal
yang positif. Penelitian para ahli berikut ini mengungkapkan bahwa mereka yang
mempunyai sikap positif terhadap pasangannya maupun hubungan mereka
ternyata lebih bahagia perkawinannya dari pasangan yang cuma menghindari
hal-hal negatif.
1. Ungkapkan rasa terima kasih
Tampaknya tidak istimewa, tapi mengungkapkan apresiasi Anda pada pasangan
berefek seperti booster , yakni menyuntikkan emosi positif ke dalam hubungan
Anda. ”Berterima kasih terhadap pasangan membantu kita untuk mengingat dan
memperhatikan hal-hal yang positif dari pasangan kita,” kata Sara Algoe,
psikolog dari University of Carolina di Chapel Hill.
2. Jangan lupa saling menggoda
Kehidupan rutinitas yang dipenuhi dengan kerja, bayar tagihan, beres-beres
rumah, merawat anak, dan sebagainya, akan membuat  kita cenderung lupa 
bercanda. ”Hadirkan humor dan canda dalam hubungan Anda lewat guyonan-
guyonan ringan, atau saling memberi panggilan sayang yang lucu-lucu,” saran
Dacher Keltner, penulis buku Born to Be Good.
3.  Bangun imaji indah
Bagi Anda, mengagumi dan membesar-besarkan sifat-sifat positif  pasangan
mungkin adalah sikap yang tidak realistis. Tapi kenyataannya, pasangan yang
saling mengidolakan ternyata lebih bahagia daripada mereka yang tidak
melakukan hal itu. Hal ini terbukti dalam penelitian Paul Miller, Sylvia Niehuis,
dan Ted Huston di University of Texas, Austin, bahwa pasangan yang menilai
positif pasangannya juga menganggap pasangannya bersikap lebih baik dari
kenyataannya.
4. Perhatikan perubahan
Masalah dengan pasangan adalah keterbiasaan pada pasangan sehingga kita
tidak lagi memperhatikan pasangan kita. ”Tapi meski Anda berhenti
memperhatikan pasangan Anda, tak berarti bahwa dia berhenti berubah dan
berkembang,” kata Ellen Langer, psikolog dari Harvard University.
Jadi, ambillah waktu untuk diam-diam memperhatikan perubahan-perubahan
pada pasangan Anda, tandai perbedaan yang Anda lihat sejak saat terakhir
Anda memperhatikannya. Siapa tahu perubahan-perubahan itu bisa menjadi
kejutan yang indah, membahagiakan, sekaligus merekatkan hubungan Anda
berdua.
5. Dukung secara diam-diam
Salah, kalau Anda mengira bahwa Anda harus selalu menunjukkan dukungan
secara eksplisit pada pasangan Anda – misalnya dengan memasakkan makanan
kesukaannya atau memijat punggungnya  saat ia lelah.
Menurut Niall Bolger, psikolog dari Columbia University, bentuk dukungan yang
ditunjukkan secara terang-terangan justru menjadi beban buat pasangan Anda
karena ia merasa berkewajiban untuk membalasnya sebagai apresiasi atas
dukungan Anda itu. ”Bisa-bisa beban tambahan ini justru membuatnya lebih
stres!” kata Bolger.
Jadi, daripada menunjukkan sikap yang berlebihan, cobalah cari cara yang lebih
halus. Misalnya, dengan mengisi kulkas di rumah dengan makanan dan
minuman favoritnya, atau merapikan ruang keluarga yang berantakan.(N)
 Penulis : Veronica Sri Utami

Kritik yang Positif

Diposkan oleh info dapur di Jumat, April 30, 2010 Jumat, 30 April 2010
Label: Psikologi
Tujuan memberi kritik adalah untuk memperbaiki. Sayang, hasilnya bisa jadi
sebaliknya: orang merasa tersinggung, disalahkan, atau dijatuhkan harga dirinya.
Ada beberapa syarat untuk memberi kritik yang positif.
Rina Putri (28 tahun), seorang sekretaris di perusahaan swasta mengaku kesal
pada pimpinannya. ”Dia mengkritik pekerjaan saya, seolah-olah saya ini anak
TK, yang enggak tahu apa-apa! Padahal, selama ini kan saya juga yang
mengerjakan itu semua,” katanya sambil bersungut-sungut. Rina tentu bukanlah
satu-satunya orang yang merasa terganggu ketika dikritik. Mungkin, Anda pun
pernah mengalaminya.
Tentu, kondisi seperti ini tidak diharapkan, karena tujuan memberi kritik
sebenarnya adalah untuk kebaikan. Seperti yang disampaikan oleh Dra Sulis
Mariyanti, Psi, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonusa Esa Unggul,
Jakarta, ”Kritik itu intinya menilai, memberikan feedback, dengan harapan agar
segala sesuatu menjadi lebih baik.”
Kalau tujuan kritik sebenarnya adalah untuk memperbaiki, mengapa seringkali
justru berefek sebaliknya - membuat orang merasa tidak berharga, direndahkan,
dan akhirnya menimbulkan perasaan dendam? 
Kritik bisa menjadi racun
Kritik yang berakibat negatif, oleh Tereza Dietze dalam tulisannya yang berjudul
”Using Criticism as a Positive”, disebut sebagai kritik yang merusak (destructive
criticsm). Kritik jenis ini biasanya ditandai oleh rusaknya hubungan baik antara
pemberi dan penerima kritik. Bahkan bisa memperburuk segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal yang kita kritik. ”Energi yang ada di balik kritik yang
merusak sama seperti racun,” kata Dietze, seorang fasilitator terapi kesehatan
holistik di Seattle (www. beingtotal.com).
Kritik semacam ini biasanya hanya menyoroti kesalahan seseorang sehingga
yang mucul adalah reaksi defensif. Akibatnya, kritik tidak memberikan perubahan
yang positif, tapi justru menimbulkan rasa dendam terhadap pemberi kritik,
seperti yang dialami Putri. 
Karena itu, Mariyanti mengingatkan bahwa ketika kita mengkritik seseorang,
yang pertama kali harus diungkapkan adalah sisi positif orang tersebut. ”Jangan
hanya membesar-besarkan kesalahan. Semua orang kan punya sisi positif,”
Mariyanti mengingatkan.
Ditambahkan, jika orang yang ingin kita kritik merasa bahwa hal-hal baik yang
telah dikerjakan sebelumnya dihargai, maka ia akan lebih mudah menerima
komentar atas sesuatu yang tidak dikerjakannya dengan baik.
Kritik juga bisa merusak jika disampaikan pada waktu yang tidak tepat. ”Kalau
orang yang ingin kita kritik sedang menghadapi banyak masalah, mood-nya pasti
juga sedang tidak baik. Kritik yang kita berikan pasti juga tidak akan efektif,” kata
Mariyanti.
Karena itu, Mariyanti menyarankan untuk memberi jeda waktu setelah terjadi
sebuah kesalahan. ”Memang, jika berhubungan dengan target waktu yang
singkat, kritik harus diberikan segera. Tapi sebaiknya pastikan dulu orang yang
akan kita kritik bisa bersikap netral terhadap kritik yang kita berikan dan tidak
dipengaruhi oleh mood negatif dalam dirinya.”
Selain itu, Mariyanti juga dengan tegas mengatakan bahwa kritik tidak boleh
diarahkan pada masalah personal – baik/buruk kepribadiannya, misalnya – dan
lebih difokuskan pada masalah atau tindakan yang hendak diperbaiki. (N)
Penulis : Veronica Sri Utami

Diposkan oleh info dapur di Jumat, April 30, 2010 Jumat, 30 April 2010
Label: Psikologi
”Setiap hari, kita hidup dari hasil mimpi-mimpi kita yang kemarin. Dengan mimpi,
yang ada dalam pikiran dan perasaan, kita ikut menciptakan dunia.” (Erbe
Sentanu)
Kekuatan mimpi untuk mengubah dunia telah banyak dibuktikan. Mimpi Karl
Benz untuk menciptakan sebuah alat transportasi berbahan bakar bensin di
tahun 1885 misalnya, membuat manusia kini bisa bepergian dengan mudah ke
manapun secara cepat, tanpa harus mengandalkan tenaga manusia atau kuda.
Begitu juga dengan Wright bersaudara. Pesawat terbang pertama tercipta di
tangan mereka karena keberaniannya bermimpi untuk terbang.
Bagaimana mimpi bisa memberikan kekuatan yang begitu besar pada manusia?
Menurut Colin Dunbar, penulis buku ”Invest in Yourself”, ketika kita memiliki
keinginan kuat atas sesuatu, segala hal yang kita lakukan menuju mimpi tidak
akan kita rasakan sebagai kerja keras, tetapi justru sebuah proses yang
memberikan kesenangan. ”Mimpi itu seperti api yang membakar semangat kita
untuk sukses,” kata Dunbar.

Analisa mimpi dengan SMART


Mimpi bisa bermacam-macam. Dalam hal karir misalnya, mimpi bisa berupa
jabatan apa yang ingin Anda raih, sementara dalam keluarga misalnya, mimpi
boleh berwujud keinginan Anda menjadi sosok orangtua yang baik bagi anak-
anak, atau dalam segi finansial berapa besar uang yang ingin kita peroleh setiap
bulannya. Sedangkan dalam hal kesehatan Anda ingin tetap sehat sampai tua
nanti, dan sebagainya. Mimpi juga bisa berhubungan dengan cara yang ingin kita
pilih untuk menikmati hidup.
Tentu saja, tak semua mimpi punya kekuatan besar untuk mendorong kita
menuju perubahan. Salah satu metode untuk mengetahui apakah mimpi yang
kita miliki mampu mendorong kita untuk berubah adalah metode SMART, yaitu:
 S: Specific (spesifik). Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Edwin Locke
pada 1968 membuktikan bahwa tujuan yang spesifik lebih meningkatkan prestasi
kerja lebih meningkat dibandingkan dengan tujuan yang dibuat secara umum.
Jadi, daripada mengatakan ”Aku akan menerbitkan sebuah buku,” sebaiknya
katakan, ”Aku akan menulis minimal 1 halaman setiap hari.”

 M: Measurable (bisa diukur). Berikan jumlah, waktu, tanggal, dan


patokan lainnya untuk mengukur kesuksesan Anda. Jadi, daripada mengatakan,
”Saya ingin keliling dunia,” sebaiknya katakan, ”Saya akan menyelesaikan
perjalanan saya pada 31 Desember 2011.”

 A: Attainable (bisa dicapai). Pastikan bahwa tujuan yang ingin Anda raih
memang mungkin dicapai. Jika sebaliknya, Anda mungkin justru akan kehilangan
semangat dan keyakinan diri. Meski demikian, jangan juga menetapkan tujuan
yang terlalu mudah. Sebaba, dengan menentukan sebuah tujuan yang realistis
sekaligus menantang, Anda akan memperoleh kepuasan saat mencapainya. 

 R: Relevant (relevan). Tujuan yang Anda buat seharusnya sejalan


dengan arah kehidupan juga tujuan karir yang sedang Anda tuju. Jika harapan
yang Anda miliki acak dan tidak konsisten, Anda hanya akan membuang-buang
waktu, sekaligus menyia-nyiakan hidup Anda.

 T: Time Bound (memiliki batasan waktu). Tujuan Anda harus punya


deadline (batas waktu). Ketika Anda bekerja dengan deadline, maka situasi
”mendesak” yang terasa akan membuat kita mampu meraih prestasi lebih cepat.

Mengkonkritkan mimpi dengan goal setting


Selain memenuhi syarat SMART di atas, menurut Colin Dunbar, mimpi
seharusnya bisa kita ubah menjadi sebuah tujuan dan akhirnya menjadi
kenyataan, yang membawa kita kepada perbaikan kehidupan. Proses inilah yang
disebut sebagai goal setting (menetapkan tujuan).  Berikut adalah langkah-
langkah dalam proses goal setting:
1. Introspeksi. Menurut Sawitri, sebelum menetapkan sebuah tujuan, kita
perlu mengetahui kemampuan, sarana untuk meraih tujuan, daya juang,
motivasi, disiplin, dan komitmen yang kita miliki, sekaligus dukungan dari
lingkungan tempat kita berada.
2. Menentukan tujuan yang memotivasi. Karena motivasi adalah kunci
dalam proses meraih tujuan, pastikan bahwa tujuan yang Anda buat
adalah sesuatu yang penting bagi diri Anda, dan ada nilainya ketika
tercapai. Karena itu, tujuan sebaiknya berhubungan dengan prioritas yang
Anda miliki dalam hidup Anda.
3. Analisa SMART. Agar dapat diraih dan memberi efek positif, pastikan
tujuan yang Anda buat memenuhi syarat specific, measurable, attainable,
relevant dan time bound. (selengkapnya lihat di atas).
4. Tuliskan tujuan Anda. Menuliskan tujuan membuat impian jadi lebih
nyata, dan Anda tidak punya alasan untuk melupakannya. Bahkan,
menurut Sandy McGregor, dalam buku Piece of Mind, dengan menuliskan
tujuan, kita sudah membuat komitmen terhadap diri sendiri.
5. Buatlah action plan. Tuliskan langkah demi langkah yang harus Anda
lalui untuk mencapai tujuan. Pertama-tama, buatlah sebuah gambaran
besar tentang apa yang ingin Anda lakukan dalam hidup. Lalu, bagilah
tujuan besar itu ke dalam target-target yang lebih kecil, yang harus Anda
raih, sehingga akhirnya tercapailah tujuan besar dalam hidup Anda. Ketika
Anda telah berhasil melewati setiap target itu, Anda akan menyadari
bahwa Anda semakin dekat dengan tujuan akhir yang sudah Anda
tetapkan.
6. Pertahankan tujuan yang telah Anda buat. Setelah Anda memiliki
tujuan itu, segeralah mulai meraihnya. Dan, ingatlah goal setting adalah
proses yang terus berjalan, bukan akhir dari perjalanan. (N)

The Power of Now

Diposkan oleh info dapur di Jumat, April 30, 2010 Jumat, 30 April 2010
Label: Psikologi
Kecemasan, penyesalan, kekecewaan, adalah pikiran-pikiran negatif yang sering
mengganggu kebahagiaan kita. Ternyata, cara ampuh untuk terbebas dari
semua itu adalah dengan membiarkan diri kita menikmati saat ini.

Semua orang pasti ingin bahagia. Tapi, selalu saja ada masalah yang harus
dihadapi mulai dari bangun tidur sampai saat kembali beristirahat.Tak hanya
yang terjadi sekarang, yang belum terjadi pun seringkali sudah mengganggu
rasa bahagia kita.
Dengarkan saja kepanikan Tami tentang tingginya biaya sekolah anak, ”Wah,
kemarin aku dengar seorang ibu yang baru memasukkan anaknya ke SMP, uang
masuknya 18 juta! Ya ampun! Kalau sepuluh tahun lagi perlu berapa puluh juta
ya?” Tami langsung merisaukan biaya sekolah sepuluh tahun ke depan, karena
anaknya kini baru berusia dua tahun.

Pastinya bukan hanya masalah biaya pendidikan anak yang dapat membuat kita
cemas. Mulai dari hubungan keluarga, karir dan pekerjaan; semua hal yang
berhubungan dengan masa depan dan masa lalu bisa membuat kita kehilangan
rasa bahagia. Tak heran jika B. Alan Wallace, PhD, President of the Santa
Barbara Institute for Consciousness Studies, seorang dosen dan penulis di
bidang Budhism, filosofi, dan meditasi mengatakan, ”Kita memang hidup dalam
dunia yang memiliki beragam cara untuk mengganggu ketenangan.”

Manusia dan monkey mind


Masalah-masalah yang mengganggu ketenangan itu seringkali membuat kita
justru membiarkan momen indah yang terjadi saat ini berlalu tanpa sempat kita
perhatikan, atau kita manfaatkan. Seringkali kita menyia-nyiakan detik-detik
berharga yang kita miliki dalam hidup dengan mengkhawatirkan masa depan,
dan sibuk merenungkan masa lalu.
”Saat berlibur kita seringkali justru mengingat tumpukan pekerjaan di meja
kantor. Sebaliknya, saat bekerja kita mengharapkan datangnya saat-saat untuk
berlibur dan bersantai,” kata Wallace memberi contoh.
Monkey mind begitulah kaum Budhis mengistilahkan pikiran manusia yang terus
melompat-lompat, seperti seekor monyet yang berpindah dari satu pohon ke
pohon lainnya.
Kondisi pikiran yang seperti ini sebenarnya merugikan diri kita sendiri, karena
kita tidak akan menemukan ketenangan dan kenyamanan hidup. ”Kita akan
selalu berada dalam keadaan tegang, cemas, khawatir, dan rasa tidak nyaman
lainnya,” kata Prof Dr dr. Luh Ketut Suryani, SpKJ (K), dari Suryani Institute for
Mental Health.

Masa lalu dan masa depan


Luh Ketut Suryani tak mengingkari jika manusia perlu juga melihat hari kemarin.
”Menengok hari kemarin atau melihat masa lalu artinya mempelajari apa
sebenarnya yang terjadi, lalu melihat mana yang bermanfaat dan bisa
diteruskan, serta mana yang justru membawa kehancuran dan tak perlu
dilakukan lagi,” kata Suryani.
Psikiater dan guru meditasi ini juga mengakui bahwa selain Tuhan, pengalaman
adalah guru utama dalam kehidupan. ”Semua pengalaman masa lalu, baik yang
menyenangkan atau tidak, pasti ada gunanya dan bisa diambil sisi positifnya
untuk mendewasakan diri dan memperkuat mental,” katanya.
Namun, Suryani mengingatkan,  hidup bukan harus terus diisi dengan rencana
dan rencana. ”Hidup ini untuk dinikmati, dirasakan dan disyukuri sehingga kita
mempunyai tenaga lebih besar lagi untuk menjalani kehidupan pada hari-hari
berikutnya,” katanya.

Nikmatilah saat ini dan berhenti berpikir!


Masa depan dan masa lalu memang penting. Tapi, terlalu memikirkannya juga
akan membuat kita jauh dari bahagia, karena tak ada waktu untuk menikmati
yang sudah dicapai, yang sudah diselesaikan, dan yang sudah dimiliki sekarang.
”Seseorang tidak akan pernah menikmati hidupnya jika terlarut dalam masa
lampau yang kelam, atau terlalu takut menghadapi masa yang akan datang,”
kata Suryani. Memang, sebagian besar pikiran negatif berhubungan dengan
masa lalu dan masa depan.
Sementara itu, menurut Suryani, jika kita bisa sejenak saja merasakan keadaan
saat ini dan mensyukuri apa yang diperoleh hari ini, maka rasa bahagia bisa
dirasakan.
Hal ini sudah dibuktikan oleh Stephen Schueller, seorang psikolog di University
of Pennsylvania. Dalam penelitiannya, Schueller meminta subjek penelitian
menikmati sesuatu yang biasanya mereka lakukan sambil terburu-buru.
Misalnya, saat sarapan pagi, minum secangkir teh di sore hari, atau saat berjalan
menuju tempat pemberhentian bus. Penelitian tersebut menemukan bahwa
orang yang bisa menikmati hidupnya saat ini ternyata merasa lebih bahagia,
lebih menikmati hidup, dan dipenuhi berbagai perasaan positif lainnya. Mereka
juga lebih sedikit menunjukkan gejala-gejala depresi.
Mengapa menikmati hidup saat ini membuat kita lebih bahagia? Menurut
Schueller, ketika kita fokus pada aktivitas kita saat ini, maka secara tidak sadar
kita berhenti berpikir terlalu keras.
Bayangkan saja bagaimana jadinya jika saat Anda sedang berlatih menari atau
berdansa, pikiran Anda sibuk memerhatikan apa yang harus dilakukan oleh kaki,
tangan, bahu, panggul, sekaligus mengingat gerakan yang harus Anda lakukan
pada detik berikutnya. Pasti, gerakan Anda justru akan kelihatan kaku, atau
malah kacau balau.
Jadi, berpikir tak selalu membuat segala yang Anda lakukan jadi lebih baik,
bukan? Karena itulah, Schueller mengatakan, ”Jangan terlalu banyak berpikir.
Singkirkan semua bentuk evaluasi terhadap diri sendiri, dan jangan biarkan diri
Anda terjebak dalam kekalutan pikiran serta kekhawatiran. Biarkan saja segala
sesuatu terjadi seperti apa adanya.
Salah satu bentuk latihan untuk berhenti berpikir yang ditawarkan Jay Dixit,
seorang penulis bidang psikologi, bisa langsung kita coba, ”Bayangkan Anda
adalah seorang pengamat. Biarkan diri Anda melihat, mendengar, atau mencium
segala sesuatu yang ada di sekitar Anda saat ini. Tapi, jangan pedulikan apakah
yang Anda lihat bagus atau jelek, apakah yang Anda rasakan menyenangkan
atau tidak. Jangan memberi penilaian. Katakan saja, ’sekarang, sekarang,
sekarang.’”
Melawan Fobia

Diposkan oleh info dapur di Minggu, Mei 02, 2010 Minggu, 02 Mei 2010
Label: Psikologi

Takut pada ular, sih, derita semua orang.


Tetapi, ketakutan karena melihat buah-
buahan, balon, atau ayam, rasanya, kok,
tidak masuk akal. Apa yang menakutkan
dari anak ayam yang lucu dan balon
warna-warni? Untuk kita yang bebas
fobia, mungkin merasa aneh jika melihat
orang jejeritan setengah mati karena
melihat pisang. Bagi, sang penderita, itu adalah siksaan berat!.

MENUNDUK, MENANGIS, BERTERIAK


Suatu hari di lokasi syuting, Donita (23), model dan pemain sinetron, kaget
setengah mati. Dari jauh dia mendengar suara ambulans. Ia langsung menjerit
dan lari ketakutan. Semua orang mengejarnya, dan Donita memasuki toilet.
Tanpa sempat menutup pintunya, ia jongkok di salah satu pojok, menutup telinga
dan wajah, air matanya pun bercucuran. Itu bukan adegan syuting, melainkan
kenyataan bahwa Donita fobia pada ambulans. “Awalnya banyak orang tidak
percaya. Tetapi, karena melihat saya benar-benar ketakutan, mereka jadi tahu
fobia saya itu serius,” kata Donita.

Fobia itu menjadi keterbatasan bagi Donita. Ia pernah menolak mentah-mentah


adegan ia harus duduk di dalam ambulans. “Dibayar berapa pun, saya nggak
mau,” katanya, tegas. Ketakutannya yang berlebihan pada ambulans
membuatnya tidak bisa mengendarai mobil sendiri. Suatu kali ia sedang
menyetir, ambulans lewat di sampingnya. Donita refleks melepaskan tangan dari
kemudi. Untunglah, ada orang lain di sebelahnya, yang segera mengambil alih
setir. Sejak itu, ibunya melarang Donita membawa mobil.

Sherly Puspita yang akrab disapa Eyi (31), seorang penulis, punya fobia lain.
Jika sedang makan, dan ia melihat pisang, perutnya mendadak mual. Apalagi,
kalau pisang itu dikupas dan dimakan oleh orang di sebelahnya, Eyi benar-benar
kehilangan selera makannya. Ia benar-benar terganggu dengan bentuk dan bau
pisang. Maka, kalau ia sedang makan di restoran Padang, sebelum memesan
makanan, terlebih dahulu ia akan memindahkan piring berisi pisang, ke meja
lain. “Pernah juga saya paksakan tidak memindahkannya. Saya beranikan diri
tetap makan semeja dengan pisang. Tapi, tanpa saya sadari, saya menunduk
ketakutan sepanjang saya makan, karena menghindari melihat pisang,” kata Eyi,
sambil tertawa.

Saking tak sanggup melawan rasa mual, Eyi sampai minta pengertian teman-
temannya. Ketika makan dengan teman sekantor, dan teman-temannya
mengambil pisang sebagai pencuci mulut, ia akan meminta mereka menutupi
buah itu dengan tisu. “Anehnya, saya tetap bisa makan pisang, jika bentuknya
sudah berubah. Misalnya, dalam bentuk kolak atau sudah digoreng. Pokoknya,
kalau aromanya sudah hilang,” kata Eyi lagi.
Tak hanya takut pada pisang, Eyi juga takut pada rambutan. “Saya benar-benar
fobia berat pada rambutan. Tepatnya, pada bentuknya yang menyeramkan dan
baunya,” kata Eyi. Banyak orang protes bahwa rambutan tak ada baunya. Hal itu
disangkal Eyi. Bahkan, ia mengaku bisa mencium bau rambutan dari jarak jauh.
Begitu masuk ruangan, ia bisa tahu di situ ada rambutan dari baunya, dan
dugaannya selalu benar.

Suatu kali, di dapur rumah ibunya, Eyi melihat kulit dan biji rambutan berserakan.
Ia kaget dan ketakutan, tapi tidak ada seorang pun yang bisa disuruh untuk
membuangnya. “Karena saya jijik banget, maka saya beranikan diri untuk
membuangnya. Saya menggunakan kertas koran, memunguti sampah itu, lalu
memasukkan ke dalam plastik, dan membawanya keluar. Wah, saya benar-
benar hampir menangis melakukannya,” kata Eyi. Sebegitu takutnya Eyi,
sampai-sampai ia memilih turun dari kendaraan umum, karena ada penumpang
membawa beberapa ikat rambutan.

Arzeti Bilbina (36), bintang iklan dan presenter, punya fobia yang banyak diderita
orang: ketinggian. Namun, seberapa parah fobianya? “Kalau berada di
ketinggian, kepala saya langsung pusing, perut mual, dan semua pikiran buruk
langsung melintas, seperti mau jatuh dan sebagainya,” katanya. Ketinggian yang
dimaksud Zeti adalah berada di eskalator yang tinggi sekali dan curam (di
beberapa hing end mal di Jakarta), perosotan kolam renang dan area bermain
(seperti Dunia Fantasi), di atas pesawat, bahkan saat mobil yang ditumpanginya
akan meluncur dari jalan yang lebih tinggi.

Dia bukannya tak pernah melawan fobianya. Pertama, ketika berwisata di Dufan,
ia maksa naik roller coaster. “Saya ketakutan luar biasa. Susah diceritakannya.
Sejak itu, saya memilih tak mau mencoba permainan apa pun yang berhubungan
dengan ketinggian,” kata Zeti, yang selalu bertugas menjaga tas, saat semua
orang menikmati berbagai permainan di berbagai tempat wisata.

Namun, ia belum jera mencoba. Suatu kali, sehabis syuting di sebuah area
kolam renang yang dilengkapi perosotan tinggi, suaminya membujuk Zeti
mencoba. Anaknya pun merengek, ingin Zeti merosot bersamanya. “Begitu
berada di tempat tinggi dan saya merosot, jantung saya rasanya sudah lepas
dari tubuh saya. Saya berteriak-teriak sampai pembuluh darah di mata ada yang
pecah. Lalu pusing luar biasa dan muntah-muntah,” kata Zeti. Sejak itu, ia benar-
benar kapok untuk mencoba lagi melawan ketinggian.

FOBIA PEMBAWA MALU


Ada yang tahu dengan pasti penyebabnya, ada juga yang tidak jelas. Arzeti
mengaku fobia ketinggian sejak kecil. Tetapi, ditanya penyebabnya, ia tak bisa
memastikan. “Mungkin juga sejak saya hampir tenggelam di sungai, ketika
berenang bersama teman-teman. Saat itu saya merasakan betapa seramnya
hampir kehabisan napas. Sejak itu saya jadi penakut pada situasi yang
menakutkan, dan bagi saya ketinggian itu menakutkan,” papar Zeti.

Donita bisa lebih jelas menerangkan penyebabnya. Bermula di masa kecil,


sekitar usia 6 atau 7 tahun. Saat itu ia mengaku sering bisa melihat apa yang
tidak dilihat orang. “Saya sering bisa melihat makhluk halus. Awalnya Mama
tidak percaya, dan mengira saya hanya berimajinasi. Suatu hari, ketika saya
membuat PR, saya kembali bercerita ada makhluk lain di sekitar kami. Untuk
membuat Mama percaya, saya meminta makhluk itu mengangkat pensil saya ke
atas, dan pensil saya itu melayang perlahan. Barulah Mama percaya,” kata
Donita.

Sampai suatu hari, ia berkaryawisata bersama teman-teman sekolahnya ke


sebuah museum. Di situ ada mobil ambulans, yang segera didekati sejumlah
temannya, termasuk Donita. Tiba-tiba ia menangis dan berlari ketakutan,
menjauhi ambulans. Sampai di rumah, Donita masih menangis tanpa suara,
dengan wajah ketakutan. “Saya bercerita pada Mama, di ambulans itu saya
melihat banyak orang terbaring dengan luka-luka mengerikan. Wajah dan tubuh
mereka penuh darah. Sejak itu saya fobia pada ambulans,” katanya.

Sedangkan Eyi tak bisa menyebutkan dengan pasti, penyebab fobianya.


“Mungkin, karena ibu saya pernah bercerita, ketika saya kecil, saya selalu
muntah jika disuapi pisang. Begitu juga dengan rambutan. Hanya karena saya
ingat, pernah ditakut-takuti ketika kecil. ’Hiii, ini buah ada rambutnya, seram,
’kan?’” kata Eyi.
Maka, Eyi sedapat mungkin menyembunyIkan fobianya dari anaknya (3,5 tahun),
agar anaknya tidak mengalami fobia yang sama. “Tapi kalau diingat, jarang
sekali ada pisang dan rambutan di rumah saya,” kata Eyi lagi, sambil tertawa.
Kalaupun suaminya ingin makan rambutan, maka ia akan makan di teras rumah.
Begitu juga Zeti, ia tak mau menunjukkan fobianya pada semua orang. “Kalau
bisa saya tidak mengaku. Malu,” kata Zeti, sambil tertawa. Di depan anak-
anaknya pun demikian.

TAK BISA ATAU TAK MAU?


Ketiga wanita ini mengaku terganggu dengan fobia mereka Donita, misalnya,
pernah mencoba melawan ketakutannya, dengan berhadapan dengan ambulans
dan bunyinya. Namun, hasilnya nihil. Ia lemas dan sangat ketakutan. Kalau mau
jujur, melihat mobil-mobilan ambulans saja, Donita takut setengah mati.
“Keinginan sembuh kalah besarnya dari ketakutan saya. Saya takut, kalau
disembuhkan, saya mesti dihadapkan pada benda itu dulu,” kata Donita.

Begitu juga Zeti. Fobianya pada ketinggian di dalam pesawat, cukup


membuatnya repot, mengingat ia termasuk orang yang sering bepergian.
Namun, ia mengatasinya dengan berbagai cara. “Saya lawan saja sebisanya.
Misalnya, saya selalu membawa obat antimabuk saat harus terbang dalam
jangka waktu lama. Maksudnya, supaya saya tertidur. Kalau di dalam negeri,
saya memilih terbang dengan pesawat paling pagi, supaya saya masih ngantuk
di pesawat dan bisa tidur dengan sendirinya,” kata Zeti.

Zeti percaya, fobia tetap bisa dikontrol oleh diri sendiri. Ia pernah
membuktikannya. Suatu kali ia harus memperagakan baju pengantin, dan ia
menjadi peragawati yang menutup acara. Zeti diharuskan tampil dari atas (di
atas kepala penonton). Ia menggunakan sling yang dililitkan di tubuhnya, lalu
’diterbangkan’ dari ketinggian di atas Gedung Arsip menuju ujung panggung.

“Saat menerima tawaran itu, saya sempat ragu. Lalu saya pikir, saya harus
profesional, sekaligus bisa saya kenang sebagai hasil kerja terbaik,” kata Zeti.
Namun, Zeti menolak latihan, karena ia khawatir, jika latihan dan ia ketakutan, ia
akan membatalkan penampilannya.

“Saya pikir, saya masih bisa mengendalikan fobia saya pada rambutan. Fobia
saya kumat hanya kalau sedang musim saja. Pokoknya, saya, sih, nggak mau
sampai mengeluarkan dana untuk menyembuhkan fobia saya itu,” tambah Eyi,
yang mengaku masih bisa menikmati rambutan yang menjadi fobianya, asalkan
rambutan kaleng. Sambil bercanda Eyi mengaku bersedia fobianya disembuhkan
dengan hipnoterapi, jika gratis.

Penulis: Asteria Elanda

Anda mungkin juga menyukai