Anda di halaman 1dari 91

SEBUAH SENI PENGETAHUAN DIRI

APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN DENGAN HIDUP SAYA

Jika Anda membaca ini, maka Anda cukup beruntung


bahkan memiliki pilihan untuk bertanya pada diri sendiri,
“Apa yang harus saya lakukan dengan hidup saya? Apa
tujuan saya di bumi ini?”
Pikirkan tentang ini: untuk sebagian besar sejarah manusia,
makna dan tujuan ditempa dengan bersatu dalam
komunitas yang erat dengan satu-satunya tujuan untuk
menunda kematian kolektif beberapa tahun lagi.
Manusia mungkin tidak duduk-duduk dan menganalisis
apakah mereka harus mendedikasikan hidup mereka untuk
membuat kain pinggang kulit rusa atau panah yang lebih
baik atau mengumpulkan lebih banyak buah beri. Hidup
mungkin singkat dan brutal, tapi itu sederhana: lakukan saja
apapun yang perlu dilakukan untuk tetap hidup. Tapi seiring
waktu, sebagai bajingan kecil yang cerdas, kami
menemukan cara untuk menghilangkan banyak cara
mengerikan untuk mati. Kami kemudian mengubah
kecerdikan kami untuk mencari tahu banyak cara untuk
membuat diri kami lebih sehat, lebih nyaman, lebih terhibur,
dan sebagainya. Dan sementara kemajuan ini telah
menciptakan manfaat yang tak terhitung banyaknya bagi
spesies kita, itu juga membuat kita bertanya-tanya apa yang
harus kita lakukan selama ini yang digunakan untuk mencari
kacang dan menemukan pohon yang bagus untuk tidur di
bawahnya. Dan karena ini, kebanyakan dari kita tidak tahu
apa yang ingin kita lakukan dengan hidup kita. Bahkan
setelah kita selesai sekolah. Bahkan setelah kita
mendapatkan pekerjaan. Bahkan setelah kita menghasilkan
uang. Antara usia 18 dan 25, saya mengubah aspirasi karir
lebih sering daripada saya mengganti pakaian dalam saya.
Dan bahkan setelah saya memiliki bisnis, butuh empat tahun
lagi untuk mendefinisikan dengan jelas apa yang saya
inginkan untuk hidup saya. Kemungkinannya adalah Anda
seperti saya dan tidak tahu apa yang ingin anda lakukan.
Ini adalah perjuangan yang hampir setiap orang dewasa lalui.
“Apa yang ingin saya lakukan dengan hidup saya?” “Apa
yang saya sukai tentang?” “Apa yang tidak saya sesalkan?”
Saya sering menerima email dari orang-orang berusia 40-an
dan 50-an yang masih tidak tahu apa yang ingin mereka
lakukan dengan diri mereka sendiri. Sebagian dari
masalahnya adalah konsep “tujuan hidup” itu sendiri
gagasan bahwa kita masing-masing dilahirkan untuk tujuan
yang lebih tinggi dan sekarang misi kosmik kita untuk
menemukannya. Seperti yang saya katakan, sebenarnya
merupakan kemewahan modern bahkan untuk dapat
mempertimbangkan apa yang harus kita lakukan dengan
hidup kita. Inilah kebenarannya. Kita ada di bumi ini untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan. Selama waktu itu kami
melakukan banyak hal. Beberapa hal ini penting dan
beberapa di antaranya tidak penting. Dalam hal yang
dianggap penting memberikan makna dan kebahagiaan di
dalam hidup kita. Dan yang Tidak penting pada dasarnya
hanya menghabiskan waktu karena didalamnya ada suatu
investasi energi fisik dan psikologis yang dihabiskan secara
Cuma-Cuma.
Jadi ketika orang berkata, “Apa yang harus saya lakukan
dengan hidup saya?” atau “Apa tujuan hidup saya?” apa yang
sebenarnya mereka tanyakan adalah: “Apa yang bisa saya
lakukan dengan waktu saya yang penting?.
Ini adalah pertanyaan yang jauh lebih baik untuk ditanyakan.
Ini jauh lebih mudah dikelola dan tidak memiliki semua
beban konyol seperti pertanyaan “tujuan hidup”. Tidak ada
alasan bagi Anda untuk merenungkan makna kosmik hidup
Anda sambil duduk di sofa sepanjang hari sambil makan
Doritos. Sebaliknya, Anda harus turun dari pantat Anda dan
menemukan apa yang terasa penting bagi Anda. Salah satu
pertanyaan email paling umum yang saya dapatkan adalah
orang-orang bertanya kepada saya apa yang harus mereka
lakukan dengan hidup mereka, apa “tujuan hidup” mereka.
Ini adalah pertanyaan yang mustahil untuk saya jawab. Lagi
pula, untuk semua yang saya tahu, orang ini benar-benar
suka merajut sweater untuk anak kucing atau merekam
porno perbudakan gay di ruang bawah tanah mereka. Saya
tidak tahu. Siapa saya untuk mengatakan apa yang benar
atau apa yang penting bagi mereka?
Kita akan membahas secara spesifik bagaimana Anda bisa
mengetahuinya segera, tetapi pertama-tama, Anda dan saya,
kita perlu bicara. Kita perlu memahami beberapa hal seperti
peran “gairah” dalam semua ini, tentang nilai rasa sakit dan
ketidaknyamanan, dan bahkan tentang kematian Anda.
Dan disitulah kita akan dimulai: kematianmu.
BAGIAN 1 SENI PENGETAHUAN DIRI

Awal adalah tanda dimulainya segala hal, baik itu pembuka


untuk sebuah petaka besar atau berkah yang luar biasa yang
diberikan Tuhan. Awal adalah tentang perkenalan dari asing
menjadi familiar, dari sesuatu yang tak dikenal bergerak
menjadi saling kasih namun juga berakhir pada saling
meniadakan. Awal adalah pertanda lahir juga pertanda hidup
dan inilah hidup yang akan kuceritakan bagaimana awal itu
bermula namun tidak pernah menuliskan tentang akhir,
entah mengapa kata akhir adalah sebuah kata yang memicu
banyak luka, kata yang berusaha menghapus secara cicil
tentang area kenangan yang menyenangkan namun juga
memiliki efek pemulihan yang menyenangkan, sayangnya
pikiranku dan mungkin egoku yang terlalu meninggi yang
melihat kata akhir sebagai sesuatu yang menakutkan untuk
dijalani.

Ah entahlah…….

Aku sadar antara awal dan akhir adalah sebuah siklus


kehidupan yang berlangsung secara alami yang ketetapan
pastinya dijalani oleh semua manusia tak terkecuali, baik
anak kecil yang berlanjut ke dewasa dan berakhir pada
kematian, maupun sepasang kekasih yang berawal dari
manis-manisan namun berakhir dengan pahit-pahitan,
menjalani siklus kehidupan terkadang sulit kita diam pun
tetap akan diseret olehnya untuk masuk ke dalam cerita
awal yang memiliki titik final yang bernama akhir.
Awal pertama tapi jangan sesekali menunggu awal yang
kedua, sebab itu satu titik tunggal yang tidak bisa
disepadankan dengan apapun, itu dimulai dari satu tarikan
dan hembusan pertama kehidupan dimulai. Disitulah kata
“awal pembuka” muncul pertama kali. Tidak ada yang
namanya Awal kedua karena yang kedua selalu berada
dalam urutan yang selanjutnya, dan yang selanjutnya
tidaklah sama dengan yang di awal, yang di awal bagaikan
sebuah pintu dan yang kedua layaknya sebuah kamar,
tentunya untuk memasuki sebuah kamar maka kita harus
melewati sesuatu yang bernama pintu.
Kini tibalah saatnya kuceritakan tentang bagaimana satu
tarikan dan hembusan nafas itu menjadi awal yang ternyata
bisa merubah segalanya. Awal itu telah menjadi pembuka
cerita dan perjalanan panjang yang terasa tidak pernah
berkesudahan, meski pada siklus kehidupan yang dialami
dalam kehidupan normal memiliki muara sebagai titik akhir,
nyatanya pikiran ku seolah meniadakan siklus alami
tersebut. Awal yang menjadi sumber derita namun awal juga
memiliki keahlian khusus yaitu kemampuannya untuk
menciptakan satu jenis Kebahagiaan yang versinya sangat
bergantung pada orang yang memandangnya. Sebuah
keputusan berani menciptakan awal yang kemudian
menggiring kita untuk memulai sesuatu yang kadang kita
sendiri tidak mengerti kenapa kita harus mengawalinya
dengan cara seperti ini, apakah mungkin bakat kata “Awal”
memiliki satu kekuatan yang mampu memudahkan sesuatu
yang sulit, Keahliannya Mungkin juga dapat menyatakan
sesuatu yang tidak nyata, dapat memperkirakan sesuatu
yang sebelumnya tidak dipahami dan juga dapat
memungkinkan Sesuatu yang menurut perhitungan rasional
manusia dianggap mustahil. Inilah awalnya, disini pertama
kali napas, langkah, rencana, luka, bahagia akan dimulai.
Bersiaplah pada setiap kemungkinan yang tidak
mengenakkan karena sudah berani membicarakan tentang
awal yang memiliki sejuta misteri, dengan seribu keahlian di
belakangnya juga ada puluhan ribu Kebahagiaan yang
disembunyikan meski ada juga jutaan kesakitan yang diam-
diam diselundupkan di belakang punggung kata awal.

Tahu Tentang Diri

Kepada yang telah berani memulai awal….


Bagaimana rasanya memulai?
Apakah itu sulit?
Sekarang kamu mungkin menyadari bahwa awal itu telah
menjadikan dirimu berjuang sepanjang Jalurnya. Aku heran
kepada diriku sendiri, dia begitu berani membentuk awalnya
sendiri, tetapi memiliki sikap yang terlalu pengecut untuk
menampung peristiwa akhirnya. Entah mengapa kata Awal
merupakan suatu kata yang begitu amat aku Gandrungi
namun kata akhir merupakan suatu susunan kata yang
berusaha aku hindari sejauh yang aku bisa, meski pada
akhirnya aku pun harus mengaku kalah dan tunduk
dihadapan kata akhir yang memiliki keberanian dan datang
sebagai penakluk untuk menyeret ku masuk ke dalam
permainan ceritanya. Awal memiliki pembuka yang baik,
padahal itu sulit bahkan aku selalu ingin berhenti bermain
dengannya tapi kenapa dia masih saja terus melangkah dia
datang laksana pengemis yang meminta aku berbaik hati
untuk berbagi nasib Dengannya?
Aku heran kepada diriku sendiri, kenapa dia mau
membentuk awal yang seperti ini?
Awal yang tidak pernah dia duga sama sekali akan seperti
apa dan bagaimana jadinya jika itu nekat untuk diteruskan
kembali.
Ah .. engkau awal kau datang dengan sejuta misteri dan juga
sejuta kebingungan namun akhirnya aku pun berhasil diseret
masuk ke dalam permainan mu, meski aku tidak tahu aturan
permainan apa yang sedang kau rencanakan untukku, dan
dengan penuh kepolosan aku pun terlibat penuh dalam
lingkaran permainan mu.

Dan kemudian Dorrrrr…….

Selamat, petaka baru dimulai, salah dirimu sendiri karena


sudah berani memulai. Kini kau dalam jebakan sekarang,
Mari sama-sama menemukan jalan keluar dengan melihat
bagian-bagian hidup apa yang berhasil diciptakan karena
adanya awal. Bagian-bagian hidup itu laksana kepingan
Puzzle yang harus dilengkapi dan disempurnakan dengan
baik, dan kita akan selalu di gelisahkan apabila ada kepingan
Puzzle yang hilang atau tidak bisa kita sempurnakan.
Haruskah aku menikmati saja setiap bagian yang hilang itu
dengan menertawakan rumus kehidupan dunia yang
terlampau menyimpan banyak misteri ini Ataukah menangis
agar dunia mau membuka tirai kegaibannya, atau berpura-
pura tidak tahu saja, supaya dia tidak menghujaniku dengan
satu peristiwa yang menimbulkan beban psikologis untukku.
Awal yang menjadikan semuanya ada dan terasa. Awal yang
menjadikan semua tentang apa yang didapatkan dan yang
hilang dari genggaman bermula. Awal pemicu dari rasa
ketakjuban tetapi juga pembuat aturan yang
membingungkan, Maka bersiaplah! Siapkan kedirianmu,
mentalmu, buka pola pikirmu dan juga lenturkan
kekuatanmu. Karena bermain di dunia awal berarti siap
untuk terlibat pada siklus hidup yang indah namun juga jelek
yang baik namun juga buruk, yang menyenangkan namun
juga menyakitkan, ikat pinggang mu secara ketat, kuatkan
mentalmu, bulatkannya nyalimu dan tetaplah berdiri dengan
kokoh meski pada akhirnya engkau memiliki kejatuhan yang
tak terhitung jumlahnya. Ayo berpetualang dalam cerita yang
nantinya akan dibaca berulang oleh orang-orang.

Hidup

Bagian pertama adalah tentang hidup, yakni part terpanjang


dalam diri manusia sebelum adanya mati. Ada banyak yang
menjadi sub bab pada bagian ini, namun yang menarik
adalah Dewi tidak pernah mengerti seperti apa yang dapat
dikatakan hidup?
Apa hanya sekedar bernafas dan bertumbuh?
Kata orang tidak hanya sekedar itu, hidup itu harus punya
alasan dan alasan itu bernama harapan. Mereka bilang
harapan itu alat terbaik yang dimiliki oleh manusia yang
dijadikan sebagai senjata untuk bertahan hidup,
Bila harapan adalah alat terbaik untuk menyerang, maka apa
alat terbaik untuk bertahan dari serangan?

Mereka bilang alat terbaik untuk bertahan dari serangan


apapun jenis dan model dari serangannya tetap perisai yang
terbaik adalah kesabaran,
Kata mereka kesabaran adalah kunci kedua untuk
menjelajahi kehidupan ini, setelah harapan, karena
terkadang banyak harapan yang mungkin tidak sesuai
dengan kenyataan dan obatnya untuk memulihkan Kondisi
yang tak menyenangkan itu adalah kesabaran, sisi lain
karena kehidupan memiliki siklus, yaitu terkadang
menyenangkan dan terkadang menyakitkan, ketika kita
berada dalam zona siklus yang menyakitkan mereka bilang
obat penawarnya hanyalah kesabaran. Sayangnya jenis
kesabaran yang mereka maksudkan terlampau Abstrak dan
susah untuk di mengerti oleh pemikiran warasku. Sebab
pikir ku kesabaran memiliki sifat yang identik dengan
ketabahan keduanya hanya berputar pada poros
Penerimaan tanpa mengubahnya, jika itu jenis kesabaran
yang mereka maksudkan maka tentu pikiranku menolaknya,
karena bila hidup adalah sebuah petualangan yang
mengarungi berbagai macam siklus, tentu akan banyak hal
yang akan kita hadapi, Seorang ahli filsafat Dari Yunani
yang bernama Seneca yang berasal dari aliran Filsafat Stoic
bilang “ Apabila Realitas banyak melumpuhkan harapanmu,
maka yang kamu perlukan kembali adalah harapan, karena
terkadang realitas seringkali menyakitkan diri kita maka
hiburlah dirimu dengan harapan yang lebih menyenangkan “.
Harapan memberi kita nilai yang menyenangkan sekalipun
realitas terkadang membagikan kepada kita nilai yang buruk,
tetapi alat terbaik untuk bertahan dan menyerang hanya
satu yaitu Harapan. Selain mengerti apa maksud dari yang
Kuasa memberimu hidup, kamu pun secara mandiri harus
tahu alasan kamu agar tetap merasa hidup, sekecil apapun
alasan itu entah untuk membanggakan orang tua, bertahan
dalam kelompok sosial, menjadi tulang punggung keluarga
atau bahkan sekedar bisa meminum secangkir Vietnam drip
setiap malam minggu pun itu tidak masalah. Setidaknya
kamu masih punya harapan dibelakang harapan itu kamu
sematkan tujuan hidupmu yang harus apa dan bagaimana,
kamu masih memikirkan kehidupanmu kedepannya dan
kamu masih mampu merasakan emosi atas apa yang kamu
alami saat ini, semua tumpuan itu biarkan dirangkul dengan
penuh kasih sayang oleh satu harapan yang kamu miliki. Bila
alat terbaik untuk bertahan dan menyerang adalah harapan,
maka jangan pernah membunuh harapan orang lain, karena
kekuatan terbaik bagi setiap orang untuk hidup dan
melanjutkan kehidupannya terletak pada harapannya,
membunuh harapan orang lain jauh lebih tragis dan tak
bermoral ketimbang menghilangkan secara paksa nyawa
orang lain, lihatlah banyak orang yang hidup putus asa dan
berakhir dengan bunuh diri, itu karena satu alasan yaitu
mereka telah kehilangan harapan untuk hidup dan tidak lagi
memiliki harapan untuk melanjutkan kehidupan, nilai dari
sebuah harapan tak dapat dibeli dan juga tidak dapat di jual
dengan harga berapa pun, karena itu adalah permata
terbaik yang diberikan oleh Tuhan kepada kita sebagai
manusia. Beberapa mungkin meminta untuk tidak
dihidupkan daripada bertahan di dalam kehidupan yang
kejam. Yah, mereka melakukan yang demikian karena
mereka telah kehilangan harapan. Meski belum mengerti
esensi dari hidup tapi kenyataannya harapan berhasil
menuntun saya, Hingga sampai sekarang pun saya masih
hidup dan melanjutkan kehidupan. Dari hal ini, saya belajar
bahwa ada cara sederhana untuk bunuh diri atau membunuh
orang lain paling keji, yaitu dengan memulai untuk
membunuh harapannya, karena kupikir setiap orang punya
harapan sampai dia masih betah untuk bertahan hidup dan
melanjutkan kehidupan, Tidak perlu membunuhnya, cukup
lenyapkan harapannya dengan begitu, ia sendirinya akan
tahu bagaimana mematikan dirinya sendiri. Tapi saya tidak
memintamu bunuh diri atau menjadi seorang pembunuh
berdarah dingin. Saya hanya memberitahumu sedikit
bagaimana kejahatan bekerja agar kau tidak menjadi jahat
dan terhindar dari kejahatan, saya memberi tahu kunci dari
sisi tergelap alasan di balik bertahan hidup dan upaya kita
semua melanjutkan hidup adalah upaya yang di tuntun oleh
harapan. Berhasil membunuh harapan seseorang maka
kamu pun hebat untuk menghilangkan nyawa orang lain.
Tetapi bukan itu yang Saya maksudkan, saya ingin kamu
menjadi seorang yang bermanfaat, bukan yang pandai
memanfaatkan apalagi terlalu lemah untuk dimanfaatkan,
saya ingin kamu menjadi lilin yang dapat menumbuh
kembangkan harapan untuk orang lain, bukan mengeringkan
harapannya, saya ingin kamu menjadi lilin yang berusaha
menjadi penerang bagi harapan orang lain, sehingga setiap
orang akan berjalan pada masing-masing harapan yang
menuntun poros kehidupannya. Saya hanya ingin kamu
tetap hidup dengan terus mengibarkan dan mengobarkan
secara lebih besar harapanmu, karena di setiap kesuksesan
yang di alami oleh semua manusia itu karena ada harapan
yang selalu mereka gendong pada setiap aktivitas
kehidupannya. Ketika sedang membicarakan tentang hidup
yang tidak kunjung punya batas penafsiran, saya justru
menemukan sedikit gambaran ketika membeli buah jeruk di
pinggiran jalan, disana ada banyak sekali penjual buah di
sepanjang jalan namun yang kupilih saat itu singgah
membeli dagangan bapak paruh baya, dengan teknik
marketingnya menawarkan buah jeruk itu. Saya pun
membelinya, 2 kg dan pulang ke rumah mencicipinya.
Ternyata asam sekali, tidak seperti dugaanku, saya merasa
tertipu dengan sedikit kesal namun karena asam dan rasa
kesalku itu tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul dalam
pikiranku, tepat sasarankah emosiku? Benarkah saya kesal
pada bapak penjual tadi padahal saya tahu kalau petani
yang menanamnya juga turut andil, alam juga turut andil,
lantas kenapa hanya pada bapak saya salahkan? Padahal
bukan dengan sengaja ia menjadikan rasa jeruk itu menjadi
asam. Dengan itu, saya lalu berbalik lagi pada hidup, ada
banyak andil orang-orang, semesta bahkan sang Kuasa
dalam memberikan saya hidup, namun saya diberikan
kebebasan untuk mau menafsirkannya seperti apa, mau
menjalaninya bagaimana dan mau kubuat seperti apa
hidupku. Saya diberi hak tunggal untuk itu. Dan seharusnya
itu menjadi hal yang sudah lebih dari cukup daripada terlalu
banyak menuntut. Lalu kemudian saya bertanya lagi,
memang apa saja isinya hidup?
Diantara banyaknya pertanyaan kupikir muaranya berasal
dari harapan. Disitulah isi yang paling mendominasi diri
sendiri sebagai wadah penampungnya dan dari itu juga, ada
yang hendak kukabarkan, entah ini menjadi kabar baik yang
sulit diterima atau kabar buruk yang terlalu cepat datangnya
membawa kebenaran. Kabarnya jika hidup adalah salah satu
isinya penderitaan ( yaitu tidak terkoneksinya antara
harapan dan kenyataan) maka ada yang berkata bahwa
sebenarnya itu bukan penderitaan. Penderitaan yang dialami
itu hanya hasil dari pikiran dan cerita yang kita ciptakan
sendiri dengan menuduh objek luar sebagai penyebabnya.
Kita yang membuat pikiran dan perasaan lalu menamainya
dengan judul cerita penderitaan, yang sebenarnya kalau kita
menyadari bahwa ternyata kita punya kemampuan untuk
membuat kesimpulan cerita maka yang dialami seharusnya
tidak dinamai penderitaan, kita bisa membuat cerita yang
lain dengan memikirkan bahwa ini mungkin hanyalah
sebuah perjalanan hidup yang penuh tantangan, semacam
bermain game MOBA, bertarung untuk menang dengan
mengandalkan harapan di belakang harapan ada adu nasib
keberuntungan melalui kemampuan yang kita miliki, namun
terkadang mengalami season dimana kamu harus turun
untuk pergantian musim.
Benarkah kita mempunyai daya cipta untuk menentukan
bagaimana hidup kita sendiri?
Entahlah!
Saya tidak bisa memberikan jawaban yang valid apakah diri
kita yang sekarang ini dan dari apa yang kita alami saat ini
merupakan hasil representasi dari pikiran dan perasaan
yang kita buat dan nilai kesimpulan ceritanya sendiri. Jika
memang diri adalah hasil bentukan dari orang lain, waktu
dan segala peristiwa maka seharusnya diriku tidak terbentuk
seperti ini, rasanya tidak mungkin bertahan dalam benturan
semesta dan peristiwa dengan kecil dan terbatasnya diri ini
di tengah dunia luar yang tidak terbatas, sungguh tidak
mungkin. Namun, pada nyatanya sampai saat ini, saya
masih ada dalam mode bertahan, ya mungkin itu kekuatan
ajaib yang di miliki oleh harapan.
Harapan engkau sungguh Hebat! Dan membuat aku Takjub
dengan keahlian mu yang membuat orang bertahan hidup
dan melanjutkan kehidupannya.
Namun, jika ternyata diri sudah dibentuk sejak dulu melalui
hidup yang sudah digariskan dari lahir hingga jalan menuju
kematiannya, seharusnya diriku tidak terbentuk seperti ini,
menjadi manusia yang penuh rasa khawatir, mencela takdir,
menangisi perpisahan, mengabaikan kehadiran bahkan
mengutuki kesedihan, sebab meski aku merasakan
fenomena psikologi semacam itu aku masih harus tetap
bersyukur Karena pada setiap langkah kakiku ada harapan
yang selalu ku genggam erat di dalam dadaku. Jika
semuanya telah terbentuk dan tidak akan melenceng dari
bentuk awalnya maka tidak ada yang perlu ditakutkan dalam
setiap perjalanan yang dilalui, awal yang sudah dibentuk
pasti bertemu akhir yang memuaskan. Karena telah terlahir
dan hidup, maka bentukannya pun sudah pasti yang paling
baik. Tidak mungkin bentukan diri yang gagal dan buruk
dibiarkan hidup bertahun-tahun. Pastilah, bentukan yang
terpilih yang bertahan sampai saat ini. Pada nyatanya, saya
hidup dan diri saya dibentuk dari bawaan lahir atau terlepas
lahir itu tidaklah penting. Saya bentukan diri yang terpilih
untuk ada sampai saat ini.
Hebat! Takjub!
Jika diri sudah terpilih untuk dihidupkan, lalu apa lagi yang
kau khawatirkan tentang kehidupan?
Ah sejak tadi terlalu banyak pertanyaan,
Tapi biarkankanlah saya berceloteh tentang keingintahuan.
Tentang apa isinya hidup pun telah saya katakan bahwa
sebagiannya adalah penderitaan dan sebagiannya lagi
tentang kekhawatiran meski keduanya adalah efek dari tidak
terkoneksinya antara harapan dengan kenyataan. Saya
khawatir suatu saat kehidupan menjadi berubah drastis dari
apa yang sudah dipikirkan hari ini, Kelak suatu masa, diri kita
sendiri mungkin akan menjadi sumber malapetaka untuk
kehidupan ini, terlalu banyak yang ingin ditahu tapi tidak
mengenal diri sendiri, punya pengetahuan yang luas tapi
tidak mengerti apa itu kemanusiaan, terlalu banyak bicara
tapi tidak melakukan tindakan apa-apa, mengumbar kata
cinta tapi tidak mengorbankan apapun, lalu kemudian
menjadi kaya tanpa bekerja, punya segalanya tapi tidak
beretika, agama dijadikan identitas tapi tidak mengerti
esensinya, menyukai kenikmatan tapi lalai terhadap
konsekuensinya dan lebih parahnya mungkin karena kita
terlalu terbuka menerima segalanya menjadikan kita juga
bisa mati dalam keadaan mata terbuka. Apakah masa
depan kehidupan sedemikian buruknya?
Semoga saja tidak, karena itu hanya sebuah kekhawatiran
yang tidak perlu dipersoalkan.

Kebaikan dalam Keburukan

Kau tahu bagaimana setan harus berpura-pura baik untuk


membelokkan kebaikan?
Nah seperti itulah kira-kira bagaimana saya menemukan
jalan untuk bertemu orang-orang yang memiliki kebaikan
padahal dalam pikirannya sedang kesetanan pun juga
kutemukan orang yang terlihat kesetanan namun ternyata
hatinya menyejukkan dan mendamaikan. Terkadang yang
tidak baik dari kebaikan adalah karena kita menjadi terlalu
baik. Kita sampai lupa letak nilai dari kebaikan adalah
manfaat yang diberikan. Sebenarnya kita cukup mulia
menjadi begitu baik dan itu terkadang menjadikan segala
halnya justru menjadi tidak baik karena kita lupa bahwa
untuk melakukan kebaikan juga diperlukan cara-cara yang
baik untuk mewujudkannya. Naif sekali kalau kita ternyata
menyakiti orang lain padahal sebenarnya niat kita untuk
membantunya, jadi penting juga untuk mengetahui cara-cara
yang baik untuk menyampaikan kebaikan itu. Kebaikan yang
dilakukan juga harus di waktu yang tepat. Super hero
muncul pada saat yang genting bukan hadir lebih awal.
Berikan juga waktu seseorang untuk menyelesaikan
masalahnya sendiri dengan kemampuannya, jangan
merusak citra dirinya dengan selalu mau menjadi
penolongnya. Pintar-pintarlah melihat sesuatu kapan
seseorang memang perlu dibantu dan kapan itu hanya perlu
untuk dipantau terlebih dulu. Kebaikan memang tidak kenal
waktu tapi harus selalu tepat waktu. Cara yang baik, waktu
yang tepat serta tidak lupa juga dalam rumus melakukan
kebaikan menurutku adalah konteksnya harus pas, saya
selalu memiliki keyakinan bahwa selalu ada alasan
mengapa orang mau melakukan kejahatan atau keburukan
namun tidak pernah ada alasan mengapa seseorang
melakukan kebaikan. Konteks yang saya maksudkan disini
adalah motif dari kebaikan itu sendiri, jika kamu melakukan
kebaikan karena memang kamu merasa sudah baik, maka
kebaikan yang diberikan itu patut dipertanyakan. Pun jika
kamu melakukan kebaikan karena merasa seseorang itu
memerlukan pertolongan dari kita maka patut juga
dipertanyakan alasan kita mengapa mau menolongnya itu
sebagai bentuk kebaikan yang sudah dilakukan. Semua
bergantung niat?
Tidak, semua bergantung dari tiga hal, niat, waktu dan
caranya.
Baik dan buruk dapat dilihat dari tindakan dan tindakan
dapat dilihat dari berguna tidaknya sesuatu yang kita
lakukan. Sebab belum kebaikan namanya jika itu masih
terkonsep dalam kepala. Hal yang kita pikirkan sebagai
kebaikan itu harus keluar dalam wujud tindakan yang
berguna. Baik dan buruk itu harus kita buktikan bersama,
karena pikiran tidak akan menghasilkan apa-apa jika itu
masih terus tertinggal di dalam kepala, sekali lagi pikiran
harus diwujudkan dalam tindakan yang nyata dan berguna.
Sebenarnya sejak awal, dari bagian hidup sudah dikatakan
bahwa ada suatu hal dalam diri manusia yang disebut
“kehendak bebas” untuk memilih, menentukan dan
menyikapi suatu perbuatan baik dan buruk. Ada banyak
bentuk dan jenis kebaikan di muka bumi ini tergantung
kamu mau memilih dan menjalani kebaikan yang seperti apa.
Juga ada banyak macam dan jenis keburukan di muka bumi
ini tergantung kamu mau dan bisanya menghindari
keburukan yang mana. Semua kembali padamu, kamu
punya kebebasan memilih bahkan dalam keadaan terpaksa,
terdesak, tergesa-gesa. Kamu bebas menentukan cara yang
baik dan buruk untuk dirimu sendiri. Semua yang baik dan
buruk yang terjadi dalam hidupmu saat ini berangkat dari
pilihan yang sudah kau ambil dari kemarin. Jika Malaikat
dan Setan dijadikan mascot untuk sesuatu bernama
kebaikan dan keburukan maka ada yang ingin kukatakan.
Kita hanya selalu berusaha untuk bisa melakukan yang
terbaik, selalu menitik beratkan pada kalimat “usaha” artinya
kita hanya mengerahkan kemampuan yang kita bisa dibalik
hal yang tidak bisa kita lakukan sembari menghindari
keburukan, artinya dititik beratkan pada “menghindar” yang
bisa saja nahas kita tidak bisa menghindarinya sewaktu-
waktu. Keduanya punya peluang yang sama untuk kita
lakukan dan hasilnya tergantung pilihan mau mengambil
peluang yang mana untuk dilakukan. Saya hanya ingin bilang,
menjadi baik itu penting sebab setan pun butuh
penyeimbang. Menjadi jahat mungkin perlu di waktu-waktu
tertentu sebab malaikat juga butuh penyeimbang. Akan
tetapi, tetaplah hati dan jati diri yang menentukan ingin
mengimbangi siapa dan ingin berada di pihak yang mana.
Dia baik, karena dia manusia
Dia buruk, karena dia manusia
Orang baik menyadari dirinya kalau dia manusia, orang jahat
pun menyadari kalau dirinya itu manusia, bedanya hanya
konsep “menyadari” dari keduanya itu yang berbeda.
Keduanya punya cara bertahan yang berbeda. Tapi kenapa
hanya satu yang terlihat salah?
Apa mungkin karena otak dan segala hal dalam diri manusia
dirancang untuk menerima kebaikan adalah baik dan
keburukan adalah buruk tanpa pernah bisa melihat bahwa
ada kebaikan yang mendatangkan keburukan pun juga ada
keburukan yang didalamnya tersembunyi kebaikan.
Pikirkanlah, kebaikan apa yang kau lihat dari hal yang selalu
dipertontonkan?
Keburukan seperti apa yang kau lihat saat hati lebih memilih
meluapkan daripada memendam?
Apa ini ironi dan bukti dari sebuah ungkapan bahwa pada
cermin yang kotor malaikat mampu terlihat seperti iblis dan
pada cermin yang bersih iblis mampu terlihat seperti
malaikat?
Ah sudahlah, memang wadah yang tertutup selalu pandai
menyembunyikan isinya yang asli. Memang kita selalu
merasa lebih tahu apa yang lebih baik orang lain lakukan
tapi tidak pernah tahu apa yang sebenarnya yang terbaik
untuk diri kita sendiri lakukan. Sebenarnya jika ada sebuah
perumpamaan yang cocok untuk menggambarkan kebaikan
dan keburukan dalam diri manusia, maka kukira pisau
adalah perumpamaan yang pas, pisau yang kita genggam itu
menjadi sumber bahaya atau menjadi sesuatu yang berguna
tergantung cara kita menggunakannya. Seperti manusia,
pilihan itu sudah ada ditangan tergantung kita mau
menjadikan pilihan itu seperti apa wujudnya. Pilihannya
hanya dua, menjadi baik dan berguna atau menjadi buruk
dan sengsara. Secara opsi, pilihannya sederhana. Namun
jika dilihat penerapannya, kita seringkali dikelabui oleh ego
kita sendiri saat memerankan pilihannya.
Lantas bagaimana jika sesuatu yang hendak dipilih belum
jelas baik dan buruknya?
Bagaimana jika kita dilanda kebingungan atas keterbatasan
dan ketidaktahuan kita?
Dulu Mamaku pernah berkata, bahwa kebaikan dan
keburukan itu beriringan, ketika satunya hilang maka yang
lain juga akan lenyap, jika yang satunya hadir maka yang
lainnya juga akan mengikuti, seperti itulah eratnya hubungan
antara kebaikan dan keburukan. Sebab sebenarnya jika
kamu memahami hal ini, bahwa perbuatan jahatnya orang
lain terhadap dirimu itu sebenarnya peluang besar untukmu
berbuat baik pada orang lain atau pada dirimu sendiri. Andai
kau paham, nak! Keduanya (kebaikan dan keburukan) itu
tidak bisa dilepaskan, jika orang jahat padamu maka Tuhan
memberimu peluang untuk melakukan kebaikan. Nak, ada
satu hal pahit yang ingin kuberitahukan padamu, tentang
tanah yang kau tempati berpijak sekarang, Mama tidak
bilang kebaikan akan terus menang melawan keburukan,
tapi mama hanya akan bilang sulit untuk terus melakukan
kebaikan, nak. Sesekali kamu mungkin akan melakukan
keburukan pada orang lain, bukan karena kamu ingin, tapi
karena kamu merasa tidak punya pilihan lain. Tidak apa-apa,
yang terpenting kamu tidak mengulangi kesalahan yang
sama. Ingat pesan Mama, Nak. Ketika kamu berbuat,
lakukan bukan karena hasilnya akan jadi apa tapi lakukan
karena kamu tahu dampaknya akan membawamu ke mana

Perempuan dalam lindungan Zaman

Andaikata para adam percaya dan sadar bahwa setiap


perempuan terlahir sebagai ratu maka bagaimana bisa
bekerja sebagai ibu rumah tangga menjadikan ia berperilaku
seperti punya pembantu?
Andai kata para adam percaya dan sadar bahwa setiap
perempuan terlahir sebagai putri maka bagaimana bisa
Adam dengan berani mengambil putri raja dengan alasan
mendampingi namun sampai hati bisa menyakiti?
Andai kata para adam percaya dan sadar bahwa setiap
perempuan terlahir dengan sangat mulia dan tidak
menanggung masa lalu keluarganya maka bagaimana bisa
Adam memperlakukan perempuan sebagai perhiasan dunia
yang hina?

Merayakan Kehilangan

Persiapkan dirimu, mandi, gunakan outfit kesukaanmu,


pakai parfum favoritmu, ayo berjalan bersamaku, bantu saya
mempersiapkan pesta paling besar untuk merayakan
sebuah kehilangan. Ini akan menjadi pesta paling meriah
yang tidak akan dilupa, sebab ini untuk memperingati tiga
kalinya saya kehilangan hal yang paling berarti. Kau tahu apa
yang hebat dari kehilangan? Sebab ia tidak pernah
dipersiapkan namun pasti akan datang. Selalu menguatkan
diri dengan meyakinkan bahwa segala hal yang hilang atau
pergi itu masih bisa diganti maka tidak ada yang perlu
ditakuti sebab waktu akan menggantinya dengan sesuatu
yang lebih baik. Namun kalau nahasnya sesuatu yang pergi
itu tidak bisa lagi terganti, mungkin kita akan belajar lagi
tentang bagaimana menyelamatkan diri dari luka
penyesalan. Karena memang kita sejak dulu sudah belajar
namun tidak kunjung juga paham bahwa tidak semua hal
bisa terganti dan tidak semua hal yang terganti akan terasa
sama ketika kembali. Banyak rasa yang baru terasa ketika
sudah tidak ada. Lalu kita baru menyesalinya karena sudah
tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Itu kenapa penyesalan tidak
pernah memiliki suara tapi memberimu rasa dan makna dari
kata bahwa “nanti juga akan terasa jika itu sudah tidak ada”.
Entah saya atau kamu yang nantinya akan lebih dulu
merasakan kehilangan atau mungkin keduanya atau bahkan
tidak ada sama sekali dari kita yang merasakan kehilangan
nantinya setelah perpisahan. Yang pasti, setiap waktu yang
datang membawa rasanya sendiri-sendiri menuju pemiliknya.
Sebenarnya, aku paling tidak menyukai kalimat kehilangan
sebab wujudnya saja yang hilang tapi kenangannya tetap
tertinggal. Kala diberikan pilihan, apa yang hendak
kulakukan ketika merasa kehilangan?
Sama seperti sebelumnya. “Aku merayakan kehilangan” aku
akan menangis semalaman lalu seminggu kemudian
memaafkan, lalu seminggunya lagi akan kuikhlaskan dan
pesta meriahnya akan diakhiri dengan tindakan senyum
merelakan. Dia akan melihatku dari belakang dengan
berjalan maju menuju apa yang sudah kudapatkan.
Apa yang hebat dari kehilangan?
Sebab didalamnya ada ikhlas yang paling dalam sebagai
pembelajaran. Tuhan sendiri yang menjanjikan dalam
kehilangan akan ada sesuatu yang digantikan lebih baik,
konteksnya adalah lebih baik bukan lebih banyak, sebab
lebih banyak bukan berarti lebih baik. Tidak ada keraguan
sedikit pun akan janji Tuhan. Jika saat ini kamu merasa
kehilangan, artinya ada dua pembelajaran berharga yang
akan kau dapati setelahnya. Pertama, kau belajar apa itu
ikhlas kedua kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih
baik dari apa yang sudah hilang darimu. Ini seperti kamu
menukar air mata dengan sebuah mutiara. Jadi ikhlaskan
saja. Jangan menahan sesuatu yang ingin pergi darimu,
karena bisa jadi datang sesuatu yang lebih baik menuju
dirimu tapi terhalangi sesuatu yang memang bukan
diperuntukkan untukmu. Belajarlah tentang merayakan
kehilangan dari sebuah bunga Dandelion, ia selalu
dipandang lemah sebab angin sedikit saja mampu
menerbangkan ia jauh meninggalkan tangkainya. Dandelion
tidak pernah marah pada angin yang membawanya terbang
meninggalkan tangkainya, sebab ia percaya ke mana pun
angin menjatuhkannya maka disanalah ia akan tumbuh dan
berlipat ganda. Begitu pula dengan kehilangan, bisa jadi kau
harus bergegas meninggalkan sesuatu sebab bukan itu
tempatmu untuk bertumbuh, seindah apapun bentukmu
kalau tempatmu tidak mampu menerimamu, ia hanya akan
mempercepat datangnya penderitaanmu.
Kau tahu mawar?
Kisah tentang keindahan mawar yang menjadi boomerang
penghancur untuk dirinya sendiri. Jadi seperti ini, jika kau
melihat mawar yang indah di sebuah taman yang mungkin
hanya bisa kau kunjungi sekali dalam seumur hidup,
warnanya menarik perhatian, pikiran dan perasaanmu.
Apakah kau akan memetiknya untuk dibawa pulang?
Atau tetap membiarkannya hidup di taman?
Saya membiarkanmu memilih kali ini. Tapi perlu diketahui
bahwa kedua pilihan itu menghantarkan ujung dan akhir
yang sama yakni kehilangan. Jika kau memetiknya, kau
hanya mempercepat kematiannya, jika kau membiarkannya
kau pun tidak akan lagi pernah melihatnya. Sakit kan?
Tapi itulah kenyataan, biasakanlah mulai dari sekarang. Satu
lagi, kisah tentang mawar. Pernahkah kau melihat bunga
mawar?
Ia dipuji sebab apa?
Sebab keindahannya! Namun pernahkah seseorang
menyadari apa yang menjadikan keindahan sebuah mawar
tetap terjaga dan suci? Adalah durinya, saat orang lain
menikmati keindahan mawar dengan cara memilikinya, duri
mawar justru menjadi pelindung saat ia tidak mampu
menjadi penikmat keindahannya. Begitulah caranya duri
untuk menunda waktu kehilangan bunganya.
Diantara semua bentuk perayaan untuk kehilangan, ada
yang sering dilupa dan diabaikan, yakni kita terlalu fokus
untuk membayangkan hal apa yang hendak datang dan
meratapi apa yang sudah pergi dengan tangisan, sampai
tidak lagi waktu untuk memperhatikan, merawat, menjaga,
melindungi apa yang masih ada sampai sekarang. Tangan
kanan menggenggam tangan kiri melepas! Memang
seberapa banyak yang ingin kau ambil?
Tidak cukupkah yang sekarang membersamai?
Ingatlah, semua punya waktunya untuk pergi, kita pun juga
demikian nanti. Jadi biarkan waktu memakan kita satu per
satu sampai habis. Jangan mengira sesuatu yang hilang
darimu karena seseorang telah merebutnya darimu. Karena
pada akhirnya yang akan jadi miliknya maka akan tetap
menemukan jalan menuju dia. Merayakan kehilangan bukan
tentang siapa yang sudah merebut siapa, siapa yang lebih
memperjuangkan siapa, siapa yang lebih mengharap, siapa
dan siapa yang lebih menyukai siapa. Merayakan kehilangan
adalah mengikhlaskan takdir berjalan menuju tuannya
sendiri. Takdir akan secara egois tidak mempertimbangkan
rasamu, usahamu, waktumu, tenagamu, pengorbananmu,
kenanganmu dan pemberianmu, jika dia bukan untukmu
bukan berarti orang lain merebutnya darimu. Dia memang
sedang berjalan menuju takdirnya dan kamu adalah jalan
bukan tujuan. Pahamilah itu, jangan biarkan dirimu tersiksa
untuk sesuatu yang bukan diperuntukkan untukmu. Ada
sebuah pesta kehilangan yang paling menyedihkan dan
meriah dengan pecah tangisan, yakni sebuah kehilangan
karena penyesalan, dimana sesuatu yang dicari bukan
karena ia hilang namun karena sudah berpindah tangan.
Sebuah keterlambatan dalam mencegah kehilangan, sebuah
penyesalan yang memberikan tanda selalu paling belakang.
Inilah perayaan kehilangan yang menyiksa tuannya lebih
dalam. Sebab ia mungkin masih ada dalam hati dan
pandangan namun telah luput dari genggaman.

Aku dan Diriku

Akan ada masa dimana badanmu sehat, tinggal ditempat


yang nyaman, bisa bepergian bebas namun kamu tetap
merasa kosong akan makna hidup yang kau jalani sekarang.
Mempertanyakan pencapaian apa yang sudah kau raih?
Manfaat apa yang sudah kau beri?
Hal apa yang penting dan berarti untuk dirimu saat ini?
Tidakkah kau merasa bahwa hidup adalah tentang mengejar
goals-goals yang tidak pernah putus?
Saya tidak tahu apa hanya aku dan diriku yang merasa
seperti itu. Akan tetapi, proses pencarian makna rasanya
tidak hanya cukup dengan membaca, menulis, atau bertemu
dengan orang yang dengan cerita perjuangan yang dulunya
tidak punya apa-apa sekarang menjadi apa-apa. Kupikir
bukan hanya sekedar itu. Ada yang lebih penting, yakni
menjadi hidup untuk diri sendiri dan berguna untuk orang
lain.
Sama diri sendiri saja masih suka salah paham, bagaimana
dengan hal yang lain? Kamu punya banyak energi dan waktu
untuk mendengarkan dan mencoba memahami orang lain.
Tapi kenapa kamu tidak punya kesempatan untuk
memahami maunya dirimu itu apa? Kamu selalu mencintai
dan melayani orang lain lebih baik daripada melayani dan
mencintai dirimu sendiri. Apa kamu pikir itu perbuatan yang
bernilai mulia?
Apa kamu pikir itu sebuah tindakan yang berguna?
Pikirkanlah, manusia mana yang tega mencabik-cabik
bagian terkecil dirinya sendiri untuk diberikan pada orang
lain?
Hai diriku, Lama kelamaan kamu akan habis jika terus
melakukan hal seperti itu.
Kamu harus meyakini ini diriku, bukan berarti kamu baik
pada orang lain maka orang lain juga akan baik padamu,
bukan berarti kamu mempercayai orang lain maka orang lain
itu tidak akan menghianatimu dan bukan berarti kamu
memberi pada orang lain maka orang lain juga akan
memberikanmu sesuatu darinya. TIDAK, diriku, dunia tidak
selalu berputar pada hal baik. Baik juga perlu realistis,
berguna juga harus tahu tempat dan berbagi juga harus
pandai melihat siapa. Ini berbeda dengan pamrih tapi ini
lebih kepada hati-hati agar kau tidak terluka. Bukankah kau
sadari bahwa luka tusuk paling dalam selalu berasal dari
pelukan paling erat.
Saya tidak peduli siapa yang salah, satu-satunya hal yang
kupedulikan dari semuanya adalah bagaimana
kebenarannya. Tidak penting lagi untuk mengetahui siapa
yang melakukannya untuk melakukan penghakiman, lebih
penting diriku mengetahui alasan dan kebenarannya seperti
apa. Diriku perlu tahu bahwa apa yang diterima dan keluar
darinya adalah sesuatu yang benar dan berguna. Cukup itu
saja.
Sebenarnya, bagaimanapun tempatnya, sejauh apapun
perginya, sekencang apapun menghindarinya rasa
kekosongan dan kesepian itu tidak pernah hilang, kita hanya
sedang menghindarinya entah dengan jatuh cinta, bekerja
atau hangout bersama teman kita. Di waktu-waktu tertentu,
disela-sela waktu libur, di sudut-sudut kamar menjelang
tidur terkadang kita mempertanyakan makna dibalik usaha-
usaha yang sudah dilakukan. Siapa yang peduli? Atau Apa
aku terlihat peduli?
Lalu mengeluh lelah berpura-pura tapi bertahun-tahun
melakoninya, itu pura-pura atau memang itu sebenarnya
kenyataan dirimu yang tidak bisa kamu terima?
Kalau memang pura-pura, kenapa setiap saat dan setiap hari
melakukannya?
Kamu bukan menipu dunia dan orang-orangnya kamu hanya
sedang menipu dirimu sendiri. Katamu pura-pura padahal
memang itu yang sebenarnya. Katamu lelah padahal kamu
tidak melakukan hal besar apa-apa, kamu hanya sedang
ingin menarik simpati dunia, ingin menunjukkan bahwa
kamu masih ada dan keberadaanmu masih ingin
diperhitungkan. Sebab jika hanya lelah alasannya kan kamu
bisa rebah, bukan mengaku pura-pura. Kamu kosong, kamu
sepi, tanpa sadar dan tanpa sengaja. Kamu sedang mencari
pelarian untuk menghindari itu semua. Aku sarankan, terima
saja! Tidak apa-apa membiarkan ruang rasa itu tetap
kosong, daripada memasukkan sesuatu yang tidak berguna
ke dalamnya. Kamu penting dan berharga, kamu tidak perlu
pengakuan dunia, keberadaan dirimu saat ini sudah jelas
menunjukkannya!
Tidak perlu berpikir untuk tumbuh menjadi orang yang lebih
kuat untuk bisa membahagiakan atau memenuhi ekspektasi
orang yang disayang. Tapi kalau bisa jadilah lentur sebab
hanya orang lentur yang bisa mengembalikan sesuatu lebih
tinggi, lebih jauh, lebih cepat bahkan lebih keras dari apa
yang dilemparkan padanya. Ingatlah bahwasanya yang kuat
punya potensi untuk hancur tapi yang lentur selalu terbuka
untuk dibentuk. Berusahalah tanpa memaksa, berusahalah
tanpa menahan rasa dan berusahalah tanpa mengharap
akan mendapatkan apa. Sebab bahagia yang sedang kau
cari itu sebenarnya sudah mengikut dibelakang tindakanmu
bukan berada didepan sebagai tujuanmu. Jangan dicari lagi,
ia sudah membersamai. Kau hanya luput darinya karena
kamu mencari bukan pada tempatnya. Dirimu yang kosong
itu, sebenarnya sudah terisi penuh, hanya saja isinya tidak
memenuhi ekspektasi mu dan tidak mengenyangkan rasa
syukurmu Dirimu yang hampa itu, sebenarnya sudah sangat
ramai hanya saja keramaiannya tidak mampu memahami
dirimu secara utuh. Dirimu yang penuh luka itu, sebenarnya
sudah diobati, namun kamu memang gemar menyakiti diri
sendiri dan membuat luka di bagian yang lain. Ayolah diriku,
barangkali kamu sudah terlalu jauh berjalan, sehingga
banyak bagian yang terlewatkan dan yang kau lupakan,
suara tangisanmu lebih keras daripada suara hatimu,
keluhanmu lebih banyak daripada tindakanmu atau mungkin
sekarang keraguanmu lebih tebal daripada yakinmu. Ayolah
diriku, masihkah kamu meyakini bahwa beratnya hidup ini
bukan sebagai hukuman tapi justru penguatan? Masihkah
kamu meyakini bahwa kegagalan yang diberikan itu bukan
kutukan tapi justru pembelajaran untuk menjadi benar dan
berguna?
Masihkah kamu meyakini bahwa Tuhan yang memberikan
hidup akan menjaga dan melindungi?
Masihkah ada keyakinan itu dalam hatimu?
Atau kata serapah tentang hidup yang keluar dari mulutmu
juga ikut meluruhkan kepercayaanmu Saya tahu diriku, ini
sulit, ini rumit tapi yang saya tidak tahu dan saya herankan,
kamu memburu-burui proses itu untuk mengejar apa?
Ingin melampaui siapa?
Jangan bilang, kamu hanya diburu gengsimu, kamu selalu
merasa orang lain berekspektasi banyak darimu yang
menyulitkanmu sampai sekarang. Hai, diriku, mungkin kalau
kamu berusaha tanpa memaksa dan memberikan sedikit
pemahaman, mungkin yang lain akan memahami dan
memaklumi prosesmu. Kamu saja terlalu berlebihan
menanggapi semuanya, padahal hasilnya sudah disiapkan
Tuhan untukmu. Hai diriku, masihkah kamu berdoa kala
kamu sedang susah?
Atau kau hanya menggerutu dan menangis layaknya orang
tidak berdaya sembari mencaci nasibmu?
Atau kamu berdoa tanpa rasa percaya?
Ah, nahas sekali kamu diriku. Padahal ini hanya dunia,
kenapa begitu tertatih-tatih menjalaninya?
Padahal, Tuhan mengabulkan doamu bukan hanya
memberimu apa yang kamu mau tapi juga mengambil dan
menyingkirkan hal yang tidak sepatutnya berada dalam
hidupmu. Mulai sekarang, berdoalah dan pelan-pelan untuk
latihan meyakini bahwa semua yang menimpamu ada
maksud untuk memperbaikimu. Saya dulu pernah berpikir,
seandainya Tuhan memberikan kita pilihan istimewa untuk
menentukan sendiri seperti apa bentuk dan wujud yang
manusia inginkan, maka akan ku bentuk diriku sebaik dan
seindah mungkin. Namun, setelahnya saya berpikir, kalau
semua hal menjadi baik, apakah kebaikan menjadi berarti
lagi?
Kalau semuanya menjadi indah, apakah kecantikan menjadi
sesuatu yang penting lagi?
Kupikir, bentuk diriku yang seperti ini sudah sangat luar
biasa, meski tidak putih tapi setidaknya bersih, meski badan
kurus tapi setidaknya sehat untuk bisa ke mana-mana dan
meski tidak terlalu tinggi setidaknya masih lincah untuk
menggapai sesuatu. Mungkin akar kegelisahanku adalah
terlalu banyak pengandaian yang tidak penting, terlalu
banyak harapan yang tidak diperjuangkan, terlalu banyak
permintaan yang menjadikan kita lupa untuk merasa
berkecukupan. Padahal kan, tidak perlu validasi orang lain
untuk mencukupkan dirimu, sebab dirimu sekarang sudah
lebih dari cukup. Memang kamu mau diri yang seperti apa?
Hah?
Percayalah yang dibutuhkan terkadang hanya tenang, bukan
sekedar senang. Kepada diriku yang sedang gelisah.
“Jangan sampai keramahanmu berubah menjadi amarah
hanya karena keadaanmu berubah. Masalahmu akan berlalu,
tapi semoga masalah itu tidak menggoyahkan baiknya
dirimu. Percayalah pada dirimu yang tidak pernah
meninggalkanmu seburuk apapun kondisimu dan sebanyak
apapun kekuranganmu” Katakan juga ini dirimu “Sekarang
aku mungkin belum bisa memiliki apa yang kebanyakan
orang memilikinya, tapi aku punya sesuatu yang dimana
kebanyakan orang tidak bisa memilikinya, yakni diri yang
baik dan tenang dan diri yang senantiasa tersenyum dan
bahagia” Sekarang, apa kita menyadari berapa banyak dari
kita yang mengaku lelah tapi tidak bisa terlelap?
Berbicara tanpa bahasa?
Mendengar hanya dengan prasangka?
Bertindak dengan diam?
Berpikir keras tentang perasaan?
Berperasaan tanpa melibatkan pikiran?
Dan hidup dengan membangun harapan tentang kematian?
Berapa banyak dari kita yang merasa demikian?
Mengaku bahagia tapi tidak bisa memaknai apa-apa. Sejak
saat itu, saya tidak ingin lagi mendapatkan sesuatu lebih
banyak, karena itu membuat saya sadar nantinya juga akan
kehilangan lebih banyak. Bila saja kau tahu rasanya ketika
sedang marah tapi memilih tidak marah, ketika sedang
kecewa tapi tidak mencela, ketika sedang bersedih tapi
sudah tidak lagi menangis. Jujur, seperti itulah rasanya
ketika kau merasa punya ikatan namun perlahan terlepas
dan hilang.
Saya bertanya, usaha yang bagaimana lagi?
Usaha yang ke berapa kali lagi?
Usaha ke mana lagi?
Usaha kepada siapa lagi?
Saya berserah pada usaha yang tidak kutemui jawabannya
Hai diriku!
Kau harus tahu sesuatu hal yang penting dalam hidup kalau
pada dasarnya masalah itu tidak pernah menjadi menguap.
Sejatinya masalah itu akan mengendap ketika kamu biarkan.
Jadi jangan berpikir ketika mengabaikan maka masalah
akan hilang, tidak diriku! Kau tidak tahu gumpalan sebanyak
apa nanti yang akan keluar jika masalah yang tidak kau
selesaikan lama kau diamkan. Memang, beberapa hal perlu
didiamkan agar reda dan diselesaikan, memang semuanya
perlu waktu, tapi bukan berarti ketika kau diamkan dan reda
itu artinya semua membaik. Tidak, diriku!
Kelak masalah yang sengaja kau Ninabobokan akan bangun
dan menjadi monster yang mengerikan suatu saat nanti.
Jadi selesaikan, jangan diendapkan, yah!

Manusia itu diri yang lain

Tidak ada pihak yang harus disalahkan dalam sebuah


kehilangan karena yang terpenting darinya adalah
bagaimana cara kita merayakan sebuah konsekuensi atas
pilihan. Jangan salahkan Tuhan atas hilangnya sesuatu
darimu, jangan juga salahkan para Dewa, cuaca panas atau
hujan, masalah yang kamu alami, pikiran dan tindakan orang
lain terhadapmu. Itu semua adalah hasil representasimu
sendiri, kamu yang memilih untuk berada dalam situasi dan
kondisi yang seperti ini, jadi stop sekarang juga
menyalahkan orang lain. Kamu yang memilih dan kamu
tidak bisa mengontrol orang lain yang tidak bisa kamu
dominasi. Bukan mereka yang salah, barangkali kamu saja
yang keliru menanggapinya. Terima saja dan lalui lalu peluk
dirimu di akhir nanti. Kata Mbah Fakhruddin, menjadi
manusia itu hanya ada dua yang perlu disadari, pertama
harus tahu diri kedua kamu tahu batas. Tahu diri, itu ia tahu
menempatkan dirinya, tahu posisinya dimana dan tujuannya
ke mana. Sedangkan tahu batas itu ia tahu mengendalikan
dirinya dalam setiap keadaan. Sebab terkadang sumber
kegelisahan hati itu karena kita terlalu merasa tinggi sampai
lupa menginjakkan kaki di bumi atau terlalu merendahkan
diri sendiri sampai tertimbun liang lahat sendiri. Dahulu
seseorang pernah bilang seperti ini padaku, luka parah yang
disebabkan oleh orang lain mungkin susah untuk kamu
lupakan sebab kamu punya ingatan. Namun kamu masih
bisa memaafkan karena kamu manusia yang punya hati.
Semesta tidak memintamu untuk melupakan, dirimu hanya
meminta untuk memaafkan. Pahamilah ini, diriku. Dalam
dunia yang luas sedang kucoba untuk menyederhanakannya
untukmu, dalam dunia yang isinya beragam corak manusia,
banyak isi pikiran, banyak macam rasa, banyak sekali bentuk
tindakan, semuanya berinti pada “apakah itu berguna?”.
Akan kusederhanakan yang berguna itu seperti apa. Jadi
diantara banyaknya manusia, kugolongkan dia dalam dua
kelompok. Pertama, orang yang keberadaannya mampu
membuat orang lain senang kemanapun ia pergi dan kedua
orang yang kepergiannya disenangi orang lain. Sama-sama
senang, namun apakah kesenangan itu berwujud
kedatangan atau justru kepergian kita dari hidup orang lain?
“Yang paham akan terus mengingat, tapi yang sadar pasti
akan bertindak. Yang didapatkan memang memberikan
kepuasan tapi apa yang diberikan akan mendatangkan
ketenangan” Ada juga hal yang sering disalahartikan
manusia dari marah, yakni kita selalu menganggap marah
adalah bentuk kepedulian sementara orang lain mengira
marah adalah bentuk tidak pengertian. Kita selalu
menganggap marah adalah bentuk kedekatan sementara
orang lain mengira marah adalah bentuk untuk menjauhkan,
kita mengira marah adalah bentuk untuk mengingatkan
sementara orang lain mengira marah adalah bentuk
penghakiman. Kita mengira marah adalah bentuk kebaikan
sementara orang lain mengira marah adalah bentuk
menunjukkan keburukan. Olehnya itu, diperlukan manusia
yang sepaham soal emosi, agar kelak ketika kita menujukan
emosi negatif tidak menjadikan orang lain juga berpikir
negatif. Sebab marah adalah bahasa lantang dari
kekecewaan yang tidak bisa kita hindarkan sebagai manusia.
Semoga kita tidak menjadi salah paham pada bahasa
kemarahan seseorang. Selain kemarahan, kebaikan juga
sering disalahgunakan. Kita tidak mengerti aturan kebaikan
untuk tidak memaksa orang lain menerima bantuan
kebaikan dari kita. Sebab, tidak semua orang yang punya
masalah mau dibantu dan tidak semua bantuan yang
diperlukan oleh orang lain harus kita yang turun campur. Kita
tidak memahami akar dari membantu permasalahan yang
dialami oleh seseorang adalah memberinya waktu untuk
percaya akan kemampuan dirinya sendiri untuk
menyelesaikan konflik yang dialaminya. Ingatlah, pahlawan
tidak pernah mengawal orang yang kesusahan dari awal
sampai akhir. Pahlawan tahu kapan kehadirannya diperlukan.
Tidak cepat, tidak lambat, tidak juga kesiangan. Tepat, yah
kebaikan juga harus tepat waktu. Sebenarnya, ada banyak
jenis manusia dibumi ini, kita punya pilihan mau menjadi
manusia yang seperti apa. Tapi Mamaku berpesan, jika
dibiarkan memilih dengan bebas mau menjadi manusia
seperti apa maka jangan memilih menjadi manusia yang
terbuka pikirannya akan tetapi tertutup mata hatinya. Ada
sebuah kalimat yang kusukai dan mungkin suatu saat akan
menjadi sebuah keyakinan yang mengantarkan saya untuk
bisa meyakinkan orang lain. Kalimat itu berbunyi :
“ kalau karakter seseorang itu diuji ketika ia terperangkap di
dalam sebuah pergulatan mental yang mengancam nilai-
nilai yang dia yakini”.

Dan hal itu mengantarkan seseorang dalam sebuah


keraguan. Artinya bahwa, ketika seseorang diperhadapkan
pada sesuatu yang salah, keliru atau tidak sesuai dengan hal
-hal yang dia percaya dan yakini maka karakternyalah yang
mengambil alih keputusan seseorang tersebut dalam
bertindak. Kita hanya tidak mengerti, ketika orang mulai
merasa emosional, segalanya menjadi sulit untuk berpikir
rasional. Sebab, bisa jadi kita disakiti karena dilain waktu
pernah menyakiti orang lain. Bisa jadi kita menyakiti orang
lain karena dilain waktu kita pernah merasa tersakiti.
Bukankah semua itu bisa jadi pasti?
Manusia memang diri yang lain tapi apakah diri yang
merupakan pecahan dari diri kita,?
Entahlah.....

Aku dan keyakinanku

Sebuah kekhawatiran besar melandaku, sebuah


kekhawatiran mengapa ujianku seperti ini, bukan
meremehkan tapi aku hanya khawatir Tuhan
mengabaikanku dan tidak lagi mengurusiku, memberiku
nikmat untuk melupa, memberiku bahagia untuk terlena.
Sebab hal apalagi yang lebih menyedihkan dari “Kubuat dia
bahagia sampai terlena, kubuat keinginannya terlaksana
sehingga dia menjadi lupa dan tidak lagi datang meminta,
kubuat dia merasa cukup dan berbangga diri atas
pencapaiannya, kubuat pula dia dalam masalah yang mudah
dihadapinya sehingga dia tetap merasa baik-baik saja dan
tidak menyadari bahwa dia sedang lupa dan terlena”
Kemarin, aku sempat mengeluh tentang hidupku yang tidak
kunjung menentu, aku ingin bertanya namun tidak ada orang
yang bisa kupercaya, selayaknya aku ingin berkata
penderitaan apalagi yang lebih parah dari manusia yang
dibiarkan merasakan sakit namun belum ditakdirkan untuk
mati?
Sungguh, Jika kau mendengar satu hal ini Tuhan, saya tidak
tahu lagi pada apa dan siapa lagi ini hendak kuadukan, Kau
tahu pasti diriku, Tuhan. Mohon ini disudahkan. Saya belum
mau mati, aku masih belum menjadi manusia berguna. Aku
belum mendapatkan hal yang seharusnya aku dapatkan
sebelum pergi, yakni nama ku sendiri. Nak, mama hendak
bilang lagi, kalau kau sedang tidak tenang, kalau kau sedang
dilanda kebimbangan dan kekosongan, percayalah nak itu
masa yang mama khawatirkan sejak kamu dilahirkan sebab
suatu saat, yakinmu yang katanya kuat itu akan bertemu
dengan ragu yang datangnya sesaat tapi merusak. Mama
mohon, kuatkan dirimu jika nanti saat itu sudah tiba. Mah,
saya sudah melakukan setiap petuah mama, sudah kuatur
sedemikian rupa segala halnya, sudah kupikirkan juga
caranya, sudah kusiapkan juga energinya sudah kuluangkan
juga waktunya. Tapi tetap rencana Tuhan yang bekerja dan
rencananya selalu diluar hal yang kuduga. Sejujurnya saya
sangat percaya akan hasilnya pasti yang terbaik, hanya saja
saya selalu khawatir tentang apa yang akan saya temui di
setiap penghujung jalan nanti. Mah, jika boleh doakan
rencanaku agar sesekali Tuhan mengiyakan harapanku.
Aku dan Hubunganku

Sulit namun unik, sebuah kisah tentang tidak selalu yang


baik akan bertemu dengan yang baik pula, karena ada juga
yang buruk sengaja dipertemukan pada yang pandai
memperbaiki dan yang berantakan pertemukan pada
seseorang yang pandai untuk menata ulang. Kau mengutuki
kepergian sembari mencemaskan hal apa yang akan datang.
Kau terus menangisi penyesalan sembari merisaukan masa
depan. Kau sendiri yang mengajaknya masuk dalam
kehidupanmu tapi kau lupa bahwa selain kamu dan dirimu,
semua itu adalah orang lain yang bertamu dalam hidupmu,
jangan menahannya pun jangan mengusirnya, jangan
memaksanya pun jangan juga terlalu memanjakannya,
sebab bisa jadi yang menunggu kau temukan lebih baik dari
apa yang sudah hilang darimu. Bisa jadi ada yang lebih baik
dari apa yang sudah kau pikir baik selama ini. Tidak ada
yang tahu, sebab hubungan bukan hanya sekedar menjadi
lebih baik tapi juga menjadi sepadan sehingga membentuk
hal terbaik. Atas nama rasa cukup yang tidak pernah cukup
untuk dimiliki dan rasa sabar yang tidak pernah sabar untuk
ditemui. Aku memberanikan diri untuk mempersembahkan
keduanya namun sayang, kau tidak pernah ada rasa
cukupnya. Saya meyakini apa yang saya rasa dan itu
membawa saya pada kebenaran yang dari awal sudah
kuduga. Tapi saya tetaplah saya yang penuh dengan rasa
percaya, yang pernah membersamai tahu pasti kenapa saya
memilih memaafkan berkali-kali, itu tentu karena ada hal
yang tidak akan sama jika diganti. Yang pernah
membersamai tahu pasti kalau saya tidak mencari yang
terbaik, saya mencari yang serasi isi pikiran dan hati dan
yang pernah membersamai tahu pasti, kenapa saya lemah
perihal jatuh hati yang seperti ini. Saya mendoakanmu tetap
kuat dan bahagia agar tidak punya kesempatan untuk
membuat orang lain terluka. Namun setelahnya saya
memilih berhenti. Saya takut Tuhan mendengar saya berdoa
dalam keadaan tersiksa dan Dia mengabulkannya dengan
cara yang berbeda dari yang kukira. Saya tidak mau
melihatmu menderita seperti saya. Kamu harus tetap baik-
baik saja. Saya akan berdoa lagi setelah saya sudah
mengikhlaskan apa yang terjadi. Saya tidak berdoa dalam
keadaan terluka, karena saya tidak ingin kau merasakan
bagaimana sakitnya rasa sakit yang kau berikan pada
seseorang bernama Saya. Karena pada akhirnya, saya
menjadi mengerti, marah sebenarnya adalah diam. Kecewa
sebenarnya adalah menahan. Sedih sebenarnya adalah yang
tersembunyikan. Luka sebenarnya adalah yang tidak
ditunjukkan. Apa-apa yang sebenarnya adalah yang sudah
menjadi tidak papa. Saya mengerti satu hal, puncak dari
segalanya adalah disaat bisa merasa banyak hal namun
tidak lagi berusaha melakukan banyak hal untuk itu.
Nyatanya, kita merasa, hanya saja kita sudah berhenti
berusaha. Dan mungkin itulah akhirnya. Jika kau tahu bahwa
dalam tindakan mencintai, alami untuk merasakan sebuah
emosi, namun manusiawi juga untuk melindungi diri dari
rasa sakit. Kamu tetap bisa mencintai tanpa harus
membersamai, kamu tetap bisa merasakan rindu tapi
tindakanmu tidak boleh memaksakan sebuah temu. Kamu
boleh mencintai siapa saja, dimana saja, kapan saja. Namun
yang memurnikan cintamu adalah bagaimana kamu
menjaganya dalam memilih sebuah tindakan. Kamu boleh
mencintai istri/suami orang lain tapi tindakanmu tidak
seharusnya merebut dia dari keluarganya. Kamu boleh
mencintai beda agama namun tidak seharusnya kamu
merebut ia dari Tuhannya. Kamu boleh mencintai yang kaya
namun tindakanmu tidak harus memaksakan diri untuk
menjadi seperti dia. Emosi cinta itu valid dan murni,
tindakanlah yang terkadang menodai dengan
pembenarannya sendiri. Sebenarnya, bukan kesendirian
yang saya khawatirkan atau cinta bertepuk sebelah tangan,
sama sekali bukan itu yang saya pikirkan. Hanya saja saya
khawatir tentang kepergian orang-orang yang sudah
kupersilahkan datang dari awal namun gagal kubuat
bertahan. Bukankah jelas melelahkan, saya menghindari
kehilangan yang nyatanya itu adalah sebuah kepastian.
Bukan hubungan dan keterikatan yang menyiksa, tapi
kehilangan yang tidak bisa kita cegah. Percayalah, bukan
kesendirian yang menjadi ketakutan, manusia hanya takut
pada kesepian, terasingkan dan juga kehilangan. Kita sama-
sama tidak tahu, bisa saja kita memberi hati dengan tulus
tapi dibalas pakai akal bulus. Kita juga sama-sama tidak
tahu, mana yang lebih dulu menyiksa, hati Ataukah akal
manusia?
Sebab dihancurkan dengan akal menimbulkan kekecewaan
tapi dihancurkan pakai hati menimbulkan cinta tidak
berbalas. Keduanya sama-sama menyakitkan. Sebenarnya,
lukaku sudah membuatku sekarat tapi kuatku telah menjadi
obat. Jika saja bukan karena harapan, sudah lama sekali
mungkin saya berhenti menguatkan diri, itu berat. Saya telah
menukar rasa sakit dengan janji kebahagiaan suatu saat
nanti. Entah sekaratku yang lebih dulu mengambilku atau
kebahagiaan yang akan menjemputku. Saya menunggu
waktu itu tiba dengan energi, waktu dan rasa yang masih
tersisa. Menyukai itu urusan hati. Melupakan itu urusan otak.
Keliru jika kamu menganggap kalau sendiri itu karena tidak
mampu menempatkan hati dan gagal move on itu karena
tidak pandai menggunakan logika. Seharusnya sebelum
mengatakan demikian, kamu harusnya lebih dulu
memahami fungsi dan cara kerja hati dan otak manusia itu
seperti apa.
Kau ingin kuingat seperti apa?
Apakah sebagai sosok yang hadir menemani saya atau
sosok yang hadir melukai saya?
Kau ingin kuingat seperti apa?
Sebagai penolong luka kemarin atau sebagai pembuat luka
baru?
Kau ingin kuingat seperti apa?
Beritahu saja saya, agar kuatur hati dan pikiranku
sebagaimana mestinya. Bukankah memang segala hal
terlihat menarik karena belum kita kenal baik? Jadi, mulailah
berpikir pakai hati.
Banyak orang cantik tapi apakah dia baik?
Banyak orang baik tapi apakah dia memahami?
Banyak orang yang memahami tapi apakah dia bisa
menemani sampai akhir?
Banyak orang yang bisa sampai akhir tapi apakah kau lihat
dia saat ini?
Tidakkah orang-orang itu nantinya akan dikalahkan oleh
seseorang yang dengannya kamu menemukan makna dari
kata pulang?
BAGIAN 2 TEMUKAN APA YANG KAMU CINTAI DAN
BIARKAN KAMU MATI BERSAMA YANG KAMU CINTAI

“Kita semua akan mati, kita semua. Apa sirkus! Itu saja
seharusnya membuat kita saling mencintai, tapi ternyata
tidak. Kami diteror dan diratakan oleh hal-hal sepele; kita
dimakan oleh apa-apa.”(Charles Bokuwsky).

Ya, kita semua akan mati. Anda dan saya dan semua orang.
Suatu hari, akhirnya, saat yang menentukan itu akan datang
memanggil dan membawa kita semua pergi. Ketika kita mati
bahkan bukan pertanyaan yang menarik, karena begitu Anda
mati, Anda tidak akan ada lagi untuk peduli dengan apa yang
Anda lakukan atau tidak lakukan. Tidak, pertanyaan yang
menarik adalah bagaimana kita mati. Apakah itu akan
menjadi kanker? Gagal jantung? Serangan antraks?
Tersedak pretzel?
Saya? Saya bertahan untuk kegagalan parasut. Atau
mungkin kecelakaan pesawat. Oke, tidak juga, tapi kadang-
kadang ketika saya di pesawat , dan kami mendarat dan
cuaca buruk, saya mulai melamun tentang seperti apa
kecelakaan itu masker oksigen jatuh, wanita menjerit, bayi
menangis; mungkin aku akan menjangkau ke seberang
lorong dan memegang tangan orang asing dengan gerakan
dramatis terakhir saat kami menunggu hal yang tak
terhindarkan bersama-sama. Bumi akan menyapu kita dan
bersama-sama kita akan dihempaskan ke dalam keabadian.
Untungnya itu belum terjadi. Tapi itu menarik untuk
dipikirkan.
Ketika kita memikirkan kematian kita sendiri, kita biasanya
memikirkan saat-saat terakhir. Tempat tidur rumah sakit.
Keluarga yang menangis. Ambulans. Kami tidak memikirkan
rangkaian panjang pilihan dan kebiasaan yang mengarah ke
final itu sendiri. Anda dapat mengatakan bahwa kematian
kita adalah pekerjaan yang sedang berlangsung selama
hidup kita setiap nafas, setiap gigitan, setiap menelan,
setiap larut malam dan melewatkan lampu lalu lintas, setiap
tawa dan jeritan dan tangisan dan pukulan tinju dan desahan
kesepian. Masing-masing dari mereka membawa kita
selangkah lebih dekat ke kesudahan dramatis kita sendiri
dari dunia ini. Jadi pertanyaan yang lebih baik bukanlah
kapan Anda akan mati. Itu apa yang Anda pilih sebagai
kendaraan Anda untuk sampai ke sana? Jika semua yang
Anda lakukan setiap hari membawa Anda lebih dekat ke
kematian dengan caranya sendiri yang unik dan halus, lalu
apa yang Anda pilih untuk membiarkan membunuh Anda?

DiBALIK GAIRAH YANG MENGGELORA ADA RASA SAKIT


YANG MEMBAKAR TUBUHMU

Penulis dan penyair Charles Bukowski pernah berkata


“Temukan apa yang Anda sukai dan biarkan itu membunuh
Anda.”

Bukowski adalah seorang peminum yang tidak tahu malu,


wanita yang suka main perempuan, dan orang yang suka
mengacau. Dia akan mabuk di atas panggung pada
pembacaan puisinya dan secara verbal melecehkan
pendengarnya. Dia mempertaruhkan banyak uangnya dan
memiliki kebiasaan buruk mengekspos dirinya di depan
umum. Tapi di balik penampilan menjijikkan Bukowski
adalah seorang pria yang dalam dan introspektif dengan
lebih banyak karakter daripada kebanyakan orang. Bukowski
menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan bangkrut,
mabuk, dan dipecat dari berbagai pekerjaan. Akhirnya, dia
akhirnya bekerja di kantor pos yang mengarsipkan surat.
Sepanjang hidupnya ia menulis tanpa hasil, total tidak
dikenal dan pecundang. Dia menulis selama hampir 30
tahun sebelum akhirnya mendapatkan kesepakatan buku
pertamanya. Itu adalah kesepakatan yang sedikit. Ketika
menerimanya, dia menulis, “Saya memiliki satu dari dua
pilihan tetap di kantor pos dan menjadi gila. atau tetap di
sini dan bermain sebagai penulis dan kelaparan. Saya telah
memutuskan untuk kelaparan.”
Menurut saya, kejujuran dalam tulisannya ketakutannya,
kegagalannya diri, penyesalan , kehancuran, disfungsi
emosional itu tak tertandingi. Dia akan memberitahu Anda
yang terbaik dan terburuk dari dirinya sendiri tanpa
bergeming, tanpa mengalihkan pandangannya atau bahkan
menggumamkan “maaf tentang itu” sebagai renungan. Dia
menulis tentang rasa malu dan kebanggaan tanpa
kualifikasi. Tulisannya seimbang pelukan diam dari pria
yang mengerikan dan cantik itu. Dan apa yang dipahami
Bukowski, yang kebanyakan orang tidak mengerti, adalah
bahwa hal terbaik dalam hidup terkadang bisa menjadi
buruk. Hidup ini berantakan, dan kita semua sedikit kacau
dengan cara kita sendiri yang unik. Dia tidak pernah
mengerti obsesi baby boomer dengan kedamaian dan
kebahagiaan atau idealisme yang menyertainya. Dia
mengerti bahwa Anda tidak mendapatkan satu sisi tanpa
yang lain. Anda tidak mendapatkan cinta tanpa rasa sakit.
Anda tidak mendapatkan makna dan kedalaman tanpa
pengorbanan. Konsep tujuan hidup telah meledak dalam
popularitas dalam beberapa dekade terakhir. Kami tidak
hanya ingin menghasilkan uang atau membangun karir yang
aman. Kami ingin melakukan sesuatu yang penting. Kami
ingin diperhatikan. Kami ingin dipandang. Artinya adalah
kemewahan baru. Tapi seperti kemewahan lainnya, kami
mengidealkan makna . Orang-orang percaya bahwa yang
harus Anda lakukan hanyalah menemukan hal satu hal yang
berdarah itu! Yang “dimaksudkan” untuk Anda lakukan, dan
tiba-tiba, semuanya akan beres. Anda akan melakukannya
sampai hari Anda mati dan selalu merasa puas dan bahagia
dan berjingkrak dengan unicorn dan pelangi sambil
menghasilkan satu juta dolar dengan piyama Anda. Tapi kita
hanya membutuhkan satu hal itu kalau saja kita tahu apa
yang harus kita lakukan, maka semuanya akan sesuai
dengan tempatnya. Dan meskipun mungkin untuk
melakukan brainstorming beberapa ide untuk membantu
seseorang memulai, menemukan makna dan tujuan
bukanlah retreat lima hari. Ini adalah pendakian sialan
melalui lumpur dan kotoran dengan hujan es seukuran bola
golf yang melempari wajah Anda. Dan Anda harus
menyukainya. Anda benar-benar harus menyukainya. Seperti
yang dikatakan Bukowski, “Yang paling penting adalah
seberapa baik Anda berjalan melewati api.”
Menemukan gairah dan tujuan dalam hidup Anda adalah
proses coba-coba. Anda tidak hanya bangun suatu hari dan
menjadi bahagia melakukan satu hal untuk selama -lamanya.
Seperti kematian, ini adalah pekerjaan yang terus berjalan.
Kamu harus mencoba sesuatu, perhatikan bagaimana
rasanya, sesuaikan lalu coba lagi. Tidak ada yang bisa
melakukannya dengan benar pada percobaan pertama, atau
kesepuluh atau kadang-kadang bahkan ke dua ratus. Dan
kemudian, ketika Anda melakukannya dengan benar, itu
dapat berubah suatu hari nanti karena kamu berubah.

“Menulis itu mudah; yang harus kamu lakukan hanyalah


duduk menatap selembar kertas kosong sampai tetesan
darah terbentuk di dahimu”.
(Gem Flower).

Dan apa yang lebih dipahami Bukowski daripada


kebanyakan orang adalah bahwa melakukan apa yang Anda
sukai tidak selalu mencintai apa yang Anda lakukan. Ada
pengorbanan yang melekat padanya. Sama seperti memilih
pasangan, Bukan memilih seseorang yang membuatmu
bahagia sepanjang waktu, itu memilih seseorang dengan
siapa Anda ingin bersama bahkan ketika mereka membuat
Anda kesal. Itu adalah sesuatu yang terasa seperti
keniscayaan, seperti Anda tidak punya pilihan karena ini
adalah siapa Anda, disfungsi dan semuanya. Ini adalah
kendaraan pilihan Anda menuju kematian. Dan Anda senang
membiarkannya membawa Anda ke sana. Tapi Anda tidak
berada di bawah ilusi bahwa itu tidak akan menjadi
perjalanan yang bergelombang atau tanpa kejutan di
sepanjang jalan.

 Studi Anda tentang terapi wicara dapat membawa Anda


ke akting suara yang dapat berubah menjadi karier dalam
kartun anak-anak dan kemudian Anda dapat
memutuskan pada usia 55 tahun bahwa kartun anak-
anak dirusak oleh kepentingan perusahaan dan Anda
menghabiskan sisa hari Anda membuat sketsa komik
yang Anda sukai tetapi tidak pernah mempublikasikan.
 Ketertarikan Anda pada kebugaran dapat membawa
Anda ke minat yang lebih dalam pada postur dan bentuk
tubuh yang kemudian membuat Anda melatih orang
tentang bahasa tubuh dan sub-komunikasi. Ini membawa
Anda ke bisnis konsultasi, tetapi setelah berurusan
dengan masalah tingkat permukaan selama bertahun-
tahun, Anda menemukan bahwa tubuh membentuk
dirinya sendiri untuk mencocokkan emosi yang ditekan.
Katakan persetan, dan buka klinik anda kemudian pijat
kepala Anda sendiri. Di mana disitulah Anda
mendedikasikan hari-hari terakhir Anda untuk
mempromosikan kesadaran tubuh pikiran.

Sama seperti beberapa dari kita mengalami cinta pada


pandangan pertama, sedikit yang akan mengalami gairah
dan makna pada pengalaman pertama. Ibarat sebuah
hubungan, kita harus membangunnya dari awal, sepotong
demi sepotong, hingga setelah bertahun-tahun bersusah
payah, bisa berdiri sendiri. Dan begitu kami berada di sana,
seperti pesawat yang menukik tajam, kami membiarkannya
membawa kami ke kuburan kami, berpegangan tangan,
menyelimuti bumi dalam deru angin, api, dan cinta yang
tertawa.

“Kami di sini untuk menertawakan kemungkinan,” kata


Bukowski, “.

Lalu kami menjalani hidup kami dengan sangat baik


sehingga Kematian akan gemetar untuk membawa kami.”
Dan ketika Kematian datang, bagaimana dia akan
membawamu?
BAGIAN 3 : YANG PALING PENTING ADALAH BENTUK
PERNYATAAN MU TENTANG KEHIDUPAN MU SENDIRI

Dengan tidak adanya pembicaraan tentang kematian, mari


kita bicara tentang kehidupan khususnya hidup Anda.
Luangkan beberapa detik untuk memikirkan apa yang Anda
inginkan dari kehidupan. Apakah itu kebahagiaan? Uang
lebih? Pekerjaan yang lebih baik? Lebih banyak teman? Cinta
atas hidupmu? Sofa baru yang benar-benar menyebalkan.
Dengar, semua orang menginginkan apa yang terasa enak.
Semua orang ingin menjalani kehidupan yang riang, bahagia
dan mudah, untuk jatuh cinta dan memiliki seks dan
hubungan yang luar biasa, untuk terlihat sempurna dan
menghasilkan uang dan menjadi populer dan dihormati dan
dikagumi dan seorang baller total sampai-sampai orang-
orang berpisah seperti itu. Laut Merah saat Anda memasuki
ruangan. Semua orang akan menyukainya dan memang
sangat mudah untuk menyukai semua orang.
Jika saya bertanya kepada Anda,
“Apa yang Anda inginkan dari hidup ini?” dan Anda
mengatakan sesuatu seperti, “
Saya ingin bahagia dan memiliki keluarga yang hebat dan
pekerjaan yang saya sukai,” begitu umum dan dangkal
sehingga tidak berarti apa-apa. Pertanyaan yang lebih
menarik, pertanyaan yang mungkin belum pernah Anda
pikirkan sebelumnya, rasa sakit apa yang Anda inginkan
dalam hidup Anda?
Apa yang Anda rela perjuangkan? Karena itu tampaknya
menjadi penentu yang lebih besar tentang bagaimana
kehidupan kita berubah. Semua orang ingin memiliki
pekerjaan yang luar biasa dan kemandirian finansial tetapi
tidak semua orang ingin menderita selama 60 jam kerja
seminggu, perjalanan panjang, dokumen yang
menjengkelkan, untuk menavigasi hierarki perusahaan yang
sewenang-wenang dan batas-batas yang membosankan
dari neraka bilik yang tak terbatas. Orang ingin kaya tanpa
resiko, tanpa pengorbanan, tanpa penundaan kepuasan
yang diperlukan untuk mengumpulkan materi atau kekayaan.
Semua orang ingin memiliki seks yang hebat dan hubungan
yang luar biasa tetapi tidak semua orang mau melalui
percakapan yang sulit, keheningan yang canggung, perasaan
terluka, dan psikodrama emosional untuk sampai ke sana.
Dan mereka menetap. Mereka menetap dan bertanya-tanya
“Bagaimana jika?” selama bertahun-tahun sampai
pertanyaan berubah dari “Bagaimana jika?” menjadi “Apakah
itu?” Dan ketika pengacara pulang dan cek tunjangan ada di
pos, mereka berkata, “Untuk apa itu?” jika bukan karena
standar dan harapan mereka yang diturunkan 20 tahun
sebelumnya, lalu untuk apa?
Karena kebahagiaan butuh perjuangan .Positifnya adalah
efek samping dari penanganan yang negatif. Anda hanya
dapat menghindari pengalaman negatif begitu lama
sebelum mereka hidup kembali. Inti dari semua perilaku
manusia, kebutuhan kita kurang lebih serupa. Pengalaman
positif mudah ditangani. Ini adalah pengalaman negatif yang
kita semua perjuangkan, menurut definisinya. Oleh karena
itu, apa yang kita dapatkan dari kehidupan tidak ditentukan
oleh perasaan baik yang kita inginkan, tetapi oleh perasaan
buruk apa yang ingin dan mampu kita pertahankan. Untuk
membawa kita ke perasaan yang baik itu. Orang-orang
menginginkan tubuh yang luar biasa. Tetapi Anda tidak akan
berakhir dengan itu kecuali Anda secara sah menghargai
rasa sakit dan tekanan fisik yang menyertainya. Tinggal di
dalam gym selama berjam-jam, kecuali jika Anda suka
menghitung dan mengkalibrasi makanan yang Anda makan,
merencanakan hidup Anda dalam porsi kecil seukuran piring.
Orang ingin memulai bisnis mereka sendiri atau menjadi
mandiri secara finansial. Tapi Anda tidak akan menjadi
pengusaha sukses kecuali Anda menemukan cara untuk
menghargai risiko, ketidakpastian, kegagalan berulang, dan
bekerja berjam-jam untuk sesuatu yang Anda tidak tahu
apakah akan berhasil atau tidak. Orang menginginkan
pasangan, pasangan. Tetapi Anda tidak akan menarik
seseorang yang luar biasa tanpa menghargai gejolak emosi
yang datang dengan penolakan yang terus-menerus,
membangun ketegangan seksual yang tidak pernah lepas,
dan menatap kosong ke telepon yang tidak pernah berdering.
Itu bagian dari permainan cinta.
Anda tidak bisa menang jika Anda tidak bermain.
Yang menentukan kesuksesan Anda bukanlah “Apa yang
ingin Anda nikmati?” Pertanyaannya adalah, “Rasa sakit apa
yang ingin Anda tahan?” Kualitas hidup Anda tidak
ditentukan oleh kualitas pengalaman positif Anda, tetapi
kualitas pengalaman negatif Anda. Dan menjadi ahli dalam
menghadapi pengalaman negatif berarti menjadi ahli dalam
menghadapi kehidupan.
Ada banyak saran jelek di luar sana yang mengatakan, “Anda
harus cukup menginginkannya!”
Semua orang menginginkan sesuatu. Dan semua orang
menginginkan sesuatu yang cukup . Mereka hanya tidak
menyadari apa yang mereka inginkan, atau lebih tepatnya,
apa yang mereka inginkan “cukup”. Karena jika Anda
menginginkan manfaat dari sesuatu dalam hidup, Anda juga
harus menginginkan biayanya.
Jika Anda menginginkan tubuh pantai, Anda harus
menginginkan keringat, pegal-pegal, pagi hari, dan rasa lapar.
Jika Anda menginginkan kapal pesiar, Anda juga harus
menginginkan larut malam, bisnis yang berisiko bergerak,
dan kemungkinan membuat orang kesal atau sepuluh ribu.
Jika Anda mendapati diri Anda menginginkan sesuatu bulan
demi bulan, tahun demi tahun, namun tidak ada yang terjadi
dan Anda tidak pernah mendekatinya, maka mungkin yang
sebenarnya Anda inginkan adalah fantasi , sebuah idealisasi,
citra dan janji palsu. Mungkin yang Anda inginkan bukanlah
yang Anda inginkan, Anda hanya menikmati
menginginkannya. Mungkin Anda sebenarnya tidak
menginginkannya sama sekali.
Terkadang saya bertanya kepada orang-orang, “Bagaimana
Anda memilih untuk menderita?” Orang-orang ini
memiringkan kepala mereka dan melihat saya seperti saya
memiliki dua belas hidung. Tetapi saya bertanya karena itu
memberi tahu saya jauh lebih banyak tentang Anda daripada
keinginan dan fantasi Anda. Karena Anda harus memilih
sesuatu. Anda tidak dapat memiliki kehidupan yang bebas
dari rasa sakit. Tidak mungkin semuanya mawar dan
unicorn. Dan pada akhirnya itulah pertanyaan sulit yang
penting. Kesenangan adalah pertanyaan yang mudah. Dan
hampir semua dari kita memiliki jawaban yang serupa.
Pertanyaan yang lebih menarik adalah rasa sakitnya.

Apa rasa sakit yang ingin Anda tahan?

Jawaban itu benar-benar akan membawamu ke suatu


tempat. Itu pertanyaan yang bisa mengubah hidupmu. Itu
yang membuatku menjadi aku dan kamu. Itu yang
mendefinisikan kita dan memisahkan kita dan pada akhirnya
menyatukan kita. Untuk sebagian besar masa remaja dan
dewasa muda saya, saya berfantasi tentang menjadi
seorang musisi bintang rock, khususnya. Setiap gitar
badass lagu yang saya dengar, saya akan selalu
memejamkan mata dan membayangkan diri saya di atas
panggung memainkannya di depan jeritan penonton, orang-
orang benar-benar kehilangan akal karena jajanan jari manis
saya. Fantasi ini bisa membuat saya sibuk selama berjam-
jam. Fantasi itu berlanjut hingga kuliah, bahkan setelah saya
putus sekolah musik dan berhenti bermain dengan serius.
Tetapi bahkan kemudian tidak pernah ada pertanyaan
apakah saya akan pernah bermain di depan orang banyak
yang berteriak, tetapi kapan. Saya menunggu waktu saya
sebelum saya dapat menginvestasikan jumlah waktu dan
upaya yang tepat untuk keluar dari sana dan membuatnya
bekerja. Pertama, saya harus menyelesaikan sekolah.
Kemudian, saya perlu menghasilkan uang. Kemudian, saya
perlu mencari waktu. Kemudian. Dan kemudian tidak ada.
Meskipun berfantasi tentang ini selama lebih dari setengah
hidup saya, kenyataan tidak pernah datang. Dan saya butuh
waktu lama dan banyak pengalaman negatif untuk akhirnya
mengetahui alasannya: Saya sebenarnya tidak
menginginkannya. Saya jatuh cinta dengan hasilnya
gambaran saya di atas panggung, orang-orang bersorak,
saya bergoyang, mencurahkan isi hati saya ke dalam apa
yang saya mainkan tetapi saya tidak jatuh cinta dengan
prosesnya. Dan karena itu, saya gagal dalam hal itu. Berkali-
kali. Sial, aku bahkan tidak berusaha cukup keras untuk
gagal. Saya hampir tidak mencoba sama sekali. Latihan
yang melelahkan setiap hari, logistik untuk menemukan grup
dan latihan, rasa sakit karena menemukan pertunjukan dan
benar-benar membuat orang muncul dan peduli. Senar yang
putus, ampli tabung yang meledak, mengangkut 40 pon gigi
ke dan dari latihan tanpa mobil. Ini adalah gunung impian
dan pendakian setinggi satu mil ke puncak. Dan yang
membutuhkan waktu lama bagi saya untuk mengetahuinya
adalah bahwa saya tidak terlalu suka mendaki. Saya hanya
suka membayangkan puncaknya.
Budaya kita akan memberitahu saya bahwa entah
bagaimana saya telah gagal, bahwa saya seorang yang
mudah menyerah atau pecundang. Menolong diri akan
mengatakan bahwa saya tidak cukup berani, cukup bertekad
atau saya tidak cukup percaya pada diri sendiri.
Kerumunan wirausaha / pemula akan memberitahu saya
bahwa saya takut pada mimpi saya dan menyerah pada
pengkondisian sosial konvensional saya. Saya akan disuruh
melakukan afirmasi atau bergabung dengan kelompok
dalang atau manifes atau semacamnya. Tetapi
kenyataannya jauh lebih menarik daripada itu: Saya pikir
saya menginginkan sesuatu, tetapi ternyata tidak. Akhir dari
cerita. Saya menginginkan hadiah dan bukan perjuangan.
Saya menginginkan hasil dan bukan proses. Saya jatuh cinta
bukan pada pertarungan tetapi hanya pada kemenangan.
Dan hidup tidak berjalan seperti itu. Siapa Anda ditentukan
oleh nilai- nilai yang ingin Anda perjuangkan . Orang-orang
yang menikmati perjuangan gym adalah orang-orang yang
mendapatkan kondisi yang baik. Orang-orang yang
menikmati minggu kerja yang panjang dan politik tangga
perusahaan adalah orang-orang yang menaikinya. Orang-
orang yang menikmati tekanan dan ketidakpastian gaya
hidup artis yang kelaparan pada akhirnya adalah orang-
orang yang menjalani dan membuatnya.
Ini bukan panggilan untuk kemauan keras atau “ketabahan.”
Ini bukan peringatan lain dari “tidak ada rasa sakit, tidak ada
keuntungan.” Ini adalah komponen kehidupan yang paling
sederhana dan mendasar: perjuangan kita menentukan
keberhasilan kita.
Jadi pilihlah perjuanganmu dengan bijak, sobat.
BAGIAN 4 : 7 PERTANYAAN ANEH YANG MEMBANTU
ANDA MENEMUKAN TUJUAN HIDUP ANDA

Sekarang, Anda harus mulai melihat bahwa memahami


bagian hidup Anda ini Dan itu adalah proses yang
melibatkan beberapa tingkat ketidaknyamanan dan
merupakan proses. bahkan terkadang sakit. Terlebih lagi, ini
adalah proses yang harus Anda lakukan sendiri. Tidak ada
orang lain yang dapat atau akan melakukannya untuk Anda.
Yang mengatakan, saya telah datang dengan daftar
pertanyaan singkat untuk membantu Anda mulai mencari
tahu apa yang harus dilakukan dengan hidup Anda.
Pertanyaan-pertanyaan ini sama sekali tidak lengkap atau
definitif. Sebenarnya, mereka sedikit konyol. Tapi saya
membuatnya seperti itu karena menemukan tujuan dalam
hidup kita seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan
dan menarik, bukan tugas.

1. APA RASA FAVORIT ANDA DARI SHIT SANDWICH DAN


DAPAT DIBAWA DENGAN OLIVE?

Ah iya. Pertanyaan yang sangat penting. Rasa sandwich


kotoran apa yang ingin Anda makan? Karena inilah
kebenaran kecil yang lengket tentang kehidupan yang tidak
mereka ceritakan kepada Anda di rapat umum sekolah
menengah:
Semuanya menyebalkan, terkadang.
Sekarang, ini, seperti, kedelapan kalinya saya mengatakan
ini, jadi saya mungkin mulai terdengar sangat pesimis. Dan
Anda mungkin berpikir, “Hei, Nyonya Dewi, ubah kerutan itu
menjadi terbalik.” Tapi saya benar-benar berpikir ini adalah
ide yang membebaskan. Semuanya melibatkan
pengorbanan. Semuanya termasuk semacam biaya Tidak
ada yang menyenangkan atau menggembirakan sepanjang
waktu. Jadi, pertanyaannya menjadi:
Perjuangan atau pengorbanan apa yang ingin Anda toleransi?
Pada akhirnya, apa yang menentukan kemampuan kita
untuk bertahan dengan sesuatu yang kita pedulikan tentang
adalah kemampuan kita untuk menangani tambalan kasar
dan melewati hari- hari busuk yang tak terhindarkan. Dan
pada akhirnya, apa yang menentukan kemampuan kita untuk
bertahan dengan sesuatu yang kita pedulikan tentang
adalah kemampuan kita untuk menangani tambalan kasar
dan melewati hari- hari busuk yang tak terhindarkan. Jika
Anda ingin menjadi pengusaha teknologi yang brilian, tetapi
Anda tidak dapat menangani kegagalan maka Anda tidak
akan berhasil. Jika Anda ingin menjadi seniman profesional,
tetapi Anda tidak ingin karya Anda ditolak ratusan, bahkan
ribuan kali, maka Anda sudah selesai sebelum memulai.
Jika Anda ingin menjadi pengacara pengadilan jagoan,
tetapi tidak tahan dengan 80 jam minggu kerja, maka saya
punya kabar buruk untuk Anda. Pengalaman tidak
menyenangkan apa yang dapat Anda tangani? Apakah Anda
bisa begadang sepanjang malam coding? Apakah Anda
mampu menunda memulai sebuah keluarga selama 10
tahun?
Apakah Anda dapat membuat orang-orang menertawakan
Anda dari panggung berulang kali sampai Anda
melakukannya dengan benar?
Makanan apa yang ingin kamu makan? Karena kita semua
akhirnya dilayani satu. Dan Makanan favorit Anda adalah
keunggulan kompetitif Anda. Menurut definisi, apa pun yang
ingin Anda lakukan (yang Anda sukai) yang kebanyakan
orang tidak mau lakukan memberi Anda peningkatan yang
besar.
Jadi, temukan Makanan favorit Anda. Dan Anda mungkin
juga memilih satu dengan zaitun.

2. APA BENAR TENTANG ANDA HARI INI YANG AKAN


MEMBUAT DIRI ANDA YANG BERUMUR 8 TAHUN
MENANGIS?
Ketika saya masih kecil, saya biasa menulis cerita. Saya
biasa duduk di kamar saya selama berjam-jam sendirian,
menulis tentang alien, tentang pahlawan super, tentang
pejuang hebat, tentang teman dan keluarga saya. Bukan
karena saya ingin ada yang membacanya. Bukan karena
saya ingin membuat orang tua atau guru saya terkesan. Tapi
untuk kesenangan semata. Dan kemudian, untuk beberapa
alasan, saya berhenti.
Dan saya tidak ingat mengapa.
Kita semua memiliki kecenderungan untuk kehilangan
kontak dengan apa yang kita cintai sebagai seorang anak.
Sesuatu tentang tekanan sosial masa remaja dan tekanan
profesional dari masa dewasa muda memeras gairah dari
kita. Kita diajari bahwa satu-satunya alasan untuk
melakukan sesuatu adalah jika kita entah bagaimana
dihargai untuk itu Dan sifat transaksional dunia mau tidak
mau menahan kita dan membuat kita merasa tersesat atau
terjebak. Tidak sampai saya berusia pertengahan 20-an
bahwa saya menemukan kembali betapa saya mencintai
menulis. Dan baru setelah saya memulai bisnis saya, saya
ingat betapa saya menikmati membangun situs web
sesuatu yang saya lakukan di awal masa remaja saya, hanya
untuk bersenang-senang. Lucunya, jika diri saya yang
berusia 8 tahun bertanya pada diri saya yang berusia 20
tahun, “Mengapa kamu tidak menulis lagi?” dan saya
menjawab, “Karena saya tidak pandai dalam hal itu,” atau
“Karena tidak ada yang akan membaca apa yang saya tulis,”
atau “Karena Anda tidak dapat menghasilkan uang dengan
melakukan itu,” saya tidak hanya akan sepenuhnya salah,
tetapi bahwa versi anak laki-laki saya yang berusia delapan
tahun mungkin akan mulai menangis. Bocah delapan tahun
itu tidak peduli dengan lalu lintas Google atau viralitas media
sosial atau uang muka buku. Dia hanya ingin bermain.
Dan disitulah gairah selalu dimulai: dengan rasa bermain.

3. APA YANG MEMBUAT ANDA LUPA MAKAN DAN POOP

Kita semua pernah mengalami pengalaman di mana kita


begitu sibuk dengan sesuatu sehingga menit berubah
menjadi jam dan jam berubah menjadi “Astaga, aku lupa
makan malam. Seharusnya, di masa jayanya, ibu Isaac
Newton harus secara teratur datang dan mengingatkannya
untuk makan karena dia akan menghabiskan sepanjang hari
dengan begitu asyik, pekerjaannya yang akan dia lupakan.
Saya dulu seperti itu dengan video game, ini mungkin bukan
hal yang baik. Bahkan, selama bertahun-tahun itu semacam
masalah. Saya akan duduk dan bermain video game
daripada melakukan hal-hal yang lebih penting seperti
belajar untuk ujian, atau mandi secara teratur, atau berbicara
dengan orang lain secara langsung. Baru setelah saya
menyerah pada permainan, saya menyadari bahwa hasrat
saya bukan untuk permainan itu sendiri (walaupun saya
menyukainya). Semangat saya adalah untuk perbaikan ,
menjadi baik dalam sesuatu dan kemudian mencoba untuk
menjadi lebih baik. Gim-gim itu sendiri grafik, ceritanya
keren, tapi saya bisa dengan mudah hidup tanpanya. Ini
adalah kompetisi dengan orang lain dan dengan diri saya
sendiri yang membuat saya berkembang. Dan ketika saya
menerapkan obsesi itu untuk perbaikan diri dan persaingan
bisnis internet dan tulisan saya , baik, hal-hal lepas landas
secara besar-besaran. Mungkin bagi Anda, itu sesuatu yang
lain. Mungkin itu mengatur sesuatu secara efisien, atau
tersesat di dunia fantasi, atau mengajari seseorang sesuatu,
atau memecahkan masalah teknis. Apa pun itu, jangan
hanya melihat aktivitas yang membuat Anda terjaga
sepanjang malam, tetapi lihat prinsip kognitif di balik
aktivitas yang memikat Anda. Karena mereka dapat dengan
mudah diterapkan di tempat lain.

4. BAGAIMANA ANDA BISA MEMPERMALUKAN DIRI


SENDIRI LEBIH BAIK ?

Sebelum Anda mampu menjadi ahli dalam sesuatu dan


melakukan sesuatu yang penting, Anda harus terlebih
dahulu menghisap sesuatu dan tidak tahu apa yang Anda
lakukan. Itu cukup jelas. Dan untuk menghisap sesuatu dan
tidak tahu apa yang Anda lakukan, Anda harus
mempermalukan diri sendiri dalam beberapa bentuk atau
bentuk, seringkali berulang kali. Dan kebanyakan orang
mencoba untuk menghindari mempermalukan diri mereka
sendiri, terutama karena itu menyebalkan. Egi, karena sifat
transitif dari kedahsyatan yang berpotensi, jika anda
menghindari apapun yang dapat mempermalukan anda,
maka Anda tidak akan pernah berakhir melakukan sesuatu
yang terasa penting. Ya, sepertinya sekali lagi, semuanya ke
kerentanan. Saat ini, ada sesuatu yang ingin kamu lakukan,
sesuatu yang Anda pikirkan untuk dilakukan, sesuatu yang
Anda impikan untuk dilakukan, namun Anda tidak
melakukannya. Anda punya alasan, tidak diragukan lagi. Dan
Anda mengulangi alasan-alasan ini pada diri Anda sendiri
tanpa batas. Tapi apa alasan-alasan itu? Karena saya dapat
memberitahu Anda sekarang bahwa jika alasan itu
didasarkan pada apa yang akan dipikirkan orang lain diri
Anda dalam waktu yang lama. Jika alasan Anda seperti,
“Saya tidak bisa memulai bisnis karena menghabiskan
waktu bersama anak-anak saya lebih penting bagi saya,”
atau “Memainkan Starcraft sepanjang hari mungkin akan
mengganggu musik saya, dan musik lebih penting bagi saya,”
maka OK. Kedengarannya bagus. Tetapi jika alasan Anda
adalah, “Orang tua saya akan membencinya ,” Atau “Teman-
temanku akan mengolok-olokku,” atau “Jika aku gagal, aku
akan terlihat seperti orang idiot,” maka kemungkinan besar,
Anda sebenarnya menghindari sesuatu yang benar-benar
Anda pedulikan karena peduli dengan hal itu adalah hal yang
menakutkan. Omong kosong dari Anda, bukan apa yang ibu
pikirkan atau apa yang dikatakan Timmy di sebelah.
Menjalani hidup dengan cara menghindari rasa malu sama
dengan menjalani hidup dengan kepalamu di pasir. Hal-hal
besar, menurut sifatnya, unik dan tidak konvensional. Oleh
karena itu, untuk mencapainya, kita harus melawan
mentalitas kawanan. Dan melakukan itu menakutkan.
Menahan rasa malu. Merasa bodoh adalah bagian dari jalan
untuk mencapai sesuatu yang penting, sesuatu yang berarti.
Semakin Anda takut mengambil keputusan besar dalam
hidup, semakin besar kemungkinan Anda harus
melakukannya.
5. BAGAIMANA ANDA AKAN MENYELAMATKAN DUNIA?

Jika Anda belum melihat berita akhir-akhir ini, dunia memiliki


beberapa masalah. Dan dengan “beberapa masalah”,
maksud saya sebenarnya adalah, “semuanya kacau dan kita
semua akan mati.” Saya telah membicarakan hal ini
sebelumnya, dan penelitian juga membuktikannya, tetapi
untuk menjalani hidup yang bahagia dan sehat, kita harus
berpegang pada nilai-nilai yang lebih besar daripada
kesenangan atau kepuasan kita sendiri. Jadi pilih masalah
dan mulailah menyelamatkan dunia. Ada banyak pilihan.
Sistem pendidikan kita yang kacau, pembangunan ekonomi,
kekerasan dalam rumah tangga, perawatan kesehatan
mental, korupsi pemerintah. Astaga, saya baru saja melihat
artikel pagi ini tentang perdagangan seks di AS dan itu
membuatku kesal dan berharap bisa melakukan sesuatu. Itu
juga merusak sarapan saya. Temukan masalah yang Anda
pedulikan dan mulailah menyelesaikannya. Jelas, Anda tidak
akan menyelesaikan masalah dunia sendirian. Tetapi Anda
dapat berkontribusi dan membuat perbedaan. Dan perasaan
membuat perbedaan pada akhirnya adalah hal yang paling
penting untuk kebahagiaan dan kepuasan Anda sendiri. Dan
kepentingan sama dengan tujuan. Sekarang, saya tahu apa
yang Anda pikirkan. “Wah Mark, saya membaca semua hal
mengerikan ini dan saya juga kesal, tetapi itu tidak berarti
tindakan, apalagi jalur karier baru.”
Saya senang Anda bertanya….

6. SENJATA KE KEPALA ANDA, JIKA ANDA HARUS


MENINGGALKAN RUMAH SEPANJANG HARI, SETIAP
HARI, KEMANA ANDA AKAN PERGI DAN APA YANG
AKAN ANDA LAKUKAN?

Bagi banyak dari kita, musuh hanyalah kepuasan kuno. Kami


masuk ke rutinitas kami. Kami mengalihkan perhatian kami.
Sofanya nyaman. Doritos murahan. Dan tidak ada hal baru
yang terjadi .
Ini adalah sebuah masalah.
Apa yang kebanyakan orang tidak mengerti adalah bahwa
gairah adalah hasil dari tindakan, bukan penyebabnya.
Menemukan apa yang Anda sukai dalam hidup dan apa yang
penting bagi Anda adalah olahraga kontak penuh, proses
coba-coba. Tak satu pun dari kita yang tahu persis
bagaimana perasaan kita tentang suatu aktivitas sampai
kita benar-benar melakukan aktivitas tersebut. Jadi
tanyakan pada diri Anda, jika seseorang menodongkan
pistol ke kepala Anda dan memaksa Anda meninggalkan
rumah setiap hari untuk segala hal kecuali tidur, bagaimana
Anda memilih untuk menyibukkan diri? Dan tidak, Anda tidak
bisa hanya duduk di kedai kopi dan menjelajahi Facebook,
anda mungkin sudah melakukannya. Anggap saja tidak ada
situs web yang tidak berguna, tidak ada video game, tidak
ada TV. Anda harus berada di luar rumah sepanjang hari
setiap hari sampai tiba waktunya untuk tidur ke mana Anda
akan pergi dan apa yang akan Anda lakukan? Mendaftar
untuk kelas dansa? Bergabung dengan klub buku? Pergi
mendapatkan gelar lain? Menemukan bentuk baru sistem
irigasi yang dapat menyelamatkan ribuan nyawa anak-anak
di pedesaan Afrika? Belajar layang gantung?
Apa yang akan anda lakukan dengan semua waktu yang
anda punya tersebut?
Jika itu sesuai dengan keinginan Anda, tulislah beberapa
jawaban dan kemudian, Anda tahu, keluarlah dan lakukanlah.
Poin bonus jika itu melibatkan mempermalukan diri sendiri.
7. JIKA ANDA TAHU ANDA AKAN MATI SATU TAHUN
DARI HARI INI, APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN DAN
BAGAIMANA ANDA INGIN DIINGAT?

Kebanyakan dari kita tidak suka memikirkan kematian. Ini


membuat kami takut. Tetapi memikirkan kematian kita
sendiri secara mengejutkan memiliki banyak keuntungan
praktis. Salah satu keuntungan itu adalah memaksa kita
untuk membidik apa yang sebenarnya penting dalam hidup
kita dan apa yang sembrono dan mengganggu. Ketika saya
masih kuliah, saya biasa berjalan-jalan dan bertanya kepada
orang-orang, “Jika Anda memiliki satu tahun untuk hidup,
apa yang akan Anda lakukan?” Seperti yang bisa Anda
bayangkan, saya sukses besar di pesta-pesta. Banyak orang
memberikan jawaban yang tidak jelas dan membosankan.
Beberapa minuman hampir meludahiku. Tapi itu
menyebabkan orang benar-benar berpikir tentang hidup
mereka dengan cara yang berbeda dan mengevaluasi
kembali apa prioritas mereka. Pada akhirnya, kematian
adalah satu-satunya hal yang memberi kita perspektif
tentang nilai hidup kita. Karena hanya dengan
membayangkan ketidakberadaan Anda, Anda bisa
merasakan apa yang paling penting tentang keberadaan
Anda. Apa warisan Anda nantinya? Apa cerita yang akan
orang-orang ceritakan saat Anda pergi? Apa yang akan
dikatakan obituari Anda? Apakah ada sesuatu untuk
dikatakan sama sekali? Jika tidak, apa yang ingin Anda
katakan? Bagaimana Anda bisa mulai bekerja ke arah itu
hari ini?
Dan lagi, jika Anda berfantasi tentang obituari Anda
mengatakan sekelompok omong kosong yang
mengesankan sekelompok orang lain secara acak, maka
Anda gagal di sini juga. Ketika orang merasa seperti tidak
memiliki arah, tidak ada tujuan dalam hidup mereka, itu
karena mereka tidak tahu apa yang penting bagi mereka,
mereka tidak tahu apa nilai-nilai mereka. Dan ketika Anda
tidak tahu apa nilai-nilai Anda, maka pada dasarnya Anda
mengambil nilai-nilai orang lain dan menjalankan prioritas
orang lain daripada prioritas Anda sendiri. Ini adalah tiket
sekali jalan menuju hubungan yang tidak sehat dan akhirnya
kesengsaraan. Menemukan “tujuan” seseorang dalam hidup
pada dasarnya bermuara pada menemukan satu atau dua
hal yang lebih besar dari diri Anda, dan lebih besar dari
orang-orang di sekitar Anda. Ini bukan tentang pencapaian
hebat, tetapi hanya menemukan cara untuk menghabiskan
waktu terbatas Anda dengan baik Dan untuk melakukan itu
Anda harus turun dari sofa dan bertindak, dan meluangkan
waktu untuk berpikir melampaui diri Anda sendiri, untuk
berpikir lebih besar dari diri Anda sendiri, dan secara
paradoks, membayangkan dunia tanpa diri Anda sendiri.
BAGIAN 5 : ORANG YANG MAMPU MENUNDA KEPUASAAN
LEBIH LAMA LEBIH SEHAT SECARA FISIK DAN SUKSES
SECARA AKADEMIS

Pada tahun 1972, psikolog perkembangan Walter Mischel


melakukan hampir secara tidak sengaja salah satu
eksperimen paling terkenal abad ini. Dia membawa anak-
anak ke sebuah ruangan, satu per satu, dan memberi
mereka satu suguhan. Dia kemudian memberi tahu anak itu
bahwa dia harus meninggalkan ruangan, tetapi jika anak itu
menunggu dan tidak memakan marshmallow sampai dia
kembali, dia akan menghadiahi mereka dua buah
marshmallow. Saat berada di luar ruangan, dia melacak apa
yang dilakukan anak-anak. Bisakah mereka menunda
kepuasan dan menunggu imbalan yang lebih besar? Atau
akankah mereka menuruti dorongan hati mereka begitu
dibiarkan tanpa pengawasan?
Sekitar sepertiga dari anak-anak segera memakan
marshmallow begitu Mischel keluar. Sepertiga lainnya
menunggu selama beberapa waktu, tetapi akhirnya
menyerah dan memakannya. Dan kemudian sepertiga
terakhir menunggu 15 menit penuh tidak diragukan lagi
keabadian bagi seorang anak dengan permen di depan
mereka. Pada saat itu, para psikolog percaya bahwa tekad
adalah sesuatu yang bawaan dan tidak dapat diubah, jadi
dalam hal ini, itu adalah renungan. Yang lebih menarik
perhatian Mischel adalah apakah usia anak berkorelasi
dengan kemampuan mereka untuk menunda kepuasan. Itu
adalah eksperimen dalam psikologi perkembangan, bukan
kepribadian. Dan tentu saja, itu memang berkorelasi: anak-
anak yang lebih besar, rata-rata, mampu menunggu lebih
lama sebelum menyerah pada godaan. Ini dipublikasikan.
Mischel melanjutkan hidupnya dan anak-anak melanjutkan
hidupnya. Eksperimen marshmallow sukses, tetapi sebagian
besar dilupakan. Tapi Eksperimen Marshmallow belum
selesai. Sekitar 20 tahun kemudian, Mischel tiba-tiba
mengunjunginya kembali, dan temuannya akan
mengguncang dunia psikologis. Kebetulan salah satu subjek
percobaan asli Mischel adalah putrinya (saat itu berusia lima
tahun) dan teman-teman sekolahnya, termasuk banyak
temannya. Seiring berlalunya waktu dan putrinya serta
teman-temannya tumbuh dewasa, itu semakin sulit bagi
Mischel untuk mengabaikan fakta bahwa banyak dari anak-
anak yang tidak menunjukkan kemampuan untuk menunda
kepuasan mendapat masalah di sekolah dan membuat nilai
yang buruk sementara anak-anak yang menunjukkan
tampilan yang sempurna dari kepuasan yang tertunda
mendapat nilai tinggi pada SAT mereka dan diterima di
perguruan tinggi bergengsi. Jadi 20 tahun kemudian, dia
memutuskan untuk melacak anak-anak itu dan melihat di
mana mereka berakhir sebagai orang dewasa muda. Hasil
tindak lanjut adalah seismik dan itulah alasan mengapa
eksperimen ini terus menjadi begitu terkenal hingga saat ini.
Kemampuan seorang anak untuk menunda kepuasan
berkorelasi dengan kesuksesan akademis dan profesional
lebih dari hampir semua ukuran lainnya lebih dari
kecerdasan, lebih dari tes standar, lebih dari pendapatan
rumah tangga, agama, tes Kepribadian, jenis kelamin
semuanya. Psikolog melakukan penelitian serupa dan
menemukan bahwa orang yang mampu menunda kepuasan
lebih lama, rata-rata, lebih sehat secara fisik, lebih sukses
secara akademis, lebih stabil secara finansial, dan secara
keseluruhan, menilai kualitas hidup subjektif mereka lebih
tinggi. Mereka menghasilkan nilai SAT yang lebih baik,
bersekolah di sekolah yang lebih baik, mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik, memiliki hubungan yang lebih
stabil dan menderita lebih sedikit penyakit mental. Prediktor
definitif kesuksesan masa depan menghindari psikolog
selama hampir satu abad. Pengukuran IQ awalnya
diciptakan untuk tujuan ini, tetapi gagal secara spektakuler,
dan pengukuran lain terbukti sama salahnya. Tapi sepertinya
Mischel menemukan peramal yang andal secara tidak
sengaja. Untuk generasi kita penekanan selalu di berikan
pada harga diri dan bukan disiplin diri, dan sepertinya kita
membayar harganya. Kekuatan buruk tampaknya menjadi
kebajikan yang semakin berkurang dalam masyarakat kita
saat ini. Lebih banyak orang mengalami obsesi hari ini
daripada sebelumnya dalam sejarah dunia. Rentang
perhatian menyusut. Kasus narsisme, gangguan kecemasan,
dan depresi lebih tinggi dari sebelumnya. Disiplin diri dan
kemampuan untuk menciptakan kebiasaan sehat yang
disengaja mungkin merupakan salah satu keterampilan
hidup yang paling berharga. Melalui banyak percobaan dan
kesalahan, dan banyak membaca studi yang benar-benar
kutu buku tentang masalah ini, inilah semua yang saya
ketahui tentang menciptakan kebiasaan sehat yang melekat.

KEKUATAN ITU SEPERTI OTOT


Pada tahun 1998, psikolog Roy Baumeister membuat
penemuan yang mengejutkan. Orang-orang yang dipaksa
untuk mengerahkan kemauan (dalam hal ini, menolak
makan kue yang diletakkan di depan mereka) melakukan
lebih buruk pada teka-teki dan tugas-tugas pemecahan
masalah daripada orang-orang yang memanjakan diri
mereka sendiri. Mereka Berpikir bahwa mungkin itu adalah
kebetulan dari orang-orang yang sangat lapar, dia dan
psikolog lainnya akhirnya menguji ini berulang-ulang di
beberapa skenario dan menemukan hal yang sama: orang
yang dipaksa untuk mengerahkan tekad dan fokus pada
satu tugas, lebih buruk dalam mengerahkan kemauan dan
fokus pada tugas-tugas berikutnya.

Artinya, tekad kita terbatas dan dapat terkuras.

Kita masing-masing memiliki “tangki bahan bakar” kemauan


yang dapat dihabiskan, dan begitu kita menggunakan
semuanya, kita jauh lebih rentan untuk menyerah dan
memanjakan diri dengan keinginan, impuls, dan keinginan
dasar.

Fenomena tersebut dalam ilmu psikologi disebut sebagai


“ Penipisan Ego “

Inilah sebabnya mengapa setelah seharian bekerja keras,


yang ingin Anda lakukan hanyalah bermalas-malasan di sofa
dan makan es krim. Atau mengapa setelah seminggu
menjalani diet ketat, sangat mudah untuk meyakinkan diri
sendiri bahwa makan pizza utuh bukanlah masalah besar.
Atau mengapa setelah belajar sepanjang hari untuk ujian
Anda merasa dibenarkan untuk pergi keluar dan minum
tequila dan mengekspos diri Anda di depan umum (bukan
berarti ini pernah terjadi, hanya mengatakan).
Informasi ini membuat orang tertekan. Mereka pikir, yah, jika
saya hanya memiliki begitu banyak tekad, maka saya
mungkin juga menyimpannya untuk tugas-tugas yang
sangat penting, seperti berlatih trik melompat di Halo atau
tidak memukul wajah bos saya besok ketika dia meneriaki
saya. Mereka pikir tidak ada gunanya mencoba
mendapatkan six-pack atau memulai bisnis baru jika mereka
hampir tidak memiliki cukup kemauan untuk melewati
pekerjaan mereka sehari-hari yang membosankan. Tapi
kabar baiknya adalah tekad itu seperti otot. Hal ini dapat
dilakukan dan dipraktekkan dan dibangun. Itu juga bisa
dilupakan, melemah dan berhenti berkembang. Sama seperti
pergi ke gym dan membangun kekuatan dan daya tahan,
Anda dapat membangun disiplin dan kemauan Anda dalam
jangka waktu yang lama dengan menetapkan dan
menyelesaikan serangkaian tugas secara konsisten. Anda
dapat membuat tangki bahan bakar Anda semakin besar
dengan mengurasnya secara konsisten. Dan Anda juga bisa
memperlambat hilangnya kemauan.

Studi menunjukkan bahwa menempatkan diri sendiri


menjadikan suasana hati yang positif dan atau kompetitif
memiliki efek restorasi atau pemulihan pada kemauan
seperti halnya anehnya gilikon ( seperti makan gula atau Pati
).
Inilah sebabnya mengapa tugas-tugas bencana sebagai
remaja (pekerjaan rumah, flossing) menjadi sederhana dan
renungan setelah Anda lebih tua. Anda memiliki ambang
batas yang lebih tinggi untuk penipisan ego; otot kemauan
Anda lebih besar dan lebih kuat. Anda juga, idealnya,
memberikan lebih banyak omong kosong tentang diri Anda
dan kesejahteraan Anda, sehingga Anda bahagia, bahkan
bersemangat, untuk melakukan hal-hal ini. Itu juga mengapa
beberapa orang dapat fokus dan bekerja 12 atau 16 jam
sehari sementara yang lain berjuang untuk menuangkan
kopi untuk diri mereka sendiri. Bukan karena mereka
manusia super atau ditingkatkan secara genetik atau
neurotik. Mereka baru saja membangun tangki bahan bakar
mereka ke tingkat itu. Mereka telah melatih tekad
sedemikian rupa selama periode waktu yang begitu lama
sehingga produktivitas 12 jam sehari menjadi normal baru.
Ini mungkin argumen terbesar untuk belajar secara
konsisten di universitas. Bagi banyak dari kita, kita dapat
bermalas-malasan di perguruan tinggi dengan begadang
semalaman beberapa hari sebelum ujian atau makalah
sambil bermain-main selama berminggu-minggu. Begitulah
saya, dan dalam beberapa hal saya menyesalinya. Tetapi
pada titik tertentu dalam hidup Anda, kemungkinan besar
Anda akan mengalami situasi di mana Anda berharap dapat
melakukan salah satu sesi maraton ini tanpa berkeringat;
atau Anda berharap dapat melakukan serangkaian sesi
maraton berturut-turut bila diperlukan memulai bisnis Anda
sendiri, bekerja untuk promosi besar, promosi penjualan
kepada investor, dll.
Untuk kembali ke intinya: kemauan keras itu terbatas, tetapi
dapat dibangun dan dipraktikkan. Itu yang terjadi dalam
jangka panjang yang menjadi lebih rumit.
BAGIAN 6 : DISIPLIN DIRI ADALAH RANGKAIAN
KEBIASAAN SEHAT

Mari kita tetap dengan contoh diet karena itu adalah sesuatu
yang kebanyakan orang gagal pada satu titik atau lainnya.
Kebanyakan orang melakukan diet dengan mentalitas
“kecelakaan”. Mereka memilih angka yang sewenang-
wenang katakanlah, kehilangan 15 pound dalam dua bulan
dan kemudian mereka menerapkan bentuk kelaparan atau
asketisme apa pun yang paling menarik bagi mereka musim
itu. Kebanyakan orang mendekati seluruh cobaan dari
perspektif kemauan keras. Saya akan menolak makanan
penutup. Saya akan melewatkan sarapan. Saya akan
memaksakan diri untuk berjalan tiga kali seminggu selama
30 menit. Kemudian saya akan kehilangan 15 pon saya dan
saya akan bahagia. Bahkan jika penipisan ego mereka
bertahan dari serangan kasar dari kesombongan mereka,
mereka sekarang telah menghabiskan semua kemauan
mereka untuk mencapai tujuan yang sewenang-wenang alih-
alih membangun kebiasaan gaya hidup. Apa yang terjadi?
Pada umumnya, orang gagal. Mereka tidak berhasil.
Akhirnya penipisan ego mereka menyusul mereka, dan Oreo,
Snickers, Pizza Hut, dan margarita untuk mengambil alih.
Sangat mudah untuk membuat keputusan yang tepat
berdasarkan kemauan keras selama satu jam atau satu hari
atau seminggu, tetapi akhirnya mereka kehabisan bahan
pengambilan keputusan dan menyerah pada keinginan
mereka. Dan bahkan bagi segelintir orang yang berhasil,
nasib mereka tidak jauh lebih baik. Sejumlah besar orang
yang mencapai tujuan diet mereka akhirnya mendapatkan
semua berat badan kembali, dan biasanya menambahkan
lagi, hanya untuk amannya. Jika Anda membaca dengan
teliti majalah dan forum kebugaran dan nutrisi, siapa pun
yang telah berhasil menurunkan banyak berat badan (atau
menambah banyak otot) dan mempertahankannya akan
memberitahu Anda bahwa ini bukan tentang kemauan,
tetapi lebih tentang mengintegrasikan kebiasaan yang
sesuai ke dalam kehidupan sehari-hari Anda. Ini bukan
tentang kemauan untuk melepaskan makanan tertentu,
tetapi mengembangkan rasa untuk makanan yang baik. Ini
bukan tentang memaksa diri Anda ke gym setiap minggu
sebanyak menemukan cara untuk benar-benar
menantikannya dan menikmatinya. Subjek ini sedikit dekat
dengan hati saya karena saya kehilangan sekitar 30 hingga
35 pon selama setahun, antara 2009 dan 2010. Apa yang
akhirnya berhasil bagi saya, dan bagi kebanyakan orang,
bukanlah rencana diet atau mengikuti rejimen tertentu ke ‘T’,
tetapi membangun serangkaian kebiasaan gaya hidup sehat.
Tekad Anda digunakan untuk membuat perubahan gaya
hidup sederhana yang berkelanjutan daripada perubahan
drastis yang tidak dapat Anda pertahankan hari demi hari,
tahun demi tahun.

Kebanyakan orang mengerahkan tekad mereka untuk


mencapai perbaikan sementara sedangkan tekad harus
dikeluarkan untuk mengembangkan kebiasaan seumur
hidup

Pikirkan tentang hal ini, seseorang yang bangun setiap pagi,


merapikan tempat tidurnya, menyelesaikan semua
pekerjaan mereka pada siang hari, berlatih alat musik di sore
hari, belajar bahasa baru di waktu luang mereka, pergi ke
gym setiap malam, membuat anggaran keuangan mereka
dengan sempurna, menelepon ibu mereka memberi makan
anjing, dan menyelamatkan bayi dari gedung yang terbakar
apakah Anda benar-benar berpikir mereka memaksa diri
mereka untuk membuat semua keputusan ini setiap saat
setiap hari melawan gelombang perlawanan internal?
Tentu saja tidak !
Mereka akan menghabiskan tangki bahan bakar kemauan
mereka dalam waktu singkat. Dan bahkan jika mereka
meningkatkan tekad mereka dalam jangka waktu yang lama,
mereka akan kehabisan tenaga dalam beberapa hari. Inilah
sebabnya mengapa penelitian telah menunjukkan bahwa
orang-orang yang menetapkan banyak tujuan pada saat
yang sama akhirnya tidak mencapai satu pun dari mereka
membakar diri mereka sendiri sebelum mereka punya waktu
untuk mengubah masing-masing menjadi kebiasaan. Apa
yang berhasil adalah berfokus pada satu tujuan pada satu
waktu dan membangunnya secara perlahan dalam jangka
waktu yang lama dengan menerapkan kebiasaan. Ini tidak
seksi atau tidak menggairahkan, itulah sebabnya dan
mungkin hanya sedikit orang yang repot-repot untuk
melakukannya. Kami tidak sabar dan kami tidak disiplin, tapi
dengan cara yang lebih baik.

Bagaimana mekanisme dari kebiasaan bekerja?

Kebiasaan terbentuk ketika Anda terlibat dalam perilaku


berulang kali dengan adanya rangsangan yang konsisten,
bagian terakhir, itu penting. Kebiasaan adalah respons
“otomatis” terhadap isyarat lingkungan yang sudah dikenal.
Anda menghemat energi mental dengan mengembangkan
respons kebiasaan terhadap isyarat, situasi, dan bahkan
orang yang Anda temui secara teratur. Dalam bukunya The
Power of Habit tentang Charles duhigg merangkum banyak
penelitian,

Bagaimana kebiasaan dibentuk dan dipertahankan dan


bagaimana kebiasaan itu dapat dipatahkan.

Penelitian yang tak terhitung jumlahnya telah menunjukkan


bahwa kebiasaan terdiri dari tiga bagian utama: isyarat
lingkungan, respons perilaku, dan hadiah (atau penghapusan
stimulus yang tidak menyenangkan).
Isyarat perilaku dari memberikan hadiah

Misalnya, jika Anda seorang perokok , hasrat Anda biasanya


dipicu oleh isyarat yang Anda kaitkan dengan merokok.
Misalnya, menyelesaikan makan besar, minum bir, atau
melihat seseorang merokok di TV. Isyarat ini kemudian
memicu keinginan Anda untuk melakukan perilaku yang
sudah terbiasa. Kemudian Anda merokok, dan otak Anda
menghadiahi Anda, Anda merasa lebih rileks, lebih tenang
(dan tentu saja, nikotin juga membantu). Peneliti kebiasaan
telah menemukan bahwa untuk menciptakan kebiasaan
baru (atau menghentikan kebiasaan lama ), kita TIDAK harus
fokus pada perilaku tetapi lebih fokus pada isyarat. Kita
menghabiskan begitu banyak waktu dan usaha untuk
menciptakan atau menghilangkan perilaku itu sendiri,
padahal seharusnya kita benar-benar mendedikasikan tekad
kita untuk secara sadar menciptakan dan/atau mengatur
kembali isyarat di lingkungan kita yang memicu kebiasaan
tersebut. Jadi, misalnya, Anda ingin mulai berolahraga
secara teratur. Alih-alih hanya berfokus pada
pengembangan kebiasaan “berolahraga”, fokuslah pada
pengembangan rutinitas di sekitar memulai perbedaan
latihan yang halus, tetapi sebenarnya sangat besar.
Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan memilih
isyarat yang sudah terjadi secara teratur dalam kehidupan
sehari-hari Anda, seperti pulang kerja. Kemudian, selama
tahap awal mengembangkan kebiasaan olahraga Anda,
fokuskan upaya Anda untuk langsung ke kamar setelah
Anda tiba di rumah dan mengganti pakaian olahraga Anda.
Kemudian isi botol air Anda dan langsung pergi ke gym atau
ikuti jalur lari atau apa pun.
Anda ingin mengembangkan kebiasaan menempatkan diri
Anda pada posisi untuk berolahraga secara teratur, yang
memungkinkan Anda untuk berolahraga secara teratur.
Setelah beberapa saat, Anda akan mulai memperhatikan
bahwa ketika Anda pulang kerja (isyarat/pemicu lingkungan),
Anda hanya perlu sedikit atau tanpa usaha untuk pergi ke
kamar, mengenakan pakaian olahraga, dan pergi ke gym
(respons kebiasaan ). Anda bahkan akan mulai
menantikannya, dan bahkan mungkin merasa ada sesuatu
dalam hidup Anda yang salah ketika Anda tidak berolahraga.
Dan itulah kekuatan dari suatu kebiasaan.

Komponen “hadiah” dari persamaan kebiasaan di atas


digunakan untuk memperkuat perilaku target Anda setelah
Anda berhasil menyelesaikannya.

Dengan contoh latihan kami, Anda mungkin selesai


berolahraga dan memanjakan diri Anda dengan camilan
(sehat) atau mungkin menjadwalkan sesi istirahat pasca-
latihan dengan menonton episode acara TV favorit Anda.
Beberapa orang mendapatkan imbalan yang cukup dari
latihan itu sendiri. Hadiah tersebut dapat bertindak sebagai
penguatan yang kuat untuk kebiasaan mereka. Apapun yang
Anda lakukan, pastikan untuk memasukkan hadiah yang
sehat ke dalam rutinitas kebiasaan Anda.

Berapa lama waktu yang di perlukan untuk membentuk


kebiasaan baru?

Berlawanan dengan kepercayaan populer, tidak ada jumlah


hari yang ajaib untuk membentuk kebiasaan baru . Lebih
jauh, penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak hanya
merangkum perilaku berulang yang kita lakukan dan
kemudian, tiba-tiba, memperlakukannya sebagai kebiasaan
otomatis setelah kita mencapai beberapa ambang batas
pengulangan.
Sebaliknya, kebiasaan muncul secara bertahap dari waktu
ke waktu dan secara non-linear.
Mula-mula, pengulangan perilaku secara sadar dalam
konteks yang sama secara teratur menyebabkan
peningkatan yang relatif cepat dalam seberapa otomatis
perilaku itu; yaitu, bagaimana kebiasaan itu. Ini masuk akal,
karena pada awalnya, perilaku itu sama sekali tidak
otomatis, jadi masuk akal bahwa setiap jumlah latihan akan
memiliki keuntungan terbesar untuk mengotomatisasi
perilaku pada saat ini. Namun, setelah latihan berulang kali,
perilaku tersebut disempurnakan dan otak Anda secara
bertahap beralih ke mode kebiasaan penuh.
Studi juga menemukan bahwa setelah sesuatu menjadi
kebiasaan, perilaku kita sebenarnya tidak lagi dipandu oleh
tujuan dan motivasi internal kita. Kebiasaan hanyalah
respons otomatis terhadap isyarat di lingkungan kita. Tapi
dan ini adalah bagian yang penting dengan tujuan kita dalam
pikiran, kita dapat secara sadar menggunakan kemauan kita
untuk memanipulasi lingkungan kita dan mengembangkan
respons kebiasaan yang diinginkan terhadap isyarat yang
kita pilih. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan
lingkungan kita setiap hari untuk mengembangkan perilaku
otomatis dan kebiasaan yang akan membantu kita
mencapai tujuan kita.

Cara mengembangkan kebiasaan yang membangun

Banyak orang memulai dengan niat baik dan keinginan kuat


untuk mengembangkan kebiasaan sehat hanya untuk
kembali ke kebiasaan lama dan kebiasaan buruk mereka.
Studi telah mengidentifikasi beberapa faktor yang
berkontribusi untuk membentuk dan menjaga gaya hidup
dengan kebiasaan sehat. Salah satu faktor tersebut relatif
mudah: hanya mengetahui dasar-dasar tentang bagaimana
kebiasaan terbentuk dan cara kerjanya dapat secara
signifikan meningkatkan peluang Anda untuk membentuk
dan mempertahankan kebiasaan yang sehat (dan bahkan
mungkin menyingkirkan beberapa Jadi, mendidik diri sendiri
dengan membaca sesuatu seperti ini memberi Anda
kebiasaan buruk). Langkah untuk membangun kebiasaan
sehat dalam hidup Anda. Anda sudah dalam perjalanan.
Faktor besar lainnya adalah bagaimana Anda memandang
kebiasaan yang ingin Anda bangun. Jika kebiasaan itu
tampaknya tidak mungkin, maka itu akan terasa lebih sulit.
Jika tampaknya lebih mudah, maka itu akan lebih mudah
untuk dilakukan.

Kedengarannya bodoh, tetapi memiliki konsekuensi serius.

Misalnya, jika Anda ingin menurunkan berat badan dan Anda


memutuskan untuk melakukannya dengan berolahraga
selama 90 menit per hari, enam hari per minggu, itu akan
terasa seperti tugas yang sangat besar dan menakutkan.
Karena rasanya sangat besar dan menakutkan,
kemungkinan besar Anda akan menyerah. Sedangkan jika
Anda memutuskan untuk menurunkan berat badan dengan
berjalan kaki selama 20 menit setelah makan malam setiap
malam (catatan: makan malam adalah isyarat Anda), maka
rasanya sangat mudah untuk melakukannya, dan karena itu
memang demikian.
Hal yang indah adalah bahwa setelah Anda mengadopsi
versi “mode mudah” dari kebiasaan yang Anda inginkan,
Anda selalu dapat meningkatkannya sesudahnya. Misalnya
jika anda berjalan untuk 20 menit setelah makan malam
setiap malam selama sebulan, maka tidak akan terdengar
terlalu buruk ketika Anda memutuskan, “Hei, saya akan
berjalan selama 45 menit sekarang.” Kemudian Anda dapat
mencoba sedikit berlari. Kemudian Anda dapat
menambahkan senam dan plyometrics, dan sebelum Anda
menyadarinya, Anda berolahraga selama 90 menit per hari,
enam hari per minggu.

Kuncinya adalah memulai dari yang kecil. Setel bilah rendah.


Dengan serius. Jika Anda menderita efikasi diri rendah
kronis dan harga diri rendah, Anda harus memulai di mana
Anda mengharapkan lompatan kuantum, setidaknya tidak
pada awalnya. Saya mengenal seseorang yang kehilangan
banyak berat badan (hampir 80 lbs) selama periode 2 tahun.
Dia berlari maraton pada saat dia bugar, tetapi Anda tahu
bagaimana dia memulai? Empat menit sehari dengan
sepeda olahraga. Hanya itu yang bisa dia lakukan pada
awalnya, tetapi dia melakukannya setiap hari dan
meningkatkan latihannya saat dia kehilangan lebih banyak
berat badan dan mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri.

Begitu dia tahu dia bisa melakukan beberapa menit di atas


sepeda, dia pikir dia bisa melakukan beberapa menit lagi,
lalu dia pikir dia bisa berlari, lalu dia percaya dia bisa berlari
secara kompetitif, lalu dia menetapkan tujuan untuk lari
maraton dan melakukannya.
Dia tidak mengatakan, “Oke, saya sangat kelebihan berat
badan jadi saya harus lari maraton.” Dia malah memulai di
mana dia berada, yaitu di ruang bawah tanahnya dengan
sepeda olahraga selama empat menit sehari. Ini
membuatnya tetap terlibat dan dia tidak merasa terlalu
kewalahan saat dia bekerja untuk menciptakan gaya hidup
yang lebih sehat. Strategi lain yang meningkatkan peluang
untuk menjadi kebiasaan adalah memiliki rencana ketika
ada yang salah dan mereka akan salah di beberapa titik.
Misalnya, katakanlah Anda memutuskan diet Anda benar-
benar buruk dan ingin makan lebih sehat. Bagus untukmu.
Sekarang, jika Anda seperti kebanyakan orang (termasuk
saya), Anda tahu sulit untuk makan makanan yang sehat
secara konsisten. Kami telah membahas sebagian mengapa
ini terjadi: ketika tekad Anda terkuras, Anda mudah
menyerah pada Godaan.
Jadi, Anda tahu sebelumnya bahwa Anda akan menghadapi
godaan dan kemungkinan besar Anda akan menyerah pada
godaan tersebut dari waktu ke waktu. Membuat rencana
sebelumnya untuk menghindari godaan ini akan sangat
meningkatkan kemungkinan Anda melakukan hal itu. Dalam
hal ini, saya sarankan untuk membiarkan diri Anda “hari
curang” untuk satu atau dua kali makan seminggu di mana
Anda bisa makan makanan yang tidak terlalu sehat. Pada
hari-hari non-cheat Anda, ketika Anda tergoda dengan
makanan yang tidak sehat, buat upaya sadar untuk
mengingatkan diri sendiri bahwa Anda akan segera
memanjakan diri sendiri dan pikirkan betapa bangganya
Anda pada diri sendiri karena berlatih sedikit self- disiplin.
Strategi ini memiliki satu-dua pukulan: Anda bisa secara
teratur mengisi kembali tekad Anda sambil membangun
kebiasaan makan sehat Anda (dengan melakukan cheat day)
dan Anda dapat lebih mudah menghadapi godaan di
sepanjang jalan (dengan memiliki rencana sebelumnya).
Anda mungkin perlu mengubah strategi saat mempelajari
lebih lanjut tentang cara Anda bereaksi terhadap berbagai
rintangan dan godaan yang muncul. Tetapi intinya adalah
untuk mengantisipasi masalah yang mungkin Anda hadapi
dan memiliki rencana untuk menghadapinya sebelumnya.
Anda mengenal diri sendiri lebih baik daripada orang lain,
jadi jujurlah, tetapkan harapan yang realistis, dan temukan
cara yang sesuai untuk Anda.

Beberapa hal lain yang perlu diingat:

 Meskipun konsistensi adalah kuncinya, penelitian telah


menunjukkan bahwa melewatkan satu atau beberapa
kesempatan untuk mempraktikkan kebiasaan yang
diinginkan tidak akan merusak peluang Anda untuk
membangun kebiasaan itu dalam jangka panjang.
Jangan menyalahkan diri sendiri jika Anda melewatkan
sesi olahraga atau menghabiskan malam dengan pizza
dan es krim. Akui itu hanya sebagai bagian dari proses
dan kembali ke rutinitas Anda sesegera mungkin.

 Orang tidak mengembangkan dan memperoleh


kebiasaan dengan kecepatan yang sama; setiap orang
berbeda. Ada banyak produk dan saran di luar sana yang
menjanjikan tujuan dalam kerangka waktu yang pasti: 60
Days to Rock-Hard Abs; Membaca 7 Kali Lebih Cepat
dalam 2 Minggu; Pensiun 6 Bulan dari Hari Ini. Itu semua
omong kosong. Tetapkan tujuan untuk diri sendiri dan
ketahui keterbatasan dan kelemahan Anda; kemudian
bekerja untuk menghilangkannya dengan kecepatan
Anda sendiri.

AKHIR KATA

Penulis Jonathan Franzen pernah berkata bahwa tidak ada


hal baik yang bisa ditulis di laptop yang memiliki koneksi
internet.

Tujuan Anda tidak boleh menjadi produk akhir, tetapi


menciptakan keadaan yang membuat produk akhir tidak
dapat dihindari.

Alih-alih menetapkan tujuan untuk menyelesaikan tiga jam


kerja setiap malam, gunakan kemauan keras Anda pada
kebiasaan yang akan membuat tiga jam itu tak terelakkan
menghilangkan gangguan, memutuskan koneksi internet,
menyiapkan ritual. Perilaku baru hanya membutuhkan
kemauan sampai mereka tertanam dalam diri kita, sampai
kita tidak lagi harus memikirkannya. Alih-alih bertanya
pada diri sendiri tujuan apa yang ingin Anda capai,
melangkah lebih jauh dan tanyakan kebiasaan mana yang
harus Anda terapkan agar tujuan itu dapat dicapai, dan
kemudian keluarkan tekad untuk menerapkan kebiasaan
hidup itu. Dan jika Anda ingin benar-benar serius dalam
memanfaatkan kebiasaan untuk mengubah hidup Anda,
saya membuat kursus berdasarkan sistem yang telah saya
gunakan selama lebih dari satu dekade sekarang. Lihat
Kursus Hidup Anda yang Lebih Baik. Semoga berhasil.

Anda mungkin juga menyukai